REFERAT ppt

27
REFERAT SKRINING KANKER SERVIKS Oleh : Willien Mustika Wira 10700117 Pembimbing : dr.Hytriawan P.P., Sp.OG

description

Obsgyn

Transcript of REFERAT ppt

Page 1: REFERAT ppt

REFERAT

SKRINING KANKER SERVIKS

Oleh :

Willien Mustika Wira

10700117

Pembimbing :

dr.Hytriawan P.P., Sp.OG

Page 2: REFERAT ppt

PENDAHULUAN

Kanker serviks merupakan kanker tersering kedua di dunia pada perempuan

Di Indonesia dengan perkiraan insidens 25-40/100.000.

Human Papilloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18 diduga kuat sebagai etiologi utama

Cara yang terbukti mencegah kanker serviks adalah dengan skrining untuk menemukan lesi pre-kanker sebelum menjadi kanker invasif

Page 3: REFERAT ppt

KANKER SERVIKS

adalah tumor ganas pada daerah serviks

sebagai akibat dari adanya pertumbuhan

jaringan yang tidak terkontrol dan merusak

jaringan normal di sekitarnya.

Infeksi HPV merupakan infeksi yang sangat

penting pada perjalanan penyakit kanker

serviks. HPV tipe 16 mendominasi infeksi (50-

60%) pada penderita kanker leher rahim disusul

dengan tipe 18 (10-15%).

Page 4: REFERAT ppt

KANKER SERVIKS

Faktor Risiko (American Cancer Society, 2008)

1. Infeksi HPV2. Kontrasepsi3. Merokok4. Umur 5. Frekuensi kehamilan6. Pendidikan7. Pekerjaan

Page 5: REFERAT ppt

KANKER SERVIKS

Patofisiologi Kanker serviks biasa timbul di daerah

yang disebut squamo-columnar junction (SCJ), yaitu batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (epitel skuamosa berlapis) dan endoserviks kanalis servikalis (epitel kuboid/kolumnar pendek selapis bersilia)

Serviks yang normal mengalami proses metaplasi (erosi) akibat saling desak mendesaknya kedua jenis epitel yang melapisi.

Page 6: REFERAT ppt

KANKER SERVIKS

Masuknya mutagen, portio yang erosif

(metaplasi skuamosa) yang semula

faali/fisiologik dapat berubah menjadi

patologik melalui tingkatan NIS I, II, III

dan KIS untuk akhirnya menjadi

karsinoma invasif.

Umumnya fase prainvasif berkisar antara

3-20 tahun

Page 7: REFERAT ppt

KANKER SERVIKS

Gejala : Perdarahan pervaginam (pascasanggama, perdarahan di luar haid) dan keputihan.

Bila berlanjut : cairan pervaginam yang berbau busuk, nyeri panggul, nyeri pinggang dan pinggul, sering berkemih, BAK dan BAB yang sakit.

Pemeriksaan fisik : Serviks dapat teraba membesar, ireguler, lunak

Pemeriksaan Inspekulo : portio ulseratif, fluor albus, lesi rapuh, gambaran seperti bunga kol pada stadium lanjut

Page 8: REFERAT ppt

KANKER SERVIKS

Pemastian diagnosis dilaksanakan dengan biopsi serviks

Pemeriksaan radiologi berupa foto paru-paru, IVP atau CT scan merupakan pemeriksaan penunjang untuk melihat perluasan penyakit serta menyingkirkan adanya obstruksi ureter .

Page 9: REFERAT ppt

Stadium kanker serviks ditetapkan secara klinis. Dibawah ini stadium Kanker Serviks menurut FIGO 2000 dan sistem TNM

Page 10: REFERAT ppt

KANKER SERVIKS

Penatalaksanaan

Pengobatan kanker serviks tergantung pada

tingkatan stadium klinis. Secara umum dapat

digolongkan ke dalam tiga golongan terapi :

1. Pembedahan

2. Radioterapi

3. Kemoterapi

Page 11: REFERAT ppt

SKRINING KANKER SERVIKS

Ada beberapa skrining yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks diantaranya IVA, Pap Smear, Thin-prep, Pap-net, kolposkopi, dan hybrid capture.

Page 12: REFERAT ppt

TES IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT)

IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker

(high-Grade Precanceraus Lesions) dengan

sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-

98%.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat

serviks yang telah diberi asam asetat 3-5%

secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan

asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada

serviks yang dapat diamati secara langsung

Page 13: REFERAT ppt

TES IVA (INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT)

Tidak muncul plak putih negatif Serviks menjadi merah dan timbul plak

putih postif IVA negatif = menunjukkan leher rahim

normal, permukaan polos dan halus, berwarna merah jambu

IVA positif = ditemukan plak putih yang tebal atau epitel acetowhite, biasanya dekat squamo-columnar junction (SCJ).

IVA-Kanker serviks = ditemukan massa mirip kembang kol atau bisul

Page 14: REFERAT ppt
Page 15: REFERAT ppt

PAP SMEAR

Pap smear Test adalah suatu metode pemeriksaan sel–sel yang diambil dari serviks dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel -sel tersebut

Keberhasilan pap pmear menurunkan kejadian dan mortalitas karsinoma servik invasif sebesar 90%, memiliki sensitivitas 80% dan spesifisitas 99%.

Page 16: REFERAT ppt

PAP SMEAR

Klasifikasi pemeriksaan Pap smear, sistem Bethesda 1. Atypical Squamous Cell of

Undetermined Significance (ASC -US) 2. Low-grade Squamous Intraephitelial

Lesion (LSIL)3. High-grade Squamosa Intraepithelial

(HSIL)4. High-grade Squamosa Intraepithelial

atypi cal glandular cel (HSIL AGC)5. Adenocarsinoma in situ (AIS)

Page 17: REFERAT ppt

PAP SMEAR

Prosedur pemeriksaan Pap smear Test : pasien posisi lithotomic spekulum ke dalam vagina ambil sel serviks dengan mengusap leher rahim dengan spatula oleskan apusan leher rahim tersebut pada object glass kirim ke bagian laboratorium patologi anatomi.

Menurut rekomendasi terbaru dari American College of Obstetricans and Gynecologist dan The American Cancer Society , pemeriksaan Pap smear dianjurkan untuk diulang setahun sekali secara teratur seumur hidup.

Page 18: REFERAT ppt

Sistem dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan Pap smearKlasifikasi

PapanicolaouSistem CIN

(Cervical Intraepithelial Neoplasma)

Sistem Bethesda

1.Kelas I : tidak ada sel abnormal.

2.Kelas II : gambaran sitologi atipik, tidak ada indikasi adanya keganasan.

3.Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai keganasan, displasia ringan sampai sedang.

4.Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia berat.

5.Kelas V : keganasan

1.CIN I : displasia ringan sel neoplasma pada kurang dari sepertiga lapisan epitelium.

2.CIN II : displasia sedang melibatkan dua pertiga epitelium.

3.CIN III : displasia berat atau karsinoma in situ melibatkan sampai ke basement membrane dari epitelium.

1.Atypical Squamous Cell of Undetermined Significance (ASC -US)

2.Low-grade Squamous Intraephitelial Lesion (LSIL)

3.High-grade Squamosa Intraepithelial (HSIL)

4.High-grade Squamosa Intraepithelial atypi cal glandular cel (HSIL AGC)

5.Adenocarsinoma in situ (AIS)

Page 19: REFERAT ppt

THIN-PREP

Metode skrining thin-prep atau LBC (Liquid Base Technnology) adalah metode papsmear yang dimodifikasi yaitu pengumpulan sel usapan serviks didalam cairan, tujuannya adalah menghilangkan kotoran, darah, dan lendir serta memperbanyak sel serviks yang dikumpulkan sehingga akan meningkatkan sensitivitas.

Sensitivitas mencapai 73,6% (pap smear 67,3%), dengan spesifitas yang sama (pap smear 76,9%).

Page 20: REFERAT ppt

THIN-PREP

Dalam mendeteksi HSIL, Thin prep dibandingkan

dengan pap smear lebih unggul, sensitivitas 85,1%

versus 62%, spesifisitas 98,3% versus 96,5%.

Sekret serviks diambil dengan cytobrush, dicelupkan

atau direndam dalam botol kecil berisi cairan

fiksasi/pengawet. Cara ini memastikan sel-sel yang

terkumpul pada cytobrush lebih mudah dilepaskan

ke dalam cairan pengawet dan dapat tertampung

seluruhnya sehingga tidak ada sel yang hilang.

Page 21: REFERAT ppt

PAP-NET

PapNet suatu sistem interaktif komputer untuk

menilai sediaan pap smear. Keuntungannya lebih

sensitif daripada penilaian manual pap smear yang

konvensional. Pap Net bertujuan meningkatkan

akurasi pemeriksaan tes Pap, karena dapat

mendeteksi sel-sel abnormal lebih teliti.

Sensitivitas PapNet lebih tinggi dibandingkan

dengan manual (86% vs 79,8%) untuk penilaian

HSIL

Page 22: REFERAT ppt

PAP-NET

Kelebihan Pap Net : Dapat memeriksa banyak preparat, waktu skrining lebih cepat, tidak ada faktor kelelahan, akurasi lebih tinggi, alat ini dapat

mengidentifikasi sel-sel abnormal atau sel-sel prakanker walaupun jumlahnya masih sedikit sekali

Page 23: REFERAT ppt

KOLPOSKOPI

Kolposkopi merupakan suatu prosedur pemeriksaan vagina dan serviks dengan menggunakan instrumen kaca pembesar dengan pencahayaan.

Setelah skrining sitologi serviks diperkenalkan, pemeriksaan koloposkopi menjadi teknik verifikasi sekunder.

Gambaran kolposkopik dibentuk oleh susunan epitel dan stroma. Dalam hal ini epitel bertindak sebagai filter dan stroma sebagai obyek yang berwarna merah.

Page 24: REFERAT ppt

KOLPOSKOPI

1. Gambaran kolposkopi normal Epitel skuamous berwarna merah muda

sedangkan epitel kolumner permukaan irreguler dengan papil-papil stroma yang panjang berwarna merah tua

2. Gambaran kolposkopi abnormal Epitel abnormal : epitel acetowhite, lekoplakia Pembuluh darah abnormalPerubahan acetowhite paling penting pada gambaran kolposkopi karena berhubungan dengan perubahan spektrum dari epitel normal sampai dengan kanker.

Page 25: REFERAT ppt

HYBRID CAPTURE (HC)

Deteksi dengan tes DNA HPV adalah salah satu jenis tes pelengkap tes sitologi seperti pap smear. Teknik pemeriksaan dengan hibridisasi dikenal dengan istilah teknik Hybrid Capture II System (HC-II).

HC-II pada intinya adalah melakukan teknik hibridisasi yang dapat mendeteksi semua tipe HPV high risk pada seseorang yang diduga memiliki virus HPV dalam tubuhnya.

Penggunaan teknik komputerisasi dilakukan untuk pemeriksaan di tingkat DNA dan RNA.

Page 26: REFERAT ppt

HYBRID CAPTURE (HC)

Teknik HC-II memeriksa pada kondisi yang lebih

awal yaitu terdapatnya kemungkinan seseorang

terinfeksi HPV di dalam tubuhnya sebelum virus

tersebut membuat perubahan pada serviks yang

akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya kanker

serviks.

Sensitivitas HC-II adalah sebesar 98 % sedangkan

pada Pap smear sekitar 51-76%. Spesifisitas HC-II

98 % dan Pap smear 97%.

Page 27: REFERAT ppt

KESIMPULAN

Cara yang terbukti mencegah kanker serviks adalah dengan skrining untuk menemukan lesi pre-kanker sebelum menjadi kanker invasif.

Ada berbagai teknik skrining kanker serviks yang dapat dilakukan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. Keputusan untuk menggunakan jenis skrining kanker serviks tergantung dari ketersediaan fasilitas, sumber daya manusia, dan biaya.