Retardasi Mental
-
Upload
waode-nazli-chaerana-mutia -
Category
Documents
-
view
23 -
download
1
Transcript of Retardasi Mental
M. Faisal Idrus
Menurut PPDGJ III Retardasi Mental adalah :1. Fungsi intelektual umum dibawah rata-
rata yang cukup bermakna IQ 702. Yang akibatkan atau berhubungan dengan
kekurangan/hendaya dalam prilaku adaptif.
3. Timbulnya sebelum usia 18 tahun.
Diagnose : bersama / tidak dengan gangguan mental atau
fisik lain
Fungsi Intelektual umum ( IQ ) nilai fungsi intelektual yang diperoleh dengan jalan mengadakan pengkajian satu atau beberapa test intelegensi umum secara individual.
Diukur dengan test-test psikometrik antara lain :
WISC ( Wechsler Intelligence Scale for Children ).
Standford – Binet Scale. Raven ( John. C. Raven ) test
Bila IQ 70 ( 65 – 75 ) – dinyatakan fungsi Intelektual dibawah rata-rata bermakna.
IQ < 70 bila tidak disertai kekurangan dalam fungsi adaptifnya Bukan R.M.
Perilaku adaptif adalah :Efektifitas seseorang untuk : Memenuhi standar berdikari / mandiri. Mempunyai tanggung jawab sosial, sesuai
dengan apa yang dapat diharapkan pada tingkat usia dan kelompok budayanya.
PREVALENSI : 1 – 3 % dari jumlah penduduk.
Pria : wanita = 2:1
Faktor penyebab : mungkin, Biologik. Psikologik. Interaksi keduanya. Sosiokultural.
25 % kasus : faktor etiologinya : abnormal biologi biasanya dapat ditegakkan diagnosis pada
usia dini. Sosial ekonomi rendah = tinggi.
75 % kasus R.M : Tidak ditemukan faktor biologi. Taraf hendaya intelektualnya biasanya ringan. Biasanya diagnose ditegakkan pada usia sekolah. Sosial ekonomi rendah > dari pada tinggi. Sering ditemukan taraf IQ yang serupa dalam
keluarga. Kemungkinan dapat dikaitkan dengan berbagai jenis
deprivasi psiko-sosial misalnya :- Deprivasi stimulasi sosial.- Deprivasi stimulasi
intelektual.- Deprivasi stimulasi bahasa,
dsb.
Gambaran Penyerta : Bisa tanpa ciri perilaku lain selain
merefleksikan R.M. Dapat disertai gangguan tingkah laku : Irritabilitas Agresifitas Gerakan-gerakan stereotipik Gangguan neurologik majemuk mis :
Gangguan pendengaran. Gangguan penglihatan. Kejang-kejang.
Biasanya pada R.M berat.
Derajat hendaya berhubungan dengan : Taraf fungsi intelektual & Ada / tidaknya gambaran penyerta.
Tingkat R.M.IQ bukan merupakan satu-satunya patokan yang dapat digunakan untuk menentukan berat/ ringannya R.M, atau dapat pula digunakan kriteria :
Kemampuan untuk dididik atau Kemampuan sosial / vocational.
Tingkat RM Menurut PPDGJ II :
R.M ringan IQ 50 – 69R.M sedang 35 – 49R.M berat 20 – 34R.M sangat berat < 20
R.M Ringan :80 % dari seluruh R.M. Kelompok yang masih dapat dididik.
Pra sekolah ( 0 – 5 tahun ) : Masih dapat dikembangkan keterampilan
sosial dan komunikasi. Sensori motorik serta hendayanya minimal. Sukar dibedakan dengan anak normal.
Menjelang usia remaja :Dapat mempelajari keterampilan akademik hingga taraf ke VI SD.
Usia dewasa :
Dapat mencapai keterampilan sosial dan pekerjaan yang cukup mandiri tapi masih mungkin membutuhkan bimbingan : bila stress sosial atau ekonomi.
R.M Sedang : 12 % dari seluruh penduduk R.M. masuk kategori pendidikan yang dapat dilatih.
Masa pra sekolah : Dapat berbicara dan belajar
berkomunikasi atau kesadaran norma sosialnya buruk.
Dapat mengambil manfaat bila diberi latihan keterampilan bekerja dan merawat diri sendiri dibawah supervisi.
Masa usia sekolah : Dpt mengambil manfaat dari latihan keterampilan
sosial & pekerjaan, tapi biasanya tidak dapat maju lebih dari taraf kelas II SD dalam pelajaran sekolah.
Dapat bepergian ke tempat-tempat yg telah dikenalnya.
Usia dewasa : Upaya mandirinya dapat dibantu dengan
memberikan pekerjaan kasar/setengah kasar dibawah supervisi.
Memerlukan pengawasan/bimbingan bila mengalami stress sosial/ekonomi yg ringan.
R.M Berat : 7 % dari R.M.
Masa pra sekolah : Perkembangan motorik buruk Kemampuan biacara minimal Pembicaran komunikatif hanya mampu
berkembang sedikit/tidak sama sekali.
Usia sekolah : Mungkin dapat belajar bicara & latihan
keterampilan higiene dasar. Tidak dapat mengambil manfaat pada latihan
kerja.
Dewasa : Mungkin mampu mengerjakan tugas-tugas
sederhana dibawah pengawasan ketat.
R.M Sangat Berat : 1 % dari seluruh R.M.
Pra sekolah : Kapasitas minimal dalam fungsi sensori-motorik. Membutuhkan lingkungan yg sangat teratur dan
selalu membutuhkan bantuan dan supervisi.
Usia sekolah :Perkembangan motorik dpt timbul lebih lanjut serta dpt menanggapi latihan minimal atau terbatas untuk merawat diri.
Usia dewasa :Dpt timbul perkembangan lebih lanjut dari kemampuan bicara & perkembangan motorik serta kemampuan merawat diri yg sangat terbatas dalam lingkungan yg sangat teratur disertai bantuan & supervisi yg terus menerus.
Makin muda usia makin sukar menegakkan diagnose R.M, kecuali untuk R.M yang sangat berat.
D.D :1. Gangguan Perkembangn Spesifik.
Keterlambatan/kegagalan perkembangan dalam satu segi spesifik.Misal :
- Gangguan perkembangan membaca- Gangguan perkembangan berhitung- Gangguan perkembangan belajar lain- Gangguan berbahasa tipe reseptif- Gangguan berbahasa tipe ekspresif
Atau perkembangan yang lainnya berkembangsecara normal.
R.M : Gangguan perkembangan terlihat secara umum dalam berbagai bidang.
2. Gangguan Perkembangan Pervasif:* Terdapat distorsi dlm waktu, kecepatan &
urutan pd fungsi-fungsi psikologis dasar ygmencakup perkembangan keterampilan sosial & berbahasa.
* Terdapat abnormal kwalitatif yg parah untuksetiap fase perkembangan.
R.M : Keterlambatan secara umum hinggaanak itu seolah-olah sedang melewatisuatu fase perkembangan yg > dini.
Atau R.M dapat juga bertumpang tindihdengan gangguan perkembangan spesifikatau gangguan perkembangan pervasif.
3. Fungsi Intelektual Ambang.IQ 71 – 84 serta terdapat devisit dalam prilaku adaptif. Untuk membedakan dengan R.M membutuhkan penilaian & test-test psikologis yang teliti.
4. Gangguan / Penglihatan.
1. PENCEGAHAN PRIMER :◦ Dengan pendidikan pd masyarakat :
- Perbaikan keadaan sosial – ekonomi- Konseling genetik
◦ Tindakan kedokteran :- Perawatan prenatal yang baik- Pertolongan persalinan yang baik- Kehamilan pada wanita yg teralu muda & > 40 tahun dikurangi dst.
2. PENCEGAHAN SEKUNDER, misal : Tindakan Craniotomi ialah membuka sutura
tengkorak yg menutup terlalu cepat. Diagnose & pengobatan dini peradangan
otak, pendarahan Subdural dst. Diagnose & penanganan dini pd bayi yg
mengalami fenil keton uria, dst.
3. PENCEGAHAN TERTIER : Mengadakan latihan & pendidikan khusus bagi penderita – sebaiknya disekolah Luar Biasa. Pemberian neuroleptik pada penderita yg gelisah, hyperaktif atau destruktif & pd anak-anak yg hyperkinese. Pemberian anti depresan pd anak-anak yg mengalami depresi serta problem solving. Memberi obat-obat yg membantu metabolisme pada sel-sel otak – walaupun hasilnya tidak segera nampak.
Latihan & Pendidikan :Latihan & pendidikan tergantung pada berat/ringannya R.M.
Secara Umum : Mempergunakan dan mngembangkan
sebaik-baiknya kapasitas yang ada. Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau
anti sosial. Mengajarkan sesuatu keterampilan agar
dapat membantu anak untuk mandiri kelak.
Latihan-latihan :
Latihan dirumah :◦ Makan sendiri.◦ Berpakaian/memilih pakaian sendiri.◦ Membiasakan/terampil,dsb.
Latihan disekolah :Yg penting perkembangan rasa sosial.
Latihan teknis/Keterampilan :Diberikan sesuai dengan minat jenis kelainan & kedudukan sosial. Misal : Peternakan, pertanian & pekerjaan
administrasi, tukang kayu, bengkel, percetakan, menjahit, dsb.
Latihan moral :Diajarkan agar mengerti apa yang baik & yang tidak baik
- pelanggaran diberi ganjaran.
- yang benar diberi hadiah.
Ganjaran : Dapat berupa larangan bermain untuk sementara. Tidak diberi makanan yg disenangi.
Hadiah : Dapat berupa, pujian, mainan, dsb. Lingkungan harus memberi contoh yg baik.
Reaksi Orang tua yg mempunyai anak R.M :
Tergantung pada kepribadian Orang tua itu sendiri
Berat – Ringannya R.M.
Ada dua tipe Reaksi Orangtua :
1. Reaksi Akut :Terutama pada R.M Sedang/Berat, sehubungan dengan adanyakelainan organik. Oki dpt terlihatsegera Rx Ot, misalnya :
Kesedihan Goncangan perasaan yang hebat
2. Reaksi yang terjadi setelah Reaksi Akut dapat bekembang mengarah ke “Chronic Sorrow”.
Terutama bila setiap menghadapi masa-masa krisis perkembangan yang dihadapi anaknya misalnya :
Masa masuk sekolah Masa mencapai pematangan seksual Masa bekerja atau persaingan sosial
Reaksi Orangtua dapat berupa : Denial Rasa salah Projeksi Frustasi Ambivalensi Reaksi formasi,dsb Dapat pula : “Over protective” atau “totaly
rejective”.
Ot kian kemari mengunjungi dokter-dokter untuk mencari pendapat atauketerangan dari dokter-dokter.
Oleh karena itu : Perlu mengadakan konseling untuk
Orangtua dari penderita R.M dengan tujuan :
Membantu mereka mengatasi frustasi. Memberi keterangan bahwa “Salah” apabila tidak
mau berusaha untuk mengatasi keadaan anak itu.
Hingga sekarang tidak ada obat untuk menyembuhkan/mencerdaskan anaknya.
Bahwa anak tidak akan mencapai kemajuan bila tidak belajar melalui latihan/pendidikan misalnya di Sekolah Luar Biasa ( SLB ).