Referat ADHD

21
DEFINISI ADHD ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup- letup, aktifitas berlebihan, dan suka membuat keributan. KLASIFIKASI Pada kriteria DSM-IV terdapat 9 gejala untuk gangguan pemusatan perhatian, 6 gejala untuk hiperaktivitas dan 3 gejala untuk impulsif. Menurut DSM-IV ada 3 subtipe GPPH, yaitu tipe predominan in-atensi, tipe predominan hiperaktif impulsif dan tipe kombinasi. EPIDEMIOLOGI Di Amerika Serikat sedikitnya 4% remaja

description

ADHD

Transcript of Referat ADHD

Page 1: Referat ADHD

DEFINISI ADHD

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah

gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak

hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung

berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah,

tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu

meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang

berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka

meletup-letup, aktifitas berlebihan, dan suka membuat keributan.

KLASIFIKASI

Pada kriteria DSM-IV terdapat 9 gejala untuk gangguan pemusatan

perhatian, 6 gejala untuk hiperaktivitas dan 3 gejala untuk impulsif.

Menurut DSM-IV ada 3 subtipe GPPH, yaitu tipe predominan in-atensi,

tipe predominan hiperaktif impulsif dan tipe kombinasi.

EPIDEMIOLOGI

Di Amerika Serikat sedikitnya 4% remaja mengalami GPPH dan

hal tersebut berhubungan dengan tingginya tingkat morbiditas psikiatri

dan kerusakan fungsional. Oleh karena saat ini relatif baru kemunculan

dari diagnosis GPPH pada remaja mengakibatkan masih terjadi

Underdiagnosed dan Undertreated . Panduan diagnosis GPPH dari

American Academy of Pediatrics hanya melingkupi anak yang berusia 6

sampai 12 tahun.

Beberapa studi prevalensi GPPH pada anak sekitar 6%-9% telah

diketahui bahwa 40% - 70% dari anak  tersebut akan menunjukkan gejala

berkelanjutan sampai dengan dewasa. Beberapa studi pada dewasa

dengan perilaku penyalahgunaan zat menunjukkan bahwa 15% sampai

dengan 25% diantaranya mempunyai ciri GPPH. Pada follow up jangka

Page 2: Referat ADHD

panjang beberapa studi menunjukkan bahwa anak yang telah didiagnosis

GPPH akan memiliki risiko gangguan kepribadian antisosial,

penyalahgunaan obat dan depresi yang ditemukan pada fase remaja akhir

atau awal masa dewasa.

ETIOLOGI

Etiologi ADHD belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli

berpendapat faktor lingkungan dan genetik merupakan penyebab

terjadinya ADHD.

Faktor Lingkungan : Faktor psikososial yang berpengaruh adalah

konflik keluarga, sosial ekonomi keluarga tidak memadai, jumlah

keluarga terlalu besar, orang tua kriminal, orang tua dengan gangguan

jiwa (psikopat) dan anak yang diasuh pada tempat penitipan anak.

Sedangkan riwayat kehamilan yang berpengaruh adalah kehamilan

dengan eklamsia, perdarahan antepartum, fetal distress, bayi lahir dengan

berat badan lahir rendah, ibu merokok dan pecandu alkohol sewaktu

hamil. Trauma lahir atau hipoksi dapat berdampak injury pada otak lobus

frontalis dan menjadi penyebab ADHD. Diduga ADHD ada hubungannya

dengan mengkonsumsi gula secara berlebihan dan diet pengurangan gula

dapat mengurangi gejala ADHD 5%, sebaliknya mengkonsumsi gula

secara berlebihan dapat meningkatkan hiperaktif, tetapi hal ini tidak

signifikan.

Faktor Genetik:

Mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor Dopamin (D2 dan

D4) pada kromosom 11p memegang peranan terjadinya ADHD.Terdapat

lima reseptor Dopamin yaitu D1, D2, D3, D4 dan D5, sedangkan yang

berperan terhadap ADHD adalah reseptor D2 dan D4.

Neurotransmiter dan reseptor Dopamin pada korteks lobus frontalis dan

Page 3: Referat ADHD

subkorteks (ganglia basalis) berperan terhadap sistem inhibisi dan

memori, sehingga apabila ada gangguan akan terjadi gangguan inhibisi

dan memori.

Di samping Dopamin, gen pengkode sistem noradrenergik dan

serotoninergik terkait dengan patofisiologi terjadinya ADHD. Dua Gen

reseptor dopamin dan gen DAT telah diidentifikasi kemungkinan

berperan dalam GPPH. Faktor neurologi terlihat berperan dalam onset

GPPH.

Belum diketahui dan banyak kontradiksi :

**Faktor Genetik :

Orang tua dengan ADHD resiko anak ADHD 57%

↑ risiko pada anak kembar dan ↑ gejala ADHD pada audara

kandung.

Kelainan gen (“repeater gene) DRD4 (+) pada ADHD.

**Teori yang paling kuat :

Ketidakseimbangan / disfungsi NT katekolamin

Uptake dopamine & / atau norepinefrin kurang Respons

positif terhadap obat stimulan mendukung teori ini.

Gangguan otak dan metabolism

Trauma lahir atau hipoksia (Hipoksia yaitu kondisi simtoma

kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh

perbedaan ketinggian. Pada kasus yang fatal dapat berakibat koma,

bahkan sampai dengan kematian. Namun, bila sudah beberapa waktu,

tubuh akan segera dan berangsur-angsur kondisi tubuh normal kembali.)

yang berdampak injury pada lobus frontalis di otak.

Pengurangan volume serebrum.

Gangguan fungsi astrosit dalam pembentukan dan penyediaan

laktat serta gangguan fungsi oligodendrosit.

Beberapa teori yang sering dikemukakan adalah hubungan antara

Page 4: Referat ADHD

neurotransmiter dopamin dan epinefrina. Teori faktor genetik, beberapa

penelitian dilakukan bahwa pada keluarga penderita, selalu disertai

dengan penyakit yang sama setidaknya satu orang dalam keluarga dekat.

Orang tua dan saudara penderita ADHD memiliki resiko hingga 2- 8 x

terdapat gangguan ADHD.

Teori lain menyebutkan adanya gangguan disfungsi sirkuit neuron

di otak yang dipengaruhi oleh berbagai gangguan neurotransmiter sebagai

pengatur gerakan dan control aktifitas diri.

Faktor resiko yang meningkatkan terjadinya ADHD

◦ Kurangnya deteksi dini

◦ Gangguan pada masa kehamilan (infeksi, genetic, keracunan obat,

alkohol, dan rokok, serta stress psikogenik)

◦ Gangguan pada masa persalinan (premature, postmatur, hambatan

persalinan, induksi, kelainan persalinan)

Gejala Klinis

Gejala yang timbul dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga

yang berat, gejala ADHD sudah dapat dilihat sejak usia bayi, gejala yang

harus dicermati adalah sensitif terhadap suara dan cahaya, menangis, suka

menjerit dan sulit tidur. Waktu tidur yang kurang sehingga bayi seringkali

terbangun. Sulit makan ASI dan minum ASI. Tidak senang digendong,

suka membenturkan kepala dan sering marah berlebihan.

Keluhan yang terlihat pada anak yang lebih besar adalah, tampak

canggung, sering mengalami kecelakaan, perilaku berubah-ubah, gerakan

konstan atau monoton, lebih ribut dibandingkan anak-anak lainnya,

kurang konsentrasi, tidak bisa diam, mudah marah, nafsu makan buruk,

koordinasi mata dan tangan tidak baik, suka menyakiti diri sendiri dan

gangguan tidur.

Untuk mempermudah diagnosis pada ADHD harus memiliki tiga gejala

Page 5: Referat ADHD

utama yang nampak pada perilaku seorang anak.

3 Gejala Utama ADHD

1. Inatensi

Kurangnya kemampuan untuk memusatkan perhatian.

Seperti,

Jarang menyelesaikan perintah sampai tuntas.

Mainan, dll sering tertinggal.

Sering membuat kesalahan.

Mudah beralih perhatian (terutama oleh

rangsang suara).

2. Hiperaktif

Perilaku yang tidak bisa diam. Seperti,

Banyak bicara.

Tidak dapat tenang/diam, mempunyai

kebutuhan untuk selalu bergerak.

Sering membuat gaduh suasana.

Selalu memegang apa yang dilihat.

Sulit untuk duduk diam.

Lebih gelisah dan impulsif dibandingkan dengan

mereka yang seusia.

3. Impulsive

Kesulitan untuk menunda respon (dorongan untuk

mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak sabar). Seperti,

Sering mengambil mainan teman dengan paksa.

Tidak sabaran.

Reaktif.

Sering bertindak tanpa dipikir dahulu.

Gejala-gejala Lain

4.  Sikap menentang

Page 6: Referat ADHD

Sering melanggar peraturan.

Bermasalah dengan orang-orang yang memiliki

otoritas.

Lebih mudah merasa terganggu, mudah marah

(dibandingkan dengan mereka yang seusia).

5. Cemas

Banyak mengalami rasa khawatir dan takut.

Cenderung emosional.

Sangat sensitif terhadap kritikan.

Mengalami kecemasan pada situasi yang baru

atau yang tidak familiar.

Terlihat sangat pemalu dan menarik diri.

6. Problem sosial

Hanya memiliki sedikit teman.

Sering memiliki rasa rendah diri dan tidak

percaya diri.

Kelainan yang Sering Menyertai ADHD (komorbiditas) :

a. Gangguan pola perilaku yang menentang peraturan

(Oppositional Defiant Disorder / ODD)

b. Gangguan kelakuan (Conduct disorder)

c. Ketidak-mampuan belajar dan berbahasa (Learning and language

disabilities)

d. Gangguan cemas (Anxiety disorder)

e. Gangguan depresi (Depressive disorder)

f.  Gangguan bipolar (Bipolar disorder)

g. Penyakit Tourette (Tourette's Disorder)

a)   Gangguan pola perilaku yang menentang peraturan (Oppositional

Defiant Disorder / ODD) – Gangguan kelakuan (Conduct disorder).

Page 7: Referat ADHD

Anak dengan ODD sering tidak patuh kepada peraturan dan

punya kecenderungan untuk menyusahkan orang lain. Sejumlah

anak dengan ADHD yang menunjukkan masalah tingkah laku

dapat didiagnosa dengan gangguan perilaku. Gangguan perilaku

adalah kelainan psikiatrik yang serius dimana anak bersifat agresif

terhadap orang dan binatang, merusak barang, dan seringkali

melanggar aturan di masyarakat.

b)  Ketidak-mampuan belajar dan berbahasa (Learning and language

disabilities).

25 sampai 30 persen anak dengan ADHD juga mengalami masalah

dalam bahasa atau belajar. Anak dengan kondisi penyerta ini dapat

mengambil manfaat dari terapi sekolah dan bahasa, juga bantuan

tambahan di sekolah.

c)  Gangguan cemas (Anxiety disorder) dan Depresi (Depressive

disorder)

Tambahan pula, 33 persen anak dengan ADHD juga memiliki

kecemasan (anxietas) atau gangguan alam perasaan (seperti

depresi). Anak dengan masalah ini dapat ditolong dengan

pengobatan tambahan, termasuk terapi bicara, obat, atau keduanya.

d) Gangguan bipolar (Bipolar disorder)

Salah satu keadaan yang lebih serius yang mungkin terjadi

bersamaan dengan ADHD adalah gangguan bipolar. Sejumlah

tanda yang menunjukkan anak anda mempunyai gangguan bipolar

adalah rasa gembira yang berlebihan, pola pikir cepat, dan kurang

perlu tidur, sangat iritabel, sensitif dan reaktif secara berlebihan

serta emosinya sering dikatakan seperti “roller-coaster”.

Riwayat yang Diduga ADHD

1. Masa baby – infant

• Anak serba sulit

Page 8: Referat ADHD

• Menjengkelkan

• Serakah

• Sulit tenang

• Sulit tidur

• Tidak ada nafsu makan

2. Masa prasekolah

• Terlalu aktif

• Keras kepala

• Tidak pernah merasa puas

• Suka menjengkelkan

• Tidak bisa diam

• Sulit beradaptasi dengan lingkungan

3. Usia sekolah

• Sulit berkonsentrasi

• Sulit memfokuskan perhatian

• Impulsif

4. Adolescent

• Tidak dapat tenang

• Sulit untuk berkonsentrasi dan mengingat

• Tidak konsisten dalam sikap dan penampilan

Diagnosis GPPH sering kali terlewat apabila remaja

menunjukkan secara predominan tipe in-atensi. GPPH tipe in-

atensi pada remaja mempunyai manifestasi adanya sedikit perilaku

mengacau selama proses belajar dengan guru, namum memiliki

tingkat kegagalan pergaulan sosial yang tinggi, tidak pernah

merasa bahagia dan cemas serta depresi dibandingkan dengan

GPPH tipe kombinasi. Adanya masalah tingkah laku mengacau

tidak nyata ditemukan pada remaja yang teridentifikasi sebagai

GPPH namun remaja tersebut secara signifikan akan menunjukkan

Page 9: Referat ADHD

masalah seperti disorganisasi, ketidakmampuan mengikuti tugas

akademik dan kesulitan dalam mempertahankan perhatiannya pada

tugas akademis yang lama.

Remaja dengan GPPH sering memperlihatkan emosi yang

imatur dibandingkan dengan rekan sebayanya. Mereka seringkali

akan melakukan yang lebih baik ketika berinteraksi dengan anak

yang lebih muda maupun pada lingkungan dewasa yang

mentoleransi tingkah laku imaturnya. Remaja akan mudah frustasi

dan memiliki “short fuse” dengan ledakan emosi yang tiba-tiba.

Masalah fungsi kognitif semakin meningkat pada remaja dengan

GPPH. Selain itu dilaporkan pula adanya gangguan tidur yang

tidak berhubungan dengan status pengobatan dengan karakteristik

Dyssomnia, parasomnias dan gerakan involunter selama tidur.

Anak dan remaja dengan retardasi mental derajat ringan

sampai dengan sedang kemungkinan mempunyai gejala tingkah

laku sesuai dengan diagnosis GPPH dan kemungkinan akan

memberikan respon pengobatan terhadap terapi GPPH. Perilaku

menentang sering terjadi pada remaja dengan GPPH. Remaja

dengan perilaku menentang maka secara kronis akan menjadi

semakin argumentative, dan negativistic. Gangguan cemas pada

GPPH akan menunjukkan perilaku obsesif kompulsif dengan

karakteristik keberadaan ketakutan terhadap obsesi yang menetap

dan tidak terungkapkan serta pembatasan yang ketat dengan

perilaku kompulsif mengecek, mengulang, menghitung,

membersihkan, mengatur dan menimbun. Gejala Dysthymic ringan

sering terjadi pada remaja dengan pengobatan terhadap GPPH,

namun pada kasus yang persisten dan mempengaruhi efektivitas

terhadap intervensi GPPH maka dapat dilakukan konseling spesifik

untuk pengobatan gejala depresinya.

Page 10: Referat ADHD

PEMERIKSAAN PENUNJANG

               Pemeriksaan yang adekuat untuk ADHD diantara remaja

membutuhkan skrining guna mendokumentasi ada tidaknya gangguan

psikiatrik lain. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, individu

dengan ADHD memiliki risiko 2 hingga 5 kali lipat terkena ≥ 1 gangguan

psikiatrik lain di suatu titik dalam kehidupan mereka, dengan onset yang

bervariasi. Rating berskala luas seperti misalnya Child Behaviour Check

List atau Behavior Assessment System for Children merupakan skala

yang terstandarisasi guna men-skrining kemungkinan adanya gangguan

lain. Brown ADD Diagnostic Form for Adolescents-Revised dan garis

besar wawancara dalam buku karangan Robin memberikan daftar

pertanyaan penting yang dapat dijadikan indikator untuk kemungkinan

terjadinya gangguan lain.

DIAGNOSIS

Kriteria Diagnostik (GPPH) menurut DSM-IV :

A. Salah satu (1) atau (2)

1. Gangguan pemusatan perhatian (inattention) : enam (atau lebih)

gejala inatensi berikut telah menetap seama sekurang-kurangnya 6 bulan

bahkan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan

tingkat perkembangan.

Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan

tidak teliti dalam mengerjakan tugas sekolah, pekerjaan atau

aktivitas lainnya.

Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian

terhadap tugas atau aktivitas bermain.

Sering tidak tampak mendengarkan apabila berbicara langsung

Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelessaikan tugas

sekolah, pekerjaan, atau kewajiban di tempat kerja (bukan karena

perilaku menentang atau tidak dapat mengikuti instruksi)

Page 11: Referat ADHD

Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas

Sering menghindari, membenci atau enggan untuk terlibat dalam

tugas yang memiliki usaha mental yang lama ( seperti tugas

disekolah dan pekerjaan rumah)

Sering menghilangkan atau ketinggalan hal-hal yang perlu untuk

tugas atau aktivitas (misalnya tugas sekolah, pensil, buku ataupun

peralatan)

Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuladir dari luar.

Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari

2. Hiperaktivitas impulsivitas

enam (atau lebih) gejala hiperkativitas-implusivitas berikut

ini telah menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan sampai

tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat

perkembangan.

Hiperaktivitas

Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau sering menggeliat-

geliat di tempat duduk

Sering meninggalkan tempat duduk dikelas atau di dalam situasi

yang diharapkan anak tetap duduk

Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi

yang tidak tepat (pada remaja mungkin terbatas pada perasaan

subyektif kegelisahan)

Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas

waktu luang secara tenang

Sering “siap-siap pergi” atau seakan-akan “didorong oleh sebuah

gerakan”

Sering berbicara berlebihan

Impusivitas

Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir lebih dahulu sebelum

Page 12: Referat ADHD

pertanyaan selesai

Sering sulit menunggu gilirannya

Sering menyela atau mengganggu orang lain (misalnya :

memotong masuk ke percakapan atau permainan)

B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang menyebabkan

gangguan telah ada sebelum usia 7 tahun

C. Beberapa gangguan akibat gejala terdapat dalam 2 (dua) atau lebih

situasi (misalnya disekolah atau pekerjaan di rumah)

D. Harus terdapat bukti yang jelas adanya gangguan yang bermakna

secara klinis dalam fungsi sosial, akademik dan fungsi pekerjaan

E. Gejala tidak semata-mata selama gangguan perkembangan pervasif,

skizopfrenia atau gangguan psikotik lain dan bukan merupakan gangguan

mantal lain (gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan disosiatif

atau gangguan kepribadian)

Penatalaksanaan

Non Farmakologik

Edukasi pada pasien dan keluarganya

Perubahan perilaku pasien

Psikoterapi

Farmakologik

Stimulan

Antidepresan

Obat lain

Edukasi Keluarga Pasien ADHD

ADHD bukan kesalahan anak disengaja à gangguan fungsi otak (+)

Anak ADHD membutuhkan bantuan untuk tetap tenang dan

Page 13: Referat ADHD

memusatkan perhatian.

Pemahaman dari orangtua dan guru.

Hasil pengobatan lebih baik + Arahan orangtua dan guru.

Anak ADHD dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik &

berhasil.

Pembelajaran satu-lawan-satu

Pemberian “reward”.

Hindari pemberian hukuman >> dan emosional.

Bantu anak berkonsentrasi lebih baik.

Aktivitas fisik dan olah raga.

Lingkungan rumah tenang.

Latih anak berekspresi dalam tulisan / gambar

Hindari konsumsi gula, salisilat, zat tambahan buatan.

Modifikasi penyusunan waktu non-akademis

Prognisis ADHD

Prognosis ADHD : dubia

ADHD biasanya berlanjut pada usia dewasa (gejala hiperaktif

kurang jelas).

Tanpa pemahaman diri, dewasa ADHD cenderung:

- Perilaku resiko tinggi : merugikan diri dan  orang di lingkungan

- ↑ angka perceraian, PHK, pelanggaran lalin, kriminalitas, adiksi,

penghuni RSJ

Referensi :

1 Lazuardi S. Aspek Neurobiologik Gangguan Pemusatan

Perhatian/Hiperaktivitas. Dalam: Simposium Masalah Perilaku

pada Anak, Penanggulangan dan Dampaknya terhadap Masa

Depan. FK UI. 22 Oktober 1996.

2 http://www.klikdokter.com/illness/detail/47

Page 14: Referat ADHD

http://netsains.com/2010/01/cara-cepat-membedakan-adhd-dan-

autisme/

Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH).2008.

http://www.fk.uwks.ac.id.