Referat Eeg Pada Anak

24
ELEKTROENSEFALOGRAM PADA ANAK 1. ELEKTROENSEFALOGRAM 1.1 Definisi Electroencephalogram (EEG) adalah suatu test untuk mendeteksi kelainan aktivitas elektrik otak. Sedangkan menurut dr. Darmo Sugondo membedakan antara Electroencephalogram dan Electroencephalografi. Electroencephalografi adalah prosedur pencatatan aktifitas listrik otak dengan alat pencatatan yang peka sedangkan grafik yang dihasilkannya disebut Electroencephalogram. Jadi aktivitas otak berupa gelombang listrik, yang dapat direkam melalui kulit kepala disebut Elektro-Ensefalografi (EEG). Amplitudo dan frekuensi EEG bervariasi, tergantung pada tempat perekaman dan aktivitas otak saat perekaman. Saat subyek santai, mata tertutup, gambaran EEG nya menunjukkan aktivitas sedang dengan gelombang sinkron 8- 14 siklus/detik, disebut gelombang alfa. Gelombang alfa dapat direkam dengan baik pada area visual di daerah oksipital. Gelombang alfa yang sinkron dan teratur akan hilang, kalau subyek membuka matanya yang tertutup. Gelombang yang terjadi adalah gelombang beta (> 14 siklus/detik). Gelombang beta direkam dengan baik di regio frontal, merupakan tanda bahwa orang terjaga, waspada dan terjadi aktivitas mental. Meski gelombang EEG berasal dari kortek, modulasinya dipengaruhi oleh formasio retikularis di subkortek.

description

neurologi

Transcript of Referat Eeg Pada Anak

Page 1: Referat Eeg Pada Anak

ELEKTROENSEFALOGRAM PADA ANAK

1. ELEKTROENSEFALOGRAM

1.1 Definisi

Electroencephalogram (EEG) adalah suatu test untuk mendeteksi kelainan

aktivitas elektrik otak. Sedangkan menurut dr. Darmo Sugondo membedakan antara

Electroencephalogram dan Electroencephalografi. Electroencephalografi adalah

prosedur pencatatan aktifitas listrik otak dengan alat pencatatan yang peka sedangkan

grafik yang dihasilkannya disebut Electroencephalogram. Jadi aktivitas otak berupa

gelombang listrik, yang dapat direkam melalui kulit kepala disebut Elektro-

Ensefalografi (EEG).

Amplitudo dan frekuensi EEG bervariasi, tergantung pada tempat perekaman

dan aktivitas otak saat perekaman. Saat subyek santai, mata tertutup, gambaran EEG

nya menunjukkan aktivitas sedang dengan gelombang sinkron 8-14 siklus/detik,

disebut gelombang alfa. Gelombang alfa dapat direkam dengan baik pada area visual

di daerah oksipital. Gelombang alfa yang sinkron dan teratur akan hilang, kalau

subyek membuka matanya yang tertutup. Gelombang yang terjadi adalah gelombang

beta (> 14 siklus/detik). Gelombang beta direkam dengan baik di regio frontal,

merupakan tanda bahwa orang terjaga, waspada dan terjadi aktivitas mental. Meski

gelombang EEG berasal dari kortek, modulasinya dipengaruhi oleh formasio

retikularis di subkortek.

Formasio retikularis terletak di substansi abu otak dari daerah medulla sampai

midbrain dan talamus. Neuron formasio retikularis menunjukkan hubungan yang

menyebar. Perangsangan formasio retikularis midbrain membangkitkan gelombang

beta, individu seperti dalam keadaan bangun dan terjaga. Lesi pada formasio

retikularis midbrain mengakibatkan orang dalam stadium koma, dengan gambaran

EEG gelombang delta. Jadi formasio retikularis midbrain merangsang ARAS

(Ascending Reticular Activating System), suatu proyeksi serabut difus yang menuju

bagian area di forebrain. Nuklei reticular thalamus juga masuk dalam ARAS, yang

juga mengirimkan serabut difus kesemua area di kortek serebri.

ARAS mempunyai proyeksi non spesifik dengan depolarisasi global di kortek,

sebagai kebalikan dari proyeksi sensasi spesifik dari thalamus yang mempunyai efek

eksitasi kortek secara khusus untuk tempat tertentu. Eksitasi

Page 2: Referat Eeg Pada Anak

ARAS umum memfasilitasi respon kortikal spesifik ke sinyal sensori spesifik

dari thalamus. Dalam keadaan normal, sewaktu perjalanan ke kortek, sinyal sensorik

dari serabut sensori aferen menstimulasi ARAS melalui cabang-cabang kolateral

akson. Jika sistem aferen terangsang seluruhnya (suara keras, mandi air dingin),

proyeksi ARAS memicu aktivasi kortikal umum dan terjaga.

Elektroda EEG ukurannya lebih kecil daripada elektroda ECG. Elektroda EEG

dapat diletakkan secara terpisah pada kulit kepala atau dapat dipasang pada penutup

khusus yang dapat diletakkan pada kepala pasien.

Elektroda EEG

Untuk meningkatkan kontak listrik antara elektroda dan kulit kepala

digunakan elektroda jelly atau pasta. Bahan elektroda yang umumnya digunakan

adalah perak klorida. EEG direkam dengan cara membandingkan tegangan antara

elektroda aktif pada kulit kepala dengan elektroda referensi pada daun telinga atau

bagian lain dari tubuh. Tipe merekam ini disebut monopolar. Tetapi tipe merekam

bipolar lebih populer dimana tegangan dibandingkan antara dua elektroda pada kulit

kepala.

Berikut ini diperlihatkan blok diagram dari peralatan EEG.

Input Trace

Blok Diagram Peralatan EEG

EEG dapat mengungkapkan tanda gangguan fungsi otak fokal atau global,

seperti disfungsi otak pada penderita epilepsy, tumor serebri, infark, hemoragik,

Amplifier Filter Writing Port

Page 3: Referat Eeg Pada Anak

kontusio serebri dan keadaan psikiatrik. Akan tetepi, arti praktisnya hanya terbatas

pada gangguan konvulsif dan proses desak ruang intracranial.2,7

Pemasangan standar elektroda 10-20 sistem

Macam gelombang EEG :

Gelombang Alfa

Frekuensi 8-12 Hz, lokasi umunya dominan dari daerah posterior,

gelombang sinkron terlihat saat mata tertutup dan asinkron saat mata terbuka.

Gelombang Beta

Frekuensi > 13 Hz ( 18-25 Hz), lokasi sering pada daerah frontocentral

tapi bisa juga bervariasi (precentral dan posterior). Gelombang meningkat saat tidur

tahap 1 dan 2 (NREM).

Gelombang Teta

Siklus 4-7 per detik

Gelombang Delta

Siklus kurang dari 4 per detik 4

Page 4: Referat Eeg Pada Anak

1.2 Tujuan EEG

Kalangan kedokteran menggunakan sinyal EEG untuk diagnosa penyakit yang

berhubungan dengan kelainan otak dan kejiwaan. Walaupun penggunaan teknik

modern seperti CT Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat memeriksa

otak, namun EEG tetap berguna mengingat sifatnya yang non-destruktif, dapat

digunakan secara on line dan sangat murah harganya dibandingkan kedua metoda.

Disamping keunggulan lain, sinyal EEG dapat mengidentifikasi kondisi mental dan

pikiran, serta menangkap persepsi seseorang terhadap rangsangan luar.

1.3 Indikasi EEG

EEG dilakukan untuk :

a. Mendiagnosa dan mengklasifikasikan Epilepsi

b. Mendiagnosa dan lokalisasi tumor otak, Infeksi otak, perdarahan otak,

Parkinson

c. Mendiagnosa Lesi desak ruang lain

d. Mendiagnosa Cedera kepala

e. Periode keadaan pingsan atau dementia

f. Narcolepsy

g. Memonitor aktivitas otak saat sedang menerima anesthesia umum perawatan

h. Mengetahui kelainan metabolik dan elektrolit

Sebagai tambahan EEG juga dapat digunakan untuk membantu dalam memonitoring

beberapa tindakan seperti :

1. Untuk memantau kedalaman proses anestesI

2. Sebagai indicator langsung dari perfusi otak pada endarterektomi karotiS

3. Monitoring efek amobarbital selama tes WADA

4. Untuk monitoring kerusakan otak sekunder pada SAH.

1.4 Persiapan pasien

Sebelum melakukan tindakan EEG, maka pasien ada beberapa hal yang harus

dipersiapkan, diantaranya yaitu :

a. Identitas penderita harus dicatat lengkap

Page 5: Referat Eeg Pada Anak

b. Tingkat kesadaran penderita harus dicatat, untuk menghindari salah interpretasi

c. Obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien harus diidentifikasi, oleh karena

beberapa obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi frekuensi maupun bentuk

gelombang otak. -Saat terbaik perekaman adalah pada saat bebas obat sehingga

gelombang otak yang didapat adalah gelombang otak yang bebas dari pengaruh obat

d. Premedikasi, dosis dan berapa lama sebelum perekaman harus diidentifikasi

dengan jelas.

e. Pasien dalam keadaan tenang dan rileks

f. Kulit kepala dalam keadaan bersih, bebas kotoran, debu, minyak dan kulit yang

mati. sampolah rambut serta membilas dengan air bersih saat mandi sore atau pagi

hari sebelum di lakukan test

g. Perhatikan adanya bekas luka, bekas kraniotomi

h. Hindari makanan yang mengandung kafein ( seperti kopi, teh, cola, dan coklat)

sedikitnya 8 jam sebelum test. Makanlah dalam porsi kecil sebelum test, sebab gula

darah rendah ( hypoglycemia) dapat menghasilkan test abnormal

i. Tidur dapat mempengaruhi hasil EEG maka ushakan agar pasien tidak tertidur

saat dilakukan test, jika anak-anak akan di EEG coba untuk tidur sebentar tepat

sebelum dilakukan test

j. Penyuluhan penderita sebelum perekaman tentang tujuan dilakukannya EEG,

apa yang dilakukan teknisi terhadap dirinya sebelum dan saat perekaman, apa yang

harus dilakukan penderita saat perekaman dan apa yang akan dirasakan oleh

penderita saat perekaman

k. Identifikasi hasil neuroimaging yang sudah dilakukan.

1.5 Sinyal EEG

Pada pembacaan hasil EEG perlu diperhatikan :

a. Lokasi / distribusi

b. Frekuensi

c. Pola / gambaran khas

d. Usia

e. Bangun

f. Tidur

Page 6: Referat Eeg Pada Anak

Sinyal EEG dapat diketahui dengan menggunakan elektroda yang dilekatkan pada

kepala. Tegangan sinyalnya berkisar 2 sampai 200 μV, tetapi umumnya 50 μV.

Frekuensinya bervariasi tergantung pada tingkah laku. Daerah frekuensi EEG yang

normal rata-rata dari 0,1 Hz hingga 100 Hz, tetapi biasanya antara 0,5 Hz hingga 70

Hz. Variasi dari sinyal EEG yang terkait dengan frekuensi dan amplitudo

mempengaruhi diagnostik. Daerah frekuensi EEG dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa bagian untuk analisis EEG, yaitu :9,10

1. Gelombang di posterior :

a. Gelombang Alpha

Gelombang alfa mempunyai frekwensi 8-12 siklus per detik. Gelombang alfa terlihat

normal pada saat bangun dan mata tertutup (tidak tertidur)

Distribusi : bagian posterior kepala (oksipital, parietal dan temporal posterior) dapat

meluas ke sentral, verteks dan midtemporal

Karakteristik : sinusoidal, waxes and wanes, Amplitudo : 20 – 70 uV ( Ka>Ki)

Reaktivitas : Amplitudo berkurang saat buka mata, aktivitas mental sedangkan

frekuensi berkurang saat mengantuk

1.6 Prinsip Kerja EEG

Elektroda EEG ukurannya lebih kecil daripada elektroda ECG. Elektroda EEG

dapat diletakkan secara terpisah pada kulit kepala atau dapat dipasang pada penutup

khusus yang dapat diletakkan pada kepala pasien

Untuk meningkatkan kontak listrik antara elektroda dan kulit kepala

digunakan elektroda jelly atau pasta. Bahan elektroda yang umumnya digunakan

adalah perak klorida. EEG direkam dengan cara membandingkan tegangan antara

elektroda aktif pada kulit kepala dengan elektroda referensi pada daun telinga atau

bagian lain dari tubuh. Tipe merekam ini disebut monopolar. Tetapi tipe merekam

bipolar lebih populer dimana tegangan dibandingkan antara dua elektroda pada kulit

kepala.

Amplifier

Amplifier digunakan karena EEG harus memiliki penguatan yang tinggi dan

karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo tegangan EEG sangat rendah.

Amplifier yang digunakan harus bebas dari interferensi sinyal dari kabel listrik atau

dari peralatan elektronik yang lain. Noise sangat berbahaya di dalam kerja EEG

karena gelombang elektroda yang dilekatkan pada kulit kepala hanya beberapa

Page 7: Referat Eeg Pada Anak

mikrovolt ke amplifier. Amplifier digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga

beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali dari sinyal yang lemah yang hanya beberapa

mikrovolt.

Kontrol Sensitivitas

Keseluruhan sensitivitas dari sebuah alat EEG adalah penguatan dari

amplifier dikalikan dengan sensitivitas dari alat penulisan. Jika sensitivitas alat

penulisan adalah 1 cm/V, amplifier harus mempunyai keseluruhan penguatan 20.000

untuk 50 μV sinyal untuk memantulkan untuk menghasilkan nilai penguatan diatas.

Langkah-langkahnya adalah kapasitor digabungkan. Sebuah alat EEG mempunyai

dua tipe dari kontrol penguatan. Pertama adalah variabel kontinu dan digunakan

untuk menyamakan sensitivitas semua channel. Kedua adalah kontrol beroperasi

sejalan dan dimaksudkan untuk meningkatkan atau mengurangi sensitivitas dari suatu

channel oleh sesuatu yang dikenal. Kontrol ini biasanya dikalibrasi dalam desibel.

Penguatan amplifier normalnya diset sehingga sinyalnya sekitar 200 μV dipantulkan

pena diatas daerah linearnya.

Filter

Ketika direkam oleh elektroda, EEG mungkin berisi kerusakan otot dalam

kaitannya dengan kontraksi dari kulit kepala dan otot leher. kerusakannya besar dan

tajam sehingga menyebabkan kesulitan besar dalam klinik dan interpretasi otomatis

EEG. Cara paling efektif untuk mengurangi kerusakan otot adalah dengan

menyarankan pasien untuk rileks, tapi ini tidak selalu berhasil. Kerusakan ini

umumnya dihilangkan menggunakan low pass filter. Filter pada alat EEG

mempunyai beberapa pilihan posisi yang biasanya ditandai dengan tetapan waktu.

Suatu nilai satuan tetapan waktu yang diset untuk kontrol frekuensi rendah adalah

0,03; 0,1; 0,3; dan 1,0 detik. Tetapan waktu ini sesuai dengan 3 dB menunjuk pada

frekuensi 5,3; 1,6; 0,53; dan 0,16 Hz. Di atas frekuensi cut-off dan dikontrol dengan

filter high-frekuensi. Beberapa nilai dapat dipilih, diantaranya adalah 15, 30, 70, dan

300 Hz.

Sistem Penulisan

Sistem penulisan pada EEG umumnya menggunakan sistem ink writing tipe

direct-writing ac recorder yang menyediakan respon frekuensi hingga 60 Hz pada 40

mm puncak ke puncak. Tipe umum dari direct-recorder adalah tipe stylus yang

langsung menulis pada kertas yang digerakkan di bawahnya. Pada umumnya di

dalam sistem direct-writing recorder, digunakan galvanometer yang mengaktifkan

Page 8: Referat Eeg Pada Anak

lengan penulis yang disebut pen atau stylus. Mekanismenya dimodifikasi dari

pergerakan D’Arsonval meter.

Sebuah kumparan dari kawat tipis berputar pada suatu bingkai aluminium

segi-empat dengan ruang udara antara kutub suatu magnet permanen. Poros baja

yang dikeraskan dikaitkan dengan bingkai kumparan sedemikian sehingga kumparan

berputar dengan friksi minimum. Paling sering, jewel dan poros digantikan oleh taut-

band sistem. Suatu pen ringan terikat dengan kumparan. Spring berkait dengan

bingkai mengembalikan pen dan kumparan selalu ke suatu titik acuan. Ketika listrik

mengalir sepanjang kumparan, suatu medan magnet timbul yang saling berhubungan

dengan medan magnet dari magnet permanen. Hal itu menyebabkan kumparan

mengubah sudut posisinya seperti pada suatu motor listrik. Arah perputaran

tergantung dari arah aliran arus di dalam kumparan. Besar defleksi dari pen adalah

sebanding dengan arus yang mengalir melalui kumparan.

Penulisan stylus dapat mempunyai tinta di ujungnya atau dapat mempunyai

suatu ujung yang menjadi kontak dengan suatu sensitif elektro, tekanan yang sensitif

atau panas kertas sensitif. Jika suatu penulisan lengan dari panjang yang ditetapkan

digunakan, sumbu koordinat akan menjadi kurva. Dalam rangka mengkonversi kurva

linier dari ujung penulisan ke dalam kurva gerak lurus, berbagai mekanisme telah

dipikirkan untuk mengubah panjang efektif dari lengan penulisan sehingga bergerak

ke tabel perekaman. Instrumen taut-band lebih disukai dibandingkan dengan

instrumen poros dan jewel karena lebih menguntungkan untuk meningkatkan

sensitivitas listrik, mengeliminasi friksi, lebih baik pengulangannya dan

meningkatkan daya tahannya.

Noise

Amplifier EEG dipilih untuk level minimum derau yang dinyatakan dalam

kaitan dengan ekuivalen tegangan masuk. Dua mikrovolt sering dinyatakan dapat

diterima oleh perekam EEG. Noise berisi komponen dari semua frekuensi dan

perekaman noise dapat meningkatkan bandwith dari sistem. Oleh karena itu, penting

untuk membatasi bandwith yang dibutuhkan untuk menghasilkan sinyal.

Penggerak Kertas

Hal ini disediakan oleh suatu motor sinkron. Sebuah mekanisme penggerak

kertas yang stabil dan akurat perlu dan normal untuk mempunyai beberapa kecepatan

kertas yang tersedia untuk dipilih. Kecepatan pada 15, 30, dan 60 mm/s penting.

Beberapa mesin juga menyediakan kecepatan di luar daerah ini.

Page 9: Referat Eeg Pada Anak

Saluran

EEG direkam secara serempak dari sebuah susunan yang terdiri atas banyak

elektroda. Elektroda dihubungkan untuk memisahkan amplifier dan sistem penulisan.

Mesin EEG komersial dapat memiliki sampai 32 saluran, walaupun 8 atau 16 saluran

lebih umum.

Sebelum melakukan prosedur perekaman EEG sebaiknya diketahui Standard

Minimal. Perekaman EEG menurut The American EEG Society Guidelines in EEG,

yaitu memakai minimal 16 channel/elektrode pencatat yang bekerja secara simultan.

Setiap area di otak bisa memberikan pola yang sama atau berbeda pada waktu yang

bersamaan, dan menurut pengalaman diperlukan perekaman pada minima l8 area di

otak secara simultan untuk mendapatkan distribusi pola EEG. Perekaman dengan 8

channel secara simultan diperkirakan cukup mencakup permukaan otak untuk

menghindari misinterpretasi. Semua elektroda ini harus mencakup area frontal,

central, parietal, oksipital, temporal, auricular atau mastoid, vorteks dan elektroda

ground. Kedua system monopolar (referensial) dan bipolar (diferensial) harus

digunakan secara rutin. Setiap system montage mempunyai keunggulan dan

kekurangan, sehingga penggunaan kedua system sekaligus adalah esensial untuk

mendapatkan informasi yang akurat. Di dalam pelaksanaan EEG, harus ada prosedur

buka tutup mata. Aktifitas alfa dapat memberi informasi tentang fungsi abnormal

otak. Aktifitas paroksismal dapat pula dicetuskan oleh prosedur ini. Mesin EEG

harus dikalibrasi di awal dan di akhir rekaman. Perubahan setting alat selama

perekaman harus dicatat. Lama perekaman minimal 15-20 menit pada penderita

sadar. Bila ada prosedur stimulasi fotik, hiperventilasi dan tidur maka lama

perekaman harus ditambah. EEG adalah sample waktu dari kehidupan seseorang, dan

waktu 20 menit adalah waktu yang sangat singkat untuk menarik suatu kesimpulan

dari suatu kerja atau suatu fungsi otak seseorang. Oleh karena itu semakin lama

perekaman maka semakin besar kemungkinan kita untuk menemukan

abnormalitasnya.

EEG pada umumnya berlangsung selama 2 jam. Setelah test, pasien boleh

beraktivitas seperti biasa. Pasien dalam posisi tiduran berbaring pada suatu tempat

tidur atau relax di kursi dengan mata tertutup. Electroda EEG ditempelkan ke tempat

berbeda di atas kepala dengan menggunakan suatu pasta lengket agar electroda dapat

menempel. Electroda dihubungkan lewat kawat suatu mesin yang memperkuat suara

dan arsip aktivitas dalam otak . Arsip aktivitas elektrik sebagai rangkaian berbentuk

Page 10: Referat Eeg Pada Anak

ombak/keriting yang digambar oleh suatu baris pena pada kertas atau sebagai suatu

gambaran pada layar komputer.7,8 Coba untuk tenang, dengan mata tertutup

sepanjang perekaman, dan yang melakukan perekaman akan mengamati pasien

secara langsung untuk memberi intruksi agar pasien :

Bernafas dengan cepat ( hyperventilasi). Pada umumnya lama

pernapasan kurang lebih 20 x per menit

Melihat cahaya terang untuk rangsangan stroboscopic atau photic

Tidur, Jika pasien tidak mampu untuk tertidur maka akan diberi suatu

obat penenang, dengan tujuan untuk mengevaluasi masalahpada saat

tidur.

1.7 Patofisiologi

Aktivitas listrik merupakan salah satu karakteristik dari semua sel hidup,

termasuk sel-sel saraf. Walaupun demikian, tidak keseluruhan sel saraf yang

berjumlah 2,6 x 109 itu dianggap menyebabkan gelombang-gelombang listrik di

permukaan sebagaimana terekam dengan EEG. Jadi yang dapat mengakibatkan

gelombang-gelombang EEG adalah sel-sel saraf di korteks, walaupun diketahui juga

bahwa struktur-struktur subkortikal, seperti talamus dan formatio retikularis

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap gelombang-gelombang kortikal itu

Dari ketiga jenis bentuk sel-sel kortikal (spindle, stellatum dan piramidal), sel-

sel piramidallah yang dianggap merupakan sumber potensial listrik dari gelombang-

gelombang permukaan. Dari berbagai penyelidikan disimpulkan bahwa terdapat

bukti kuat yang menyarankan bahwa gelombang-gelombang permukaan itu

merupakan penjumlahan (summation) daripada potensial listrik pascasinaptik, baik

yang bersifat inhibisi atau eksitasi, yang berasal dari soma dan dendrit-dendrit besar

sel piramidal.

Potensial listrik pascasinaptik itu timbul akibat aktifitas neurotransmiter yang

dilepaskan oleh ujung presinaptik, yang melepaskannya setelah menerima tanda-

tanda listrik dari hubungan-hubungannya. Acetilkholin dianggap sebagai transmiter

eksitasi yang penting, dan GABA sebagai transmiter inhibisi yang terpenting di otak.

Ujung-ujung presinaptik menerima lepas muatan listrik dari sel-sel di

thalamus. Menurut penyelidikan bahwa inti-inti nonspesifik di talamus merupakan

the probable pacemaker dari pada potensial listrik sel-sel pyramidal. Lepas muatan

yang timbul pada soma dan dendrit-dendrit besar itu kemudian melalui cairan dan

Page 11: Referat Eeg Pada Anak

jaringan tubuh sampai pada elektroda-elektroda EEG. Dengan demikian jelaslah

bahwa rekaman yang dihasilkan oleh electrode kulit kepala merupakan contoh dari

pada aktivitas dekat permukaan, yang tentunya telah banyak mengalami pelemahan,

penyebaran, dan penyimpangan dalam perjalanannya yang melalui cairan jaringan-

jaringan otak, cairan serebrospinal, tulang tengkorak dan kulit kepala itu.

berlangsung selama 10 menit.

Page 12: Referat Eeg Pada Anak

1.8 Gambaran EEG Normal

EEG normal adalah gambaran EEG tanpa adanya pola abnormal yang

berhubungan dengan kelainan secara klinik. EEG normal tidak menjain fungsi dan

struktur serebral yang normal, karena tidak semua kelainan fungsi dan struktur otaak

menyebabkan abnormalitas pada EEG. Sedangkan EEG abnormal tidak selalu

menggambarkan abnormalitas serebral.

Gambaran EEG normal bervariasi pada individu dengan usia yang sama

sedangkan gambaran variasi EEG normal dapat terjadi pada individu dengan usia

yang berbeda. Pada pembacaan hasil EEG yang perlu diperhatikan adalah:

1. Lokasi atau distribusi,

2. Frekuensi,

3. Pola atau gambaran khas,

4. Usia,

5. Bangun,

6. Tidur.

Page 13: Referat Eeg Pada Anak

Sedangkan gambaran EEG yang perlu diketahui adalah:

1. Irama latar belakang di posterior

2. Alfa

3. Beta

4. Theta dan delta

5. Prosedur aktivasi hiperventilasi dan stimulasi fotik

Salah satu temuan Hans Berger adalah kebanyakan EEG orang dewasa normal

mempunyai irama dominant dengan frekuensi 10 siklus per detik yang disebut

sebagai irama alfa. Pada umumnya irama alfa adala irama dengan frekuensi antara 8-

13 spd yang paling jelas terlihat di daerah parieto-oksipital, dengan voltase 10-

150mikrovolt berbentuk sinusoid , relative sinkron dan simetris antara kedua

hemisfer.

Irama alfa terlihat pada rekaman individu dalam keadaan sadar dan istirahat serta

mata tertutup. Pada keadaan mata terbuka irama alfa akan menghilang, irama yang

terlihat adalah irama lambda yang paling jelas terlihat bila individu secara aktif

memusatkan pandangannya pada sesuatu yang menarik perhatiannya.

Suatu irama yang lebih cepat dari irama alfa adalah irama beta yang

mempunyai frekuensi di atas 14 spd, dapat ditemuakn pada hampir semua orang

dewasa normal. Biasanya amplitudonya dapat mencapai 25 mikrovolt. Pada keadaan

normal terlihat terutama di daerah frontal atau presentral.

Irama yang lebih lambat dari irama alfa adalah irama teta yang mempunyai

frekuensi 4-7 spd. Suatu irama yang lebih pelan daripada irama teta adalah irama

delta yang selalu abnormal bila didapatkan pada rekaman bangun, namun masih

merupakan komponen normal bila ditemukan pada rekaman tidur. frekuensi irama

delta ada

Pola Gelombang normal EEG :

Gelombang lamda

Gelombang tidur (sleep spindle)

Kompleks K

Gelombang Verteks

EEG dilakukan untuk (Jan Nissl, 2006)

Page 14: Referat Eeg Pada Anak

Mendiagnosa dan mengklasifikasikan Epilepsi

Mendiagnosa dan lokalisasi tumor otak, Infeksi otak, perdarahan otak,

parkinson

Mendiagnosa Lesi desak ruang lain

Mendiagnosa Cedera kepala

Periode keadaan pingsan atau dementia.

Narcolepsy.

Memonitor aktivitas otak saat seseorang sedang menerima anesthesia umum

selama perawatan.

Mengetahui kelainan metabolik dan elektrolit.3,6lah 0,5-3spd.

2. EEG pada anak

EEG pada bayi dan anak normalnya dikarakteristikkan dengan gabungan

gelombang dan frekuensi yang lebih besar daripada orang dewasa. Dominasi

relatif jenis gelombang bervariasi dengan usia.

Frekuensi tergantung usia

3-4 bln : 3.5 – 4.5 Hz 3 thn : 8 Hz

12 bln : 5 – 6 Hz 9 thn : 9 Hz

24 bln : 7 Hz 15 thn: 10 Hz

Gelombang Alpha

Gelombang lambda

Karakteristik : dapat terlihat saat bangun, buka mata, polaritas positif, asimetri

(normal), di daerah oksipital, jelas terlihat usia 2 – 15 thn, dan jarang terlihat

pada usia tua . Gelombang Lambda mempunyai amplitudo : 20 – 50 uV .

Reaktivitas : gelombang ini tampak jika melihat suatu objek,dan menghilang

saat tutup mata.

Page 15: Referat Eeg Pada Anak

Gambar gelombang Lambda.

Gelombang Mu

Gelombang ini sering disebut juga comb rhythm, rolandic alpha. Frekuensi

seperti Alpha ( 8 - 10 Hz)terdapat pada 20 % orang dewasa ,sering pada usia 8

– 16 tahun dan lokasinya di daerah sentral, dapat tampak unilateral atau

bilateral.

Karakteristik : Bentuk lengkung, amplitudonya 20 – 60 uV, gelombang ini

akan menurun frekuensinya atau hilang dengan gerakan aktif, pasif atau

stimulus taktil kontralateral, maupun berpikir tentang gerakan. Gelombang

ini berasal dari korteks sensorimotor.

Gambar Gelombang Mu

Gelombang Beta

Gelombang Beta mempunyai frekuensi : 16 Hz - 30 Hz, distribusi terutama

frontal dan central dengan amplitudo : 10 – 20 uV (dewasa) dan 60 uV (anak

usia 12-18 bulan). Gelombang Beta dapat lebih jelas terlihat saat mengantuk,

maupun atas pengaruh obat-obatan (barbiturat, benzodiazepin). Perbedaan

amplitude kanan dan kiri lebih dari 35 % merupakan suatu abnormalitas.

Page 16: Referat Eeg Pada Anak

Gambar gelombang Beta

GELOMBANG THETA

Gelombang Theta mempunyai frekuensi : 4 – 7 Hz, di daerah frontal atau

fronto-central (tutup mata) , dan Temporal (4 – 7 Hz) biasanya pada orang

tua .Gelombang theta jelas terlihat saat hiperventilasi,mengantuk dan tidur.

Amplitudo : 30 – 80 uV

Gambar gelombaang Theta

GELOMBANG DELTA

Frekuensi : 0.5 – 3 Hz

Jelas terlihat saat hiperventilasi, mengantuk , tidur

Temporal Delta pada orang tua ≈ temporal Theta

Page 17: Referat Eeg Pada Anak

Gambar gelombang Delta

AKTIVASI

Selama pemeriksaan EEG, dilakukan aktivasi yang bertujuan untuk

mempermudah mendapatkan gambaran EEG yang khas maupun yang

abnormal. Aktivasi yang digunakan adalah Hiperventilasi dan stimulasi fotik.

Hiperventilasi

Aktivasi ini digunakan untuk melihat gambaran EEG pada kejang bentuk Lena

(absance). Saat hiperventilasi pasien di suruh untuk nafas dalam, anak – anak

biasanya disuruh untuk meniup balon, atau kertas. Lama hiperventilasi ini 3

menit, tetapi bila kemumngkinan kejang bentuk lena, dilakukan selama 5

menit. Gambaran normal akan terlihat gelombang lambat yang menyeluruh

(Theta sampai Delta). Hati-hati bila dilakukan pada pasien usia tua, kelainan

serebrovaskuler, tumor otak dan tekanan tinggi intra kranial.

Stimulasi Fotik.

Saat rekaman EEG diberikan stimulasi cahaya dengan frekuensi 1 – 20 kali /

detik. Respon yang akan didapat adalah photic driving yang terlihat di bagian

oksipital bilateral. Bila photic driving tidak ada, tidak dikatakan bahwa

abnormal.

Gambar photic driving

Page 18: Referat Eeg Pada Anak