refleksi kimia

27
Cara belajar Relasi dgn teman Pengalaman selama belahar di sklh Relasi dengan guru tu pegawai perpus karya Saya bangga bisa merasakan keunikan keunikan itu selama 3 tahun di mana lagi sih kalian bisa merasakan keunikan seperti misalnya…semua murid berjenis kelamin perempuan rok wajib 10 cm di bawah lutut kaos kaki harus sampe betis rambut yang panjang wajib diiket panjang kuku gak boleh lebih dari 2 mm. Semuany memang di Sanur. Gue akui SMA Santa Ursula ini emang dapat membuat kita jauh lebih mandiri dan berkembang dalam berbagai hal dalam hal akademis, non akademis. Banyak yang bilang SMA Sanur ini salah satu SMA terbaik di Indonesia. Tapi tuntutannya juga besar dan banyak yang harus dilakukan untuk mencapai tingkat itu dan akhirnya saya mengnjakkan kaki di SMA Santa Ursula. Banyak perubahan yang saya alami. Yang jelas SMA Sanur itu sangat membanggakan dan memepersiapkan kita untuk dunia masyarakat yang lebih luas. Hal yang berkesan di Sanur itu banyak wadah untuk menyalurkan bakat dan minat kita. Disini saya ada lapangan luas yang dikenal dengan “lapangan Lourdes” dan disitu saya bisa main voli sepuasnya. Saya belajar bermain voli di lapangan itu dari nol hingga bisa tergabung di tim voli. Humaniora di Sanur bervariasi banget mulai dari fotografi, sinematografi, gamelan bali, gamelan jawa, dan masih banyak lagi. Akhirnya saya putuskan untuk ikut Gamelan Bali dan Bahasa Jerman. Guru- guru disini juga berkualitas dan materi yang diajarkan sangat mendalam. Yang paling oke menurut saya Pak Ketut, dia guru gamelan Bali, dan sering dipanggil ke luar negri untuk main gamelan bali. Dia juga menguasai semua alat gamelan bali, padahal ada sekitar 15 alat di ruang gambal, dan lagu-lagu yang dia ajarkan membuat saya ga bosen main gamelan bali. Di masa SMA inilah saya mulai mengembangkan sikap,

description

j

Transcript of refleksi kimia

Cara belajar Relasi dgn temanPengalaman selama belahar di sklhRelasi dengan guru tu pegawai perpus karya

Saya bangga bisa merasakan keunikan keunikan itu selama 3 tahun di mana lagi sih kalian bisa merasakan keunikan seperti misalnyasemua murid berjenis kelamin perempuan rok wajib 10 cm di bawah lutut kaos kaki harus sampe betis rambut yang panjang wajib diiket panjang kuku gak boleh lebih dari 2 mm. Semuany memang di Sanur. Gue akui SMA Santa Ursula ini emang dapat membuat kita jauh lebih mandiri dan berkembang dalam berbagai hal dalam hal akademis, non akademis. Banyak yang bilang SMA Sanur ini salah satuSMA terbaik di Indonesia. Tapi tuntutannya juga besar dan banyak yang harus dilakukan untuk mencapai tingkat itu dan akhirnya saya mengnjakkan kaki di SMA Santa Ursula. Banyak perubahan yang saya alami. Yang jelas SMA Sanur itu sangat membanggakan dan memepersiapkan kita untuk dunia masyarakat yang lebih luas. Hal yang berkesan di Sanur itu banyak wadah untuk menyalurkan bakat dan minat kita. Disini saya ada lapangan luas yang dikenal dengan lapangan Lourdes dan disitu saya bisa main voli sepuasnya. Saya belajar bermain voli di lapangan itu dari nol hingga bisa tergabung di tim voli. Humaniora di Sanur bervariasi banget mulai dari fotografi, sinematografi, gamelan bali, gamelan jawa, dan masih banyak lagi. Akhirnya saya putuskan untuk ikut Gamelan Bali dan Bahasa Jerman. Guru-guru disini juga berkualitas dan materi yang diajarkan sangat mendalam. Yang paling oke menurut saya Pak Ketut, dia guru gamelan Bali, dan sering dipanggil ke luar negri untuk main gamelan bali. Dia juga menguasai semua alat gamelan bali, padahal ada sekitar 15 alat di ruang gambal, dan lagu-lagu yang dia ajarkan membuat saya ga bosen main gamelan bali.Di masa SMA inilah saya mulai mengembangkan sikap, ketrampilan, pikiran dan tingkah laku kita yang tertanam saat masa-masa ini,karna menurut saya pola berfikir kita sekarang adalah menjadi sosok yang lebih dewasa dan tidak membawa-bawa sikap dan tingkah laku kekanak-kanakan kita semasa SMP dulu. Saat ini saya berorientasi pada masa depan, jurusan yang saya ambil dan yang saya akan lakukan dikuliah, dan bersikap lebih dewasa, Sejak SMA saya belajar untuk memiliki pola piker panjang, terarah, tidak panik, dan mengatasi masalah dengan lebih bijaksana sehingga tidak salah ketika mengambil sesuatu keputusan dan menelaah dahulu suatu hal yang akan kita pilih untuk mengambil keputusan tersebut.Karena itu tanggung jawab saya juga besar banget dan banyak pengalaman berharga yang saya alami di sekolah ini. Disini saya belajar untuk bekerja di bawah tekanan dan tepat waktu. Bagaimana bisa mengatur waktu yang sedikit untuk menyelesaikan tugas, ulangan, pr yang menumpuk, deadline yang sudah dekat. Sering banget sama yang namanya begadang sampe besoknya gak tahan untuk gak curi-curi tidur di kelas karena terlalu ngantuk, belum lagi hari itu ada ulangan udah semakin ga konsentrasi menuju jam pulang. Tugas dan ulangan yang super banyak harus diselesaikan satu hari membuat kadang hampir tidak sempat pegang hp sama sekal, belum lagi pulang sore karena eskul, kerja kelompok, dan kegiatan yang banyak sekali membaut waktu terasa cepat berlalu. Disini saya benar-benar terpacu untuk membuat segala hal semaksimal mungkin karena ketika saya hanya mengerjakan tugas malas-malasan dan melihat tugas orang lain yang sebagus dan sedasyat itu memacu saya untuk selalu mengupayakan semaksimal mungkin.Guru-guru di Sanur sangat berkualitas dan yang pasti ingin kita berkembang semaksimal mungkin. Mereka semua baik dan banget dan membuat saya mengerti pelajaran meski dengan susah payah, dan harus melawan rasa ngantuk yang luar biasa dan loading otak yang lama. Yap akhirnya saya mulai bersekolah di SMA Santa Ursula. Diawali dengan MOS yang berbeda dair kebanyakn sekolah lainnya, menurut saya kami diajarkan sopan santun dan sikap yang baik saat SMA dan tak kala luar biasa kami juga dibekali kerohanian dan mengenal pelindung sekolah kami. Di kelas X saya mendapat wali kelas Sir Dar! dan Kelas 10 saya mengenal teman-teman baru dari sekolah yang bervariasi. Sir Dar itu lucu tapi sekali-kali suka mengagetkan dan garing haha. Dia itu guru bahasa Inggris yang baik banget. Saya mendapat banyak pelajaran berharga dari beliau yaitu untuk selalu sabar. Di kelas ini yang pasti saya belajar untuk berbagi, bersosialisasi, dan bertanggung jawab. Sesuai komitmen kelas saya yaitu bersatu dalam kebersamaan berjuang demi keberhasilan.Saya sadar untuk bisa survive di Sanur ini kami harus kompak dalam kebersamaan dan bahu membahu. Di kelas ini saya mendapatkan temen-temen yang unik-unik dan memorable-lah. Mereka selalu membaut saya semngat dan tertawa di pagi hari dan siap menjalani berbagai tantangan hari itu.Disini kami diajarkan untuk bekerja dalam team dan bertanggung jawab. Karena banyak banget tugas di Sanur yang luar biasa effortnya! Apalagi kalau lagi program unggulan OSIS kami saling bahu membahu dan terlibat dalam kepanitiaan event-event ini kelatih banget. Saya juga senang sekali dapat terlibat bermain gamelan bali untuk memeriahkan event-event sekolah. Misalnya ketika pameran pendidikkan dan Open Hous, saya menjadi lebih aktif terlibat. Konsumsi juga dapet gratis, terus dapet sertifikat. Saya juga dilatih untuk kreatif dan inovatif, karena kerasa banget disini semua anak itu kreatif dan idenya luar biasa hebat dan one of a kind. Tak kalah luar biasa di kelas 10 kami mendapat Pengenalan Dunia Kerja. Kegiatan ini tuh semacam magang, pengenalan dengan dunia kerja biar ada gambaran. Tapi asiknya saya dan teman sekelompok magang di Penang Bistro di Kebon Sirih! Disana saya mendapat pengalaman baru merasakan menjadi pelayan. Seru sih program ini berlangsung selama 1 minggu. Yang jelas moral yang saya dapat adalah untuk menghargai semua macam pekerjaan. Karena semua pekerjaan itu baik adanya.Mulai naik ke kelas dua program yang saya ambil IPA dan saya tahu pasti akan sangat padat dan bertumpuk tugas dan ulangannya. Wali kelas saya di kelas dua yaitu Bu Win, dia adalah guru Bahasa Indonesia yang sangat teratur, terarah, dan tertib. Di kelas 2 ini saya mulai menemukan teman-teman dengan berbagai macam karakter bercampur aduk. Dari yang gaul sampai yang alim, yang rajin, yang males, yang rapi, yang kreatif. Di kelas 2 ini saya mulai harus dapat membedakan mana hal yang penting dan tidak penting. Disamping saya juga tidak boleh malalaikan kewajiban utama saya belajar dan mendapat nilai yang baik. Saya mulai mencari hiburan disela-sela ulangan dan tugas yang menumpuk, sehingga mendapat pengalaman baru yang begitu banyak dan mengagumkan sekali. Saat ini adalah masa dimana perayaan ulang tahun 17 dimana di akhir minggu sering banget undangan berdatangan dan saya dapat menghilangkan penat setelah bertempur dengan pelajaran dan tugas yang menumpuk selama seminggu.Di kelas dua saya merasakan yang namanya live in. Live in itu seminggu tinggal di desa mengikuti irama kehidupan orang desa. Kami sengkatan ke Yogyakarta. Seru sih, saya mendapatkan keluarga yang mempunyai anak kecil, jadi apgi-pagi udah main saking semangatnya dan disana super sejuk.Menurut saya anak Sanur itu seimbang dan tahu waktu. Ada saatnya belajar dan ada saatnya main. Kalau lagi waktunya belajar ya kita belajar semksimal mungkin. Ada waktunya untuk Class meeting yaitu lomba cabang-cabang olahraga/permainan gitu antar kelas yang dapat mempererat hubungan satu temen sekelas. Lomba natal yang ga kalah heboh dengan paduan suara, dan visualisasi ayat Kitab Suci yang luar biasa diubah menjadi menarik oleh anak Sanur.

foto pas retret kelas 3Di Sanur itu yang paling berharga yang gue dapatkan ya teman-teman. Di Sanur itu berbagai macam karakter bercampur aduk. 3 tahun itu gue bertemu dengan an amazing mix of personalities, lifestyles, and characters. Dari yang gaul sampai yang alim, yang rajin, yang males, yang rapi, yang kreatiffff banget, yang nyeni abis, yang IPA abis, yang party girl banget, social butterflies, yang bener-bener atletik, yang tomboy, yang girly banget, yang stylishnya jugile, sampai yang cueknya bujuguneng! Gue dapet temen-temen yang unik-unik dan memorable-lah. :) Gue rasa tanpa kehadiran teman-teman selama 3 tahun ter-hektik dan tersibuk dalam hidup gw (so far..) gue bisa GILA! Gue inget banget pas hari-hari terberat di Sanur. Untuk bikin gw semangat pada pagi hari, biasanyaketika pertama buka mata gue membayangkan something to look forward to later in the day. (sori gw ga bisa menemukan kata-kata bahasa Indonesia yang tepat sesuai kata-kata itu) Ketika gue bangun pagi dan malas untuk masuk..banyak tugas dan ulangan..capek pulangnya naik busway..mau bolos juga kagak bisa ntar repot susulan, toh bohong juga bikin hati bolong kan, yaudah deh akhirnya gue membayangkan becanda-becanda goblok sama temen-temen, ketawa-ketawa, sharing the latest fashion trends atau entertainment buzz, dan duduk melingkar pas jam istirahat nyoba-nyobain makanan temen. Itulah yang bikin gue duduk tegak dari tidur gue dan memulai aktivitas.

2 sahabat gue: odha dan melati! lagi istirahat pas pelatihan jurnalistik.Kalau soal cewek semua..ah yaudahlah pertama-pertama aneh sih, tapi lama-lama kebiasa, dan malah jadinya enak banget. Jadinya lo gausah repot-repot tampil cantik untuk memikat perhatian seseorang (aduh kata-kata gue gelay abis deh haha). Kayak attitudenya begini: ah ngapain sih cantik-cantik lo mau tebar pesona sama siapaaa coba. Jadinya tuh ya fokus deh ke aktivitas KBM. Dan soal lesbian..aduh men, bukan berarti di sekolah cewek semua tuh jadinya lesbong ya atau ada yang jadi lesbian..picik banget deh yang langsung asumsi begitu. 3 tahun gue SMA di Sanur ga ada yang lesbian sama sekali..jadi gue udah males deh kalau ada yang nanya: Ada yang lesbi ga? Yailah cing..kagak ada..toh kita ga terkungkung dalam dunia cewek semua 24 jam kan..ada juga waktu socializing, jalan, hangout, party gitu..ada facebook, msn, buat socializing, ya seimbanginlah ketemu cewek semua di sekolah ya temenan jugalah sama lelaki haha.Soal seimbang, menurut gue anak Sanur ga belajar melulu kok. Ada saatnya belajar dan ada saatnya main. Misalnya waktu gue kelas satu ada acara main layangan ke gunung apa gitu gue lupa..terus ada class meeting buat refreshing. Class meeting seru sih jadi lomba cabang-cabang olahraga/permainan gitu antar kelas. Seinget gue sih yang pernah tuh bola tangan, bulu tangkis, terus permainan semacam gobak sodor gitu, softball, dan lainnya. Kadang saking serunya kompetisi mainnya bisa radikal banget deh haha, tapi abis itu ya damai-damailah haha.

Class meeting softball

ke waterbom rame-rame

studi tur ke OSO Bintaro yang berujung luch steak gretongan dan lunch ronde dua di Pizza Hut Veteran.Kalau hari spesial juga ada lomba-lomba. 17 Agustusan ada upacara (aduh upacara 17 Agustus Sanur tuh KERENNNNNN) sama lomba-lomba mulai dari makan kerupuk, tarik tambang, sama apa gitu gue lupa haha. Terus kalau udah mau Natal ada lomba Natal kayak lomba nyanyi lagu Natal, menghias kelas, bikin gua Natal, sama lomba bikin kartu Natal. Lomba dan class meeting gitu kadang tuh bikin males kayak ah ngapain sih mendingan libur atau jalan. Tapi akhirnya kebawa suasana juga sih, kelas makin erat, terus makin seru aja sama temen-temen. Lagian ada weekend juga untuk refreshing abis minggu yang padat..kalau pelajaran olahraga juga, guru OR tuh ngerti kalau kita lagi banyak ulangan (keliatan dari muka-muka kusut haha) diangebolehin kitamain, entah main bola tangan, main softball, main voli, ya macem-macemlah.Kalau soal peraturan..hmm memang peraturan di Sanur itu ya ketat tapi lama-lama biasa aja sih. Maksudnya yaudahlah kuku harus pendek, no kutek, rambut diiket, rok panjang, kaos kaki panjang, gaboleh pake jaket bebas,baju longgar, datang tepat waktu, ga boleh nyontek. Tiap tahun itu sebelum bagi raport, 3 angkatan anak SMA Sanur plus guru-guruserta Suster Kepsek dikumpulin di aula buat bahas peraturan dan melakukan revisi. Jadi tiap tatib di review, dan kalau ada yang ga setuju langsung angkat tangan dan kasih usul. Usulnya bakal didenger semua orang terus nanti kita pertimbangkan bersama-sama. Usulnya ditampung terus akhirnya dibahas sama guru-guru baru diresmikan perubahannya. Ya lumayan sih latihan demokrasi dan bersikap kritis.Kalau soal event-event, ya jangan haraplah ada pensi dari Sanur. Ketika semua orang ngadain pensi yang hip dan ngundang artis-artis ternama ibukota di venue yang keren pula seperti di Istora Senayan, sekolah gue, SMA Santa Ursula malah mengadakan acara kebudayaan atau acara lingkungan di aula atau bahkan ruang-ruang kelas sekolah sendiri. Ketika di acara-acara sekolah lain ribuan orang sibuk berajojing mengikuti irama pop/dance/electronic dari artis-artis seperti The Upstairs, kita malah menikmati suguhan gamelan dari fellow Sanurians. Pertama-tama gue akuin, gue dan anak-anak bersikap asemlah. Apa-apaan sih ngadain acara kayak gini, sepi pula ga banyak orang. Emang Suster Kepsek itu keukeuh ga mau ngadain acara tipikal SMA-SMA ibukota dan Suster Kepsek keukeuh pula tidak mau ngundang artis. Money is not the problem, tapi kan lo bisa nonton artis-artis itu dimana aja. Lo kebetulan dateng ke mall aja bisa aja mereka lagi live performance. Jadi apa men yang bisa bikin event sekolah lo memorable dan one of a kind? Ya jawabannya acara unik dan mungkin emang ga terlalu diminatin anak muda tapi ya tetep tampil beda dan bermanfaat. Itu sih yang selalu diupayakan BP OSIS, guru-guru, Suster Kepsek dan anak-anak sendiri.Ya begitu aja sih kesan gue selama 3 tahun SMA di SMA Santa Ursula Jakarta. Although Sanur and us are apart, were still genuinely Sanur at heart.Bekerja di bawah tekanan. Anak Sanur itu sama dengan anak yang ke sekolah kayak mau pulang kampung alias tasnya banyak, berat lagi. Belum lagi tugas, PR, dan ulangan yang menumpuk, hidup terbayang deadline dan standar KKM (itu loh standar ulanganbiar ga remed). Beneran deh sering deh gue ga tidur sama sekali buat ngerjain tugas, begadang, pulang sore-sore..tau apa yang bener-bener memacu performa prima, karena ketika gue cuma ngerjain tugas ala kadarnya gile men terintimidasi ngeliat tugas anak-anak lain yang dahsyat, jadi akhirnya terpacu juga buat maksimal dan mendorong diri buat mengupayakan usaha atau effort maksimal. Guru gue waktu itu pernah ngomong begini: Nih biar kalian stres, secara gamblang beliau pengen kita stres. Gue sih ketawa dan mikir aya-aya wae ni guru. Ya gue waktu itu udah kelas 3 sih dan udah ngerti, emang penting sih kita sering-sering dikasih tekanan biar ntar kebiasa pas kuliah dan kerja.1. On Time Tante gue ada kerja di sebuah bank swasta yang sangat besar dan co-workernya banyak alumni anak Sanur. Beliau cerita, biarpun mereka udah tua-tua gitu mereka selalu punctual kalau soal waktu. Kalau gue pribadi sih emang berusaha untuk ontime, setengah jam atau 45 menitsebelum sebuah acara dimulai gue udah bisa hadir dengan tenang sehingga punya waktu buat ke belakang atau apalah.2. Teamwork dan koordinasi kerja karena sering kerja kelompok dan terlibat dalam kepanitiaan event-event ini kelatih banget. Menurut gue sih yang paling ngaruh itu ya terlibat dalam kepanitiaan. Jadi kan tiap ada event di sekolah, baik itupameran pendidikan atau acara unggulan OSIS, OSIS tuh merekrut anak-anak buat terlibat dalam panitia. Jadi ditaro tuh di OSIS Corner (dinding khusus anak OSIS nempelin kertas perekrutan) terus well kita sign up kalau mau terlibat. Tinggal briefing terus nanti dikasih name tag dan udah deh melaksanakan tugasnya. Konsumsi juga dapet gretongan, terus dapet sertifikat. Pokoknya kan kecatet tuh namanya kalau terlibat dalam seksi-seksi dalam panitia acara, nanti kalau minta surat rekomendasi ke Suster Kepsek buat kuliah enak deh ditulis kita aktif di sekolah. Jadi ga asal tulis aktif tapi ga pernah ngapa-ngapain. Oh Ya Ampun gue hampir lupa, Misa Kelas! Misa kelas juga berperan banyak memupuk teamwork dan koordinasi kerja. Jadi kalau udah kelas 3 itu, tiap kelas wajib bikin misa (biasanya 2 kelas digabung). Bikin misa kelas itu TIDAK MUDAH loh, stressful malah. Jadi gabungan kelas dipecah jadi seksi-seksi ada dekor, liturgi, drama, musik, teks misa, persembahan, dan tatib. Misa a la Sanur memang beda banget sama misa yang biasa di gereja. Mulai dari lagu, lagu-lagu yang kita suka kita gubah liriknya biar appropriate buat misa. Terus ada dramanya. Jadi drama itu disesuaikan sama tema misanya..Ribet banget deh, tapi bermanfaat. Intinya kita bener-bener ditantang untuk menyiapkan event untuk 400 orang yang menarik tapi tetep khusyuk (karena suasana Misa).Kreatif dan Inovatif - like I said, selama gue di Sanur berasa bangat kalau semua orang tuh kreatif jadi mesti think out of the box biar karya kita sendiri bisa one of a kind.Hal yang bikin gue seneng di Sanur tuh BANYAK WADAH buat hobi dan minat lo, dan tiap tahun itu ditambah..jadi kita kasih usul deh mau ada apa..selama tiga tahun gue sih ikut Gamelan Bali dan Bahasa Jerman. Kelas 10 sama kelas 11 gue juga ikut English Debate dan English for Tertiary Study (jadi belajar advanced English buat bikin tulisan akademis gitu sama baca buku berbahasa Ingggris yangberbau-bauakademis secara efektif). The great thing about these activities are..guru-gurunya tuh oke punya loh, jadi yang emang jagoannya dan emang udah berprestasi dalam bakat yang mereka tekuni. Contohnya guru gamelan bali gue itu Pak Ketut, anggota band Kul-Kul yang sering banget dipanggi ke luar negeri buat main. Seinget gue tuh waktu gw masih gambal dia bilang dia ke Denmark, ke Jepang, pokoknya banyak deh.Pertama-tama masuk SMA Santa Ursula saya merasa takut apakah suasananya akan berbeda dengan masa SMP dulu atau sama saja. Apakah saya akan dekat dengan teman-teman yang sama saja atau berbeda. Saya hanya mendaftar SMA Santa Ursula karena SMP saya Santa Ursula dan pendaftaran Santa Ursula juga awal waktu itu. Pertama-tama dimulai dari pembagian kelas SMA tahun ajaran 2011. Saya mendapat kelas X6 dan mengenal teman-teman baru dari sekolah yang berbeda. Tidak berasa duduk di bangku SMA ini, bertemu dengan banyak siswa-siswi baru disini dengan berbeda sekolah. Awal yang sungguh indah saat kita masuk pertama kali dan saat Masa Orientasi Siswa(MOS), banyak hal saat itu yang tadinya kita tak mengenal dari satu siswa menjadi akrab dan mengenal satu dengan siswa lainnya. bahkan mungkin yang dulu duduk dibangku SMP,saat dibangku SMA pun bertemu kembali. MOS di SMA Santa Ursula memang berbeda dengan sekolah yang lain karena kami diberi bekal kerohanian.Acara MOP pun selesai dan akhirnya aku dapat mengikuti pelajaran di bangku SMA. Fase peralihan ini sungguh berbeda dengan masa SMP, saya merasa untuk mendapatkan sesuatu di sekolah ini haruslah dilakukan dengan usaha yang keras, dibutuhkan tanggung jawab yang besar pula. Seperti pepatah no pain no gain tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. Hari demi hari kulalui, berkenalan dengan teman baru pun menjadi hal yang menyenangkan, dari bertukar no hp sampai ngobrol ngalor-ngidul. Kami pun mulai mengenal guru-guru kami satu per satu.Banyak hal-hal yang terjadi di masa SMA ini yang aku lalui. Saling bantu membantu karena pela Dan akhirnya jiwaku mulai menyatu dengan SMA-ku ini. Bermain dengan teman-teman yang menyenangkan ini menjadi hobbyku. Di masa SMA inilah saya mulai mengembangkan sikap, ketrampilan, pikiran dan tingkah laku kita yang tertanam saat masa-masa ini,karna menurut saya pola berfikir kita sekarang akan menjadi sosok yang dewasa dan tidak membawa-bawa sikap dan tingkah laku kekanak-kanakan kita semasa SMP dulu. Saat ini saya berorientasi pada masa depan, jurusan yang saya ambil dan yang saya akan lakukan dikuliah, dan bersikap lebih dewasa, Sejak SMA saya belajar untuk memiliki pola piker panjang, terarah, tidak panik, dan mengatasi masalah dengan lebih bijaksana sehingga tidak salah ketika mengambil sesuatu keputusan dan menelaah dahulu suatu hal yang akan kita pilih untuk mengambil keputusan tersebut.Masa SMA ini saya mulai mengenal kerpribadian yang berbeda dari orang-orang sekitar saya dan menemukan teman yang baik dan dapat mengerti saya. Dari situ saya mulai berteman yang dapat membantu dan cocok dengna saya. Say ajuga merasakan emosi yang berubah-ubah dimasa ini, ketika tugas-tugas dan deadline ulangan bertumpukkan dengan waktu yang terbatas membuat saya tertekan. Namun saya harus dapat mengatasi semua masalah secara pribadi karena ini adalah sebuah proses yang membentuk pribadi saya menjadi lebih dewasa dan mempersiapkan saya untuk bermasyarakat dan masa yang akan datang. Di sekolah ini saya belajar bahwa penyesalan di akhir tidak berguna sehingga saya akan melakukan sesuatu semampu saya dan tidak menyianyiakan kesempatan yang saya dapatkan. Saya gunakan masa SMA saya untuk lebih mengenal diri saya disamping belajar, saya mulai menyukai voli setelah bergabung dengan eskul voli SMA. Pengalaman saat bertanding, menjaga sikap dan ketenangan dan mempersiapkan sesuatu dengan sebaik mungkin menjadi bekal berharga dan pengalaman yang tak terlupakan masa SMA.Di akhir kelas1 SMA saya harus memutuskan masuk jurusan apa, yang akan berhubungan dengan cita-cita saya yang utama. Saat ini saya tidak boleh salah mengambil sesuatu keputusan karena akan menentukan masa depan saya kelak, dan saya juga tidak boleh mudah terpengaruh oleh orang-orang lain/ ikut-ikutan orang lain. Setelah melalui banyak pertimbangan saya memutuskan untuk memilih jurusan IPA. Konsekuensinya saya akan disibukkan dengan hitung-hitungan, padahal saya juga belum tau mau mengambil jurusan apa di kuliah. Setelah naik bangku kelas 2 SMA , saya harus sudah bisa membedakan manakah hal yang terpenting dan tidak penting. baik dan tidaknya hal tersebut bagi diri kita sendiri ,teman maupun nama baik keluarga/sekolah kita.Dimana sisi kedewasaan kita akan terlihat mana kala kita menyelesaikan suatu permasalahan maupun sesuatu hal lainnya dengan cara bijak dan berfikir yang matang/tidak gegabah menyelesaikannya. Semakin kita bertambah umur, kedewasaan akan terlihat dengan sendirinya. Tetapi kemungkinan juga belum pasti dengan adanya hal tersebut,nyatanya saja yang sudah berumur dewasa masih ada yang terlihat sifat dan cara berfikir mereka yang kekanak-kanakan/dengan mudahnya menyelesaikan sesuatu tanpa berfikir panjang apa yang akan terjadi setelah hal tersebut.Saat ini saya juga belajar untuk dapat bekerja sama dengan orang lain dan menerima prinsip/pendapat yang berbeda-beda, tidak egois, acuh tak acuh bahkan semaunya sendiri ketika berpendapat. Menurut saya kelas 2 adalah masa yang plaing bahagia, dimana saya belum dipusingkan dengan urusan kuliah, serta saat untuk mencair teman sebanyak mungkin dan pengalaman yang tak terlupakan. Saat ini banyak pengalaman menyenangkan yang saya lalui bersama teman-teman. Disamping saya juga tidak boleh malalaikan kewajiban utama saya belajar dan mendapat nilai yang baik. Saya mulai mencari hiburan disela-sela ulangan dan tugas yang menumpuk, sehingga mendapat pengalaman baru yang begitu banyak dan mengagumkan sekali, sesaat ingin masih berada di masa-masa seperti ini bersama dengan teman baik dan sekelompok teman-teman lainnya. Saat ini adalah masa dimana perayaan ulang tahun 17 yang menandakan masa menuju kedewasaan, saat ini sungguh masa yang menyenangkan karena saya merasa dapat lebih mengenal diri sendiri, teman-teman, dan banyak kejadian menyenangkan yang saya alami. Hal yang juga mengesankan disini saat berada diantara teman-teman dekat kita. Bersama dengan canda tawa, lelucon yang tak menentu saat itu, sharing dan curhat tentang sesuatu hal yang kita rasa dalam kehidupan kita masing-masing baik dengan keluarga, sahabat lainnya/dekat, jam kosong dan sedikit-sedikit dihabiskan untuk menonton film bersama. Saya merasa sudah lega setelah bercerita sesuatu yang mengganjal dalam perasaan kita saat itu, sesuatu membuat resah dan gundah posisi kita yang entah harus bagaimana dapat menyelesaikan hal-hal tersebut melalui saran dari teman, keluarga, dan orangtua.Waktu pun berlalu, dan saya kini menginjak kelas 3 SMA. Saya mulai dibingungkan kemana saya akan melanjutkan perkuliahan setelah SMA nanti. Saya pun berkonsultasi dengan orangtua saya tentang jurusan apa yang sebaiknya saya pilih. Tibalah saatnya saya memasuki sebuah fase yang sangat kritis, karena fase ini sangat menentukan jalan hidup saya dan masa depan saya. Ya, sebuah fase yang dinamakan Proses Seleksi masuk Universitas. Sejak awal kelas 3 SMA, memang sudah banyak perguruan tinggi yang telah membuka penerimaan mahasiswa baru, dengan tanpa mengikuti ujian tertulis dan hanya menggunakan nilai rapot saja. Saat ini saya tidak boleh lalai, karena tujuan utama saya adalah mendapatkan kuliah yang saya inginkan, dan saya tahu untuk mendapatkan itu tidaklah mudah, dibutuhkan usaha dan kerja keras. Apalagi ujian nasional juga semakin dekat, saya membayangkan mengulang semua pelajaran yang saya pelajari selama 3 tahun ini. Sehingga di tahun ini saya tidak boleh main-main dan harus menunjukan keseriusan saya dan mempertaruhkan semua usaha saya selama ini. Waktu pun berlalu, dan saya kini menginjak kelas 3 SMA. Saya mulai dibingungkan kemana saya akan melanjutkan perkuliahan setelah SMA nanti. Saya pun berkonsultasi dengan orangtua saya tentang jurusan apa yang sebaiknya saya pilih. Ya, sebuah fase yang dinamakan Proses Seleksi masuk Universitas. Sejak awal kelas 3 SMA, memang sudah banyak perguruan tinggi yang telah membuka penerimaan mahasiswa baru, dengan tanpa mengikuti ujian tertulis dan hanya menggunakan nilai rapot saja. Saat ini saya tidak boleh lalai, karena tujuan utama saya adalah mendapatkan kuliah yang saya inginkan, dan saya tahu untuk mendapatkan itu tidaklah mudah, dibutuhkan usaha dan kerja keras. Apalagi ujian nasional juga semakin dekat, saya membayangkan mengulang semua pelajaran yang saya pelajari selama 3 tahun ini. Sehingga di tahun ini saya tidak boleh main-main dan harus menunjukan keseriusan saya dan mempertaruhkan semua usaha saya selama ini.

Setelah saya merenung, kemudian saya memantapkan pilihan saya, bahwa saya akan memilih jurusan Akuntansi. Pertimbangan saya ada beberapa tentang pilihan saya ini, yaitu tentang prospek kerja.Tentu setiap perusahaan pasti membutuhkan bagian keuangan.Yang kedua adalah karena saya ingin mencoba hal yang baru.Bisa ditebak, bahwa saya adalah jurusan IPA ketika SMA.Pelajaran Akuntansi tentu sangatlah asing bagi saya. Yang ketiga adalah, saya merasakan selama saya belajar di SMA, terutama pelajaran-pelajaran IPA ( Fisika, Kimia,dan Biologi ), saya merasakan kesulitan dalam memahami ketiga pelajaran tersebut. Mungkin karena saya saat itu salah menetapkan pilihan ke jurusan IPA. Akibatnya, ya nilai-nilai saya anjlok drastis, Masalah ranking pun saya terlempar dari ranking 2 saat kelas 1 SMA, menjadi ranking 22 pada saat kelas 2 dan 3 SMA. Menjadi sebuah pelajaran yang berharga buat saya. Tibalah saatnya saya memasuki sebuah fase yang sangat kritis, karena fase ini sangat menentukan jalan hidup saya dan masa depan saya. Ya, sebuah fase yang dinamakan Proses Seleksi masuk Universitas. Sejak awal kelas 3 SMA, memang sudah banyak perguruan tinggi yang telah membuka penerimaan mahasiswa baru, dengan tanpa mengikuti ujian tertulis dan hanya menggunakan nilai rapot saja, saya pun tidak ketinggalan untuk mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi salah satu Institut di Bogor. Dengan modal nekat karena nilai rapot saya yang memang dirasakan akan jauh kalah bersaing dengan teman-teman saya yang juga ikut mendaftar, tetapi saya tetap optimis bahwa peluang itu pasti ada walaupun akhirnya saya merasakan kegagalan.

*setiap manusia memiliki sifat,pendapat dan watak yang berbeda-beda ,,Jika sesaat itu salah seorang diantara mereka tidak mempercayai sahabatnya sendiri,apa jadinya kalo sudah mempunyai perasaan seperti itu !Lantas apa yang mereka lakukan saat itu ?!Yang tadinya selalu terbuka pada sahabatnya kini rasa kekompakan yang dulunya terjalin erat sekali bahkan runtuh dan hilang dengan begitu saja tanpa memikirkan saat kita semua bertemu dan bersatu membangun sebuah persahabatan yang kekal nan abadi. Menurut saya : sangat .. sungguh .. dan sadis sekali kenyataan itu teman !! apa engkau tak memikirkan susah dukanya dulu kita semua bersatu dengan berbagai perbedaan diantara kita semua disini teman !! cara berfikirmu sungguh menyedihkan bahkan mengecewakan perasaan,kepercayaan dan rasa persahabatan yang kita bersama jalin tak berguna lagi !! Persoalan seperti ini seharusnya kita selesaikan dengan baik tanpa gegabah menyelesaikannya.

Jati diri mereka masing-masing berbeda,akan tetapi jika kita melakukannya dengan benar tak akan merusak diri kita masing-masing.karena seseorang mempunyai prinsip/pendapat yang berbeda-beda,dari suatu kita menghadapi sesuatu hal jangan tunjukan rasa egois,acuh tak acuh bahkan semaunya sendiri ketika berpendapat.

1. Emosi : mengapa disaat jenjang usia kita ini memiliki emosi yang cukup tinggi ?2. Rasa ingin tau : rasa penasaran yang kita yang terlalu tinggi , membuat kita sangat ingin untuk tau,mengerti bahkan mengetahuinya sampai bener-bener tahu ?3. Kepribadian : setiap orang pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda,disitu lah kita melihat orang yang sungguh bersikap bijak dan berkepribadian baik.4. Tingkah Laku : di ruang lingkup sekarang ini masih kebanyakan mereka yang bertingkah kekanakannya terlihat jelas.apapun itu masih bisa diubah kok menjadi yang lebih baik,asalkan dari diri kita sendiri mampu menerimanya dan melakukannya. 5. Pola Berfikir : tidak aneh jika sudah duduk dibangku SMA ini masih ada mereka-mereka yang berpola fikir terlalu pendek dan salah mengambil sesuatu keputusan.hemm, memang agak susah sih nentuin hal ini,tanpa ogah berfikir panjang apa yang akan terjadi saat itu dan menelaah dahulu suatu hal yang akan kita pilih untuk mengambil keputusan tersebut.Pepatah sih mengatakan : penyesalan selalu datangnya pada akhir suatu kejadianHemmh , coba kalo penyesalan datangnya pada awal kejadian yah mungkin enggak akan berjalan lah..serentak perasaan ini hayut dan terlelap seolah tak meyakinkan sesuatu kenyatan/hal yang kita dapat ini.

Mungkin cukup beberapa hal menurut saya memulai sikap dewasa saat ini,jenjang yang menuntun kita menjadi sosok anak yang berkepribadian baik dan bersikap dewasa. Bentuk kepribadian djenjang SMA ini sangat mempengaruhi pola fikir dan pergaulan kita sehari-hari bahkan di lingkungan sekolah,bermasyarakat dan saat bergaul dengan kalangan para remaja lain.Setelah naik bangku kelas 2 SMA , kita harus sudah bisa membedakan manakah hal yang terpenting dan tidak penting,baik dan tidaknya hal/perilaku tersebut bagi diri kita sendiri ,teman maupun nama baik keluarga/sekolah kita.Dimana sisi kedewasaan kita akan terlihat mana kala kita menyelesaikan suatu permasalahan maupun sesuatu hal lainnya dengan cara bijak dan berfikir yang matang/tidak gegabah menyelesaikannya.Semakin kita bertambah umur,kedewasaan mereka akan terlihat dengan sendirinyaTetapi kemungkinan juga belum pasti dengan adanya hal tersebut,nyatanya saja yang sudah berumur dewasa masih ada yang terlihat sifat dan cara berfikir mereka yang kekanak-kanakan/dengan mudahnya menyelesaikan sesuatu tanpa berfikir panjang apa yang akan terjadi setelah hal tersebut.Jati diri mereka masing-masing berbeda,akan tetapi jika kita melakukannya dengan benar tak akan merusak diri kita masing-masing.karena seseorang mempunyai prinsip/pendapat yang berbeda-beda,dari suatu kita menghadapi sesuatu hal jangan tunjukan rasa egois,acuh tak acuh bahkan semaunya sendiri ketika berpendapat.

*Namun banyak presepsi/fikiran dari para remaja mengatakan bahwa di masa-masa SMA ini sunguh jenjang yang paling indah.apalagi saat kita duduk di bangku kelas 2 SMA benar-benar mengasikkan,menyenangkan dan merasakan hal yang sungguh akan tidak terlupakan kenangan indah masa itu. Yah memang ada benarnya pula hal tersebut bertambah teman,mendapat pengalaman yang begitu banyak dan mengagumkan sekali,sesaat ingin masih berada di masa-masa seperti ini bersama dengan teman baik dan sekelompok teman-teman lainnya..

*Hal yang juga mengesankan disini saat berada diantara teman-teman dekat kita Bersama dengan canda tawa,lelucon yang tak menentu saat itu,sharing dan curhat tentang sesuatu hal yang kita rasa dalam kehidupan kita masing-masing baik dengan keluarga,sahabat lainnya/dekat. Serasa sudah lega kalo kita uda ngeluarin unek-unek kita yang ngeganjel dalam perasaan kita saat itu,membuat resah dan gundah posisi kita yang entah harus bagaimana melepaskan dan menyelesaikan hal-hal tersebut dengan cara yang baik.

*Segala hal semasih kita bisa bantu , gak da salahnya kok ,,Tetapi jika rasa kepercayaan tersebut hanya digunakan dengan sia-sia,percuma saja kita memberikan kepercayaan yang tak ada gunanya!Suka duka sahabat sangatlah dperlukan,tidak hanya saat kita senang maupun sedih kita bersandar pada teman-teman kita ! melupakan akan janji , perkataannya pada teman dekatnya yang berakhirnya hanya sebuah OMONG KOSONG saja yang didapat oleh mereka dari sebuah imbasnya !!!!

*setiap manusia memiliki sifat,pendapat dan watak yang berbeda-beda ,,Jika sesaat itu salah seorang diantara mereka tidak mempercayai sahabatnya sendiri,apa jadinya kalo sudah mempunyai perasaan seperti itu !Lantas apa yang mereka lakukan saat itu ?!Yang tadinya selalu terbuka pada sahabatnya kini rasa kekompakan yang dulunya terjalin erat sekali bahkan runtuh dan hilang dengan begitu saja tanpa memikirkan saat kita semua bertemu dan bersatu membangun sebuah persahabatan yang kekal nan abadi. Menurut saya : sangat .. sungguh .. dan sadis sekali kenyataan itu teman !! apa engkau tak memikirkan susah dukanya dulu kita semua bersatu dengan berbagai perbedaan diantara kita semua disini teman !! cara berfikirmu sungguh menyedihkan bahkan mengecewakan perasaan,kepercayaan dan rasa persahabatan yang kita bersama jalin tak berguna lagi !! Persoalan seperti ini seharusnya kita selesaikan dengan baik tanpa gegabah menyelesaikannya.

Waktu pun berlalu, dan saya saat itu menginjak kelas 3 SMA. Saya mulai dibingungkan kemana saya akan melanjutkan perkuliahan setelah SMA nanti. Saya pun berkonsultasi dengan ayah saya tentang jurusan apa yang sebaiknya saya pilih. Kemudian ayah saya menganjurkan saya untuk mengambil jurusan Akuntansi, karena ayah saya melihat saya sangat senang dengan angka-angka, terutama yang berkaitan dengan kali-bagi-tambah-kurang. Setelah saya merenung, kemudian saya memantapkan pilihan saya, bahwa saya akan memilih jurusan Akuntansi. Pertimbangan saya ada beberapa tentang pilihan saya ini, yaitu tentang prospek kerja.Tentu setiap perusahaan pasti membutuhkan bagian keuangan.Yang kedua adalah karena saya ingin mencoba hal yang baru.Bisa ditebak, bahwa saya adalah jurusan IPA ketika SMA.Pelajaran Akuntansi tentu sangatlah asing bagi saya. Yang ketiga adalah, saya merasakan selama saya belajar di SMA, terutama pelajaran-pelajaran IPA ( Fisika, Kimia,dan Biologi ), saya merasakan kesulitan dalam memahami ketiga pelajaran tersebut. Mungkin karena saya saat itu salah menetapkan pilihan ke jurusan IPA. Akibatnya, ya nilai-nilai saya anjlok drastis, Masalah ranking pun saya terlempar dari ranking 2 saat kelas 1 SMA, menjadi ranking 22 pada saat kelas 2 dan 3 SMA. Menjadi sebuah pelajaran yang berharga buat saya. Tibalah saatnya saya memasuki sebuah fase yang sangat kritis, karena fase ini sangat menentukan jalan hidup saya dan masa depan saya. Ya, sebuah fase yang dinamakan Proses Seleksi masuk Universitas. Sejak awal kelas 3 SMA, memang sudah banyak perguruan tinggi yang telah membuka penerimaan mahasiswa baru, dengan tanpa mengikuti ujian tertulis dan hanya menggunakan nilai rapot saja, saya pun tidak ketinggalan untuk mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi salah satu Institut di Bogor. Dengan modal nekat karena nilai rapot saya yang memang dirasakan akan jauh kalah bersaing dengan teman-teman saya yang juga ikut mendaftar, tetapi saya tetap optimis bahwa peluang itu pasti ada walaupun akhirnya saya merasakan kegagalan.