Askep Klien Lansia Dengan Depresi

19
ASKEP KLIEN ASKEP KLIEN LANSIA LANSIA DENGAN DENGAN DEPRESI DEPRESI Kelompok: 1.Danang Nugroho 2.Diny kusumawardani 3.Fais Sugiarti 4.Putri Gina Anggraini 5.Revilia Tri Utari 6.Salisa umifatih

Transcript of Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Page 1: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

ASKEP KLIEN ASKEP KLIEN LANSIA LANSIA

DENGAN DENGAN DEPRESIDEPRESI

ASKEP KLIEN ASKEP KLIEN LANSIA LANSIA

DENGAN DENGAN DEPRESIDEPRESI

Kelompok:1.Danang Nugroho2.Diny kusumawardani3.Fais Sugiarti4.Putri Gina Anggraini5.Revilia Tri Utari6.Salisa umifatih

Page 2: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Konsep LansiaProses menua Menua ( menjadi tua ) adalah suatu proses

menghilangnya secara perlahan - lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri / mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (CONSTANTINIDES, 1994)

Proses menua merupakan proses yang terus – menerus ( berlanjut ) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya.

Page 3: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Lanjutan . . .

Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh.

Page 4: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Teori – Teori Penuaan

Teori Biologis: Teori genetika

Teori wear and tear (dipakai dan rusak)

Riwayat lingkungan

Teori imunitas

Teori neuroendokrin

Teori Psikologis: Teori kepribadian

Teori tugas Perkembangan

Teori Disengagement

Teori Aktivitas

Teori kontinuitas

Page 5: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penuaan

Hereditas = keturunan / genetik Nutrisi = makanan Status kesehatan Pengalaman hidup LingkunganStress

Page 6: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Batasan Lanjut Usia

Menurut WHO dikelompokkan menjadi 4:1. Usia pertengahan ( middle age ) yaitu

kelompok usia 45 - 59 tahun 2. Lanjut usia ( elderly ) = antara 60 - 74

tahun3. Lanjut usia tua ( old ) = antara 75 - 90

tahun 4. Usia sangat tua ( very old ) = lebih dari

90 tahun

Page 7: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Perubahan yang Terjadi pada lanjut

usia

Perubahan - perubahan fisik Perubahan - Perubahan Mental Perubahan - perubahan

psikososial Perkembangan Spiritual

Page 8: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

KONSEP DEPRESIPengertian

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik: rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab ( rasa dingin ), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Depresi adalah suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam. ( wahjudi nugroho,2000 )

Page 9: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Etiologi

Berbagai penyakit fisikFaktor psikisFaktor sosial dan lingkungan Faktor obatFaktor usiaFaktor genetik

Klasifikasi

Depresi diklasifikasikan menjadi tiga 1.Depresi ringan2.Depresi sedang3.Depresi berat tanpa gejala psikotikdengan gejala psikotik

Tanda Dan Gejala Depresi

Gangguan Alam Perasaan PervasifGangguan persepsi diri, lingkungan, masa depanVegetatif

Page 10: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Penatalaksanaan

Obat anti depresan

Terapi elektrokonvulsan (ECT)

Psikoterapi interpersonal

Pencegahan

1.Pencegahan primer = HE2.pencegahan sekunder =

- skrining status mental (MMSE, BDI)

- memodifikasi lingkungan fisik dan sosial3. Pencegahan tersier = modalitas kelompok

Page 11: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. PengkajianData demografiRiwayat masa laluRiwayat sekarang- aktivitas atau istirahat- integritas ego- higiene- dsb

Page 12: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

2. Diagnosa Keperawatan

Mobilitas fisik, hambatan b.d gangguan konsep diri, depresi, ansietas berat.

Gangguan pola tidur b.d ansietas

Membahayakan diri, resiko b.d perasaan tidak berharga dan putus asa.

Page 13: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

3. Intervensia. Mobilitas fisik, hambatan b.d gangguan

konsep diri, depresi, ansietas berat.– IntervensiBicara secara langsung dengan klien; hargai

individu dan ruang pribadinya jika tepatBeri kesempatan terstruktur bagi klien

untuk membuat pilihan perawatanSusun sasaran aktivitas progresif dengan

klien Bersama keluarga memilih kemampuan

yang bisa dilakukan pasien saat ini

Page 14: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

lanjutan. . .

b. Gangguan pola tidur b.d ansietas– Intervensi Identifikasi gangguan dan variasi tidur

yang dialami dari pola yang biasanya Anjurkan latihan relaksasi, seperti musik

lembut sebelum tidur Kurangi asupan kafein pada sore dan

malam hari Anjurkan keluarga untuk menciptakan

lingkungan yang tenang untuk memfasilitasi agar pasien dapat tidur.

Page 15: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Lanjutan . . .

c.Membahayakan diri, resiko b.d perasaan tidak berharga dan putus asa.- Intervensi

Identifikasi derajat resiko / potensi untuk bunuh diri

Lakukan tindakan pencegahan bunuh diriMendiskusikan dengan keluarga koping

positif yang pernah dimiliki klien dalam menyelesaikan masalah

Page 16: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

4. Implementasi

Membina hubungan saling percaya Bersama pasien mencari berbagai

alternatif koping Jauhkan dan simpan alat - alat yang

dapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinya / orang lain, ditempat yang aman dan terkunci.

Mendiskusikan cara – cara untuk memenuhi kebutuhan tidur

Page 17: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

5. Evaluasi

Klien mampu: Berpartisipasi dalam menentukan perawatan

diri Melakukan kegiatan positif dalam

menyelesaikan masalah Klien mampu mengungkapkan penyebab

gangguan tidur Klien mampu menetapkan cara yang tepat

untuk memenuhi kebutuhan tidur

Page 18: Askep Klien Lansia Dengan Depresi

Lanjutan . . .

Mampu mengungkapkan ide bunuh diriMengenali cara - cara untuk mencegah

bunuh diriMendemonstrasikan cara

menyelesaikan masalah yang konstruktif

Page 19: Askep Klien Lansia Dengan Depresi