Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

17
FORM REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA _________________________________________________________ ____ Nama Dokter Muda : Befrie Mahaztra Sudarman NIM : 10711186 NIPK :14712082 Stase : Ilmu Kesehatan Masyarakat Identitas Pasien Nama / Inisial : An R Umur : 5 tahun 2 bulan Jenis kelamin : Laki-laki Diagnosis/ kasus : ISPA Pengambilan kasus pada minggu ke -3 Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. Ke-Islaman* b. Etika/ moral c. Medikolegal d. Sosial Ekonomi e. Aspek lain Form uraian 1

description

kasus refleksi

Transcript of Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

Page 1: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

_____________________________________________________________

Nama Dokter Muda : Befrie Mahaztra Sudarman

NIM : 10711186 NIPK :14712082

Stase : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Identitas Pasien

Nama / Inisial : An R

Umur : 5 tahun 2 bulan Jenis kelamin : Laki-laki

Diagnosis/ kasus : ISPA

Pengambilan kasus pada minggu ke -3

Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-

Islaman sifatnya wajib)

a. Ke-Islaman*

b. Etika/ moral

c. Medikolegal

d. Sosial Ekonomi

e. Aspek lain

Form uraian

1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap

pasien/ kasus yang diambil ).

Pasien mengalami gejala infeksi saluran pernafasan atas

(ISPA) berupa batuk dan pilek selama kurang lebih 4 hari. Hidung

meler keluar ingus warna bening. Batuk berdahak warna putih keruh,

dahak susah keluar. Tidak ditemukan gejala sesak nafas berupa nafas

berbunyi dan cepat. Sebelumnya pasien belum pernah sakit serupa.

Perkembangan dan pertumbuhan anak sampai sejauh ini normal.

1

Page 2: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

Anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini usia adik pasien adalah 3

tahun 3 bulan. Sejauh ini mendapat imunisasi ppi lengkap. Saat ini

pasien bersekolah di taman kanak-kanak di desa. Pasien tinggal di

lingkungan yang cukup banyak paparan iritan saluran nafas seperti

asap dan debu.

Saat hari ditemukan kasus, dilakukan pemeriksaan fisik. Pada

pemeriksaan pasien nampak sadar penuh namun kadang batuk dan

hidung meler. Status gizi anak baik berdasarkan kurva CDC. Tidak

didapatkan demam saat dilakukan pemeriksaan, didapatkan suhu

tubuh 36,5oC. Daerah hidung masih didapatkan meler, ingus warna

bening. Pemeriksaan thorax tidak didapatkan hiperinlfasi dinding dada,

retraksi dinding dada negatif, tidak ditemukan adanya ronki, wheezing

dan perpanjangan ekspirasi dikedua paru. Jantung dalam batas

normal. Abdomen normal tidak ada tanda kembung atau peningkatan

peristaltik. Anggota gerak dalam batas normal, perkembangan sesuai

dengan umurnya.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Didapatkan informasi bahwa ISPA merupakan penyakti yang

banyak terjadi dan dapat menyerang segala usia. ISPA yang

diakibatkan oleh virus paling banyak terjadi untuk usia 0-5 tahun.

Berdasarkan data WHO kira-kira 150 juta kasus baru ISPA viral

muncul tiap tahunnya. 11-12 juta (7-13%) dari kasus ini adalah kasus

yang cukup parah. Data tersebut juga menyebutkan 95% dari kasus

tersebut terjadi di negara yang berkembang seperti Indonesia ini. Usia

anak diperkirakan terjangkit ISPA 3-8 kali dalam setahun. Anak-anak

yang datang ke sekolah atau tempat penitipan anak lebih rentan

terpapar oleh kuman dan dapat menularkan ke orang dewasa yang

mengasuhnya (Meneghetti, 2014)

2

Page 3: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

Setelah anak terkena ISPA, Peran dari orang tua guna

menunjang kesembuhan anak juga penting. Hal ini karena orang

tualah yang mampu memonitor anak selama 24 jam penuh serta

mengetahui hal-hal apa saja yang diberikan dan dilakukan anaknya. Di

dapatkan riwayat pada anak sering mengalami batuk dan pilek, hampir

setiap bulan pernah ada gejala walau ringan. Untuk memeriksakan

sakitnya biasanya anak dibawa ke puskesmas. Kadang anak hanya

dibiarkan saja dan menunggu sakitnya sembuh sendiri.

Setelah dilakukan anamnesis ternyata memang pasien tidak

mendapatkan ASI eksklusif. Terdapat kesalahan konsep dari definisi

ASI eksklusif oleh ibu pasien. Saat pasien berumur sekitar 3 bulan,

pasien sudah diberikan biskuit susu dan kadang roti lembut. Ibu pasien

mengira bahwa ASi eksklusif adalah diberikan ASI hingga usia 2 tahun

saja. Walaupun sudah tahu, ternyata pasien hanya menerima ASI

hingga usia 1,5 tahun saja karena ASI ibu hanya keluar sedikit-sedikit.

Hingga akhirnya diputuskan untuk menghentikan pemberian ASI.

Maka dari itu perlu diberikan edukasi yang baik tentang pola

pemberian ASI dan MP-ASI. Harus ditekankan pentingnya pemberian

ASI baik dari segi keislaman maupun kesehatan. Padahal sudah

banyak penelitian yang menyebutkan anak-anak yang mndapat ASI

eksklusif memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik. Selain itu, ternyata

pasien tinggal dilingkungan yang rentan akan paparan zat iritan. Hal ini

juga perlu menjadi aspek yang dipertimbangkan untuk merawat pasien

lebih lanjut.

3

Page 4: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi

beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai *

*pilihan minimal satu

Untuk Aspek yang satu ini dipilih aspek Sosial dan Ekonomi

Saat ini pasien tinggal bersama ayah dan ibunya beserta adik

pasien yang masih berusia 3 tahun 3 bulan. Saat ini ayah pasien

bekerja di sektor swasta. Ayah pasien sehari-harinya bekerja di

bengkel temannya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah

pasien. Karena ayah pasien hanya tamatan SMA maka ladang

pekerjaan juga terbatas. Pendapatan perbulan bervariasi dan tidak

tetap yang berkisar antara rentang Rp 1.500.000-2.500.000/bulan. Ibu

pasien tidak bekerja. Makanan yang dikonsumsi tiap harinya kurang

bervariasi karena ibu pasien harus pintar-pintar mengelola keuangan

agar kebutuhan lainnya tercukupi. Sehingga tidak ada anggaran untuk

membeli suplemen multivitamin bagi anak. berdasarkan info yang

didapat dari Medscape, Gejala ISPA yang berulang dapat

meningkatkan resiko terjadinya Infeksi saluran pernafasan

bawah(ISPB) yang lebih berbahaya. Selain itu ISPB membutuhkan

biaya perawatan yang lebih banyak. Data epidemiologi di Amerika

menyebutkan hampir 200.000 pasien pertahun dirawat karena

perburukan gejala ISPA seperti pneumonia, bronkiolitis bahkan

meningitis (Meneghetti, 2014).

Dengan pendapatan yang tidak tetap tersebut maka pasien

menjadi belum bisa rela dan lega untuk mendaftarkan diri ke BPJS

untuk mendapat jaminan kesehatan. Karena dikhawatirkan tidak

mampu membayar iuran tetap perbulannya. Namun, kedepannya

baiknya pasien mencari juga alternatif pekerjaan lain karena

kebutuhan anak akan selalu bertambah dan resiko tidak mengikuti

BPJS juga merepotkan. Alternatif solusinya adalah pada malam

4

Page 5: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

harinya selepas kerja di bengkel dapat dimanfaatkan untuk mencari

mata pencaharian lain seperti membuka wirausaha jualan pulsa,

warnet, dll. Apalagi sekarang ada Kredit Usaha Rakyat yang bisa

dimanfaatkan untuk mencari pendapatan sekunder.

Dari aspek sosial, didapatkan keterangan bahwa lingkungan

sekitar tempat tinggal pasien banyak juga anak-anak yang sedang

mengalami batuk dan pilek. Ternyata lingkungan sekitar pasien

banyak jalan yang belum diaspal sehingga apabila udara kering dan

banyak kendaraan lewat maka debu akan bertebaran. Namun, karena

sekarang musim penghujan jumlah debu tidak terlalu banyak karena

jalanan basah. Selain itu juga ada beberapa tetangga yang membakar

sampah di depan rumah, kadang juga membakar rumput kering habis

bekas padi yang dipanen atau bekas rumput sisa memberi makan

hewan ternak. Adanya debu dan asap dapat menjadi paparan iritan di

jalur nafas. Epitel yang terititasi dapat rusak, padahal epitel merupakan

barrier pertama dalam menghadang patogen yang masuk (Nelson,

2000). Karena itulah perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat

desa untuk membentuk sistem pengolahan sampah yang baik.

Pengolahan sampah terpadu akan lebih mengurangi faktor resiko

penyakit.

5

Page 6: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang

sesuai

Aspek keislaman yang dapat dijadikan pembelajaran adalah beberapa

ajaran islam dalam mendidik dan mengasuh anak. Ada beberapa hal

yang dapat kita cermati bersama yaitu firman Allah SWT pada surat Al

Baqarah ayat 233 :

Yang artinya adalah : "Para ibu hendaklah menyusukan anak-

anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin

menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan

pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani

melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu

menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya,

dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih

(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan,

maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan

6

Page 7: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan

pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan

ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Al-Baqarah:

233). 

Selain ayat diatas juga didapat keteranagn lain dalam Surat Luqman ayat 14

yang berbunyi :

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah

kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah

kembalimu.” (Luqman: 14)

Dari penjelasan ayat diatas maka sangat dianjurkan bagi seorang ibu untuk

menggenapkan penyusuannya hingga usia anak 2 tahun. Untuk hukum wajib

dan tidaknya masih menjadi pembahasan yang cukup menarik. Dari ulasan

suatu ulama menyebutkan bahwa dari segi tata bahasa ayat 233 surat Al-

Baqarah dan ayat 14 surat Luqman tersebut adalah gaya bahasa afirmatif

(khabar) sehingga bisa mengisyaratkan multi-tafsir. Wajib hukumnya bila

sang ibu masih menjadi istri sah dari ayah, mempunyai kemampuan untuk

menyusui dan anak tidak mau menyusui selain kepada ibunya. Sisi lainnya

adalah sang Ibu berhak mendapat nafkah dari ayah sebagai jasa upah untuk

menyusui sang anak. Sehingga wajib hukumnya bagi ayah untuk memenuhi

kebutuhan ibu dan anaknya (memberi nafkah).

Ditinjau dari segi kesehatan, ternyata terdapat beberapa penelitian

tentang menyususi yang tengah dipublikasikan dibeberapa situs penting

7

Page 8: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

seperti Pubmed dan JAMA. Suatu penelitian jangka panjang guna mengamati

kondisi anak hingga usia 6 tahun telah dilakukan. Li et al (2014) menyatakan

bahwa dengan pemberian ASI secara eksklusif dan lengkap hingga usia anak

6 bulan dapat menurunkan angka kejadian infeksi telinga, tenggorokan dan

sinus. Penelitian lain dilakukan oleh Luciolli et al (2014) mengenai efek

pemberian ASI terhadap kejadian alergi makanan. Terbukti secara penelitian

bahwa pemberian ASI eksklusif selama lebih dari 4 bulan usia anak akan

menurunkan kejadian alergi makanan pada anak-anak yang tidak memiliki

resiko tinggi. Selain itu terdapat juga penelitian yang menyebutkan manfaat

pemberian ASI eksklusif yang lengkap dan durasi pemberian lebih lama

(lebih dari 6 bulan) akan menurunkan angka kejadian infeksi gastro-intestinal

serta kerjadian ekzema atopik pada 1 tahun awal usia kehidupan (Kramer et

al, 2001).

Telah jelaslah bagaimana manfaat ASI dan anjuran pemberian ASI

baik dari segi agama dan sains. Adanya konsep yang salah oleh masyarakat

baiknya juga menjadi aspek yang perlu diperhatikan oleh perugas kesehatan

desa. Adanya kampanye untuk edukasi ASI eksklusif sangat dianjurkan.

Untuk data kesehatan masyarakat, didesa Candimulyo sendiri berdasarkan

Survey Mawas Diri, didapatkan :

8

Page 9: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

Gambar 1- Pelaksanaan ASI Eksklusif

Dengan ditunjang data tersebut, bukan menjadi alasan untuk tidak

diperlukan edukasi kembali tentang ASI eksklusif. Temuan ini baiknya

menjadi suatu langkah awal untuk meningkatkan derajat kesehatan warga

Candimulyo terutama usia anak-anak agar tidak sering izin sekolah akibat

sakit.

Gambar 2 - Foto bersama pasien

9

53,5%46,5

%

Page 10: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

DAFTAR PUSTAKA

AL-QUR’AN KARIM

Li R, Dee D, Li CM, Hoffman HJ, Grummer-Strawn LM. 2014.

Breastfeeding and risk of infections at 6 years. Pubmed Pediatric

Journal .Volume 134.

Luccioli S, Zhang Y, Verrill L, Ramos-Valle M, Kwegyir-Afful E. 2014.

Infant feeding practices and reported food allergies at 6 years of age.

Pubmed Pediatric Journal .Volume 134

Meneghetti A. 2014. Upper Respiratory Tract Infection. Medscape Article.

http://emedicine.medscape.com/article/302460-overview. Diakses pada

27 November 2014

Michael Kramer, Beverly chalmmers, Ellen Holnet, Stanley Shapiro. 2001.

Promotion of Breastfeeding Intervention Trial (PROBIT) a Randomized

Trial in the republic of Belarus. JAMA. Volume 285

Nelson WE. Ilmu Kesehatan Anak edisi 15 Volume 2. Alih bahasa. Samik

Wahab. Jakarta : EGC, 2000

10

Page 11: Refleksi Kasus Asi Befrie Ms 1071186

Umpan balik dari pembimbing

………………………….,…………………………

TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter

Muda

----------------------------------- ----------------------

----------

11