MODUL 2 rdtr
date post
14-Jan-2016Category
Documents
view
59download
13
Embed Size (px)
description
Transcript of MODUL 2 rdtr
0
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
1
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
1
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
DAFTAR ISTILAH
PENDAHULUAN
KEDUDUKAN RENCANA RINCI
MANFAAT DAN FUNGSI RENCANA RINCI
BENTUK ALTERNATIF RENCANA RINCI
2
3
5
8
11
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL 2
DESKRIPSI SINGKAT Bentuk alternatif Rencana Rinci Kabupaten: rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota dan/atau rencana detail tata ruang. RDTR adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi peraturan zonasi. RDTR mempunyai kedudukan sebagai penjabaran dari RTRW kabupaten/ kota yang perlu dilengkapi dengan acuan yang bersifat lebih detail. Muatan RDTR mencakup; (1) Tujuan penataan BWP; (2) Rencana pola ruang; (3) Rencana jaringan prasarana; (4) Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya; (5) Ketentuan pemanfaatan ruang; dan (6) Peraturan Zonasi. TUJUAN Peserta pelatihan memahami tiap muatan RDTR Kabupaten/Kota secara rinci, yang mencakup tingkat kedalaman/ketelitian materi tiap muatan dan contoh-contoh penyajiannya. SASARAN 1. Memahami muatan tujuan penataan BWP; 2. Memahami muatan dan tingkat kedalaman rencana pola ruang; 3. Memahami muatan dan tingkat kedalaman rencana jaringan prasarana; 4. Memahami muatan penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya; 5. Memahami muatan ketentuan pemanfaatan ruang.
2
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
DAFTARISTILAH
1. Rencana Rinci adalah hasil perencanaan tata ruang pada kawasan
yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional
dan disusun berdasarkan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan
kawasan sebagai perangkat operasionalisasi rencana tata ruang
wilayah.
2. RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan
fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang
memperhatikan keterkaitan antar kegiatan dalam kawasan fungsional
agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan
kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.
3. RTR KSK adalah rencana rinci wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup kabupaten terhadap perkembangan ekonomi, sosial, budaya,
dan/atau lingkungan.
4. Bagian Wilayah Perkotaan yang selanjutnya disingkat BWP adalah
bagian dari kabupaten/kota dan/atau kawasan strategis yang
akan/perlu disusun rencana rincinya,
5. Delineasi KSK adalah garis yang menggambarkan batas KSK yang
ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan
tipologi KSK.
3
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
Rencana Rinciadalah hasil perencanaan tata ruang pada kawasan yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional dan disusun berdasarkan nilai
strategis kawasan dan/atau kegiatan kawasan sebagai perangkat operasionalisasi
rencana tata ruang wilayah
PENDAHULUAN
4
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
1. Kawasan Perkotaan
2. Kawasan koridor ekonomi
3. Kawasan perdesaan
4. Kawasan cepat tumbuh
5. Kawasan tertinggal/terisolir
6. Kawasan konservasi cagar
budaya/sejarah
7. Kawasan konservasi permukiman/
Komunikasi adat
8. Kawasan Teknologi Tinggi
9. Kawasan Pengembangan SDA Darat
10. Kawasan Perlindungan dan
pelestarian Lingkungan Hidup
11. Kawasan Rawan Bencana
12. Kawasan Kritis Lingkungan
13. Kawasan Perlindungan Pesisir dan
Pulau Kecil
Kawasan INTI
Kawasan Penyangga
Identifikasi Bentuk
Delineasi Kawasan
Fokus Penanganan
Tingkat Ketelitian Peta
Tujuan, Kebijakan, Strategi
Konsep Pengembangan
Arahan Pemanfaatan Ruang
Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pengelolaan Kawasan
RDTR
RTRW KAB
Tujuan, Kebijakan, Strategi
Struktur Ruang Wilayah
Pola Ruang Wilayah
Penetapan Kawasan Strategis
Arahan Pemanfaatan Ruang
Arah Pengendalian Pemanfaatan Ruang
RTR KSK
Draft Pedoman RTR KSK belum selesai disusun
Permen PU No.20/PRT/M/2011
RENCANA UMUM
RENCANA RINCI
Tujuan Penataan BWP
Rencana Pola Ruang
Rencana Jaringan Prasarana
Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan
Ketentuan Pemanfaatan Ruang
Peraturan Zonasi
Sumber: Permen PU No.20/PRT/M/2011
Sumber: Draft KSK
5
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
KEDUDUKAN RENCANA RINCI
Rencana rinci mempunyai kedudukan sebagai penjabaran dari RTRW kabupaten/ kota
yang perlu dilengkapi dengan acuan yang bersifat lebih detail.
6
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 (Pasal 59) tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW kabupaten/kota harus menetapkan
bagian dari wilayah kabupaten/kota yang diprioritaskan untuk disusun rencana
rincinya paling lama 24 bulan terhitung sejak pelaksanaan penyusunan dan tidak
melebihi masa berakhirnya rencana rinci tata ruang yang sedang berlaku.
Bagian dari wilayah yang akan disusun rencana rinci tersebut merupakan kawasan
perkotaan atau kawasan strategis kabupaten/kota, yang dapat disusun rencana
rincinya apabila:
a. Kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau direncanakan menjadi kawasan
perkotaan
b. Memenuhi kriteria lingkup wilayah perencanaan RDTR yang ditetapkan dalam
pedoman
RDTRmerupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antar
kegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis antara
kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.
RDTR ditetapkan dengan perda kabupaten/kota dan disusun lengkap dengan peraturan zonasi yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk suatu
BWP tertentu.
RTR KSK adalah rencana rinci wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap
perkembangan ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
RENCANA
UMUM
VS
RENCANA
RINCI
Rencana umum tata ruang disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif dengan muatan substansi mencakup rencana struktur dan pola ruang.
Rencana rinci tata ruang disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan subblok peruntukan.
Rencana rinci sebagai operasionalisasi rencana umum tata ruang dan dasar penetapan peraturan zonasi ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang serta ketentuan pengendalian ruang.
Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota dan peraturan zonasi yang melengkapi rencana rinci menjadi salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana penataan ruang
1
2
3
4
7
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
Kedudukan rencana rinci dalam sistem perencanaan tata ruang dan sistem
perencanaan pembangunan nasional.
RENCANA PEMBANGUNAN
RENCANA TATA RUANG RENCANA UMUM RENCANA RINCI
Wilayah Kab/Kota
BWP
Sub BWP
RTRW Kab/Kota
RDTR
RTBL
Dirincikan lebih lanjut
Wil.Perencanaan dibagi lagi menjadi
Wilayah Perencanaan
Bagian Wilayah
Perkotaan yang
selanjutnya
disingkat BWP
adalah bagian dari
kabupaten/kota
dan/atau kawasan
strategis yang
akan/perlu
disusun rencana
rincinya,
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Acu
an
A
cua
n
RPJP Nasional
RPJM Nasional
RPJP Provinsi
RPJP Kabupaten/Kota
RPJPM Kabupaten/Kota
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
RTRW Kabupaten
RTRW Kota
RTR KSP
RTR KSN
RTR Pulau
RDTR Kabupaten
RTR KSK
RDTR Kota
RTR KSK
RPJM Provinsi
Hubungan antara RTRW Kabupaten/ Kota, RDTR, dan RTBL serta wilayah perencanaannya
8
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
MANFAATDANFUNGSI RENCANA RINCI
9
MODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
Manfaat dan fungsi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTR KSK) dapat dilihat pada penjelasan
dibawah ini.
Mewujudkan keterpaduan antara pembangunan KSK
dengan wilayah kabupaten
Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam KSK
Menjamin terwujudnya tata ruang KSK yang
berkualitas
Alat koordinasi dalam penyelenggaraan penataan
ruang
Acuan dalam sinkronisasi program
Acuan lokasi investasi
Acuan pemanfaatan ruang
Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan
ruang
Acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang
Acuan dalam administrasi pertanahan
10
MODUL 2: PEN