Restorasi Rigid Pleno Plos

26
RESTORASI RIGID TUTORIAL 1

description

restorasi rigid

Transcript of Restorasi Rigid Pleno Plos

Page 1: Restorasi Rigid Pleno Plos

RESTORASI RIGID

TUTORIAL 1

Page 2: Restorasi Rigid Pleno Plos

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :1. Restorasi Rigid2. Macam – macam restorasi rigid3. a. Indikasi dan Kontra Indikasi Inlay/Onlay b. Tahapan perawatan, kekurangan dan kelebihan inlay/onlay berdasarkan macam-macam bahannya (logam,komposit,porcelain,dan porcelain fuse to metal)

Page 3: Restorasi Rigid Pleno Plos

• Restorasi rigid merupakan restorasi yang dibuat di laboratorium dental dengan menggunakan model cetakan gigi yang dipreparasi kemudian disemenkan pada gigi. Umumnya restorasi ini membutuhkan kunjungan berulang dan penempatan tumpatan sementara sehingga lebih mahal untuk pasien

• Berlawanan dengan sifat bahan tumpatan plastis yang bisa dimanipulasi selama melakukan penumpatan, ada sekelompok bahan restorasi yang harus dibentuk dan diselesaikan dahulu diluar mulut sebelum ditumpatkan ke dalam gigi atau diatas gigi yang telah dipreparasi. Jika restorasinya cocok dengan kavitas yang telah dipreparasi didalam gigi disebut restorasi intrakorona, sedangkan jika cocok menutupi gigi yang telah dipreparasi disebut restorasi ekstrakorona.

Page 4: Restorasi Rigid Pleno Plos

Macam-macam restorasi rigid

– Mahkota pasak• Mahkota pasak merupakan restorasi pada gigi

yang telah mengalami perawatan saluran akar yang sebagian besar mahkota giginya oleh karena karies, trauma, dsb, sehingga retensi utamanya terletak pada saluran akar.

Page 5: Restorasi Rigid Pleno Plos

• Mahkota Pasak terdiri dari dua bagian, yaitu pasak dan inti. Pasak berarti bagian restorasi yang direkatkan dengan semen kedalam saluran akar dan berfungsi sebagai retensi utama, dapat menjadi satu kesatuan atau dijadikan satu dengan inti. Sedangkan inti sediri berarti bagian restorasi yang menggantikan jaringan mahkota gigi yang hilang sehingga membentuk seperti gigi yang telah dipreparasi untuk mahkota tiruan penuh.

Page 6: Restorasi Rigid Pleno Plos

Indikasi • Gigi yang tidak dapat ditumpat• Kehilangan cups • Jaringan periodontal rusak• Akar gigi masih bagus karena

untuk retensi • Gigi antagonis bagus agar

tidak mengiritasi• Retensi bagus karena akan

menerima beban berat

Kontraindikasi * Karies pada gigi yang belum meluas pada pit dan fisure * Terjadi kerusakan jaringan periodontal* Tidak ada gigi antagonis* Kondisi gigi crowded * Jaringan pendukung tidak memungkinkan adanya mahkota Resorbsi processus alveolaris > 1/3 * Akar pendek * Kelainan jaringan periapikal* Diniding saluran akar tipis

Page 7: Restorasi Rigid Pleno Plos

MAHKOTA PENUH• Mahkota penuh ini adalah pilihan terakhir apabila mahkota

sebagian tidak dapat menggantikan fungsi gigi yang hilang. Mahkota penuh ini juga jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal dan pada waktu melakukan restorasi banyak membuang struktur sehat gigi.

Page 8: Restorasi Rigid Pleno Plos

VENEERVeneer merupakan perawatan gigi dengan cara menempatkan selapis tipis material pada permukaan depan gigi. Material yang digunakan dapat berupa komposit maupun porselen.

Veneer biasanya digunakan untuk mengkoreksi bentuk anatomi gigi yang kurang ideal, menutup diastema (celah di antara gigi), perubahan warna gigi dengan derajat parah yang sulit dikoreksi dengan metode bleaching.

Page 9: Restorasi Rigid Pleno Plos

Indikasi • Fraktur sebagian mahkota • Mahkota mengalami perubahan warna • Kelainan bentuk gigi• Gigi atrisi, abrasi dan erosi yang berat

Kontraindikasi • Pasien OH buruk• Gigi tambalan yang besar • Pasien dengan usia < 10 tahun karena tanduk pulpa

tinggi• Mahkota klinis pendek

Page 10: Restorasi Rigid Pleno Plos

Inlay/Onlay

• Inlay adalah tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara tonjol gigi/ cusp.

• Onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih luas meliputi satu atau lebih tonjol gigi/ cusp.

Page 11: Restorasi Rigid Pleno Plos

Indikasi inlay• Untuk kavitas yang kecil atau karies proksimal yang lebar• Bila diperlukan untuk restorasi klamer dari suatu gigi

tiruan (pegangan), misalnya, inlay bukal/distal/mesial inlay yang perlu dibuatkan rest seat untuk gigi tiruan

• Kavitas dengan bentuk preparasi >1,5 jarak central fossa ke puncak cusp

• Mengembalikan estetik pada restorasi gigi posterior yang mengalami kerusakan akibat adanya karies sekunder

Kontraindikasi inlay• Frekuensi karies yang tinggi• Permukaan oklusal berat• Pasien usia muda

Page 12: Restorasi Rigid Pleno Plos

Indikasi onlay• Karies yang lebar pada gigi• Fraktur yang besar pada gigi• Fraktur cusp• Pengganti restorasi amalgam yang rusak.• Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan

lingual.• Restorasi karies interproksimal gigi posterior.• Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang

kuat.

Kontraindikasi onlay• Pasien muda• Bruxism• Kerusakan gigi yang luas dengan sisa dentin yang sedikit

Page 13: Restorasi Rigid Pleno Plos

INLAY/ONLAY

• PORSELEN• LOGAM• KOMPOSIT• PORSELEN FUSED TO METAL

Page 14: Restorasi Rigid Pleno Plos

PORSELENKeuntungan:• Biokompatibilitas tinggi• Tidak mendorong konsentrasi plak gigi pada permukaan• Memiliki ketahanan mekanik yang sangat baik• Karena dibuat di laboratorium, bisa mendapatkan salinan anatomi gigi dan titik kontak yang baik• Stabilitas warna baik• Adhesi dengan semen luting ke porselen lebih baik dari komposit• Porselen mempunyai kekuatan kompresif yang tinggi.• mampu menahan abrasi dari pada komposit• porselen lebih resisten daripada email• estetisnya bagus karena terlihat penampilan yang lebih alamiah yaitu restorasi porselen sewarna

dengan gigi• porselen cocok untuk permukaan oklusal gigi posterior yang restorasinya luas ndan penampilannya

diperlukan• porselen dapat digunakan dipermukaan bukal yang terlihat baik padaq gigi anterior maupun

posterior• Permukaan licin seperti kaca

Page 15: Restorasi Rigid Pleno Plos

Kekurangan:• Biaya mahal• Repair lebih susah apabila fraktur• Porselen mempunyai kekuatan tensil yang rendah• Gigi yang berantagonis dengan restorasi porselen akan cepat

aus apabila glazing porselen tidak dilakukan dengan sempurna• Porseeln tidak sekuat logam tetapi jika sudah berikatan

dengan permukaan email melalui etsa asam tampaknya akan menguatkan gigi dengan cara yang sama seperti pada restorasi berlapis komposit atau semen ionomer resin komposit

Page 16: Restorasi Rigid Pleno Plos

LOGAM

Keuntungan :• sifatnya lebih kuat daripada amalgam, komposit, atau

semen ionomer kaca • memiliki kesanggupan untuk melawan kekuatan tensil yang

lebih besar• mampu menahan abrasi• dikalangan masyarakat tertentu restorasi logam dengan

berbahan emas lebih disukai dengan alasan estetik karena lebih menarik daripada amalgam dan tidak rusak seperti silikat. Selain itu, emas juga dianggap sebagai symbol status tertentu jika diletakkan dipinggir atau didepan mulut.

Page 17: Restorasi Rigid Pleno Plos

• Kekurangan:

• BiayaBiaya merupakan kelemahan terbesar dari restorasi logam tuang. Penyebab tingginya biaya adalah jumlah waktu yang harus dialokasikan. Selalu ada tahap laboratorium sehingga minimal harus ada dua perjanjian klinis dengan pasien. Pertama untuk preparasi gigi dan pencetakan, dan kedua untuk pengepasan restorasi setelah dibuat di laboratorium. Waktu ekstra yang harus di keluarkan oleh dokter gigi dan peteknik gigi tak terhindarkan lagi menyebabkan biaya yang beberapa kali lebih mahal dari pada restorasi plastisnya yang setara.

• Penyemenan Factor yang lemah pada setiap restorasi yang di semenkan adalah penyemenan. Tepi suatu restorasi yang tepat-rapat sekalipun masih mempunyai celah beberapa micrometer (10-16 mikrometer) dari dinding kavitas. Kerapatan tepi restorasi dengan demikian bergantung seluruhnya pada semen.

Page 18: Restorasi Rigid Pleno Plos

KOMPOSITKeuntungan :• Pemakaian komposit hibrida saat diaplikasikan memeiliki sifat seperti

kulit bunglon yang bisa menyesuaikan dengan warna gigi sekitarnya• Warna pada komposit memiliki kekuatan bertahan lama (sampai 10

tahun)• Estetik baik• Pada kombinasi dengan penambahan fyber pada komposit menghasilkan

komposit yang kuat dan estetik tetap baik• preparasi gigi lebih mudah dan tidak kompleks apabila dibandingkan

dengan amalgam

Kekurangan:• dibutuhkan waktu yang lama

Page 19: Restorasi Rigid Pleno Plos

PORSELEN FUSED TO METAL

Keuntungan :• Harga lebih murah dari pada all poselen• Mengurangi sifat rapuh pada restorasi rigid all porselen

karena terdapat lapisan metal

Kekurangan :• Tetap memiliki sifat rapuh karena masih ada lapisan

porselen• Lebih rapuh daripada metal•

Page 20: Restorasi Rigid Pleno Plos

TAHAPAN

Pada dasarnya prosedur restorasi rigid sama namun ada beberapa tahap yang berbeda pada masing-masing bahan. Pada restorasi dengan bahan amalgam dapat dibuat secara direk dan indirek.

Bevel dibuat pada cavo surface enamel margin, aksio pulpa line angle dan dinding gingiva dengan lebar sekitar 1 mm membentuk sudut 450. Fungsi semen selain sebagi perekat juga untuk menghilangkan undercut yang tertinggal sewaktu preparasi.

Page 21: Restorasi Rigid Pleno Plos

Preparasi gigi

Prinsipnya menghilangkan jaringan yang mengalami karies

Page 22: Restorasi Rigid Pleno Plos
Page 23: Restorasi Rigid Pleno Plos

Bedanya Direk dan Indirek Restorasi Dengan Bahan Metal

Pada teknik direk, dilakukan tanam dan casting, lalu disesuaikan langsung ke

gigi tanpa dilakukan pencetakan pada model.

Page 24: Restorasi Rigid Pleno Plos

Persiapan restorasi sementara (indirect method) :

• Cetakan postoperative dicheck untuk akurasinya seperti gelembung udara dan retraksi gingival yang sesuai.

• Model postoperative diambil• Perluasan cetakan preoperative pada sulkus ginggiva dipotong• Cetakan preoperative dicocokan dan dicoba pada model postoperative• Cold mold seal diaplikasikan ke dalam gigi yang sudah dipreparasi• Resin self cure yang sewarna dengan gigi ditempatkan ke dalam cetakan

postoperative pada gigi yang dibutuhkan• Cetakan yang ditekan melawan model dan ditahan pada tempatnya

dengan menggunakan rubber band• Restorasi sementara dicobakan ke dalam gigi• Restorasi sementara di trimming dan di polishing

Page 25: Restorasi Rigid Pleno Plos
Page 26: Restorasi Rigid Pleno Plos

Daftar Pustaka

Anusavice, Kenneth J. (2003). Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. (Johan Arief Budiman & Susi Purwoko, Penerjemah). Jakarta: EGC. Baum L. dkk. (1985). Textbook of Operative Dentistry, Philadelphia: W. B. Saunders. Ford, T.R. Pitt. 1993. Restorasi Gigi.Jakarta:EGC.Kidd, AM., Smith, BGN., & Pickard, HM. (2000). Manual Konservasi Restoratif. Ed 6. ( Narlan Sumawinata, Penerjemah). Jakarta: Widya Medika.Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi 6. Jakarta: Widya Medika. Sturdevant, CM. (2006) The Art and Science of Operative Dentistry, ed.5. St Louis Mosby. Sturdevant, CM. (2006) The Art and Science of Operative Dentistry, ed.5. St Louis Mosby.Summit B james, Robbins J william, Schwartz S Richard. 2000.Fundamentals of operative dentistry: a contemporary approach2nd. carol stream.Quintessence publishing Tarigan R., 1993, Tambalan Inlay, Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta