Makalah Akmen SP 3

download Makalah Akmen SP 3

of 18

Transcript of Makalah Akmen SP 3

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    1/18

    LATAR BELAKANG

    New Public Management(NPM) adalah paradigma baru dalam manajemen sektor publik. NPM

    biasanya dikawankan dengan Old Publik Management (OPM). Konsep NPM muncul pada tahun

    1980-an dan digunakan untuk mellukiskan sektor publik di Inggrin dan Selandia Baru. NPM

    menekankan ada control atas output kebijakan pemerintah, desentrallisasi otoritas menajement,

    pengenalan pada dasar kuasi-mekanisme pasar, serta layanan yang berorientasi customer.

    Berberapa pihak berpendapat bahwa NPM tidak tapat diterapkan untuk negara-negara

    berkembang, karena dalam implementasinya mereka mengalami kesulitan, akibat adanya

    kecenderungan birokrasi yang masih sulit dihilangkan. Pengadopsian model NPM yang dilakukan

    oleh negara berkembang ini belum diketahui efektifitasnya khusunya di Indonesia.

    Sebagai negara yang ingin menjadi negara yang maju, Indonesia berusaha menerapkan NPM

    meski ada sikap pesimis dari berbagai pihak mengenai kesanggupan penerapannya. Salah satu yang

    menonjol adalah Reformasi birokrasi Departemen Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan. Dalam

    reformasinya, kedua instansi ini berfokus pada pilar-pilar yang menajpi pokok perubahan birokrasi.

    Dalam reformasi birokrasinya, sebagai penerapan dari NPM, baik Departemen Keuangan

    maupun Badan Pemeriksaan menggunakan konsep Balanced Score Card, yaitu dengan membentuk

    strategy map dan key performence indicators (KPI) sebagai standar dan alat pengukuran kinerja. Bisa

    dikatakan bahwa dalam konsepnya kedua instansi ini sukses, hanya saja dalam pelaksanaanya dirasa

    masih setengah hati, terllihat dari belum sinkronnya antara program dengan strategi yang dibentuk,

    juga antara program dengan KPI, terlebih pada anggarannya ada format DIPA. Hal ini saling

    berkaitan, karena money follow functions. Ketika strategi, program beserta KPInya terbentuk secara

    rapi, maka tentunya anggaran akan mengikuti mekanisme tersebut.

    Selain itu, beberapa hal yang menandakan karakteristik NPM menurut Crishtopher Hood yang

    telah diterapkan di Depkeu dan BPK adalah:

    1. Manajemen profesional di sektor publik;Secara bertahap, mereka sudah mulai menerapkan, yaitu mengelola organisasi secara profesional,memberikan batasan, tugas pokok dan fungsi serta deskripsi kerja yanag jelas, memberikan

    kejelasan, wewenang dan tanggung jawab.

    2. Penekanan terhadap pengendalian output dan outcome;Sudah dilakukan dengan penggunaan performance budgeting yang dirancang oleh Direktorat

    Jenderal Perbendaharaan. Perubahan atas sistem anggaran yang digunakan ini merupakan yang

    terpenting yang terkait dengan penekanan atas pengndalian output dan outcome.

    3. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik;Hal ini sudah sejak lama dilakukan oleh Depkeu juga BPK, yaitu adanya unit-unit kerja tingkateselon 1.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    2/18

    4. Menciptakan persaingan di sektor publik;Hal ini juga sudah dilakukan, yaitu adanya mekanisme kontrak dan tender kompetitif dalam

    rangka penghematan biaya dan peningkatan kualitas serta privatisasi.

    5. Mengadopsi gaya manajemen dari sektor bisnis ke sektor publik;Hampir di seluruh eselon 1 di Depkeu sudah menerapkannya, dengan adanya modernisasi kantor

    baik di Ditjen Pajak, Ditjen Perbendaharaan, maupun Ditjen Bea Cukai, juga terkait dengan

    pemberian remunerasi sesuai job grade karyawan. Demikian juga di BPK, selain modernisasi

    kantor dan remunerasi, hubungan antara atasan dan bawahan semakin dinamis, gap senioritas dan

    hanya muncul dalam hal-hal profesionalisme yang dibutuhkan.

    6. Disiplin dan penghematan penggunaan sumber daya;Dalam hal disiplin biaya, implementasi pada kedua instansi ini masih diragukan karena masih ada

    aset-aset yang dibeli melebihi spesifikasi kebutuhan. Sedangkan dalam hal disiplin pegawai

    adanya modal presensi menggunakanfinger printsudah sangat efektif dilakukan.

    Penerapan New Public Management di Indonesia dapat dilihat dari penerapan beberapa

    karakteristik-karakteristiknya di dalam praktek-praktek yang tengah dijalankan oleh instansi-instansi

    pemerintahan di Indonesia. Terlepas dari kedua instansi pemerintahan tersebut, dalam ranah yang

    lebih luas, NPM ini telah dicoba diterapkan juga pada Pemerintahan Daerah, yaitu sejalan dengan

    penerapan otonomi daerah di Indonesia muali tahun 2004. Bisa dikatakan, bahwa penerapan NPM ini

    memberikan dampak positif dalam beberapa hal., misalnya peningkatan efisiensi dan produktifitas

    kinerja pemerintah daerah, yang pada akhirnya mampu meningkatakan kualitas pelayanan publik. Hal

    ini dapat dipahami melalui salah astu karakteristik NPM menurut Christopher Hood, yaitu

    menciptakan persaingan di sektor publik. Sehingga apa yang dikatakan oleh pemerintah daerah adalah

    berusaha bersaing untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, dan pada

    gilirannya, publiklah yang diuntungkan dalam upaya ini.

    Pemerintah menyikapi pentingnya Unit Cost sebagai dasar tarif penyusunan Anggaran dan

    Efisiensi melalui berbagai perundangan yang dikeluarkannya, antara lain :

    1. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan PenerapanStandar Pelayanan Minimal;

    2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk TeknisPenyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

    3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman PenyusunanRencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;

    4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman TeknisPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

    5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    3/18

    6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;7. Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

    Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

    Setiap penyediaan pelayanan publik tentunya membutuhkan biaya pelayanan (cost of serviceproduction). Biaya penyediaan layanan publik pada prinsipnya dapat didanai melalui 2 (dua) sumber,

    yaitu:

    1. Penarikan Pajak, jika penentuan harga pelayanan publik tidak mungkin dilakukan. Contohpelayanan pertahanan dan keamanan, kepolisian, peradilan, dan sebagainya;

    2. Penjualan pelayanan tersebut kepada masyarakat sebagai pengguna jasa publik (charging ofservice), jika pelayanan publik tersebut terdapat harga publiknya, terdapat kemudahan

    dalam pengumpulannya, terdapat manfaat yang diterima langsung dari pemberi layanan.

    Dalam penentuan tarif pelayanan publik terdapat hal-hal yang dapat dijadikan dasar penentuan

    tarif, antara lain:

    1. Pendapatan yang diinginkan, meliputi laba yang diinginkan dari pelayanan tersebut untukmeningkatkan pendapatan negara/daerah;

    2. Biaya untuk menghasilkan layanan, meliputi total biaya dan komponen-komponen biayauntuk menghasilkan pelayanan;

    3.

    Produk pelayanan, meliputi harga produk layanan yang logis, sepadan dengan kualitaslayanan, dan diskriminasi harga;

    4. Pasar pelayanan, meliputi elastisitas permintaan produk layanan, pelanggan, keberadaanproduk layanan di pasar, dan persaingan dalam penyediaan layanan tersebut.

    Metode yang dapat diterapkan dalam penerapan tarif pelayanan publik diantaranya adalah:

    1. Gross Margin Pricing2. Full Cost Pricing3. Direct Cost Pricing4. Time and Material Pricing5. Subsidized Cost Pricing6. Target Pricing7. Marginal Cost Pricing

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    4/18

    PENGERTIAN DAN TUJUAN PENENTUAN UNIT COST

    Unit cost adalah biaya per unit produk. Secara matematis unit cost didefinisikan sebagai nilai

    dari hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit produk (barang atau jasa)

    yang dihasilkan. Setelah penerapan NPM, pemerintah mulai menerapkan terminologi biaya unit dalampenyediaan layanan publik. Dengan penerapan unit cost, pemerintah dapat mengetahui nilai rupiah

    yang digunakan atau layak dibebankan untuk menghasilkan suatu produk/jasa yang diberikan kepada

    masyarakat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya yang dikeluarkan pemerintah

    dalam kegiatan penyediaan layanan publik.

    MANFAAT INFORMASI UNIT COST

    Bagi Pemerintah

    1. Dasar dalam proses perencanaan dan penganggaranDalam proses perencanaan dan penganggaran pemerintahan diperlukan suatu dasar perencanaan

    penganggaran yang jelas. Salah satu dasar perencanaan penganggaran pemerintah adalah hasil

    analisis biaya unit.

    2. Mengetahui efisiensi dan efektivitas pengelolaan belanjaPenerapan biaya unit dalam pemerintahan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas

    pengelolaan belanja, karena dengan analisis biaya unit pemerintah dapat mengetahui kegiatanapa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan pelayanan publik.

    3. Dasar penentuan tarif layanan dan argumentasinya kepada masyarakatPenerapan biaya unit dapat digunakan sebagai penerapan tarif layanan publik. Masyarakat

    sebagai pengguna layanan publik yang menuntut transparansi dan akuntabilitas pemerintah dapat

    mempertanyakan kewajaran tarif layanan publik yang ditetapkan oleh pemerintah, dan

    pemerintah dapat menunjukkan analisis biaya unit sebagai dasar penerapan tarif layanan publik

    tersebut kepada masyarakat.

    4. Dasar dalam menentukan subsidiJika tarif yang dihasilkan dari penerapan biaya per unit masih dianggap memberatkan

    masyarakat, maka pemerintah dapat memberikan subsidi kepada layanan publik tersebut

    sehingga dapat menekan tarifnya. Penentuan besaran subsidi yang diberikan pemerintah juga

    harus memperhatikan analisis biaya unit dan kemampuan masyarakat.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    5/18

    Bagi Masyarakat

    1. Mengetahui dasar pengenaan tarif yang dikenakan kepada masyarakatMasyarakat sekarang ini makin gencar dalam menuntut akuntabilitas dan transparansi

    pemerintah. Dengan menunjukkan biaya unit suatu layanan publik, masyarakat dapat mengetahui

    dasar penganaan tarif atas suatu layanan publik.

    2. Dapat mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pelayanan dari segi biaya yang dikenakanSetelah mengetahui dasar pengenaan tarif layanan publik, masayarakat sebagai pengguna layanan

    publik dapat merasakan apakah layanan yang diberikan telah sesuai dengan tarif yang ditetapkan.

    Jika masyarakat merasakan adanya kekurangan efisiensi dan efektifitas layanan, masyarakat

    dapat menyampaikan keluhan dan evaluasinya kepada penyedia layanan.

    3. Dapat mengetahui peran anggaran pemerintah dalam pelaksanaan program-program yangdiberikan kepada masyarakatDengan mengetahui dasar pengenaan tarif layanan publik, khususnya pelayanan yang

    mendapatkan subsidi dari pemerintah, masyarakat dapat merasakan manfaat dari alokasi

    anggaran pemerintah kepada program layanan publik. Dari perhitungan biaya unit tersebut juga

    masyarakat dapat mengetahui seberapa besar peran anggaran pemerintah dalam penyediaan

    pelayanan publik tersebut

    PEMBEBANAN BIAYA (COST ASSIGNMENT)

    Pembebanan biaya (cost assignment) adalah istilah umum yang meliputi pengumpulan

    akumulasi biaya sampai objek biaya meliputi penelusuran akumulasi biaya yang berhubungan

    langsung dengan objek biaya, serta pengalokasian akumulasi biaya yang berhubungan tidak langsung

    dengan objek biaya. Pembebanan biaya sangat berkaitan erat dengan biaya unit, karena pembebanan

    biaya menghubungkan sumber biaya ke tiap unit produk yang akan menghasilkan biaya unit.

    Beberapa metode perhitungan pembebanan biaya dalam dunia bisnis adalah:

    1. Actual costing, membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,dan overheadpada produk;

    2. Normal costing, menggunakan biaya sebenarnya dari biaya bahan baku langsung dan biayatenaga kerja langsung, sedang biaya overhead dihitung berdasarkan estimasi yang

    ditentukan sebelumnya dengan formula sebagai berikut:

    [Pembebanan Overhead = (Tarif Overhead) x (Kegiatan produksi sebenarnya)]

    3. Standard costing, pembebanan harga pokok kepada produk atau jasa tertentu yangditentukan di muka dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari biaya bahan baku,

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    6/18

    biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk mengolah satu satuan produk

    atau jasa tertentu.

    Dalam institusi pemerintahan dikenal pembebanan biaya sebagai berikut:

    1. Biaya Faktual, perhitungan biaya yang menggunakan seluruh biaya yang benar-benarterjadi dari sumber daya yang digunakan untuk menentukan biaya unit.

    2. Biaya Standar, tidak berbeda dengan dunia bisnis, biaya standar dalam pemerintahanmerupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk dengan

    mempertimbangkan kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu

    3. Biaya Ideal, merupakan biaya yang dikeluarkan yang didasarkan pada kondisi operasi yangefisien.

    Dalam menghitung pembebanan biaya dapat dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:

    1. Pendekatan konvensionalSistem akuntansi biaya konvensional menggunakan unit / kuantitas produk yang

    dihasilkan sebagai dasar pembebanan. Sistem yang tidak memisahkan biaya berdasarkan

    fungsi atau alokasi setiap bagian dalam proses manufaktur. Metode ini mendapatkan unit cost

    dari total cost keseluruhan dibagi dengan unit produksi yang dihasilkan sehingga setiap

    bagian dari proses manufaktur mendapatkan biaya yang setara.

    Terdapat 3 metode yang digunakan dalam metode konvensional dalam

    mengalokasikan biaya tidak langsung :

    Direct Method : metode ini mengalokasikan biaya departemen pendukung secaralangsung ke departemen utama dan tidak memperhitungkan berapa besar alokasi biaya

    antar deprtemen pendukung. Kemudahan dari penggunan metode ini adalah kemudahan

    dalam penggunaannya karena tidak perlu memprediksi seberapa besar penggunaan

    sumber daya dari departemen pendukung yang satu dengan yang lainnya. Namun

    kelemahannya adalah tidak memperhitungkan hubungan timbal balik antar departemen

    pendukung.

    Step Down Method : metode ini mengalokasikan biaya departemen pendukung kedepartemen pendukung yang lain kemudian baru ke departemen utama secara berurutan.

    Reciprocal Method : metode ini mengalokasikan biaya ke departemen utama denganmemperhitungkan hubungan timbal baik secara penuh antar departemen pendukung.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    7/18

    Sistem biaya konvensional ini sanngat cocok digunakan oleh perusahaan yang produknya

    tidak terdiversifikasi ataupun tidak memiliki komponen biaya tidak langsung yang signifikan

    sehingga metode perhitungan biaya yang simple ini dapat diimplementasikan. Sistem

    konvensional ini memiliki kelemahan, yaitu :

    Akuntansi Biaya Tradisional dirancang hanya menyajikan informasi biaya pada tahapproduksi

    Alokasi Biaya overhead hanya didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau hanyadengan volume produksi

    Ada diversitas produk, dimana masing-masing produk mengkonsumsi biaya overheadyang berbeda.

    2. Activity Based CostingSelain sistem biaya secara tradisional / konvensional, terdapat cara lain dalam penentuan

    biaya produksi yang menggunakan teknologi tinggi yaitu sistem biaya berbasis aktivitas

    (Activity Based Costing/ABC). Sistem ABC ini seringkali diterapkan pada perusahaan-

    perusahaa manufaktur yang memproduksi berbagai macam produk dengan biaya overhead

    yang tinggi. Menurut pendekatan ABC, perusahaan/instansi akan diidentifikasi berdasarkan

    aktivitas utamanya, kemudian ditentukan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak

    langsungnya. Sebelum menentukan biaya produksi tidak langsung, terlebih dahulu harus

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    8/18

    ditentukan tingkatan (level) biaya dan tempat biaya (cost pool). Cost Pool adalah kelompok

    biaya yang disebabkan oleh aktivitas yang bersama dengan satu dasar pembebanan (cost driver).

    Terdapat empat tingkatan pembebanan dan alokasi biaya overhead, yaitu:

    a. Tingkatan biaya unit (Unit Level)Aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu unit produk diproduksi, besar kecilnya

    aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi.

    b. Tingkatan biaya batch (Batch Level)aktivitas yang dikerjakan setiap kali suatu batch produk diproduksi, besar kecilnya

    aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah batchproduk yang diproduksi.

    c. Tingkatan biaya untuk mempertahankan produk (Product Level)aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh

    perusahaan. Aktivitas ini mengkonsumsi masukan untuk mengembangkan produk

    atau memungkinkan produk diproduksi dan dijual.

    d. Tingkatan biaya fasilitas (Facility Level)aktivitas untuk menopang proses pemanufakturan secara umum yang diperlukan

    untuk menyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik untuk memproduksi produk namun

    banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume atau bauran produk

    yang diproduksi.

    Ada dua keyakinan dasar yang melandasi ABC System:

    1. Cost is caused. Biaya ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah aktivitas. Dengandemikian, pemahaman yang mendalam tentang aktivitas yang menjadi penyebab

    timbulnya biaya akan menempatkan personal perusahaan pada posisi yang dapat

    mempengaruhi biaya. ABC System berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber

    daya menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar

    menyebabkan timbulnya biaya harus dialokasikan.

    2. The causes of cost can be managed. Penyebab terjadi biaya (yaitu aktivitas) dapatdikelola. Melalui pengelolaan terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya

    biaya, personel perusahaan dapat mempengaruhi biaya. Pengelolaan terhadap aktivitas

    memerlukan berbagai informasi tentang aktivitas.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    9/18

    Tingkatan Biaya dan Pemicu

    Pemicu adalah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead Pemicu sumber daya adalah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya

    dari suatu sumber daya tersebut

    Pemicu aktivitas (activity driver) adalah suatu dasar yang digunakan untukmengalokasikan biaya dari suatu aktivitas ke produk, pelanggan atau objek biaya

    final (final cost objek) lainnya.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    10/18

    Perbandingan antara ABC dan sistem biaya konvensional/tradisional

    PERHITUNGAN UNI T COSTLAYANAN

    Aplikasi pada Rumah Sakit

    Kerangka konsep analisis biaya dalam rumah sakit memiliki banyak instalasi dan mempunyai

    banyak produk dan jasa adalah penggolongan biaya menurut sesuatu yang dibiayai, yaitu biaya

    langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu

    yang dibiayai, misalnya biaya bahan habis pakai, biaya makan, biaya laundry, dan lain sebagainya.

    Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak harus disebabkan oleh sesuatu

    yang dibiayai, misalnya biaya kebersihan, biaya air, listrik, telepon, biaya pendidikan dan

    pengembangan SDM, dan lain sebagainya.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    11/18

    Dalam industri rumah sakit, departementalisasi lebih dikenal dengan istilah unit pelayanan.

    Menurut Sabarguna (2003), unit pelayanan rumah sakit dibagi ke dalam unit produktif dan unit non

    produktif. Unit produktif adalah unit yang menghasilkan penerimaan seperti unit rawat inap, rawat

    jalan, gawat darurat, operasi, dan lain sebagainya. Sedangkan unit non produktif adalah unit yang

    tidak menghasilkan penerimaan, seperti unit direksi, administrasi, dapur, laundry, dan lain

    sebagainya.

    Sebagai contoh aplikasi perhitungan biaya unit layanan pada layanan rawat inap rumah sakit.

    Dari data keuangan didapatkan total biaya operasional rumah sakit yang terdiri atas biaya unit

    produktif dan unit non produktif. Dalam biaya unit produktif termasuk biaya untuk unit rawat inap

    dan rawat jalan. Biaya pada unit non produktif dialokasikan ke masing-masing unit produktif dengan

    menggunakan metode double distributionsesuai dengan yang dianjurkan oleh Departemen Kesehatan

    pada tahun 1997. Setelah semua biaya telah dialokasikan ke masing unit produktif, total biaya

    tersebut dibagi dengan volume jasa pelayanan yang dihasilkan di tiap unit produktif tersebut. Jika

    akan menghitung besarnya biaya unit untuk unit rawat inap, maka total biaya rawat inap dibagi

    dengan volume jasa pelayanan rawat inap dalam satuan hari selama satu periode, sehingga akan

    mendapatkan biaya unit untuk layanan rawat inap.

    Aplikasi pada Institusi Pendidikan

    Dalam institusi pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, perhitungan besarnya biaya unit telah

    berdasarkan aktivitas pembentuk biaya. Institusi pendidikan mengelompokkan biaya-biaya aktivitas

    akademik ke dalam aktivitas utama atau aktivitas penunjang. Kemudian dikelompokkan kembali dari

    setiap aktivitas tersebut ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Setelah pengelompokkan tersebut,

    maka dilakukan penghitungan jumlah biaya tiap-tiap aktivitas.

    Sebagai contoh aplikasi perhitungan biaya unit pada Fakultas Kedokteran di salah satu

    perguruan tinggi di Malang, Jawa Timur. Setelah diidentifikasi, didapatkan aktivitas utama dan

    aktifitas penunjang pada fakultas tersebut adalah sebagai berikut:

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    12/18

    Setelah itu, dilakukan pengelompokkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel sehingga didapatkan

    total biaya penyelenggaraan pendidikan tidak termasuk praktikum sebagai berikut (rincian di

    Lampiran I:

    Hasil perhitungan menunjukkan bahwa total biaya belum termasuk biaya praktikum adalah

    sebesar Rp11.229.705.225,00. Total biaya tersebut jika ditanggung sejumlah mahasiswa 130 orang

    per angkatan, maka masing-masing mahasiswa akan dibebani biaya pendidikan tidak termasuk biaya

    praktikum sebesar Rp86.382.348,00 untuk 7 (tujuh) semester atau Rp12.340.335,00 tiap semesternya.

    Jika dihitung biaya unit per mahasiswa per SKS, dimana setiap mahasiswa diwajibkan menempuh

    minimal 149 SKS, maka biaya unit per semester adalah sebesar Rp579.747,30 (Rp86.382.348,00 /

    149).

    Aplikasi unit costuntuk penentuan persediaan barang (Satker Non-BLU)

    Pada Satuan Kerja Non-BLU, penentuan persediaan barang berpedoman pada PP 71 Tahun2010, khususnya PSAP 05 tentang Akuntansi Persediaan, dimana persediaan dinilai dengan

    menggunakan metode sistematis (FIFO atau rata-rata tertimbang), atau harga per unit pembelian

    terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis. Dari

    pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa aplikasi unit costpada persediaan barang satker non BLU

    berdasarkan pada harga satuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan barang.

    EVALUASI UNI T COSTLAYANAN

    Unit costdan Standar Pelayanan Minimum

    Standar Pelayanan Minimum (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar

    yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Dalam

    setiap SPM yang disahkan oleh menteri yang terkait dengan bidangnya, terdapat target minimal

    pencapaian layanan/kinerja suatu instansi setiap tahunnya. Target tersebut terbagi dalam beberapa

    indikator kinerja. Dalam rangka pencapaian target tiap indikator tersebut, setiap instansi dapat

    menyesuaikan besarnya unit cost yang dibebankan tiap tahunnya kepada pengguna layanan publik.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    13/18

    Unit costdan Manfaat pada masyarakat

    Dari perhitungan unit costjuga dapat diketahui hubungannya dengan manfaat yang dirasakan

    oleh masyarakat sebagai pengguna layanan publik tersebut. Misalnya unit cost suatu layanan publik

    terlalu tinggi sedangkan manfaat yang dirasakan masyarakat penggunanya tidak terlalu signifikan,maka unit cost dapat diturunkan dengan mengeliminasi faktor biaya yang tidak memiliki nilai tambah

    terhadap manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pengguna layanan tersebut.

    Unit costdan kinerja

    Penerapan unit cost dalam pelayanan publik dapat digunakan juga sebagai alat indikator

    kinerja. Dengan penerapan unit cost dapat terlihat apakah kinerja suatu instansi pemerintah yang

    menyediakan layanan publik sudah cukup efektif dan efisien. Selain itu, sehubungan dengan SPM

    yang ditetapkan oleh masing-masing instansi, unit cost dapat mendukung pencapaian target kinerja

    yang telah ditetapkan di SPM masing-masing instansi tersebut.

    Unit costdan subsidi pemerintah

    Penerapan unit cost dalam institusi pemerintahan sangat berhubungan dengan besarnya subsidi

    yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dari perhitungan unit cost, pemerintah dapat menilai apakah

    subsidi yang diberikan pada suatu kegiatan pelayanan publik tersebut terlalu besar atau masih harus

    ditambah. Penambahan belanja subsidi ini biasanya terkait dengan usaha pemerintah untuk

    mendorong masyarakat meningkatkan penyerapan hasil dari kegiatan pelayanan publik tersebut.

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    14/18

    DAFTAR PUSTAKA

    https://sites.google.com/site/pekembia/aplikasi-pembebanan-biaya-metode-kontemporer-berdasar-

    aktivitas-activity-based-costing-abc-pada-produk-pesanandiakses tanggal 11 Maret 2013

    https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-

    costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkdiakses tanggal 11 Maret 2013

    http://www.kajianpustaka.com/2012/11/biaya-standar.html#.UT083xxgdqMdiakses tanggal 11 Maret2013

    https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&

    ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%

    2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjz

    h9IQdiakses pada tanggal 9 Maret 2013

    http://hadicahyono.dosen.narotama.ac.id/files/2011/04/ch2MAHM8e_Chapter02.ab_.az_.ppt

    diakses pada tanggal 9 Maret 2013

    https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0C

    CoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FB

    agian-II-Teori-Sektor-

    Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVf

    TuJrA diakses pada tanggal 9 Maret 2013

    https://sites.google.com/site/pekembia/aplikasi-pembebanan-biaya-metode-kontemporer-berdasar-aktivitas-activity-based-costing-abc-pada-produk-pesananhttps://sites.google.com/site/pekembia/aplikasi-pembebanan-biaya-metode-kontemporer-berdasar-aktivitas-activity-based-costing-abc-pada-produk-pesananhttps://sites.google.com/site/pekembia/aplikasi-pembebanan-biaya-metode-kontemporer-berdasar-aktivitas-activity-based-costing-abc-pada-produk-pesananhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttp://www.kajianpustaka.com/2012/11/biaya-standar.html#.UT083xxgdqMhttp://www.kajianpustaka.com/2012/11/biaya-standar.html#.UT083xxgdqMhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttp://hadicahyono.dosen.narotama.ac.id/files/2011/04/ch2MAHM8e_Chapter02.ab_.az_.ppthttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fferryfebub.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F01%2FBagian-II-Teori-Sektor-Publik2.pdf&ei=hmM8UZ6DJc3orQfanoCABg&usg=AFQjCNEvtIWOskViixsV_cewa0YVfTuJrAhttp://hadicahyono.dosen.narotama.ac.id/files/2011/04/ch2MAHM8e_Chapter02.ab_.az_.ppthttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&sqi=2&ved=0CGgQFjAI&url=http%3A%2F%2Fendang.staff.umm.ac.id%2Ffiles%2F2010%2F02%2FBAB-II-KONSEP-BIAYA.ppt&ei=L1w8UZXdK8v7rAfQl4D4Bw&usg=AFQjCNEt5_6N5PYz7fvlkyq0tdOyjzh9IQhttp://www.kajianpustaka.com/2012/11/biaya-standar.html#.UT083xxgdqMhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdeden08m.files.wordpress.com%2F2012%2F03%2Fmateri-1-2-3-akbi-ii-standard-costing.pdf&ei=uzk9Udr9NonMrQedy4DIDQ&usg=AFQjCNE3uI2zaksnK9hyyE7ERGjFlTQfOA&sig2=Mg2Eb-PXN1scFoM5K3lY5Q&bvm=bv.43287494,d.bmkhttps://sites.google.com/site/pekembia/aplikasi-pembebanan-biaya-metode-kontemporer-berdasar-aktivitas-activity-based-costing-abc-pada-produk-pesananhttps://sites.google.com/site/pekembia/aplikasi-pembebanan-biaya-metode-kontemporer-berdasar-aktivitas-activity-based-costing-abc-pada-produk-pesanan
  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    15/18

    Lampiran 1.a Biaya Variabel Institusi Pendidikan

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    16/18

    Lampiran 1.b Biaya Tetap pada Institusi Pendidikan

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    17/18

  • 8/12/2019 Makalah Akmen SP 3

    18/18