96257512 Makalan ADHD

download 96257512 Makalan ADHD

of 27

description

Makalah ADHD

Transcript of 96257512 Makalan ADHD

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Attention Deficit Hyperaktivity Disorder (ADHD) dicirikan dengan tingkat

    gangguan perhatian, impulsivitas dan hiperaktivitas yang tidak sesuai dengan tahap

    perkembangan dan gangguan ini dapat terjadi disekolag maupun di rumah (Isaac,

    2005). Pada kira-kira sepertiga kasus, gejala-gejala menetap sampai dengan masa

    dewasa (Townsend, 1998). ADHD adalah salah satu alas an dan masalah kanak-kanak

    uyang paling umum mengapa anak-anak dibawa untuk diperiksa oleh para professional

    kesehatan mental. Konsensus oendapat professional menyatakan bahwa kira-kira 305%

    atau sekitar 2 juta anak-anak usia sekolah mengidap ADHD (Martin, 1998).

    Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa 5% dari populasi usia sekolah

    sampai tingkat tertentu dipengaruhi oleh ADHD, yaitu sekitar 1 % sangat hiperaktif.

    Sekitar 30-40% dari semua anak-anak yang diacu untuk mendapatkan bantuan

    professional karena masalah perilaku, datang dengan keluhan yang berkaitan dengan

    ADHD (Baihaqi dan Sugiarmin, 2006). Di beberapa negara lain, penderita ADHD

    jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia. Literatur mencatat, jumlah

    anak hiperaktif di beberapa negara 1:1 juta. Sedangkan di Amerika Serikat jumlah anak

    hiperaktif 1:50. Jumlah ini cukup fantastis karena bila dihitung dari 300 anak yang ada,

    15 di antaranya menderita hiperaktif. "Untuk Indonesia sendiri belum diketahui jumlah

    pastinya. Namun, anak hiperaktif cenderung meningkat (Pikiran rakyat, 2009).

    Dewasa ini, anak ADHD semakin banyak. Sekarang prevalensi anak ADHD di

    Indonesia meningkat menjadi sekitar 5% yang berarti 1 dari 20 anak menderita ADHD.

    Peningkatan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik ataupun pengaruh

    lingkungan yang lain, seperti pengaruh alkohol pada kehamilan, kekurangan omega 3,

    alergi terhadap suatu makanan, dll (Verajanti, 2008).

    1.2 RUMUSAN MASALAH

    1. Apa pengertian ADHD ?

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 1

  • 2. Apa etiologi dari ADHD ?

    3. Apa macam macam gangguan dari ADHD ?

    4. Apa psikopatologi dari ADHD ?

    5. Apa manifestasi klinis dari ADHD ?

    6. Apa diagnosa banding dari ADHD ?

    7. Apa komplikasi dari ADHD ?

    8. Apa pemeriksaan penunjang untuk ADHD ?

    9. Bagaiman pencegahan dari ADHD ?

    10. Bagaimana penatalaksanan medis dan perawatan pada anak dengan ADHD ?

    11. Apa peran oraang tua terhadapa anak dengan ADHD ?

    12. Bagaimana asuhan keperawatan dengan anak ADHD ?

    1.3 TUJUAN

    1.3.1 TUJUAN UMUM

    Agar mahasiswa mengetahui tinjauan terori ADHD serta asuhan

    keperawatannya dan untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak II pada

    semester VI.

    1.3.2 TUJUAN KHUSUS

    Agar mahasiswa mengetahui :

    1. Pengertian ADHD

    2. Etiologi dari ADHD.

    3. Macam macam gangguan dari ADHD.

    4. Psikopatologi dari ADHD.

    5. Manifestasi klinis dari ADHD

    6. Diagnosa banding dari ADHD.

    7. Komplikasi dari ADHD.

    8. Pemeriksaan penunjang untuk ADHD

    9. Pencegahan dari ADHD.

    10. Penatalaksanan medis dan perawatan pada anak dengan ADHD ?

    11. Peran oraang tua terhadapa anak dengan ADHD

    12. Asuhan keperawatan dengan anak ADHD

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 2

  • 1.4 MANFAAT

    A. Teoritis

    Sebagai dokumen ilmiah guna pengembangan pengetahuan tentang ADHD

    pada anak.

    B. Praktis

    Sebagai bahan masukan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya

    penanganan ADHD pada anak.

    BAB II

    TINJAUAN TEORIAsuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 3

  • 2.1 Definisi ADHD

    ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan

    neurobiologis yang ciri-cirinya sudah tampak pada anak sejak kecil. Anak ADHD

    mulai menunjukkan banyak masalah ketika SD karena dituntut untuk

    memperhatikan pelajaran dengan tenang, belajar berbagai ketrampilan akademik,

    dan bergaul dengan teman sebaya sesuai aturan (Ginanjar, 2009). ADHD adalah

    gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga

    menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.

    Ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa

    duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang

    duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah,

    suka meletup-letup, aktifitas berlebihan, dan suka membuat keributan (Klikdokter,

    2008)

    ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah kelainan

    hiperaktivitas kurang perhatian yang sering ditampakan sebelum usia 4 tahun dan

    dikarakarakteriskan oleh ketidaktepatan perkembangan tidak perhatian, impulsive

    dan hiperaktif (Townsend, 1998). ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit

    Hyperactivity Disorder, suatu kondisi yang pernah dikenal sebagai Attention

    Deficit Disorder (Sulit memusatkan perhatian), Minimal Brain Disorder (Ketidak

    beresan kecil di otak), Minimal Brain Damage (Kerusakan kecil pada otak),

    Hyperkinesis (Terlalu banyak bergerak / aktif), dan Hyperactive (Hiperaktif). Ada

    kira-kira 3 - 5% anak usia sekolah menderita ADHD (Permadi, 2009).

    2.2 Etiologi

    Belum diketahui dengan pasti penyebab ADHD. Macam-macam teori yang

    menyebabkan ADHD di antaranya :

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 4

  • a) Psikodinamika

    Anak dengan gangguan ini akan mengalami gangguan perkembangan ego.

    Perkembangan ego menjadi retardasi dan dimanifestasikan dengan perilaku yang

    impulsif, seperti ada perilaku tempertatrum yang berat. Kegagalan berprestasi yang

    berulang, kegagalan mengikuti petunjuk social dan harga diri rendah. Beberapa

    teori menunjukkan bahwa anak tetap pada fase simbiotik dan tidak dapat

    membedakan dirinya dengan ibunya.

    b) Biologis

    Hal ini bisa di akibatkan oleh:

    Genetik ( resiko meningkat jika ada riwayat keluarga )

    Faktor perkembangan

    Kelainan fungsi pada jalur inhibisi dilobus parietalis dan frontalis.

    c) Dinamika Keluarga

    Teori ini menunjukkan bahwa perilaku yang merusak ini dipelajari anak

    sebagai cara untuk mendapatkan perhatian orang dewasa.kemungkinan iritabilitas

    impulsive ditemukan atau tidak terlihat pada individu ADHD dari saat lahir reaksi

    orang tua cenderung menguat dan karenanya mempertahankan atau meningkatkan

    intensitas gangguan. Ansietas berasal dari disfungsi system keluarga masalah

    perkawinan dan lain sebagainya, dapat juga member kontribusi pada gejala

    gangguan ini orang tua frustasi terhadap buruk anak terhadap keadaan

    tertentu.orang tua mungkin menjadi terlalu sensitif atau menjadi putus asa dan tidak

    member struktur eksternal.

    d) Psikososial

    Kemiskinan

    Diet ( timbale, tertazine )

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 5

  • Penyalahgunaan alcohol oleh orang tua

    2.3 Macam macam gejala ADHD

    1. Inatensi (Kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian )

    Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail / rinci

    sering membuat kesalahan karena ceroboh

    Sulit mempertahankan perhatiannya pada tugas - tugas atau aktifitas

    bermain

    Segera tidak mendengarkan sewaktu diajak bicara

    Sering tidak mengikuti perintah / cenderung menentang dan tidak

    memahami perintah

    Sering tidak dapat mengorganisir / mengatur tugas - tugas / aktivitasnya

    Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas - tugas yang

    menuntut

    ketahanan mental

    Sering kehilangan barang

    Perhatiannya mudah beralih

    Pelupa

    2. Hiperaktivitas

    Kaki dan tangannya tidak dapat tenang

    Berteriak - teriak di tempat duduknya

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 6

  • Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelas

    Berlari kesana kemari

    Sulit melakukan aktivitas / bermain dengan tenang

    Ada saja yang dilakukan

    Seringkali bicara keras keras

    3. Impulsivitas

    Menjawab sebelum selesai pertanyaan

    Sulit menunggu giliran

    Sering menginterupsi atau mengintrusi orang lain (misal orang lain sedang

    berbicara atau bermaib)

    2.4 Psikopatologi

    Sebagian besar profesional sekarang percaya bahwa ADHD terdiri dari tiga

    masalah pokok: kesulitan dalam perhatian berkelanjutan, pengendalian atau

    penghambatan impuls, kegiatan berlebihan. Beberapa periset, seperti Barkley,

    menambahkan masalah-masalah lain seperti kesulitan metauhi peraturan dan

    instruksi, adanya vairiabilitas berlebih dalam berespons situasi, khusunya pekerjaan

    sekolah. Singkatnya ADHD merupakan suatu gangguan perkembangan yang

    mengakibatkan ketidakmampuan mengatus perilaku, khususnya untuk

    mengantisipasi tindakan dan keputusan masa depan. Anak yang mengidap ADHD

    relative tidak mampu menahan diri untuk merespons situasi pada saat tertentu.

    Mereka benar-benar tidak bisa menunggu. Penyebabnya diperkirakian karena

    mereka memiliki sumber biologis yang kuat yang ditemukan pada anak-anak

    dengan predisposisi keturunan (Martin, 1998).

    Beberapa penelitian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari

    ADHD. Seperti halnya dengan gangguan perkembangan lainnya (autisme), Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 7

  • beberapa faktor yang berperan dalam timbulnya ADHD adalah faktor genetik,

    perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak saat perinatal, Tingkat

    kecerdasan (IQ), terjadi disfungsi metabolism, hormonal, lingkungan fisik dan

    sosial sekitar, asupan gizi, dan orang-orang dilingkungan sekitar termasuk keluarga.

    Beberapa teori yang sering dikemukakan adalah hubungan antara neurotransmitter

    dopamine dan epinephrine. Teori faktor genetik, beberapa penelitian dilakukan

    bahwa pada keluarga penderita, selalu disertai dengan penyakit yang sama

    setidaknya satu orang dalam keluarga dekat. Orang tua dan saudara penderita

    ADHD memiliki resiko hingga 2- 8 x terdapat gangguan ADHD (Klik dokter,

    2008).

    Teori lain menyebutkan adanya gangguan disfungsi sirkuit neuron di otak

    yang dipengaruhi oleh berbagai gangguan neurotransmitter sebagai pengatur

    gerakan dan control aktifitas diri. Beberapa faktor resiko yang meningkatkan

    terjadinya ADHD : kurangnya deteksi dini, gangguan pada masa kehamilan

    (infeksi, genetic, keracuanan obat dan alkohol, rokok dan stress psikogenik),

    gangguan pada masa persalinan (premature, postmatur, hambatan persalinan,

    induksi, kelainan persalinan) (Klikdokter, 2008).

    Menurut Isaac (2005) anak dengan ADHD atau attention Deficit

    Hyperactivity Disorder mempunyai ciri-ciri anrtara lain:

    1. Sulit memberikan perhatian pada hal-hal kecil

    2. Melakukan kesalahan yang ceroboh dalam pekerjaan sekolah.

    3. Sulit berkonsentrasi pada satu aktivitas

    4. Berbicara terus, sekalipun pada saat yang tidak tepat

    5. Berlari-lari dengan cara yang disruptif ketika diminta untuk duduk atau diam

    6. Terus gelisah atau menggeliat

    7. Sulit menunggu giliran

    8. Mudah terdistraksi oleh hal-hal yang terjadi di sekelilingnya

    9. Secara impulasif berkata tanpa berpikir dalam menjawab pertanyaanAsuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 8

  • 10. Sering salah menempatkan tugas-tugas sekolah, buku atau mainan

    11. Tampak tidak mendengar, sekalipu diajak berbicara secara langsung

    Rasio anak laki-laki berbanding perempuan adalah antara 4:1 dalam jenis

    dan tipe hiperaktif impulsif dan untuk kurang perhatian rasio anak laki-laki dan

    perempuan adalah 1:1. Gejala-gejala ini kurang jelas daripada tipe hiperaktiv

    impulsif yang lebih demonstratif. Gejala seperti ini diabaikan dan didiagnosis

    dengan keliru pada banyak anak. Menurut penelitian Breton yang dilakukan pada

    1999, ADHD lebih banyak dialami oleh anak laki-laki dari pada perempuan,

    dengan estimasi 204% untuk anak perempuan dan 6-9% untuk anak laki-laki usia 6-

    12 tahun. Anak laki-laki ADHD lebih banyak terjadi karena mereka lebih

    menunjukkan perilaku menantang dan agresif dibandingkan dengan anak

    perempuan (Baihaqi dan Sugiarmin, 2006).

    2.5 Manifestasi Klinik

    Menurut Townsend (1998) ada beberapa tanda dan gejala yang dapat dapat

    ditemukan pada anak dengan ADHD antara lain :

    a. Sering kali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya mengeliat-

    geliat.

    b. Mengalami kesulitan untuk tetap duduk apabila diperlukan

    c. Mudah bingung oleh dorongan-dorongan asing

    d. Mempunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatau permainan atau

    keadaan di dalam suatu kelompok

    e. Seringkali menjawab dengan kata-kata yang tidak dipikirkan terhadap

    pertanyaan-pertanyaan yang belum selesai disampaikan

    f. Mengalami kesulitan untuk mengikuti instruksi-instruksi dari orang lain

    g. Mengalami kesulitan untuk tetap bertahan memperhatikan tugas-tugas atau

    aktivitas-aktivitas bermain

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 9

  • h. Sering berpindah-pindah dari satu kegiatan yang belum selesai ke kegiatan

    lainnya

    i. Mengalami kesulitan untuk bermain dengan tenang

    j. Sering berbicara secara berlebihan.

    k. Sering menyela atau mengganggu orang lain

    l. Sering tampaknya tidak mendengarkan terhadap apa yang sedang dikatakan

    kepadanya

    m. Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk tugas-tugas atau

    kegiatan-kegiatan yang berbahaya secara fisik tanpa mempertimbangkan

    kemungkinan-kemungkinan akibatnya (misalnya berlari-lari di jalan raya

    tanpa melihat-lihat).

    2.6 Diagnosa banding

    a. Ratardasi mental

    b. Kecemasan terhadap anak

    c. Depresi sekunder

    d. Autisme

    e. Gangguan perkembangan belajar

    2.7 Komplikasi

    1. Diagnosis sekunder-gangguan konduksi, depresi, dan penyakit ansietas

    2. Pencapaian akademik kurang, gagal disekolah, sulit membaca dan mengerjakan

    aritmatika ( sering kali akibat abnormalitas konsentrasi )

    3. Hubungan dengan teman sebaya buruk ( sering kali perilaku agresif dan kata-

    kata yang diungkapkan )

    4. IQ rendah / kesulitan belajar ( anak tidak duduk tenang dan belajar )

    5. Resiko kecelakaan ( karena impulsivitas )

    6. Percaya diri rendah dan penolakan teman-teman sebaya ( perilakunya membuat

    anak-anak lainnya marah )

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 10

  • 2.8 Pemeriksaan Penunjang

    Dilakukan Skrining DDTK pada anak pra sekolah dengan ADHD :

    Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adnya Gangguan

    PemusatanPerhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan ke atas

    Jadwal deteksi dini GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi atau

    bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada kecurigaan tenaga

    kesehatan, kader kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA, dan guru TK.

    Keluhan tersebutdapat berupa salah satu atau lebih keadaan di bawah ini :

    a. Anak tidak bisa duduk tenang

    b. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah

    c. Perubahan suasan hati yang yang mendadak/impulsive

    Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian

    danHiperaktivitas/GPPH (Abbreviated Conners Ratting Scale) yaituFormulir yang

    terdiri dari 10 pertanyaan yang ditanyakan kepada orangtua / pengasuh anak / guru

    TK dan pertanyaan yang perlu pengamatan pemeriksa.

    Cara menggunakan formulir deteksi dini GPPH :

    a. Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilakuyang

    tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada orangtua / pengasuh

    anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab.

    b. Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada formulir

    deteksi dini GPPH

    c. Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak berada,missal

    ketika di rumah, sekolah, pasar, took, dll. Setiap saat dan ketika anak dengan

    siapa saja.

    d. Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama

    dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

    Interpretasi :

    Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak

    Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak

    Nilai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 11

  • Nilai 3 : jiak keadaan tersebut selalu ada pada anak.Beri nilai total 13 atau lebih

    anak kemungkinan dengan GPPH.

    Intervensi :

    Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke Rumah Sakit yangmemiliki

    : fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk konsultasi lebih lanjut.

    Beri nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu, jadwalkan pemeriksaan

    ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepadaorang-orang terdekat

    dengan anak (orang tua, pengasuh, nenek, guru,dsb).

    Menurut Doenges et. al (2007) pemeriksaan diagnostic yang dilakukan pada anak

    dengan ADHD antara lain :

    1. Pemeriksaan Tiroid : dapat menunjukkan gangguan hipertiroid atau hipotiroid

    yang memperberat masalah

    2. Tes neurologist (misalnya EEG, CT scan) menentukan adanya gangguan otak

    organic

    3. Tes psikologis sesuai indikasi : menyingkirkan adanya gangguan ansietas,

    mengidentifikasi bawaan, retardasi borderline atau anak tidak mampu belajar

    dan mengkaji responsivitas social dan perkembangan bahasa

    4. Pemeriksaan diagnostic individual bergantung pada adanya gejala fisik

    (misalnya ruam, penyakit saluran pernapasan atas, atau gejala alergi lain,

    infeksi SSP)

    FORMULIR DETEKSI DINIGANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN

    HIPER AKTIVITAS (GPPH)

    (Abbreviated Conners Ratting Scale)

    Kegiatan yang diamati 0 1 2 3

    1.Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan

    2.Mudah menjadi gembira, impulsive

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 12

  • 3.Menganggu anak-anak lain

    4.Gagal menyelesaikan kegiatan yang telahdimulai, rentang

    perhatian pendek 5.Menggerak-gerakkan anggota badan ataukepala secara

    terus-menerus6.Kurang perhatian, mudah teralihkan

    7.Permintaannya harus segera dipenuhi,,mudah menjadi

    frustasi8.Sering dan mudah menangis

    9.Suasana hatinya mudah berubah dengancepat dan drastis

    10.Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak

    terduga.Jumlah :

    Nilai total :

    2.9 Pencegahan

    a. Skrining DDTK pada ADHD

    b. Perawatan saat hamil ( hindari obat obatan dan alkoholic ) untuk orang tua

    c. Asupan nutrisi yang seimbang

    d. Berikan rutiitas yang tersturktur ( membantu anak untuk mematuhi jadwal yang

    teratur )

    e. Manajemen perilaku (dapat mendorong anak untuk fokus pada apa yang

    mereka lakukan )2.10 Penatalaksanaan Medis dan Perawatan

    A. Perawatan

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 13

  • Menurut Videbeck (2008) intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada anak

    dengan Attention Deficyt Hyperactivity Disorder (ADHD) antara lain :

    1. Memastikan keamanan anak dan keamanan orang lain dengan :

    a. Hentikan perilaku yang tidak aman

    b. Berikan petunjuk yang jelas tentang perilaku yang dapat diterima

    dan yang tidak dapat diterima

    c. Berikan pengawasan yang ketat

    2. Meningkatkan performa peran dengan cara :

    a. Berikan umpan balik positif saat memenuhi harapan

    b. Manajemen lingkungan (misalnya tempat yang tenang dan bebas

    dari distraksi untuk menyelesaikan tugas)

    3. Menyederhanakan instruksi/perintah untuk :

    Dapatkan perhatian penuh anak

    Bagi tugas yang kompleks menjadi tugas-tugas kecil

    Izinkan beristirahat

    4. Mengatur rutinitas sehari-hari

    Tetapkan jadual sehari-hari

    Minimalkan perubahan

    5. Penyuluhan dan dukungan kepada klien/keluarga dengan mendengarkan

    perasaan dan frustasi orang tua

    6. Berikan nutrisi yang adekuat pada anak yang mengalami ADHD

    B. Pengobatan

    Pengobatan terhadap anak dengan ADHD umumnya dilakukan dengan

    berbagai pendekatan termasuk program pendidikan khusus, modifikasi perilaku,

    pengobatan melalui obat-obatan dan konseling. Disamping pendekatan yang

    kontroversial antara lain melakukan diet khusus dan penggunaan obat-obatan

    serta vitamin-vitamin tertentu (Delphie, 2006).

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 14

  • Menurut Videbeck (2008) obat stimulan yang sering digunakan untuk

    mengobati ADHD antara lain :

    1. Metilfenidat (Ritalin)

    Dosis 10-60 dalam 2 4 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan

    pantau supresi nafsu makan yang turun, atau kelambatan pertumbuhan, berikan

    setelah makan, efek obat lengkap dalam 2 hari.

    2.Dekstroamfetamin (Dexedrine) amfetamin (Adderall)

    Dosis 3-40 dalam 2 atau 3 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan,

    pantau adanya insomnia, berikan setelah makan untuk mengurangi efek supresi

    nafsu makan, efek obat lengkap dalam 2 hari

    3.Pemolin (Cylert)

    Dosis 37,5-112,5 dalam satu dosis harian. Intervensi keperawatan

    pantay peningkatan tes fungsi hati dan supresi nafsu makan, dapat berlangsung

    2 minggu untuk mencapai efek obat yang lengkap

    2.11 Peran Orang Tua Pada Anak ADHD

    1. Sedini mungkin membiasakan anaknya untuk hidup dalam suatu aturan. Dengan

    menerapkan peraturan secara konsisten, anak dapat belajar untuk mengendalikan

    emosinya.

    2. Sedini mungkin memberikan kepercayaan dan tanggungjawab terhadap apa yang

    seharusnya dapat dilakukan anak.

    3. Kenali kondisi diri dan psikis anak. Dengan mengenali, orang tua tak akan

    memberikan tekanan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan penolakan anak

    untuk melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 15

  • 4. Upayakan untuk menyediakan ruang belajar yang jauh dari gangguan televisi,

    mainan atau kebisingan.

    5. Sedini mungkin melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan, dan

    konsisten terhadap terapi yang sedang dijalankan oleh anak anda.

    6. Biasakan anak untuk mengekspresikan emosinya dalam bentuk tulisan atau gambar.

    7. Aturlah pola makan anak, hindari makanan dan minuman dengan kadar gula dan

    karbohidrat yang tinggi.

    8. Ajaklah anak berekreasi ke tempat-tempat yang indah. Hal ini akan membantu anak

    untuk berpikiran positif.

    9. Ajaklah anak untuk berlatih menenangkan diri. Misalnya dengan menarik nafas

    dalam-dalam dan keluarkan lewat mulut. Latihan ini bisa dilakukan berulang-

    ulang.

    BAB III

    KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN ADHD

    3.1 Pengkajian

    1. Identitas Klien :

    ADHD terjadi pada anak usia 3 th, laki laki cenderung memiliki kemungkinan

    4x lebih besar dari perempuan untuk menderita ADHD.

    2. Keluhan utama :

    Keluarga mengatakan anaknya tidak bisa diam, kaki atau tangannya bergerak

    terus

    3. Riwayat penyakit sekarang :Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 16

  • Orang tua atau pengasuh melihat tanda tanda awal dari ADHD :

    a. Anak tidak bisa duduk tenang

    b. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah

    c. Perubahan suasan hati yang yang mendadak/impulsive

    4. Riwayat penyakit sebelumnya :

    Tanyakan kepada keluarga apakah anak dulu pernah mengalami cedera otak

    5. Riwaya penyakit keluarga

    Tanyakan kepada keluarga apakah ada faktor genetic yang diduga sebagai

    penyebab dari gangguan hiperaktivitas pada anak.

    6. Riwayat psiko,sosio, dan spiritual :

    Anak mengalami hambatan dalam bermain dengan teman dan membina

    hubungan dengan teman sebaya nya karena hiperaktivitas dan impulsivitas

    7. Riwayat tumbuh kembang :

    a. Prenatal : Ditanyakan apakah ibu ada masalah asupan alcohol atau obat-obatan selama kehamilan

    b. natal : Ditanyakan kepada ibu apakah ada penyulit selama persalinan. lahir

    premature, berat badan lahir rendah (BBLR)

    c. Postnatal : Ditanyakan apakah setelah lahir langsung diberikan imunisasi apa

    tidak.

    8. Riwayat imunisasi

    Tanyakan pada keluarga apakah anak mendapat imunisasi lengkap.

    Usia

  • b. Aktivitas

    Anak sulit untuk diam dan terus bergerak tanpa tujuan

    c.Eliminasi

    Anak tidak mengelamai ganguan dalam eliminasi

    d. Istirahat tidur.

    Anak mengalami gangguan tidur

    e.Personal Higiane.

    Anak kurang memperhatikan kebersihan diri nya sendiri dan sulit di atur

    3.2 Diagnosa Keperawatan

    Menurut Videbeck (2008), Townsend (1998), dan Doenges et.al (2007)

    diagnosa keperawatan yang dapat dirumuskan pada anak yang

    mengalami ADHD antara lain :

    1. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku impulsive

    2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kelainan fungsi dari

    system keluarga dan perkembangan ego yang terlambat, serta penganiayaan

    dan pengabaian anak

    3. Ansietas berhubungan dengan ancaman konsep diri, rasa takut terhadap

    kegagalan, disfungsi system keluarga dan hubungan antara orang tua dan

    anak yang tidak memuaskan

    3.3 Rencana Keperawatan

    Menurut Videbeck (2008), Townsend (1998), dan Doenges et.al (2007)

    intervensi keperawatan yang dapat dirumuskan untuk mengatasi diagnosa

    keperawatan diatas antara lain :

    1. Risiko cedera berhubungan dengan hiperaktivitas dan perilaku

    impulsif

    Tujuan :Anak tidak akan melukai diri sendiri atau orang lain

    kriteria hasil:Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 18

  • K :Anak mengetahui, mengungkapkan dan menerima kemungkinan

    konsekuensi dari perilaku maladaptif diri sendiri

    A :Anak mau mendiskusikan perasaan-perasaan yang sebenarnya

    P :Anak memperlihatkan tingkah laku ang hati - hati

    P :Anak mampu duduk dengan tenang dan bisa untuk menunggu

    giliran

    Intervensi :

    1. Amati perilaku anak secara sering. Lakukan hal ini melalui aktivitas

    sehari-hari dan interaksi untuk menghindari timbulnya rasa waspada dan

    kecurigaan

    Rasional : Anak-anak pada risiko tinggi untuk melakukan pelanggaran

    memerlukan pengamatan yang seksama untuk mencegah tindakan yang

    membahayakan bagi diri sendiri atau orang lain

    2. Amati terhadap perilaku-perilaku yang mengarah pada

    tindakan bunuh diri

    Rasional : Peryataan-pernyataan verbal seperti "Saya akan bunuh diri, "

    atau "Tak lama ibu saya tidak perlu lagi menyusahkan diri karena saxa"

    atau perilaku-perilaku non verbal seperti memnbagi-bagikan barang-

    barang yang disenangi, alam perasaan berubah. Kebanyakan anak yang

    mencoba untuk bunuh diri telah menyampaikan maksudnya, baik

    secara verbal atau nonverbal.

    3. Dapatkan kontrak verbal ataupun tertulis dari anak yang menyatakan

    persetujuannya untuk tidak mencelakaka diri sendiri dan menyetujui

    untuk mencari staf pada keadaan dimana pemikiran kearah tersebut

    timbul

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 19

  • Rasional : Diskusi tentang perasaan-perasaan untuk bunuh diri dengan

    seseorang yang dipercaya memberikan suatu derajat perasaan lega pada

    anak. Suatu perjanjian membuat permasalahan menjadi terbuka dan

    menempatkan beberapa tanggung jawab bagi keselamatan dengan

    anak. Suatu sikap menerima anak sebagai seseorang yang patut

    diperhatikan telah disampaikan.

    4. Singkirkan semua benda-benda yang berbahaya dari lingkungan anak

    Rasional : Keselamatan fisik anak adalah prioritas dari keperawatan.

    5. Usahakan untuk bisa tetap bersama panak jika tingkat kegelisahan dan

    tegangan mulai meningkat

    Rasional : Hadirnya seseorang yang dapat dipercaya memberikan rasa

    aman

    2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan kelainan fungsi

    dari system keluarga dan perkembangan ego yang terlambat, serta

    penganiayaan dan pengabaian anaketa

    Tujuan :Anak mengembangkan dan menggunakan keterampilan koping

    yang sesuai dengan umur dan dapat diterima social.

    kriteria hasil :

    K : Anak mengetahui kelebihan yang dimilikinya

    A : Anak mampu menundakan pemuasan terhadap keinginannya, tanpa

    terpaksa untuk menipulasi orang lain

    P : Anak mampu mengekspresikan kemarahan dengan cara yang dapat

    diterima secara social

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 20

  • P : Anak mampu mengungkapkan kemampuan-kemampuan koping

    alternatif yang dapat diterima secara sosial sesuai dengan gaya hidup dari

    yang ia rencanakan untuk menggunakannya sebagai respons terhadap rasa

    frustasi

    Intervensi:

    1. Pastikan bahwa sasaran-sasarannya adalah realistis

    Rasional : penting bagi anak untuk nmencapai sesuatu, maka rencana

    untuk aktivitas-aktivitas di mana kemungkinan untuk sukses adalah

    mungkin. Sukses meningkatkan harga diri

    2. Sampaikan perhatian tanpa syarat pada anak

    Rasional : Komunikasi dari pada penerimaan anda terhadapnya sebagai

    makhluk hidup yang berguna dapat meningkatkan harga diri

    3. Sediakan waktu bersama anak, keduanya pada saty ke satu basis dan

    pada aktivitas-aktivitas kelompok

    Rasional : Hal ini untuk menyampaikan pada anak bahwa anda merasa

    bahwa dia berharga bagi waktu anda

    4. Menemani anak dalam mengidentifikasi aspek-aspek positif dari dan

    dalam mengembangkan rencana-rencana untuk merubah karakteristik

    yang lihatnya sebagai negatif

    Rasional : identifikasi aspek-aspek positif anak dapat membantu

    mengembangkan aspek positif sehingga mempunyai koping individu

    yang efektif

    5. Bantu anak mengurangi penggunaan penyangkalan sebagai suatu

    mekanisme sikap defensif. Memberikan bantuan yang positif bagi

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 21

  • identifikasi masalah dan pengembangan dari perilaku-perilaku koping

    yang lebih adaptif

    Rasional : Penguatan positif membantu meningkatkan harga diri dan

    meningkatkan penggunaan perilaku-perilaku yang dapat diterima oleh

    anak

    6. Memberi dorongan dan dukungan kepada anak dalam menghadapi rasa

    takut terhadap kegagalan dengan mengikuti aktivitas-aktivitas terapi dan

    melaksanakan tugas-tugas baru. Beri pangakuan tentang kerja keras yang

    berhasil dan penguatan positif bagi usaha-usaha yang dilakukan

    Rasional : Pengakuan dan penguatan positif meningkatkan harga diri

    3. Ansietas berhubungan dengan ancaman konsep diri, rasa takut

    terhadap kegagalan, disfungsi system keluarga dan hubungan antara

    orang tua dan anak yang tidak memuaskan

    Tujuan :Anak mampu mengurangi ansietas nya

    K :Anak mengetahui penyebab dari cemasnya

    A : Anak mampu dalam memberi respons terhadap stres .

    P : Anak mampu menujukkan perilaku yang baik

    P : Anak tampak tanang dan tidak gelisah

    Intervensi :

    1. Bentuk hubungan kepercayaan dengan anak. Bersikap jujur, konsisten di

    dalam berespons dan bersedia. Tunjukkan rasa hormat yang positif dan

    tulus

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 22

  • Rasional : Kejujuran, ketersediaan dan penerimaan meningkatkan

    kepercayaan pada hubungan anak dengan staf atau perawat

    2. Sediakan aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada penurunan tegangan

    dan pengurangan ansietas (misalnya berjalan atau joging, bola voli,

    latihan dengan musik, pekerjaan rumah tangga, permainan-permainan

    kelompok

    Rasional : tegangan dan ansietas dilepaskan dengan aman dan dengan

    manfaat bagi anak melalui aktivitas-aktivitas fisik

    3. Anjurkan anak untuk mengidentifikasi perasaan-perasaan yang

    sebenarnya dan untuk mengenali sensiri perasaan-perasaan tersebut

    padanya

    Rasional : Anak-anak vemas sering menolak hubungan antara masalah-

    masalah emosi dengan ansietas mereka. Gunakan mekanisme-mekanisme

    pertahanan projeksi dan pemibdahan yang dilebih-lebihkan

    4. Perawat harus mempertahankan suasana tentang

    Rasional : Ansietas dengan mudah dapat menular pada orang lain

    5. Tawarkan bantuan pada wajtu-waktu terjadi peningkatan ansietas.

    Pastikan kembali akan keselamatan fisik dan fisiologis

    Rasional : Keamanan anak adalah prioritas keperawatan

    6. Penggunaan sentuhan menyenangkan bagi beberaoa anak. Bagaimanapun

    juga anak harus berhati-hati terhadap penggunaannya

    Rasional : sebagaimana ansietas dapat membantu mengembangkan

    kecurigaan pada beberapa individu yang dapat salah menafsirkan

    sentuhan sebagai suatu agresi

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 23

  • 7. Dengan berkurangnta ansietas, temani anak untuk mengetahui peristiwa-

    peristiwa tertentu yang mendahului serangannya. Berhasil pada respons-

    respons alternatif pada kejadian selanjutnyta

    Rasional : Rencana tindakan memberikan anak perasaan aman untuk

    penanganan yang lebih berhasil terhadap kondisi yang sulit jika terjadi

    lagi

    BAB IV

    PENUTUP

    .A KESIMPULAN

    1 Bagian dari otan yang mengendalikan perilaku hiperaktif dan impulse antara lain

    lobus frontalis, mekanisme inhibitor dari korteks, system limbic , akitvasi reticular

    2. ADHD adalah gangguan perkembangan dalam

    peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktifitas anak-anak

    yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Ditandai dengan berbagai keluhan

    3. Etiologi ADHD Belum diketahui dengan pasti. Macam-

    macam teori yang menyebabkan ADHD, di antaranya : psikodinamika, biologis

    ,dinamika keluarga, psikisosial

    4. ciri-ciri ADHD :

    a. Sulit berkonsentrasi pada satu aktivitas

    b. Berlari-lari dengan cara yang disruptif ketika diminta untuk duduk atau diam

    c. Secara impulasif berkata tanpa berpikir dalam menjawab pertanyaan

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 24

  • 5. Manifestasi Klinik

    .a Sering kali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya

    mengeliat-geliat.

    .b Mengalami kesulitan untuk tetap duduk apabila diperlukan

    .c Mudah bingung oleh dorongan-dorongan asing

    .d Mempunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatau

    permainan atau keadaan di dalam suatu kelompok

    .e Seringkali menjawab dengan kata-kata yang tidak

    dipikirkanterhadap pertanyaan-pertanyaan yang belum selesai disampaikan

    6. Komplikasi dari ADHD yaitu Depresi, gagal disekolah, IQ rendah / kesulitan belajar, Resiko kecelakaan

    7. Pemeriksaan Penunjang yaitu Pemeriksaan Tiroid, Tes neurologist (misalnya EEG,

    CT scan), Tes psikologis sesuai indikasi

    8. Penaatalaksanan ADHD didasarkan pada perwatan yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak yang menderita ADHD dan di berikan terapi obat obatan.

    9. macam macam gangguan ADHD antara lai : Inatensi (Gangguan Pemusatan

    Perhatian ), Hiperaktivitas, Impulsivitas

    10. cara mendeteksi ADHD dengan cara melihat tanda tanda awal ADHD :

    a. Anaktidak bisa duduk tenang

    b. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah

    c. Perubahan susana hati yang mendadak / impulsif

    11. Peran Orang Tua Pada Anak ADHD yaitu Sedini mungkin membiasakan

    anaknya untuk hidup dalam suatu aturan. Dengan menerapkan peraturan secara

    konsisten, anak dapat belajar untuk mengendalikan emosinya.

    .B SARAN

    Berdasarkan asuhan keperawatan anak pada ADHD maka disarankan :

    1. Perawat

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 25

  • Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan ADHD

    dapat melibatkan anak dalam brain Gym untik memfokuskan perhatian anak. Anak

    ADHD mengalami kesulitan untuk fokus dan berlaku berlebihan (hiperaktif) yang

    dapat mengganggu teman-temannya. Melihat dari permasalahan tersebut, maka

    pada proyek tugas akhir ini, penulis ingin memberikan solusi dalam penyembuhan

    anak ADHD melalui metode Brain Gym yang dipercaya dapat memberikan efek

    baik kepada anak ADHD. Metode yang digunakan dari Brain Gym adalah metode

    untuk latihan koordinasi otak. Latihan koordinasi otak ini ditujukan untuk melatih

    fokus anak ADHD.

    2. Sekolah

    Sekolah dapat bekerja sama dengan keluarga dan para dokter untuk

    membantu anak ADHD di sekolah. Komunikasi terbuka antara orangtua dan staf

    sekolah dapat merupakan kunci keberhasilan anak. Para guru seringkali

    merupakan pihak yang pertama dalam mengenali perilaku seperti ADHD serta

    dapat memberikan informasi yang berguna kepada orangtua, penanggung-jawab,

    dan dokter yang dapat membantu diagnosa dan pengobatan.

    Para guru dan orangtua juga dapat bekerja-sama untuk pemecahan masalah dan

    merencanakan cara-cara untuk membantu pelajaran anak baik di rumah maupun di

    sekolah.

    3. Keluarga/Orang tua

    Keluarga atau orang tua dalam membantu anak yang menderita ADHD

    harus memberikan perawatan anak dengan metode yang berbeda dengan anak

    yang normal. Oleh karena itu hendaknya orang tua atau keluarga menyusun

    kegiatan sehingga anak mempunyai rutinitas yang sama tiap hari, mengatur

    kegiatan harian, menggunakan jadwal untuk pekerjaan rumah, dan

    memperpertahankan aturan secara konsisten dan berimbang.

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 26

  • DAFTAR PUSTAKA

    Avicenna.2012. Askep Anak Dengan ADHD. Di akses tanggal 08/05/2012 jam 11.00

    http://aangcoy13.blogspot.com/2012/01/askep-anak-dengan-attention-deficyt.html

    Doengoes, M.E. Townsend, M.C. Moorhouse, M.F. 2007. Rencana asuhan keperawatan

    Psikiatri (terjemahan). Edisi 3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

    Wijayanti, devi .2010 .ADHD . Di akses tanggal 08/04/2012 jam 11

    http://snizty.blogspot.com/2010/06/attention-deficit-hyperactivity.html

    Asuhan Keperawatan Anak Dengan ADHD 27