Responsi Fix

20
7/23/2019 Responsi Fix http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 1/20 BAB 1 STATUS PASIEN 1.1 Identitas Pasien  Nama : Nn. DS Usia : 17 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Waru, Sidoarjo Pekerjaan : Pelajar Status : elum !enikah Pendidikan : S!P A"ama : #slam Suku : Ja$a %an""al pemeriksaan : &' juli &(1)  No. *e"istrasi : +)1( 1.2 Anamnesis Keluhan Utama : Kedua mata ka-ur Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datan" den"an keluhan pen"lihatan ka-ur pada kedua matana. Ka-ur dirasakan saat pasien melihat jauh ketika pasien mem-a/a tulisan di papan tulis sekolahna. Pasien men"eluhkan pen"lihatannna ka-ur sejak kuran" le-ih & tahun an" lalu saat ia masih duduk di kelas 1 S!A. Pasien men"aku sudah  pernah men""unakan ka/amata se-elumna ketika usia 1) tahun namun selama 1 tahun ini sudah jaran" men""unakanna, dan men"aku ukuran koreksi ka/amata lamana aitu 0DS S(,)(. Pasien tidak men"eluhkan adana mata merah, silau nero/oh, "atal, /ekot/ekot. Keluhan seperti kilatan /ahaa, -aan"an atau titik an" melaan" disan"kal oleh pasien. Riwayat Penyakit ahulu : *i$aat memakai ka/amata se-elumna 234 *i$aat trauma 24 *i$aat aler"i 24 Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat S!sial : Pasien adalah seoran" pelajar dimana ketika disekolah posisi dudukna  -erpindahpindah, terkadan" di depan terkadan" di -elakan". Pasien serin" menonton tele5isi terlalu dekat dan terkadan" -erjamjam di depan tele5isi. 1

Transcript of Responsi Fix

Page 1: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 1/20

BAB 1

STATUS PASIEN

1.1 Identitas Pasien

 Nama : Nn. DSUsia : 17 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Waru, SidoarjoPekerjaan : Pelajar 

Status : elum !enikah

Pendidikan : S!PA"ama : #slam

Suku : Ja$a

%an""al pemeriksaan : &' juli &(1) No. *e"istrasi : +)1(

1.2 Anamnesis

Keluhan Utama : Kedua mata ka-ur 

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datan" den"an keluhan pen"lihatan ka-ur pada kedua matana.

Ka-ur dirasakan saat pasien melihat jauh ketika pasien mem-a/a tulisan di papan

tulis sekolahna. Pasien men"eluhkan pen"lihatannna ka-ur sejak kuran" le-ih

& tahun an" lalu saat ia masih duduk di kelas 1 S!A. Pasien men"aku sudah

 pernah men""unakan ka/amata se-elumna ketika usia 1) tahun namun selama 1

tahun ini sudah jaran" men""unakanna, dan men"aku ukuran koreksi ka/amata

lamana aitu 0DS S(,)(. Pasien tidak men"eluhkan adana mata merah, silau

nero/oh, "atal, /ekot/ekot. Keluhan seperti kilatan /ahaa, -aan"an atau titik 

an" melaan" disan"kal oleh pasien.

Riwayat Penyakit ahulu :

*i$aat memakai ka/amata se-elumna 234 *i$aat trauma 24

*i$aat aler"i 24

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat S!sial :

Pasien adalah seoran" pelajar dimana ketika disekolah posisi dudukna

 -erpindahpindah, terkadan" di depan terkadan" di -elakan". Pasien serin" menonton tele5isi terlalu dekat dan terkadan" -erjamjam di

depan tele5isi.

1

Page 2: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 2/20

Pasien serin" -ermain "ad"et ketika malam hari dan diha-iskan selama

 -erjamjam.

1." Pemeriksaan #isik 

Keadaan Umum : %ampak -aik 

Kesadaran : KomposmentisStatus $eneralis %

Nadi : '(6menit ** : &(6 menit

%ekanan Darah : 1&( '( mm8"

Status &!kalis %

'(uli e)tra Pemeriksaan '(uli Sinistra

(,& *isus (,&

(,9 // S 1,)( (,)( A61'(o 1,(

Re+raksi (,; // S 1,)( (,)( A61'(o 1,(

2 %n Palpasi 4 Tensi 2 %n Palpasi 4

S (.)( Ka(amata lama S(,)(

PD : +& mm. melihat kipas palin" jelas 0DS pada "aris ( o

Segmen anteri!r ,slit lam-

<dema 24, spasme 24 Pal-e/ra <dema 24, spasme 24

8iperemia 24 K!n0ungtia 8iperemia 24

Jernih K!rnea Jernih

Dalam B Dalam

*adier 234 Iris *adier 234

ulat, ;mm, * 234ϕ Pu-il ulat, ;mm, * 234ϕ

Jernih &ensa Jernih

  0D 0S

 

2

Page 3: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 3/20

PERGERAKAN BOLA

MATA

  Ke segala arah Ke segala arah

Segmen P!steri!r

3 #undus Re+le) 3

atas te"as, $arna normal,

D* (,;

Pa-il Nerus II atas te"as, $arna normal,

D* (,;

 Normal Retina  Normal

A= &:; *askuler A= &:;

*e>lek 3 akula *e>lek 3

Jernih *ite!us Jernih

1.3 Pemeriksaan &ain

A* 0D S &,&) ? 1,&) A6 1+;@  0S S &,(( ? 1,&) A6 9@

 

1.4 a+tar asalah

5 Perempuan 17 tahun.

Pen"lihatan ka-ur saat melihat jauh.

Penurunan tajam pen"lihatan kedua mata  0D : (,9 // S 1,)( (,)( A6 1'(o

 1,(

  0S : (,; // S 1,)( (,)( A6 1'(o 1,(

3

Page 4: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 4/20

1.4 iagn!sis

0DS Asti"matisme !iopia ompositus

1.6 Planning

1.6.1 Planning diagn!sis :

1.6.2 Planning tera-i : Ka/a mata1.6." Planning m!nit!ring :

Keluhan pasien

=isus dan re>raksi Se"men Anterior 

Se"men Posterior 

1.6.3 Planning edukasi :

!enjelaskan -ah$a penakit pasien ini memiliki -anak pene-a- an"

mendasari salah satuna -ias karena kelainan -entuk -ola mata. Sehin""a,

 pasien perlu mendapatkan terapi ka/amata untuk koreksi tajam pen"lihatan

ter-aik.

!en"edukasikan tuntuk memakai ka/amata terus menerus ke/uali saat

tidur dan mandi.

!enjelaskan kepada pasien untuk men"atur jarak mata den"an tele5isi dan

men"uran"i akti5itasna dalam -ermain "ad"et.

!en"edukasikan tentan" Visual Hygiene  seperti -erhenti mem-a/a setiap

&( menit, mem-a/a dalam jarak ;; /m den"an posisi duduk te"ak dan

 pen/ahaaan an" /ukup, men"uran"i durasi melihat %= 2 & jam sehari4,

!enonton %= dalam jarak +6 dia"onal %=.

!en"konsumsi makanan an" -aik untuk mata seperti saur sauran.

!em-eri in>ormasi pada pasien untuk kontrol la"i ke poli mata 1 tahun

kemudian atau -ila ka/amata sudah tidak enak dipakai la"i.

RESEP KA7AATA

4

Page 5: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 5/20

BAB II

TIN8AUAN PUSTAKA

2.1 Kelainan Re+raksi

Kelainan re>raksi atau ametropia merupakan kelainan pem-iasan sinar pada

mata sehin""a sinar tidak di>okuskan pada retina atau -intik kunin", tetapi dapat di

depan atau di -elakan" retina dan mun"kin tidak terletak pada satu titik an" >okus.

Pada kelainan re>raksi terjadi ketidakseim-an"an sistem optik pada mata sihin""a

men"hasilkan -aan"an an" ka-ur. Kelainan re>raksi dikenal dalam -entuk miopia,

hipermetropia, asti"mat, dan pres-iopia.

8asil pem-iasan sinar pada mata ditentukan oleh media re>raksi an" terdiri

atas kornea, /airan mata, lensa, 5itreus , dan panjan"na -ola mata. Pada oran"

normal susunan pem-iasan oleh media re>raksi dan panjan"na -ola mata seim-an"

sehin""a -aan"an -enda selalu melalui media re>raksi dan di-iaskan tepat di daerah

makula lutea.

5

Page 6: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 6/20

Penderita den"an kelainan re>raksi akan mem-erikan keluhan se-a"ai -erikut:

sakit kepala terutama di daerah ten"kuk atau dahi, mata -erair, /epat men"antuk,

mata terasa pedas, pe"al pada -ola mata, dan pen"lihatan ka-ur. Untuk men/e"ah

terjadina penulit diusahakan mem-erikan istirahat pada mata dan men/e"ah pupil

 -erkontraksi. %ajam pen"lihatan penderita kelainan re>raksi kuran" dari normal.

$am/ar 2.1 8enis Kelainan Re+raksi

An"ka kelainan re>raksi dan ke-utaan di #ndonesia terus men"alami

 penin"katan den"an pre5alensi 1.) B dan tertin""i di-andin"kan den"an an"ka

ke-utaan di ne"ara?ne"ara re"ional Asia %en""ara seperti an"ladesh se-esar 1 B,

#ndia se-esar (.7 B, dan %hailand (.; B. Dari hasil Sur5ei Depertemen Kesehatan

*epu-lik #ndonesia an" dilakukan di ' pro5insi 2Sumatera arat, Sumatera Selatan,

Ja$a arat, Ja$a %en"ah, Ja$a %imur, Sula$esi Utara, Sula$esi Selatan dan Nusa

%en""ara arat4 tahun &(( ditemukan kelainan re>raksi se-esar +1.71B dan

menempati urutan pertama dalam 1( penakit mata ter-esar di #ndonesia.

2.1.1 i!-ia.

2.1.1.1 e+inisi

!iopia adalah kelainan re>raksi dimana sinar sejajar an" masuk ke mata

dalam keadaan istirahat 2tanpa akomodasi4 akan di-iaskan mem-entuk -aan"an di

6

Page 7: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 7/20

depan retina. Dalam keadaan ini o-jek an" jauh tidak dapat dilihat se/ara teliti

karena sinar an" datan" salin" -ersilan"an pada -adan ka/a, ketika sinar terse-ut

sampai di retina sinarsinar ini menjadi di5er"en,mem-entuk lin"karan an" di>us

den"an aki-at -aan"an an" ka-ur.

2.1.1.2 Klasi+ikasi

!enurut  American Optometric Association 2&((+4, miopia se/ara klinis

dapat ter-a"i lima aitu:

1. !iopia Simpleks

!iopia an" dise-a-kan oleh dimensi -ola mata an" terlalu panjan" atau

indeks -ias kornea maupun lensa kristalina an" terlalu tin""i. Dimulai

 pada usia 7 tahun dan akan -ertam-ah sampai anak -erhenti tum-uh 2

usia &( tahun4.

&. !iopia Nokturnal

!iopia an" hana terjadi pada saat kondisi di sekelilin" kuran" /ahaa.

Se-enarna, >okus titik jauh mata seseoran" -er5ariasi terhadap tahap

 pen/ahaaan an" ada. !iopia ini diper/aa pene-a-na adalah pupil

an" mem-uka terlalu le-ar untuk memasukkan le-ih -anak /ahaa,

sehin""a menim-ulkan a-erasi dan menam-ah kondisi miopia.

;. Pseudomiopia

Diaki-atkan oleh ran"san"an an" -erle-ihan terhadap mekanisme

akomodasi sehin""a terjadi kekejan"an pada otot ? otot siliar an"

meme"an" lensa kristalina. Di #ndonesia, dise-ut den"an miopia palsu,

karena meman" si>at miopia ini hana sementara sampai kekejan"an

akomodasina dapat direlaksasikan. Untuk kasus ini, tidak -oleh -uru ? 

 -uru mem-erikan lensa koreksi.

9. !iopia De"enereti> 

Dise-ut ju"a se-a"ai miopia de"enerati>, miopia mali"na atau miopia

 pro"resi>. iasana merupakan miopia derajat tin""i dan tajam

 pen"lihatanna ju"a di -a$ah normal meskipun telah mendapat koreksi.

7

Page 8: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 8/20

!iopia jenis ini -ertam-ah -uruk dari $aktu ke $aktu. !iopia -ertam-ah

se/ara /epat 2 9,( Dioptritahun4.

). !iopia #nduksi

!iopia an" diaki-atkan oleh pemakaian o-at ? o-atan, naik turunna

kadar "ula darah, terjadina sklerosis pada nukleus lensa dan se-a"aina.

Klasi>ikasi miopia -erdasarkan ukuran dioptri lensa an" di-utuhkan untuk 

men"koreksikanna:

1. *in"an : lensa koreksina (,&) sd ;,(( Dioptri

&. Sedan" : lensa koreksina ;,&) sd +,(( Dioptri.

;. erat :lensa koreksina C +,(( Dioptri.

2.1.1." Eti!l!gi

!iopia dapat terjadi karena :

1. !iopia Aksial karena ukuran sum-u -ola mata an" relati> panjan"&. !iopia #ndeks karena indeks -ias media re>rakti> an" tin""i. Seperti pada

 penderita Dia-etes !ellitus, dll.

;. !iopia Kur5atura karena kur5atura kornea atau lensa le-ih kuat dari normal.

Seperti pada penderita katarak dimana lensa menjadi le-ih /em-un" sehin""a

 pem-iasan le-ih kuat. Sama den"an miopia -ias atau miopia indeks, miopia

an" tejadi aki-at pem-iasan media pen"lihatan kornea dan lensa an" terlalu

kuat.

9. !iopia karena peru-ahan posisi lensa le-ih ke anterior. Seperti pada penderita

 pas/a operasi "laukoma.

2.1.1.3 $e0ala Klinis

Pasien miopia akan melihat jelas -ila dalam jarak pandan" dekat dan

melihat ka-ur apa-ila pandan"an jauh. Penderita miopia akan men"eluh sakit kepala,

serin" disertai den"an julin" dan /elah kelopak an" sempit. Selain itu, penderita

miopia mempunai ke-iasaan men"ernitkan matana untuk men/e"ah a-erasi s>eris

8

Page 9: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 9/20

atau untuk mendapatkan e>ek  pinhole 2lu-an" ke/il4. Pasien miopia mempunai

 pun"tum remotum an" dekat sehin""a mata selalu dalam keadaan kon5er"ensi. 8al

ini an" menim-ulkan keluhan astenopia kon5er"ensi. ila kedudukan mata ini

menetap, maka penderita akan terlihat julin" kedalam atau esotropia.

2.1.1.4 iagn!sis dan Pemeriksaan

1. *e>raksi Su-ekti> den"an metode Trial and Error” Eakukakn pemeriksaan 5isus naturalis den"an menn"unakan Snellen

Chart  pada jarak + meter, setin""i ,ata penderita. Eakukan pada masin"

masin" mata -er"atian, tutup salah satu mata an" tidak diperiksa den"an

okuluder.

ila 5isus tidak ++, lakukan koreksi den"an lensa spheris ne"ati> terlemah

an" men"hasilkan 5isus ter-aik.

2. *e>raksi 0-ekti>  Autore>raktometer 

. Pemeriksaan se"men posterior 

2.1.1.6 Penatalaksanaan

a. Ka/amata

Koreksi miopia den"an ka/amata dapat dilakukan den"an men""unakan

lensa konka> 2/ekun"ne"ati>4 karena -erkas /ahaa an" mele$ati suatu lensa

/ekun" akan mene-ar. ila permukaan re>raksi mata mempunai daa -ias terlalu

tin""i atau -ila -ola mata terlalu panjan" seperti pada miopia, keadaan ini dapat

dinetralisir den"an meletakkan lensa s>eris konka> di depan mata. Eensa /ekun" an"

akan mendi5er"ensikan -erkas /ahaa se-elum masuk ke mata, den"an demikian

>okus -aan"an dapat dimundurkan ke arah retina.

 -. Eensa kontak 

Eensa kontak an" -iasana di"unakan ada & jenis aitu, lensa kontak 

keras an" ter-uat dari -ahan plastik  polymethacrylate 2P!!A4 dan lensa kontak 

lunak ter-uat dari -erma/amma/am plastik hdro"en hydro!ymethylmethacrylate

28<!A4. Eensa kontak keras se/ara spesi>ik diindikasikan untuk koreksi

9

Page 10: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 10/20

asti"matisma ire"uler, sedan"kan lensa kontak lunak di"unakan untuk men"o-ati

"an""uan permukaan kornea.

Salah satu indikasi pen""unaan lensa kontak adalah untuk koreksi miopia

tin""i, dimana lensa ini men"hasilkan kualitas -aan"an le-ih -aik dari ka/amata.

 Namun komplikasi dari pen""unaan lensa kontak dapat men"aki-atkan iritasi kornea,

 pem-entukan pem-uluh darah kornea atau melen"kun"kan permukaan kornea. 0leh

karena itu, harus dilakukan pemeriksaan -erkala pada pemakai lensa kontak.

/. edah *e>raksi

2.1." Astigmatisme

2.1.".1 e+inisi

%erminolo"i asti"matisme -erasal dari ahasa Funani an" -ermaksud

tanpa satu titik. Asti"matisme merupakan kondisi dimana sinar /ahaa tidak 

dire>raksikan den"an sama pada semua meridian. Dalam keadaan istirahat 2tanpa

akomodasi4 sinar sejajar an" masuk ke mata di>okuskan pada le-ih dari satu titik.

2.1.".2 Klasi+ikasi

A. Asti"matisme re"uler

erdasarkan a6is dan sudut an" di-entuk antara dua prin/ipal meridian,

re"ular asti"matisma dapat di-a"i dalam ; -entuk, aitu :

14 8oriGontal5ertikal asti"matisma

Asti"matisma ini merupakan dua meridian an" mem-entuk sudut satu

sama lain se/ara horiGontal 21'(o

&(o

4 atau 5erti/al 2(o

&(o

4 asti"matisma initer-a"i atas & jenis :

With-in-the-rule astigmatism. Dimana meridian 5erti/al mempunai kur5atura

an" le-ih kuat 2melen"kun"4 dari meridian horiGontal. Dise-ut "ith the rule

karena mempunai kesamaan den"an kondisi normal mata mempunai kur5atura

10

Page 11: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 11/20

5erti/al le-ih -esar oleh karena penekanan oleh kelopak mata. Asti"matisma ini

dapat dikoreksi ?a6is 1'(( atau 3a6is ((

 Against-the rule astigmatism. Suatu kondisi dimana meridian horiGontal

mempunai kur5atura an" le-ih kuat 2melen"kun"4 dari meridian 5erti/al.

Asti"matisma jenis ini dapat dikoreksi den"an 3a6is 1'( ( atau a6is ( (

. Asti"matisme #rre"uler 

Suatu keadaan re>raksi dimana setiap meridian mempunai per-edaan

re>raksi an" tidak teratur -ahkan kadan"kadan" mempunai per-edaan pada

meridian an" sama.  #rinciple meridian tidak te"ak lurus satu den"an lainna.

iasana asti"matisma irre"ular ini dikoreksi den"an lensa kontak kaku.er-i/ara men"enai induksi asti"matisma pas/a operasi 2indu/ed

asti"matism4, seperti kita ketahui, penderita asti"matisma se-a"ian -esar adalah "ith

the rule astigmatism. #nsisi an" ditempatkan pada kornea akan mene-a-kan

 pendataran pada arah an" -erhadapan den"an insisi terse-ut. Artina, jika

melakukan insisi dari temporal /enderun" mene-a-kan pendataran pada sum-u

horiGontal kornea, dimana hal ini akan men"aki-atkan induksi "ith$the$rule

astigmatism. Se-alikna jika melakukan insisi kornea dari superior /enderun"

men"aki-atkan induksi a"aintstherule asti"matism. iasana induksi asti"matisma

ini -er"antun" dari panjan"na insisi, aitu semakin panjan" insisi akan semakin

 -esar induksi asti"matisma.

erdasarkan letak titik 5erti/al dan horiGontal pada retina, asti"matisme di-a"i

se-a"ai -erikut:

1. Asti"matisme !iopia Simpleks

Asti"matisme jenis ini, titik A -erada di depan retina, sedan"kan titik

 -erada tepat pada retina 2dimana titik A adalah titik >okus dari daa -ias

terkuat sedan"kan titik adalah titik >okus dari daa -ias terlemah4. Pola

ukuran lensa koreksi asti"matisme jenis ini adalah Sph (,(( l F atau Sph

H l 3F di mana H dan F memiliki an"ka an" sama.

11

Page 12: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 12/20

$am/ar 2.2. Asti"matisme !iopia Simpleks

&. Asti"matisme 8iperopia Simpleks

Asti"matisme jenis ini, titik A -erada tepat pada retina, sedan"kan titik  -erada di -elakan" retina.

$am/ar 2.". Asti"matisme 8iperopia Simpleks

;. Asti"matisme !iopia Kompositus

Asti"matisme jenis ini, titik A -erada di depan retina, sedan"kan titik

 -erada di antara titik A dan retina. Pola ukuran lensa koreksi asti"matisme

 jenis ini adalah Sph H l F.

12

Page 13: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 13/20

$am/ar 2.3. Asti"matisme !iopia Kompositus

9. Asti"matisme 8iperopia Kompositus

Asti"matisme jenis ini, titik -erada di -elakan" retina, sedan"kan titik A

 -erada di antara titik dan retina. Pola ukuran lensa koreksi asti"matisme

 jenis ini adalah Sph 3H l 3F.

$am/ar 2.4. Asti"matisme 8iperopia Kompositus

). Asti"matisme !i6tus

Asti"matisme jenis ini, titik A -erada di depan retina, sedan"kan titik

 -erada di -elakan" retina. Pola ukuran lensa koreksi asti"matisme jenis ini

adalah Sph 3H l F, atau Sph H l 3F, di mana ukuran terse-ut tidak 

dapat ditransposisi hin""a nilai H menjadi nol, atau notasi H dan F menjadi

sama sama 3 atau .

$am/ar 2.6. Asti"matisme !i6tus

13

Page 14: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 14/20

2.1."." Pat!+isi!l!gi

Pada mata normal, permukaan kornea an" melen"kun" teratur akan

mem>okuskan sinar pada satu titik. Pada asti"matisme, pem-iasan sinar tidak 

di>okuskan pada satu titik. Pene-a- terserin" asti"matisme adalah kelainan -entuk 

kornea. Pada se-a"ian ke/il dapat pula dise-a-kan kelainan lensa. Sinar pada

asti"matisme di-iaskan tidak sama pada semua arah sehin""a pada retina tidak 

didapatkan satu titik >okus pem-iasan. Se-a"ian sinar dapat ter>okus pada -a"ian

depan retina sedan" se-a"ian sinar lain di>okuskan di -elakan" retina.

2.1.".3 $e0ala Klinis

Pada nilai koreksi asti"matisma ke/il, hana terasa pandan"an ka-ur. %api

terkadan" pada asti"matisma an" tidak dikoreksi, mene-a-kan sakit kepala atau

kelelahan mata, dan men"a-urkan pandan"an ke se"ala arah. Pada anakanak,

keadaan ini se-a"ian -esar tidak diketahui, oleh karena mereka tidak menadari dan

tidak mau men"eluh tentan" ka-urna pandan"an mereka

2.1.".4 Pemeriksaan

1. Keratometer 

Karena se-a"ian -esar asti"matisme dise-a-kan oleh kornea, maka

den"an memper"unakan keratometer, maka derajat asti"matisme dapat

diketahui. Keratometer adalah alat an" diper"unakan untuk men"ukur jari

 jari kelen"kun"an kornea anterior. Peru-ahan asti"matisme kornea dapat

diketahui den"an men"ukur jari jari kelen"kun"an kornea anterior, meridian5erti/al dan horiGontal, se-elum dan sesudah operasi. <5aluasi rutin kur5atura

kornea preoperasi dan postoperasi mem-antu ahli -edah untuk men"e5aluasi

 pen"aruh tehnik in/isi dan penjahitan terhadap asti"matisma.

14

Page 15: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 15/20

2. *e>raksi Su-ekti> den"an metode %Trial and Error”

!ulai dari mata kanan terle-ih dahulu. Pasien diminta untuk 

memperhatikan kartu tes asti"matisme dan menentukan "aris an" mana

an" tampak le-ih "elap dari an" lain. ontohna, pasien an" miopia

 pada meridian 5ertikal dan emmetropia pada meridian horiGontal akan

melihat "aris"aris 5ertikal tampak distorsi, sedan"kan "aris"aris

horiGontal tetap tajam dan tidak -eru-ah ila 5isus tidak ++, lakukan koreksi den"an lensa silinder ne"ati> atau

 positi> den"an aksis diputar (@ 1'(@. %erkadan" perlu dikom-inasi

den"an lensa spheris ne"ati> atau positi>.

Iam-ar &.7 Kartu untuk tes Asti"matisme

;. Pemeriksaan Se"men Posterior 

2.1.".6 Penatalaksanaan

1. Kelainan asti"matisma dapat dikoreksi den"an lensa silindris, serin" kali

dikom-inasi den"an lensa s>eris. Karena tak mampu -eradaptasi terhadap

distorsi pen"lihatan an" dise-a-kan oleh kelainan asti"matisma an" tidak 

terkoreksi . Aturan koreksi den"an lensa silinder adalah den"an

meletakkanna pada aksis (o dari "aris ter"elap an" dilihat pasien pada

kartu tes asti"matisme. Untuk asti"matisme miopia, di"unakan silinder 

ne"ati>, untuk asti"matisme hipermetropia, di"unakan silinder positi>

15

Page 16: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 16/20

&. Untuk asti"matisme irregular , lensa kontak -isa di"unakan untuk 

meneutralisasi permukaan kornea an" tidak rata.

16

Page 17: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 17/20

BAB III

PEBA9ASAN KASUS

Pada kasus ini pasien den"an identitas Nn DS, Usia 17 tahun penulis

mendia"nosis pasien menderita, 0DS Asti"matisme !iopi Kompositus, -erdasarkan:

Anamnesis

*i$aat penakit sekaran":

Pasien datan" den"an keluhan pen"lihatan ka-ur pada kedua matana.

Ka-ur dirasakan saat pasien melihat jauh ketika pasien mem-a/a tulisan di papan

tulis sekolahna. Pasien men"eluhkan pen"lihatannna ka-ur sejak kuran" le-ih

& tahun an" lalu saat ia masih duduk di kelas 1 S!A. Pasien men"aku sudah

 pernah men""unakan ka/amata se-elumna ketika usia 1) tahun namun selama 1

tahun ini sudah jaran" men""unakanna, dan men"aku ukuran koreksi ka/amata

lamana aitu 0DS S(,)(. Pasien tidak men"eluhkan adana mata merah, silau

nero/oh, "atal, /ekot/ekot. Keluhan seperti kilatan /ahaa, -aan"an atau titik 

an" melaan" disan"kal oleh pasien.

erdasarkan keluhan utama pasien, aitu pen"lihatan ka-ur, dapat ditentukanDia"nosa -andin" antara lain kelainan re>raksi, an" dapat -erupa miopia,

hipermetropia, dan asti"matisma, serta katarak, "laukoma.

Pada kelainan re>raksi miopia didapatkan "ejala ka-ur jika melihat -enda

 jauh, sedan"kan hipermetropia didapatkan "ejala pen"lihatan ka-ur saat

melihat -enda dekat, misalna mem-a/a -uku. Pada katarak ju"a dapat

mem-erikan "ejala mata ka-ur dan disertai pen"lihatan an" menurun.

Penakit "laukoma ju"a dapat mem-erikan keluhan mata ka-ur dan disertai

 penurunan lapan" pandan". Keluhan utama mata ka-ur saat melihat jauh dan

keluhan an" disan"kal -erupa melihat seperti kilatan /ahaa, -aan"an titik 

an" melaan" dan mata merah se-elumna, ju"a ri$aat pemakaian ka/a

17

Page 18: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 18/20

mata se-elumna telah menin"kirkan dia"nosis -andin" terse-ut dan

men"arahkan dia"nosis ke kelainan re>raksi.

Kelainan re>raksi an" sesuai pada pasien ini adalah miopia. Pada pasien ini

didapatkan karakteristik ka-ur saat melihat jauh. Namun perlu dilakukan

 pemeriksaan 5isus naturalis dan pemeriksaan den"an kartu test asti"matisme

untuk melihat apakah ju"a terdapat kelainan re>raksi asti"matisme.

Pemeriksaan !+talm!l!gi

Pada pemeriksaan >isik didapatkan status "eneralis pasien dalam keadaan

 -aik. Sedan"kan status lokalis didapatkan penurunan 5isus naturalis pada kedua

mata, akni :

%ajam pen"lihatan 0D (,9 %ajam pen"lihatan 0S (,;

Ealu pada pasien ini dilakukan tes  #in Hole untuk men"etahui apakah

 pen"lihatan an" -uram dise-a-kan oleh kelainan re>raksi atau -ukan. Pada pasien

ini setelah dilakukan tes  #in Hole  pen"lihatan mem-aik pada mata kanan, den"an

=0D #in Hole 1,( maka -erarti terdapat kelainan re>raksi dapat dikoreksi den"an

ka/amata. ila pen"lihatan tetap den"an diletakkanna  #in Hole di depan mata

 -erarti terdapat kelainan or"anik atau kekeruhan media pen"lihatan an"

men"aki-atkan pen"lihatan menurun.Kemudian dilakukan pemeriksaan re>raksi se/ara su-ekti> den"an

metode Trial and Error test” untuk menentukan kelainanna dan ju"a -esar koreksi

an" diperlukan. Ealu dilakukan koreksi pada mata kanan. Pada mata kanan den"an

koreksi S 1,)( didapatkan 5isus (,. Ketika ditam-ahkan menjadi S ?1,7) pasien

men"eluh pusin" dan pen"lihatan masih le-ih jelas den"an men""unakan koreksi

S 1,)( sehin""a didapatkan miopia rin"an karena kuran" dari ;.(( akni 1,)( dan ʃ 

 pada mata kiri den"an koreksi S 1,)( didapatkan 5isus (,. Ketika ditam-ahkan

menjadi S ?1,7) pasien ju"a men"eluh pusin" dan pen"lihatan masih le-ih jelas

den"an men""unakan koreksi S 1,)( sehin""a didapatkan miopia rin"an karena

kuran" dari ;.(( akni 1,)( ʃ  .

Karena setelah dikoreksi mata kanan pasien masih merasa tidak naman

dan 5isus -elum 1,( Selanjutna pasien diminta melihat kipas terse-ut apakah ada

18

Page 19: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 19/20

 -a"ian an" kuran" jelas. Didapatkan pasien melihat "aris palin" hitam pada sudut

(@ pada mata kanan. Di/o-a men"koreksi den"an lensa silinder dan pasien

memperoleh pen"lihatan jelas pada lensa (,)(. e"itu pula pada mata se-elah kiri.

Kemudian pasien diminta melihat  snellen chart  kem-ali, apakah sudah jelas apa

 -elum, pasien merasa sudah jelas. Ealu pasien diminta untuk mem-iasakan

men""unakan ka/amata terse-ut selama ) menit terle-ih dahulu. Dari data diatas

dapat disimpulkan pasien menderita asti"matisme.

Pada pasien ini -aik dari anamnesis maupun pemeriksaan >isik tidak 

ditemukan adana komplikasi. Pada pasien tidak ditemukan a-lasio retina 2adana

 penurunan 5isus an" mendadak tanpa disertai rasa sakit dan melihat seperti tirai4,

serta mata julin" 2stra-ismus4. 8asil pemeriksaan se"men anterior maupun se"men

 posterior tidak didapatkan kelainan. 0leh karena itu, dapat dite"akkan dia"nosis

 pasien terse-ut den"an 0DS asti"matisme miopia kompositus

Koreksi pada mata den"an miopia dilakukan den"an mem-eri lensa s>eris

minus atau ne"ati> an" ukuranna terlemah den"an tajam pen"lihatan ter-aik, serta

untuk asti"matismena men""unakan lensa silinder. Pada pasien ini koreksi

dilakukan den"an pem-erian ka/amata den"an ukuran 0D 1.)( (,)( A 1'( ʃ  o dan

0S 1.)( (,)( A 1'( ʃ  o . Setelah itu pasien diukur pupil distance dan didapatkan

+( mm karena pada pasien ini untuk pen"lihatan jauh maka PD ditam-ah & /m

menjadi +& mm untuk kenamanan pen""unaan ka/amata.

19

Page 20: Responsi Fix

7/23/2019 Responsi Fix

http://slidepdf.com/reader/full/responsi-fix 20/20

A#TAR PUSTAKA

Ameri/an A/adem o> 0phtalmolo". asi/ lini/al S/ien/e ourse &((;&((9.

Se/tion ; ? 0pti/s, *e>ra/tion, and onta/t Eenses.

<5a P*, Whit/her JP. =au"han As-urs 0>talmolo"i Umum 17%8  <d.Jakarta:<I. &((. Pa"e ;'&;'.

Iu""enhim, J.A, &((7, Correlation in &e'raction Errors (et"een Si(lings in TheSingapore Cohort Study o' &isk )actor 'or *yopia+ ritish Journal o> 

0phtalmolo" 12+4:7'17'9

#mam %, Iuna$an W. Pertam-ahan !iopia pada Anak Sekolah Dasar Daerah

Perkotaan dan Pedesaan di Daerah #stime$a Jo"jakarta. Jurnal 0>talmolo"i

#ndonesia.=ol.+ No.& 8al.1(911&

 Nur$asis, dkk, &((+.  #edoman ,iagnosis dan Terapi -agS*) /lmu #enyakit *ata Edisi /// Hal 101$102. Sura-aa: *umah Sakit Umum Dr. Soetomo

Widodo A, Prilia, &((7. !iopia Patolo"i. Jurnal 0>talmolo"i #ndonesia. =ol.). No.1

8al. 1&+.

20