Makalah F1 Adhd

download Makalah F1 Adhd

of 18

Transcript of Makalah F1 Adhd

MAKALAH FARMAKOTERAPI 1

Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD)

Kelompok : 1 Rizki Rinanisa Utami Eki Triandika Riyan Haryadi Marsha Muthia Listyani Bintan Viky Syifaul Ummah KELAS C 06613072 08613212 09613011 09613165 09613199

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011

Attention Deficit /Hyperactivity Disorder (ADHD)Belum diketahui apa penyebab pasti anak-anak menjadi hiperaktif. Namun menurut dunia kedokteran, itu terkait dengan factor biologis dan genetic, serta lingkungan. Anak yang hiperaktif sering diartikan sebagai anak-anak yang nakal. Pemahaman seperti itu tidak benar (1). Semua orang mungkin tahu setidaknya anak dianggap hiperaktif dan anak ini kemungkinan besar adalah anak usia sekolah. Anak- anak ini sering kali impulsif atau bertindak sebelum berpikir. Mereka mengalami kesulitan fokus pada aktivitas tunggal dan sering berubah tak menentu dari satu tugas ke tugas lain tanpa menyelesaikan tugas yang mereka kerjakan. Anak-anak hiperaktif terlalu sering bermasalah dengan temantemannya, guru-gurunya, keluarganya dan komunitasnya(2). Banyak orang tua yang meyakini bahwa anak-anak mereka tidak memperhatikan mereka. Anak-anak berlari-lari dan melakukan banyak hal dengan cara mereka. Kurang dapat memusatkan perhatian terutama pada masa kanak-kanak, merupakan hal yang normal. Namun, pada gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD), anak memperlihatkan implusivitas tidak adanya perhatian, dan hiperaktivitas yang dianggap tidak sesuai dengan tingkat perkembangan mereka(3). A. Definisi ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) adalah kelainan hiperaktivitas kurang perhatian sering tampak sebelum usia 4 tahun dan dikarakteristikan oleh ketidaktepatan perkembangan tidak perhatian, impulsif, dan hiperaktivitas(4). ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) adalah gangguan perilaku pada anak yang terjadi suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbed(5). ADHD adalah suatu gangguan perilaku kronis yang terjadi ketika anak-anak menunjukkan gejala hiperaktif, impulsif, dan tidak bisa memusatkan perhatian (inatensi)(6). ADHD atau Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik pada jutaan anak-anak dan seringkali berlanjut sampai dewasa. Ada dua aspek utama dalam ADHD, yaitu kesulitan untuk memusatkan perhatian dan kebiasaan hiperaktif (perilaku yang tidak bisa diam) impulsif (kesulitan untuk menunda respon / dorongan untuk melakukan / mengatakan sesuatu yang tidak sabar)(7). B. Epidemiologi Kondisi umum dengan perkiraanberkisar antara 3 sampai5 %dari semua anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Insidenlebih tinggi terjadi pada anak laki-laki yang mencapai 10%(8). Berbagai studi epidemiologi menunjukkan bahwa hanya 1 sampai 7 % dari anak-anak mengalami ADHD. Anak laki-laki sekitar tiga kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengalami ADHD di masa kecil dan masa remaja. Anak laki-laki cenderung memiliki perilaku yang lebih mengganggu dibandingkan anak perempuan(9).

ADHDmempengaruhi antara3 sampai 5% darianak-anakusia sekolah, atau beberapaanak mudaAmerika dari dua jutasecara total. ADHDdidiagnosadua sampai sembilan kalilebih sering terjadi padaanak laki-lakidibandingkan anak perempuan(3).

C. Etiologi Menentukan apakah seorang anak memilikiADHD adalahprosesmultifaset. Masalah biologisdan psikologisbanyak yang dapatberkontribusi terhadapgejala yang samadengan yangdipamerkanoleh anak-anakdengan ADHD. Sebagai contoh,kecemasan, depresi, dan beberapa jenisketidakmampuan belajardapat menyebabkangejala yang serupa(10). Diagnosa berdasarkan jumlah, frekuensi, dan keparahan gejala. Gejala harus ada sedikitnya dua lingkungan yang berbeda (biasanya, rumah dan sekolah). Seringkali, diagnosa sulit karena bergantung pada pendapat pengamat. Tidak ada tes laboratorium bagi ADHD. Pertanyaan tentang berbagai aspek prilaku bisa menolong dokter membuat diagnosa. Karena mempelajari kecacatan hal yang biasa, banyak anak menjalankan pemeriksaan psikologis baik untuk menolong memutuskan adanya ADHD maupun untuk mengetahui adanya ketidakmampuan belajar yang spesifik. Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari ADHD. Seperti halnya dengan gangguan perkembangan lainnya 1. Faktor lingkungan/Psikososial a. Konflik keluarga. b. Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai. c. Jumlah keluarga yang terlalu besar. d. Orang tua terkena kasus e. Orang tua dengan gangguan jiwa f. Anak yang diasuh di penitipan anak. g. Riwayat kehamilan dengan 2. Faktor genetik Terdapat mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor dopamin (D2 dan D4). Suatu gangguan neurobiologis kronis yang ditandai dengan masalah-masalah pengaturan aktivitas 3. Gangguan otak dan metabolisme a. Trauma lahir atau hipoksia yang berdampak injury pada lobus frontalis di otak. b. Pengurangan volumeserebrum. c. Gangguan fungsi astrosit dalam pembentukan dan penyediaan laktat serta gangguan fungsi oligodendrosit.

Tabel Neurotransmiter yang terkait pada otak:

D. Patofisiologi ADHD di bagi menjadi 3 tipe: 1. Tipe predominan tidak adanya perhatian. 2. Tipe predominan hiperaktif atau impulsif. 3. Tipe kombinasi yang ditandai oleh tidak adanya perhatian dan hiperaktivitas impulsif tingkat tinggi(11).

mmmmm

Ciri ciri diagnostik dari ADHD Jenis masalah Pola perilaku khusus Kurangnya perhatian Gagal memperhatikan detail atau melakukan kecerobohan dalam tugas sekolah dan lainnya. Kesulitan mempertahankan perhatian di sekolah atau saat bermain. Tidak bisa mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas. Tampak tidak memperhatikan apa yang dikatakan orang lain. Kesulitan mengatur pekerjaan dan aktivitas lain. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang menuntut perhatian. Kehilangan alat-alat sekolah (misalnya, pensil, buku, mainan, tugas tugas). Mudah teralihkan perhatiannya. Sering lupa melakukan aktivitas sehari hari. Hiperaktivitas Tangan atau kaki bergerak gelisah atau menggeliat-geliat di kursi. Meninggalkan kursi pada situasi belajar yang menuntut duduk tenang. Berlarian atau memanjat bendabenda secara terus menerus. Kesulitan untuk bermain dengan tenang. Impulsivitas Sering berteriak di kelas. Tidak bisa menunggu giliran dalam antrian, permainan, dsb. Semua tanda yang terdapat di atas belum tentu seorang anak didiagnosis Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD). Tetapi tanda kurangnya perhatian selalu harus ada untuk diagnosa. Tanda harus ada di dua atau lebih tempat (misalnya, rumah dan sekolah) dan harus mengganggu masalah sosial atau fungsi akademis(12). Secara umum ADHD disebabkan karena terjadi kesetimbangan kimiawi atau kekurangan zat kimia tertentu di otak yang berfungsi mengatur perhatian dan aktivitas, beberapa penelitian menunjukkan adanya kecenderungan prediposisi herediter, tetapi banyak penelitian yang menyebutkan faktor sosial dan lingkungan yang lebih berperan(12). Neurotransmitter yang paling konsistenterlibat dalamADHD adalah dopamin(9).

E. Gejala

ADHD terutama bermasalah pada perhatian terus-menerus, konsentrasi, dan ketetapan tugas (kemampuan untuk menyelesaikan tugas). Anak juga mungkin terlalu aktif dan gegabah. Banyak anak prasekolah cemas, mempunyai masalah yang berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bertingkah laku dengan kurang baik. Mereka nampak tak penuh perhatian. Mereka mungkin tidak bisa diam dan menggeliat. Mereka mungkin tak sabar dan menjawab dengan kacau. Selama masa kecil nanti, anak seperti itu mungkin menggerakkan kaki mereka dengan resah, bergerak dan mengangkat-angkat tangan mereka, berbicara secara sembarangan, lupa dengan mudah, dan mereka mungkin tidak teratur. Mereka secara umum tidak agresif(12). F. Diagnosis Menentukan apakahseorang anak memilikiADHD adalahprosesmultifaset. Masalah biologisdan psikologisbanyak yang dapatberkontribusi terhadapgejala yang samadengan yangdipamerkanoleh anak-anakdengan ADHD. Sebagai contoh,kecemasan, depresi, dan beberapa jenisketidakmampuan belajardapat menyebabkangejala yang serupa(10). Diagnosa berdasarkan jumlah, frekuensi, dan keparahan gejala. Gejala harus ada sedikitnyadua lingkungan yang berbeda (biasanya, rumah dan sekolah). Seringkali, diagnosa sulit karena bergantung pada pendapat pengamat. Tidak ada tes laboratorium bagi ADHD. Pertanyaan tentang berbagai aspek prilaku bisa menolong dokter membuat diagnosa. Karena mempelajari kecacatan hal yang biasa, banyak anak menjalankan pemeriksaan psikologis baik untuk menolong memutuskan adanya ADHD maupun untuk mengetahuiadanya ketidakmampuan belajar yang spesifik. G. Tata Laksana Terapi Penanggulangan kasus penderita ADHD adalah melalui terapi medikasi atau farmakologi.Namun para ahli umumnya tidak menyarankan obat-obatan sebagai terapi tunggal. Obat memiliki efek samping yang merugikan, yaitu timbul kantuk, nafsu makan berkurang atau sebaliknya sulit tidur, tic,nyeri perut, sakit kepala, cemas, perasaan tidak nyaman, kreatvitas terhambat. Dalam jangka panjangmenyebabkan kecanduan, ketergantungan obat bahkan sampai ia dewasa. Perkembangan jiwa anakpunikut mempengaruhi munculnya perilaku adiktif. Jenis yang paling umum dari obat yang digunakan untuk mengobati ADHD adalah disebut "stimulan." Meskipun mungkin terlihat aneh untuk mengobati ADHD dengan obat yang dianggap stimulan, sebenarnya memiliki efek menenangkan pada anak-anak dengan ADHD. Banyak jenis obat stimulan yang tersedia. Sebuah obat ADHD beberapa lainnya non-stimulan dan kerja yang berbeda dari stimulan. Bagi banyak anak, obat ADHD mengurangi hiperaktif, dan impulsif dan meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus, bekerja, dan belajar. Obat juga dapat meningkatkan koordinasi fisik.Namun, satu-ukurancocok-semua pendekatan tidak berlaku untuk semua anak dengan ADHD. Apa yang bekerja untuk satu anak mungkin tidak bekerja bagi orang lain. Satu anak mungkin memiliki efek samping dengan obat tertentu, sementara anak lain mungkin tidak. Kadang-kadang beberapa obat yang berbeda atau dosis harus dicoba sebelum menemukan satu yang bekerja untuk anak tertentu. Setiap anak mengambil obat harus dimonitor dan hati-hati oleh perawat dan dokter. Obat stimulan datang dalam berbagai bentuk, seperti pil, kapsul, cair, atau patch kulit. Beberapa obat juga datang dalam bertindak pendek, long-acting, atau varietas rilis diperpanjang. Dalam masing-masing varietas, bahan aktif adalah sama, namun dilepaskan berbeda dalam tubuh. Rilis longacting atau diperpanjang bentuk sering membiarkan anak untuk minum obat hanya

sekali sehari sebelum sekolah, sehingga mereka tidak perlu melakukan perjalanan sehari ke perawat sekolah untuk dosis yang lain. Orang tua dan dokter harus memutuskan bersama yang obat yang terbaik bagi anak dan apakah anak kebutuhan obat-obatan hanya untuk jam sekolah atau malam hari dan akhir pekan juga. Terapi yang digunakan untuk pengobatan ADHD di bagi 2, yaitu : 1. Terapi Farmakologi Jenis stimulan berupa Ritalin (methylphenidate) atau Adderall, Dexedrine (sejenis amphetamine), jenis stimulan ini dianggap lebih baik dan memberi pengaruh positif pada anak dengan gangguan atensi, disamping itu efek dari obat tidak begitu buruk pada anak-anak. Obat-obatan stimulan memiliki efek paradoksikal yaitu menenangkan dan meningkatkan rentang perhatian anak-anak ADHD,sehingga anak-anak ADHD lebih tenang dan berkonsentrasi dalam belajar.Obat-obatan stimulan ini tidak hanya meningkatkan perhatian anak-anak ADHD tetapi juga mengurangi impulsivitas, overaktivitas, serta perilaku mengganggu dan agresif. Obat-obat ini aman dan efektif bila dimonitor dengan hati-hati. Penyebab efek paradoksikal dari stimulan dalam menenangkan efek ADHD belum diketahui secara pasti, namun diduga obat-obatan ini bekerja pada sistem neurotransmiter di otak. Obat-obatan ini meningkatkan aktivitas dopamin pada otak bagian depan yaitu area yang mengatur perhatian dan kontrol terhadap perilaku impulsif. Jadi obat-obatan ini dapat membantu anak-anak ADHD untuk memfokuskan perhatian mereka dan menghindarkan perilaku impulsivitas(3).

Obat yang digunakan untuk gangguan ADHD pada anak-anak, antara lain: Nama Obat Adderall Adderall XR Concerta Cylert Daytrana Dexedrine Dextrostat Focalin Metadate ER Metadate CD Ritalin Strattera Vyvanse Nama Generik Amphetamine Methylphenidate Pemoline Methylphenidate Dextroamphetamine Dexmethylphenidate Methylphenidate Methylphenidate Atomextine Lisdexamfetamine Usia 3 > Tahun 6 > tahun 6 > tahun 6 > tahun 3 > Tahun 6 > tahun 6 > tahun 6 > tahun 6 > tahun 6 > tahun

Beberapa dampak dari penggunaan obat-obatan ADHD : - Kehilangan gairah dan semangat

-

Insomnia Meningkatkan kegelisahan dan kecemasan Sakit kepala ringan(3).

( National Institute of Mental Health) Obat obatan ADHD yang beredar di indonesia 1. Meconeuro ( novell pharma ) Isi : Mecobalamin Indikasi : Neuropati perifer Perhatian : Hentikan terapi jika tidak ada respons sesudah beberapa bulan. ESO : Kapsul - Kehilangan nafsu makan, mual, diare, gangguan GI lain. Injeksi - Nyeri, Indurasi dan Sakit, berkeringat atau demam. Dosis : Kapsul : Sehari 3 X 250-500mcg. Ampul : Seminggu 3 X 1 ampul IM atau IV. Kemasn : Kapsul 250mcg x 10 x 10 Rp. 85.000,00 -; 500mcg x 10 x 10 Rp. 105.000,00 Ampul 500mcg 1 ml x 10 Rp. 120.000,00 2. Prohiper 10 ( Mersifarma ) Isi : Metilfenidat HCL 10 Indikasi : Pada orang yang kurang perhatian / kelainan hyperactifitas dan narkolepsi, sindrom perilaku

Kontra indikasi: Hiersnsitifitas terhadap metilfenidat, kecemasan, ketegangan, agitasi, hipertiroid, aritma jantung, angina pektoris yang berat dan glaukoma. Perhatian : Anak > 6 tahun, hipertensi.ESO : Gugup dan tidak bisa tidur, sakit kepala, mengantuk, berkuangnya nafsu makan , pusing dan gangguan gerakan yang di kehendaki, takikardi, palpitasi, aritma, perubahan tekanan darah, dan denyut jantung, mual, muntah, dan mulut kering, ruam, gatal,biduran, demam, nyeri sendi dan kerontokan rambut kepala.

Dosis

Kemasan

: Anak-anak (>6 thn) : dosis awal 5mg 2 x sehari, Dewasa 20-30 mg dalam 2-3 dosis terbagi, dianjurkan 30-40 menit sebelum makan. : Dos 3x10 tablet Rp. 90.000

3. Ritalin / Ritalin SR / Ritalin LA ( Novartis Indonesia ) Isi : Methylphenidat HCL Indikasi : Gangguan konsentrasi, Hyperactifitas, narkolepsi Perhatian : Memicu gangguan kepribadian dan pikirn pada pasaen spikosis. Tidak untuk depresi berat, penggunaan lama menyebabkan tolerasnsi dan ketergantungan psikis. Hati-hati pda hipertensi dan epilepsi, monitor lab darah pda penggunaan jangka panjang. Tidak dianjurkan untuk pasien umur >6 tahun,. Hindari pada penggunaan wanita hamil dan menyusui. Hatihati dalam mengemudi/menjalankan mesin. Kontra indikasi: Ansietas dan ketegangan , agita, riwayat/menderita sindrom tourette, galukoma, hipertiroidisme,aritma jantung, angina pektoris berat. ESO : Cemas, insomnia, nafsu makan berkurang, nyeri abdomen, mual, muntah, mulut kering. Sakit kepala, pusing, mengantuk, diskinesia, takikardi,palpitasi aritma, perubahan TD dan denyut jantung. Kemerahan , gatal, urtikaria, demam, rambut rontok, artralgia. Dosis : Tablet : - Dewasa : sehari 2-3 tablet terbagi dalam 2-3 dosis; : - Anak 6 thn : awl : sehari 2 x tablet dengan peningktan - 1 tablet perminggu. Maksimal sehari 6 tablet; Tablet SR : dapt digunakan bila menginginkan efeck jangka lam ( 8 jam ) melebihi masa kerja ritalin tablet biasa; Kapsul LA : Dewasa : sehari 1 x 20 40 mg, dosis dapat disesuaikan sebesar 10mg dengan inerval tiap minggu. Kemasan : Tablet 10mg x 3 x 10 Rp. 161.745,00 -; Tablet SR 20mg x 3 x 10 Rp. 294.175,00 -; Kapsul LA 20mg x 30 Rp. 274.240,00-; 30mg x 30 Rp. 253.925-; 40mg x 30(15).

Medikasi Dapat Menyembuhkan ADHD Medikasi merupakan jalan yang paling efektif untuk menghilangkan gejala-gejala ADHD, namun ia hanya akan efektif bila diberikan oleh dokter. Tidak seperti antibiotik dan medikasi lain yang diberikan dalam jangka waktu yang pendek untuk menghilangkan infeksi, pada ADHD tidak ada medikasi yang menyembuhkan kondisi ini. Untungnya, kebanyakan anak dengan ADHD dapat berubah secara signifikan dengan kombinasi terapi medikasi dan terapi perilaku. Metilfenidat lebih dari 50 tahun, dan telah dilakukan ribuan penelitian, terbukti metilfenidat aman bila diresepkan pada pasien yang sehat dan digunakan di bawah supervisi dokter. Untuk menemukan jenis obat dan dosis yang tepat diperlukan waktu. Bila gejala tidak membaik setelah pemakaian dosis terapeutik selama satu minggu atau lebih, dokter akan mempertimbangkan jenis obat lain atau menyesuaikan dosisnya.

Cara Pemberian Obat Medikasi stimulan Ada 2 bentuk stimulan: short- acting dan long - acting. Stimulan short - acting biasanya diberikan 23 kali per hari, tiap tiap dosis bekerja selama 4 - 5 jam. Stimulan long-acting biasa diberikan 1 kali per hari, bekerja selama 7 - 12 jam. Bila diperlukan, dokter akan memberi kombinasi stimulan long-acting dan shortacting. Dosis yang diberikan biasanya dimulai dari dosis paling rendah dan dinaikkan secara bertahap setiap 13 minggu sampai gejala ADHD terkontrol. Ini memerlukanwaktu beberapa bulan untuk mendapatkandosis stimulan yang tepat. Efek yang positifakan muncul dalam waktu 3090 menit setelah pemberian obat. Bila dosis terlalu rendah, gejala ADHD tidak akan hilang semuanya. 2. Terapi non Farmakologi Berikan arahan satu persatu dengan jelas dan pastikan bahawa kanak-kanak tersebut memberi perhatian dan memahaminya Beri pujian sekiranya mereka membuat sesuatu dengan baik. Cara ini akan menaikkan rasa harga dirinya. Berikan pujian dengan spesifik / tepat, contoh: tunjukkan anda berasa gembira kerana mereka telah menyimpan permainan di tempat yang betul. Wujudkan satu sistem memberi hadiah untuk menggalakkan kelakuan yang baik.Carta Bintang (hyperlink) adalah satu cara yang bagus untuk membantu kanak- kanak berkelakuan dengan lebih baik. Kekalkan kebiasaan aktiviti harian supaya kanak - kanak dapat menjangka apa yang berlaku setiap hari. Bantu kanak-kanak mengatur aktiviti harian mereka dengan mennyediakan senarai semak untuk memastikan tugasnya disempurnakan. Galakkan anak-anak untuk mengawal kata hatinya, umpamanya berfikir dulu sebelum mengeluarkan kata-kata. Bina semangat dan kelebihan yang ada pada kanak-kanak itu dan jangan menitik beratkan pada kelemahannya sahaja. Tempatkan kedudukan kanak-kanak di bahagian barisan hadapan kelas.

Minta bantuan guru untuk mencatitkan kerja kerja sekolah di dalam buku khas yang mana kanak-kanak ini boleh menunjukkannya kepada anda semasa di rumah nanti.

Pengobatan secara non Farmakologi penting pula dilakukan selain menggunakan pengobatan Farmakologi yaitu dari segi psikologis, perilaku dan pendidikan pasien. Dalam kasus ini pasien masih berusia sekolah, hendaknya pengobatan non farmakologi dilakukan di dua tempat yang penting untuk perkembangan psikologi anak yaitu rumah dan sekolah. Dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : Membentuk sikap positif pada anak dengan cara memberlakukan adanya Hadiah atau Hukuman untuk masing-masing sikap yang ditunjukkan oleh anak. Misalnya, apabila anak berbuat kebaikan, patuh atau segera merespon apa yang diperintahkan anak akan mendapat hadiah dari Orang Tua atau guru di sekolah. Hadiah bisa berupa hala apa saja yang disukai anak. Sedangkan apabila anak menunjukkan sikap yang tidak baik, orang tua atau guru dapat memberi hukuman yang mendidik, bisa berupa berdiam diri selama beberapa menit. Hal ini akan membentuk prilaku yang positif dan disiplin pada diri anak. Hukuman sebaiknya bukan berupa hukuman fisik, ini akan membuat anak merasa depresi karna trauma fisik. Saat di sekolah hendaknya guru menempatkan anak duduk di bagian yang tidak mudah diganggu teman sekelas misalnya dekat jendela, pintu atau bagian belakang kelas. Alangkah baiknya guru dan orang tua memiliki komunikasi yang baik tentang laporan prilaku anak di sekolah maupun di rumah. Ini akan memperbaiki pola sikap untuk menghadapi anak guna meningkatkan nilai akademis serta prilaku positif anak. Orang tua atau guru tidak memberikan perintah yang kompleks terhadap anak. Dan bersikap sensitif dan menujukkan kasih sayang pada anak adalah hal yang terbaik untuk terpai psikologis anak(13).

H. Efek Samping Efek samping yang paling sering dilaporkan mengalami penurunan nafsu makan, masalah tidur, kecemasan, dan lekas marah. Beberapa anak juga melaporkan sakit perut ringan atau sakit kepala. Kebanyakan efek samping ringan dan menghilang dari waktu ke waktu atau jika tingkat dosis diturunkan. Pastikan anak Anda makan makanan sehat. Jika efek samping ini tidak pergi, berbicara dengan dokter anak Anda. Juga berbicara dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kenaikan pertumbuhan atau berat badan anak Anda saat dia sedang minum obat ini.Masalah tidur, jika seorang anak tidak bisa tidur, dokter mungkin meresepkan dosis yang lebih rendah dari obat atau bentuk short acting. Dokter juga mungkin menyarankan memberikan obat pada hari sebelumnya, atau menghentikan dosis sore atau malam hari. Menambahkan resep untuk dosis rendah obat antidepresi atau obat tekanan darah yang disebut clonidine kadang-kadang membantu dengan masalah tidur. Sebuah

rutinitas tidur yang konsisten yang mencakup unsur santai seperti susu hangat, musik lembut, atau kegiatan yang tenang di lampu redup, juga dapat membantu.

I. Pengaruh ADHD Pengaruh ADHD terhadap pendidikan: Tidak dapat segera memulai suatu kegiatan Prestasi kurang Bekerja terlalu lmbat atau cepat Melupakan instruksi atau penjelasan Tidak melakukan tugas Selalu meninggalkan benda-benda samapai menit terakhir Selalu bingung Menangguhkan pekerjaan Motivasi yang kurang Kesulitan mengerjakan tugas Menghindari tman, berperilaku kacau. Pengaruh ADHD terhadap perilaku : Menuntut Turut campur dengan orang lain Mudah frustasi tidak tenang/gelisah, lebih banyak bicara, suka menjadi pemimpin, mudah berubah pendiran, mengganggu, cenderung untuk mendapat kecelakaan, dan mudah bingung, mengalami hari-hari baik dan buruk.

Pengaruh ADHD terhadap aspek sosial : mementingkan diri sendiri, egosentris, cemas, kasar , tidak peka, tidak dewasa, tertekan, harga diri rendah, keras/tenang, membuat keributan, tidak berfikir panjang, menarik diri dari kelompok, sering brperilaku tanpa perasaan, dan

J. Kasus Rida berusia 7 tahun, 120 cm, 24 kg. Saat ini dia duduk di kelas 1 Sekolah Dasar. Orang tuanya seringkali mendapatkan masukan dan laporan dari gurunya bahwa dia seringkali jalan-jalan di kelas. Rida lebih banyak berdiri dan tidak fokus pada pekerjaan sekolahnya.Orang tuanya pun mengakui bahwa di rumah pun Rida seperti itu. Seringkali Rida berganti-ganti aktivitas dan tidak pernah sampai selesai. Misalnya, bermain bongkar pasang dan selang beberapa menit kemudian sudah beralih pada permainan yang lain.Kondisi seperti ini bisa mempengaruhi prestasinya di sekolah. Rida seringkali sulit dikontrol. Dia sering mengabaikan apa yang Mamanya perintahkan. Selanjutnya, Rida diperiksakan ke Dokter Spesialis kejiwaan dan didiagnosa mengalami ADHD. Terapi yang diberikan adalah methylphenidat 5 mg, 2 X sehari. Setelah 1 minggu penggunaan, Rida mengeluh perutnya terasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makan. Pertanyaan: 1. Bagaimana penerapan asuhan kefarmasian pada An.Rida ? 2. Parameter apa yang perlu dimonitoring ?

Finding : - An. Rida - Usia 7 tahun, kelas 1 SD - Tinggi badan : 120 cm , BB : 24 kg - Di sekolah: sering jalan-jalan dikelas, berdiri dan tidak fokus pada pekerjaan sekolah - Di rumah : sering begrganti-ganti aktivitas dan tidak pernah sampai selesai, sulit dikontrol, sering mengabaikan perintah mamanya. - Didiagnosa dokter : mengalami ADHD - Terapi yang diberikan : methylphenidat 5 mg 2 x sehari - Efek samping : setelah 1 minggu penggunaan : An.Rida mengeluh perutnya terasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makan. Assesment Therapy DRPs Reaksi efek samping karena penggunaan Methylphenidat. Obat yang di guanakan mempunyai efek samping Nafsu makan berkurang Sakit perut Insomnia Pusing 1 Resolusi Untuk menangani sakit perut pada pasien, maka pemberian obat ketika perut sudah terisi dengan makanan(14). Sedangkan untuk menangani kehilangan nafsu makan, pasien di berikan makan yang sedikit tapi yang mengandung kalori tinggi, ketika effect dosis rendah(14).

Medical problem Merasa tidak nyaman pada perut dan kehilangan nafsu makan seminggu setelah penggunaan obat Methylphenidat 5mg 2 kali sehari

Monitoring : Efektifitas obat :

Interaksi obat : Efek samping :

- Anak lebih bisa tenang - Lebih mudah fokus dan di atur - Bisa mendengarkan perkataan guru maupun orang tua - Rasa tidak nyaman pada perut - Kekurangan nafsu makan

Daftar Pustaka : (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Chrisae, 2010, OROS Methylphenidate (Concerta) for the Treatment of Children and Adults with ADHD. Davison, Gerald , C., John M. Neale, 1996, Abnormal Psychology, Revised Sixth Edition, John Wiley & Sons, Inc, United States of America. Nevid, Jeffry, S., Spencer A. Rathus, Beverly greene, 2008, Psikologi Abnormal, Edisi kelima jilid 2, Erlangga, Jakarta. Mary C Townsend, 1995, Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan psikiatri, EGC, Jakarta. Judarwanto, Widodo, 2000, Penatalaksanaan Attention Deficit Hyperactive Disorders Pada Anak. Oswari, Hanifah, Rudianto Sofwan, 2009, 1 2 3 Penyakit dan Gangguan pada Anak, PT Bhuana ilmu populer, Jakarta. Anonim, http://www.kibm.or.id/healthy-news/520-adhd-anak.html, di akses pada 8 Desember 2011. Sroufe, L, Alan, Robert G Cooper, Ganie B De Hart, 1996, Child Development its nature and course, Ed. 3, Mc Graw-Hill, inc, United States of America. Nolen, Susan, Hoeksema, 2007, Abnormal Psikology Ed. 4, Make graw-Hill International Edition, USA. Anonim, 2008, Managing Medication for Children and Adolescents with AD/HD, National Resource Center on AD/HD A program of CHADD, Landover. American Psychiatric Association. 2000. DSM-IV-TR: Diagnostic and statistical manual of mental disorders. Ed 4th, text revision. Washington DC. Anonim, file.upi.edu/...A/Analisa_Definisi_dan_Teori_ADHDx.pdf, di akses 9 Desember 2011. Anonim, 2006, Benner-Davis and Heaton, Attention Deficit and Hyperactivity Disorder: Controversies of Diagnosis and Safety of Pharmacological and Nonpharmacological Treatment. Dipiro, J.T., Robert, L.T., Gary, C.Y., Gary, R.M., Barbara, G.W., Posey, L.M.,2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, edition, Mc Graw Hill Medical, New York, 1029-1035. (15) Anonim, 2008, ISO Indonesia V ol 43 2008, penerbit ikatan sarjana farmasi indonesia, Jakarta Indonesia, hal : 342. Seventh

(11) (12) (13)

(14)