RDTR Draft 3.Gabungan Raperda Jakarta Timur (A3)

download RDTR Draft 3.Gabungan Raperda Jakarta Timur (A3)

of 59

Transcript of RDTR Draft 3.Gabungan Raperda Jakarta Timur (A3)

BAB XVII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN PASAR REBO Bagian Kesatu Umum PasaL 460

e.

Tersusunnya

arahan

pelaksanaan

pemanfaatan

ruang

dan

merupakan

dasar

dalam

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 462

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo meliputi:

a.Pasar Rebo;

Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Pasar Rebo, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Pasar Rebo,a. Perumahan Penggunaan perumahan legih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya. Sedangkan pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi. b. Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan tertentu, yaitu kolektor keatas Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. Sektor Transportasi Beberapa ruas jalan tertentu perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Sektor Fasilitas Umum e. f. Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan Penggunaan air yang melampaui batas harus dicegah. Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum.

b. c. d. e. f.Pasar Rebo.

Rencana Struktur Ruang Kecamatan Pasar Rebo; Rencana Pola Ruang Kecamatan Pasar Rebo; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pasar Rebo; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 461 d. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Pasar Rebo, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo adalah: a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. c. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : a. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin b. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam c. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia d. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan e. Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. c.

dan harus terjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai.

Kecamatan Pasar Rebo.

kecamatan.

g. h. i.

Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan Sektor Banjir dan Drainase Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak. Sektor Utilitas Umum. Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

c.

Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan Perumahan kumuh.

perumahan padat.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangandan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 464

drainase yang ada.

lampu-lampu penerangan jalan.

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. Sektor Ruang Terbuka Hijau Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor. penyuluhan pembinaan.

Jumlah penduduk di Kecamatan Pasar Rebo sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 223.371 Jiwa. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Umum Pasal 465

(3) Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Pasar Reboa. Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan kebon Jeruk berdasarkan nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki : Potensi ekonomi cepat tumbuh; Sektor unggulan yang dapat menggerakan sektor ekonomi; Potensi ekspor; Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Ditetapkan sebagai Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan ke dalam struktur ruang wilayah Kecamatan PasarRebo, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. a. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; dan sistem pusat kegiatan tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi.

b.

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kecamatan Pasar Rebo.

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

(4) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Pasar Rebo; a. b.Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan Pasal 463

b. c. d.e.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

f.g.

Strategi penataan ruang Kecamatan Pasar Rebo, adalah: a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 466

b. Pengawasan dan pengendalian terhadap pemakaian air tanah/sumur c. Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau d. Pencegahan air limbah ke dalam tanah dan pencemaran sumber - sumber air

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kota Administrasi Jakarta Timur diwujudkan dalam bentukSistem Pusat Kegiatan Tersier; Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 470 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi : a. Pembangunan tangkapan air di kawasan Pasar Rebo b. Peningkatan kapasitas kali ciliwung

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksudpada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi Pertokoan Plaza PP, Ruko Mutiara Plaza, dan Pasar Cijantung;

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Pasar Rebo sebagaimanadimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.1 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 467

c. Penataan bantaran sungai melalui penertiban bangunan ilegal.d. Normalisasi sungai dan saluran air dengan peningkatan kualitas aliran sungai Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Pasar Rebo

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 468 prasarana energi listrik, dan prasarana

Pasal 471 Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi:

a.

Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site b. Pengolahan air limbah yang direncanakan di Kelurahan Gedong. Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Pasar Rebo

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi jaringan jalan arteri,kolektor, dan lokal;

Pasal 472 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, meliputi:

(2) Rencana pembangunan dan peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputipelebaran Jalan Raya Bogor;

a. b.kelurahan;

Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

(3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi pelebaran Jalan Gedong. (4) Rencana peningkatan jalan lokal Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelebaran Jalan Ksatria Ahmad Yani/ RA Fadilah, Jalan Radar, Jalan Puskesmas, jalan Pertengahan, Jalan Kalisari, Jalan Condet Raya, Jalan Kampung Tengah Raya, Jalan Lapan, Jalan TB Simatupang, Jalan Kesehatan, Jalan Raya Gongseng. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 469

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu; Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap

c.

Program

pemilahan

sampah

sebelum

dibuang

ke

LPS

(Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator;

d. e. f. g.

Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dengan penggunaan teknologi tepat guna; Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Pasar Rebo meliputi : a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih melalui peningkatan kegiatan pendistribusiian dan penyediaan hidran umum di lokasi yang belum terlayani air bersih, terutama pada kawasan Perumahan yang padat penduduknya Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat

masuk ke lingkungan padat penduduk; Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan

saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai.

Prasarana Energi Listrik Pasal 473 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Pasar Rebo, meliputi: a. Memperbaiki jaringan listrik yang ada b. Meningkatkan daya transmisi yang sudah ada c. Mencegah kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel PLN dengan kabel isolasi d. Menempatkan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan segi estetika lingkungan e. Menempatkan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah f. Menambah jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi eksisting 2008 belum terlayani listrik Prasarana Telekomunikasi Pasal 474 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Pasar Rebo, meliputi: a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi yang memadai b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial.

a. b. c. d.

Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Pasar Rebo sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantumdalam Lampiran Gambar 3.2 Peraturan Daerah ini. Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air Pasal 476 (1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Kawasan sempadan sungai dan kanal Pasal 477 (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; (3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitasaliran sungai dan kanal. Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

c. Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di KecamatanPasar Rebo. Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo

Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Umum Pasal 475

Pasal 478 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Pasar Rebo, terdiri atas: a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. b. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(1) Pengembangan ruang terbuka hijau di Kecamatan Pasar Rebo diarahkan berupa jalur hijau tepi sungai,jalur hijau tepi jalan, pemakaman umum, lahan milik pemerintah dan sekitar taman lingkungan perumahan; (2) Pengembangan ruang terbuka hijau yang dimaksud pada ayat (1) diarahkan pada kawasan penyempurna hijau umum di tepi Kali Baru, Kali Gongseng, Kali Ciliwung, serta penyempurna hijau makam.

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

Kawasan Perdagangan Pasal 479

(2) Penambahan 1 (satu) buah Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo dan 1 (satu) buah Puskesmas Kelurahan; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 484 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 485 Pembangunan sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa kolam renang dan gedung olah raga. Bagian Kedelapan Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Pasal 486

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. b.

Pengembangan kawasan perdagangan yang berlokasi di sepanjang Jl. Condet Raya, Jl. Tengah

Raya, Jl. Gongseng, serta Jl. Raya Bogor. Pembatasan kegiatan perdagangan.

Kawasan Permukiman Pasal 480

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi : Pengembangan kawasan perumahan wisma kecil, sedang dan besar di hampir seluruh kelurahan yang terdapat di Kecamatan Pasar Rebo. Pengembangan perumahan wisma taman di Kelurahan Cijantung, Kalisari, dan Pekayon. Perencanaan pembangunan rumah susun di Kelurahan Pekayon. Bagian Keenam Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 481 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Pasar Rebo yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 482 (1) Fasilitas pendidikan yang ada saat ini sudah mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat, terutama untuk fasilitas pendidikan SLTP dan SLTA serta perguruan tinggi. (2) Penambahan fasilitas pendidikan tingkat TK dan SD sejumlah141 unit dan 18 unit yang akan disebar berdasarkan kebutuhan tiap-tiap kelurahan di Kecamatan Pasar Rebo. Fasilitas Kesehatan Pasal 483 (1) Fasilitas kesehatan Rumah Sakit, Apotik, dan Rumah Bersalin sudah mampu mengakomodasi kebutuhan di Kecamatan Pasar Rebo;

Berdasarkan pola ruang yang telah direncanakan, maka intensitas pemenfaatan ruang yang direncanakan antara lain: a. Pembagian Kecamatan Pasar Rebo menjadi dua wilayah bagian yaitu utara dan selatan; b. Wilayah perencanaan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 20% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai; c. Wilayah perencanaan sebagai wisma susun taman memiliki KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai.

BAB XVIII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN CIRACAS Bagian Kesatu Umum Pasal 487 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas meliputi: a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas; b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Ciracas; c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Ciracas; d. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas; dan e. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas

Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir Pengembangan sentra sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat. Sektor Industri Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry); Sektor Transportasi Pengembangan jaringan jalan kolektor pada setiap kelurahan dengan memperhatikan kualitas dan kapasitas Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Normalisasi sungai dan saluran drainase Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Peningkatan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi air bersih Pembatasan penggunaan air tanah Penambahan hydrant umum Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 488 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Ciracas, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas adalah: a. b. c. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang d. c.

keserasian antar sektor. ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagianbagian tertentu di wilayah Kecamatan Ciracas. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Ciracas yang sejahtera lahir dan batin Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia e. f. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam

e. f.

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Ciracas ; a. b.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pasal 490 Strategi penataan ruang Kecamatan Ciracas, adalah:

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 489 c. (1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Ciracas, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Ciracas, a. b. Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangandan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 491

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier dan Sub Tersier di wilayah Kecamatan Ciracassebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.3 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Ciracas

Jumlah penduduk di Kecamatan Ciracas sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 230.393 Jiwa. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Umum Pasal 492 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Ciracas, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. sistem pusat kegiatan primer; b. sistem pusat sekunder c. sistem pusat kegiatan tersier; dan d. sistem pusat kegiatan sub tersier (3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi : a. prasarana transportasi, b. prasarana sumber daya air bersih, c. prasarana pengendalian drainase, d. prasarana sanitasi limbah, e. prasarana persampahan, f. prasarana energi listrik, dan g. prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 493 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Ciracas diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier dan Sub Tersier; (2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi Lapangan Olah Raga Ciracas; (3) Rencana Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf d, terdapat pada lokasi Pasar Ciracas, Pasar Cibubur, dan Komplek Ruko Cibubur; c.

Pasal 494

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 495 prasarana energi listrik, dan prasarana

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Ciracas, meliputi jaringan jalan arteri dankolektor;

(2) Rencana peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi perbaikan ruas jalanyang rusak, pelebaran Jl. Raya Bogor, Jl. Raya Centex, Jl. Raya Ciracas, Jl. Raya PKP, dan Jl. Lapangan Tembak.

(3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputiperbaikan ruas jalan yang rusak, pelebaran Jl. Tanah Merdeka, Jl. Raya Poncol, Jl. Raya Penganten Ali, Jl. Kelapa Dua Wetan, dan Jl. Taruna Jaya. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 496

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Ciracas meliputi : a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk; b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap; Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah;

d. Pengidentifikasian dan pembangunan potensi air bersih dari sumur-sumur artesis;e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 497 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Ciracas, meliputi : a. Pengerukan dan pelebaran saluran air yang dilakukan secara rutin sebagai upaya pemecahan permasalahan banjir dan genangan di wilayah Kecamatan Ciracas; b. Pembuatan saluran baru pada setiap pembuatan jalan baru baik kolektor maupun lingkungan;

c.

Peningkatan/penataan saluran tersier pada kawasan permukiman padat; dan Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 498 Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas

d. Pembukaan perkerasan yang menutupi jaringan drainase yang ada.

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Ciracas, meliputi penerapan pengelolaan limbah secara komunal pada kawasan perumahan baru dan kawasan perumahan susun Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 499 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Ciracas, meliputi: (1) Rencana pola ruang Kecamatan Ciracas, terdiri atas: a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. (2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. b. Pengadaan lokasi penampungan sementara pada setiap kelurahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, dengan a. b. c. Prasarana Energi Listrik Pasal 500 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Ciracas, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada c. Penindakan pencurian listrik Kawasan Resapan Air Pasal 503 (1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Prasarana Telekomunikasi Pasal 501 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatn Ciracas, meliputi: a. b. c. Perencanaan jaringan telepon yang diselaraskan dengan jaringan jalan Penyebaran telepon umum yang diselaraskan dengan lokasi fasilitas umum Penggunaan kabel bawah tanah sehingga tidak ada pemakaian ruang Kawasan sempadan sungai dan danau Pasal 504 d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) d. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman. tercantum Umum Pasal 502

a.belum sepenuhnya terlayani b.

Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah di antaranya

penggunaan incinerator yang ditempatkan pada kawasan perumahan padat di sisi bantaran sungai yang

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

c.

penerapan konsep 3R (reused, reduced, dan recycling)

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Ciracas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dalam Lampiran Gambar 3.4 Peraturan Daerah ini.

e. Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalanf. Penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum terlayani listrik g. Pemenuhan kebutuhan listrik pada kawasan rumah susun.

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan danau;(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, danau, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitasaliran sungai.

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Ciracas Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 505

c. d. e.

Perbaikan lingkungan sehingga tidak terdapat lagi perumahan yang Perbaikan kawasan permukiman kumuh Perelokasian permukiman yang berlokasi di kawasan konservasi. Bagian Keenam

memiliki jalan yang tidak jelas polanya dan sempit

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi: a. % luas Kecamatan Ciracas. b. Pengembangan ruang tebuka hijau dalam bentuk penyempurna hijau Penetapan ruang terbuka hijau sebesar 253,43 hektar atau sebesar 16,01

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 509 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Ciracas yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan

umum tepi Sungai Cipinang, tepi Danau Kelapa Dua Wetan dan Danau Asli Cibubur, tepi Jalan Tol Jagorawi, tepi SUTT, dan penyempurna hijau makam yang tersebar di Kecamatan Ciracas c. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah; Kawasan Perkantoran Pasal 506

Pasal 510

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukanPengembangan kawasan perkantoran di Kecamatan Ciracas diarahkan pada sepanjang Jl. Raya Bogor Kelurahan Rambutan Kawasan Perdagangan Pasal 507 Fasilitas Kesehatan Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi : a. Pengembangan kawasan perdagangan dengan skala pelayanan tingkat kecamatan Pengembangan kawasan perdagangan dengan pola ribbon di sepanjang Jl. Raya Bogor Penyediaan tempat parkir dan fasilitas pejalan kaki pada kawasan perdagangan Penertiban kawasan perdagangan informal Pemusatan kawasan perdagangan yang berada di lingkungan permukiman pada beberapa lokasi Fasilitas Peribadatan Pasal 512 Pengembangan fasilitas peribadatan meliputu peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Kawasan Permukiman Pasal 508 Penataan kawasan perumahan di Kecamatan Ciracas, meliputi : a. lahan Kecamatan Ciracas b. Pembangunan permukiman baru dengan intensitas dan kepadatan rendah Luas kawasan permukiman sebesar 730,99 hektar atau 45,46 % luas (1) Penambahan jumlah sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba guna; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana olah raga Fasilitas Olahraga Pasal 513 (1) Penambahan fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; Pasal 511 penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Ciracas diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK danSD); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

b.c. d.

Kelurahan Susukan dan Kelurahan Ciracas

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah balai pengobatan; dan(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

e.

seperti di Jl. Lapangan Tembak yaitu untuk melayani masyarakat di Kelurahan Cibubur dan Kelapa Dua Wetan, serta di Jl. Ciracas Raya

Fasilitas Pengendali Bencana Pasal 514

f. Cipayung

Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan;(2) Peningkatan kapasitas danau dan sungai; (3) Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air; (4) Pendistribusian sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan; (5) Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi kebakaran.

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 517 Tujuan rencana rinci tata ruang Kecamatan Cipayung adalah sebagai berikut :

Bagian Ketujuh Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Ciracas Pasal 515

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : f. g. h. i. j. Perwujudan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin Perwujudan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna Perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap Keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Ciracas, meliputi : a. KDB 40 % dengan ketinggian bangunan maksimal 6 lantai untuk kawasan perdagangan b. KDB 20 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai untuk kawasan perdagangan/perkantoran taman c. KDB 50 % dengan ketinggian bangunan 15 lantai untuk kawasan perumahan susun dan tinggi d. KDB 60% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai untuk kawasan perumahan kepadatan sedang

dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia lingkungan d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 518

BAB XIX RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN CIPAYUNG Bagian Kesatu Umum Pasal 516 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung meliputi: a. Cipayung; b. c. d. e. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Cipayung; Rencana Pola Ruang Kecamatan Cipayung; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Cipayung Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung; dan Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Kebijakan umum Kecamatan Cipayung mencakup perbaikan sarana dan prasarana serta peremajaandaerah yang tidak teratur dengan potensi lahan yang tinggi.

(2) Kebijakan pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan dalam rangka persiapan reorientasiterhadap ketigabelas sungai yang melalui DKI Jakarta dalam program pengembangan kawasan sungai dan Program Kali Bersih. (3) Kebijakan sektoral Kecamatan Cipayung meliputi: a. Perumahan Resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain. Pembatasan pembangunan perumahan untuk masa yang akan datang. Program perbaikan lingkungan perlu yang berkelanjutan.

b.

Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra perdagangan dan jasa. Pengembangan ribbon hanya diperbolehkan sepanjang kelas jalan kolektor dan arteri, serta harus didukung fasilitas parkir yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. Sektor Transportasi Pengembangan jaringan jalan baru diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Kecamatan Sektor Fasilitas Umum Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum. Partisipasi swasta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Cipayung.

(4) Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Cipayung a. Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan Cipayung berdasarkan nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki : b. Potensi ekonomi cepat tumbuh; Sektor unggulan yang dapat menggerakan sektor ekonomi; Potensi ekspor; Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi. Ditetapkan sebagai Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang

c.

d. e. f.

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kecamatan Cipayung. (5) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Cipayung; a. b. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pasal 519

Strategi penataan ruang Kecamatan Cipayung sebagai berikut:

a. Peningkatan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Perbaikan dan perencanaan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumahsusun beserta fasilitas-fasilitasnya.

g. h. i.

Peningkatan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan perumahan padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan Sektor Banjir dan Drainase Pelaksanaan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro drainase yang ada. Pelaksanaan kegiatan vegetasi secara serentak. Sektor Utilitas Umum. Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta lampulampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas. Sektor Ruang Terbuka Hijau Pelaksanaan dan pencadangan serta pengamanan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat. Penghijauan pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan pembinaan. Penghijauan pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

c. Perlindungan terhadap RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaransungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan perumahan kumuh.

d. Perwujudan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangandan jasa.

e. Perwujudan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang gunamenyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Kecamatan Cipayung Pasal 520

Penduduk Kecamatan Cipayung sebanyak 175.235 jiwa tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Cipayung yaitu utara, tengah dan selatan. Wilayah utara dan tengah Kecamatan Cipayung diarahkan dapat menampung penduduk dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah selatan. Sementara wilayah selatan Kecamatan Cipayung diarahkan untuk menampung penduduk dengan kepadatan rendah. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung

Umum Pasal 521 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Cipayung, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. sistem pusat kegiatan primer; b. sistem pusat sekunder; dan c. sistem pusat kegiatan tersier a. b. c. d. e. f. g. prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 522 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kota Administrasi Jakarta Timur diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier; (2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi wisata Taman Mini Indonesia Indah, Gedung Olag raga Cipayung, Rumah Bersalin Harapan Bunda, Pasar tradisional Munjul, dan Kantor Camat Cipayung. (3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.5 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 523

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Kebon Jeruk, meliputi jaringan jalan arteri dan kolektor; (2) Rencana pengembangan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) berupa rencana pelebaran jalan arteri Kecamatan Cipayung pada Jalan Raya Pondok Gede, Jalan Lubang Buaya, Jalan Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Setu-Cipayung, Jalan Raya Cilangkap, Jalan Raya Cipayung, Jalan Raya Munjul, Jalan malaka, dan jalan Bambu Apus. (3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelebaran Jalan Ceger Raya, Jalan Raya Pondok Rangon, Jalan TMII Pintu 2, Jalan Raya Hankam. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 525

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Cipayung mencakup : a. Pengembangan miniplant beserta jaringannya b. Pengawasan dan pengendalian terhadap pemakaian air tanah/sumur c. Pengembangan jaringan air bersih dan penambahan hidran umum yang ditempatkan di titik tertentu. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 526 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Cipayung, meliputi : a. Pembangunan tangkapan air di kawasan Cilangkap b. Peningkatan kapasitas kali sunter yang seringkali menyebabkan banjir

c. Penataan bantaran sungai melalui penertiban bangunan ilegal.d. Normalisasi sungai dan saluran air Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 527

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Cipayung direncanakan melalui pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site. Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 528 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Cipayung, meliputi:

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 524 prasarana energi listrik, dan prasarana

a.

Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu;

b. kelurahan; c.

Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi

Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Umum Pasal 531 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Cipayung, terdiri atas: a. b. a. b. a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai dan kanal; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman. tercantum

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator; d. e. f. g. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan dengan penggunaan teknologi tepat guna; penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling); masuk ke lingkungan padat penduduk; saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai. Prasarana Energi Listrik Pasal 529 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Cipayung, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada;

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: b. c. d.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Cipayung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Lampiran Gambar 3.6 Peraturan Daerah ini. Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air Pasal 532

c. Pencegahan kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel PLN dengan kabelisolasi d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan segi estetika lingkungan e. Penempatan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah f. Penambahan jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi eksisting 2008 belum terlayani listrik Prasarana Telekomunikasi Pasal 530 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Cipayung, meliputi: a. b. c. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dan menjaga struktur

(1) Perlindungan terhadap fungsi karya umum taman yang sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang luas. (2) Kawasan yang dimaksud dalam ayat (1) adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Monumen Lubang Buaya, Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta) Cibubur. Kawasan sempadan sungai dan kanal Pasal 533 (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; (3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas aliran sungai dan kanal.

yang memadai; untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial; lingkungan kota di Kecamatan Cipayung

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Cipayung Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 534 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi pengembangan kawasan penyempurna hijau umum tepi Kali Sunter, Kali Cilangkap, sekitar kawasan militer Mabes Hankam, serta penyempurna hijau makam TPU Pondok Ranggon. Kawasan Perdagangan Pasal 535

Bagian Ketujuh Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 538

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Cipayung yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 539 (1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan; (2) Penambahan 105 bangunan TK dan 3 bangunan SD disebar di kelurahan-kelurahan yang kekurangan. (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan Pasal 540

(1) Kawasan perdagangan di Kecamatan Cipayung dengan tingkat pelayanan kecamatan akan dikembangkanpada lokasi Jalan Lubang Buaya, Jalan Cipayung Raya, dan Jalan Munjul. (2) Pengembangan kawasan-kawasan yang disebutkan dalam ayat(1) perlu dibatasi pertumbuhannya pada masa yang akan datang dan didukung oleh fasilitas parkir dan pejalan kaki. Kawasan Permukiman Pasal 536

(1) Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Cipayung saat ini telah cukup melayani masyarakat (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi : a. Pembangunan perumahan baru dengan intensitas kepadatan rendah b. Penataan perumahan lama melalui perbaikan lingkungan. c. Kelurahan Lubang Buaya, Kelurahan Bambu Apus, Kelurahan Ceger, serta sebagian Kelurahan Setu dan Cilangkap merupakan wisma sedang, besar, dan wisma susun taman. d. Kelurahan Munjul dan Kelurahan Pondok Ranggon direncanakan untuk menjadi wisma taman. Bagian Keenam Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 537 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba (1) Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Cipayung diarahkan pada bagian wilayah kecamatan yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan kota; (2) Pengembangan kawasan strategis kota administrasi Jakarta Timur sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan pada kawasan Cibubur untuk membentuk kawasan responsif dengan kawasan yang terdapat disekitarnya, serta pembentukan sense of place pada kawasan Cibubur agar dapat menjadi kawasan yang memenuhi kebutuhan ekologis serta sosial baik itu untuk dalam atau sekitar kawasan; guna. (1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 542 Fasilitas Peribadatan Pasal 541

Bagian Kedelapan Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cipayung Pasal 543 Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar (1) Wilayah utara dan tengah Kecamatan Cipayung direncanakan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 60% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai, sementara untuk wisma susun taman direncanakan KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai. (2) Wilayah selatan Kecamatan Cipayung diarahkan sebagai wisma taman, direncanakan memiliiki KDB 20% dengan ketinggian bangunan maksimal 1 lantai. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Makasar, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Bagian Kesembilan Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Cipayung Pasal (1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Cipayung dilaksanakan berdasarkan arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. b. c. d. e. penyusunan program utama; penentuan lokasi; sumber pendanaan; instansi pelaksana; dan waktu pelaksanaannya. Wilayah Kecamatan Makasar adalah: a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 545

c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada,serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Makasar. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

f. Bagian Kesatu Umum Pasal 544

Terwujudnya kehidupan masyarakat Kecamatan Makasar yang sejahtera lahir dan batin Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya-guna,

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Cipayung, sebagaimana yang dimaksud pasal ... ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini. BAB XX RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN MAKASAR

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan Terwujudnya keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 546

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Makasar meliputi: a. Makasar; b. c. d. e. Makasar Rencana Struktur Ruang Kecamatan Makasar; Rencana Pola Ruang Kecamatan Makasar; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Makasar, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Makasar, a. Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh

b.

Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 548 Pengembangan sentra sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat. Sektor Industri Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry); Sektor Transportasi Peningkatan kualitas jalan kolektor; Pembangunan jalan arteri; Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Normalisasi sungai dan saluran drainase Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Peningkatan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi air bersih Pembatasan penggunaan air tanah Penambahan hydrant umum Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan Umum Pasal 549 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Makasar, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. d. a. b. c. Pasal 547 d. e. f. g. h. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; sistem pusat kegiatan tersier; dan sistem pusat kegiatan sub tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, prasarana telekomunikasi, dan prasarana gas. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 550 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Makasar diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Primer, Sekunder, Tersier, dan Sub Tersier; Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Jumlah penduduk di Kecamatan Cilincing sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 229.882 Jiwa.

c.

d. e.

f. g.

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Makasar; a. b.

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Strategi penataan ruang Kecamatan Makasar, adalah: a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. c. d. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai yang dijadikan permukiman kumuh. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan dan jasa . e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf a, terdapat pada Bandara Udara halim Perdana Kusuma sebagai pusat pelayanan transportasi dan TMII sebagai pusat rekreasi; (3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf b, terdapat pada Tamini Square Kelurahan Pinang Ranti sebagai pusat perdagangan; (4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada Universitas Borobudur dan Universitas Akpindo Kelurahan Cipinang Melayu sebagai pusat pendidikan; (5) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf d, terdapat pada Pasar Lokal dan Sentra Niaga Kelurahan Cipinang Melayu sebagai pusat perdagangan; (6) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer dan Tersier di wilayah Kecamatan Cilincing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.7 Peraturan Daerah ini.

h. Penyediaan parkir di luar jalan dan pengawasan pelaksanaan pengadaan parkir bangunan umum untuk menghapus parkir di tepi jalan. i. Perbaikan, pengembangan, dan pengadaan sarana pejlan kaki, dikaitkan dengan pelebaran dan pembangunan jalan baru

j. Pengaturan route angkutan umum untuk mempercepat waktu perjalanan dan mengurangi biayaperjalanan, dikaitkan dengan tempat-tempat pemberhentian/halte.

k. Pengembangan fungsi dan hirarki Jl. Raya Pondok Gede, Jl Inspeksi Kalimalang, Jl. Jati Maringin, Jl. TolCikampek, Jl. Raja Wali Raya, Jl. Raya Halim Perdana Kusuma, dan Jl. SMA 48 Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 553

Pengembangan prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Makasar meliputi ;

a. Peningkatan jaringan pipa air bersih yang meliputi Jl. Raya Pondok Gede, Jl. Kol. Sugiono, Jl.InspeksiKalimalang, Jl. Tol Cikampek, Jl. Raya Halim Perdana Kusuma, dan Jl. SMA 48

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 551

b. Pembangunan Waduk Halim 1 seluas 5 hektar dan Waduk halim 2 seluas 1 hektarPrasarana Pengendalian Drainase

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, prasarana telekomunikasi, dan prasarana gas. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 552

Pasal 554 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Makasar, meliputi : a. b. Optimalisasi pemanfaatan saluran drainase dengan pengerukan dan pelebaran saluran Perbaikan atau normalisasi sungai-sungai; Pencegahan pembuangan sampah di saluran drainase dengan adanya pembuatan sistem drainase secara tertutup Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 555 Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Makasar, meliputi :

Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Makasar meliputi : a. Pembangunan jalan baru disesuaikan dengan program DKI keseluruhan serta dikaitkan dengan peremajaan lingkungan

b. Perbaikan/pelebaran jalan sesuai dengan prioritas pengembangan yang dikaitkan dengan usahamengatasi kemacetan lalu lintas. c. Pengembangan jalan layang pada persimpangan yang diperkirakan akan menimbulkan kemacetan parah d. Pengembangan angkutan umum kapasitas besar dengan pembatasan kendaraan pribadi e. Penyediaan angkutan umum dengan memberikan kebebasan memilih bagi penumpang dengan peningkatan kecepatan perjalanan serta peningkatan sarana-sarana perhentian. f. Pembatasan daerah operasi angkutan IV yang dikaitkan dengan perencanaan route kendaraan umum untuk kemudahan penumpang. g. Pembatasan jalur dan operasi angkuan barang skala besar agar tidak memperlambat kecepatan lalu lintas

a. Penggunaan sistem pembuangan secara komunal dengan sebutan ponten pada kawasan fasilitas umumseperti pasar dan terminal;

b. Penggunaan septik-tank dan peresapan dengan memperhatikan desain peresapan tertentu; c. Pembuatan IPAL komunal pada bangunan dalam kapasitas besar pengguna system off-sitePrasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 556 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Makasar, meliputi:

a. b. c. langsung/tidak langsung d. dengan sarana container

Penggunaan pola pengumpulan individual tidak langsung dan secara Peningkatan alat dan tenaga untuk pengangkutan ke Tempat

Pasal 560 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Makasar, terdiri atas: a. b. a. b. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman.

komunal menuju ke TS atau depo terdekat Penampungan Sementara (TPS) Penyediaan Container untuk pengumpulan sampah secara komunal Peningkatan jumlah TPS dengan sistem transfer depo atau landasan Prasarana Energi Listrik Pasal 557 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Makasar, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada; b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada; c. e. f. Penindakan pencurian listrik; Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalan; Penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum terlayani listrik; d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan; Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung) Kawasan Resapan Air Pasal 561 (1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Makasar, meliputi: a. b. c. Rencana jaringan telepon yang diselaraskan dengan jaringan jalan; Penyebaran telepon umum yang diselaraskan dengan lokasi fasilitas umum; Pengembangan jaringan telekomunikasi pada Jl. Raya Pondok Gede Jl. Kol. Sugiono, Jl Inspeksi (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; Prasarana Gas Pasal 559 (3) Peningkatan kapasitas sungai, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas aliran sungai. Pengembangan prasarana gas di Kecamatan Makasar, meliputi: a. Peningkatan pelayanan gas; b. Peningkatan keamanan transmisi jaringan gas Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Umum Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Makasar Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 563 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi: Kawasan sempadan sungai Pasal 562

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: a. b. c. d.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Makasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran Gambar 3.8 Peraturan Daerah ini.

g. Peningkatan keamanan jaringan listrik khususnya pada kawasan perumahan padat. Prasarana Telekomunikasi Pasal 558

Kalimalang, Jl. Tol Cikampek, Jl. Raya Halim Perdana Kusuma, dan Jl. SMA 48

a. b.

Kawasan ruang terbuka hijau diarahkan sebesar 849,841 hektar Pengembangan ruang terbuka hijau berupa jalur hijau, makam, ruang

terbuka untuk olah raga, dan taman;

Kawasan Perkantoran Pasal 564 Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi : Fasilitas Pendidikan Pasal 568

a. b.

Penetapan kawasan perkantoran sebesar 114,554 hektar Kawasan perkantoran diarahkan berada di sepanjang sisi timur jalan TMII Kelurahan Pinang

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang secara vertikal; (2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Cilincing diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK, SD, SMP, dan SLTA); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan

Ranti, sepanjang barat Bandara Halim Perdana Kusuma Kelurahan Makasar, sepanjang sisi timur tol Jagorawi dan sepanjang sisi barat Tol Halim Perdana Kusuma Kelurahan Kebon Pala, sebelah utara Bandara Halim Perdana Kusuma Kelurahan Halim, dan sepanjang sisi utara Jalan Tol Cikampek dan sisi selatan Jl. Kalimalang Kelurahan Cipinang Melayu. Kawasan Perdagangan Pasal 565

Pasal 569 (1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi : a. b. Penetapan kawasan perdagangan sebesar 116,029 hektar Pengembangan kawasan perdagangan berada di sepanjang Jl. Raya Pondok Gede Raya

yang direncanakan; (2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai pengobatan, rumah bersalin, dan laboratorium; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan. Fasilitas Peribadatan Pasal 570 (1) Pengembangan fasilitas peribadatan berupa mushola, masjid kelurahan, tempat ibadah lainnya, dan masjid kecamatan; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 571 Cipinang Melayu, (1) Penambahan jumlah sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa taman bermain, lapangan olah raga, gedung olah raga, kolam renang, taman, dan lapangan serbaguna; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana olah raga diarahkan di Kelurahan

Kelurahan Pinang Ranti, terutama sepanjang jalan Jl. SMA 48 Kelurahan Makasar, sepanjang jalan cililitan Kelurahan Kebon Pala, sepanjang Jl. Raya Pondok Gede Raya dan Jl. Tol Halim Perdana Kusuma Kelurahan Halim, dan sepanjang sisi jalan jatiwaringin dan sisi selatan Jl. Kalimalang Kelurahan Cipinang Melayu Kawasan Permukiman Pasal 566

Penataan kawasan perumahan di Kecamatan Makasar, meliputi : a. b. susun, dan ruko/rukan. Bagian Keenam Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 567 Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Makasaryang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga, dan fasilitas pengendali bencana. Luas kawasan permukiman sebesar 479,544 hektar Kawasan permukiman

Kelurahan Kebon Pala, dan Kelurahan Makasa, dengan jenis perumahan kepadatan sedang, tinggi,

Fasilitas Pengendali Bencana Pasal 572 Normalisasi Sungai Cipingang dari lebar kondisi eksisting 7 10 meter menjadi 25 meter dan normalisasi Sungai Sunter dari lebar kondisi eksisting 10 - 15 meter menjadi 40 meter.

Bagian Ketujuh Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Makasar Pasal 573

a. Kramat Jati; b. c. d. e. Kramat Jati

Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Rencana Struktur Ruang Kecamatan Kramat Jati; Rencana Pola Ruang Kecamatan Kramat Jati; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

(1) Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Makasar, meliputi :a. b. c. d. e. KDB 60 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai dan KLB sebesar 1,2, untuk kawasan KDB 20 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai dan KLB sebesar 0,4, untuk kawasan KDB 60 % dengan ketinggian bangunan maksimal 4 lantai dan KLB sebesar 2,4, untuk kawasan KDB 40 % dengan ketinggian bangunan maksimal 4 lantai dan KLB sebesar 1,6, untuk kawasan KDB 40 % dengan ketinggian bangunan maksimal 4 lantai dan KLB sebesar 1,6, untuk kawasan perumahan dengan kepadatan bangunan sedang dan tinggi; perumahan dengan kepadatan bangunan rendah; campuran; perdagangan; perkantoran; Bagian Kedelapan Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Makasar Pasal (1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Makasar dilaksanakan berdasarkan arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. b. c. d. e. penyusunan program utama; penentuan lokasi; sumber pendanaan; instansi pelaksana; dan waktu pelaksanaannya.

Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 575 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Kramat Jati, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati adalah: a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Kramat Jati. d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Kramat Jati yang sejahtera lahir dan batin Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya-guna, Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

BAB XXI

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terhadap lingkungan e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. f. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Bagian Kesatu Umum Pasal 574 Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 576 (1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Kramat Jati,

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Makasar, sebagaimana yang dimaksud pasal ... ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN KRAMAT JATI

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati meliputi:

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Kramat Jati, a. b.

d.

Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan dan jasa .

Sektor Perumahan Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan Sektor Perdagangan dan Jasa Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk. Bagian Ketiga Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 578

Jumlah penduduk di Kecamatan Kramat Jati sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 228.607 Jiwa. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Umum Pasal 579 (5) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Kramat Jati, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (6) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : d. e. f. g. h. i. j. k. l. n. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat kegiatan sekunder; sistem pusat kegiatan tersier; dan sistem pusat kegiatan sub tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana telekomunikasi. Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 580 (1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Kramat Jati diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan Tersier;

c.

Pengembangan sentra sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat. Sektor Industri Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry); Sektor Transportasi Peningkatan kualitas jalan kolektor; Pembangunan jalan arteri; Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir Normalisasi sungai dan saluran drainase Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih Peningkatan kualitas jaringan pipa pipa induk dan distribusi air bersih Pembatasan penggunaan air tanah Penambahan hydrant umum Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

d. e.

f. g.

(7) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Kramat Jati ; a. b.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Pasal 577

m. prasarana energi listrik, dan

Strategi penataan ruang Kecamatan Kramat Jati meliputi: a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang. b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya. c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai.

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Kebon Jeruk sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada Rumah Sakit UKI, Pusat Grosir Cililitan, dan Rumah Sakit Polri; (3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 3.9 Peraturan Daerah ini. Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 581

a. Penggunaan jaringan drainase primer yang berupa sungai, jaringan drainase sekunder yang berada di sepanjang jalan arteri, jaringan drainase tersier yang berlokasi di sepanjang jalan kolektor, dan jaringan drainase lokal. b. Pengerukan dan pelebaran saluran air dilakukan secara rutin c. Pembuatan saluran baru pada setiap pembuatan jalan baru baik kolektor maupun lingkungan Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 585 d. Peningkatan/penataan saluran tersier pada kawasan padat penduduk

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, telekomunikasi. Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 582 prasarana energi listrik, dan prasarana Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Kramat Jati, meliputi penerapan pengelolaan limbah secara komunal pada kawasan perumahan baru dan kawasan perumahan susun Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 586 Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk, meliputi: a. belum sepenuhnya terlayani b. c. Pengadaan lokasi penampungan sementara pada setiap kelurahan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, dengan Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah di antaranya penggunaan incinerator yang ditempatkan pada kawasan perumahan padat di sisi bantaran sungai yang

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Kramat Jati, meliputi jaringan jalan arteri dan kolektor; (2) Rencana pengembangan prasarana transportasi berupa jaringan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi rencana pelebaran Jl. Raya Bogor, Jl. Cililitan Besar, Jl. Kalibata Raya, Jl. Letjend. Sutoyo, Jl. M.T. Haryono, dan Jl. Pondok Gede Raya (3) Rencana pengembangan jalan kolektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelebaran Jl. Kerja Bakti, Jl. Raya Tengah, dan Jl. Raya Condet. Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 583

penerapan konsep 3R (reused, reduced, dan recycling) Prasarana Energi Listrik Pasal 587 Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Kramat Jati, meliputi: a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada c. Penindakan pencurian listrik d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Kramat Jati meliputi : a. Pengembangan jaringan air bersih serta pengidentifikasian dan pembangunan potensi air bersih dari sumur-sumur artesis b. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk; c. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap; d. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah; e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai. Prasarana Pengendalian Drainase Pasal 584 Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Kramat Jati, meliputi :

e. Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalanf. Penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum terlayani listrik g. Pemenuhan kebutuhan listrik pada kawasan rumah susun. Prasarana Telekomunikasi Pasal 588 Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Kramat Jati, meliputi: a. Perencanaan jaringan telepon yang diselaraskan dengan jaringan jalan

b. c.

Penyebaran telepon umum yang diselaraskan dengan lokasi fasilitas umum Penggunaan kabel bawah tanah sehingga tidak ada pemakaian ruang

Bagian Kelima Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Umum Pasal 589 (1) Rencana pola ruang Kecamatan Kramat Jati, terdiri atas: a. b. a. b. a. b. c. d. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya. Kawasan resapan air; Kawasan sempadan sungai; Ruang terbuka hijau lainnya; Kawasan perkantoran; Kawasan perdagangan; Kawasan Permukiman. tercantum

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya) Wilayah Kecamatan Kramat Jati Kawasan Ruang Terbuka Hijau Pasal 592 Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi: a. b. Penetapan ruang terbuka hijau sebesar 145,255 hektar Pengembangan ruang terbuka hijau berupa kawasan jalur hijau dan hutan

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

kota pada Kecamatan Kramat Jati di kawasan sempadan Kali Ciliwung, Kali Cipinang, sepanjang Jalan Tol Jagorawi, kawasan pemakaman dan kawasan taman di berada di dalam kawasan perumahan yang tersebar di seluruh kelurahan di Kecamatan Kramat Jati, sedangkan kawasan terbuka lapangan olah raga di Jl. Raya Bogor. c. d. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah; Penambahan luas ruang terbuka hijau di Kecamatan Kramat Jati melalui

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

perencanaan kawasan perumahan kepadatan rendah pada wilayah selatan Kecamatan Kramat Jati Kawasan Perkantoran Pasal 593 Pengembangan kawasan perkantoran di Kecamatan Kramat Jati diarahkan pada sepanjang Jl. Mayjen Sutoyo, Jl. Dewi Sartika, Jl. Mayjen Sutoyo, dan Jl. Raya Bogor sebelah barat, Jl. Pondok Gede Raya. Kawasan Resapan Air Pasal 590 Kawasan Perdagangan Pasal 594

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Kramat Jati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam Lampiran Gambar 3.10 Peraturan Daerah ini. Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai peneduh dan membantu peresapan air; (2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau. Kawasan sempadan sungai Pasal 591 (1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai; (2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik; (3) Peningkatan kapasitas sungai, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan; (4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas aliran sungai dan kanal. Pengembangan kawasan perdagangan diarahkan berada di sepanjang jalan arteri yaitu Jl. Dewi Sartika, Jl. Mayjen Sutoyo, dan Jl. Raya Bogor Kawasan Permukiman Pasal 595

Penataan kawasan perumahan di Kecamatan Kramat Jati meliputi : a. b. c. Luas kawasan perumahan yang direncanakan berada di Kecamatan Perbaikan lingkungan sehingga tidak terdapat lagi perumahan yang Pengurangan kawasan permukiman kumuh melalui pembangunan rumah Kramat Jati adalah sebesar 665,185 hektar memiliki jalan yang tidak jelas polanya dan sempit susun di Jl. Arus Kelurahan Cawang dan Jl. Cililitan Kecil Kelurahan Cililitan

d.

Penetapan kawasan perumahan kepadatan rendah pada wilayah bagian Bagian Keenam Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial Pasal 596 a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan. Fasilitas Pengendali Bencana Pasal 601

selatan Kecamatan Kramat Jati tepatnya di Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Kampung Tengah

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk Kecamatan Kebon Jeruk yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana. Fasilitas Pendidikan Pasal 597 (1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan; (2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Kramat Jati diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar (TK dan SD); (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Fasilitas Kesehatan Pasal 598 (1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; (2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai pengobatan dan puskesmas; (3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai. c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang belum memiliki saluran air. d. Pendistribusian sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan. e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi kebakaran. Bagian Kesepuluh Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kramat Jati Pasal 602

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Kramat Jati, meliputi : a. KDB 20 % dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai untuk kawasan perumahan kepadatan rendah; b. KDB 55 % dengan ketinggian bangunan 15 lantai untuk kawasan perumahan; c. KDB 60% dengan ketinggian 2 lantai untuk kawasan perumahan dengan kepadatan sedang dan tinggi; dan d. KDB 60 % dengan ketinggian maksimal bangunan 6 lantai untuk kawasan perdagngan dan perkantoran. Bagian Ketujuh Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Kramat Jati Pasal

Fasilitas Peribadatan Pasal 599 Pengembangan fasilitas peribadatan meliputu peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan. Fasilitas Olahraga Pasal 600 (1) Penambahan jumlah sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, kolam renang, dan gedung olah raga; (2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana olah raga

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Karamat Jati dilaksanakan berdasarkan arahanpemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi : a. b. c. d. e. penyusunan program utama; penentuan lokasi; sumber pendanaan; instansi pelaksana; dan waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Kramat Jati, sebagaimana yang dimaksud pasal ... ayat 1,dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN JATINEGARA Bagian Kesatu Umum Pasal 603 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara meliputi: a. b. c. d. e. f. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara; Rencana Struktur Ruang Kecamatan Jatinegara; Rencana Pola Ruang Kecamatan Jatinegara; Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Jatinegara; Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara; dan Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara. Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 604 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Jatinegara, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara adalah: (1) Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. (2) Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. (3) Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Jatinegara. (4) Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : a. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Jatinegara yang sejahtera lahir dan batin b. Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam c. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasilguna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia d. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan e. Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan (5) Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

(6) Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Pasal 605 Kebijakan-kebijakan sektor yang mendukung tercapainya tujuan kecamatan ini adalah: a. Perumahan Penggunaan perumahan diarahkan pada resettlement daerah-daerah hunian yang berubah fungsi akibat pengembangan kegiatan lain. b. Pembatasan pembangunan perumahan. Program perbaikan lingkungan. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra sentra perdagangan dan jasa. Pengembangan ribbon dibatasi kecuali pada kelas jalan kolektor ke atas untuk menjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan fasilitas parkir yang memadai. c. d. e. f. Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. Sektor Transportasi Peningkatan kapasitas jalan melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru diutamakan pada bagian utara dan selatan. Sektor Fasilitas Umum Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Pembangunan fasilitas umum dengan melibatkan pihak swasta. Peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas umum yang ada. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih/air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Pembatasan penggunaan air. Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage. Peningkatkan kualitas dan jumlah MCK di lingkungan perumahan padat. Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan. Pelaksanaan normalisasi kali. Penambahan saluran mikro. Sektor Sanitasi dan Sampah

g. Sektor Banjir dan Drainase

i.

Peningkatan sistem makro drainase yang ada. Pelaksanaan kegiatan penanaman pohon secara serentak. Penambahan gardu-gardu listrik. Penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik. Penambahan lampu-lampu penerangan jalan. Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis. Perencanaan dan pengadaan instalasi listrik, telepon, dan gas secara terpadu antara PLN, telkom, dan Pemda DKI Jakarta. Bagian Keempat Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Jatinegara Umum Pasal 608 (1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan ke dalam struktur ruang wilayah Kecamatan Jatinegara, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah; (2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan berdasarkan : a. b. c. a. b. c. d. e. f. g. sistem pusat kegiatan primer; sistem pusat sekunder; dan sistem pusat kegiatan tersier prasarana transportasi, prasarana sumber daya air