Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

22
RESTORASI PERMUKIMAN DESA KOTA KONSEP PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SLEMAN

description

Tata Ruang

Transcript of Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

Page 1: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

RESTORASI PERMUKIMAN DESA KOTA

KONSEP PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SLEMAN

Page 2: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

• Kebijakan Makro Pengembangan Wilayah di Kabupaten Sleman

• Pengembangan wilayah menurut Sistem Pusat Pelayanan

• Arahan Pengembangan Permukiman • Isu Isu Pengembangan Permukiman• Alternatif solusi • Kesimpulan

OUTLINE

Page 3: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN SLEMAN PERDA NO.12 TAHUN 2012

KEBIJAKAN MAKRO PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN SLEMAN

DIKONSERVASI / DIJAGA

DIKEMBANGKAN

RUANG

RUANG

(Pengembangan kawasan terbangun dibatasi)

(Pengembangan kawasan terbangun didorong secara terkendali)

Page 4: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN SLEMAN

DIKONSERVASI/DIJAGA - Kawasan resapan air (lindung bawahan)- Kawasan Rawan Bencana Merapi- Kawasan keamanan dan ketahanan pangan wilayah (lumbung pangan)- Kawasan candi

kaw. resapan air

keamanan & ketahanan pangan wilayah

RTRW KABUPATEN SLEMAN PERDA NO.12 TAHUN 2012

KRB Merapi

kawasan candi

KEBIJAKAN MAKRO PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN SLEMAN

Page 5: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

DIKEMBANGKAN

KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN SLEMAN

KEBIJAKAN MAKRO PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN SLEMAN

Kawasan Perkotaan Yogyakarta

Page 6: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

PENGEMBANGAN WILAYAH

SISTEM PUSAT PELAYANAN

KAWASAN PERKOTAAN = SISTEM PERKOTAAN

KAWASAN PERDESAAN = SISTEM PERDESAAN

Page 7: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

PENGEMBANGAN WILAYAH SISTEM PUSAT PELAYANAN

KAWASAN PERDESAAN

Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sember daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

SISTEM PERDESAAN

• Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.

Page 8: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

SISTEM PERKOTAAN

• Pusat Kegiatan Nasional (PKN) kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.

• Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/ kota.

• Pusat Kegiatan Lokal (PKL) kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.

• Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.

KAWASAN PERKOTAAN

PENGEMBANGAN WILAYAH SISTEM PUSAT PELAYANAN

Page 9: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

PENGEMBANGAN WILAYAH SISTEM PUSAT PELAYANAN

Page 10: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DI KAB. SLEMAN

Ketentuan umum zonasi dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut

a. diwajibkan pengembangan prasarana dan sarana permukiman yang berwawasan lingkungan;

b. diperbolehkan pengembangan perdagangan dan jasa di kawasan permukiman perkotaan; c. diperbolehkan pengembangan permukiman di kawasan perkotaan dengan rasio lahan

terbangun sedang hingga tinggi; d. diperbolehkan pengembangan permukiman di kawasan pedesaan dengan rasio lahan

terbangun rendah; e. diperbolehkan dengan syarat mengembangkan perdagangan dan jasa di kawasan

pedesaan; f. diperbolehkan dengan syarat pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial sesuai

dengan skalanya; g. diperbolehkan pengembangan kegiatan industri skala kecil dan mikro pada kawasan

permukiman dengan syarat tidak menimbulkan polusi; dan h. tidak diperbolehkan pengembangan permukiman eksklusif berdasarkan suku dan

agama.

Kawasan permukiman di Kabupaten Sleman dibagi menjadi :- Kawasan Permukiman Perkotaan, dan- Kawasan Permukiman Perdesaan

Page 11: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PERDESAAN

PPL

• diperbolehkan pengembangan kawasan permukiman dengan intensitas kepadatan sangat rendah

Kawasan permukiman perdesaan meliputi lahan seluas kurang lebih 10.232 (sepuluh ribu dua ratus tiga puluh dua) hektar tersebar di seluruh kecamatan

Page 12: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PERDESAAN

Page 13: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN

PKN

• diperbolehkan pengembangan kawasan permukiman dengan intensitas kepadatan sedang hingga tinggi dan diutamakan pengembangan bangunan vertikal; dan

Kawasan permukiman perkotaan meliputi lahan seluas kurang lebih 12.590 (dua belas ribu lima ratus sembilan puluh) hektar tersebar di seluruh kecamatan.

PKW

• diperbolehkan pengembangan kawasan permukiman dengan intensitas kepadatan sedang dan diutamakan pengembangan bangunan vertikal

PKL

• diperbolehkan pengembangan kawasan permukiman dengan intensitas kepadatan rendah hingga sedang

PPK

• diperbolehkan pengembangan kawasan permukiman dengan intensitas kepadatan rendah;

Page 14: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN

Page 15: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PERKOTAAN

Page 16: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ISU PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

• Permukiman perkotaan yang berkembang di bantaran sungai berpotensi menurunkan kualitas lingkungan kumuh

Page 17: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ISU-ISU PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

• Keterbatasan luasan tanah di kawasan perkotaan dibandingkan tingkat populasi yang terus bertambah terutama di Kawasan Perkotaan Yogyakarta (zona PKN) merupakan salah satu alasan kebijakan pengembangan permukiman vertikal (rusun dan apartemen). Namun secara umum kesiapan infrastruktur (misalnya jalan, transportasi, sistem pengelolaah limbah kota, air bersih, dll) saat ini belum memadai untuk pengembangan bangunan vertikal sehingga berpotensi konflik dengan lingkungan sekitar

Page 18: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ISU-ISU PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

• Mahalnya harga tanah di kawasan perkotaan menjadi pemicu “pengkotaan” kawasan perdesaan untuk kebutuhan permukiman padat alih fungsi lahan pertanian

Page 19: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ALTERNATIF SOLUSI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

• Permukiman perkotaan yang berkembang di bantaran sungai berpotensi menurunkan kualitas lingkungan kumuh

• Secara umum kesiapan infrastruktur (misalnya jalan, transportasi, sistem pengelolaah limbah kota, air bersih, dll) saat ini belum memadai untuk pengembangan bangunan permukiman vertikal sehingga berpotensi konflik dengan lingkungan sekitar

• Pemberdayaan komunitas lingkungan sungai untuk menata bantaran sungai• Koordinasi dengan BBWS (pemegang kewenangan sungai) untuk penataan

permukiman sempadan sungai

ALTERNATIF SOLUSI

ISU/PERMASALAHAN

ISU/PERMASALAHAN

• Percepatan pembangunan infrastruktur kota oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten

ALTERNATIF SOLUSI

Page 20: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

ALTERNATIF SOLUSI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

• Mahalnya harga tanah di kawasan perkotaan menjadi pemicu “pengkotaan” kawasan perdesaan untuk kebutuhan permukiman padat alih fungsi lahan pertanian

• Penguatan pengawasan dan pengendalian pengembangan kawasan perdesaan• Penetapan LP2B• Insentif dan disinsentif• Penegakan hukum dipertegas

ALTERNATIF SOLUSI

ISU/PERMASALAHAN

Page 21: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

KESIMPULAN

• Kesinambungan pengembangan desa dan kota sesuai dengan fungsi kawasan harus dijaga sebagai upaya pembangunan yang berkelanjutan.

• Arahan kebijakan pengembangan permukiman di kawasan perdesaan diarahkan pada kawasan terbangun dengan kepadatan sangat rendah untuk menjaga fungsi kawasan perdesaan yang mempunyai kegiatan utama pertanian.

• Arahan kebijakan pengembangan permukiman di kawasan perkotaan diarahkan pada kawasan terbangun dengan kepadatan bervariasi dari rendah sampai tinggi sesuai dengan sistem pusat pelayanan.

• Pengembangan permukiman vertikal diutamakan pada kawasan perkotaan dengan sistem pusat pelayanan PKN dan PKW.

• Pengendalian kegiatan dan percepatan pengembangan infrastruktur sebagai upaya pengelolaan lingkungan di kawasan perkotaan diperlukan untuk mengatasi cepatnya pertumbuhan bangunan vertikal

• Untuk menjaga fungsi kawasan perdesaan diperlukan penguatan pengawasan dan pengendalian dari semua pihak, termasuk penetapan LP2B

Page 22: Restorasi Permukiman Desa Kota di Kabupaten Sleman

TERIMA KASIH