Akmen bab 2

21
Mendeskripsikan Biaya Standar Mendeskripsikan Biaya Standar Biaya Standard merupakan sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau jasa tertentu yang ditentukan dimuka dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari Material, Direct Labor & FOH untuk mengolah satu satuan produk/jasa tertentu. Biaya standar berkaitan dengan biaya per unit dan pada hakekatnya sama tujuannya dengan suatu anggaran, namun pada skala yang lebih kecil, karena suatu anggaran dikaitkan dengan jumlah biaya secara keseluruhan dan bukannya jumlah biaya per unit. Jenis- jenis standar a. Standar kapasitas teoritis (theoritical capacity standard) Standar ini mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada kecepatan penuh tanpa berhenti. Tidak diperhitungkan adanya hambatan atau penghentian proses produksi yang tidak dapat dihindari baik karena faktor internal maupun eksternal. Seringkali disebut sebagai standar pada kapasitas penuh atau 100%. Standar ini jarang dipakai karena tidak mungkin dicapai. b. Standar Kapasitas Praktis (practical capacity standard) Standar ini merupakan salah satu konsep pendekatan jangka panjang, yang didasarkan kepada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan yang tidak bisa dihindari karena faktor internal. c. Standar kapasitas normal (normal capacity standard)

description

akmen

Transcript of Akmen bab 2

Page 1: Akmen bab 2

Mendeskripsikan Biaya StandarMendeskripsikan Biaya Standar

Biaya Standard merupakan sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau jasa tertentu

yang ditentukan dimuka dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari Material, Direct

Labor & FOH untuk mengolah satu satuan produk/jasa tertentu.

Biaya standar berkaitan dengan biaya per unit dan pada hakekatnya sama tujuannya dengan suatu

anggaran, namun pada skala yang lebih kecil, karena suatu anggaran dikaitkan dengan jumlah

biaya secara keseluruhan dan bukannya jumlah biaya per unit.

Jenis- jenis standara. Standar kapasitas teoritis (theoritical capacity standard)

Standar ini mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada

kecepatan penuh tanpa berhenti. Tidak diperhitungkan adanya hambatan atau penghentian

proses produksi yang tidak dapat dihindari baik karena faktor internal maupun eksternal.

Seringkali disebut sebagai standar pada kapasitas penuh atau 100%. Standar ini jarang dipakai

karena tidak mungkin dicapai.

b. Standar Kapasitas Praktis (practical capacity standard)

Standar ini merupakan salah satu konsep pendekatan jangka panjang, yang didasarkan kepada

tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan yang tidak bisa dihindari

karena faktor internal.

c. Standar kapasitas normal (normal capacity standard)

Juga merupakan konsep pendekatan jangka panjang, dimana standar kegiatan produksi

dihitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi hambatan-hambatan internal dan eksternal.

d. Standar kapasitas yang diharapkan ( expected capacity standard)

Menggunakan pendekatan jangka pendek. Besarnya tingkat produksi yng diharapkan

dipengaruhi oleh ramalan penjualan pada periode akuntansi yang akan datang dan perubahan

persediaan produk yang dikehendaki.

Jadi Jenis standar adalah sebagai berikut :

Page 2: Akmen bab 2

1. Standar teoritis (std ideal), standar yang ditetapkan untuk tingkat operasi yang paling efisien

2. Rata-rata biaya waktu yang lalu, standar ini ditetapkan berdasarkan rata-rata periode yang lalu, baik itu efisien atau tidak.

3. Standar normal, std ini didasarkan atas biaya taksiran biaya dimasa yad, dengan asumsi kondisi ekonomi normal

4. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai, std ini didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai

Mengapa system biaya standar diterapkan

1. perencanaan dan pengendalian, system perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan

dan pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah syarat

fundamental bagi system anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi system perencanaan dan

pengendalian yang baik. System pengendalian anggaran membandingkan biaya actual dan biaya

yang dianggarkan dengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antara biaya actual dan biaya

yang direncanakan untuk tingka aktivitas actual. Dengan mengembangkan standar harga per unit

dan standar kuantitas, variansi keseluruan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi

efisiensi atau penggunaan.

2. perhitungan harga pokok produk, dalm system perhitungan biaya standar, biaya-biaya

dibebenkan pada produk dengan mengunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya

produksi : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan BOP. Sebaliknya, system

perhitungan biaya normal menentukan biaya overhead terlebih dahulu untuk menentukan

perhitungan harga pokok produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan tenaga kerja

langsung pada produk dengan mengunakan biaya actual. Overhead dibebankan dengan

menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual. Disisi lain dari spectrum pembebanan

biaya, suatu system perhitungan biaya actual membebankan biaya actual dari ketiga input

manufaktur pada produk.

Manfaat Harga Pokok Standar

Memberikan sistem harga pokok standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk :

a. Perencanaan

b. Koordinasi

c. Pengembalian keputusan

d. Pengendalian biaya

Page 3: Akmen bab 2

e. Memungkinkan diterapkannya prinsip pengencualian (Exception Principle)

f. Penentuan intensif kepada personal

g. Mengurangi biaya administrasi

3 aktivitas dalam sistem harga pokok standar :

1. Penentuan standar

2. Pengumpulan biaya sesungguhnya terjadi

3. Analisa varian biaya standar dengan biaya sesungguhnya.

Penentuan Biaya Standar

Menentukan standar kuantitas dan harga lebih berupa seni dari pada sebuah science.

Hal ini membutuhkan sebuah kombinasi keahlian dari semua personal yang punya tanggung

jawab terhadap harga harga input secara efektif.

Dalam lingkungan manufactur hal ini meliputi akuntan,manajer

pembelian,ansinyur,suprvisi produksi, manajer lini dan pekerja pekerja.Catatan-catatan masa lalu

tentang harga pembelian dan penggunaan input dapat berguna dalam penentuan

standar.Bagaimanpun,standar harus didesain untuk mendorong operasi mas datang yang

efisien,bukannya pengulangan operasi masa lalu yang tidak efisien.

Penentuan Standar Bahan Langsung

Standar kuantitas bahan langsung per unit harus menggambarkan jumlah bahan yang

dimasukan untuk pembuatan satu unit produk selesai,juga cadangan untuk sisa bahan yang tidak

dapat dihindari,bahan rusak dan ketidakefisiennya norma lainnya.

Selisih bahan dapat dihitung yaitu terdiri dari dua :

a. Standar Harga

b. Standar kuantitas

Penentuan Standar Tenaga Kerja Langsung

Page 4: Akmen bab 2

Standar kuantitas dan stanndar harga tenaga kerja langsung biasanya dinyatakan dalam

ukuran jam kerja dan tariff tenaga kerja. Tarif tenaga kerja standar perjam meliputi upah

yang diterima,tunjangan dan biaya tenaga kerja lainnya.

Penentuan Standar Biaya Overhead Pabrik Variabel

Sama seperti seperti tenaga kerja langsung,satandar kuantitas dan standar harga bagi overhead

pabrik variable biasanya dinyatakan dalam jam dan tariff.

Analisis Varian

Varian : perbedaan yang timbul dengan membandingkan antara biaya aktual atau kapasitas dengan biaya standar bahan baku, upah dan FOH.

Varian tidak menguntungkan (Unfavorable), apabila biaya aktual melebihi biaya standar

Varian menguntungkan (Favorable), apabila biaya standar melebihi biaya actual

Variansi Harga dan Efisiensi:

Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya actual input dan biaya yang direncanakan. Untuk penyederhanaan, rumus variansi total anggaran sebagai berikut :

Variansi total = ( AP xAQ) – ( SPxSQ)

Keterangan :

SP = standar harga per unit suatu input

SQ = kuantitas standar input yang diizinkan untuk output actual

SPxSQ = biaya input yang direncanakan atau dianggarkan

AP = harga actual per unit input

AQ = kuantitas input actual yang digunakan

APxAQ = biaya input actual yang digunakan

Dalam suatu system perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi variansi harga dan penggunaan . variansi harga adalah perbedaan antara harga actual dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan: (AP –SP )AQ. Variansi penggunaan atau efisiensi adalah perbedaan antara kuantitas actual dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input: (AQ –SQ )SP. Total variansi adalah jumlah variansi harga dan penggunaan.

Total Variansi = variansi harga + variansi penggunaan

Page 5: Akmen bab 2

= (AP – SP ) AQ + (AQ –SQ) SP

= (( AP x AQ) – (SP xAQ)) + (( SP xAQ) – ( SPx SQ))

= (AP x AQ ) – (SP xAQ) + (SP xAQ) – ( SPx SQ)

= (AP xAQ) – ( SPxSQ)

Jenis Varian :

1. Varian BBB

2. Varian BTKL

3. Varian FOH

1. Varian BB

- Varian harga, merupakan selisih antara biaya standar dan biaya aktual yang

dikeluarkan. Hal ini disebabkan oleh kekuatan luar. Manajemen tidak dapat

mengendalikan penyimpangan semacam ini, karena diakibatkan oleh perubahan

harga barang-barang yang dibeli. Varian harga dihitung dengan persamaan

sebagai berikut :

( HSt- HS) x KS

- Varian Quantitas, merupakan selisih antara input standar yang dibenarkan dengan

input aktual. Penyimpangan ini dapat dikendalikan oleh manajemen.

Persamaannya adalah :

( KSt– KS) x HSt

2. Varian BTKL

- Varian efisiensi upah, adalah selisih antara jam kerja standar yang dibenarkan

dengan input jam kerja aktual. Penyimpangan ini dapat dikendalikan oleh

manajemen. Persamaannya sbb :

Page 6: Akmen bab 2

(JK St-JKS) x T St

- Varian Tarif upah, yaitu selisih antara tarif standar dengan tarif upah aktual yang

dibayar. Penyimpangan ini disebabkan oleh pengaruh ekstern (misalnya serikat

buruh) yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen, persamaannya sbb :

(TSt – TS) x JKS

3. Varian FOH

Penyimpangan overhead dapat ditimbulkan oleh tiga hal :

- Output melebihi atau kurang dari kapasitas normal

- Biaya overhead aktual melebihi atau kurang dari biaya overhead yang

dianggarkan

- Jam kerja aktual berbeda dengan jumlah jam kerja standar yang dibenarkan untuk

jumlah produksi yang dicapai

Tarif yang telah ditentukan digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik, umumnya didasarkan pada jam kerja standar (jam kerja yang dianggarkan berdasarkan pada jumlah unit yang diproduksi). Penyimpangan akan timbul bilamana jam kerja aktual (jumlah jam kerja yang dipakai selama periode tertentu) berbeda dari jumlah jam kerja standar, atau apabila biaya yang dikeluarkan lebih besar atau kurang dari yang dianggarkan.

a. Varian overhead bersih atau menyeluruh dihitung sebagai berikut :

FOH aktual – (K std x T FOH)

b. Varian overhead dengan dua selisih :

- V. Terkendali :

FOH Aktual - {(KN x TT) + (Kstd x TV)}

- V. Volume :

(KN - Kstd) x TT

Page 7: Akmen bab 2

Keterangan:

TV = Tarif Variabel

TT = Tarif tetap

KN = Kapasitas (jam) normal

KSt = Kapasitas (jam) standar

HSt = harga standar

HS = harga sesunguhnya

KS = kuantitas sesungguhnya

KSt = kuantitas standar

Menghitung Biaya Menggunakan Pendekatan Biaya Standar

Penentuan Harga Pokok Standar.

Penyusunan biaya standar 

1. Standar BBB :

Biaya bahan baku standar terdiri dari

Kuantitas standar

Harga standar.

Kuantitas standar bahan baku ditentukan dengan menggunakan;

Penyelidikan khusus

Analisis catatan masa lalu.

Harga yang dipakai sebagai standar dapat berupa;

o Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang

o Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar

Page 8: Akmen bab 2

o Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

Harga bahan per unit x unit bahan yang digunakan untuk membuat 1 unit produk jadi.

Contoh : untuk membuat 1 unit produk X dibutuhkan 5 kg bahan dengan harga std per kg Rp100, maka : standar bahan baku : 5 kg x Rp 100 = Rp 500

2.    Standar BTKL

Biaya tenaga standar terdiri dari dua unsur; jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.

Jam tenaga standar dapat ditentukan dengan cara;

• Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan masa lalu

• Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan

• Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan.

• Mengadakan taksiran yang wajar, didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.

Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar;

Perjanjian dengan organisasi karyawan

Data upah masa lalu

Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.

Tarif upah per jam x jam yang dibutuhkan untuk membuat 1 unit produk jadi

Contoh : untuk membuat 1 unit dibutuhkan waktu 3 jam dengan tarif std per jam Rp300, maka standar upah per unit : 3 jam x Rp300 = Rp900

3.    Standar FOH

Jam mesin/jam kerja x tarif std FOH

Contoh : untuk menghasilkan 1 unit produk dibutuhkan jam kerja 3 jam dengan tariff Rp 250, maka FOH standar adalah : 3 x Rp250 = Rp 750

Maka standard HP produksi/ unit adalah Rp 2.150

Page 9: Akmen bab 2

Menganalisis Selisih BiayaPenyimpangan  biaya  sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (variance). Selisih biaya

sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisis ini diselidiki penyebab

terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan. Jika

dilihat secara umum maka penyebab-penyebab terjadinya selisih adalah sebagai berikut ;

1. Adanya hari libur nasional yang menyebabkan penambahan waktu jam lembur.2. Adanya kerusakan peralatan (mesin-mesin) pada saat produksi sedang banyak.3. Adanya kesalahan dalam pembuatan produk sehingga produk perlu diperbaiki dan

membutuhkan biaya tambahan lagi.4. Adanya keterlambatan penggunaan bahan baku yang akan digunakan dalam proses

produksi sehingga menyebabkan banyak waktu menganggur .5. Adanya karyawan yang sakit dan digantikan dengan karyawan lain sehingga terjadi

penambahan upah lembur.6. Ada atau tidaknya pekerjaan lembur.7. Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai upah lembur.8. Adanya kenaikan atau penurunan pangkat yang menyebabkan perubahan tarif upah.

Dalam hal analisis selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja berbeda dengan analisis biaya overhead pabrik, maka analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar ini dibagi dua, yaitu analisis biaya produksi langsung yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung dan analisis selisih biaya overhead pabrik.

Analisis selisih biaya produksi langsunga. Model satu selisih (the one way model)

St = (HSt x KSt) – (HS x KS)

Keterangan:

St = Selisih Total

HSt = Harga Standar

KSt = Kuantitas Standar

HS = Harga Sesungguhnya

KS = Kuantitas Sesungguhnya

b. Model dua selisih (the two way model)Terdapat dua selisih yaitu Selisih harga dan Selisih kuantitas atau efisiensi.Selisih Harga (SH) = (HSt – HS) x KSSelisih Kuantitas (SK) = (KSt – KS) x HSt Keterangan:SH : Selisih HargaSK : Selisih Kuantitas / Efisiensi

Page 10: Akmen bab 2

HSt : Harga StandarKSt : Kuantitas StandarHS : Harga SesungguhnyaKS : Kuantitas Sesungguhnya

c. Model tiga selisih (the three way model)Dalam model ini ada 3 kemungkinan:

1. Harga dan kuantitas standar masing-masing lebih besar atau lebih kecil dari harga dan kuantitas sesungguhnya.

2. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya.

3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya.

Harga dan kuantitas standar lebih rendah dari sesungguhnyaSH : (HSt – HS) x KSt

SK : (KSt – KS) x HSt

SHK : (HSt – HS) x (KSt – KS)

SHK : Selisih harga/kuantitas (selisih gabungan)

Harga dan kuantitas standar lebih tinggi dari sesungguhnyaSH : (HSt – HS) x KS

SK : (KSt – KS) x HS

SHK : (HSt – HS) x (KSt – KS)

Harga standar lebih rendah namun kuantitas standar lebih tinggi

SH : (HSt – HS) x KS

SK : (KSt – KS) x HSt

Harga standar lebih tinggi namun kuantitas standar lebih rendahSH : (HSt – HS) x KSt

SK : (KSt – KS) x HS

Analisis selisih biaya overhead pabrikmodel satu selisih

BOP sesungguhnya : XXX

BOP dibebankan : (XXX)

Page 11: Akmen bab 2

Selisih total BOP : XXX

model dua selisih

Selisih Terkendalikan (controllable variance)BOP Sesungguhnya xxxBOP tetap pada kapasitas normal xxxBOP variabel sesungguhnya xxxBOP variabel pada jam standar xxxSelisih terkendalikan xxxSelisih Volume (volume variance)

Jam tenaga kerja pada kapasitas normal xxxJam tenaga standar xxxSelisih volume xxxTarif BOP tetap xxxSelisih Volume xxx

model tiga selisih

Selisih Pengeluaran (Spending Variance)

BOP Sesungguhnya xxx

BOP Tetap pada kapasitas normal xxx

BOP variabel sesungguhnya xxx

BOP Variabel yang digunakan pada jam sesungguhnya xxx

Selisih Pengeluaran xxx

Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance)

Kapasitas normal xxx

Kapasitas sesungguhnya xxx

Kapasitas tidak terpakai xxx

Tarif BOP Tetap xxx

Selisih Kapasitas xxx

Page 12: Akmen bab 2

Selisih Efisiensi

Jam standar xxx

Jam sesungguhnya xxx

Selisih efisiensi xxx

Tarif BOP xxx

Selisih Efisiensi xxx

model empat selisihSelisih pengeluaran = xxx

Selisih kapasitas = xxx

Selisih efisiensi dipecah menjadi:

Selisih Efisiensi Variabel = Selisih efisiensi x Tarif BOP variabel = xxx

Selisih Efisiensi Tetap = Selisih efisiensi x Tarif BOP tetap = xxx

Total selisih BOP = xxx

Contoh

Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar :

Biaya bahan baku 5 Kg @ Rp. 1.000 Rp. 5.000

Biaya tenaga kerja 20 jam @ Rp. 500 Rp. 10.000

Biaya Overhead Pabrik :

Variable 20 jam @ Rp. 400 Rp. 8.000Tetap 20 jam @ Rp. 300 Rp. 6.000

Total Rp. 29.000

Jam kerja kuantitas standar 5000 jam

Kapasitas produksi perbulan direncanakan 5.200 jam tenaga kerja langsung

Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 19x1 adalah :

1. biaya bahan baku yang dibeli adalah 1500 Kg @ Rp. 1.100

Page 13: Akmen bab 2

2. jumlah produksi yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan Januari 19x1 adalah 250 satuan dengan biaya produksi sesungguhnya sbb :

a. biaya bahan baku 1.050 Kg @ Rp. 1.100 : 1.155.000b. biaya tenaga kerja 5.100 jam @ Rp. 475 : 2.422.500c. BOP : 3.650.000

Biaya Bahan Baku

Model satu selisih : Selisih biaya bahan baku

: (HSt x KSt) – (HS x KS)

: (1.000 x 1.250) – (1.100 x 1.050) = 95.000 (L)

Model dua selisih : Selisih harga biaya bahan baku: (HSt – HS) x KS

: (1.000 – 1.100) x 1050 = 105.000 (R)

: Selisih kuantitas biaya bahan baku

: (KSt – KS) x HSt

: (1.250 – 1.050) x 1.000 = 200.000 (L) -

: Total selisih biaya bahan baku = 95.000 (L)

Model tiga selisih : Selisih harga biaya bahan baku: (HSt – HS) x KS

: (1.000 – 1.100) x 1.050 = 105.000 (R)

: Selisih kuantitas bahan baku

: (KSt – KS ) x HSt

: (1.250 – 1.050) x 1.000 = 200.000 (L)

: Selisih harga/kuantitas = 0

Biaya tenaga kerja

Model satu selisih : Selisih biaya tenaga kerja: (TUSt x JKSt) – (TUS x JKS)

: (500 x 5000) – (475 x 5100) = 77.500 (L)

Model dua selisih : Selisih tariff upah: (TUSt x TUS) x JKS

Page 14: Akmen bab 2

: (500 – 475) x 5100 = 127.500 (L)

: Selisih efisiensi upah

: (JKSt – JKS) x TUSt

: (5000 – 5100) x 500 = 50.000 (R) -

: Total selisih BTKL = 77.500 (L)

Model tiga selisih : Selisih tariff upah: (TUSt – TUS) x JKSt

: (500 – 475) x 5000 = 125.000 (L)

: Selisih efisiensi upah

: (JKSt – JKS) TUS

: (5000 – 5100) x 475 = 47.500 (R)

: Selisih harga/efisiensi upah

: (JKSt – JKS) x (TUSt – TUS)

: (5000 – 5100) x (500 – 475) = 0

: Total selisih BTKL = 77.500 (L)

Biaya Overhead Pabrik

model satu selisih

BOP sesungguhnya : 3.650.000

BOP dibebankan (250x20jamxRp700) : 3.500.000 -

Selisih total BOP : 150.000 (R)

model dua selisih

selisih terkendalikan (controllable variance)

BOP sesungguhnya = 3.650.000

Page 15: Akmen bab 2

BOP tetap pada kapasitas normal (5200 x Rp. 300) = 1.560.000 -

BOP variabel sesungguhnya = 2.090.000 -

BOP variable pada jam standar (5000 x Rp 400) = 2.000.000

Selisih terkendalikan = 90.000 (R)

Selisih volume (volume variance)

Jam tenaga kerja pada kapasitas normal = 5.200 jam

Jam tenaga kerja standar = 5.000 jam

Selisih volume = 200 jam

Tarif BOP tetap = 300/ jam

Selisih volume = 60.000 (R)

model tiga selisih

selisih pengeluaran (spending variance)

BOP sesungguhnya = 3.650.000

BOP tetap pada kapasitas normal (5200 x 300) = 1.560.000 -

BOP variable sesungguhnya = 2.090.000

BOP variable dianggarkan pada jam sesunguhnya (5.100 x 400) = 2.040.000 -

Selisih pengeluaran = 50.000 (R)

Selisih kapasitas (idle capacity variance)

Page 16: Akmen bab 2

Kapasitas normal : 5.200 jam

Kapasitas sesungguhnya : 5.100 jam

Kapasitas tidak terpakai : 100 jam

Tariff BOP tetap : Rp. 300 perjam

Selisih kapasitas : Rp. 30.000 (R)

Selisih efisiensi

Jam standar : 5000 jam

Jam sesungguhnya : 5100 jam

Selisih efisiensi : 100 jam

Tariff BOP : Rp. 700

Selisih efisiensi : Rp. 70.000 (R)

model empat selisih

Selisih pengeluaran : Rp. 50.000 (R)

Selisih kapasitas : Rp. 30.000 (R)

Selisih efisiensi dipecah menjadi

Selisih efisiensi variable 100 jam x Rp 400 : Rp. 40.000 (R)

Selisih efisiensi tetap 100 jam x Rp 300 : Rp. 30.000 (R)

Total selisih BOP : Rp. 150.000 (R)