Diskusi Topik ADHD
description
Transcript of Diskusi Topik ADHD
ADHDAttention deficit hyperactivity disorder
Penyusun :Nik Muhammad faris
Pembimbing :Dr. isa multazam, sp.kj (k)
Kasus Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dirujuk oleh
gurunya ke dokter anak pada minggu kedua dia bersekolah di taman kanak-kanak karena anak ini sulit dikontrol, bertindak impulsif dan kurang perhatian:
(1) Dia berpindah dari suatu aktivitas ke aktivitas yang lain dengan cepat, bertindak impulsif dan kadang terlalu agresif, tidak bisa menunggu gilirannya saat bermain atau diskusi kelompok, dan harus selalu diberikan pengawasan.
(2) Ia sangat mudah teralihkan perhatiannya dan memiliki kesulitan untuk mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya atau fokus pada tugas sekolah maupun aktivitas bermain lainnya.
KASUS Meski cemas akan perilaku anaknya, ibunya menduga
hal itu akan terjadi mengingat anaknya juga mengalami masalah yang sama dibeberapa PAUD yang telah diikuti sebelumnya. "Dia bahkan hiper sebelum dia lahir”, ibunya menjelaskan. “Terkadang saya berpikir dia bergulat di dalam perut saya. Setelah ia lahir, dirinya selalu aktif energik, dia bahkan banyak bergerak saat tidur"
GEJALA • Sulit dikontrol, bertindak impulsif dan kurang perhatian• Dia berpindah dari suatu aktivitas ke aktivitas yang lain dengan
cepat• Agresif, tidak bisa menunggu gilirannya saat bermain atau
diskusi kelompok• Mudah teralihkan perhatiannya dan memiliki kesulitan untuk
mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya
Diagnosis multi aksialAksis I• F90-98 Gangguan perilaku dan emosional
onset kanak-remaja
Aksis II• Tidak ada gangguan
Aksis III• Tidak ada penyakit penyerta
Aksis IV• Mudah teralihkan perhatiannya dan memiliki kesulitan untuk
mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya
Aksis V• 70-61
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas (GPPH) adalah anak yang menunjukan perilaku hiperaktif, impulsif, sulit memusatkan perhatian yang timbulnya lebih sering, lebih persisten dengan tingkat yang lebih berat jika dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi di seluruh dunia 2-9,5% diantaranya anak usia sekolah
• Penelitian tahun 2003 ditemukan sebanyak 51 anak dari 215 anak sekolah dasar didiagnosis GPPH di poli klinik jiwa anak dan remaja di RSCM
• Remaja & dewasa << anak usia sekolah dasar• L : P = 3-4 : 1
Etiologi
Lingkungan
Faktor genetik
Kelainan otak• Lobus prefrontal• Nukleus kaudatus
kanan• Globus palidus kanan• Vermis
Hipersensitivitas transporter
dopaminKomplikasi perinatal
Faktor genetik
• Sering ditemukan bersamaan pada beberapa anggota keluarga
• Saudara kandung anak dengan GPPH memiliki resiko lebih besar 5-7x mengalami hal yang sama
• Orang tua yang menderita GPPH mempunyai kemungkinan sebesar 50% untuk menurunkan gangguan ini pada anak mereka
• Penelitian : 55-92% anak kembar identik akan menderita gangguan yang sama jika salah satu anak tersebut menderita GPPH
Kelainan otak• Pemeriksaan otak melalui MRI• Lobus prefrontal kanan
Proses editing perilaku, mengurangi distraktibilitas,dan kesadaran seseorang
• Nukleus kaudatus kanan Menghambat respon otomatik yang datang pada bagian otak, sehingga koordinasi optimal
• Globus palidus kanan Menghambat respon otomatik yang datang pada bagian otak, sehingga koordinasi optimal
• Vermis Keseimbangan
• Lobus prefrontal, nukleus kaudatus, globus palidus, dan vermis berfungsi meregulasi perhatian seseorang
• Penyebab belum diketahui
Hipersensitivitas transporter dopamin
1. Gangguan non verbal working, memory Kehilangan rasa kesadaran akan waktu Tidak mampu menyimpan informasi di otak Persepsi tidak sesuai terhadap obyek/kejadian Perencanaan dan pertimbangan yang buruk
2. Gangguan internalisation of self directed speech Kesulitan mengikuti peraturan/tidak disiplin Self guidance dan self questioning yang buruk
3. Gangguan regulasi, motivasi, dan ambang kesadaran diri yang buruk Kesulitan dalam menyensor reaksi emosi Ambang toleransi frustasi yang rendah Hilangnya regulasi diri dalam bidang motivasi
4. Gangguan kemampuan untuk merekonstruksi perilaku Tidak mampu menyelesaikam persoalan
Komplikasi perinatal
• Perdarahan antepartum• Persalinan lama• APGAR rendah• BBLR• Ibu perokok dalam masa kehamilan
Gejala klinis
Hiperaktif
Impulsif
Sulit memusatkan
perhatianSulit
berinteraksi dengan
lingkungan
diagnosisBerdasarkan DSM IVA. Salah satu dari (1) atau (2):1. Terdapat minimal enam (atau lebih) gejala-gejala inatensi berikut yang
menetap dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sampai ke tingkat yang maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak;
a. Sering gagal untuk memberikan perhatian yang baik terhadap hal-hal yang rinci atau sering melakukan kesalahan yang tidak seharusnya/ceroboh terhadap pekerjaan sekolah, pekerjaan lain atau aktivitas-aktivitas lainnya
b. Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam melakukan tugas tanggung jawabnya atau kegiatan bermain
c. Sering tampak tidak mendengarkan (acuh) pada waktu diajak berbicarad. Sering tidak mampu mengikuti aturan atau instruksi dan gagal dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah, kehiatan sehari-hari atau pekerjaan di tempat kerja
e. Sering mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan tugas tanggung jawab atau aktivitas lainnya
f. Seringkali menghindar, tidak suka atau menolak kegiatan yang memerlukan konsentrasi lama seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah
g. Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk kegiatan atau aktivitash. Mudah teralih perhatiannya oleh stimulus dari luari. Mudah lupa akan kegiatan yang dilakukan sehari-hari
diagnosisBerdasarkan DSM IV2. Terdapat minimal enam (atau lebih) gejala-gejala hiperaktivitas-impulsivitas
berikut yang menetap dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sampai ke tingkat yang maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak;
Hiperaktivitasa. Sering tidak bisa duduk diam atau kaki-tangannya bergerak terus dengan gelisahb. Sering tidak mampu dududk diam di kursi di dalam kelas atau pada situasi
dimana anak diharapkan duduk diamc. Sering berlari atau memanjat secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai
atau pada situasi-situasi yang tidak seharusnyad. Sering mengalami kesulitan dalam bermai atau dalam kegiatan menyenangkan
bersama yang memerlukan ketenangane. Sering “bergerak” atau sepertinya “digerakkan oleh mesin”f. Sering berbicara berlebihan
Impulsivitasg. Sering memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai diajukanh. Sering mengalami kesulitan menunggu gilirani. Sering menginterupsi atau mengintrusi orang lain
diagnosisBerdasarkan DSM IVA. Salah satu dari (1) atau (2)B. Beberapa gejala-gejala hiperakti-impulsif atau inatensi yang
menyebabkan gangguan ini sudah timbul sebelum anak berusia 7 tahun
C. Gejala-gejala yang menyebabkan gangguan ini terjadi minimal pada 2 (dua) situasi/tempat yang berbeda (misalnya di sekolah atau tempat kerja dan di rumah)
D. Ada bukti yang jelas bahawa gejala-gejala ini menimbulkan gangguan klinis yang signifikan di bidang sosial, akademik dan fungsi pekerjaan lainnya
E. Gejala-gejala tidak timbul secara ekslusif selama perjalanan penyakit gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia atau gangguan psikotik lainnya dan tidak dapat dijelaskan oleh gangguan mental lainnya (seperti gangguan mood, cemas, disosiatif atau kepribadian)
Diagnosis BandingMedis/neurologis
Epilepsi
Sindroma Tourette
Movement disorders
Sekuele dari trauma kepala
Gangguan penglihatan & pendengaran
Gangguan tidur
Psikiatri
Gangguan penyesuaian
Gangguan cemas
Gangguan depresi
Mood bipolar
Retardasi mental
penatalaksanaan Tujuan : Memperbaiki pola perilaku, pola adaptasi dan
penyesuaian sosial Multi treatment approach (MTA) : Terapi obat, psikososial,
kognitif dan ketrampilan sosial1. Psikofarmakologi
• Obat golongan psikosimultan• Golongan metilfenidat• Golongan deksamefetamin• Golongan pamolin
2. Psikososial Pelatihan ketrampilan sosial untuk anak Edukasi orangtua dan guru Modifiksi perilaku ABC/Reward&punishment
prognosis
• Hiperaktif biasanya berkurang dengan usia. Tapi inatensi cenderung bertahan sampai dewasa
• Pengobatan dapat membantu. Banyak anak yang tumbuh dengan ADHD akhirnya dapat menyesuaikan
• Sekitar 20% sampai 30% anak memiliki masalah belajar dimana pengobatan ADHD tidak dapat membantu
• Saat dewasa beberapa remaja yang mengalami ADHD bisa menderita gangguan cemas atau depresi. Ketika ada tuntutan baik di sekolah atau rumah, gejala ADHD dapat menjadi lebih buruk
Thankyou