Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

46
REKONSILIASI & KOREKSI FISKAL Serta PSAK 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN & PAJAK TANGGUHAN DOSEN: SIMATUPANG,SE,Ak,MAk.

Transcript of Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Page 1: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

REKONSILIASI & KOREKSI FISKAL Serta

PSAK 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN & PAJAK TANGGUHAN

DOSEN: SIMATUPANG,SE,Ak,MAk.

Page 2: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Topik Bahasan Sesuai SAP

1. Beberapa Perbedaan Perlakuan antara Komersial vs Fiskal

2. Perbedaan Waktu dan Permanen (Timing & Permanent Diferrence) antara Komersial vs Fiskal

3. Rekonsiliasi Fiskal

4. Penyusunan SPT Tahunan PPh Badan

Page 3: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Agenda/Topik Bahasan

1. Kuis

2. Rekonsiliasi dan Koreksi Fiskal

3. Definisi PSAK 46 dan Pajak Tangguhan

4. Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan

5. Identifikasi DTA/DTL dan DTI/DTE

6. Contoh Perhitungan DTA dari Penyusutan Aktiva Tetap dan Lain-Lain

Page 4: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

KUIS1. Jelaskan dasar filosofi timbulnya

rekonsiliasi dan apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi fiskal & koreksi fiskal?

2. Jelaskan jenis koreksi fiskal untuk tujuan perhitungan pajak terhutang dan juga untuk tujuan penerapan PSAK 46 (perhitungan pajak tangguhan) dan bagaimana hubungan koreksi fiskal dengan pajak tangguhan?

Page 5: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

LABA KOMERSIAL

PPh Badan = Laba Fiskal X Tarif Pajak

LABA FISKAL

REKONSILIASI FISKAL (Koreksi Fiskal Positif &

Negatif)

Perhitungan PPh Badan

Page 6: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Rekonsiliasi atau Koreksi FiskalKetentuan perpajakan mengatur bahwa setiap WP (khususnya badan) wajib menghitung dan membayar pajaknya yang terhutang berdasarkan ketentuan perpajakan. Pada umumnya WP menyusun LK berdasarkan PSAK, sehingga untuk menghasilkan LK agar sesuai ketentuan pajak (LK Fiskal) dan berapa jumlah pajak terhutang dapat dihitung/ ditentukan, maka perlu dilakukan proses penyesuaian LK Komersial) agar sesuai dengan ketentuan perpajakan. Proses penyesuaian inil disebut Rekonsiliasi Fiskal yang akan menghasilkan Laba atau Penghasilan Kena Pajak sebagai Dasar Perhitungan PPh Badan

Page 7: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Identification of DTA/DTL dan DTI/DTE

P/L Acc. Rekonsiliasi P/LKomersial Fiskal Fiskal

Positive Fiscal NegativeCorrection Correction Correction

Permanent Temporary Permanent TemporaryDifference Difference P/L Difference Difference

FiscalX 25% X 25%

Deferred Tax Income Deferred Tax Expense

Menghitung & membukukan Pajak Tangguhan artinya mengakui pengaruh perhitungan pajak di masa yang akan datang (future tax

benefit) yang disebabkan Temporary Difference

Page 8: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Dalam menentukan dan atau mengakui penghasilan/pendapatan) & biaya/beban antara AK vs AP (UU PPH) terdapat persamaan/perbedaan konsep/metode penentuan/pengakuan, perbedaan pengakuan masa manfaat dll. Perbedaan tersebut menimbulkan terjadinya perbedaan pengakuan biaya yang sifatnya bisa sebagai beda tetap (permanent difference/PD) dan atau sebagai beda waktu atau perbedaan temporer (temporary difference atau TD).

Page 9: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Prinsip Dasar Memahamsi PSAK 46

1.Harus memahami pengertian Laba Akuntansi dan Laba Fiskal (Penghasilan Kena Pajak).

2.Harus memahami Rekonsiliasi Fiskal, Koreksi Positif dan Negatif

3.Konsep Beda Tetap (Permanent Difference) dan Beda Waktu (Timing Difference)

Page 10: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Laporan L/R Komersial

Analisis Rekons. Fiskal

Laporan L/R Fiskal

Kor. +

Kor -

Pendapatan

Beban

Laba/Rugi Akuntansi Komersial

Penghasilan OBYEK Pajak selain PPh Final

Penghasilan OBYEK PPh Final

Penghasilan Bukan OBYEK PPh

Beban yang dapat dikurangkan (Deductible Expense / DE)

Beban yang tidak dapat dikurangkan (Non- Deductible Expense)

-

-

-

Penghasilan Kena Pajak

(Laba Fiskal)

-

X

X

-

-

-

-

-

-

X

Laba Akuntansi Komersial Vs Laba Akuntansi Fiskal (Penghasilan Kena Pajak)

Page 11: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Laba Akuntansi vs Laba Fiskal

C ontoh P erhitungan L aba Akuntans i dan L aba F iskal, diasumsikan tidak ada koreks i fiskal sama sekali dan beban usaha hanya terdiri dari biaya penyusutan aktiva tetapK eterangan 2006 2007 2008 2009 2010 T otal

P endapatan 1,000,000 1,100,000 1,200,000 1,300,000 1,400,000 6,000,000 B eban Usaha (Asumsi hanya biya penyusutan saja) (800,000) (800,000) (800,000) (800,000) - (3,200,000) L aba Akuntans i = L aba F iskal (P enghas ilan K ena P ajak) 200,000 300,000 400,000 500,000 1,400,000 2,800,000 B eban P P h - T ahun B erjalan(30% , 28% di 2009, 25% 2010) 60,000 90,000 120,000 140,000 350,000 760,000 L aba Akuntans i S etelah P ajak = L aba F iskal S etelah P ajak 140,000 210,000 280,000 360,000 1,050,000 2,040,000

(Dalam R upiah)

Asumsi B iaya P enyusutan P er tahun R p800.000 dan metode penyusutan menggunakan metode garis lurusNilai perolehan aktiva tetap R p.3.200.000J ika akuntans i komers ial menyustkan aktiva tetap 5 tahun, sedangkan fiskal tetap 4 tahun, maka terdapat perbedaan biaya penyusutan antara K omers ial vs F iskal

Page 12: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Laba Akuntansi

Maka L aporan L aba R ugi F iskal adalah tetap seperti yang dihitung di atas , sedangkan L aporan L aba R ugi K omers ial berubah menjadi sebagai berikutK eterangan 2006 2007 2008 2009 2010 T otal

P endapatan 1,000,000 1,100,000 1,200,000 1,300,000 1,400,000 6,000,000 B eban Usaha (Asumsi hanya biya penyusutan saja) (640,000) (640,000) (640,000) (640,000) (640,000) (3,200,000) L aba Akuntans i 360,000 460,000 560,000 660,000 760,000 2,800,000 B eban P P h - Akuntans i(30% , 28% di 2009, 25% 2010) 108,000 138,000 168,000 184,800 190,000 788,800 L aba Akuntans i S etelah P ajak Akuntans i 252,000 322,000 392,000 475,200 570,000 2,011,200

(Dalam R upiah)

Page 13: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Laba Akuntansi

J urnal P encatatan B eban P ajak untuk tahun 2006Dr: B eban P P h - T ahun B erjalan 60,000 Dr: B eban P ajak T angguhan 48,000 C r: Hutang P P h 60,000 C r: K ewajiban P ajak T angguhan (DT L ) 48,000

J urnal P encatatan B eban P ajak untuk tahun 2007Dr: B eban P P h - T ahun B erjalan 90,000 Dr: B eban P ajak T angguhan 48,000 C r: Hutang P P h 90,000 C r: K ewajiban P ajak T angguhan (DT L ) 48,000

J urnal P encatatan B eban P ajak untuk tahun 2008Dr: B eban P P h - T ahun B erjalan 120,000 Dr: B eban P ajak T angguhan 48,000 C r: Hutang P P h 120,000 C r: K ewajiban P ajak T angguhan (DT L ) 48,000

J urnal P encatatan B eban P ajak untuk tahun 2009Dr: B eban P P h - T ahun B erjalan 140,000 Dr: B eban P ajak T angguhan 35,200 C r: Hutang P P h 140,000 C r: K ewajiban P ajak T angguhan (DT L ) 35,200

J urnal P encatatan B eban P ajak untuk tahun 2010Dr: B eban P P h - T ahun B erjalan 350,000 Dr: K ewajiban P ajak T angguhan 179,200 C r: Hutang P P h 350,000 C r: B eban P ajak T angguhan 179,200 (K arena di tahun 2010 perbedaan sudah nol, maka pajak tangguhan juga harus nol atau dihapus

Page 14: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Laba Akuntansi

L aba F iskal atau P K P yang sebenarnya 200,000 300,000 400,000 500,000 1,400,000 2,800,000 B eban P P h Menurut F iskal T ahun B erjalan 60,000 90,000 120,000 140,000 350,000 760,000 S elis ih B eban P P h Akuntans i vs F iskal 48,000 48,000 48,000 44,800 (160,000) 28,800 S elis ih ini disebut sebagai P ajak T angguhan 48,000 48,000 48,000 44,800 (160,000) 28,800

T otal B eban P P h B erjalan + Ditangguhkan 108,000 138,000 168,000 184,800 190,000 788,800

Harga P erolehan Aktiva 3,200,000 3,200,000 3,200,000 3,200,000 3,200,000 3,200,000 Akumulas i P enyusutan Akuntans i (640,000) (1,280,000) (1,920,000) (2,560,000) (3,200,000) Nilai B uku S ecara Akuntans i K omers ial 2,560,000 1,920,000 1,280,000 640,000 -

Harga P erolehan Aktiva 3,200,000 3,200,000 3,200,000 3,200,000 3,200,000 - Akumulas i P enyusutan F iskal (800,000) (1,600,000) (2,400,000) (3,200,000) (3,200,000) Nilai B uku S ecara F iskal 2,400,000 1,600,000 800,000 - - - P erbedaan Nilai B uku Akt vs F iskal 160,000 320,000 480,000 640,000 - P erbedaan Nilai B uku x tarif pajak 48,000 96,000 144,000 179,200 - Mengakibatkan terjadinya DT L DT L DT L DT L DT L menjdi 0Nilai B uku Akt > Nilai B uku F iskal DT L karena mengakibatkan penambahan penghas ilan kena pajak di masa mendatangNilai B uku Akt < Nilai B uku F iskal DT A karena dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghas ilan kena pajak di masa mendatangB eban P enyusutan vers i Akuntans i (640,000) (640,000) (640,000) (640,000) (640,000) (3,200,000) B eban P enyusutan vers i F iskal (800,000) (800,000) (800,000) (800,000) - (3,200,000) S elis ih 160,000 160,000 160,000 160,000 (640,000) - J enis koreks i K oreks i - K oreks i - K oreks i - K oreks i - K oreks i +Mengakibatkan terjadinya DT E DT E DT E DT E DT I

Page 15: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Koreksi Fiskal

Koreksi Fiskal PositifAdalah penyesuaian terhadap penghasilan neto komersial dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak yang bersifat menambah penghasilan dan/atau mengurangi biaya-biaya komersial.

1

Contoh :a. Beban tidak diakui pajak (non deductible expenses) seperti

kenikamatan dalam bentuk natura

b. Pembentukan cadangan yang tidak dapat diakui secara fiskal, misanya cadangan biaya aktiva produktif selain kredit (penyertaan, penempatan, surat berharga, tagihan akseptasi dll), cadangan bonus/insentif/THR, cadangan legal.

BTK Tunjangan rekreasi, BTK Tunjangan club membership, BTK perawatan kesehatan rawat inap, BTK general check up, BTK bantuan uang duka

Biaya sewa rumah dinas untuk karyawan, biaya pembinaan mental dan jasmani, biaya humas citizenship/sosial.

Page 16: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Koreksi Fiskal

Koreksi Fiskal NegatifAdalah penyesuaian terhadap penghasilan neto komersial dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak yang bersifat mengurangi penghasilan dan/atau menambah biaya-biaya komersial.

2

Contoh :

a. Penghasilan bukan obyek Pajak Penghasilan. Misalnya dividen/bagian laba anak perusahaan dimana share >25%

b. Pendapatan yang telah dikenakan pemotongan pajak yang bersifat final, misalnya pendapatan dari persewaan tanah/bangunan dan pendapatan dari penjualan tanah/bangunan/properti terbengkalai milik bank dan AYDA

Page 17: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Beda Tetap (Permanent Difference)Perbedaan yang timbul karena ketentuan perpajakan mengatur berbeda dengan ketetentuan akuntansi.Ciri dari perbedaan tetap yaitu dalam jangka panjang, perbedaan antara nilai basis akuntansi dengan nilai basis pajak tidak pernah bertemu (semakin melebar).

1

Contoh :a. Beban tidak diakui pajak (non deductible expenses) seperti

kenikamatan dalam bentuk natura

b. Pendapatan yang bukan obyek PPh seperti dividen/bagian laba anak perusahaan dimana share >25%

BTK Tunjangan rekreasi, BTK Tunjangan clum membership, BTK perawatan kesehatan rawat inap, BTK general check up, BTK bantuan uang duka

Biaya sewa rumah dinas, biaya pembinaan mental dan jasmani, biaya humas citizenship/sosial.

Page 18: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Beda Waktu (Timing Difference)/Perbedaaj Temporer (TD)Perbedaan waktu yaitu perbedaan basis nilai akuntansi dengan basis nilai pajak karena metode yg digunakan atau perbedaan antara “Accounting Base” yaitu nilai buku/nilai tercatat aset & kewajiban menurut akuntansi dengan ”Tax Base” yaitu nilai buku fiskal yang digunakan untuk menghitung penghasilan kena pajak (rugi fiskal) yg dilaporkan SPT-PPh badan. Ciri dari perbedaan waktu yaitu suatu saat dalam jangka panjang, perbedaan nilai buku akuntansi dengan pajak akan mencapai titik temu (reverse)

2

Contoh :a. Perbedaan metode dan umur ekonomis dalam perhitungan beban

penyusutan aktiva tetap. b. Accrual basis vs realisasi basis, seperti cadangan biaya legal,

cadangan biaya bonus/insentif/THR dan cadangan biaya aktiva produktif selain kredit (penyertaan, penempatan, surat berharga, tagihan akseptasi dll).

c. SGU dengan hak opsid. Penyisihan kerugian piutang, Penyisihan potongan penjualan dlle. Penggabungan, peleburan, pemekaran berdasarkan nilai buku dan

harga pasar dll.f. Rugi fiskal yang belum habis dikompensasi diperhitungkan pada DTA

atau DTL.

Page 19: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Dengan adanya perbedaan yang bersifat sementara (temporary diffrence/TD) antara akuntansi pajak dengan akuntansi komersial, maka pengaruh perhitungan pajak di masa yang akan datang (future tax benefit) yang disebabkan TD tersebut harus diakui sebagai “aktiva pajak tangguhan (deferred tax assets atau DTA)” atau “kewajiban pajak tangguhan (deferred tax liability atau DTL)”. Idealnya PSAK No. 46 tentang pajak tangguhan ini diterapkan sejak perusahaan berdiri, sehingga pengaruh beda waktu terhadap DTA atau DTL bisa NIHIL.

Page 20: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

KOREKSI ATAU PENYESUAIAN FISKAL

Perbedaan Prinsip dan Metode antara menurut Fiskal dan Komersial. Contoh:Penyusutan, Metode Penilaian, Penyusutan, Amortisasi Beban Ditangguhkan, Penyisihan atau Cadangan Piutang, Purna Jual, Persediaan Usang, Kerugian Sengketa Hukum, Nilai Surat Berharga dan Persediaan berdasarkan Mark to Mark. Dalam prinsip perpajakan dikenal konsep biaya dan penghasilan yaitu, Deductible Expense (Biaya yang dapat dikurangkan) dan Non Deductible Expense (Biaya yang tidak dapat dikurangkan), Taxable Income dan Non Taxable Income.

Menurut pajak (Pasal 6 ayat 1 UU PPh) tidak semua biaya dapat dikurangkan/diakui sebagai biaya, biaya yang dapat dikurangkan hanya biaya yang memenuhi 3M (dapat/nagih/melihara penghasilan)

Penghasilan yang bukan merupakan objek PPh (Non Taxable) menurut Pajak tidak dapat diakui sebagai penghasilan secara fiskal, sedangkan menurut komersial dapat diakui sebagai penghasilan contoh: dividen yang diterima dari penyertaan perseroan di DN yang merupakan inter corporate divident.

Penghasilan yang dipotong PPh Final tidak dapat diakui sebagai penghasilan menurut Fiskal, sedangkan menurut komersial dapat diakui sebagai penghasilan.

Kenapa Koreksi/Penyesuaian Fiskal Timbul?

Page 21: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Contoh Biaya yang tidak dapat dikurangkan (Non Deductible)Hibah, bantuan dan sumbangan, kecuali sumbanangan

tertentu yang diatur sesuai PMK.Pajak Penghasilan, kecuali yang di grossed up.Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan

kepada pihak-pihak tertentu dan juga pihak terkait (related party).

Biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi wajib pajak dan orang yang menjadi tanggungannya.

Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan firma yang modalnya tidak terbagi atas saham.

Sanksi perpajakan.Transaksi antara wajib pajak tertentu.

Page 22: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Beda tetap (permanen difference) :Akuntansi Pajak Penghasilan

a. Penghasilan a. Bukan objek pajak

b. Bukan penghasilan b. Objek PPhc. Penghasilan c. Dikenakan

PPh- Finald. Biaya d. Bukan biayae. Bukan biaya e. Biaya

Page 23: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

k. Perhitungan Pajak Tangguhan adalah perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan yang diakui berdasarkan konsekuensi pajak pendapatan yang timbul dimasa yang akan datang (recognition based on “ the future income tax consequences” ) yang timbul karena perbedaan dasar penilaian aset dan kewajiban antara menurut perhitungan akuntansi dan pajak/fiskal.

l. Akuntansi Untuk Pajak Tangguhan diatur dalam Statement of Financial Accounting Standard /SFAS or PSAK No.46 related to Accounting or Income Tax, issued or legalised the National Committee of the Indonesian Institute of Accountants sold to the public) and since January 1, 2001 for other enterprises (non public company).

Page 24: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

a. Income Tax is the tax calculated based on the tax regulations and imposed on the taxable income of the enterprise

b. Final income tax is income tax which is final in nature, i.e. subsequent to settlement of the enterprise’s tax obligations and the income subject to the final income tax is not combined with other income subject to the non-final income tax. This type of tax may be imposed on certain types of income, transactions or business activities.

c. Accounting profit is net profit or loss for a period before deducting tax expense .

d. Taxable profit (tax loss) is the profit (loss) for a period, determined in accordance with the rules established by the taxation authorities, upon which income taxes are payable (recoverable).

e. Tax expense (tax income) is the aggregate amount included in the determination of net profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax .

Definisi:

Page 25: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

f. Current tax is the amount of income taxes payable (recoverable) in respect of the taxable profit (tax loss) for a period .

g. Deferred tax liabilities are the amounts of income taxes payable in future periods in respect of taxable temporary differences .

h. Deferred tax assets are the amounts of income taxes recoverable in future periods in respect of:

a) deductible temporary differences; andb) the carry forward of unused tax losses.

j. Temporary differences are differences between the carrying amount of an asset or liability in the balance sheet and its tax base. Temporary differences may be either:

a) taxable temporary differences, which are temporary differences that will result in taxable amounts in determining taxable profit (tax loss) of future periods when the carrying amount of the asset or liability is recovered or settled; or

b) deductible temporary differences, which are temporary differences that will result in amounts that are deductible in determining taxable profit (tax loss) of future periods when the carrying amount of the asset or liability is recovered or settled.

Page 26: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of Accounting for Deferred Tax)

Accounting for Deferred Tax Method use balance sheet approach.

- non deductible expense such as benefit in the form in kind and fringe benefit

- Non taxable income such as Dividends or portion of profits received or earning from subsidiaries which share ownership > 25% (Income Tax Laws year 2000 Article 4 (3) f)

1. Method

2. The Difference of Accounting and Tax

A. Permanent Difference The Difference born because the tax laws regulated

difference with Accounting rules. examples :

Page 27: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Permanent Difference characteristic; in a long term, the value difference between Accounting basis and Tax basis will never be match.

- Fixed Assets Depreciation Method- Accrual Basis Vs Realization Basis, for examples;

provision of legal expense, provision of HR expense, provision of Productive Asset Expense, etc.

B. Temporary DifferenceTemporary difference is the difference of the basis value in Accounting Vs Tax, in respect of Accounting method . Examples :

Temporary difference characteristic; one time in a long term, the value difference between Accounting Basis and Tax Basis will be match (reverse).

Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of Accounting for Deferred Tax)

Page 28: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

• Temporary difference of asset value basis (rights to obtain benefit), whereas the fiscal treatment is recognized by taxation as deductible in calculating earnings before tax for the next period.

• Fiscal loss which not yet compensated.

Temporary Difference of liabilities value basis, whereas the fiscal treatment can be imposed (as tax object) in calculating next period earnings before tax (example: Mark to Market Marketable Securities deferred income).

C. Temporary differences can results: a. Deferred Tax Asset (DTA):

b. Deferred Tax Liabilities (DTL):

Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of Accounting for Deferred Tax)

Page 29: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

a. Deferred tax assets and liabilities should be measured at

the applied tax rates in the period when the asset is

realized or the liability is settled.

b. Deferred tax assets and liabilities should not be

discounted.

c. The carrying amount of a deferred tax asset should be

reviewed at each balance sheet date. An enterprise

should reduce the carrying amount of a deferred tax asset

to the extent that it is no longer probable that sufficient

taxable profit will be available to allow the benefit of part or

all of that deferred tax asset to be utilized. Any such

reduction should be reversed to the extent that it becomes

probable that sufficient taxable profit would be available

3. Measurement:

Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of Accounting for Deferred Tax)

Page 30: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

a. Current Tax: Tax Expense based on the calculation of Tax Return

b. Deferred Tax: Deferred Tax Expense (Income)

a. Deferred Tax Assets and Liabilities prepared as net/offset amount in the balance sheet, if in a same Tax Office.

b. Deferred Tax Assets and Liabilities prepared separately, if Deferred Tax Assets and Liabilities in a different Tax Office.

4. Tax Expense:

5. Preparation in Balance Sheet

Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of Accounting for Deferred Tax)

Page 31: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

c. Deferred Tax Asset prepared separately with restitution corporate tax

d. Deferred Tax Liabilities prepared separately with corporate tax payable

a. The main components of tax expense (income):- Current Tax and Adjusments

- The amount of deferred tax expense (income) relating to the origination and reversal of temporary differences changes in tax rates or the imposition of new taxes.

- The amount of the benefit arising from a previously unrecognized tax loss or temporary difference of a prior period that is used to reduce current and deferred tax expense.

6. Disclosure

Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of Accounting for Deferred Tax)

Page 32: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

- Deferred tax expense arising from the write-down, or reversal of a previous write-down, of a deferred tax asset.

b. The Amount of Current Tax and Deferred Tax

c. The relationship tax expense/income and Accounting profit:- Tax expense/income reconciliation with accounting profit

times tax rate

- The average effective tax rate reconciliation is the tax expense (income) divided by the accounting profit.

Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of Accounting for Deferred Tax)

Page 33: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Identification of DTA/DTL dan DTI/DTE

1. Balance Sheet Approach

a. Asset Post, if (Net Book Value = Book Value) NBV Accounting < NBV Fiscal, generate Deferred Tax Asset.

b. Asset Post, if NBV Accounting > NBV Fiscal, generate Deferred Tax Liabilities

c. Liabilities Post, if NBV Accounting > NBV Fiscal, generate Deferred Tax Assets

d. Liabilities Post, if NBV Accounting < NBV Fiscal, generate Deferred Tax Liabilities

e. Deferred Tax is calculated by applied Article 17 Income Tax Law (30%) multiply with the difference of NBV Accounting and Fiscal

Page 34: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

3. Identification of DTA/DTL dan DTI/DTE

a. DTA & DTL calculation with balance sheet approach, mostly could be reconciled from fiscal temporary difference sight in profit & Loss by identify whether such fiscal correction is positive or negative.

Fiscal Correction Account Type Profit/Exp Comparation DTI/DTE generatedPositive Correction Income Accounting < Tax Deferred Tax Income

Expense Accounting > Tax Deferred Tax IncomeNegative Correction Income Accounting > Tax Deferred Tax Expense

Expense Accounting < Tax Deferred Tax Expense

f. Comparing DTA or DTL Balance with DTA or DTL previous year balance

2. Profit & Loss

Page 35: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

3. Identification of DTA/DTL dan DTI/DTE

b. Deferred Tax is calculated by applied Article 17 Income Tax Law (30%) multiply with the difference with the above step.

c. Identify DTA/DTL pursuant to DTA/DTL previous year balance.

3. Accounting Journals:

Conditions Journal of DTA/DTL Journal of DTI/DTE

DTA balance decrease DTA credited DTE debitedDTA balance increase DTA debited DTI creditedDTL balance decrease menurunDTL debited DTI creditedDTL Balance increase DTL credited DTE debited

a. Journal to recognize DTA/DTL and DTI/DTE:

Page 36: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

3. Identification of DTA/DTL dan DTI/DTE

4. Types of temporary fiscal correction which effect to Bank Mandiri deferred tax such as:

a. Fixed Assets Depreciation

b. Difference of Allowance for Bad Debt calculation between Accounting and Tax

c. Loan Write Off which has not been or will be transferred to the court or the State Auction and Receivership Agency (BUPLN)

d. allowance for possible losses on placement, investment, marketable securities, commitments and contingencies and its forex gain/loss except for loan

e. allowance for non productive assets: AYDA, Abandoned Property

f. Provision for legal and Provision for Human Resource

Page 37: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

LatihanTerdapat item biaya dan pendapatan

dalam tabel berikut ini menurut Komersial dan Fiskal. Tentukan mana yang merupakan koreksi positif dan negatif , perbedaan waktu dan permanen? Mana yang menimbulkan pajak tangguhan?

Page 38: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

No.

Keterangan Menurut Komersial

Menurut Fiskal Perbedaan/Koreksi

a. Biaya penyusutan aset tetap selain kendaraan dinas direksi

5.000.000 6.000.000 1.000.000

b. Biaya piutang tak tertagih 7.000.000 3.000.000 4.000.000

c. Biaya penyusutan aset tetap SGU

4.000.000 0 4.000.000

d. Biaya pesangon dan bonus (didalamnya terdapat sebesar Rp.6 jt merupakan penyisihan atau cadangan)

20.0000.000 14.000.000 6.000.000

e. Biaya penghapusan persediaan using (menurut Komersial sudah diakui tahun sebelumnya sebagai biaya)

- 5.000.000 5.000.000

Page 39: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

No. Keterangan Menurut Komersial Menurut Fiskal Perbedaan/Koreksi

f. Biaya penyisihan atas ganti rugi sengketa hukum (legal case) (realisasi tahun berjalan sebesar Rp.3 jt)

13.000.000 3.000.000 10.000.000

g. Biaya promosi (tidak ada daftar nominatif)

2.000.000 - 2.000.000

h. Penghasilan yang telah dipotong PPh final

4.000.000 - 4.000.000

i. Biaya penyusutan kendaraan dinas direksi

5.000.000 2.500.000 2.500.000

j. Biaya sumbangan panti asuhan

1.000.000 - 1.000.000

k. Biaya sumbangan beras kepada pegawai

1.500.000 - 1.500.000

l. Biaya rekreasi karyawan 3.000.000 - 3.000.000m. Pendapata sewa gedung 4.000.000 - 4.000.000n. Biaya Iuran Wajib Dana

Pensiun3.000.0000 3.000.000 -

Page 40: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

4. Sample of DTA Calculation of Fixed Assets Depreciation

Sample: Deferred Tax Assets Calculation on Fixed Assets Depreciation

FA Inventory acquired in year 1998, Acq Cost = 1000, Accounting usefull life = 5 years & Tax = 8 years.

Balance Sheet AnalysistYears (million Rp)

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Accounting Basis Value

Acquisition Cost 1000 1000 1000 1000 1000 a

Acc. Depreciation 200 400 600 800 1000 b

Accounting Book Value 800 600 400 200 0 c = a - b(to B/S)

TaxBasis Value

Acquisition Cost 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 d

Acc. Depreciation 125 250 375 500 625 750 875 1000 e

Tax Book value 875 750 625 500 375 250 125 0 f = d - e

Temporary Difference 75 150 225 300 375 250 125 0 g = f - c

Income Tax rate 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% h

Deferred Tax Assets 18,75 37,5 56,25 75 93,75 62,5 31,25 0 i =g x h

(in B/S)

Page 41: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

4. Sample of DTA Calculation of Fixed Assets Depreciation

Profit & Loss analysistYears (million Rp)

1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Accounting Basis Value

Depreciation Expense 200 200 200 200 200

Accounting Depreciation 200 200 200 200 200 aExpense

Tax Basis Value

Depreciation Expense 125 125 125 125 125 125 125 125

Tax 125 125 125 125 125 125 125 125 bExpense

Temporary Difference 75 75 75 75 75 (125) (125) (125) c = a - b

Income Tax Tariff 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% d

Deferred Tax 18,8 18,8 18,8 18,8 18,8 (31,3) (31,3) (31,3) e = c x d

Income/(expense)

Page 42: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

4. Sample of DTA Calculation of Fixed Assets Depreciation

PT X

FISCAL PROFIT AND LOSS CALCULATION(31 Desember 1998 -2005)

Years (million Rp)1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Earning Before Tax 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 a

Fiscal CorrectionTemporary Difference 75 75 75 75 75 (125) (125) (125) b

Fiscal Profit ( Loss ) 1.075 1.075 1.075 1.075 1.075 875 875 875 c = a + b

Tax Tariff 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% d

Current Tax Expense 268,8 268,8 268,8 268,8 268,8 218,8 218,8 218,8 e = c x d

Deferred Tax Income/(Expense)22,5 22,5 22,5 22,5 22,5 (37,5) (37,5) (37,5) f

Net Tax Expense 246,3 246,3 246,3 246,3 246,3 256,3 256,3 256,3 g = e - f

Earning After Tax 754 754 754 754 754 744 744 744 h = a - g

Tax Payable 268,8 268,8 268,8 268,8 268,8 218,8 218,8 218,8 i = e

Tax Ratio 25% 25% 25% 25% 25% 26% 26% 26% j = g / a

Page 43: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Jurnal Pengakuan Pajak Tangguhan

Keterangan Tahun 2010 Biaya 2010 Tahun 2011 Biaya 2011 Tahun 2012 Biaya 2012

Accounting Basis Value:            

Depreciation Expenses

200 200 400 200 600 200Tax Basis Value:            

Depreciation Expenses

125 125 250 125 375 125Selisih   75   75   75

Tari Pajak   0,25   0,25   0,25

Pajak Tangguhan   18,75   18,75   18,75

Page 44: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Kredit PajakPajak dibayar dimuka yang dapat dikredit sebagai pengurang PPh Badan Tahunan adalah

1. PPh Pasa 24 yaitu pajak yang dibayar di luar negeri oleh Kantor Cabang (BUT) Perusahaan Indonesia yang Kantor Pusatnya berkedudukan dan berbadan hukum Indonesia

2. PPh Pasal 253. PPh Pasal 23 yang dipotong oleh pihak lain4. PPh Pasal 22 yang dipotong atau dipungut oleh pihak lain

Page 45: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1

Latihan

Page 46: Materi Rekonsiliasi Fiskal & Pajak Tangguhan PSAK 46_Final_2012_rev1