Refarat Depresi Pada Lansia

download Refarat Depresi Pada Lansia

of 12

Transcript of Refarat Depresi Pada Lansia

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    1/31

    REFARAT

    PENATALAKSANAAN DEPRESI PADA LANSIA

    Penyusun:

    Rosalina Hutapea

    030.10.20

    Pe!"i!"in#

    D$. %alianti P$i&an'ayani Sp. K(

    KEPANITERAAN KLINIK )A%IAN IL*+ PEN,AKIT (I-A

    R+*AH SAKIT (I-A DR. SEHART HEERD(AN

    PERIDE 23 N/E*)ER 201 1 DESE*)ER 201

    FAK+LTAS KEDKTERAN +NI/ERSITAS TRISAKTI

    1

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    2/31

    KATA PEN%ANTAR 

    Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas

     berkat dan rahmat-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan referat Tatalaksana

    Depresi pada Lansia periode 23 Noember 2!"# $ "% Desember 2!"#& Laporan ini disusun

    sebagai salah satu syarat tugas kepanitraan klinik di bagian 'lmu (esehatan )i*a di +umah ,akit

    ,oeharto eerdjan&

    .enulis mengu/apakan terimakasih atas bimbingan dr& 0alianti .& ,p& ()& .enulis

    menyadari bah*a penulisan refarat ini masih begitu banyak kekurangannya1 tetapi penulis

     berharap bah*a melalui refarat ini dapat menambah pengetahuan sehingga dapat berguna di

    masyarakat&

    )akarta1 Noember 2!"#

    2

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    3/31

    LE*)AR PEN%ESAHAN

    REFARAT TATALAKSANA DEPRESI PADA PASIEN %ERIATRI

    R+*AH SAKIT (I-A DR.SEHART HEERD(AN

    (AKARTA )ARAT

    PERIDE 23 N/*)ER 201 1 DESE*)ER 201

    Disusun untuk memenuhi salah satu syarat

    (epaniteraan (linik agian 'lmu (esehatan )i*a niersitas Trisakti

    )akarta1 Noember 2!"#

    Telah disetujui dan disahkan oleh 4

    .embimbing1

    D$. %alianti P$i&an'ayani Sp. K(

    3

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    4/31

    DAFTAR ISI

    KATA PEN%ANTAR..............................................................................................i

    LE*)AR PEN%ESAHAN..................................................................................ii

    DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

    )A) I PENDAH+L+AN&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&"

    )A) II TIN(A+AN P+STAKA

    2&" Lanjut sia dan .ermasalahannya&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&2

    2&2 Depresi lansia&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&5

    )A) III KESI*P+LAN...................................................................................

    DAFTAR P+STAKA&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&26

    LA*PIRAN&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&2%

    )A) I

    4

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    5/31

    PENDAH+L+AN

    ndang-ndang No& "3 tahun "%%6 tentang (esejahteraan Lanjut sia dikatakan bah*a yang

    dimaksud dengan lanjut usia adalah seseorang yang berusia 7! tahun keatas& atasan lansia

    menurut 89 meliputi usia pertengahan :middle age; yaitu antara 5# $ #% tahun1 lanjut usia

    :elderly; yaitu 7!-

    keempat dunia diba*ah >ina1 'ndia1 dan ?merika ,erikat& ,aat ini di 'ndonesia penduduk yang

     berusia diatas 7# tahun sekitar "! juta :517= dari jumlah penduduk;&" ,aat ini 'ndonesia telah

    memasuki era penduduk struktur lansia karena tahun 2!!% jumlah penduduk berusia di atas 7!

    tahun sekitar

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    6/31

    Depresi menurut 89 :World Health Organization; merupakan suatu gangguan mental umum

    yang ditandai dengan mood tertekan1 kehilangan kesenangan atau minat1 perasaan bersalah atau

    harga diri rendah1 gangguan makan atau tidur1 kurang energi1 dan konsentrasi yang rendah& #17

    Masalah ini dapat akut atau kronik dan menyebabkan gangguan kemampuan indiidu untuk 

     beraktiitas sehari-hari& Lansia dengan depresi biasanya lebih menunjukkan keluhan fisik 

    daripada keluhan emosi& (eluhan fisik sebagai akibat depresi kurang mudah untuk dikenali1 yang

    sering menyebabkan keterlambatan dalam penanganannya& (eluhan fisik yang mun/ul sulit

    dibedakan apakah disebabkan faktor fisik atau psikis1 sehingga depresi sering terlambat untuk 

    dideteksi& .ada kasus parah1 depresi dapat menyebabkan bunuh diri& ,ekitar 6!= lansia depresi

    yang menjalani pengobatan dapat sembuh sempurna dan menikmati kehidupan mereka1 akan

    tetapi %!= mereka yang depresi mengabaikan dan menolak pengobatan gangguan mental

    tersebut& 9leh karena itu para lansia perlu mendapat perhatian dan dukungan dari lingkungan dan

    keluarga agar dapat mengatasi perubahan yang terjadi1 selain perubahan keadaan fisik dan

    keadaan mental yang makin rentan&

    )A) II

    6

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    7/31

    TIN(A+AN P+STAKA

    2.1 LAN(+T +SIA DAN PER*ASALAHANN,A

    De*asa akhir :late adulthood ; atau lanjut usia1 biasanya merujuk pada tahap siklus

    kehidupan yang dimulai pada usia 7# tahun& ?hli gerontologi membagi lanjut usia menjadi dua

    kelompok4  young-old 1 berusia 7#-

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    8/31

    Menurut 0oldman1pengunduran diri :retirement) atau kehilangan fungsi utama di rumah1

    terutama ketika hal tersebut tidak diren/anakan atau diinginkan1 berhubungan dengan kelesuan1

    inolusi :degenerasi progresif;1 dan depresi&  Retirement  berhubungan dengan pengurangan

     pendapatan personal sebesar sepertiga sampai setengahnya& .erubahan peran akan berdampak 

    langsung pada penghargaan diri& Retirement juga akan menyebabkan perubahan gaya hidup pada

     pasangannya dan menyebabkan beberapa adaptasi dalam hubungan mereka& Dalam oyer A

    +oodin :2!!3; disebutkan bah*a sekitar "#= lansia mengalami kesulitan-kesulitan besar dalam

     penyesuaian diri terhadap retirement & #17 al-hal di atas menyebabkan lansia menjadi lebih rentan

    untuk mengalami masalah kesehatan mental& 0angguan yang sering terjadi meliputi depresi1

    ke/emasan1 alkoholisme1 dan gangguan dalam penyesuaian terhadap kehilangan atau disabilitas

    fungsional&

    2.2 DEPRESI PADA LANSIA

    2.2.1 De4inisi

    Depresi merupakan suatu gangguan mood. Mood adalah suasana perasaan yang meresap

    dan menetap yang dialami se/ara internal dan yang mempengaruhi perilaku seseorang dan

     persepsinya terhadap dunia & Depresi ialah suasana perasaan tertekan :depressed mood ; yang

    dapat merupakan suatu diagnosis penyakit atau sebagai sebuah gejala atau respons dari kondisi

     penyakit lain dan stres terhadap lingkungan& Depresi pada lansia adalah depresi sesuai kriteria

    D,M-'B& Depresi mayor pada lansia adalah didiagnosa ketika lansia menunjukkan salah satu

    atau dua dari dua gejala inti :mood terdepresi dan kehilangan minat terhadap suatu hal atau

    kesenangan; bersama dengan empat atau lebih gejala-gejala berikut selama minimal 2 minggu4

     perasaan diri tidak berguna atau perasaan bersalah1 berkurangnya kemampuan untuk 

     berkonsentrasi atau membuat keputusan1 kelelahan1 agitasi atau retardasi psikomotor1 insomnia

    atau hipersomnia1 perubahan signifikan pada berat badan atau selera makan1 dan pemikiran

     berulang tentang kematian atau gagasan tentang bunuh diri&6

    2.2.2 Epi'e!iolo#i

    8

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    9/31

    Menurut 8hite1 laCer1 dan illenbaum gejala-gejala depresif lebih sering terjadi pada

    oldest old, yaitu lebih dari 2!= dibandingkan dengan kurang dari "!= pada  young old & Tetapi

    frekuensi yang lebih tinggi tersebut diterangkan oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan

     penuaan1 seperti proporsi *anita yang lebih tinggi1 lebih banyak ketidakmampuan fisik1 lebih

     banyak gangguan kognitif1 dan status sosioekonomik yang lebih rendah& (etika faktor-faktor 

    tersebut terkontrol1 tidak ada hubungan antara gejala-gejala depresi dan usia& .realensi depresi

     pada lansia berjenis kelamin *anita lebih tinggi& ?lasan untuk perbedaan ini meliputi perbedaan

    hormonal1 efek-efek dari melahirkan1 perbedaan stressor psikososial1 dan model-model perilaku

    dari learned helplessness. 8anita memiliki risiko untuk depresi lebih tinggi daripada pria1

     bahkan di masa tua& .ada penelitian oleh ,/hoeer et al didapati prealensi depresi pada pria

    sebesar 71%= dan sebesar "71#= pada *anita& .ada penelitian oleh ,/hoeer tersebut dapat

    dilihat pada subjek penelitian bah*a disabilitas fungsional lebih sering terjadi pada *anita dan

    lebih banyak *anita yang tidak atau tidak lagi menikah& % Dalam oyer A +oodin disebutkan

     bah*a angka depresi per tahun paling rendah pada mereka yang menikah yaitu sebesar "1#=&

    ?ngka depresi tertinggi terdapat mereka yang telah ber/erai sebanyak 2 kali1 yaitu sebesar #16=&

    ?ngka depresi pada mereka yang ber/erai satu kali adalah 51"= sedangkan mereka yang tidak 

     pernah menikah memiliki angka depresi tahunan sebesar 215=& Dalam 0allo dan 0onCales

    disebutkan bah*a angka depresi pada pasien lansia dengan penyakit medis serius adalah lebih

    tinggi& Depresi dialami oleh sekitar 5!= pasien dengan stroke1 3#= pasien dengan kanker1 2#=

     pasien dengan penyakit .arkinson1 2!= pasien dengan penyakit kardioaskular1 dan "!= pasien

    dengan diabetes& %

    ,uatu penelitian menunjukkan ariasi prealensi depresi pada lansia antara !15-3#=1 rata-

    rata prealensi depresi mayor "16=1 depresi minor %16=1 dan gejala klinis depresi nyata "31#=&

    ,ekitar "#= lansia tidak menunjukkan gejala depresi yang jelas dan depresi terjadi lebih banyak 

     pada lansia yang memiliki penyakit medis& eberapa kondisi lingkungan juga berkaitan dengan

    tingkat depresi lebih besar1 orang yang tinggal di kota dua kali lebih depresi dibanding di desa1

    orang yang tinggal sendiri1 orang yang ber/erai1 kondisi ekonomi miskin1 tidak punya tempat

    tinggal1 dan tidak bekerja selama enam bulan atau lebih tiga kali lebih sering depresi dibanding

     populasi umum&"!

    2.2.3 Etiolo#i

    9

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    10/31

    (aplan menyatakan bah*a faktor penyebab depresi dapat se/ara buatan dibagi menjadi faktor 

     biologi1 faktor genetik1 dan faktor psikososial&

    a& aktor iologi

    eberapa penelitian menunjukkan bah*a terdapat kelainan pada amin biogenik1 seperti4 #

    '?? :#-idroksi indolaseti/ a/id;1 B? :omoanili/ a/id;1 M.0 :# methoy-!-

    hydroksi phenil glikol;1 di dalam darah1 urin dan /airan serebrospinal pada pasien gangguan

    mood& Neurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan epineprin&

    .enurunan serotonin dapat men/etuskan depresi1 dan pada pasien bunuh diri1 beberapa pasien

    memiliki serotonin yang rendah& al tersebut tampak pada pengobatan yang menurunkan

    konsentrasi dopamin seperti respirin, dan penyakit dimana konsentrasi dopamin menurun

    seperti parkinson1 adalah disertai gejala depresi& 9bat yang meningkatkan konsentrasi

    dopamin1 seperti tyrosin, amphetamine, dan bupropion1 menurunkan gejala depresi&

     Disregulasi neuroendorin&

    ipotalamus merupakan pusat pengaturan aksis neuroendokrin1 menerima input neuron yang

    mengandung neurotransmiter amin biogenik& .ada pasien depresi ditemukan adanya

    disregulasi neuroendokrin& Disregulasi ini terjadi akibat kelainan fungsi neuron yang

    mengandung amin biogenik& ,ebaliknya1 stres kronik yang mengaktiasi aksis

    ypothalami/-.ituitary-?drenal :.?; dapat menimbulkan perubahan pada amin biogenik 

    sentral& ?ksis neuroendokrin yang paling sering terganggu yaitu adrenal1 tiroid1 dan aksis

    hormon pertumbuhan& ?ksis .? merupakan aksis yang paling banyak diteliti& ipersekresi

    >+ merupakan gangguan aksis .? yang sangat fundamental pada pasien depresi&

    ipersekresi yang terjadi diduga akibat adanya defek pada sistem umpan balik kortisol di

    sistem limbik atau adanya kelainan pada sistem monoaminogenik dan neuromodulator yang

    mengatur >+& ,ekresi >+ dipengaruhi oleh emosi& Emosi seperti perasaan takut dan

    marah berhubungan dengan .araentri/uler nu/leus :.BN;1 yang merupakan organ utama

     pada sistem endokrin dan fungsinya diatur oleh sistem limbik& Emosi mempengaruhi >+ di

    .BN1 yang menyebabkan peningkatan sekresi >+& .ada orang lanjut usia terjadi penurunan

     produksi hormon estrogen& Estrogen berfungsi melindungi sistem dopaminergik negrostriatal

    terhadap neurotoksin seperti M.T.1 7 9D? dan methamphetamin& Estrogen bersama

    dengan antioksidan juga merusak monoamine oidase& (ehilangan saraf atau penurunan

    10

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    11/31

    neurotransmiter& ,istem saraf pusat mengalami kehilangan se/ara selektif pada sel $ sel saraf 

    selama proses menua& 8alaupun ada kehilangan sel saraf yang konstan pada seluruh otak 

    selama rentang hidup1 degenerasi neuronal korteks dan kehilangan yang lebih besar pada sel-

    sel di dalam lokus seroleus1 substansia nigra1 serebelum dan bulbus olfaktorius& ukti

    menunjukkan bah*a ada ketergantungan dengan umur tentang penurunan aktiitas dari

    noradrenergik1 serotonergik1 dan dopaminergik di dalam otak& (hususnya untuk fungsi

    aktiitas menurun menjadi setengah pada umur 6!-an tahun dibandingkan dengan umur 7!an

    tahun&

    11

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    12/31

    ,elain itu1 pada lansia depresi terjadi perubahan struktur otak seperti abnormalitas jalur 

    frontostriatal yang menyebabkan gangguan fungsi eksekutif1 psikomotor1 perasaan apatis@

    olume struktur frontostriatal yang rendah@ hiperintensitas struktur subkortikal@ abnormalitas

    makromolekular di korpus kalosum genu dan splenium1 nukleus kaudatus1 dan putamen@

     penurunan

     jumlah glia di

    korteks singulata

    anterior 

    subgenual@

    abnormalitas

    neuron di korteks

    dorsolateral@

    atrofi kortikal@

    gangguan

    substansia alba@

    abnormalitas

    struktur 

    subkortikal@

     peningkatan

    aktiitas dan

     perubahan olume

    amigdala yang berperan dalam emosi negatif dan gangguan mekanisme koping@ dan

     penurunan olume hipokampus dan striatum entral& .erubahan tersebut berdampak pada

     perubahan neurotransmiter yang menyebabkan lansia depresi&""1"21"3

     b& aktor 0enetik 

    .enelitian genetik dan keluarga menunjukkan bah*a angka resiko di antara anggota keluarga

    tingkat pertama dari indiidu yang menderita depresi berat :unipolar; diperkirakan 2 sampai

    3 kali dibandingkan dengan populasi umum& ?ngka keselarasan sekitar ""= pada kembar 

    diCigot dan 5!= pada kembar monoCigot& 9leh Lesler1 pengaruh genetik terhadap depresi

    tidak disebutkan se/ara khusus1 hanya disebutkan bah*a terdapat penurunan dalam

    12

    %A*)AR 1. %A*)AR TAK ,AN% TERLI)AT

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    13/31

    ketahanan dan kemampuan dalam menanggapi stres& .roses menua bersifat indiidual1

    sehingga dipikirkan kepekaan seseorang terhadap penyakit adalah genetik&

    /& aktor .sikososial

    Menurut reud dalam teori psikodinamikanya1 penyebab depresi adalah kehilangan objek 

    yang di/intai& ?da sejumlah faktor psikososial yang diprediksi sebagai penyebab gangguan

    mental pada lanjut usia yang pada umumnya berhubungan dengan kehilangan& aktor 

     psikososial tersebut adalah hilangnya peranan sosial1 hilangnya otonomi1 kematian teman

    atau sanak saudara1 penurunan kesehatan1 peningkatan isolasi diri1 keterbatasan finansial1 dan

     penurunan fungsi kognitif& ,edangkan menurut (ane1 faktor psikososial meliputi penurunan

     per/aya diri1 kemampuan untuk mengadakan hubungan intim1 penurunan jaringa n sosial1

    kesepian1 perpisahan1 kemiskinan dan penyakit fisik& aktor psikososial yang mempengaruhi

    depresi meliputi4 peristi*a kehidupan dan stressor lingkungan1kepribadian1 psikodinamika1

    kegagalan yang berulang1 teori kognitif dan dukungan sosial& .eristi*a kehidupan dan stresor 

    lingkungan& .eristi*a kehidupan yang menyebabkan stres1 lebih sering mendahului episode

     pertama gangguan mood dari episode selanjutnya& ,tressor lingkungan yang paling

     berhubungan dengan onset suatu episode depresi adalah kehilangan pasangan& ,tressor 

     psikososial yang bersifat akut1 seperti kehilangan orang yang di/intai1 atau stressor kronis

    misalnya kekurangan finansial yang berlangsung lama1 kesulitan hubungan interpersonal1

    an/aman keamanan dapat menimbulkan depresi&

     !ator epribadian&

    eberapa /iri kepribadian tertentu yang terdapat pada indiidu1 seperti kepribadian dependen1

    anankastik1 histrionik1 diduga mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya depresi& ,edangkan

    kepribadian antisosial dan paranoid :kepribadian yang memakai proyeksi sebagai mekanisme

    defensif; mempunyai resiko yang rendah&

     !ator psiodinamia.

    erdasarkan teori psikodinamika reud1 dinyatakan bah*a kehilangan objek yang di/intai

    dapat menimbulkan depresi& Dalam upaya untuk mengerti depresi1 ,igmud reud

    sebagaimana dikutip (aplan mendalilkan suatu hubungan antara kehilangan objek dan

    melankolia& 'a menyatakan bah*a kekerasan yang dilakukan pasien depresi diarahkan se/ara

    internal karena identifikasi dengan objek yang hilang& reud per/aya bah*a introjeksi

    13

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    14/31

    mungkin merupakan /ara satu-satunya bagi ego untuk melepaskan suatu objek1 ia

    membedakan melankolia atau depresi dari duka /ita atas dasar bah*a pasien terdepresi

    merasakan penurunan harga diri yang melanda dalam hubungan dengan perasaan bersalah

    dan men/ela diri sendiri1 sedangkan orang yang berkabung tidak demikian& (egagalan yang

     berulang&

     !ator ogniti".

    ?danya interpretasi yang keliru terhadap sesuatu1 menyebabkan distorsi pikiran menjadi

    negatif tentang pengalaman hidup1 penilaian diri yang negatif1 pesimisme dan keputusasaan&

    .andangan yang negatif tersebut menyebabkan perasaan depresi&

    2.2. %a!"a$an Klini5 'an K$ite$ia Dia#nosti5 

    >iri-/iri pokok untuk episode depresif mayor adalah suatu periode paling sedikit 2 minggu yang

    mana selama masa tersebut terdapat mood terdepresi atau kehilangan ketertarikan atau

    kesenangan dalam hampir semua aktiitas& 'ndiidu dengan depresi juga harus mengalami paling

    sedikit empat gejala tambahan yang ditarik dari suatu daftar yang meliputi perubahan-perubahan

    dalam nafsu makan atau berat badan1 tidur1 dan aktiitas psikomotorik@ energi yang berkurang@

     perasaan tidak berharga atau bersalah@ kesulitan dalam berpikir1 berkonsentrasi1 atau membuat

    keputusan@ atau pemikiran-pemikiran berulang tentang kematian atau pemikiran1 ren/ana-

    ren/ana1 atau usaha untuk bunuh diri : #merican $sychiatric #ssociation;&

    Dalam 0allo A 0onCales disebutkan gejala-gejala depresi lain pada lanjut usia4

    "& ke/emasan dan kekha*atiran

    2& keputusasaan dan keadaan tidak berdaya

    3& masalah-masalah somatik yang tidak dapat dijelaskan

    5& iritabilitas

    #& kepatuhan yang rendah terhadap terapi medis atau diet

    7& psikosis

    Manifestasi depresi pada lansia berbeda dengan depresi pada pasien yang lebih muda& 0ejala-

    gejala depresi sering berbaur dengan keluhan somatik& (eluhan somatik /enderung lebih

    dominan dibandingkan dengan mood depresi& 0ejala fisik yang dapat menyertai depresi dapat

     berma/am-ma/am seperti sakit kepala1 berdebar-debar1 sakit pinggang1 gangguan

    gastrointestinal1 dan sebagainya& .enyebab lain kesulitan dalam mengenal depresi pada lansia

    14

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    15/31

    adalah baik lansia maupun keluarga biasanya tidak memperdulikan gejala-gejala depresif&

    Mereka menganggap bah*a gejala-gejala tersebut normal bagi orang yang telah men/apai usia

    tua& Lansia sendiri sering gagal mengenali depresi yang terjadi pada dirinya& eberapa penilitian

    melaporkan bah*a sampai sepertiga lansia yang menderita depresi mayor tidak menggambarkan

    mood mereka sebagai mood terdepresi& ,elain itu lansia sering menutupi rasa sedihnya dengan

     justru menunjukkan dia lebih aktif& .ara klinisi juga mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi

    depresi pada lansia dengan menggunakan kriteria pada D,M-'B& (riteria diagnostik tersebut

    tidak disesuaikan dengan golongan usia& ,eringkali terjadi kesulitan dalam memisahkan depresi

    dari perubahan fisik khas yang terkait usia1 penyakit1 dan gejala-gejala yang terjadi di masa tua&

    Ta"le 1. DS* Dia#nosti6 7$ite$ia 4o$ *a8o$ Dep$essi9e Diso$'e$.

    Fi9e o$ !o$e o4 t&e 4ollo;in# sy!pto!s !ust "e p$esent nea$ly e9e$y 'ay 'u$in# a 2;5 

    pe$io':• >ore symptoms :F" reGuired for diagnosis;

    "& Depressed mood most of the day

    2& ?nhedonia or markedly de/reased interest or pleasure in almost all a/tiities

    • ?dditional symptoms

    "& >lini/ally signifi/ant *eight loss or in/rease or de/rease in appetite

    2& 'nsomnia or hypersomnia

    3& .sy/homotor agitation or retardation5& atigue or loss of energy

    #& eelings of *orthlessness or e/essie or inappropriate guilt

    7& Diminished ability to think or /on/entrate1 or inde/isieness

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    16/31

    • .erubahan suasana hati :mood ; berhubungan dengan gangguan respons imunitas termasuk 

     perubahan fungsi limfosit dan penurunan jumlah limfosit&

    • .ada depresi berat terdapat penurunan aktiitas sel natural iller &

    .asien depresi menunjukkan kepatuhan yang buruk pada program pengobatan maupunrehabilitasi&

    Depresi pada lansia yang tidak ditangani dapat berlangsung bertahun-tahun dan dihubungkan

    dengan kualitas hidup yang jelek1 kesulitan dalam fungsi sosial dan fisik1 kepatuhan yang jelek 

    terhadap terapi1 dan meningkatnya morbiditas dan mortalitas akibat bunuh diri dan penyebab

    lainnya& eberapa penelitian menunjukkan bah*a depresi pada lansia menyebabkan peningkatan

     penggunaan rumah sakit dan outpatient medical services. Depresi mayor pada lansia setelah

    masa "ollo%-up yang lebih lama menunjukkan perjalanan yang kronik pada beberapa penelitian&

    .enelitian-penelitan menunjukkan bah*a orang-orang yang pernah memiliki suatu episode

    depresi mayor /enderung memiliki episode tambahan& Lansia mungkin membutuhkan *aktu

    yang lebih lama untuk pulih dari depresi dan memiliki *aktu untuk relapse yang lebih singkat

    daripada orang-orang yang lebih muda&

    2.3 S5$inin# Dep$esi pa'a Lansia 'en#an Geriatric Depression Scale

    ,krining depresi pada lansia pada layanan kesehatan primer sangat penting& al ini penting

    karena frekuensi depresi dan adanya gagasan untuk bunuh diri pada lansia adalah tinggi&

    ,krining juga perlu dilakukan untuk membantu edukasi pasien dan pemberi pera*atan tentang

    depresi1 dan untuk mengikuti perjalanan gejala-gejala depresi seiring dengan *aktu& ,krining

    tidak ditujukan untuk membuat diagnosis depresi mayor1 namun untuk mendokumentasikan

    gejala-gejala depresi sedang sampai berat pada lansia apapun penyebabnya& ,krining depresi

     pada lansia memiliki kekhususan tersendiri& 0ejala-gejala depresi seperti kesulitan-kesulitan

    tidur1 energi yang berkurang1 dan libido yang menurun se/ara umum ditemukan pada lansia yang

    tidak mengalami depresi& .emikiran tentang kematian dan keputusasaan akan masa depan

    mempunyai makna yang berbeda bagi mereka yang berada pada fase terakhir kehidupan&

    &eriatric Depression 'cale :0D,; diran/ang untuk menjadi tes untuk skrining depresi yang

    mudah untuk dinilai dan dikelola& &eriatric Depression 'cale memiliki format yang sederhana1

    dengan pertanyaan-pertanyaan dan respon yang mudah diba/a& &eriatric Depression 'cale telah

    dialidasi pada berbagai populasi lanjut usia1 termasuk di 'ndonesia& ,elain 0D,1  screening 

    16

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    17/31

     scale lain yang telah terstandardisasi adalah (enter "or pidemiologic 'tudies Depression 'cale,

     Revised :>E,-D-+;& ,elain 0D, dan >E,-D-+1 masih ada instrumen skrining lain seperti

     Hamilton Rating 'cale "or Depression1 *ung 'el"-Rating Depression 'cale1 Montgomery-#sberg 

     Depression Rating 'cale1 namun kedua instrumen inilah yang paling sering digunakan&

    &eriatric Depression 'cale terdiri dari 3! pertanyaan yang diran/ang sebagai suatu  sel"-

    administered test 1 *alaupun telah digunakan juga dalam format observer-administered test &

    &eriatric Depression 'cale diran/ang untuk mengeliminasi hal-hal somatik1 seperti gangguan

    tidur yang mungkin tidak spesifik untuk depresi pada lansia& ,kor "" pada 0D, mengindikasikan

    adanya depresi yang signifikan se/ara klinis1 dengan nilai sensitiitas %!1"" = dan nilai

    spesifisitas 6317

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    18/31

    .rognosis baik .rognosis buruk  

    sia H

    +i*ayat keluarga adanya penderita depresi atau

    manik 

    +i*ayat pernah depresi berat :sembuh sempurna;

    sebelum usia # tahun

    (epribadian ekstroert dan tempramen yang datar 

    :Tak berubah-ubah;

    siaI

    Terdapat penyakit fisik serius J disabilitas

    +i*ayat depresi terus menerus selama 2 tahun

    Terbukti adanya kerusakan otak1misal gejala

    neurologik dadanya dementia

    18

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    19/31

    PENATALAKSANAAN

    .enatalaksanaan pada pasien dapat dengan farmakoterapi maupun psikoterapi& Tata laksana

    depresi pada lansia dipengaruhi tingkat keparahan dan kepribadian masing-masing& .ada depresi

    ringan dan sedang1 psikoterapi merupakan tata laksana yang sering dilakukan dan berhasil& ?kan

    tetapi1 pada kasus tertentu atau pada depresi berat1 psikoterapi saja tidak /ukup1 diperlukan

    farmakoterapi& anyak orang membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat terutama

    keluarga dan teman1 keikutsertaan dalam kegiatan kelompok1 atau berkonsultasi dengan tenaga

     profesional untuk mengatasi depresi& ,elain itu1 mengatasi masalah terisolasi ketika memasuki

    usia lanjut merupakan salah satu bagian penting dalam penyembuhan dan dapat men/egah

    episode kekambuhan penyakit& anyak penelitian menunjukkan bah*a aktif dalam kegiatan

    kelompok di lingkungan merupakan bagian penting dalam kesehatan dan dapat meningkatkan

    kualitas hidup&

    a. Farmakoterapi 

    .ada umumnya1 tata laksana terapi hanya menggunakan obat antidepresan1 tanpa merujuk pasien

    untuk psikoterapi1 tetapi obat hanya mengurangi gejala1 dan tidak menyembuhkan& ?ntidepresan

     bekerja dengan /ara menormalkan neurotransmiter di otak yang memengaruhi mood, seperti

    serotonin1 norepinefrin1 dan dopamin& ?ntidepresan harus digunakan pada lansia dengan depresi

    mayor dan  selective serotonin reuptae inhibitors :,,+'s; merupakan obatpilihan pertama&

    .emilihan obat tersebut perindiidu dengan pertimbangan efek samping dari tiap golongan&

    .engobatan monoterapi dengan dosis minimal digunakan pada a*al terapi1 diealuasi apabila

    tidak ada perubahan bermakna dalam 7-"2 minggu& Lansia yang tidak berespons pada

     pengobatan a*al perlu mendapatkan obat antidepresan golongan lain dan dapat dipertimbangkan

     penggunaan dua golongan antidepresan& .ada lansia yang responsif dengan obat antidepresan1

    obat harus digunakan dengan dosis penuh : "ull dose maintenance therapy; selama 7-% bulan

    sejak pertama kali hilangnya gejala depresi& ?pabila kambuh1 pengobatan dilanjutkan sampai

    satu tahun& ,trategi pengobatan tersebut telah berhasil menurunkan risiko kekambuhan hingga

    6!=& .enghentian antidepresan harus dilakukan se/ara bertahap agar tidak menimbulkan gejala

    %ithdra%al seperti ansietas1 nyeri kepala1 mialgia1 dan gejala mirip fl u : "l u-lie symptoms;&

    Lansia yang sering kambuh memerlukan terapi pera*atan dosis penuh terapi selama hidupnya&

    Diba*ah ini akan dibahas mengenai pembagian antidepresan1 pemilihan1 dosis&

    19

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    20/31

    P$insip te$api

    (etika memilih antidepresan hal yang penting untuk mempertimbangkan respon pengobatan

    sebelumnya1 tipe depresi1 masalah kesehatan pasien1 masalah pengobatan pasien dan resiko

     potensial dari oerdosis& .asien depresi dengan psikotik tidak merespon terhadap monoterapi

    antidepresan1 sementara pasien dengan bipolar membutuhkan penstabil mood& ?ntidepresan

    efektif pada pengobatan depresi1 meskipun beberapa hal harus memperhatikan kondisi medis1

    sebagai /ontoh adanya penyakit jantung1 diabetes1 .arkinson1 dan penyakit kronik pada lansia

    lainnya& eberapa obat dapat menyebabkan hipotensi postural dan gangguan irama jantung& al

    ini sangat penting untuk menge/ilkan interaksi obat yang akan dikonsumsi& Trisiklik 

    antidepresan sangat letal dan hal ini harus dihindari&

    Pe!ili&an anti'ep$esan

    .engobatan antidepresan dapat dilihat pada tabel di

     ba*ah ini&

    a. Sele6ti9e Se$otonin Reupta5e In&i"ito$

    'elective serotonin reuptae inhibitor  :,,+';

    merupakan grup kimia antidepresan baru yang khas1

    hanya menghambat ambilan serotonin se/ara spesifik&

    erbeda dengan antidepresan trisiklik yang

    menghambat tanpa seleksi ambilan-ambilan

    norepinefrin1 serotonin1 reseptor muskarinik1 1-

    histaminik dan a,-adrenergik& Dibanding dengan

    antidepresan trisiklik1 ,,+' menyebabkan efek 

    antikolinergik lebih ke/il dan kordiotoksisitas lebih

    rendah&

    20

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    21/31

    0ambar 4 mekanisme kerja ,,+'

    ,elektif ,erotonin +euptake 'nhibitor :,,+'s; dan antidepresan yang terbaru seperti buproprion1

    mirtaCapine1 mo/lobemide1 dan enlafain adalah obat-obatan yang /ukup aman untuk pasien

    lansia& 9bat-obatan ini mempunyai efek antikolinergik yang rendah dan dapat ditoleransi pada

     pasien dengan gangguan jantung& eberapa pengobatan dari ,,+'s dapat mengakibatkan nausea1mulut kering1 insomnia1 somnolen1 agitasi1 diare1 keringat berlebihan1 disfungsional seksual&

    .engobatan ini dikaitkan juga dengan adanya sekunder hiponatremia1 maka dari itu pada

     penggunaan ,,+'s pada " bulan pertama harus dilakukan penge/ekan natrium untuk 

    menghindari hiponatremia& )ika terjadi hiponatremia dapat ditandai dengan fatigue1 malaise dan

    delirium& Terdapat juga hubungan ,,+'s terhadap perdarahan saluran gastrointestinal seperti

    ulkus peptikum&

    .ada golongan ,,+'s1 flueotine tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pasien lansia1

    dikarenakan obat ini merupakan pengobatan seumur hidup dan mempunyai efek samping yang

     berkepanjangan& .araetine juga tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pasien lansia1

    karena memiliki efek antikolinergik yang besar& al ini sama dengan obat trisiklik desipramine

    dan nortriptiline& ,,+'s dipertimbangkan yang memiliki efek aman pada pasien lansia seperti

    /italopram1 es/italopram1 dan sertraline& 9bat-obatan ini memiliki potensi terendah untuk 

     berinteraksi dengan sitokrom .5#!& Benlafaine1 mirtaCapine1 dan bupropion juga

    dipertimbangkan aman& ,,+'s seperti fluoetine1 paraetin1 dan fluoamin mempunyai resiko

    yang lebih besar terhadap interaksi obat lainnya& .emberian ,,+' dimulai dengan dosis ke/il

    yang ditingkatkan se/ara bertahap 2-3 minggu& +eaksi optimal didapat setelah 5-7 minggu& .ada

     pasien usia lanjut1 disfungsi ginjal dan hepar1 berikan dosis rendah& dimulai degan dosis tunggal

    "! mg pada pagi hari& +eaksi klinis setelah beberapa minggu pemberian& Dosis dapat

    21

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    22/31

    ditingkatkan se/ara bertahap setelah 2 minggu pemerian menjadi 2! mg1 5! mg dan dosis

    maksimal adalah 7! mg&

    ". Anti'ep$esi T$isi5li5ara kerja

    1. !en#&a!"at uptake  neu$ot$ans!ite$: T>? menghambat ambilan norepinefrin dan

    serotonin neuron masuk ke terminal saraf prasinaptik& Dengan menghambat jalan utama

     pengeluaran neurotransmiter1 T>? akan meningkatkan konsentrasi monoamin dalam /elah

    sinaptik1 menimbulkan efek antidepresan&

    2. Pen#&a!"atan $esepto$:  T>? juga menghambat reseptor serotonik1 a-adrenergik1

    histamin dan muskarinik&

    0ambar 4 Mekanisme kerja

    ,,+' dan T>?

    22

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    23/31

    Efek samping dari pengobatan ini dapat mengakibatkan mulut kering1 penglihatan kabur1 retensi

    urin1 konstipasi :efek muskarinik;1 gangguan irama jantung1 hipotensi ortostatik1 sedasi1

    gangguan atensi sehingga mengakibatkan lansia mudah jatuh dan mengalami fraktur&

    .emberian T>? dimulai dengan dosis rendah yang ditingkatkan se/ara bertahap setelah

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    24/31

    Dalam neuron1 M?9 berfungsi meng-nonaktifkan setiap molekul neurotransmiter 

    :norepinefrin1 dopamin1 dan serotonin; yang berlebihan dan bo/or keluar esikel sinaptik ketika

    neuron istirahat& ,ebagian besar inhibitor M?91 seperti isoarbosazid  membentuk senya*a

    kompleks yang stabil dengan enCim1 menyebabkan inaktiasi yang ireersibel& 'ni

    mengakibatkan peningkatan depot norepinefrin1 serotonin dan dopamin dalam neuron dan difusi

    selanjutnya sebagai neurotransmiter yang berlebih ke dalam ruang sinaptik& 9bat ini

    menghambat bukan hanya M?9 dalam obat1 tetapi oksidase yang mengkatalisis deaminasi

    oksidatif obat dan substansi yang mungkin toksik seperti tiramin yang ditemukan pada makanan

    terlentu& (arena itu1 inhibitor M?9 banyak berinteraksi dengan obat ataupun obat-makanan&

    0ambar 4 mekanisme kerja M?9 inhibitor 

    Meskipun M?9 dihambat setelah beberapa hari pengobatan1 kerja anti depresan M?9

    inhibitor seperti T>? terlambat beberapa minggu& !enelzin dan tranilsipromin mempunyai efek 

    stimulan ringan seperti amfetamin& M?9' digunakan untuk pasien depresi yang tidak responsif 

    atau alergi dengan antidepresan trisiklik atau yang menderita ansietas hebat& .asien dengan

    aktiitas psikomotor lemah dapat memperoleh keuntungan dari sifat stimulasi M?9' ini& 9bat

    ini juga digunakan dalam pengobatan fobia&

    9bat-obat ini mudah diabsorsi pada pemberian oral tetapi efek antidepresan

    memerlukan 2-5 minggu pengobatan& +egenerasi enCim jika dinonaktifkan se/ara ireersibel1

     berbeda tapi biasanya terjadi beberapa minggu setelah penghentian pengobatan& Dengan

    demikian jika merubah obat antidepresan1 mesti disediakan *aktu minimum 2 minggu setelah

     penghentian terapi M?9'& 9bat ini dimetabolisme dan diekskresikan dengan /epat dalam urin&

    Efek samping sakit kepala1 takikardia1 mual1 hipertensi1 aritmia jantung dan  stroe. .engobatan

    24

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    25/31

    dengan M?9' dapat berbahaya terutama pasien depresi dengan tendensi bunuh diriEfek samping

    lain dalam pengobatan M?9' termasuk mengantuk1 hipotensi ortostatik1 penglihatan kabur1

    mulut kering1 disuria dan konatipasi& M?9' dan ,,+' jangan diberikan bersamaan karena

     bahaya Ksindrom serotinin yang dapat mematikan& (edua obat memerlukan periode pen/u/ian 7

    minggu sebelum memberikan obat lain&

    '. Sele6ti9e No$epinep&$in An' Se$otonin Reupta5e In&i"ito$ =Sn$i>

    ,alah satu /ontoh obat golongan ,N+' adalah venla"a+ine yang menyebabkan

     penghambtan sentral selektif terhadap ambilan kembali noradrenalin dan serotoni& Benlafaien

    memiliki efek samping yang sama dengan ,,+'1 yang tersering adalah mual1 sakit kepala1

    insomnia1 somnolen1 mulut kering1 pusing1 konstipasi1 astenia1 berkeringat dan gugup&

    (ebanyakan efek samping ini terkait dosis dan sebagian besar menurun intensitas dan

    frekuensinya seiring *aktu& .ada dosis yang lebih tinggi dapat terjadi hipertensi&9erdosis mengakibatkan perubahan E(0 :seperti pemanjangan interal T1

     pemanjangan +,; takikardi sinus1 takikardi entrikel1 bradikardia dan kejang&

    e. Atypi6al Anti'ep$essant

    ,alah satu /ontoh atypi/al antidpressant yaitu bupropion1 memiliki struktur kimia mirip

    amfetamin1 obat ini diduga bekerja pada efek dopaminergik&

    Efek samping utama berupa perangsangan sentral agitasi1 ansietas dan insomnia pada

    2= pasien& Efek samping lain yang dapat terjadi ialah mulut kering1 migrain1 mual1 muntah1

    konstipasi dan tremor& upropion tidak memperlihatkan efek antikolinergik dan tidak 

    mengahambat M?9&Dosis a*al de*as "!!mg 2 kali sehari1 tergantung respons kliniknya1 dapat ditingkatkan

    hinggga 3!!mghari& Diberika dalam dosis "!!mgkali& Efek terlihat setelah 5 minggu atau lebih&

    Dosis dapat dinaikkan hingga 5#!mghari diberikan dalam dosis terbagi&

    Mengingat profil efek samping1 untuk penggunaan pada sindrom depresi ringan dan

    sedang yang datang berobat jalan pada fasilitas pelayanan umum kesehatan umum1 pemilihanobat anti depresi sebaiknya mengikuti urutan :step /are;&

    ,tep " 4 golongan ,,+' :sertaline1 e/t;

    ,tep 2 4 golongan trisiklik :?mitriptyline1 et/;

    25

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    26/31

    ,tep 3 4 golongan tetrasiklik :maprotiline1 et/;

      golongan Katypi/al :traCodone;

      golongan M?9' :mo/lobemide;

    .ertama-tama menggunakan golongan ,,+' yang efek sampingnya sangat minimal

    :meningkatkan kepatuhan minum obat1 bisa digunakan pada berbagai kondisi medik;1 spe/trum

    efek anti-depresi luas1 dan gejala putus obat minimal1 serta Klethal dose yang tinggi :I7!!! mg;

    sehingga relatif aman& ila telah diberikan dengan dosis yang adekuat dalam jangka *aktu yang

    /ukup :sekitar 3 bulan; tidak efektif1 dapat beralih ke pilihan kedua1 golongan trisiklik1 yang

    spektrum anti depresinya juga luas tetapi efek sampingnya relatif lebih berat& ila pilihan kedua

     belum berhasil1 dapat beralih ketiga dengan spe/trum anti depresi yang lebih sempit1 dan juga

    efek samping lebih ringan dibandingkan trisiklik1 yang teringan adalah golongan M?9'&

    Disamping itu juga dipertimbangkan bah*a pergantian ,,+' ke M?9' membutuhkan *aktu 2-5

    minggu istirahat untuk K*ashout period guna men/egah timbulnya Kserotonin malignant

    syndrome&

    Pe!"e$ian Dosis

    Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan4

    26

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    27/31

    • onset efek primer :efek klinis; 4 sekitar 2-5 minggu

    • efek sekunder :efek samping; 4 sekitar "2-25 jam

    • *aktu paruh 4 "2-56 jam :pemberian "-2 kali perhari;&

    ?da lima proses dalam pengaturan dosis1 yaitu4

    a;  nitiating Dosage  :dosis anjuran;1 untuk men/apai dosis anjuran selama minggu '&

    Misalnya amytriptylin 2# mghari pada hari ' dan ''1 #! mghari pada hari ''' dan 'B1 "!!

    mghari pada hari B dan B'&

     b; itrating Dosage  :dosis optimal;1 dimulai pada dosis anjuran sampai dosis efektif 

    kemudian menjadi dosis optimal& Misalnya amytriptylin "#! mghari selama < sampai "# hari

    :miggu '';1 kemudian minggu ''' 2!! mghari dan minggu 'B 3!! mghari&

    /; 'tabilizing Dosage  :dosis stabil;1 dosis optimal dipertahankan selama 2-3 bulan&

    Misalnya amytriptylin 3!! mghari :dosis optimal; kemudian diturunkan sampai dosis

     pemeliharaan&

    d;  Maintining Dosage :dosis pemeliharaan;1 selama 3-7 bulan& iasanya dosis pemeliharaan

    O dosis optimal& Misalnya amytriptylin "#! mghari&

    e; appering Dosage :dosis penurunan;1 selama " bulan& (ebalikan dari initiating dosage&

    Misalnya amytriptylin "#! mghari "!! mghari selama " minggu1 "!! mghari

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    28/31

    Tidak /ukup lama mempertahankan pada dosis minimal

    Dalam menilai efek obat terpengaruh oleh presepsi pasien yang tendensi negatie1 sehingga

     penilaian menjadi Kbias&

     

    b. Psikoterapi 

    ,elain farmakoterapi dengan obat antidepresan1 psikoterapi :tal therapy; memiliki peranan

     penting dalam mengobati berbagai jenis depresi& .sikoterapi dilakukan oleh psikiater1 psikolog

    terlatih1 pekerja sosial1 atau konselor& .endekatan psikoterapi dibagi dua1 yaitu cognitive-

    behavioral therapy :>T; dan interpersonal therapy& >T terfokus pada /ara baru berpikir 

    untuk mengubah perilaku1 terapis membantu penderita mengubah pola negatif atau pola tidak 

     produktif yang mungkin berperan dalam terjadinya depresi&  nterpersonal therapy membantu

     penderita mengerti dan dapat menghadapi keadaan dan hubungan sulit yang mungkin berperanmenyebabkan depresi&

    .sikoterapi disebut sebagai pengobatan1 karena merupakan suatu bentuk interensi1 dengan

     berbagai ma/am /ara dan metode yang bersifat psikologik& .sikoterapi dilakukan se/ara

    *a*an/ara dan tidak dapat dipisahkan antara sifat terapeutik dan penegakkan diagnosis& anyak 

     penderita mendapat manfaat psikoterapi untuk membantu mengerti dan memahami /ara

    menangani faktor penyebab depresi1 terutama pada depresi ringan@ jika depresi berat1 psikoterapi

    saja tidak /ukup1 karena akan menimbulkan depresi berulang& )enis psikoterapi yang sering

    digunakan seperti psikoterapi suportif1 atau reedukatif :misalnya psikoterapi kognitif1 atau terapi

     perilaku atau terapi kognitif perilaku;1 atau psikoterapi rekonstruktif&

    )enis psikoterapi4

    a& berdasarkan tujuan yang ingin di/apai4

    "& .sikoterapi suportif4

    Tujuan4

    • Mendukung fungsi ego atau memperkuat mekanisme defensi yang ada

    • Memperluas mekanisme pengndalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih

     baik&• .erbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif 

    >ara pendekatan ini yaitu bimbingan1 reassuran/e1 katarsis emosional1 hipnosis1

    desentisasi1 eksternalisasi minat1 manipulasi lingkungan1 terapi kelompok 2& .sikoterapi +eedukatif 

    Tujuan4

    28

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    29/31

    Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan tertntu dan membentuk kebiasaan

    yang lebih menguntungkan& >ara atau pndekatan ini4 terapi perilaku1 terapi kelompok1

    terapi kluarga&

    3& .sikoterapi +ekonstruktif 

    Tujuan4Di/apainya tilikan akan konflik dengan usaha untuk men/apai perubahan luas struktur 

    kpribadian seseoang& >ara atau pendekatan4 psikoanalisis klasik1 psikoterapi berorientasi

     psikoanalitik atau dinamik&

     b& berdasarkan dalamnya1 psikoterapi terdiri atas4

    "& superfisial1 yaitu yang menyentuh hanya kondisi atau proses pada permukaan yang tidak 

    menyentuh hal-hal yang terdepresi&

    2& Mendalam1 yaitu yang menangani hal atau proses yang tersimpan dalam alam nirsadar 

    atau materi yang direpresi&

    /& menurut teknik yang terutama digunakan1 psikoterapi dibagi menurut teknik perubahan yangdigunakan1 antaralain psikoterapi entilatif1 sugestif1 katarsis1 kspresif1 asosiasi bebas1

    interpretatif 

    d& menurut konsep teoritis tntang motiasi dan perilaku1 psikoterapi dapat dibedakan menjadi

     psikoterapi perilaku dan psikoterapi kognitif e& menurut setingan1 psikoterapi terdiri atas psikoterapi indiidual dan kelompok1 terapi marital1

    dll

    )A) III

    KESI*P+LAN

    Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup di 'ndonesia1 menandakan bah*a jumlah

     populasi lansia semakin meningkat pula& .ada pasien lansia telah menjadi naturnya akan

    mengalami proses degenerasi& ?danya proses degenerasi ini mengakibatkan lansia mengalami

    kesulitan dalam hal mengurus dirinya dan juga sosial& al ini tentu saja dapat mnimbulkan pula

    gangguan psikis pada lansia& Depresi merupakan gangguan mood terbanyak pada pasien lansia&

    Tetapi hal ini sering kali tertutup dengan penyakit medis lainnya& .enatalaksanaan pasien depresi

    lansia meliputi penatalaksanaan farmakoterapi dan psikoterapi& Tentu saja pengobatan dan

    29

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    30/31

     penatalaksanaan dari depresi pada lansia berbeda dengan penatalaksanaan depresi pada remaja

    mengingat kondisi medis lainnya& Dengan penatalaksanaan yang adekuat diharapkan dapat

    mengatasi depresi pada lansia&

    DAFTAR P+STAKA

    "& ermana& 'n4 .enduduk Lanjut sia di 'ndonesia dan Masalah (esejahteraannya&

    ?ailable at4  http4***&kemsos&go&idmodules&phpPnameQNe*sAfilQarti/leAsidQ#22&

    ?//essed on Noember 261 2!"#

    2& Menkokesra& Lansia masa kini dan mendatang& (ementrian (oordinator idang(esejahteraan +akyat& 2!!%

    3& nited Nations Department of E/onomi/ and ,o/ial ?ff airs .opulation Diision& 8orld

     population prospe/ts& 'n4 The 2!!7 +eision ighlights& Ne* York4 nited Nation@ 2!!anada& Depression in elderly& >onsumer and amily

    ,upport& 2!"!&

    30

    http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&fil=article&sid=522http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&fil=article&sid=522http://www.kemsos.go.id/modules.php?name=News&fil=article&sid=522

  • 8/19/2019 Refarat Depresi Pada Lansia

    31/31

    #& 89& Depression& 8orld ealth 9rganiCation& 2!"!& ?ailable at4

    http4***&*ho&intmedia/entrefa/tsheetsfs37%en& ?//essed on4 Noember 261 2!"#7& Tray*i/k L& Depression in the elderly& niersity of ?rkansas Diision of ?gri/ulture&

    2!!& ,erotonin in aging1 late-life depression1 and ?lCheimerRs disease4 The

    emerging role of fun/tional imaging& Neuropsy/hopharma/ology& "%%6@"645!harney D,& Neurobiologi/al Me/hanisms in major 

    depressie disorder& >M?)& 2!!%@"6!43!#-"3& ?ailable at4"5& 8iese1 &,& 'n4 0eriatri/ Depresion4 The se of ?ntidepresan in th Elderly& )4Bol"

     No&