REFLEKSI KASUS

download REFLEKSI KASUS

of 2

Transcript of REFLEKSI KASUS

REFLEKSI KASUSParaplegi adalah suatu kelumpuhan anggota gerak bawah karena adanya cedera tulang belakang yang merusak sensorik dan fungsi motorik disebabkan oleh kecelakaan, trauma, atau karena suatu penyakit. Tingkat kelumpuhan bervariasi mulai dari kelemahan gerak pada kaki, kelayuan pada kaki, hilangnya rasa sakit dan bahkan kelumpuhan total mulai dari bawah umbilicus sampai ujung jari. Pada kasus ini, Sdr P mengalami sensasi hilangnya rasa sakit dan kelumpuhan total. Kondisi ini membuat Sdr P bisa lumpuh seumur hidup. Hal ini tidak mudah diterima sehingga berbagai masalah akan timbul, yaitu termasuk keterbatasan gerak dan kesulitan dalam beraktifitas.selain itu, kondisi psikiatri juga akan mengalami perubahan, seperti depresi yang mendalam , hilangnya percaya diri, kehilangan semangat hidup, dan akan mengalami keputusasaan yang mendalam. Dari segi finansial pun akan terpengaruh terutama jika penderita menjadi tulang punggung keluarga. Beban penderita juga akan bertambah karena seperti kita ketahui bahwa penderita ini membutuhkan kursi roda, biaya pengobatan, dan biaya kontrol ke rumah sakit hingga biaya renovasi rumah demi penunjang kemudahan penderita dalam beraktivitas di atas kursi roda. (www.Apparelyzed.com, Jenis Kelumpuhan-Quadriplegia (Tetraplegi) dan Paraplegi, Diakses Pada November 2008)Seorang penderita paraplegi jika mengalami trauma di bawah T12 yang mempengaruhi otot-otot kaki, usus besar serta kandung kemih sementara bagian perut ke atas masih berfungsi dengan baik. Penderita paraplegi yang disebabkan karena suatu kecelakaan membutuhkan waktu untuk sembuh antara delapan sampai empat belas minggu. Selama perawatan harus berhati-hati terutama saat duduk atau bangun dari tidur karena bisa menyebabkan kerusakan yang makin parah. Salah satu penatalaksanaan pada pasien ini adalah program rehabilitasi medik yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi yang ada menuju kemandirian. Salah program ini adalah penggunaan kursi roda (wheelchair). Kursi roda merupakan salah satu alat bantu bagi penyandang cacat terutama penderita yang cacat kaki untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, baik di tempat datar maupun dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi (tempat menanjak). Sering juga dimaksudkan, bahwa kursi roda digunakan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas bagi pasien yang memiliki kekurangan seperti: orang yang cacat fisik (khususnya penyandang cacat kaki), pasien rumah sakit yang tidak diperbolehkan untuk melakukan banyak aktivitas fisik, orang tua (manula), dan orangorang yang memiliki resiko tinggi untuk terluka, bila berjalan sendiri (Jenny & Batan, I Made Londen, 2006, Perancangan Mekanisme Pengubah Ketinggian Tempat Duduk Kursi Roda. Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FTI ITS). Pada pasien ini mengaku bahwa kondisi rumahnya tidak memadai untuk penggunaan kursi roda karena lantai rumah masih menggunakan lantai yang masih plasteran sehingga perlu di edukasi dan pengawasan keluarga yang lebih. Selain itu, rancangan kursi roda dapat direalisasi untuk dikembangkan sebagai sarana transportasi yang aman dipakai penderita dalam beraktifitas. (Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=IND,JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 97-10)

.