Rekonsiliasi Fiskal

21
REKONSILIASI FISKAL

Transcript of Rekonsiliasi Fiskal

Page 1: Rekonsiliasi Fiskal

REKONSILIASI FISKAL

Page 2: Rekonsiliasi Fiskal

Harmonisasi SAKPengisian SPT Tahunan PPh oleh WP yang wajib melakukan pembukuan harus dilengkapi dengan LK berupa neraca dan LR serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya PKP. (Psl 4 ayat 4 UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan).

Dalam hal ketentuan peraturan UU perpajakan merupakan standar yang independen yang terpisah dari SAK maka LK dapat disusun berdasarkan SAK dan LK fiskal disusun secara terpisah di luar jaringan pembukuan melalui rekonsiliasi.

Page 3: Rekonsiliasi Fiskal

Keterangan dan atau dokumen lain yang harus dilampirkan pada SPT Tahunan PPh adalah :

1. Neraca dan LR beserta rekonsiliasi LR fiskal.2. Daftar perhitungan penyusutan dan amortisasi fiskal.3. Penghitungan kompensasi kerugian dalam hal

terdapat sisa kerugian tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan.

4. SSP PPh 29, kecuali ada izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran PPh 29.

5. Surat kuasa khusus, jika SPT Tahunan ditandatangani oleh bukan WP.

6. Lampiran lain yang dianggap perlu untuk menjelaskan perhitungan besarnya PKP atau besarnya PPh 25.

Page 4: Rekonsiliasi Fiskal

• Dengan menempatkan kegiatan akuntansi pajak di luar praktik SAK dan laporan fiskal merupakan produk sampingan (by product) dari akuntansi keuangan komersial, dapat dikatakan bahwa akuntansi pajak lebih cenderung mendekati akuntansi manajemen dengan konsep “different statements for different purposes”.

• LK fiskal diperoleh melalui rekonsiliasi dengan penyesuaian ketentuan peraturan UU perpajkan terhadap LK komersial.

Page 5: Rekonsiliasi Fiskal

• PKP dihitung berdasarkan ketentuan pajak, sedangkan Penghasilan Sebelum Pajak (PSP) dihitung berdasarkan SAK.

• PPh yang dihitung dengan basis PKP yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah, disebut ‘PPh Terutang’.

• PPh yang dihitung dengan basis PSP, disebut ‘Beban Pajak Penghasilan’.

• Selisih antara keduanya akan menimbulkan pajak tangguhan (deffered tax) yang akan dibahas pada slide berikutnya.

Page 6: Rekonsiliasi Fiskal

Penyebab Perbedaan PKP dan PSP

1. Perbedaan tetap (permanent difference), adalah perbedaan yang terjadi karena peraturan perpajakan menghitung laba fiskal berbeda dengan SAK.

2. Perbedaan waktu (timing difference), adalah perbedaan yang sifatnya sementara karena adanya ketidaksamaan waktu pengakuan penghasilan dan beban antara pajak dan SAK.

Page 7: Rekonsiliasi Fiskal

Perbedaan Permanen1. Penghasilan tertentu, baik sebagian atau

seluruhnya dikecualikan dari pengenaan pajak.

2. Kelompok WP tertentu, baik sebagian atau seluruhnya dibebaskan dari pembayaran pajak.

3. Pengenaan khusus yang diberikan kepada WP atau pengurangan secara selektif yang diberlakukan terhadap WP tertentu.

Page 8: Rekonsiliasi Fiskal

Dengan demikian akan terjadi perbedaan sbb. :

a. Bagi akuntansi merupakan penghasilan, tapi bagi pajak bukan penghasilan (tidak objek pajak) atau penghasilan yang ditangguhkan pengenaan pajaknya.

b. Bagi akuntansi sudah merupakan pengeluaran, tapi bagi pajak tidak dapat dikurangkan sebagai biaya.

c. Bagi akuntansi tidak/belum merupakan biaya, tapi bagi pajak dapat dikurangkan sebagai biaya.

d. Ketentuan penghitungan penghasilan dan biaya yang diatur secara khusus terutama transaksi yang dipengaruhi hubungan istimewa.

Page 9: Rekonsiliasi Fiskal

Perbedaan permanen antara SAK dengan Ketentuan Pajak :

• Pasal 4 ayat 3 tentang penghasilan yang bukan objek pajak

• Pasal 9 ayat 1 dan 2 tentang biaya yang boleh dan tidak boleh dikurangkan terhadap penghasilan

• Pasal 18 tentang hubungan istimewa

Page 10: Rekonsiliasi Fiskal

Penghasilan yang bukan objek pajak

• Bantuan / sumbangan termasuk zakat• Harta hibahan• Warisan• Harta / setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti

saham atau pengganti penyertaan modal• Penggantian / imbalan dalam bentuk natura / kenikmatan• Penerimaan dari perusahaan asuransi• Deviden yang diterima badan dari cadangan laba, kepemilikan

saham min 25%, memiliki usaha di luar kepemilikan saham tsb.• Iuran yang diterima dana pensiun• Bagian laba yang diterima atau diperoleh CV, Fa, Asosiasi, Kongsi

yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham• Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun• Bunga obligasi yang diterima perusahaan reksadana selama 5 tahun

pertama sejak pendirian usaha• Penghasilan berupa bagian laba yang diterima perusahaan modal

ventura

Page 11: Rekonsiliasi Fiskal

Pengeluaran / Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto

• Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

• Penyusutan• Iuran kepada dana pensiun• Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta• Biaya penelitian dan pengembangan yang

mempunyai manfaat kurang dari 1 th• Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan• Penghapusan piutang tak tertagih

Page 12: Rekonsiliasi Fiskal

Pengeluaran / biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto

• Pembagian laba• Pembentukan dana cadangan• Premi asuransi yang dibayar OP• Imbalan yang diberikan dalam bentuk natura atau

kenikmatan• Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan

kepada pemegang saham• Harta hibah, sumbangan• Pajak penghasilan• Biaya untuk kepentingan pribadi• Gaji kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan• Sanksi adm dan pidana di bidang perpajakan

Page 13: Rekonsiliasi Fiskal

Perbedaan Waktu

1. Berdasarkan pajak merupakan penghasilan yang sudah dapat dikenakan pajak, tapi berdasarkan akuntasi merupakan penghasilan ymh diterima atau penghasilan yang diterima di muka.

2. Berdasarkan pajak sudah dapat dikurangkan sebagai biaya, tetapi berdasarkan akuntansi merupakan beban dibayar di muka atau beban ymh dibayar.

Page 14: Rekonsiliasi Fiskal

Perbedaan temporer antara SAK dan Ketentuan Pajak :

• Pasal 6 ayat 1 huruf h tentang piutang tak tertagih

• Pasal 10 ayat 6 tentang metode penilaian persediaan

• Pasal 11 dan 11A tentang metode penyusutan dan amortisasi

Page 15: Rekonsiliasi Fiskal

Piutang tak tertagih

Penghasilan boleh dikurangi dengan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat :

a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam LR komersial.b. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada

Pengadilan Negri atau BUPLN atau adanya perjanjian tertulis

c. Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum dan khusus

d. WP harus menyerahkan daftar piutang tak tertagih ke Dirjen Pajak

Page 16: Rekonsiliasi Fiskal

Metode Penilaian PersediaanPersediaan dan pemakaian persediaan untuk perhitungan harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan yang dilakukan secara rata-rata atau FIFO

Metode PenyusutanMetode penyusutan fiskal menggunakan metode ‘Modified Accelerated Cost Recovery System’. Metode amortisasi sama dengan metode penyusutan kelompok bukan bangunan.

Page 17: Rekonsiliasi Fiskal

Kelompok Harta Berwujud

Masa Manfaat

Tarif Penyusutan

Garis Lurus Saldo Menurun

Bukan Bangunan

Kelompok I

Kelompok II

Kelompok III

Kelompok IV

4 tahun

8 tahun

16 tahun

20 tahun

25%

12,5%

6,25%

5%

50%

25%

12,5%

10%

Bangunan

Permanen

Tidak Permanen

20 tahun

10 tahun

5%

10%

Page 18: Rekonsiliasi Fiskal

Pajak Tangguhan• Pajak tangguhan diatur dalam PSAK no. 46 tentang

Akuntansi Pajak Penghasilan. • Pajak tangguhan memerlukan bagian yang cukup

sulit untuk dipelajari dan dipahami, karena pengakuan pajak tangguhan bisa membawa akibat terhadap berkurangnya laba bersih jika ada pengakuan beban pajak tangguhan. Sebaliknya juga bisa berdampak terhadap berkurangnya rugi bersih jika ada pengakuan manfaat pajak tangguhan.

Page 19: Rekonsiliasi Fiskal

• Kebalikan dari pajak tangguhan disebut pajak kini.

• Pajak kini adalah beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan tarif PPh dikalikan dengan laba fiskal, yaitu laba akuntansi yang telah dikoreksi agar sesuai dengan ketentuan perpajakan. (Mengenai koreksi telah dijelaskan pada slide sebelumnya)

Page 20: Rekonsiliasi Fiskal

Pengakuan Pajak Tangguhan

• Perbedaan temporer yang telah dijelaskan pada slide sebelumnya menimbulkan perbedaan antara LK komersial dengan fiskal.

• Bila pada masa mendatang akan terjadi pembayaran pajak yang lebih besar, maka akan menimbulkan kewajiban pajak tangguhan.

• Bila pada masa mendatang akan terjadi pembayaran pajak yang lebih kecil, maka akan menimbulkan aktiva pajak tangguhan.

Page 21: Rekonsiliasi Fiskal

• PSP > PKP Kewajiban Pajak Tangguhan

• PSP < PKP Aktiva Pajak Tangguhan

• Besarnya pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dapat dihitung dengan mengalikan perbedaan temporer dengan tarif pajak yang berlaku (30%).