4. Presentasi Diskusi Topik Gannguan Neurotik

47
DISKUSI TOPIK GANGGUAN NEUROTIK, SOMATOFORM ,GANGGUAN PENYESUAIAN FARIZA ANDRIYAWAN I11110036

description

DT

Transcript of 4. Presentasi Diskusi Topik Gannguan Neurotik

PowerPoint Presentation

DISKUSI TOPIKGANGGUAN NEUROTIK, SOMATOFORM ,GANGGUAN PENYESUAIANFARIZA ANDRIYAWANI11110036GANGGUAN NEUROTIK

2GANGGUAN NEUROTIKDSM III, kelainan mental, dimana sebagian besar gejala atau kelompok gejala berupa distress secara individual dan dapat dikenali oleh penderita sendiri sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima dan alien (ego-dystonic), dan biasanya kontak dengan realitas masih intact.neurosis merupakan gangguan jiwa pada tahap ringanneurosis terjadi pada sebagian aspek kepribadianneurosis dapat dikenali dari gejala-gejala yang menyertainya, yaitu terutama berupa kecemasanpenderita neurosis masih mampu menyesuaikan diri dan melakukan aktivitas sehari-hari

3GANGGUAN NEUROTIKDSM-IV mencantumkan gangguan neurotik berikut ini: gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia, agorafobia tanpa riwayat gangguan panik,fobia spesifik dan sosial, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pasca trauma, gangguan stres akut, gangguan ansietas menyeluruh, gangguan ansietas akibat keadaan medis umum, gangguan ansietas yang diinduksi zat, dan gangguan ansietas yang tidak tergolongkan.

PPDGJ III, mencantumkan gangguan neurotik berikut ini :Gangguan Ansietas FobikGangguan Ansietas LainnyaGangguan Obsesif-KompulsifReaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan PenyesuaianGangguan Disosiatif (Konversi)Gangguan SomatoformGangguan Neurotik Lainnya

44GANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIAGangguan panik serangan panik yang tidak diduga dan spontan. Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relatif singkat (biasanya kurang dari satu tahun) yang disertai oleh gajala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea. Gangguan panik sering disertai agorafobia, yaitu rasa takut sendirian di tempat umum, terutama yang sulit untuk keluar dengan cepat saat terjadi serangan panik.Agoraphobia Ketakutan yang sangat dan tidak masuk akal pada tempat terbuka, ditandai dengan ketakutan yang nyata saat berada sendiri atau di tempat ramai yang sulit dihindari atau tidak bisa meminta tolong

5GAMBARAN KLINIS GANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIAGangguan panikSerangan panik pertama sering kali spontan.Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman kematian dan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien merasa kebingungan dan sulit memusatkan perhatian.Takikardi, palpitasi, sesak napas, dan berkeringat. Serangan biasanya terjadi selama 20 hingga 30 menit dan jarang terjadi lebih dari 1 jamAgorafobiaPasien agorafobia secara kaku menghindari situasi dimana akan sulit untuk mendapatkan bantuan, selalu minta ditemani ketika berada ditempat ramai.

6Etiologi :Faktor genetika Teori psikoanalitik separation anxiety : riwayat kecemasan perpisahan, ditelantarkan

Epidemiologi :Dapat berkembang pada setiap usiaSebagian pasien disertai gangguan panik

7KRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIASERANGAN PANIK = Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman, dimana empat (atau lebih) gejala berikut terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam 10 menit.8Palpitasi, jantung berdebar kuat.Berkeringat.Gemetar atau bergoncang.Rasa napas sesak atau tertahan.Perasaan tercekik.Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman. Mual atau gangguan perut.Perasaan pusing, bergoyang, melayang, atau pingsan.Derealisasi atau depersonalisasi.Ketakutan kehilangan kendali.Rasa takut mati.Parastesia.Menggigil atau perasaan panas.KRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIAGANGGUAN PANIK TANPA AGORAFOBIA9Baik (1) dan (2):Serangan panik rekuren yang tidak diharapkan.Sekurangnya satu serangan telah diikuti oleh sekurangnya 1 bulan (atau lebih) berikut ini:Kekhawatiran yang menetap akan terjadi serangan tambahan.Ketakutan tentang arti serangan atau akibatnyaPerubahan perilaku bermakna berhubungan dengan serangan.Tidak terdapat agorafobiaSerangan panik bukan karena efek fisiologis dari zat atau kondisi medis umum.Serangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lainnya.KRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIAGANGGUAN PANIK DENGAN AGORAFOBIA10Baik (1) dan (2):Serangan panik rekuren yang tidak diharapkan.Sekurangnya satu serangan telah diikuti oleh sekurangnya 1 bulan (atau lebih) berikut ini:Kekhawatiran yang menetap akan terjadi serangan tambahan.Ketakutan tentang arti serangan atau akibatnyaPerubahan perilaku bermakna berhubungan dengan serangan.Terdapat agorafobiaSerangan panik bukan karena efek fisiologis dari zat atau kondisi medis umum.Serangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lainnya.KRITERIA DIAGNOSTIK GANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIAAGORAFOBIA TANPA GANGGUAN PANIK11Adanya agarofobia berhubungan dengan rasa takut mengalami gejala mirip panik (misalnya pusing atau diare).Tidak pernah memenuhi kriteria untuk gangguan panik.Gangguan bukan karena efek fisiologis dari zat atau kondisi medis umum.Jika ditemukan suatu kondisi medis umum yang berhubungan rasa takut yang dijelaskan dalam kriteria A jelas melebihi dari apa yang biasanya berhubungan dengan kondisi.TERAPIGANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIA12FarmakoterapiObat trisiklik dan tetrasiklik clomipramine dengan dosis 10 mg per hari.Inhibitor monoamin oksidase phenelzineInhibitor ambilan kembali spesifik serotonin (SSRI) fluoxetin dan sertraline

Terapi Kognitif PerilakuInstruksi tentang kepercayaan salah dari pasien dan informasi tentang serangan panik. Latihan pernapasanGANGGUAN ANSIETAS FOBIKSuatu ketakutan yang tidak rasional yang menyebabkan penghindaran yang disadari terhadap objek, aktivitas, atau situasi yang ditakuti. Adanya atau diperkirakan adanya situasi fobik menimbulkan ketegangan parah bagi orang yang terkena. Disamping agorafobia,DSM IV mencantumkan dua fobia lain, yaitu fobia sosial dan fobia spesifik.

13Fobia spesifik Gangguan cemas yg ditandai dengan rasa takut yg menetap dan berlebihan atau tidak beralasan pada objek dan situasi yg terbatas dan jelas,berlawanan dengan rasa takut sendirian atau ditempat-tempat umum (agoraphobia) atau takut mendapat malu pada situasi sosial (fobia sosial)Fobia SosialGangguan cemas yg ditandai dengan perasaan takut dan menghindar dari situasi sosial atau pertunjukan; setiap ketakutan tersebut berupa keadaan yang memalukan dan penghinaan

14Etiologi:Pengalaman emosionalContoh: pengalaman mengemudi kecelakaanModelling : seseorang mengamati reaksi pada orang lain Pengalihan informasi : seseorang bisa diajarkan/diperingatkan tentang bahaya objek tertentuFaktor genetik

Epidemiologi :Lebih sering fobia spesifik dibandingkan dengan fobia sosialTerjadi pada 25% pada populasi. Fobia spesifik = perempuan : laki-laki = 2:1Usia awitan = 5-9 tahun, puncak awitan (jenis situasional) = 20tahunFobia sosial = perempuan > laki-laki.Prevalensi 6 bulan fobia sosial = 2-3 / 100 orangUsia awitan fobia sosial adalah remajaAwitan lazim 5 35 tahun.

15GAMBARAN KLINISGANGGUAN ANSIETAS FOBIK16Kesadaran akan kecemasan berat jika pasien terpapar dengan situasi atau objek spesifik atau jika pasien memperkirakan akan terpapar dengan situasi atau objek tersebut. Pasien dengan fobia, menurut definisinya, mencoba untuk menghindari stimulus fobik. Temuan utama pada pemeriksaan status mental adalah ketakutan yang irasional dan egodistonik terhadap situasi, aktivitas, atau objek tertentu. Pasien dapat menggambarkan bagaimana mereka menghindar dari kontak dengan situasi atau objek fobik. Depresi sering ditemukan pada pemeriksaan status mental pasien fobia.KRITERIA DIAGNOSTIKGANGGUAN ANSIETAS FOBIKFOBIA SPESIFIK17Rasa takut yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tidak beralasan, ditunjukkan oleh adanya atau antisipasi suatu objek atau situasi tertentu.Pemaparan dengan stimulus fobik hampir selalu mencetuskan kecemasan yang segera.Orang menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan atau tidak beralasan.Situasi fobik dihindari, atau jika tidak dapat dihindari maka dihadapi dengan kecemasan dan penderitaan yang kuat.Penghindaran, antisipasi kecemasan atau penderitaan dalam situasi yang ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitas orang normal.Pada individu yang berusia kurang dari 18 tahun, durasi sekurangnya adalah 6 bulan.Kecemasan, seragan panik, atau penghindaran fobik berhubungan dengan objek atau situasi spesifik yang tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.KRITERIA DIAGNOSTIKGANGGUAN ANSIETAS FOBIKFOBIA SOSIAL18Rasa takut yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi sosialPemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu mencetuskan kecemasan.Orang menyadari bahwa rasa takut adalah berlebihan atau tidak beralasan.Situasi sosial yang ditakuti dihindari, atau jika tidak dapat dihindari maka dihadapi dengan kecemasan dan penderitaan yang kuat.Penghindaran, antisipasi kecemasan atau penderitaan dalam situasi yang ditakuti secara bermakna mengganggu rutinitas orang normal.Pada individu yang berusia kurang dari 18 tahun, durasi sekurangnya adalah 6 bulan.Serangan panik bukan karena efek fisiologis dari zat atau kondisi medis umum.TERAPIGANGGUAN PANIK DAN AGORAFOBIA19Fobia SpesifikTerapi pajanan. Pasien diajari berbagai teknik untuk menghadapi kecemasan, termasuk relaksasi, kontrol pernapasan dan pendekatan kognitif terhadap gangguan. Pendekatan kognitif mendorong kenyataan bahwa situasi tersebut aman.

Fobia SosialInhibitor monoamin oksidase (phenelzine)Obat lain yang dilaporkan efektif alprazolam dan clonazepam. Psikoterapi.GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF20Obsesi : pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yg mengganggu.Kompulsi : pikiran atau perilaku yg disadari, dibakukan, dan rekuren seperti berhitung, memeriksa atau menghindari.

Etiologi : Disregulasi serotoninPeningkatan aktivitas di lobus frontalis, gangglia basalis, dan singulum pada PET35% dari faktor genetik

MANIFESTASI KLINISGANGGUAN OBSESI KOMPULSIFManifestasi klinis :Gagasan/impuls yg memaksakan dirinya terus menerus untuk melakukan pekerjaan yg berulang-ulangPerasaan ketakutan yg mencemaskan dan melakukan tindakan kebalikan melawan gagasan impulsPasien menyadari melakuan perbuatan yg mustahil dan tidak masuk akal tetapi merasakan dorongan yg kuat untuk memahaminyaDiagnosis :Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala2 obsesif atau tindakan kompulsi atau keduanya harus ada setiap hari sedikitnya 2minggu berturut-turut. Hal itu merupakan sumber penderitaan dan mengganggu aktivitas pasien21Diagnosis banding :DepresiGangguan TouretteGangguan tik lainnyaEpilepsi lobus temporalisKadang2 komplikasi trauma dan pasca ensphalitik

Perjalanan penyakit dan prognosis :Rata2 pasien memiliki onset gejala yg tiba2 50-70% pasien memiliki onset gejala setelah suatu peristiwa yg menyebabkan stres seperti kehamilan, masalah seksual, atau kematian.Perjalanan penyakit pasien ada yg berfluktuasi dan ada yg konstanPrognosis yg buruk dinyatakan oleh mengalah bukannya menahan pada kompulsi, onset pada masa anak2, kompulsi yg aneh, perlu perawatan di RS, gangguan disertai depresi yg berat, kepercayaan waham, adanya gagasan yg terlalu dipegang, dan adanya gangguan kepribadian.Pronosis yg baik ditandai oleh penyesuaian sosial dan pekerjaan yg baik, adanya peristiwa pencetus dan suatu sifat gejala yg episodik

22TERAPI GANGGUANOBSESI KOMPULSIFTERAPI :FarmakoterapiKlomipramin, SSRI (Fluoksetin), Lithium, atau MAOI (Fenelzin)Psikoterapi Terapi perilaku dengan desensitasi Terapi keluarga

23GANGGUAN STRES PASCATRAUMATimbul sebagai respon yang berkepanjangan dan atau tertunda terhadap kejadian/situasi yang menimbulkan stres, cenderung menyebabkan distres pada hampir setiap orang.

ETIOLOGIStresor, faktor psikodinamika dan faktor biologis

Gejala Khas : Bayangan kejadian traumatik terulang kembali (flashback) atau dalam mimpiKondisi perasaan beku & penumpulan emosiMenjauhi orang lainTidak responsif terhadap lingkungannyaAnhedoniaMenghindari aktivitas dan situasi yg berkaitan dengan traumanyaKadang terjadi reaksi draatik, mendadak ketakutan, panik atau agresif bila teringat traumanya

24KRITERIA DIAGNOSTIKGANGGUAN STRES PASCA TRAUMAOrang tersebut terpajan dengan peristiwa traumatik dan kedua hal ini ada:Orang tersebut mengalami,menyaksikan, atau dihadapkan dengan peristiwa yang melibatkan kematian atau cedera serius yang sebenarnya atau mengancam, atau ancman terhadap integritas fisik dirinya atau orang lain.Respons orang tersebut melibatkan rasa takut yang intens, rasa tidak berdaya, atau horor.Peristiwa traumatik secara terus-menerus dialami kembali pada satu (atau lebih) cara berikut ini:Mengingat kembali peristiwa secara berulang dan mengganggu yang menimbulkan distres, termasuk bayangan , pikiran, atau persepsi.Mimpi berulang mengenai peristiwa tersebut yang menimbulkan penderitaan.Bertindak atau merasakan seolah-olah peristiwa tersebut kembali.Penderitaan psikologis yang intens pada pajanan terhadap sinyal internal atau eksternal yang menyimbolkan atau menyerupai aspek peristiwa traumatik.Reaktifitas fisiologis pada pajanan sinyal internal atau eksternal yang menyimbolkan atau menyerupai aspek peristiwa traumatik.2526Penghindaran persisten stimulus yang berkaitan dengan trayma serta membuat kebas responsivitas umum, seperti yang ditunjukkan dengan tiga (atau lebih) gejala berikut ini:Upaya menghindari pikiran, perasaan, atau pembicaraan yang berkaitan dengan trauma.Upaya menghindari tempat, orang, atau aktivitas yang membangkitkan ingatan tentang trauma.Ketidakmampuan mengingat kembali aspek penting trauma.Minat atau pertisipasi berkurang nyata pada aktivitas yang signifikan.Perasaan lepas atau menjadi asing bagi orang lain.Kisaran afek yang terbatas.Rasa masa depan yang memendek.Meningkatnya keadaan terjaga, seperti ditunjukkan dengan dua (atau lebih) hal berikut ini:Sulit tidur atau sulit tetap tidur.Iritabilitas atau ledakan kemarahan.Sulit berkonsentrasi.Hypervigilance.Respon kaget yang berlebihan.Durasi gangguan (kriteria a, b, c, dan d) berlangsung lebih dari 1 bulan.Gangguan ini menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau gangguan di dalam area fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain.TERAPIGANGGUAN STRES PASCA TRAUMA27FarmakoterapiSSRI sertraline atau SSRI mengurangi gejala semua kelompok gejala PTSD yang khas, tidak hanya gejala yang serupa dengan depresi atau gangguan ansietas lain.

PsikoterapiRekonstruksi peristiwa. GANGGUAN CEMAS MENYELURUHAnsietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa peristiwa atau aktivitas hampir sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan. Sulit dikendalikan dan berkaitan dengan gejala somatik sperti otot tegang, iritabilitas, sulit tidur, dan gelisah. Tidak disebabkan penggunaan zat atau keadaan medis umum, 28GAMBARAN KLINISGANGGUAN CEMAS MENYELURUH29Ketegangan motorik tampak sebagai gemetar, gelisah, dan sakit kepala. Hiperaktivitas otonom tampak sebagai napas pendek, keringat berlebihan, palpitasi, dan berbagai gejala gastrointestinal. Kesiagaan kognitif adanya iritabilitas dan mudahnya pasien merasa terkejut.KRITERIA DIAGNOSTIKGANGGUAN CEMAS MENYELURUHAnsietas dan kekhawatiran berlebihan, terjadi hampir setiap hari selama sedikitnya 6 bulan, mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas.Orang tersebut merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya.Ansietas dan kekhawatiran dikaitkan dengan tiga (atau lebih) dari keenam gejala berikut:Gelisah atau merasa terperangkap atau terpojokMudah merasa lelahSulit berkonsentrasi atau pikiran kosongMudah marahOtot tegangGangguan tidurFokus dari anasietas dan kekhawatiran tidak terbatas hanya pada gambaran gangguan aksis I.Ansietas, kekhawatiran, atau gejala fisis menyebabkan distres yang secara klinis bermakna atau hendaya sosial, pekerjaan, atau area lainnya.Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat dan tidak terjadi hanya selama gangguan mood, gangguan psikotik,atau gangguan perkembangan pervasif.

30TERAPIGANGGUAN CEMAS MENYELURUH31FarmakoterapiTiga obat utama yang harus dipertimbangkan untuk terapi gangguan ansietas meyeluruh adalah buspiron, benzodiazepin, dan SSRI.

PsikoterapiTerapi perilaku-kognitif, suportif, dan psikoterapi berorientasi tilikan. Teknik perilaku-kognitif memiliki efek jangka pendek maupun jangka panjang. GANGGUAN SOMATOFORM32GANGGUAN SOMATOFORMBahasa Yunani soma tubuh Gangguan somatoform adalah kelompok penyakit yang luas dan memiliki tanda serta gejala yang berkaitan dengan tubuh sebagai komponen utama. Otak mengirimkan sinyal yang mempengaruhi kesadaran pasien dan menunjukkan adanya masalah serius di tubuh.DSM IV lima kelompok gangguan somatoform spesifik, yaitu gangguan somatisasi, gangguan konversi, hipokondriasis, gangguan dismorfik tubuh, dan gangguan nyeri.

33GANGGUAN SOMATISASIDEFINISIGangguan somatisasi ditandai dengan banyak gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan dengan adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratoriumETIOLOGIPenyebab gangguan somatisasi tidak diketahui34GAMBARAN KLINISGANGGUAN SOMATISASI35Banyak keluhan somatik. Mual dan muntah, kesulitan menelan, nyeri di lengan dan tungkai, sesak napas.Riwayat medis yang rumit dan panjang. Pasien sering meyakini bahwa mereka telah sakit selama sebagian besar hidup mereka. Dapat pula terdapat gejala pseudoneurologis seperti gangguan koordinasi atau keseimbangan, paralisis atau kelemahan fokal, kesulitan menelan atau benjolan di tenggorok, afonia, retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi raba atau nyeri pengelihatan ganda, buta tuli, kejang, atau hilang kesadaran.KRITERIA DIAGNOSTIKGANGGUAN SOMATISASIRiwayat banyak keluhan fisik sebelum usia 30 tahun yang terjadi selama suatu periode beberapa tahun dan menyebabkan pencarian terapiatau hendaya fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya.Masing masing kriteria berikut ini harus dipeuhi dengan setiap gejala terjadi pada waktu kapanpun selama perjalanan gangguan:Empat gejala nyeri: riwayat nyeri berkaitan pada sedikitnya empat tempat atau fungsi yang berbeda.Dua gejala gastrointestinal selain nyeri.Satu gejala seksual selain nyeri.Satu gejala pserudoneurologis yang tidak terbatas pada nyeri.Baik (1) maupun (2):Setelah penelitian yang sesuai, setiap gejala kriteria B tidak dapat dijelaskan secara utuh dengan keadaan medis umum yang diketahui atau efek langsung dari zat.Jika terdapat gangguan medis umum, keluhan fisik, atau hendaya sosial dan pekerjaan yang diakibatkan jauh melebihi yang diperkirakan dari ananmnesis, pemeriksaan fisik, dan temuan laboratorium.Gejala yang dihasilkan tanpa disengaja atau dibuat-buat.36TERAPIGANGGUAN SOMATISASI37Psikoterapi menurunkan pengeluaran untuk perawatan kesehatan pribadi hingga 50 persen. Psikoterapi pasien dibantu beradaptasi dengan gejalanya, mengekspresikan perasaan dan emosi yang mendasari.HIPOKONDRIASISDEFINISIRasa takut menderita, atau yakin memiliki penyakit berat ketika seseorang salah menginterpretasikan gejala atau fungsi tubuh. Hipokondriasis terjadi akibat interpretasi yang tidak realistik atau tidak akurat mengenai gejala atau sensasi fisik, walaupun tidak ada penyebab medis yag ditemukan. ETIOLOGIAmbang dan toleransi yang rendah terhadap gangguan fisik.Keinginan untuk mendapat peranan sakit 38GAMBARAN KLINISHIPOKONDRIASIS39Keyakinan mengalami penyakit berat yang belum terdeteksi.Mempertahankan keyakinan bahwa mereka mengalami penyakit tertentu dan dapat merubah keyakinan pada penyakit lain. Pendirian tersebut bertahan walaupun hasil laboratorium dan pemeriksaan lainnya menunjukkan negatif. KRITERIA DIAGNOSTIKHIPOKONDRIASISPreokupasi dengan rasa takut atau gagasan bahwa seseorang memiliki penyakit serius berdasarkan pada kesalahan interpretasi seseorang terhadap gejala tubuh.Preokupasi tetap ada meskipun telah dilakukan evaluasi dan penjelasan medis yang sesuai.Keyakinan pada kriteria (a) tidak memiliki intensitas waham dan tidak terbatas pada kekhawatiran terbatas mengenai penampilan.Preokupasi ini menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya.Durasi gangguan sedikitnya 6 bulan.Preokupasi ini tidak lebih mungkin disebabkan oleh gangguan ansietas menyeluruh, gangguan obsesif kompulsif, gangguan panik gangguan depesif berat, ansietas perpisahan atau somatoform lain.40TERAPIHIPOKONDRIASIS41Terapi ini dilakukan dengan berfokus pada pengurangan stres dan edukasi untuk menghadapi penyakit kronis. Psikoterapi kelompok sering memberikan dukungan sosial dan interaksi sosial yang membantu mengurangi ansietas.GANGGUAN PENYESUAIAN42GANGGUAN PENYESUAIANDEFINISIReaksi maladaptif jangka pendek terhadap stresor psikososial.Gangguan penyesuaian diharakan pulih segera setelah stresor berhenti.Jika menetap suatu tingkat adaptasi baru.

ETIOLOGIStressor perceraian, kehilangan pekerjaan, atau kematian.Stadium perkembangan tertentu masuk sekolah, menikah, menjadi orang tua.

43GAMBARAN KLINISGANGGUAN PENYESUAIAN44Depresif, cemas, dan ciri campuran paling lazim ditemukan pada orang dewasa. Gejala fisik paling lazim pada anak-anak dan lansia tetapi dapat terjadi pada kelompok usia berapapun. Manifestasinya juga dapat mencakup perilaku menyerang dan menyetir dengan ceroboh, minum alkohol berlebihan, melalaikan tanggung jawab hukum, penarikan diri, tanda vegetatif, insomnia, serta perilaku bunuh diri.KRITERIA DIAGNOSTIKGANGGUAN PENYESUAIANTimbulnya gejala emosional atau perilaku sebagai respon terhadap stresor yang dapat diidentifikasi dalam waktu 3 bulan setelah onset stresor.Gejala atau perilaku ini secara klinis bermakna seperti yang terlihat dari hal berikut:Penderitaan yang nyata dan berlebihan dari apa yang diperkirakan terjadi akibat pajanan dari stresor.Hendaya bermakna fungsi sosial atau pekerjaan.Gangguan terkait stres tidak memenuhi kriteria gangguan Aksis I spesifik lainnya dan bukan hanya perburukan dari gangguan Aksis I dan II yang telah ada sebelumnya.Gejala tidak menunjukkan berkabung.Ketika stresor (atau akibat stresor) berakhir, gejala tidak berlangsung selama lebih dari 6 bulan lagi.45TERAPIGANGGUAN PENYESUAIAN46FarmakoterapiAnti ansietas atau anti depresan.Pasien yang menarik diri obat psikostimultan. Obat antipsikotik jika terdapat tanda-tanda dekompensasi atau psikosis yang akan terjadi. SSRI diketahui memiliki efek mengobati gejala berkabung traumatik.

Psikoterapi Terima kasih47