RESUME AKMEN BAB VI.pdf

download RESUME AKMEN BAB VI.pdf

of 16

Transcript of RESUME AKMEN BAB VI.pdf

  • MAKSI AM33 R6 G6

    AKUNTANSI MANAJEMEN

    PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES

    ( Dosen Pengampu : Dr. Basuki HP, MBA, Msi, Ak )

    MAGISTER AKUNTANSI ANGKATAN XXXIII

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    2015

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 1

    NO PERHITUNGAN BIAYA PESANAN PERHITUNGAN BIAYA PROSES

    1 Produk sangat bervariasi. Produk bersifat homogen.

    2Biaya diakumulasi berdasarkan pesanan

    kerja.

    Biaya diakumulasi berdasarkan proses

    atau departemen.

    3

    Biaya per unit dihitung dengan

    membagi jumlah biaya pekerjaan

    dengan unit yang diproduksi untuk

    pekerjaan tersebut.

    Biaya per unit dihitung dengan

    membagi biaya proses satu periode

    dengan unit yang diproduksi periode

    tersebut.

    BAB VI

    PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES

    I. Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses

    1. Produksi dan Perhitungan Biaya Proses

    Hal yang penting dalam sistem berdasarkan proses adalah biaya satu unit produk identik

    dengan biaya produk lainnya. Perhitungan biaya proses akan berjalan dengan baik jika

    produk relatif homogen, melewati serangkaian proses dan menerima jumlah produk yang

    hampir sama.

    2. Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan

    Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan, memproduksi banyak

    jenis atau produk yang cukup berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan

    yang umumnya menggunakan sistem berdsarkan pesanan adalah percetakan, kontruksi,

    pembuatan perabot, perbaikan mobil dan jasa medis.

    Fungsi utama dari perhitungnan biaya pesasnan adalah biaya suatu pesanan berbeda

    dengan pesanan lainnya.

    Pada sistem produksi berdasarkan pesanan biaya biaya diakumulasikan bersasarkan

    pesanan kerja. Pesanan Kerja (job) suatu atau serangkain unit yang berbeda. Pendekatan

    untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan (job order

    costing system). Tabel 1 meringkas dan membandingkan karateristik perhitungan biaya

    pesanan dan proses.

    Tabel 1. Perbandingan Biaya Pesanan dan Proses

    II. Arus Biaya Berkaitan Perhitungan Biaya Pesanan

    1. Menghitung Biaya Per Unit dengan Perhitungan Biaya Pesanan

    Dalam suatu lingkungan berdasarkan pesanan, tarif overhead yang dianggarkan selalu

    digunakan karena penyelesaian pekerjaan jarang yang sesuai dengan selesainya tahun fiskal.

    Contoh perhiutngan biaya berdasarkan pesanan, misalkan PNP mempunyai biaya berikut :

    1. Biaya Bahan Baku $1.780

    2. Tenaga Kerja Langsung $ 300 ($15 x 20 jam)

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 2

    Nama Pekerjaan : SupliShake-001

    Tanggal Mulai : 7 januari 2015

    Bahan Baku Lamgsung $1,780 Tanggal Selesai : 29 Januari 2015

    Tenaga kerja Langsung $300

    Overhead $240

    Jumlah Biaya $2,320

    Unit Diproduksi 200

    Biaya per Unit $11.60

    PNP

    LEMBAR KERJA PESANAN

    Tanggal 11-Jan-15

    Departemen PNP

    Pekerjaan SupliShake-001

    Deskripsi Jumlah Biaya/Unit Jumlah Biaya

    Bubuk Protein Nabati 500 pon $1.20 $600

    Permintan Bahan Baku

    Nomer 12

    3. Overhead $240 ($12 x 20 jam tenaga kerja)

    4. Unit yang diproduksi 200 Unit

    Biaya per unit = Total Biaya : Unit Diproduksi $2.320 : 200 $11.60

    Dari biaya biaya diatas bagaimana kita mengetahui biaya aktual bahan baku $1.780 dan

    aktual tenaga kerja langsung $300? Untuk mengetahui biaya biaya tersebut kita harus

    menggunakan penelusuran langsung.

    2. Lembar Biaya Pesanan

    Lembar biaya pesanan disiapkan setiap kali pesanan kerja baru dimulai, lembar ini

    disiapkan untuk setiap pesanan dan merupakan akun barang dalam proses serta dokumen

    utama untuk menghitung semua biaya.

    Beberapa perusahaan mungkin menganggap nama pelanggan cukup untuk

    mengidentifikasikan suatu pekerjaan. Ketika pekerjaan semakin banyak, perusahaan

    biasanya akan lebih mudah menidentifikasikannya melalui penomeran. Nama atau nomer

    pekerjaan dapat menjadi judul lembar biaya pesanan. Tabel 2 menampilakn lembar biaya

    pesanan.

    Tabel 2. Lembar Biaya Pesanan

    Sistem biaya pesanan harus mampu untuk menidentifikasi jumlah bahan baku langsung,

    tenaga kerja langsung, dan overhead yang dikonsumsi setiap pekerjaan.

    Dokumen sumber lain digunakan untuk mencatat biaya yang ditelusuri ke lembar biaya

    pesanan misalnya formulir permintaan bahan baku tabel 3 dan kartu jam kerja tabel 4.

    Tabel 3. Permintaan Bahan Baku

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 3

    Waktu Mulai Waktu Selesai Jumlah Waktu Tarif/Jam Jumlah Departemen

    8:00 10:00 2 Jam $15 $30 Perbaikan

    10:00 11:00 1 Jam $15 $15 Pembotolan

    11:00 12:00 1 Jam $15 $15 PNP

    1:00 5:00 4 Jam $15 $60 Pembotolan

    Tanggal : 13-Jan-15

    Nomor Pegawai : Empat (4) Permintan Bahan Baku

    Nama : Agnar Firdaus Nomer 12

    Saldo Awal $0 Jam Tenaga Kerja Langsung 50

    Pembelian $3,500 Upah $15

    Bahan Baku yang digunakan $3,080

    Saldo Akhir $420

    Pekerjaan : SuppliShake-001 Pekerjaan : LigaStrong-001

    Bahan Baku Langsung $1,780 Bahan Baku Langsung $1,300

    Tenaga Kerja Langsung $300 Tenaga Kerja Langsung $450

    Overhead Dibebankan ? Overhead Dibebankan ?

    Jumlah Biaya ? Jumlah Biaya ?

    Jumlah Unit 200 Unit Jumlah Unit 100 Unit

    Biaya per Unit ? Biaya per Unit ?

    AKUN BAHAN BAKU UPAH YANG DIBAYARKAN

    Jumlah Tenaga Kerja Langsung $750

    Lembar Biaya Pesanan Lembar Biaya Pesanan

    Tabel 4. Kartu Jam Kerja

    III. Arus Biaya pada Akun

    1. Akuntansi untuk Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung

    Ketika sebuah perusahaan memerlukan bahan untuk suatu pekerjaan, bahan dikeluarkan

    dari tempat penyimpanan. Biaya bahan tersebut dipindahkan dari akun bahan baku (BB) ke

    akun barang dalam proses (BDP), biaya yang dipindahkan tersebut harus diberi tanda sesuai

    nama pekerjaan.

    Dari contoh diatas misalkan, PNP memproduksi dua produk (1). SupliShake-001 dan (2).

    LigaStrong-001. Biaya tenaga kerja langsung SuppliShake-001 $300 ($15 x 20 JTKL) dan

    LigaStrong-001 $450 ($15 x 30 JTKL). Ringkasan arus biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

    langsung dapat dilihat pada tabel 5 berikut :

    Tabel 5. Ringkassan Arus Biaya Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung

    2. Akuntansi untuk Overhead

    Dalam perhitungan biaya normal, biaya overhead aktual tidak pernah dibebankan

    langsung pada pekerjaan. Overhead dibebankan pada setiap pekerjaan dengan

    menggunakan tarif yang telah dianggarkan.

    Anggaplah PNP memperkirakan overhead tahunan $14.400 dengan asumsi jam tenaga

    kerja langsung 1.200 jam untuk tahun tersebut. Tarif overhead yang dibebankan adalah

    sebagai berikut :

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 4

    Sewa $400 Jam Tenaga Kerja Langsung 50

    Utilitas $50 Tarif Overhead $12

    Penyusutan $100

    Asuransi $65

    Jumlah Overhead Aktual $615

    Pekerjaan : SuppliShake-001 Pekerjaan : LigaStrong-001

    Bahan Baku Langsung $1,780 Bahan Baku Langsung $1,300

    Tenaga Kerja Langsung $300 Tenaga Kerja Langsung $450

    Overhead Dibebankan $240 Overhead Dibebankan $360

    Jumlah Biaya ? Jumlah Biaya ?

    Jumlah Unit 200 Unit Jumlah Unit 100 Unit

    Biaya per Unit ? Biaya per Unit ?

    OVERHEAD AKTUAL OVERHEAD DIBEBANKAN

    Jumlah Overhead Dibebankan $600

    Lembar Biaya Pesanan Lembar Biaya Pesanan

    Pekerjaan : SuppliShake-001 Pekerjaan : LigaStrong-001

    Bahan Baku Langsung $1,780 Bahan Baku Langsung $1,300

    Tenaga Kerja Langsung $300 Tenaga Kerja Langsung $450

    Overhead Dibebankan $240 Overhead Dibebankan $360

    Jumlah Biaya $2,320 Jumlah Biaya $2,110

    Jumlah Unit 200 Unit Jumlah Unit 100 Unit

    BIAYA PER UNIT $11.60 Biaya per Unit ?

    Lembar Biaya Pesanan Lembar Biaya Pesanan

    Tarif Overhead : $14.4-00/1.200 jam = $12 per JTKL

    Overhead aktual PNP pada bulan Januari adalah sebagai berikut :

    Pembayaran Sewa $400

    Utilitas $ 50

    Penyusutan Peralatan $100

    Asuransi $ 65

    JUMLAH OVERHEAD $615

    Arus biaya overhead akan ditampilkan pada tabel 6 berikut :

    Tabel 6. Ringkassan Arus Biaya Overhead

    Pada akhir Januari, overhead aktual yang muncul adalah $615, sedangkan overhead yang

    dibebankan adalah $600. Dapat diketahui variansi overhead sebesar $15.

    3. Akuntansi Barang Jadi

    Setelah pekerjaan selesai, jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan

    overhead yang dibebankan dijumlahkan untuk menghasilkan biaya produksi ke suatu

    pekerjaan. Pada tabel 7 produk suppliShake-001 telah diselesaikan, jumlah biaya produksi

    suppliShake-001 harus ditransfer dari akun barang dalam proses ke akun barang jadi dan

    LigaStrong-001 masih tetap dalam akun barang dalam proses.

    Tabel 7. Ringkassan Arus Biaya Barang Jadi

    Pada produk LigaStrong-001 tidak perlu menampilkan biaya per unit karena masih dalam

    proses.

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 5

    Persediaan Awal Bahan Baku $0

    Pembelian Bahan Baku $3,500

    Bahan Baku Tersedia $3,500

    Persediaan Akhir $420

    $3,080

    $750

    Sewa $400

    Utilitas $50

    Penyusutan Peralatan $100

    Asuransi $65

    Overhead Aktual $615

    (-) Overhead kurang Dibebankan $15

    $600

    $4,430

    $0

    $4,430

    $2,110

    $2,320

    Jumlah Bahan Baku Yang Digunakan

    PNP

    LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI

    PERIODE 31 JANUARI 2015

    Bahan Baku Langsung

    Jumlah Biaya Produksi

    (-) Barang Dalam Proses Akhir

    HARGA POKOK PRODUKSI

    Tenaga Kerja Langsung

    Overhead

    Overhead Dibebankan

    Biaya Produksi Saat Ini

    Barang Dalam Proses Awal

    Persediaan Barang Jadi Awal $0

    Harga Pokok Produksi $2,320

    Barang Tersedia Dijual $2,320

    (-) Persediaan Barang Jadi Akhir $0

    Harga Pokok Penjualan Normal $2,320

    Overhead yang Kurang Dibebankan $15

    Harga Pokok Penjualan Disesuaikan $2,335

    LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN

    Untuk memastikan keakuratan perhitungan biaya ini, laporan harga produksi ditampilkan

    pada tabel 8, laporan ini menampilkan aktivitas produksi PNP selama bulan Januari.

    Tabel 8. Laporan Harga Pokok Produksi

    4. Akuntansi Harga Pokok Penjualan

    Pada tabel 9 menunjukkan laporan harga pokok penjualan PNP bulan Januari 2015.

    Variansi overhead yang tidak terlalu tinggi ditutup pada harga pokok penjualan. Harga pokok

    penjualan sebelum penyesuaian dengan variansi overhead disebut sebagai harga pokok

    penjualan normal. Setelah adanya penyesuaian dengan variansi overhead dissebut sebagai

    harga pokok penjualan disesuaikan.

    Tabel 9. Laporan Harga Pokok Penjualan

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 6

    $3,480

    $2,335

    $1,145

    Beban Penjualan $400

    Beban Admin $350 $750

    $395

    (-) Beban Penjualan dan Admin

    LABA OPERASI

    PNP

    LAPORAN LABA RUGI

    UNTUK BULAN BERAKHIR 31 JAN 2015

    Penjualan

    (-) Harga Pokok Produksi

    Gross Profit

    5. Akuntansi Biaya Non Produksi

    Biaya yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan administrasi umum diklasifikasikan

    sebagai biaya non produksi. Biaya ini merupakan biaya periodik dan tidak pernah dibebankan

    ke produk. Biaya tersebut bukanlah bagian dari arus biaya produksi.

    Asumsikan PNP mengambil margin sebesar 50% dari harga pokok produksi, berarti harga

    jual produk $3.480. Biaya administrasi dan penjualan yang terjadi selama bulan Januari 2015

    adalah sebagai berikut :

    Sirkulasi Iklan $275 (beban penjualan)

    Komisi Penjualan $125 (beban penjualan)

    Perlengkapan $200 (beban administrasi)

    Penyusutan peralatan kantor $150 (beban administrasi)

    Laporan laba rugi PNP ditunjukkan pada tabel 10 berikut :

    Tabel 10. Laporan Laba Rugi

    IV. Lingkungan Proses dan Arus Biaya

    Perhitungan biaya operasi ( operation costing ) merupakan penggunaan prosedur pesanan

    untuk membebankan biaya bahan baku pada produk, dan pendekatan proses untuk

    membebankan biaya konversi.

    Penggunaan lebih dari satu bentuk perhitungan biaya dalam perusahaan yang sama

    merupakan hal yang mungkin dilakukan dalam upaya efisiensi biaya operasi produksi.

    1. Jenis Jenis Pola Manufaktur Proses

    1. Pola Proses Berurutan (sequential processing)

    Bahwa unit unit harus melalui suatu proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses

    berikutnya.

    2. Pola proses paralel (parallel processing)

    Bahwa dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang

    jadi.

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 7

    Proses paralel biasanya untuk unit unit yanag telah setengah jadi, dapat dikerjakan

    secara simultan dalam dua proses berbeda kemudian secara bersamaan dibawa ke

    proses akhir untuk penyelesaian.

    2. Bagaimana Biaya Mengalir Melalui Berbagai Akun pada Perhitungan Biaya Proses

    Arus biaya produksi untuk sistem perhitungan biaya proses secara umum sama dengan

    sistem perhitungan biaya pesanan. Ketika bahan baku dibeli, biaya bahan baku ini mengalir

    ke akun persediaan bahan baku. Biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang

    dibebankan akan mengalir ke barang dalam proses. Ketika barang telah selesai, biaya barang

    yang telah selesai mengalir dari akun barang dalam proses ke barang jadi. Akhirnya biaya

    barang jadi dipindahkan ke akun Harga Pokok Penjualan ketika barang terjual.

    Biaya perpindahan masuk ( transferredin cost ) merupakan biaya biaya yang

    dipindahkan dari proses sebelumnya ke proses berikutnya. Biaya transfer masuk ini ( dari

    sudut pandang proses berurutan ) sama dengan biaya bahan baku.

    3. Akumulasi Biaya Pada Laporan Produksi

    Laporan produksi merupakan dokumen yang meringkas aktivitas manufaktur yang terjadi

    di suatu departemen dalam periode tertentu. Laporan produksi terbagi menjadi dua bagian,

    yaitu :

    1. Bagian informasi unit, memiliki dua sub bagian utama :

    1. Unit untuk diperhitungkan

    2. Unit yang telah diperhitungkan

    2. Bagian informasi biaya, memiliki dua sub bagian utama :

    1. Biaya untuk diperhitungkan

    2. Biaya yang telah diperhitungkan

    Laporan produksi berisi informasi biaya-biaya yang ditransfer masuk dari departemen

    sebelumnya serta biaya-biaya yang ditambahkan dalam departemen itu sendiri, seperti

    bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead.

    Laporan produksi menelusuri aliran unit melalui suatu departemen, mengidentifikasi

    biaya yang dibebankan pada departemen, menampilkan biaya per unit, dan menunjukkan

    pembagian biaya departemen pada periode pelaporan.

    4. Dampak Persediaan Barang Dalam Proses Perhitungan Biaya Proses

    Perhitungan biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu periode adalah

    bagian utama dari laporan produksi.

    Masalah-masalah yang ditimbulkan dari persediaan barang dalam proses adalah :

    1. Mendefinisikan suatu unit produksi bisa jadi sulit karena beberapa unit yang diproduksi

    selama suatu periode telah selesasi sedangkan beberapa unit yang ada di dalam

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 8

    persediaan akhir belum selesai. Hal ini dapat ditangani melalui konsep produksi unit

    setara.

    2. Bagaimana seharusnya biaya awal barang dalam proses diperlakukan, disatukan dengan

    biaya periodik terakhir atau dipisah dan ditransfer keluar terlebih dahulu. Hal ini dapat

    diselesaikan dengan metode rerata tertimbang dan FIFO.

    5. Produksi Unit Setara

    Suatu unit yang telah selesai dan ditransfer keluar dalam suatu periode tidak identik

    (atau setara) dengan unit dalam persediaan akhir barang dalam proses, dan biaya yang

    terkait pada tiap unit seharusnya tidak sama. Solusinya adalah menghitung Output unit

    setara. Output unit setara (equivalent unit of output) adalah unit telah terselesaikan dan

    dapat diproduksi dengan jumlah usaha manufaktur yang telah dilakukan pada periode acuan.

    Setiap unit yang ditransfer keluar (kecuali jika telah selesai) merupakan unit setara yang

    tetap dalam akun persediaan akhir barang dalam proses.

    Dengan mengetahui Output untuk suatu periode dan biaya produksi untuk tiap-tiap

    departemen, kita dapat menghitung biaya per unit dan per unit setara untuk menilai akhir

    barang dalam proses.

    V. Dua Metode Perlakuan Persediaan Awal Barang Dalam Proses

    Untuk menghitung biaya per unit pada suatu departemen, dua pendekatan telah

    berkembang guna menangani output periode terdahulu dab biaya periode terdahulu yang

    ditemukan pada persediaan awal barang dalam proses, yaitu metode perhitungan biaya rerata

    tertimbang (weighted average costing method) menggabungkan biaya persediaan awal dengan

    biaya periode saat ini untuk menghitung biaya per unit. Metode perhitungan biaya FIFO(FIFO

    costing method) memisahkan unit dalam persediaan awal dari unit yang diproduksi dalam

    periode saat ini.

    1. Perhitungan Biaya Rerata Tertimbang

    Metode perhitungan biaya rerata tertimbang memperlakukan biaya awal persediaan dan

    output setara mengikutinya, sebagai pemilik periode waktu berjalan. Dengan metode rerata

    tertimbang, output unit setara dihitung dengan menambahkan unit-unit yang telah selesei

    pada unit setara akhir barang dalam proses.

    Lima langkah dalam menyiapkan laporan produksi

    1. Analisis aliran unit secara fisik,

    2. Perhitungan unit-unit setara,

    3. Perhitungan biaya per unit,

    4. Penilaian persediaan,

    5. Rekosiliasi biaya.

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 9

    Contoh Metode Rerata tertimbang

    Data biaya dan produksi departemen peracikan Healthblend untuk bulan juli

    Produksi :

    Jumlah unit dalam proses, 1 juli, 75% selesai 20.000

    Jumlah unit yang telah selesai dan ditransfer keluar 50.000

    Jumlah unit dalam proses, 31 Juli, 25% selesai 10.000

    Biaya :

    Barang dalam proses, 1 Juli $ 3.525

    Biaya yang ditambahkan pada bulan Juli $ 10.125

    Langkah 1 Analisi aliaran secara fisik

    Unit untuk dihitung:

    Unit-unit pada awla barang dalam proses (75% selesai) 20.000

    Unit-unit yang mulai dikerjakan selama periode 40.000 +

    Jumlah unit yang diperhitungkan 60.000

    Unit yang telah dihitung:

    Unit-unit yang telah diselesaikan dan di transfer keluar:

    Mulai dikerjakan dan diselesaikan 30.000

    Dari awal barang dalam proses 20.000 50.000

    Unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses (25% selesai) 10.000 +

    Jumlah unit yang telah diperhitungkan 60.000

    Langah 2 : Perhitungan Unit unit setara

    Perhitungan ini diketahui bahwa output bulan juli sebanyak 52.500 unit: 50.000 unit

    telah diselesaikan serta ditransfer keluar dan 2.500 unit setara dari persediaan akhir

    (10.000x25%). Sedangkan persediaan awal itu termasuk dalam 50.000 unit yang telah

    diselesaikan dan ditransfer keluar dalam bulan berjalan.

    Langkah 3 : Perhitungan Biaya per unit

    Unit yang telah diselesaikan 50.000

    Ditambah: persediaan unit-unit pada persediaan akhir barang Dalam proses x bagian

    yang selesei (10.000unit x 25%)

    2.500 +

    Output unit setara 52.500

    Biaya Per unit = $13.650/52.500 = $0,26 per unit

    Langkah 4 : Penilaian persediaan

    Dengan menggunkan biaya per unit $0,26, biaya barang yang ditransfer keluar ke

    departemen pengapsulan adalah $ 13.000 ($ 50.000 unit x $0,26 per unit) dan biaya pada

    akhir barang dalam proses adalah $ 650 (2500 unit-unit setara x $ 0,26 per unit).

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 10

    Langkah 5 : Rekonsiliasi biaya

    Barang-barang yang ditransfer keluar $ 13.000

    Barang-barang pada persediaan akhir barang dalam proses 650

    Jumlah biaya yang telah diperhtungkan $ 13.650

    Biaya produksi untuk dihitung juga sebesar $ 13.650

    Persediaan awal barang dalam proses $ 3.525

    Yang muncul selama bulan berjalan 10.125

    Jumlah biaya yang diperhitungkan $ 13.650

    Jadi, biaya untuk dihitung dibebankan secara langsung pada persediaan dan kita memiliki

    rekonsiliasi biaya yang diperlukan. Jumlah biaya yang dibebankan pada barang yang

    ditransfer keluar dan persediaan akhir barang dalam proses harus sesuai dengan jumlah

    biaya pada persediaan awal barang dalam proses dan biaya produksi yng muncul selama

    periode berjalan.

    2. Evaluasi Metode Rerata Tertimbang

    Keuntungan metode rerata tertimbang adalah kesederhanaannya. Dengan

    memperlakukan unit pada persediaan awal barang dalam proses sebagai pemilik periode

    yang berjalan, semua unit setara akan termasuk dalam kategori yang sama saat menghitung

    biaya per unit. Kelemahan metode ini adalah mengurangi keakuratan perhitungan biaya per

    unit untuk output periode berjalan dan unit pada persediaan awal barang dalam proses.

    VI. Keberadaan Beberapa Input dan Departemen

    1. Pembebanan yang Tidak Seragam dari Input Manufaktur

    Sejauh ini, kita menganggap barang dalam proses telah 60% selesai. Hal itu berarti 60%

    bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang diperlukan untuk

    menyelesaikan proses telah digunakan dan 40% sisanya diperlukan untuk menyelesaikan unit

    produksi.

    Asumsi bahwa pembebanan biaya konversi seragam ( tenaga kerja langsung dan

    overhead) bukannya tidak wajar. Input tenaga kerja langsung biasanya dibutuhkan sepanjang

    proses dan overhead secara normal dibebankan dengan dasar jam tenaga kerja langsung.

    Sebaliknya, bahan baku langsung tidak dibebankan secara seragam.

    Contoh :

    Produksi :

    Unit dalam proses, 1 september, 50% selesai 10.000

    Unit yang telah selesai dan ditransfer keluar 60.000

    Unit dalam proses, 30 sepetember, 40% selesai 20.000

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 11

    Biaya :

    Barang dalam proses, 1 september

    Bahan Baku $ 1.600

    Biaya Konversi 200

    Jumlah $ 1.800

    Biaya saat ini:

    Bahan Baku $ 12.000

    Biaya Konversi 3.200

    Jumlah $ 15.200

    Langkah 1

    Unit untuk diperhitungkan:

    Unit di persediaan awal barang dalam proses 10.000

    Unit yang mulai dikerjakan selama bulan september 70.000 +

    Jumlah unit yang diperhitungkan 80.000

    Unit yang telah dihitung:

    Unit-unit yang telah diselesaikan dan di transfer keluar:

    Mulai dikerjakan dan diselesaikan 50.000

    Dari awal barang dalam proses 10.000 60.000

    Unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses (40% selesai) 20.000 +

    Jumlah unit yang telah diperhitungkan 80.000

    Langkah 2

    Bahan baku Konversi Unit yang telah selesai 60.000 60.000 Ditambah: unit di persediaan akhir barang dalam proses x bagian yang telah selesai:

    20.000 x 100% 20.000 - 20.000 x 40% - 8.000

    Unit output setara

    80.000

    68.000

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 12

    Langkah 3

    Biaya bahan baku unit = ( $1.600+$ 12.000 )/80.000 $ 0,17

    Biaya Konversi Unit = ( $200 + $ 3.200) / 68.000 $ 0,05

    Jumlah biaya unit = biaya bahan baku unit + biaya konversi unit

    = $ 0,17 + $ 0, 05 $ 0,22 per unit yang telah selesai

    Biaya unit di transfer keluar dilakukan dengan mengalihkan biaya per unit dengan jumlah

    unit yang telah selesai.

    Langkah 4

    Biaya barang yang telah ditransfer keluar = $ 0,22 x 60.000 $ 13.200

    Perhitungan biaya akhir dalam proses dilakukan dengan mendapatkan biaya dari setiap

    input manufaktur, kemudian menjumlahkan biaya-biaya setiap input ini.

    Bahan Baku: $ 0,17 x 20.000 $ 3.400

    Konversi : $ 0,05 x 8.000 $ 400

    JUMLAH BIAYA $ 3.800

    Langkah 5 Rekonsiliasi

    Biaya-biaya untuk diperhitungkan

    persediaan awal dalam proses

    Yang muncul selama bulan berjalan

    $ 1.800

    15.200

    Jumlah biaya yang telah diperhtungkan $ 17.000

    Biaya per unit setara $ 0,22

    Biaya yang telah diperhitungkan:

    Barang yang di transfer keluar

    Barang di persediaan akhir barang dalam proses

    $ 13.200

    3.800

    Jumlah biaya yang telah diperhtungkan ke beberapa departemen $ 17.000

    Dalam Proses manufaktur, beberapa departemen menerima barang-barang yang baru

    selesai sebagaian dari departemen-departemen sebelumnya. Pendekatan yang umumnya

    dilakukan adalah memperlakukan barang-barang yang di transfer masuk sebagai kategori

    bahan baku terpisah ketika menghitung unit setara.

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 13

    Unit untuk diperhitungkan:

    Unit di persediaan awal barang dalam proses 15.000

    Unit yang mulai dikerjakan selama bulan september 60.000 +

    Jumlah unit yang diperhitungkan 75.000

    Unit yang telah dihitung:

    Unit-unit yang telah diselesaikan dan di transfer keluar:

    Mulai dikerjakan dan diselesaikan 55.000

    Dari awal barang dalam proses 15.000 70.000

    Unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses 5.000 +

    Jumlah unit yang telah diperhitungkan 75.000

    Unit yang telah diselesaikan 70.000

    Ditambah : persediaan unitt pada persediaan akhir barang Dalam proses x bagian yang

    selesei (10.000unit x 100%)

    5.000 +

    Output unit setara 75.000

    Biaya per unit = ( $ 13.200 + $ 3.000 ) / 75.000

    = $ 16.200 / 75.000 $ 0,216

    Satu-satunya kesulitan tambahan yang ditimbulakan dalam analisis untuk departemen

    selanjutnya adalah kategori transfer masuk. Sebagaimana telah ditunjukkan menangani

    kategori ini hampir sama dengan menangani kategori lainnya. Namun, harus diingat bahwa

    biaya untuk jenis bahan baku khusus saat ini merupakan biaya dari unit-unit yang di transfer

    masuk dari proses sebelumnya.

    2. Perbedaan Antara FIFO dan Rerata Tertimbang

    Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari satu periode ke periode berikutnya

    FIFO menghasilkan biaya per unit yang lebih akurat ( sehingga lebih terkini) daripada metode

    rerata tertimbang. Biaya per unit yang lebih akurat berarti pengendalian biaya yang lebih

    baik, keputusan penentuan harga yang lebih baik, dan lain-lain.

    Karena FIFO mengeluarkan pekerjaan dan biaya periode sebelumnya, kita perlu

    membuat dua kategori unit yang telah diselesaikan. Metode FIFO baerasumsi unit-unit di

    awal barang dalam proses telah di selesaikan terlebih dahulu, sebelum unit baru mulai

    dikerjakan.

    Dalam perhitungan biaya pesanan, bahan baku dan tenaga kerja langsung dibebankan

    pada akun barang dalam proses. Biaya overhead dibebankan pada barang dalam proses

    degan menggunakan tarif yang telah ditetapkan sebelumnya. Biaya aktual overhead

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 14

    diakumulasi dalam akun pengendali overhead. Biaya unit yang terselesaikan dikredit pada

    barang dalam proses dan didebet ke harga pokok penjualan dan dikredit ke barang jadi.

    Dalam perhitungan biaya proses, terdapat akun barang dalam proses yang berbeda

    untuk setiap departemen atau proses. Ketika unit-unit selesai di satu departemen, jumlah

    biaya dibebankan ke akun barang dalam proses di departemen berikutnya (dan barang dalam

    proses dari departemen yang pertama dikredit).

  • PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DAN BIAYA PROSES Hal 15

    DAFTAR PUSTAKA

    Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M., Managerial Accounting, Edisi Delapan (8),

    Jakarta : Salemba Empat, 2011.