REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak...

51
UNIVERSITAS INDONESIA REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (PERSERO) LAPORAN MAGANG M NURRIDWAN 0706290493 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JULI 2013 Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Transcript of REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak...

Page 1: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

UNIVERSITAS INDONESIA

REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN

PT. ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN MAGANG

M NURRIDWAN

0706290493

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JULI 2013

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 2: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

UNIVERSITAS INDONESIA

REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN

PT. ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1

M NURRIDWAN

0706290493

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JULI 2013

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 3: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

HALAMAN PERNY AT AAN ORISINALITAS

Laporan Magang ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Muhammad Nurridwan

NPM : 0706290493

: METERAI ~Tanda Tangan : 2;?iM~;L ~

~~~BF022733195

/~~@jb=~ -"'''''-----':'''.-...:,-..r_ -_~_-.""-'"\.,;'"'_'"'_'"'_ -_-~~

Tanggal : 22 Juli 2013

II

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 4: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 5: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat

dan karunia-Nya dapat menyelesaikan Laporan Magang dengan judul

“Rekonsiliasi Fiskal Pajak Penghasilan Badan PT Energy Management Indonesia

(Persero)”. Laporan Magang ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi Program Studi Strata I di Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Indonesia.

Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya

kepada Ayahanda Ir. H. Indra Prasetyo MBA dan Ibunda Ir. Hj. Henny Soewasti

tersayang yang telah membimbing dengan penuh cinta dan kasih sayang,

memelihara dan memerhatikan Penulis sejak kecil serta selalu mencukupi segala

keperluan baik secara moril maupun materil. Penulis juga mengucapkan terima

kasih pada kakak-kakak dan adik-adik tersayang Kartika Nirmala S.Psi, M.Psi.

Msi, Aryo Wibowo S.T., M.T., dr. Paramita Fitrianingrum, Annisa Galuh

Rahmawati, dan Alya Rizkina atas semangatnya sehingga laporan ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan magang ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu Penulis dengan rendah hati bersedia menerima saran dan

kritik yang sifatnya menambah kesempurnaan laporan magang ini sehingga

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan kepada semua pihak.

Dalam menyusun laporan ini Penulis banyak memperoleh bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Debby Fitriasari, SE., MSM. selaku Dosen Pembimbing,

2. Ibu Netty Supriya Darsani S.E. selaku Pembimbing di PT EMI

3. Manajemen dan seluruh staf PT EMI yang bersedia meluangkan waktu

kepada Penulis dalam memberikan data yang Penulis butuhkan.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 6: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

v

4. Buat seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan do’anya

kepada Penulis.

5. Buat semua sahabat-sahabat FEUI yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Tanpa kalian semua sunyi rasanya di kampus ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi

seluruh pihak.

Depok, Juli 2013

Muhammad Nurridwan

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 7: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

HALA~PERNYATAANPERSETUJUANPUBLnKASlTUGASAKIDRUNTUK KEPENTUNGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Muhammad Nurridwan

NPM : 0706290493

Program Studi: Akuntansi

Departemen : Akuntansi

FakuJtas : Ekonomi

Jenis karya : Laporan Magang

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (non-exclusive Royalty-

Free Right) atas karya ilm iah saya yang berjudul:

Rekonsiliasi Fiskal Pajak Penghasilan Badan PT Energy Management Indonesia

(Persero)

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif uu Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmediaJfonnatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 22 Juli 2013

Yang menyatakan

(Muhammad Nurridwan)

vi

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 8: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

vii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Muhammad Nurridwan

Program Studi : Akuntansi

Judul : Rekonsiliasi Fiskal Pajak Penghasilan Badan PT Energy

Management Indonesia (Persero)

Laporan magang ini membahas mengenai analisis rekonsiliasi fiskal PPh Badan PT

Energy Management Indonesia untuk tahun pajak 2010. Hasil analisis menemukan

beberapa koreksi fiskal yang kurang tepat diterapkan oleh perusahaan untuk akun-

akun Biaya Welfare, Biaya Meals & Drink, Biaya Komunikasi, Biaya Operasional

Kendaraan, Biaya Pemeliharaan Kendaraan, dan Biaya Penyusutan.

Kata kunci:

Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 9: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

viii Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Muhammad Nurridwan

Study Program : Akuntansi

Title : Income Tax Fiscal Reconciliation of PT Energy Management

Indonesia (Persero)

This internship report discusses the analysis of corporate income tax reconciliation

PT Energy Management Indonesia for fiscal year 2010. The result of the internship

program is that there was some lack of proper fiscal correction applied by the

company to the accounts of Welfare Expenses, Meals & Drink, Communication

Expenses, Vehicle Operating Expenses, Vehicle Maintenance Expenses, and

Depreciation Expenses.

Keywords:

Fiscal correction, fiscal reconciliation, income tax.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 10: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

ix Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS……………………………….. ii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………... iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………… iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTUNGAN AKADEMIS……………………………………… vi

ABSTRAK……………………………………………………………………… vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ix

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL………………………………………………………………. xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xiii

1. PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang Program Magang……………………………………... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Program Magang………………………………… 1

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang……………………………... 3

1.4 Kegiatan Magang……………………………………………………… 3

1.5 Ruang Lingkup Laporan Magang……………………………………... 3

1.6 Sistematika Penulisan………………………………………………….. 4

2. LANDASAN TEORI………………………………………………………. 5

2.1 Pengertian & Ciri-Ciri Pajak…………………………………………... 5

2.2 Fungsi Pajak…………………………………………………………… 6

2.3 Sistem Pemungutan Pajak……………………………………………... 7

2.4 Pajak Penghasilan……………………………………………………… 7

2.4.1 Pengertian Pajak Penghasilan…………………………………… 8

2.4.2 Subjek Pajak Penghasilan……………………………………….. 8

2.4.3 Objek Pajak Penghasilan………………………………………... 9

2.4.4 Pengeluaran yang Dapat & Tidak Dapat Dibebankan Sebagai

Biaya…………………………………………………………….. 11

2.5 Rekonsiliasi Fiskal…………………………………………………….. 12

2.5.1 Koreksi Fiskal…………………………………………………… 13

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 11: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

x Universitas Indonesia

2.5.2 Perbedaan Tetap dan Perbedaan Waktu…………………………. 14

3. PROFIL PT ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (PERSERO)…… 15

3.1 Profil Umum Perusahaan……………………………………………… 15

3.2 Jasa-Jasa PT Energy Management Indonesia (Persero)………………. 16

3.3 Pajak Penghasilan Badan PT Energy Management Indonesia………... 19

4. PEMBAHASAN…………………………………………………………… 21

4.1 Rekonsiliasi Fiskal Berdasarkan PT Energy Management Indonesia Tahun

2010…………………………………………………………….. 21

4.2 Analisis Rekonsiliasi Fiskal PT. Energy Management Indonesia Tahun

2010……………………………………………………………………. 22

5. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………….. 33

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..33

5.2 Saran…………………………………………………………………… 34

DAFTAR REFERENSI…………………………………………………………. 35

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 12: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

xi Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar Struktur Organisasi PT EMI…………………………………………… 16

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 13: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

xii Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rekonsiliasi Fiskal PT. Energy Management Indonesia Tahun

2010…………………………………………………………………... 23

Tabel 4.2 Masa Penyusutan Harta Berwujud PT EMI.......................................... 32

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 14: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

LAPORAN LABA RUGI PT ENERGY MANAGEMENT INDONESIA

(PERSERO) TAHUN 2010…………………………………………………….. 36

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 15: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program Magang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang sehingga masih banyak

masalah yang dapat diperbaiki agar menjadi negara maju. Selain itu ilmu

pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan kecepatan yang

eksponensial. Untuk memajukan negeri ini, dibutuhkan sumber daya manusia

yang berkualitas dengan kompetensi yang tinggi serta memiliki cara berpikir yang

dapat mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyediakan sarana bagi

mahasiswanya untuk melaksanakan program magang di instansi pemerintah

maupun instansi swasta. Dalam program magang ini, mahasiswa diberikan tugas

dan tanggung jawab yang bertujuan untuk memperkenalkan dunia kerja kepada

mahasiswa sehingga mereka dapat lebih mudah beradaptasi. Selain itu, mahasiswa

juga dapat melihat, mengamati, dan menganalisis kondisi perusahaan tempat

pelaksanaan magang, serta dapat menerapkan ilmu dan teori yang dipelajari di

perguruan tinggi.

1.2 Tujuan dan Manfaat Program Magang

Tujuan dari program magang ini adalah:

1. Meningkatkan motivasi berkerja dan/atau berwirausaha dikalangan

mahasiswa.

2. Membangun mental dalam kerja nyata, antara lain kepercayaan diri,

kreatifitas, inovatif, inisiatif, dan cara menyelesaikan masalah.

3. Meningkatkan dan memperluas pemahaman mahasiswa terhadap dunia kerja.

4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbaur dengan suasana dunia

kerja.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 16: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

2

Universitas Indonesia

Manfaat dari program magang adalah:

1. Bagi Mahasiswa

a. Kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar menerapkan teori-teori yang

dipelajari di program pendidikan dalam berbagai kasus riil.

b. Mahasiswa dapat belajar untuk lebih profesional dalam mengerjakan

setiap pekerjaan.

c. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia industri.

d. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang

perpajakan, khususnya rekonsiliasi fiskal.

e. Sebagai bekal untuk menghadapi persaingan dalam dunia kerja dan

menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri

dalam lingkungan kerjan di masa mendatang.

2. Bagi Universitas

a. Terjalinnya kerja sama “bilateral” antara Universitas dengan perusahaan.

b. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui

pengalaman kerja magang.

3. Bagi Perusahaan

a. Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan

atau lembaga kepada masyarakat.

b. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia

industri/perusahaan sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan

akademis.

c. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa yang

melakukan magang.

d. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa yang

melakukan magang.

e. Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya

manusia, terutama calon tenaga kerja sehingga memudahkan dalam

proses pencarian tenaga kerja profesional.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 17: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

3

Universitas Indonesia

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Program magang ini dilaksanakan di PT Energy Management Indonesia

(Persero) atau disingkat PT EMI. Penulis ditempatkan di divisi keuangan. Divisi

keuangan mengurus semua hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan

seperti akuntansi, perpajakan, dan hal keuangan lainnya.

Penulis melaksanakan program magang ini selama tiga bulan yaitu di mulai

dari tanggal 10 September 2012 sampai tanggal 21 Desember 2012. Adapun jam

kerja selama magang mengikuti jam kerja di PT EMI, yaitu Senin – Jum’at di

mulai dari jam 09.00 sampai dengan 17.00 WIB.

1.4 Kegiatan Magang

Selama pelaksanaan aktivitas magang berlangsung, kegiatan-kegiatan yang

dilakukan Penulis adalah sebagai berikut:

1. Rekonsiliasi fiskal

Penulis mendapat tugas untuk melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap

laporan laba rugi PT EMI tahun 2010.

Tugas ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut:

- Pada saat itu sedang ada pemeriksaan pajak tahun 2010 di PT EMI

oleh Kantor Pajak.

- Dengan melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan laba rugi PT

EMI tahun 2010, penulis mendapat kesempatan secara langsung

melakukan pekerjaan terkait dengan pemeriksaan pajak.

2. Ekualisasi pajak

Penulis melakukan ekualisasi DPP PPN dengan penghasilan SPT badan tahun

2011.

1.5 Ruang Lingkup Laporan Magang

Ruang lingkup penulisan dalam laporan magang ini adalah mengenai analisis

akun-akun yang dilakukan koreksi fiskal oleh PT EMI pada tahun 2010. Penulis

tidak menganalisis akun-akun yang tidak dikoreksi oleh PT EMI.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 18: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

4

Universitas Indonesia

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan magang ini dibagi atas 5 bagian (bab) dan lampiran sebagai

pendukung laporan dengan rincian sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Bab 1 atau Pendahuluan membahas tentang latar belakang pelaksanaan

program magang,tujuan dan manfaat magang, tempat dan waktu pelaksanaan

magang, kegiatan magang, ruang lingkup laporan magang serta sistematika

yang digunakan di dalam penulisan laporan magang ini.

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 membahas teori-teori yang dijadikan dasar dalam penulisan laporan

magang, yaitu pajak, pajak penghasilan, dan rekonsiliasi fiskal.

Bab 3 Profil PT. Energy Management Indonesia (Persero)

Bab 3 menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang menjadi

sumber data dalam penulisan laporan magang, jasa-jasa yang ditawarkan

perusahaan dan informasi lainnya.

Bab 4 Pembahasan

Bab 4 menjelaskan tentang kegiatan Penulis dalam melaksanakan rekonsiliasi

fiskal di perusahaan dan masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan

rekonsiliasi pajak.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab 5 berisi tentang kesimpulan dari proses rekonsiliasi yang dilakukan oleh

Penulis dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 19: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

5 Universitas Indonesia

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian & Ciri-Ciri Pajak

Terdapat berbagai macam pengertian atau definisi mengenai pajak menurut para

ahli, beberapa diantaranya adalah:

1. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani:

“Pajak adalah iuran masrayakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang

terutang oleh yang wajib membayararnya menurut peraturan-peraturan umum

(undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat

ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

umum berhubung tugas-tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”

(2003, p. 4).

2. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH.:

“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal yang

langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

umum” (2008, p. 1).

3. Menurut Waluyo dan Wirawan B. Ilyas:

“Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh

penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi

barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum”

(2003, p. 5).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pajak adalah:

1. Pajak adalah iuran wajib yang harus dibayar oleh rakyat untuk mengisi kas

negara.

2. Pajak dipungut berdasarkan kekuatan undang-undang serta aturan

pelaksanaannya sehingga dapat dipaksakan.

3. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan kontraprestasi secara

langsung yang diberikan pemerintah.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 20: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

6

Universitas Indonesia

4. Pajak digunakan sebagai pengeluaran yang bermanfaat untuk mencapai

kesejahteraan umum.

2.2 Fungsi Pajak

Menurut Wirawan B. Ilyas dan Richard Burton (2007, p. 10 ), terdapat empat fungsi

pajak, yaitu:

1. Fungsi Anggaran (Budgetair)

Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara

dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat

diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini, pajak digunakan untuk

pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan

lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan

dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi

pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah dari tahun ke tahun harus

ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin

meningkat, terutama diharapkan dari sektor pajak.

2. Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak.

Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai

tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam

negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan

pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah

menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

3. Fungsi Stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan

yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan.

Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di

masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 21: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

7

Universitas Indonesia

4. Fungsi Redistribusi Pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai

semua kepentingan umum, termasuk membiayai pembangunan sehingga dapat

membuka kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

2.3 Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Mardiasmo (2011, p. 7), terdapat tiga sistem pemungutan pajak, yaitu:

1. Official Assessment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah

(fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang.

2. Self Assessment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung

jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar,

dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

3. Withholding System

Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk

memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

2.4 Pajak Penghasilan

Menurut Mohammad Zain (2007, p. 137), Undang-Undang Pajak Penghasilan

Indonesia menganut prinsip perpajakan atas penghasilan dalam pengertian yang

luas, yaitu pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang

diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang dapat

dipergunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak

tersebut. Pengertian penghasilan dalam Undang-undang Pajak Penghasilan

Indonesia tidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumber tertentu, tetapi

pada adanya tambahan kemampuan ekonomis. Tambahan kemampuan ekonomis

yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak merupakan ukuran terbaik mengenai

kemampuan Wajib Pajak tersebut untuk ikut bersama-sama memikul biaya yang

diperlukan pemerintah untuk kegiatan rutin dan pembangunan.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 22: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

8

Universitas Indonesia

2.4.1 Pengertian Pajak Penghasilan

Menurut Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008

tentang Pajak Penghasilan, penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau

untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan

dalam bentuk apapun.

2.4.2 Subjek Pajak Penghasilan

Menurut Pasal 2 UU No. 36 tahun 2008, subjek pajak penghasilan dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

1. Subjek Pajak Dalam Negeri

a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang

berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau

orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan

memunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

b. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.

c. Warisan yang belum terbagi dalam kesatuan, menggantikan yang berhak.

2. Subjek Pajak Luar Negeri

a. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di

Indonesia tidak melebihi 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan.

b. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia

yang:

Menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha

tetap di Indonesia.

Menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari

menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha

tetap di Indonesia.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 23: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

9

Universitas Indonesia

2.4.3 Objek Pajak Penghasilan

Menurut Pasal 4 Ayat (1) UU No. 36 Tahun 2008, yang menjadi objek pajak

penghasilan adalah:

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima

atau diperoleh.

2. Hadiah dari undian, pekerjaan, kegiatan, dan penghargaan.

3. Laba usaha.

4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta.

5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya

dan pembayaran tambahan pengembalian pajak.

6. Bunga termasuk premium, diskonto, imbalan karena jaminan pengembalian

utang.

7. Deviden dengan nama dan dalam bentuk apapun.

8. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak.

9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.

10. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.

11. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu

yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

12. Keuntungan selisih kurs mata uang asing.

13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.

14. Premi asuransi.

15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri

dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.

16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan

pajak.

17. Penghasilan dari usaha berbasis syariah.

18. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur

mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

19. Surplus Bank Indonesia.

Menurut Pasal 4 Ayat (2) UU No. 36 Tahun 2008, objek pajak penghasilan yang

dapat dikenai pajak bersifat final adalah:

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 24: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

10

Universitas Indonesia

1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan

surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada

anggota koperasi orang pribadi.

2. Penghasilan berupa hadiah undian.

3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang

diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan

penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh

perusahaan modal ventura.

4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan,

usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau

bangunan.

5. Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

Pemerintah.

Menurut Pasal 4 Ayat (3) UU No. 36 Tahun 2008, yang dikecualikan dari objek

pajak penghasilan adalah:

1. Bantuan atau sumbangan.

2. Zakat.

3. Harta hibah.

4. Warisan.

5. Setoran tunai sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan

modal.

6. Pemberian natura atau kenikmatan.

7. Klaim asuransi.

8. Dividen tertentu.

9. Iuran dana pensiun.

10. Penghasilan dana pensiun.

11. Pembagian laba peseroan komanditer yang tidak terbagi atas saham.

12. Penghasilan modal ventura.

13. Beasiswa.

14. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial kepada Wajib Pajak tertentu.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 25: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

11

Universitas Indonesia

2.4.4 Pengeluaran yang Dapat & Tidak Dapat Dibebankan Sebagai Biaya

Biaya adalah pengeluaran yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha

atau kegiatan usaha dalam rangka untuk memperoleh, mendapatkan, menagih dan

memelihara penghasilan. Di bawah ini adalah klasifikasi pengeluaran yang dapat

atau tidak dapat dibebankan sebagai biaya:

1. Deductible Expenses

Menurut Pasal 6 UU No. 36 Tahun 2008, besarnya Penghasilan Kena Pajak

bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan

penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih, dan

memelihara penghasilan, termasuk:

a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan

usaha.

b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan

amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain

yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

c. Iuran kepada dana pensiun.

d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan

digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan,

menagih, dan memelihara penghasilan.

e. Kerugian selisih kurs mata uang asing.

f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di

Indonesia.

g. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan.

h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih.

i. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional.

j. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan

di Indonesia.

k. Biaya pembangunan infrastruktur sosial.

l. Sumbangan fasilitas pendidikan.

m. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 26: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

12

Universitas Indonesia

2. Non Deductible Expenses

Biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dapat berupa biaya yang bukan

merupakan pengurang penghasilan kena pajak. Adapun biaya-biaya tersebut

diatur pada Pasal 9 Undang-Undang PPh, antara lain:

a. Pembagian laba dalam bentuk apapun.

b. Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham,

sekutu/anggota.

c. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali untuk bank, leasing

dengan hak opsi, usaha pertambangan, dan asuransi.

d. Premi asuransi yang dibayar oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, kecuali

dibayar pemberi kerja.

e. Pemberian dalam bentuk natura.

f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pihak yang

punya hubungan istimewa sehubungan dengan pekerjaan.

g. Harta yang dihibahkan, bantuan/sumbangan dan warisan.

h. Pajak penghasilan.

i. Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi yang menjadi

tanggungannya.

j. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan firma dan CV yang

modalnya tidak terbagi atas saham.

k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda di bidang perpajakan.

2.5 Rekonsiliasi Fiskal

Menurut Siti Resmi (2008, p. 339), rekonsiliasi fiskal adalah proses

penyesuaian atas laba komersial yang berbeda dengan ketentuan fiskal untuk

menghasilkan penghasilan neto/laba yang sesuai dengan ketentuan pajak.

Perbedaan-pebedaan antara akuntansi dengan fiskal tersebut dapat dikelompokkan

menjadi beda tetap (permanent differences) dan beda waktu (timing differences).

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 27: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

13

Universitas Indonesia

2.5.1 Koreksi Fiskal Positif dan Negatif

Perbedaan antara laba secara komersial dengan penghasilan kena pajak

adalah dilakukannya koreksi fiskal terhadap laba secara komersial. Koreksi fiskal

meliputi pengakuan pendapatan dan biaya yang dapat berupa koreksi positif dan

koreksi negatif.

1. Koreksi Fiskal Positif

Koreksi fiskal positif adalah koreksi/penyesuaian yang akan mengakibatkan

meningkatnya laba kena pajak yang pada akhirnya akan membuat PPh badan

terutang juga akan meningkat.

Koreksi fiskal positif diantaranya:

a. Biaya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan

untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara pendapatan.

b. Biaya yang tidak diperkenankan sebagai pengurang penghasilan kena

pajak.

c. Biaya yang diakui lebih kecil, seperti penyusutan, amortisasi, dan biaya

yang ditangguhkan menurut wajib pajak lebih tinggi.

d. Biaya yang didapat dari penghasilan yang bukan merupakan objek pajak.

e. Biaya yang didapat dari penghasilan yang sudah dikenakan PPh Final.

2. Koreksi Fiskal Negatif

Koreksi fiskal negatif adalah koreksi/penyesuaian yang akan mengakibatkan

menurunnya laba kena pajak yang membuat PPh badan terutang juga akan

menurun.

Koreksi fiskal negatif diantaranya :

a. Biaya yang diakui lebih besar, seperti penyusutan menurut wajib pajak

lebih rendah, selisih amortisasi, dan biaya yang ditangguhkan

pengakuannya.

b. Penghasilan yang didapat dari penghasilan yang bukan merupakan objek

pajak.

c. Penghasilan yang didapat dari penghasilan yang sudah dikenakan PPh

Final.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 28: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

14

Universitas Indonesia

2.5.2 Perbedaan Tetap dan Perbedaan Waktu

Ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya perbedaan antara pajak

penghasilan menurut ketentuan pajak dan pajak penghasilan yang dihitung

berdasarkan laba akuntansi. Faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan atau

selisih tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu perbedaan tetap

dan perbedaan waktu.

1. Perbedaan Tetap (permanent differences)

Perbedaan tetap adalah perbedaan antara laba akuntansi dengan laba pajak

yang disebabkan oleh perbedaan konsep atau cara pengukuran pendapatan dan

biaya. Perbedaan ini bersifat tetap artinya sekali pajak tidak memperkenankan

suatu biaya atau biaya, maka selamanya biaya atau pendapatan tersebut harus

dikeluarkan dari penghitungan pajak.

b. Perbedaan Waktu (Timing Differences)

Perbedaan waktu adalah perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal

yang disebabkan oleh perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban.

Selisih jumlah pendapatan atau laba kena pajak yang disebabkan oleh

perbedaan waktu ini terjadi apabila terdapat item-item dari pendapatan dan

biaya yang diperhitungkan dalam penentuan luas akuntansi untuk suatu periode,

tetapi diperhitungkan dalam penentuan pendapatan atas laba kena pajak untuk

periode yang berlainan. Perbedaan waktu yang terjadi pada suatu periode akan

dikompensasikan dalam satu atau lebih periode berikutnya.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 29: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

15 Universitas Indonesia

BAB III

PROFIL PT ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (PERSERO)

3.1 Profil Umum Perusahaan

PT EMI yang dulunya dikenal sebagai PT Koneba dan didirikan pada tahun

1987 adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang

konservasi dan manajemen energi. Dari tahun ke tahun PT EMI banyak

membantu pihak pemerintah, BUMN dan swasta dalam kegiatan konservasi,

manajemen dan diversifikasi energi. Pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan oleh

tenaga-tenaga terlatih yang profesional serta didukung peralatan-peralatan yang

memadai sesuai kebutuhan.

Akumulasi pengalaman PT EMI di berbagai sektor di masyarakat dan

industri banyak memberikan nilai tambah dalam implementasi tugas-tugas

konservasi, manajemen dan diversifikasi energi.

PT EMI memiliki visi dan misi sebagai berikut.

1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan yang berdaya saing internasional dan memuaskan para

pelanggan serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak

positif kepada para stakeholder.

2. Misi Perusahaan

Memberikan produk dan jasa yang berkaitan dengan pemanfaatan dan

pengelolaan energi dalam bidang konsultasi, inspeksi/audit/pengujian dan

konstruksi yang senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan.

Struktur organisasi PT EMI dapat dilihat pada gambar berikut.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 30: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

16

Universitas Indonesia

Gambar Struktur Organisasi PT EMI

Sumber: PT Energy Management Indonesia (Persero)

3.2 Jasa-Jasa PT Energy Management Indonesia (Persero)

Jasa-jasa yang disediakan oleh PT EMI meliputi:

1. Konsultansi Energi

Jasa Konsultansi Energi diberikan kepada perusahaan yang merencanakan

menggunakan energi yang tepat guna. Konsultansi yang diberikan meliputi:

Direktur

Divisi Pemasaran

Hubungan Pelanggan

Administrasi

Divisi Operasi

Dukungan Teknis 1

Dukungan Teknis 2

Administrasi

Divisi Keuangan

Verifikasi & Penerimaan

Penerimaan & Pajak

Kasir

Divisi Akuntansi

Perencanaan & Pengendalian

Anggaran

Akuntansi Umum

Divisi Personalia &

Umum

Personalia

Umum

Satuan Pengawasan

Internal

Pemeriksa & Penilai Sistem Pengendalian

Sekretariat Perusahaan

Monitoring, Humas &

SMM

Legal

Sekretasis

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 31: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

17

Universitas Indonesia

a. Benchmarking penggunaan energi untuk industri tertentu.

b. Melakukan kajian teknis dan memberikan rekomendasi penggunaan

peralatan yang menggunakan energi

c. Menerapkan Sistem Manajemen Energi

d. Asistensi dan supervisi pemilihan energi yang diperlukan oleh suatu

industri.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini PT EMI ditunjang oleh database dan

personil yang handal dibidangnya sehingga dapat menjalankan pekerjaan

dengan baik.

2. Sistem Manajemen Energi

Sistem Manajemen Energi merupakan peluang baru yang sedang

dikembangkan PT EMI. Dasar dari penyediaan Sistem Manajemen Energi

adalah sebagai berikut:

a. Keputusan Menteri ESDM mewajibkan Instansi Pemerintah dan BUMN

yang menggunakan energi di atas 6000 Ton equivalen BBM wajib

menerapkan Sistem Manajemen Energi.

b. Instansi Pemerintah dan BUMN wajib membuat perencanaan

penggunaan energinya.

Manajemen Energi adalah kegiatan pengelolaan energi meliputi pemantauan,

pencatatan, pengukuran, akuntansi, penetapan target dan rekomendasi tindak

lanjut. Manajemen energi yang pernah dilakukan antara lain:

Penyusunan Sistem Manajemen Energi di PT Krakatau Steel.

Penyusunan Sistem Manajemen Energi di Caltex Pacific Indonesia -

District Minas.

Penyusunan Sistem Manajemen Energi di Pertamina Daerah Operasi

Hulu Prabumulih.

3. Pemeriksaan dan Pelaksanaan Teknis

Mengidentifikasikan potensi dan peluang, pengambilan data, serta kepastian

operasi pada peralatan-peralatan pengguna energi melalui kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 32: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

18

Universitas Indonesia

a. Audit Energi

Audit energi dilakukan untuk memotret tingkat efisiensi dari peralatan-

peralatan yang menggunakan energi. Dari hasil audit energi, perusahaan

dapat merencanakan sistem energi yang lebih efisien. Audit energi telah

dilakukan di beberapa instansi pemerintah dan perusahaan swasta, antara

lain Kantor ESDM, Kantor Pertamina Pusat, Conoco Phillips, PGN, dan

Angkasa Pura.

b. Survey Energi

Survey penggunaan energi diperlukan oleh pengambil keputusan untuk

membuat perencanaan energi baik jangka panjang, jangka menengah

maupun jangka pendek.

4. Pelatihan

Menyadari akan kebutuhan SDM untuk Konservasi Energi dan Efisiensi

Energi yang sangat diperlukan Industri, PT EMI menyediakan jasa pelatihan

baik untuk publik maupun inhouse. Topik pelatihan terkait dengan

Konservasi dan Efisiensi Energi, baik yang bersertifikat maupun tidak.

Secara umum, topik pelatihan yang disediakan meliputi:

a. Awareness tentang pentingnya Konservasi dan Efisiensi Energi di suatu

industri dalam rangka meningkatkan daya saingnya.

b. Sistem Manajemen Energi yang dapat diterapkan di suatu

Perusahaan/Industri dalam rangka penggunaan energi yang optimum.

c. Audit Energi, yang perlu dilakukan oleh internal perusahaan sehingga

energi yang digunakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat.

d. Benchmarking penggunaan energi yang bisa digunakan oleh

perusahaan/industri sebagai referensi dalam merencanakan penggunaan

energinya.

5. Perekayasaan & Konstruksi dan Diversifikasi

Penerapan teknologi yang tepat, guna mencapi target maksimal efisiensi

energi dibutuhkan dalam implementasi penghematan energy. PT EMI juga

bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang paling kompeten di bidang

manufaktur peralatan hemat energi dan diversifikasi energi agar dapat

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 33: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

19

Universitas Indonesia

memberikan solusi terbaik bagi pelanggan. Proyek-proyek ini telah

memberikan kontribusi positif kepada berbagai pihak.

Engineering Works adalah kegiatan perekayasaan atas penerapan peluang-

peluang penghematan energi.

6. Perdagangan

Sejalan dengan kebutuhan industri akan peralatan yang diperlukan dalam

rangka efisiensi energi, PT EMI memberikan solusi dengan menyediakan

layanan di bidang pengadaan peralatan efisiensi energi. Peralatan yang

disediakan meliputi:

a. Sistem kontrol untuk gedung, lampu-lampu jalan, dan lain-lain

b. Peralatan bertenaga solar, seperti pompa, reverse osmosis, pengering, dll

c. Sistem konversi LPG pada kendaraan

d. Turbin bertenaga angin

e. Pendingin ramah lingkungan

7. ESCO (Energy Services Company)

ESCO merupakan solusi khusus dalam penerapan efisiensi dan konservasi

energi. Jasa ini baru berkembang di dunia. Untuk jasa ini, PT EMI

menyediakan layanan melalui penerapan efisiensi seperti: retrofitting,

penggantian peralatan utama, dan penyediaan co-generation.

3.3 Pajak Penghasilan Badan PT. Energy Management Indonesia (Persero)

Tahun Pajak 2010

Pada tahun 2012, kantor Pajak memeriksa laporan keuangan PT EMI tahun

2010. Pemeriksaan ini terkait dengan pengajuan Restitusi Pajak Penghasilan

Badan yang diajukan oleh PT EMI karena adanya kelebihan bayar pajak

penghasilan pada tahun 2010. Walaupun pada tahun 2010 mengalami keuntungan,

PT EMI tetap dapat mengajukan restitusi pajak mengingat:

- Rugi pajak yang dapat dikompensasikan pada tahun 2010 sebesar

Rp7.249.914.468,-

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 34: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

20

Universitas Indonesia

- Adanya Pajak dibayar dimuka dengan total Rp1.108.410.233,- yang terdiri

dari:

PPh Pasal 22 Rp7.710.000,-

PPh Pasal 23 Rp516.816.718,-

PPh Pasal 25 Rp234.334.068,-

PPN masukan Rp349.549.447,-

Penghitungan PPh terutang PT EMI tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Penghasilan Neto Setelah Rekonsiliasi Fiskal 2,392,968,625

Kompensasi Kerugian 7,249,914,468

Penghasilan Kena Pajak -

PPh Terutang NIHIL

Kredit pajak

- PPh Pasal 22 7,710,000

- PPh Pasal 23 516,816,718

- PPh Pasal 25 234,334,068

- PPN Masukan 349,549,447

Jumlah Kredit Pajak 1,108,410,233

PPh Lebih Bayar 1,108,410,233

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 35: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

21 Universitas Indonesia

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Rekonsiliasi Fiskal PT. Energy Management Indonesia Tahun 2010

Saat melaksanakan program magang di PT EMI, penulis diberikan tugas untuk

memeriksa rekonsiliasi fiskal perusahaan tahun 2010. Rekonsiliasi fiskal

berdasarkan PT. Energy Management Indonesia untuk tahun 2010 dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Rekonsiliasi Fiskal PT. Energy Management Indonesia Tahun 2010

Laba/(Rugi) sebelum pajak penghasilan 888,822,979

Koreksi fiskal

Perbedaan Tetap

1.a. Biaya Gaji (Biaya Langsung) 105,117,286

1.b. Biaya Gaji (Biaya Tidak Langsung) 218,655,352

2.a. Biaya Medical (Biaya Langsung) 34,534,273

2.b. Biaya Medical (Biaya Tidak Langsung) 50,016,435

3.a. Welfare (Biaya Langsung) 29,000,000

3.b. Welfare (Biaya Tidak Langsung) 40,030,000

4. Meals & Drink 42,200,713

5. Biaya Travelling 38,891,596

6. Biaya Marketing 74,450,740

7. Biaya Rapat 4,013,206

8. Biaya Komunikasi 85,304,728

9. Biaya Operasional Kendaraan 183,205,627

10. Biaya Pemeliharaan Kendaraan 16,774,535

11. Denda Pajak 19,148,933

12. Pendapatan Bunga (15,423,820)

Jumlah Koreksi Karena Perbedaan Tetap 925,919,604

Perbedaan Waktu

13.a. Imbalan Paska Kerja (Biaya Langsung) 144,949,786

13.b. Imbalan Paska Kerja (Biaya Tidak Langsung) 62,121,337

14. Penyisihan Piutang Tak Tertagih 131,293,263

15. Biaya Penyusutan 239,861,656

Jumlah Koreksi Karena Perbedaan Waktu 578,226,042

Laba/(Rugi) Fiskal 2,392,968,625

Sumber: Kertas Kerja Rekonsiliasi Fiskal PT. Energy Management Indonesia

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 36: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

22

Sebelum melakukan rekonsiliasi, penulis diberikan data-data yang berkaitan

dengan rekonsiliasi fiskal. Data-data tersebut antara lain adalah hasil rekonsiliasi

fiskal tahun 2010 berdasarkan PT EMI, general ledger PT EMI tahun 2010, dan

data fixed assets PT EMI tahun 2010 beserta penyusutannya. Setelah mendapatkan

data-data tersebut, penulis memeriksa akun-akun pendapatan dan biaya yang

dilakukan koreksi fiskal, lalu atas koreksi-koreksi yang ada penulis mencari

peraturan-peraturan yang terkait sehingga penulis dapat menentukan apakah

koreksi-koreksi tersebut sudah dilakukan dengan benar atau belum.

4.2 Analisis Rekonsiliasi Fiskal PT. Energy Management Indonesia Tahun

2010

Setelah melakukan pemeriksaan atas koreksi fiskal yang dilakukan di PT EMI,

penulis menemukan koreksi fiskal yang kurang tepat dalam rekonsiliasi fiskal tahun

2010 berdasarkan PT EMI. Penjelasan analisis penulis atas masing-masing akun

koreksi fiskal dalam rekonsiliasi fiskal tahun 2010 berdasarkan PT EMI adalah

sebagai berikut:

1. Biaya Gaji

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Gaji (1.a) sebesar

Rp105.117.286,- dan Biaya Gaji (1.b) sebesar Rp218.655.352,-.

Dalam memeriksa koreksi fiskal terhadap Biaya Gaji, penulis melihat general

ledger perusahaan, lalu mengelompokkan Biaya Gaji yang merupakan

penghasilan pegawai dan Biaya Gaji yang merupakan PPh Pasal 21 pegawai.

Pemotongan PPh Pasal 21 pada PT EMI memakai metode net, yaitu PPh Pasal

21 ditanggung oleh perusahaan. Pembebanan PPh Pasal 21 yang ditanggung

perusahaan bersifat non-deductible sehingga tidak boleh dikurangkan dari

penghasilan perusahaan. Hal ini diuraikan dalam Peraturan Direktur Jendral

Pajak No. Per-31/PJ/2009 Pasal 8 ayat 2 bahwa Pajak Penghasilan yang

ditanggung oleh pemberi kerja, termasuk yang ditanggung oleh Pemerintah,

merupakan penerimaan dalam bentuk kenikmatan.

Koreksi fiskal terhadap Biaya Gaji yang dilakukan PT EMI sudah dilakukan

dengan benar. Namun perusahaan dapat mempertimbangkan metode lain untuk

penghitungan PPh Pasal 21 pegawainya. Metode lain yang dapat diambil

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 37: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

23

perusahaan adalah metode gross (PPh Pasal 21 ditanggung pegawai) dan

metode gross-up (tunjangan PPh Pasal 21 perusahaan). Untuk meminimalkan

koreksi fiskal, alternatif terbaik adalah dengan menggunakan metode gross-up.

Tunjangan PPh Pasal 21 berarti PPh Pasal 21 yang dipotong perusahaan

termasuk ke dalam penghasilan pegawai dalam bentuk tunjangan dan dapat

mengurangi penghasilan perusahaan (deductible).

2. Biaya Medical

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Medical (2.a) sebesar

Rp34.534.273,- dan Biaya Medical (2.b) sebesar Rp50.016.435,-. Biaya

Medical terdiri dari:

a. Pembebanan tunjangan kesehatan pegawai sebesar Rp262.799.175,-

b. Pembebanan pembelian obat pegawai sebesar Rp721.500,-

c. Pembebanan biaya persalinan pegawai sebesar Rp6.106.356,-

d. Pembebanan rawat inap pegawai sebesar Rp74.122.852,-

e. Pembebanan biaya general check-up pegawai sebesar Rp3.600.000,-

Tunjangan kesehatan pegawai merupakan penghasilan bagi pegawai sehingga

pembebanannya dapat mengurangi penghasilan perusahaan (deductible) dan

merupakan objek pajak penghasilan bagi pegawai (taxable).

Dalam memeriksa koreksi fiskal terhadap Biaya Medical, penulis melihat

general ledger perusahaan, lalu mengelompokkan Biaya Medical yang

merupakan pembebanan tunjangan kesehatan pegawai dan mencari apakah

terdapat pembebanan yang merupakan pemberian dalam bentuk natura kepada

pegawai.

Menurut informasi dari PT EMI, pembebanan lainnya merupakan pemberian

dalam bentuk natura yang diatur dalam Pasal 9 ayat (1) huruf e Undang-

Undang No. 36 tahun 2008 sehingga biaya-biaya tersebut tidak dapat

mengurangi penghasilan perusahaan (non-deductible) dan bukan merupakan

objek PPh pasal 21 bagi pegawai (non-taxable).

Koreksi fiskal terhadap Biaya Medical yang dilakukan PT EMI sudah

dilakukan dengan benar.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 38: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

24

3. Biaya Welfare

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Welfare (3.a) sebesar

Rp29.000.000,- dan Biaya Welfare (3.b) sebesar Rp40.030.000,-.

Penulis memeriksa Biaya Welfare dalam general ledger perusahaan dan

menemukan bahwa biaya ini terdiri dari pembebanan pemberian pakaian

olahraga kepada pegawai dan pembebanan biaya olahraga senam rutin.

Pembebanan biaya-biaya fasilitas yang diberikan perusahaan tersebut bersifat

pemberian dalam bentuk natura/kenikmatan. Menurut Pasal 9 ayat (1) huruf e

UU No. 36 tahun 2008, biaya ini tidak dapat dikurangkan dari penghasilan

perusahaan (non-deductible) dan menurut Pasal 4 ayat (3) huruf d UU No. 36

tahun 2008 bukan merupakan objek pajak (non-taxable).

Koreksi fiskal terhadap Biaya Welfare yang dilakukan PT EMI belum

dilakukan dengan benar. Pembebanan biaya olahraga senam rutin sebesar

Rp8.550.000,- tidak dikoreksi, padahal biaya ini juga merupakan pemberian

dalam bentuk natura.

4. Meals & Drink

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Meals & Drink sebesar

Rp42.200.713,-. Koreksi positif tersebut terdiri dari:

a. Pembebanan pembelian aqua galon untuk kantor sebesar Rp6.174.900,-

b. Pembebanan biaya makan siang ulang tahun direksi sebesar Rp4.350.200,-

c. Pembebanan biaya catering acara penyambutan komisaris utama yang baru

sebesar Rp3.943.274,-

d. Pembebanan biaya acara tahlilan orang tua direksi sebesar Rp4.000.000,-

e. Pembebanan biaya konsumsi pembukaan acara porseni sebesar

Rp184.400,-

f. Pembebanan biaya buka bersama sebesar Rp5.757.759,-

PT EMI melakukan koreksi tersebut dengan alasan bahwa dalam biaya-biaya

ini merupakan pemberian makanan atau minuman oleh perusahaan kepada

pegawai dalam bentuk natura.

Menurut Pasal 9 ayat (1) huruf c UU No. 36 tahun 2008, biaya yang bukan

merupakan pengurang penghasilan kena pajak (non-deductible) termasuk

penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 39: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

25

diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan

dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam

bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan.

Dalam memeriksa koreksi fiskal terhadap Biaya Meals & Drink, penulis

melihat akun biaya tersebut dalam general ledger perusahaan. Penulis lalu

membandingkan dengan peraturan PMK No.83/PMK.03/2009, apakah

pembebanan dalam Biaya Meals & Drink dapat menguragi penghasilan

perusahaan atau tidak. Koreksi fiskal terhadap Biaya Meals & Drink yang

dilakukan PT EMI belum dilakukan dengan benar. Pembebanan pembelian

aqua galon untuk kantor sebesar Rp6.174.900,- menurut Pasal 2 PMK

No.83/PMK.03/2009 dapat mengurangi penghasilan perusahaan karena

merupakan penyediaan minuman kepada seluruh pegawai yang berkaitan

dengan pekerjaan.

5. Biaya Travelling

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Travelling sebesar

Rp38.891.596,-. Biaya Travelling terdiri dari biaya perjalanan dinas pegawai,

biaya tiket pesawat, dan biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan

perjalanan dinas.

Perusahaan memiliki kebijakan bahwa biaya-biaya perjalanan dinas pegawai

akan di-reimburse jika memiliki bukti-bukti transaksi perjalanan dinas berupa

invoice. Pemberian reimbursement bukan merupakan penghasilan pegawai

(non-taxable). Untuk dapat dijadikan pengurang penghasilan perusahaan,

Biaya Travelling harus memiliki bukti-bukti yang sah dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Dalam memeriksa akun biaya ini, penulis membandingkan Biaya Travelling

dalam general ledger dengan dokumen bukti-bukti transaksi berupa invoice

dan memo terkait Biaya Travelling.

Setelah membandingkan bukti-bukti dengan general ledger, penulis

menemukan Biaya Travelling sebesar Rp38.891.596,- tidak memiliki bukti-

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 40: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

26

bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Koreksi fiskal terhadap Biaya

Travelling yang dilakukan PT EMI sudah dilakukan dengan benar.

6. Biaya Marketing

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Marketing sebesar

Rp74.450.740,-. Biaya Marketing ini terdiri dari biaya golf, biaya food &

beverage, dan biaya representatif direksi kepada klien.

Pasal 3 PMK No.02/PMK.03/2010 menjelaskan bahwa yang tidak termasuk

biaya promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah

pemberian imbalan berupa uang dan/atau fasilitas, dengan nama dan dalam

bentuk apapun, kepada pihak lain yang tidak berkaitan langsung dengan

penyelenggaraan kegiatan promosi. Selain itu perusahaan juga harus memiliki

daftar nominatif atas Biaya Marketing ini.

Dalam memeriksa akun biaya ini, penulis membandingkan Biaya Marketing

dalam general ledger dengan daftar nominatif terkait Biaya Marketing yang

dimiliki perusahaan. Setelah membandingkan daftar nominatif dengan general

ledger, penulis menemukan Biaya Marketing sebesar Rp74.450.740,- tidak

memiliki daftar nominatif. Koreksi fiskal terhadap Biaya Marketing yang

dilakukan PT EMI sudah dilakukan dengan benar.

7. Biaya Rapat

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Rapat sebesar

Rp4.013.206,-. Biaya ini termasuk ke dalam biaya entertainment PT EMI.

Koreksi positif dilakukan karena biaya tersebut tidak termasuk dalam kriteria

yang terdapat dalam Surat edaran Dirjen Pajak No.SE-27/PJ.22/1986, 14-06-

1986, yaitu dalam biaya entertainment harus terdapat dalam daftar nominatif

yang dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh.

Dalam memeriksa akun biaya ini, penulis membandingkan Biaya Rapat dalam

general ledger dengan daftar nominatif terkait Biaya Rapat yang dimiliki

perusahaan. Setelah membandingkan daftar nominatif dengan general ledger,

penulis menemukan Biaya Rapat sebesar Rp4.013.206,- tidak memiliki daftar

nominatif. Koreksi fiskal terhadap Biaya Rapat yang dilakukan PT EMI sudah

dilakukan dengan benar.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 41: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

27

8. Biaya Komunikasi

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Komunikasi sebesar

Rp85.304.728,-. Biaya Komunikasi terdiri dari:

a. Pembebanan biaya internet dan telepon perusahaan sebesar

Rp140.394.150,-

b. Pembebanan biaya telepon seluler dan pulsa pegawai sebesar

Rp29.015.305,-

Sesuai dengan Keputusan Dirjen Pajak Nomer KEP-220/PJ/2002, biaya

pemeliharaan dan perbaikan kendaraan termasuk sedan dan pulsa handphone

milik perusahaan yang dipergunakan pegawai karena jabatannya dapat

mengurangi penghasilan (deductible) sebesar 50%. PT EMI mengikuti

peraturan Keputusan Dirjen Pajak Nomer KEP-220/PJ/2002 dengan

melakukan koreksi sebesar 50% atas seluruh Biaya Komunikasi.

Dalam memeriksa akun biaya ini, penulis membandingkan Biaya Komunikasi

dalam general ledger perusahaan dengan peraturan Keputusan Dirjen Pajak

No. KEP-220/PJ/2002. Sesuai peraturan tersebut, biaya yang dapat mengurangi

penghasilan perusahaan sebesar 50% terkait dengan Biaya Komunikasi hanya

biaya telepon seluler dan pulsa pegawai. Setelah melakukan pemeriksaan ini,

menurut penulis, koreksi fiskal terhadap Biaya Komunikasi yang dilakukan PT

EMI belum dilakukan dengan benar. Pembebanan biaya internet dan telepon

perusahaan dan pembebanan biaya telepon seluler dan pulsa pegawai memiliki

perlakuan perpajakan yang berbeda. Pembebanan biaya internet dan telepon

perusahaan dapat mengurangi penghasilan perusahaan karena merupakan biaya

yang berkaitan dengan usaha yang dijalankan perusahaan. Atas pertimbangan

ini, perusahaan tidak seharusnya melakukan koreksi sebesar 50% atas seluruh

Biaya Komunikasi, melainkan hanya melakukan koreksi sebesar 50% atas

biaya telepon seluler dan pulsa pegawai.

9. Biaya Operasional Kendaraan

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Operasional Kendaraan

sebesar Rp183.205.627,-. Biaya Operasional Kendaraan terdiri dari:

a. Pembebanan biaya BBM, tol, parkir dan biaya operasional kendaraan

sebesar Rp73.140.754,-

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 42: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

28

b. Pembebanan biaya kendaraan komisaris utama sebesar Rp66.676.500,-

c. Pembebanan biaya voucher taksi sebesar Rp27.199.600,-

d. Pembebanan biaya sewa mobil sebesar Rp199.394.400,-

PT EMI melakukan koreksi sebesar 50% atas Biaya Operasional Kendaraan

sesuai dengan peraturan Keputusan Dirjen Pajak Nomer KEP-220/PJ/2002

yang menyatakan bahwa biaya pemeliharaan dan perbaikan kendaraan

termasuk sedan dan pulsa handphone milik perusahaan yang dipergunakan

pegawai karena jabatannya dapat mengurangi penghasilan perusahaan

(deductible) sebesar 50%.

Koreksi fiskal sebesar 50% yang dilakukan PT EMI atas Biaya Operasional

Kendaraan kurang tepat. Menurut penulis perlakuan perpajakan pembebanan

biaya-biaya di atas adalah sebagai berikut:

a. Pembebanan biaya BBM, tol, parkir dan biaya operasional kendaraan

Biaya ini merupakan biaya yang secara langsung atau tidak langsung

berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan sehingga dapat menjadi

pengurang penghasilan perusahaan sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a

UU No. 36 tahun 2008.

b. Pembebanan biaya kendaraan komisaris utama

Biaya ini tidak dapat menjadi pengurang penghasilan perusahaan karena

kendaraan tersebut bukan milik perusahaan.

c. Pembebanan biaya voucher taksi

Pemberian voucher langganan taksi merupakan pemberian dalam bentuk

natura (non-taxable). Biaya ini tidak dapat menjadi pengurang penghasilan

perusahaan sesuai dengan Pasal 9 ayat (1) huruf e UU No. 36 tahun 2008.

d. Pembebanan biaya sewa mobil

Merujuk kepada poin a, biaya ini dapat menjadi pengurang penghasilan

perusahaan sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a UU No. 36 tahun 2008.

Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-220/PJ/2002 dapat diterapkan hanya untuk

pembebanan biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan kendaraan yang

dimiliki perusahaan dan biaya penyusutannya.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 43: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

29

10. Biaya Pemeliharaan Kendaraan

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Pemeliharaan Kendaraan

sebesar Rp16.774.535,-. Biaya Pemeliharaan Kendaraan terdiri dari:

a. Pembebanan biaya perbaikan mobil komisaris utama sebesar

Rp28.098.669,-

b. Pembebanan biaya perbaikan mobil sedan sebesar Rp5.450.400,-

Merujuk kepada penjelasan pada poin 9, koreksi fiskal sebesar 50% atas

seluruh Biaya Pemeliharaan Kendaraan tidaklah tepat.

Menurut penulis, pembebanan biaya perbaikan mobil komisaris utama tidak

dapat menjadi pengurang penghasilan perusahaan karena kendaraan tersebut

bukan milik perusahaan. Biaya perbaikan mobil sedan merupakan biaya yang

berhubungan dengan sewa mobil oleh perusahaan. Sesuai dengan Pasal 4 ayat

(1) huruf a UU No. 36 tahun 2008 biaya ini dapat menjadi pengurang

penghasilan perusahaan.

11. Denda Pajak

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Denda Pajak sebesar

Rp19.148.933,-. Menurut Pasal 9 ayat (1) huruf k UU No. 36 Tahun 2008,

Sanksi perpajakan berupa denda, bunga, maupun kenaikan pajak, merupakan

biaya yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto (non-deductible

expense).

Koreksi fiskal terhadap Denda Pajak yang dilakukan PT EMI sudah dilakukan

dengan benar, namun adanya Denda Pajak menunjukkan bahwa perusahaan

belum melaksanakan adminstrasi perpajakan dengan baik.

12. Pendapatan Bunga

PT EMI melakukan koreksi negatif terhadap pendapatan bunga sebesar

Rp15.423.820,-. Koreksi ini dilakukan oleh perusahaan karena Pendapatan

Bunga dikenakan koreksi negatif karena pendapatan ini telah dikenakan PPh

yang bersifat final.

Penulis memeriksa akun ini dalam general ledger perusahaan dan mengetahui

bahwa Pendapatan Bunga tersebut didapat dari tabungan pada Bank BRI, Bank

Mandiri, dan Bank Permata.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 44: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

30

Koreksi fiskal terhadap Pendapatan Bunga yang dilakukan PT EMI sudah

dilakukan dengan benar.

13. Imbalan Paska Kerja

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Imbalan Paska Kerja (13.a)

sebesar Rp144.949.786,- dan Imbalan Paska Kerja (13.b) sebesar

Rp62.121.337,-. Imbalan paska kerja adalah biaya cadangan yang dibentuk

setiap tahun untuk mengakui kewajiban perusahaan jika pekerja telah

memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan

dibayarkan di masa depan. Dasar hukum koreksi fiskal terhadap biaya imbalan

paska kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c UU No. 36

tahun 2008. Biaya ini dapat diakui sebagai pengurang penghasilan kena pajak

ketika sudah terealisasi.

Dalam memeriksa koreksi terhadap Imbalan Paska Kerja, penulis melihat akun

ini dalam general ledger dan mencari apakah terdapat Imbalan Paska Kerja

pada tahun 2010 yang telah terealisasi. Koreksi fiskal terhadap Imbalan Paska

Kerja yang dilakukan PT EMI sudah dilakukan dengan benar karena tidak ada

Imbalan Paska Kerja yang terealisasi pada tahun 2010.

14. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Penyisihan Piutang Tak Tertagih

sebesar Rp131.293.263,- karena Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah biaya

cadangan yang dibentuk setiap tahun sehingga sesuai dengan Pasal 9 huruf ayat

(1) c UU No. 36 tahun 2008 biaya ini tidak bisa menjadi beban.

Menurut Pasal 6 ayat (1) huruf h Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, piutang

yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat dibebankan sebagai pengurang

penghasilan perusahaan, sepanjang memenuhi persyaratan berikut ini:

a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;

b. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih

kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan

c. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau

instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya

perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang

antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 45: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

31

dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur

bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu

Berdasarkan pemeriksaan penulis, tidak terdapat dokumen-dokumen

pendukung terkait dengan piutang tak tertagih yang dapat dibebankan sebagai

pengurang penghasilan perusahaan menurut Pasal 6 ayat (1) huruf h Undang-

Undang No. 36 Tahun 2008. Koreksi fiskal terhadap Penyisihan Piutang Tak

Tertagih yang dilakukan PT EMI sudah dilakukan dengan benar.

15. Biaya Penyusutan

PT EMI melakukan koreksi positif terhadap Biaya Penyusutan sebesar

Rp239.861.656,-. Koreksi untuk Biaya Penyusutan ditemukan karena ada

perbedaan masa manfaat penyusutan yang digunakan oleh PT EMI dengan

peraturan perpajakan. Sedangkan metode penyusutan yang digunakan oleh PT.

EMI adalah straight line method dan saat dimulainya penghitungan penyusutan

adalah pada bulan diperolehnya harta berwujud sudah sesuai dengan aturan

perpajakan. Perbandingan masa manfaat harta berwujud PT EMI dengan

peraturan perpajakan dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Masa Penyusutan Harta Berwuujd PT EMI

Harta Berwujud Masa Manfaat

Menurut Perusahaan

Masa Manfaat

Menurut Fiskal

Perlengkapan Kantor 5 Tahun 4 Tahun

Peralatan Kantor 5 Tahun 8 Tahun

Bangunan

Gedung Kantor 10 Tahun 20 Tahun

Sumber: PT. Energy Management Indonesia dan PMK-96/PMK.03/2009

Koreksi fiskal terhadap Biaya Penyusutan yang dilakukan PT EMI sebesar

Rp239.861.656,- merupakan koreksi yang cukup besar mengingat Biaya

Penyusutan menurut laporan raba rugi adalah sebesar Rp476.874.774,-.

Oleh karena itu, penulis memeriksa koreksi atas Biaya Penyusutan ini. Penulis

melihat daftar harta berwujud beserta penyusutan yang dimiliki perusahaan, lalu

melakukan penghitungan penyusutan tahun 2010 menurut fiskal. Hasil

penghitungan Biaya Penyusutan menurut fiskal yang dilakukan penulis adalah

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 46: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

32

sebesar Rp312.028.751,-. Dengan kata lain, terdapat koreksi fiskal sebesar

Rp164.846.023,-. Adanya perbedaan penghitungan koreksi fiskal antara penulis

dan perusahaan kemungkinan disebabkan karena perusahaan melakukan

kesalahan perhitungan.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 47: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

33 Universitas Indonesia

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan magang yang dilakukan penulis selama 3 bulan ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan antara laba berdasarkan laporan keuangan komersial

dengan laporan keuangan fiskal PT Energy Management Indonesia, yaitu

sebesar Rp1.501.145.646,-. Perbedaan ini terdiri dari perbedaan tetap sebesar

Rp925.919.604,- dan perbedaan waktu sebesar Rp578.226.042,-.

2. Hasil analisis rekonsiliasi fiskal yang dilakukan oleh penulis menunjukkan

bahwa masih terdapat pemahaman yang kurang tepat oleh PT EMI dalam

membuat rekonsiliasi fiskal. Koreksi fiskal yang belum dilakukan dengan tepat

terkait dengan:

Biaya Welfare

Biaya Meals & Drink

Biaya Komunikasi

Biaya Operasional Kendaraan

Biaya Pemeliharaan Kendaraan

Biaya Penyusutan

5.2. Saran

Saran yang dapat penulis berikan kepada PT. Energy Management Indonesia adalah

sebagai berikut:

1. Terkait dengan kurang tepatnya perusahaan dalam melakukan koreksi fiskal,

maka perusahaan seharusnya memberikan pelatihan secara berkelanjutan

kepada pegawai pada divisi keuangan terkait dengan perkembangan peraturan

perpajakan.

2. Terkait dengan Biaya Komunikasi, PT EMI perlu mengidentifikasi biaya-biaya

yang dapat seluruhnya menjadi pengurang penghasilan, biaya yang tidak dapat

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 48: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

34

Universitas Indonesia

menjadi pengurang penghasilan, dan biaya yang dapat mengurangi penghasilan

perusahaan sebesar 50% saja.

3. PT EMI sebaiknya mempertimbangkan metode pemotongan PPh Pasal 21

menjadi metode gross-up karena metode ini adalah metode yang bisa

menjadikan PPh Pasal 21 menjadi biaya yang dapat mengurangi penghasilan

perusahaan.

4. Terkait dengan Biaya Medical, sebaiknya PT EMI hanya memberikan

tunjangan kesehatan sehingga seluruh Biaya Medical dapat menjadi pengurang

penghasilan perusahaan.

5. Terkait dengan Biaya Marketing dan Biaya Rapat, PT EMI perlu membuat

daftar nominatif secara lengkap sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jendral

Pajak No. SE-27/PJ22/1986 yang dilampirkan pada SPT Tahunan sehingga

biaya-biaya tersebut dapat menjadi pengurang penghasilan perusahaan.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 49: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

35

Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

B. Ilyas, Wirawan, dan Richard Burton (2007). Hukum Pajak. Jakarta: Salemba

Empat.

Mardiasmo (2011). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Muljono, Djoko (2009). Akuntansi Pajak. Yogyakarta: Andi.

Siti Resmi (2008) Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008. Tentang Pajak Penghasilan.

Universitas Indonesia (2004). Pengantar penulisan imiah.

Waluyo (2009). Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo, & B. Ilyas, Wirawan (2003). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba

Empat.

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 50: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

36

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

PT ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN LABA RUGI

Tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010

Laporan

Keuangan

Komersial

Koreksi Laporan

Keuangan

Fiskal

Positif Negatif

PENDAPATAN USAHA 33,339,317,864 33,339,317,864

BIAYA USAHA LANGSUNG

Biaya SDM

Biaya Gaji 1,950,315,781 105,117,286 - 1,845,198,495

Biaya Overtime 33,274,043 - - 33,274,043

Biaya Transportasi 240,463,000 - - 240,463,000

Pensiun 115,466,364 - - 115,466,364

ASTEK 24,938,492 - - 24,938,492

Biaya Cadangan / Bonus

Bonus 301,000,000 - - 301,000,000

Imbalan Paska Kerja 144,949,786 144,949,786 - -

Biaya Kesejahteraan Pegawai

Biaya Vacation 113,805,000 - - 113,805,000

Biaya Medical 133,931,446 34,534,273 - 99,397,173

Welfare 29,000,000 29,000,000 - -

Biaya Manajemen 12,000,000 - - 12,000,000

Biaya Non SDM

Biaya Traveling/SPD 4,361,303,114 38,891,596 - 4,322,411,518

TA/Subkontraktor 7,706,396,456 - - 7,706,396,456

Kontrak/Honor/LRC Konsult 209,931,235 - - 209,931,235

Biaya Marketing 290,272,164 74,450,740 - 215,821,424

Biaya Rapat/Konsinyering 354,765,042 4,013,206 - 350,751,836

Biaya Proyek -

Supplies. Project, Sewa Alat

Kendaraan 5,949,630,884 - - 5,949,630,884

Jumlah Biaya Usaha Langsung 21,971,442,806 21,540,485,919

LABA KOTOR 11,367,875,058 11,798,831,945

BIAYA USAHA TIDAK LANGSUNG

Biaya SDM

Biaya Gaji 2,692,072,819 218,655,352 - 2,473,417,467

Biaya Overtime 68,716,268 - - 68,716,268

Biaya Transportasi 291,331,000 - - 291,331,000

Pensiun 252,511,863 - - 252,511,863

ASTEK 23,231,290 - - 23,231,290

Bonus 300,000,000 - - 300,000,000

Biaya Kesejahteraan Pegawai

Biaya Vacation 171,252,450 - - 171,252,450

Biaya Medical 219,191,852 50,016,435 - 169,175,417

Welfares 48,580,000 40,030,000 - 8,550,000

Biaya Manajemen 249,852,000 - - 249,852,000

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

Page 51: REKONSILIASI FISKAL PAJAK PENGHASILAN BADAN PT. … Nurridwan.pdf · Koreksi fiskal, pajak penghasilan badan, rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013

37

Universitas Indonesia

Laporan

Keuangan

Komersial

Koreksi Laporan

Keuangan

Fiskal

Positif Negatif

Meals & Drink 657,724,594 42,200,713 - 615,523,881

Imbalan Paska Kerja 62,121,337 62,121,337 - -

Biaya Umum & GA

Biaya Asosiasi 31,997,513 - - 31,997,513

Biaya HRD & Pelatihan

Biaya Training 87,266,153 - - 87,266,153

Recruitment 3,199,950 - - 3,199,950

Biaya Komunikasi dan Supplies

Biaya Komunikasi 170,609,455 85,304,728 - 85,304,728

Biaya Keperluan Kantor 152,663,794 - - 152,663,794

Biaya Keperluan Umum 13,087,900 - - 13,087,900

Biaya Publikasi & Subscription 7,919,300 - - 7,919,300

Biaya Printing & Repro 58,302,314 - - 58,302,314

Biaya Sewa & Pemeliharaan Kantor

Biaya Pemeliharaan Gd Kantor 805,635,263 - - 805,635,263

Biaya Listrik 117,965,670 - - 117,965,670

Biaya Asuransi Kantor 1,197,000 - - 1,197,000

Operasional & Pemeliharaan Kendaraan

Biaya Asuransi Kendaraan 2,799,337 - - 2,799,337

Biaya Operasional Kendaraan 366,411,254 183,205,627 - 183,205,627

Biaya Pemeliharaan Kendaraan 33,549,069 16,774,535 - 16,774,535

Pemeliharaan & Perlengkapan Kantor

Pemeliharaan Furniture & Fix Asset 2,500,000 - - 2,500,000

Pemeliharaan Perlengkapan Kantor 7,008,750 - - 7,008,750

Jasa Profesional

Audit, Legal dan Fee Konsultan 85,241,682 - - 85,241,682

LRC Konsultan 19,603,460 - - 19,603,460

Penyisihan Piutang Tak Tertagih 131,293,263 131,293,263 - -

Denda Pajak 19,148,933 19,148,933 - -

Biaya Umum Lainnya 27,300,084 - - 27,300,084

Biaya Penyusutan 476,874,774 239,861,656 - 237,013,118

Biaya Amortisasi

Amortitasi Biaya Ditangguhkan 570,002 - - 570,002

Amortisasi Beban Hak Atas Tanah 45,054,408 - - 45,054,408

Jumlah Biaya Usaha Tidak langsung 7,703,784,800 6,615,172,222

LABA/(RUGI) USAHA 3,664,090,258 5,183,659,722

PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan Bunga 15,423,820 - 15,423,820 -

Pendapatan Lain-lain 2,047,000 2,047,000

Pendapatan Selisih Kurs (124,163,336) - - (124,163,336)

(106,692,516) (122,116,336)

Beban Lain-Lain

Biaya Lain-lain 215,280,439 - - 215,280,439

Biaya Bunga Pinjaman 1,978,609,943 - - 1,978,609,943

Biaya Bank 474,684,379 - 474,684,379

2,668,574,761 2,668,574,761

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK 888,822,980 1,519,569,465 15,423,820 2,392,968,625

Sumber: Kertas Kerja Rekonsiliasi Fiskal PT. Energy Management Indonesia

Rekonsiliasi pajak ..., M. Nurridwan, FE UI, 2013