68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

50
BAB XXVII RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN JAGAKARSA Bagian Kesatu Umum Pasal 741 Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa meliputi: a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa; b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Jagakarsa; c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Jagakarsa; d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Jagakarsa e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa; dan f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa Bagian Kedua Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa Paragraf 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa Pasal 742 Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Jagakarsa, maka tujuan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa adalah: a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya. b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian antar sektor. c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk : Perwujudan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin Perwujudan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam Peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna, berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Perwujudan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan Perwujudan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat. e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan. Paragraf 2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa Pasal 743 (1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Jagakarsa, (2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Jagakarsa, a. Perumahan Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya. Pembatasan pembangunan perumahan untuk masa mendatang. Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan. b. Sektor Perdagangan dan Jasa Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan kolektor atau diatasnya Penyediaan fasilitas parkir yang memadai Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah. c. Sektor Transportasi Beberapa ruas jalan tertentu perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan. Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK Kecamatan Jagakarsa. d. Sektor Fasilitas Umum Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin. Partisipasi swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum. Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal. Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar kecamatan. e. Sektor Air Minum Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum. Penggunaan air yang melampaui batas harus dicegah. f. Sektor Sanitasi dan Sampah Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan terhadap sistem sewerage.

Transcript of 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Page 1: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

BAB XXVII

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN JAGAKARSA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 741

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

Jagakarsa;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Jagakarsa;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Jagakarsa;

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Jagakarsa

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

Jagakarsa

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 742

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Jagakarsa, maka tujuan pengembangan Tata

Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta

keserasian antar sektor.

c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Perwujudan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin

• Perwujudan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam

• Peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

• Perwujudan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan

• Perwujudan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 743

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Jagakarsa,

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Jagakarsa,

a. Perumahan

• Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan

tergusur akibat pengembangan kegiatan lain, seperti perluasan dan lain sebagainya.

• Pembatasan pembangunan perumahan untuk masa mendatang.

• Program perbaikan lingkungan perlu dilanjutkan.

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan

• Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan kolektor atau diatasnya

• Penyediaan fasilitas parkir yang memadai

• Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah.

c. Sektor Transportasi

• Beberapa ruas jalan tertentu perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan.

• Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK

Kecamatan Jagakarsa.

d. Sektor Fasilitas Umum

• Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin.

• Partisipasi swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum.

• Optimasi pada lokasi fasilitas umum yang telah ada dengan penambahan lokal.

• Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar

kecamatan.

e. Sektor Air Minum

• Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan

induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum.

• Penggunaan air yang melampaui batas harus dicegah.

f. Sektor Sanitasi dan Sampah

• Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang

berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan

terhadap sistem sewerage.

Page 2: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

• Perbaikan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan perumahan

padat.

• Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan

g. Sektor Banjir dan Drainase

• Normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro drainase yang

ada.

• Pelaksanaan kegiatan vegetasi secara serentak.

h. Sektor Utilitas Umum.

• Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta

lampu-lampu penerangan jalan.

• Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis.

• Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas.

i. Sektor Ruang Terbuka Hijau

• Pemeliharaan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan memanfaatkannya untuk taman dan

hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat.

• Penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program penyuluhan

pembinaan.

• Penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

(3) Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Jagakarsa

a. Penetapan Kawasan Strategis Kecamatan Jagakarsa berdasarkan nilai strategis dari sudut

kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu merupakan aglomerasi

berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki :

- Potensi ekonomi cepat tumbuh;

- Sektor unggulan yang dapat menggerakan sektor ekonomi;

- Potensi ekspor;

- Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi.

b. Ditetapkan sebagai Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kecamatan Jagakarsa.

(4) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Jagakarsa ;

a. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam.

b. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Pasal 744

Strategi penataan ruang Kecamatan Jagakarsa, adalah:

a. Peningkatkan peran dan fungsi serta penataan pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang.

b. Perbaikan dan perencanaan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah

susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Perlindungan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai

Pesanggrahan dan kali Grogol, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

d. Pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan dan jasa .

e. Pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna menyediakan ruang

perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 745

Jumlah penduduk di Kecamatan Jagakarsa sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 273.499 Jiwa.

Bagian Keempat

Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Umum

Pasal 746

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan

Jagakarsa, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan primer;

b. sistem pusat sekunder; dan

c. sistem pusat kegiatan tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 747

Page 3: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kota Administrasi Jakarta Selatan diwujudkan dalam bentuk

Sistem Pusat Kegiatan Tersier;

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Jagakarsa sebagaimana dimaksud

pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi pertokoan Ramayana dan Borobudur di Kelurahan

Jagakarsa, Matahari Cialandak Mall di Kelurahan Cilandak Timur, Kantor Camat Jagakarsa di Kelurahan

Jati Padang;

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Jagakarsa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 4.1 Peraturan Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 748

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 749

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Jagakarsa, meliputi jaringan jalan arteri

dan kolektor;

(2) Rencana pembangunan dan peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi;

Rencana peningkatan jalan arteri, Kecamatan Jagakarsa yang meliputi pelebaran jalan Jl. Jagakarsa Raya,

Jalan Ampera Raya, Jalan Pejaten Raya, Jalan Warung Jati Barat, Jalan Lenteng Agung, Jalan Tanjung

Barat, Jalan TB. Simatupang, Jalan Lenteng Agung Timur,

(3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Jagakarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

pelebaran Jalan Lenteng Agung Barat, Jalan Cilandak KKO, Jalan Cilandak Raya, Jalan Harsono RM.

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 750

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Jagakarsa meliputi :

a. Penambahan jaringan pipa air minum yaitu ke sebelah utara Jalan Tol Lingkar Luar dengan jaringan

PDAM

b. Penambahan jaringan air bersih ke sebelah selatan Jalan Tol Lingkar Luar dengan hidran umum yang

ditempatkan di titik tertentu.

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 751

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Jagakarsa, meliputi :

a. Normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat menggangu

fungsinya pada lokasi saluran Kali Krukut, Kali Ciliwung, dan Kali Baru;

b. Perawatan waduk Ragunan 1, waduk Ragunan 2 dan lingkungan sekitarnya.

c. Pengembangan drainase primer di Jl. TB Simatupang

d. Pengembangan drainase sekunder di Jl. Jagakarsa Raya dan Jl. Warung Jati Barat

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 752

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Jagakarsa, meliputi:

a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site

b. Pengembangan saluran pembuangan air limbah makro menuju Kali Ciliwung dan Kali Krukut.

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 753

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Jagakarsa, meliputi:

a. Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu;

b. Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap

kelurahan;

c. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan

memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator;

d. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dengan penggunaan teknologi tepat guna;

e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling);

f. Peningkatan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat

masuk ke lingkungan padat penduduk;

g. Pencegahan dan penindakan tegas pembuangan sampah ke sungai dan

saluran, serta mencegah tumbuhnya perumahan liar dan bedeng di sepanjang tepi sungai.

Prasarana Energi Listrik

Page 4: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pasal 754

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Jagakarsa, meliputi:

a. Memperbaiki jaringan listrik yang ada

b. Meningkatkan daya transmisi yang sudah ada

c. Mencegah kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel PLN dengan kabel

isolasi

d. Menempatkan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan segi

estetika lingkungan

e. Menempatkan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan jalan baru

sebaiknya ditempatkan di bawah tanah

f. Menambah jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi eksisting 2008 belum

terlayani listrik

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 755

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatn Jagakarsa, meliputi:

a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi yang

memadai

b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan untuk

memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial.

c. Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di Kecamatan

Jagakarsa.

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Umum

Pasal 756

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Jagakarsa, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Ruang terbuka hijau lainnya;

b. Kawasan perkantoran;

c. Kawasan perdagangan;

d. Kawasan Permukiman.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Jagakarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum

dalam Lampiran Gambar 4.2 Peraturan Daerah ini.

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Resapan Air

Pasal 757

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan sempadan sungai dan kanal

Pasal 758

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai dan kanal.

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 759

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

a. Pengembangan ruang terbuka hijau dengan klasifikasi kawasan

penyempurna hijau rekreasi Taman Margasatwa Ragunan.

b. Pengembangan jalur hijau diarahkan sepanjang Kali Saru, Kali Mampang,

Kali Baru, dan Kali Ciliwung.

c. Pengembangan Kawasan penyempurna hijau makam TPU Jeruk Purut.

d. Penataan ruang terbuka hijau seluas 326,424 Ha;

Kawasan Perdagangan

Pasal 760

Page 5: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Pengembangan kawasan perdagangan berupa wisma dagang (ruko) yang berada pada lokasi sepanjang Jl.

Jagakarsa Raya, Jl. Ampera Raya, Jl. Warung Jati Barat, Jl. Ragunan Raya serta Jl. Cilandak KKO.

b. Pengembangan program perbaikan lingkungan pada kawasan yang terbangun dengan

penyediaan dan / atau penambahan fasilitas penunjangnya beserta penghijauan yang lebih nyaman;

c. Pembatasan kegiatan perdagangan.

Kawasan Permukiman

Pasal 761

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi :

a. Pengembangan kawasan Permukiman wisma kecil, sedang dan besar di bagian utara yaitu Kelurahan

Pejaten Barat, Pejaten Timur, Jagakarsa, Jatipadang, serta sebagian Kelurahan Ragunan dan

Cilandak Timur

b. Pengembangan wisma taman di bagian selatan yaitu Kelurahan Kebagusan, sebagian Kelurahan

Ragunan dan Cilandak Timur.

c. Pengembangan wisma susun dan wisma susun taman pada beberapa lokasi di Kelurahan Cilandak

Timur, Jagakarsa dan Ragunan

d. Pengembangan wisma flat/ apartemen di Kelurahan Jatipadang, Pejaten Barat, Ragunan dan

Cilandak Timur

e. Fungsi wisma yang direncanakan di Kecamatan Jagakarsa ialah seluas 1.009,18 Ha atau sekitar

46,56% dari total luas Kecamatan Jagakarsa.

Bagian Keenam

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 760

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Jagakarsa yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah

raga dan fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 761

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan

diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Jagakarsa diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar

(TK dan SD) masing-masing diperhitungkan kurang 171 unit dan 28 unit;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 762

(1) Jumlah fasilitas kesehatan yang ada sudah cukup melayani wilayah Kecamatan Jagakarsa;

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 763

(1) Jumlah fasilitas peribadatan yang ada sudah cukup melayani wilayah Kecamatan Jagakarsa;

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan.

Fasilitas Olahraga

Pasal 764

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba

guna.

Bagian Ketujuh

Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 765

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Jagakarsa, meliputi :

a. KDB 50% dengan ketinggian bangunan maksimal 2 lantai diperuntukkan bagi kawasan wisma,

b. KDB 40% dengan ketinggian bangunan 15 lantai diperuntukkan bagi wisma susun ;

c. KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai diperuntukkan bagi wisma susun taman;

d. KDB 40% dengan ketinggian bangunan 20 lantai diperuntukkan bagi wisma flat.

Bagian Ketujuh

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Jagakarsa

Pasal 766

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Jagakarsa dilaksanakan berdasarkan arahan

pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

Page 6: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Jagakarsa, sebagaimana yang dimaksud pasal 766 ayat

1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXVIII

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN PASAR MINGGU

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 767

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Pasar Minggu;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Pasar Minggu;

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pasar Minggu;

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu.

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

Pasal 768

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Pasar minggu, maka tujuan pengembangan Tata

Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta

keserasian antar sektor.

c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam

• Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

Pasal 769

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Pasar minggu,

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Pasar minggu,

a. Sektor Perumahan

• Perbaikan rumah di daerah-daerah hunian yang akan tergusur akibat pengembangan kegiatan

lain

• Pembatasan pembangunan perumahan landed house

• Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan

memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir

• Pengembangan sentra – sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas

• Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah

c. Sektor Transportasi

• Peningkatan kualitas jalan kolektor arah utara – selatan dan timur - barat;

• Pembangunan jaringan jalan baru terutama pada bagian utara dan selatan BWK Kecamatan

Pasar Minggu;

d. Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

• Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum

• Pembangunan fasilitas umum dengan lebih mendorong peran swasta

• Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas

e. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir

• Normalisasi sungai dan saluran drainase

• Peningkatan sistem makro drainase yang ada

• Pelaksanaan kegiatan vegetasi secara serentak

f. Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih

• Peningkatan kualitas jaringan pipa – pipa induk dan distribusi air bersih

• Pembatasan penggunaan air tanah

• Penambahan hydrant umum

Page 7: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

g. Sektor Sanitasi dan Sampah

• Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang

berpenghasilan rendah

• Perencanaan yang diintegrasikan dengan sistem sewerage

• Peningkatan kondisi MCK serta pengadaan baru sesuai kebutuhan di lingkungan permukiman

padat

• Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan

h. Sektor Utilitas Umum

• Penambahan dan peningkatan jaringan pelayanan listrik, gardu-gardu listrik dan lampu

penerangan jalan

• Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis

• Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas

i. Sektor Ruang Terbuka Hijau

Mencadangkan ruang terbuka hijau di sepanjang kali dan memanfaatkannya sebagai taman dan

hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat

Mengadakan penghijauan di pekarangan-pekarangan individu dan badan jalan (arteri maupun

kolektor) melalui program penyuluhan pembinaan

Pasal 770

Strategi penataan ruang Kecamatan Pasar minggu, adalah:

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang.

b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah

susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai,

pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan

dan jasa .

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna

menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

Pasal 771

Jumlah penduduk di Kecamatan Pasar minggu sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 273.499

Jiwa.

Bagian Keempat

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

Umum

Pasal 772

(1) Rencana struktur ruang wilayah Kecamatan Pasar minggu meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem

prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan sekunder

b. sistem pusat kegiatan tersier; dan

c. sistem pusat kegiatan sub-tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan

Pasal 773

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Pasar Minggu diwujudkan dalam bentuk

Sistem Pusat Kegiatan Sekunder, Kegiatan Tersier dan Pusat Kegiatan Sub Tersier;

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder Kecamatan Pasar Minggu sebagaimana

dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) huruf a, terdapat pada lokasi Terminal Ragunan, Stasiun- Terminal Pasar

Minggu, Mall Pejaten, Cilandak Commercial Estate, Universitas Tamam Jagakarsa, Netherland International

School dan Universitas Nasional ;

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Pasar minggu sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf b, terdapat pada lokasi Kecamatan Pasar minggu, Ramayana dan

Borobudur, Matahari Cilandak Mall, Kantor Camat Pasar Minggu;

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier di Kantor Lurah Cilandak Timur, Kantor

Lurah Ragunan, Kantor Lurah Kebagusan, Kantor Lurah Pasar Minggu, Kantor Lurah Jatipadang, Kantor

Lurah Pejaten Barat, Kantor Lurah Pejaten Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada

Lampiran Gambar 4.3 Peraturan Daerah ini.

Page 8: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Sistem Prasarana Wilayah

Pasal 774

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi

Pasal 775

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Pasar Minggu, meliputi jaringan jalan tol

dan arteri (primer dan sekunder);

(2) Rencana pembangunan dan peningkatan jalan tol sebagaimana di maksud pada ayat (1) adalah Jalan Tol

Pondok Indah dengan rencana pengembangan (ROW) sampai 70 M;

(3) Rencana pembangunan dan peningkatan jalan arteri (primer dan sekunder) sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah meliputi Jalan Pasar Minggu Raya, Jalan Ampera Raya, Jalan Pejaten Raya, Jalan Warung

Jati Barat, Jalan Lenteng Agungerin, Jalan Tanjung Barat, Jalan TB.Simatupang, Jalan Lenteng Agung Timur,

Jalan Lenteng Agung Barat, Jalan Cilandak KKD, Jalan Cilandak Raya dan Jalan Harsono RM.

Kecamatan Pasar Minggu

Pasal 776

Pengembangan Prasarana Sumber Daya Air Bersih di wilayah Kecamatan Pasar Minggu meliputi :

a. Penambahan jaringan pipa air bersih ke sebelah utara dan selatan Jalan Tol Lingkar Luar

b. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 777

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Pasar Minggu, meliputi :

a. Optimalisasi fungsi Waduk Ragunan 1 dan 2, Kali Krukut, Kali Ciliwung dan Kali Baru sebagai

bagian dari sistem jaringan drainase di Kecamatan Pasar Minggu;

b. Pengembangan jaringan drainase baru, diantaranya :

• Drainase primer di Jl.TB.Simatupang

• Drainase sekunder di Jl.Pasar Minggu raya dan Jl.Warung Jati Barat

Prasarana Sanitasi Limbah

Pasal 778

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Pasar Minggu, meliputi pengembangan sistem pembuangan air

limbah secara sistem on-site (cubluk, septic tank) dengan saluran pembuangan air limbah makro yaitu Kali

Ciliwung dan Kali Krukut

Prasarana Energi Listrik

Pasal 779

Pengembangan prasarana energi listrik di wilayah Kecamatan Pasar Minggu, meliputi:

a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada;

b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada;

c. Penindakan pencurian listrik;

d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan;

e. Pengembangan Jaringan listrik mengikuti jaringan jalan;

f. Pengamanan jaringan listrik pada kawasan perumahan padat.

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 780

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatn Pasar minggu, meliputi:

a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi

yang memadai;

b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan

untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial;

c. Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika

lingkungan.

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Pasar minggu

Umum

Pasal 781

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Pasar minggu, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi

kawasan karya taman ;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Ruang terbuka hijau lainnya;

Page 9: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

b. Kawasan perkantoran;

c. Kawasan perdagangan;

d. Kawasan Permukiman.

4). Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Pasar minggu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum

dalam Lampiran Gambar 4.4 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Karya Taman

Pasal 782

Diarahkan pada bagian tengah Kecamatan Pasar Minggu yaitu di sepanjang Jalan Arteri TB.Simatupang yang

berfungsi sebagai fasilitas karya yang dilengkapi dengan fungsi hijau/ taman

Paragraf 4

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 783

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

a. Pengembangan penyempurna hijau rekreasi diarahkan di Taman Margasatwa Ragunan;

b. Pengembangan penyempurna hijau makam diarahkan pada TPU Jeruk Purut ;

c. Pengembangan penyempurna hijau umum diarahkan pada tepi kali sarua, kali mampang, kali

baru dan kali ciliwung

d. Pengembangan ruang terbuka hijau di Kecamatan Pasar Minggu direncanakan seluas 326,424

Ha atau sekitar 15,06% dari total luas Kecamatan Pasar Minggu.

Kawasan Perdagangan

Pasal 784

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Penataan kawasan perdagangan berupa wisma dagang (ruko) di

sepanjang Jl.Pasar Minggu Raya, Jl. Ampera Raya, Jl.Warung, Jati Barat, Jl. Ragunan Raya dan Jl.

Cilandak KKO

b. Pembatasan pertumbuhan kawasan perdagangan dan perbaikan fasilitas

pendukung seperti fasilitas parkir dan fasilitas bagi pejalan kaki.

Kawasan Permukiman

Pasal 785

Pengembangan kawasan perumahan di Kecamatan Pasar Minggu, meliputi :

a. Untuk wisma kecil, sedang dan besar diarahkan pada bagian utara yaitu Kelurahan Pejaten Barat,

Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jatipadang, serta sebagian Kelurahan Ragunan dan Cilandak Timur

b. Untuk wisma taman diarahkan pada bagian selatan yaitu Kelurahan Kebagusan sebagian

kelurahan Ragunan dan Cilandak Timur

c. Untuk wisma susun dan wisma susun taman diarahkan di Kelurahan Cilandak Timur, Pasar

Minggu, dan Ragunan

d. Untuk wisma flat/ apartemen diarahkan pada Kelurahan Jatipadang, Pejaten Barat, Ragunan dan

Cilandak Timur

e. Total pengembangan permukiman di Kecamatan Pasar Minggu ialah seluas 1.009,18 Ha atau

sekitar 46, 56 % dari total luas Kecamatan Pasar Minggu

Bagian Keenam

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 786

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Pasar Minggu yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas

olah raga dan fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 787

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diarahkan untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)

sebanyak 219 unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 109 unit, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

sebanyak 18 unit dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 9 unit, diutamakan untuk fasilitas

pendidikan yang masih kurang jumlahnya yaitu TK sebanyak 171 unit dan SD sebanyak 28 unit

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Page 10: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pasal 788

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai

pengobatan sebanyak 91 unit, rumah bersalin sebanyak 9 unit, puskesmas sebanyak 1 unit dan apotik

sebanyak 9 unit;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 789

(1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; yaitu

mushala sebanyak 91 unit, mesjid sebanyak 9 unit, mesjid skala kecamatan sebanyak 1 unit, gereja katolik

sebanyak 4 unit, gereja sebanyak 4 unit, vihara sebanyak 4 unit, pura sebanyak 4 unit serta kelenteng

sebanyak 4 unit.

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan.

Fasilitas Olahraga

Pasal 790

Pengembangan sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, lapangan olah raga, kolam

renang dan gedung olahraga juga termasuk taman-taman warga dan tempat bermain .

Fasilitas Pengendali Bencana

Pasal 791

Pengembangan fasilitas bencana meliputi banjir dan kebakaran yaitu berupa :

a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai.

c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang

belum memiliki saluran air.

d. Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan.

e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi

kebakaran.

Bagian Ketujuh

Arahan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Pasal 792

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Pasar Minggu, meliputi

a. Wilayah yang diarahkan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 50% dengan ketinggian bangunan

maksimal 2 lantai;

b. Wisma susun memiliki KDB 40% dengan ketinggian bangunan 15 lantai;

c. Wisma susun taman memiliki KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai dan

d. Wisma flat memiliki KDB 40% dengan ketinggian bangunan 20 lantai.

Bagian Kedelapan

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pasar Minggu

Pasal 793

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Pasar Minggu dilaksanakan berdasarkan arahan

pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Pasar Minggu, sebagaimana yang dimaksud pasal 793

ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXIX

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN CILANDAK

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 794

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Cilandak;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Cilandak;

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Cilandak

Page 11: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak

Pasal 795

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Cilandak, maka tujuan pengembangan Tata Ruang

Wilayah Kecamatan Cilandak adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta

keserasian antar sektor.

c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang

ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-

bagian tertentu di wilayah Kecamatan Cilandak.

d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Cilandak yang sejahtera lahir dan batin

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam

• Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

f. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak

Pasal 796

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Cilandak meliputi :

a. Pengelolaan kawasan sempadan sungai diarahkan sebagai upaya persiapan reorientasi

terhadap ketiga belas sungai yang melalui DKI Jakarta (tiga diantaranya melalui Kecamatan Cilandak Kali

Krukut, Kali Grogol dan Kali Cilandak) dalam program pengembangan kawasan sungai dan Program Kali

Bersih (Prokasih).

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Cilandak,

a. Sektor Perumahan

• Perbaikan lingkungan dan peningkatan kualitas bangunan perumahan

• Peremajaan lingkungan perumahan yang tidak teratur dan mempunyai potensi nilai tanah tinggi

• Pengembangan aksesibilitas menjadi rumah teratur

• Pengembangan /pembangunan baru lahan-lahan yang kosong serta peningkatan ke arah vertikal.

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pengembangan sistem ribbon dengan menjamin kelancaran lalu lintas dan penyediaan parkir

yang memadai;

• Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah

c. Sektor Transportasi

• Peningkatan kualitas jalan terutama fungsi jalan –jalan arteri (menghubungkan WP Pusat dan

WP Selatan; Jalan RS.Fatmawati),

• Peningkatan kapasitas jalan kolektor besar maupun kolektor kecil jalan kolektor besar maupun

kecil;

• Rasionalisasi rute dan fasilitas angkutan umum (bis, mikrolet dan metromini) secara bertahap

sesuai kebutuhan yang ada

d. Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

• Pengadaan lahan untuk membangun fasilitas umum pada daerah padat penduduk

• Pengembangan fasilitas umum ke arah vertikal

e. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir

• Normalisasi sungai dan saluran drainase

• Peningkatan sistem makro drainase yang ada

• Pelaksanaan kegiatan vegetasi secara serentak

f. Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih

• Pengembangan jaringan induk baru dan jaringan distribusi

• Pembatasan penggunaan air tanah

• Penambahan hydrant umum

g. Sektor Sanitasi dan Sampah

• Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang

berpenghasilan rendah

• Perencanaan yang diintegrasikan dengan sistem sewerage

• Peningkatan kondisi MCK serta pengadaan baru sesuai kebutuhan di lingkungan permukiman

padat

• Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan

h. Sektor Utilitas Umum

• Penambahan dan peningkatan jaringan pelayanan listrik, gardu-gardu listrik dan lampu

penerangan jalan

• Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis

Page 12: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

• Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas

i. Sektor Ruang Terbuka Hijau

• Mencadangkan ruang terbuka hijau di sepanjang kali dan memanfaatkannya sebagai taman dan

hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat

Mengadakan penghijauan di pekarangan-pekarangan individu dan badan jalan (arteri maupun

kolektor) melalui program penyuluhan pembinaan

Pasal 797

Strategi penataan ruang Kecamatan Cilandak, adalah:

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang.

b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah

susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai,

pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas perdagangan

dan jasa .

• Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna

menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Cilandak

Pasal 798

Jumlah penduduk di Kecamatan Cilandak sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 269.057 Jiwa.

Bagian Keempat

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak

Umum

Pasal 799

(1) Rencana struktur ruang wilayah Kecamatan Cilandak meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem

prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan primer

b. sistem pusat kegiatan sekunder

c. sistem pusat kegiatan tersier; dan

d. sistem pusat kegiatan sub-tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan

Pasal 800

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Cilandak diwujudkan dalam bentuk Sistem

Pusat Kegiatan Primer, Sistem Pusat Kegiatan Sekunder, Kegiatan Tersier dan Pusat Kegiatan Sub Tersier;

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer Kecamatan Cilandak sebagaimana yang

dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) huruf a terdapat pada Cilandak Town Square, Kampus Bina Sarana

Informatika dan Universitas Pembangunan Nasional

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder Kecamatan Cilandak sebagaimana dimaksud

pada Pasal 7 ayat (2) huruf b, terdapat pada lokasi MTS Aliyah Darul Ma’rif, Depdiknas Jakarta Selatan,

Pusat Pertokoan dan Perkantoran D’Best Fatmawati dan Rukan Fatmawati Mas

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Cilandak sebagaimana dimaksud

pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada lokasi Kantor Camat Cilandak, Pasar Cipete Selatan, Plaza Bona

Indah dan Hero Pondok Labu.

(5) Rencana Struktur Ruang Kecamatan Cilandak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada

Lampiran Gambar 4.5 Peraturan Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah

Pasal 801

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi

Pasal 802

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Cilandak, meliputi sistem jaringan jalan,

simpang susun, jalan layang dan jalan bawah tanah, fasilitas pejalan kaki dan jembatan .

Page 13: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

(2) Rencana pengembangan sistem jaringan jalan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah jalan

arteri primer (Jl.Pangeran Antasari –Jl. Bango, Jl. Fatmawati, Jl. H.Saip –Jl Abrahman, Jl.Fly over

H.Abrahman – Jl.Jati Raya Kompleks Hankam, Jl.Margasatwa dan Jl.Cinere Lebak Bulus – Jl.Karang

Tengah), jalan arteri sekunder (jalan yang melintasi Gandaria Selatan, Jl.Cilandak Barat dan Jl.Lebak Bulus)

serta jaln kolektor primer (Jl. Karang Tengah Raya, Jl.Lebak Bulus 1, 3, 4, Jl.Jl.Mega Karang Mulia, Jl.Karang

Indah, Jl. Bona Indah. Jl.Pertanian dan Jl.Cirendeu Raya, Jl.Adiyaksa Raya, Jl.Cipete Raya, Jl.Gaharu,

Jl.Cipete Utara, Jl.H.Saidi – Jl.Asem 2, Jl.H.Nawi))

(3) Rencana pengembangan simpang susun dan jalan bawah tanah di Kecamatan Cilandak sebagaimana

yang dimaksud pada ayat (1) adalah Fly over menyebrangi Jl.TB.Simatupang, Underpass Antasari

menyebrangi Jl.TB.Simatupang

(4) Rencana pengembangan fasilitas pejalan kaki dan jembatan di Kecamatan Cilandak sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat (1) adalah fasilitas parkir berupa gedung atau lahan parkir untuk menghapus parkir di

tepi jalan.

Prasarana Sumber Daya Air Bersih

Pasal 803

Pengembangan Prasarana Sumber Daya Air Bersih di wilayah Kecamatan Cilandak meliputi :

a. Penambahan jaringan pipa air bersih ( Jl.TB.Simatupang, Jl.Fatmawati, Jl.Pasar Jumat dan

Jl.Pondok Labu)

b. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 804

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Cilandak, meliputi :

a. Pelaksanaan normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan

sungai dari kegiatan yang dapat menggangu fungsinya

b. Penataan kembali (GSS) garis sempadan sungai sejalan dengan penataan

sungai menurut fungsinya yaitu sebagai pengendali banjir, drainase dan

penggelontor

c. Pengerukan sampah di sepanjang aliran sungai yang bisa menimbulkan

banjir

d. Penataan sistem jaringan drainase mengikuti sistem hirarki jalan (saluran

primer, sekunder dan tersier)

Prasarana Sanitasi Limbah

Pasal 805

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Cilandak, meliputi pengembangan sistem pembuangan air

limbah secara sistem on-site (cubluk, septic tank)

Prasarana Persampahan

Pasal 806

Pengembangan prasarana persampahan di Wilayah Kecamatan Cilandak meliputi :

a. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS ( Lokasi

pembuangan sampah ) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan

non-organik (kering) akan memudahkan proses pembuatan kompos

sebelum dibakar di dalam insinerator

b. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dan dilakukan dengan teknologi tepat guna

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling)

• Meningkatkan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat masuk kelingkungan yang

padat penduduk

• Mencegah dan menindak tegas pembuangan sampah ke sungai, saluran. Caranya dengan

mencegah tumbuhnya perumahan liar,bedeng di sepanjang tepi sungai

Prasarana Energi Listrik

Pasal 807

Pengembangan prasarana energi listrik di wilayah Kecamatan Cilandak, meliputi:

a. Pemenuhan kebutuhan listrik untuk rumah susun sewa

b. Pembangunan sistem jaringan listrik yang aman untuk kawasan perumahan terutama mencakup

kawasan permukiman padat

c. Peningkatan kebutuhan listrik akibat pertambahan penduduk dan kegiatan

d. Mempertahankan dan menata kondisi sistem jaringan listrik yang telah ada serta memperbaiki

kendala-kendala yang terjadi pada sistem jaringan listrik tersebut.

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 808

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Cilandak, meliputi:

a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi

yang memadai;

b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan

untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial;

Page 14: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

c. Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika

lingkungan.

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Cilandak

Umum

Pasal 809

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Cilandak, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi

a. kegiatan budidaya pertanian rakyat, papan penyuluhan dan peringatan serta rambu-rambu

pekerjaan,pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon dan pipa air minum; awasan karya taman ;

b. kegiatan yang bersifat sosial, olahraga, pariwisata dan kemasyarakatan yang tidak menimbulkan

dampak merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai dan danau

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Kawasan perkantoran;

b. Kawasan perdagangan dan jasa

c. Kawasan perindustrian dan pergudangan

d. Kawasan permukiman.

e. Kawasan fungsi pelayanan sosial

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Cilandak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum

dalam Lampiran Gambar 4.6 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Karya Taman

Pasal 810

Paragraf 3

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Cilandak

Kawasan Perkantoran

Pasal 811

Pengembangan kawsan perkantoran Kecamatan Cilandak diarahkan pada jalan-jalan utama seperti Jl RSC

Veteran (Bintaro), Jl.Bintaro Permai dan Jalan Tol Lingkar Luar Barat (JORR)

Kawasan Perdagangan dan Jasa

Pasal 812

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Diarahkan pada jalan-jalan arteri seperti Jl.Ciledug Raya, Jl.RSC.Veterana

(Bintaro), Jl.Bintaro Permai,

b. Diarahkan pada jalan kolektor seperti di Jl. H. Sulaiman, Jl. Mesjid Darul

Falah, Jl. Ulujami Raya, Jl. H. Saidi, Jl. Kesehatan Raya dan Jl. Cempaka 5, serta di sekitar perumahan

Taman Alfa Indah, Bintaro Jaya 1 dan Komplek Perdagangan.

Kawasan Permukiman

Pasal 813

Pengembangan kawasan perumahan di Kecamatan Cilandak, meliputi :

a. Untuk perumahan kepadatan tinggi diarahkan pada Kelurahan Petukangan Utara, Kelurahan

Ulujami, Perumahan Bumi Cilandak Indah, Pulo Indah, Villa Pratama, Cilandak Permai (Kelurahan

.Petukangan Selatan), Komplek Petukangan Indah, Komplek Kodam Jaya dan Permukiman di sekitar Jl

Kesadaran (Kelurahan Cilandak), Komplek IKPN, Komplek YRS, Perumahan Bintaro Jaya 1, Taman

Bintaro, Puri Palem Indah, Bukit Mas, dan Komplek Perdagangan (Kelurahan Bintaro)

b. Untuk perumahan kepadatan sedang diarahkan pada Jl. Emerald Raya (Kelurahan Ulujami),

Perumahan Shangrilla Indah 1-2, Villa Pratama, Komplek Unilever (Kelurahan Petukangan Selatan),

Perumahan Bintaro Permai, Cilandak Indah dan Bumi Bintaro Permai (Kelurahan Cilandak), Perumahan

Bintaro Jaya 1, Komplek Depsos, Komplek Deplu dan Komplek Perdagangan (Kelurahan Bintaro)

c. Untuk pengembangan kawasan perumahan susun diarahkan pada Jl.Ciledug Raya (Kelurahan

Petukangan Selatan)

Bagian Keenam

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 814

Page 15: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Cilandak yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah

raga dan fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 815

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diarahkan untuk tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)

sebanyak 215 unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 108 unit, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

sebanyak 18 unit dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 9 unit,

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 816

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai

pengobatan sebanyak 90 unit, BKIA sebanyak 27 unit, rumah bersalin sebanyak 9 unit, puskesmas pembantu

sebanyak 9 unit, puskesmas sebanyak 9 unit, rumah sakit sebanyak 1 unit, tempat praktek dokter sebanyak

45 unit, dan apotik sebanyak 9 unit;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 817

(1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan; yaitu

mushala sebanyak 90 unit, mesjid sebanyak 9 unit, mesjid skala kecamatan sebanyak 1 unit, gereja katolik

sebanyak 4 unit, gereja sebanyak 4 unit, vihara sebanyak 4 unit, pura sebanyak 4 unit serta kelenteng

sebanyak 4 unit.

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan.

Fasilitas Olahraga

Pasal 818

Pengembangan sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, lapangan olah raga, kolam

renang dan gedung olahraga juga termasuk taman-taman warga dan tempat bermain .

Bagian Ketujuh

Arahan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Pasal 819

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Cilandak, meliputi

a. Wilayah yang diarahkan sebagai kawasan wisma memiliki KDB 50% dengan ketinggian bangunan

maksimal 2 lantai;

b. Wisma susun memiliki KDB 40% dengan ketinggian bangunan 15 lantai;

c. Wisma susun taman memiliki KDB 20% dengan ketinggian bangunan 15 lantai dan

d. Wisma flat memiliki KDB 40% dengan ketinggian bangunan 20 lantai.

Bagian Kedelapan

Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Cilandak

Pasal 820

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Cilandak dilaksanakan berdasarkan arahan pemanfaatan

ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota administrasi Jakarta Selatan, sebagaimana yang dimaksud pasal

820 ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXX

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN PESANGGRAHAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 821

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Pesanggrahan;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Pesanggrahan;

Page 16: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 822

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Pesanggrahan, maka tujuan pengembangan Tata

Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian

antar sektor.

c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada,

serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian

tertentu di wilayah Kecamatan Pesanggrahan.

d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Pesanggrahan yang sejahtera lahir dan batin

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam

• Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

f. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan

perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 823

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Pesanggrahan,

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Pesanggrahan,

a. Sektor Perumahan

• Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan

tergusur akibat pengembangan kegiatan lain,

• Pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi.

• Keberlanjutan program perbaikan lingkungan

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan

memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir.

• Mengutamakan Pengembangan sentra-sentra

• Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah.

c. Sektor Transportasi

• Peningkatan kapasitas jalan di beberapa ruas jalan melalui program pelebaran jalan.

• Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK

Kecamatan Pesanggrahan.

d. Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

• Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin.

• Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum.

• Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar

kecamatan.

e. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir

• Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro

drainase yang ada.

• Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak.

f. Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih

• Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan

induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum.

• Mengurangi penggunaan air yang melampaui batas.

g. Sektor Utilitas Umum

• Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta

lampu-lampu penerangan jalan.

• Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis.

• Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas.

h. Sektor Ruang Terbuka Hijau

• Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan

memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat.

• Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program

penyuluhan pembinaan.

• Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

Page 17: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pasal 824

Strategi penataan ruang Kecamatan Pesanggrahan, adalah:

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang.

b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun

rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran

sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkankapasitas

perdagangan dan jasa .

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna

menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 825

Jumlah penduduk di Kecamatan Pesanggrahan sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 186,408

Jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 139 jiwa/ha

Bagian Keempat

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Umum

Pasal 826

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan

Pesanggrahan, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan primer;

b. sistem pusat sekunder;

c. sistem pusat kegiatan tersier; dan

d. sitem pusat kegiatan sub tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 827

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Pesanggrahan diwujudkan dalam bentuk

Sistem Pusat Kegiatan Primer, Sekunder, dan Tersier

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf a, terdapat pada lokasi Universitas Budi Luhur, Pondok Pesantren

Darunnajah dan Rumah Sakit Rehabilitasi TNI;

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf b, terdapat pada lokasi LPBA LIA, Hero dan Pusat pertokoan Plaza

Bintaro 1;

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (3) huruf c, terdapat pada lokasi Kantor Camat Pesanggrahan, Pasar

Pesanggrahan dan Pasar Bintaro;

(5) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer, Pusat Kegiatan Sekunder dan Pusat Kegiatan

Tersier di wilayah Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran

Gambar 4.7 Peraturan Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 828

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 829

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Pesanggrahan, meliputi jaringan jalan

arteri;

(2) Rencana pembangunan dan peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi;

a. Rencana pembangunan jalan arteri/tol, yang menghubungkan kawasan Pondok Pinang s/d

Kembangan sepanjang ± 6.500 m.

b. Rencana peningkatan jalan arteri, Kecamatan Pesanggrahan yang meliputi pelebaran Jl. Ciledug

Raya dan Jl. RSC Veteran.

Page 18: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 830

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Pesanggrahan meliputi :

a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

b. Pengembangan jaringan primer pipa air bersih melintasi jalan-jalan Jl. TB. Simatupang, Jl. Fatmawati,

Jl. Pasar Jumat, dan Jl. Pondok Labu.

c. Pengembangan pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2030 adalah sebesar 32.621 m³/Hr,

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 831

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Pesanggrahan, meliputi :

a. Melaksanakan normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat

menggangu fungsinya (Pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah)

b. Penataan kembali (GSS) garis sempadan sungai sejalan dengan penataan sungai menurut fungsinya yaitu

sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor

c. Pengerukan sampah di sepanjang yang bisa menimbulkan banjir

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 832

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Pesanggrahan, meliputi:

a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site

b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 833

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Pesanggrahan, meliputi:

a. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS ( Lokasi

pembuangan sampah ) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan

memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam insinerator

b. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dan dilakukan dengan teknologi tepat guna

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling)

d. Meningkatkan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat

masuk kelingkungan yang padat penduduk

e. Mencegah dan menindak tegas pembuangan sampah ke sungai, saluran.

Caranya dengan mencegah tumbuhnya perumahan liar,bedeng di sepanjang tepi sungai

Prasarana Energi Listrik

Pasal 834

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Pesanggrahan, meliputi:

a. Rencana pemenuhan kebutuhan listrik untuk rumah susun sewa (Rusunawa)

b. Meningkatkan pembangunan sistem jaringan listrik yang aman untuk kawasan perumahan

terutama mencakup kawasan pemukiman padat

c. Peningkatan kebutuhan listrik akibat pertambahan penduduk dan kegiatan

d. Mempertahankan dan menata kondisi sistem jaringan listrik yang telah ada serta memperbaiki

kendala-kendala yang terjadi pada sistem jaringan listrik tersebut

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 835

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Pesanggrahan, meliputi:

a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi

yang memadai

b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan

untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial.

c. Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di

Kecamatan Pesanggrahan.

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Umum

Pasal 836

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Pesanggrahan, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

Page 19: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

a. Ruang terbuka hijau lainnya;

b. Kawasan perkantoran;

c. Kawasan perdagangan;

d. Kawasan Permukiman.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Pesanggrahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

tercantum dalam Lampiran Gambar 4.8 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Resapan Air

Pasal 837

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal

Pasal 838

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai dan kanal.

Paragraf 4

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 839

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

a. Pengembangan ruang terbuka hijau diarahkan berupa jalur hijau tepi

sungai, jalur hijau tepi jalan, pemakaman umum, lahan milik pemerintah dan sekitar taman lingkungan

perumahan;

b. Pengembangan jalur hijau diarahkan sepanjang Kali Pesanggrahan

c. Penataan ruang terbuka hijau seluas 62,70 Ha;

d. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah;

Kawasan Perdagangan

Pasal 840

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Pengembangan perdagangan secara terpadu dengan pola sentra yang

fungsinya terdiri dari perkantoran, perdagangan dan jasa;

b. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa diarahkan pada jalan

arteri terletak pada lokasi Jl. Ciledug Raya, Jl RSC. Veteran (Biintaro) dan Jl. Bintaro Permai;

c. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa di jalan kolektor terletak di

lokasi Jl. H. Sulaiman, Jl. Mesjid Darul Falah, Jl. Ulujami Raya, Jl. H. Saidi, Jl. Kesehatan Raya dan Jl.

Cempaka 5, serta di sekitar perumahan Taman Alfa Indah, Bintaro Jaya 1 dan Komplek Perdagangan;

d. Pengembangan program perbaikan lingkungan pada kawasan yang

terbangun dengan penyediaan dan / atau penambahan fasilitas penunjangnya beserta penghijauan yang

lebih nyaman;

e. Pembatasan kegiatan perdagangan.

Kawasan Permukiman

Pasal 841

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi :

a. Penetapan fungsi perumahan pada kawasan mantap;

b. Pemenuhan kebutuhan perumahan direncanakan menyebar di setiap

kelurahan

c. Pengembangan kawasan permukiman berkepadatan sedang diarahkan

dengan persiapan dengan pembangunan kawasan permukiman berskala besar pada lahan kosong

d. Pengembangan kawasan permukiman berkepadatan tinggi direncanakan

melalui cara program dan perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan.

e. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan horisontal;

f. Pengembangan kawasan perumahan KDB rendah di sekitar jalur sungai

pesanggrahan yang terletak di Kelurahan Petukangan Selatan;

g. Pembangunan rumah susun sederhana pada permukiman kumuh di

sekitar Kelurahan Petukangan Selatan;

h. Pembangunan kawasan perumahan vertikal yang menjamin tersedianya

kawasan hijau yang berfungsi resapan, sosial dan estetika;

i. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan vertikal;

j. Luas kawasan permukiman direncanakan sebesar 664,99 Ha;

Page 20: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Kawasan Campuran

Pasal 842

Pengembangan kawasan campuran, meliputi :

a. Pengembangan kawasan campuran seluas 0,64 ha terletak di Kelurahan Bintaro

b. Pengembangan kawasan campuran kecil seluas 48,37 terletak di kelurahan Petukangan Selatan, Ulujami,

Bintaro dan Pesanggrahan

Bagian Keenam

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 843

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Pesanggrahan yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas peribadatan.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 844

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan

diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Pesanggrahan diarahkan untuk tingkat pendidikan

dasar (TK, SD, SLTP, dan SLTA);

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 845

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai

pengobatan, BKIA, Rumah Bersalin, Tempat Praktek Dokter, puskesmas, dan apotik;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Bagian Ketujuh

Arahan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Pasal 846

(1) Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Pesanggrahan, meliputi :

a. Nilai KLB 1,0 sampai dengan 3,0 di arahkan pada kawasan wisma dengan fasilitasnya, wisma bangunan

umum dengan fasilitasnya, karya bangunan umum dengan fasilitasnya, karya pemerintahan dan suka

umum dengan fasilitasnya;

b. Ketinggian bangunan maksimal 2 s/d 3 lantai di arahkan pada kawasan permukiman, ketinggian

bangunan maksimal 2 (dua) lantai diarahkan pada kawasan suka umum dengan fasilitasnya, ketinggian 2

s/d 3 diarahkan pada kawasan karya pemerintahan, ketinggian bangunan maksimal 2 s/d 3 lantai

diarahkan pada kawasan wisma bangunan umum dengan fasilitasnya, dan ketinggian bangunan

maksimal 2 s/d 4 lantai diarahkan pada kawasan karya bangunan umum dengan fasilitasnya;

c. Nilai KDB di daerah yang terbangun ditetapkan sebesar 40-50 %.

Bagian Kedelapan

Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Pesanggrahan

Pasal 847

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Pesanggrahan dilaksanakan berdasarkan arahan

pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Pesanggrahan, sebagaimana yang dimaksud pasal 847

ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXXI

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN KEBAYORAN LAMA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 848

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Kebayoran Lama;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Kebayoran Lama;

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Page 21: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 849

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Kebayoran lama, maka tujuan pengembangan

Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran lama adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian

antar sektor.

c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Kebayoran Lama yang sejahtera lahir dan batin

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam

• Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan

perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 850

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Kebayoran lama,

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Kebayoran lama,

a. Sektor Perumahan

• Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan

tergusur akibat pengembangan kegiatan lain,

• Pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi.

• Keberlanjutan program perbaikan lingkungan

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan

memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir.

• Mengutamakan Pengembangan sentra-sentra

• Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah.

c. Sektor Transportasi

• Peningkatan kapasitas jalan di beberapa ruas jalan melalui program pelebaran jalan.

• Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK

KecamatanKebayoran Lama.

d. Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

• Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin.

• Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum.

• Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar

kecamatan.

e. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir

• Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro

drainase yang ada.

• Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak.

f. Sektor Sanitasi dan Sampah

• Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang

berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan

terhadap sistem sewerage.

• Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan

perumahan padat.

• Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah

g. Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih

• Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan

induk baru dan jaringan distribusi serta hidran umum.

• Mengurangi penggunaan air yang melampaui batas.

h. Sektor Utilitas Umum

• Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta

lampu-lampu penerangan jalan.

• Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis.

• Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas.

i. Sektor Ruang Terbuka Hijau

Page 22: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

• Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan

memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat.

• Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program

penyuluhan pembinaan.

• Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

Pasal 851

Strategi penataan ruang Kecamatan Kebayoran Lama, adalah:

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang

sudah berkembang.

b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung

kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH

khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu

meningkatkankapasitas perdagangan dan jasa .

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang

telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan

penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 852

Jumlah penduduk di Kecamatan Kebayoran lama sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 421.182

Jiwa.

Bagian Keempat

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Umum

Pasal 853

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan

Kebayoran Lama, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan primer;

b. sistem pusat sekunder;

c. sistem pusat kegiatan tersier; dan

d. sitem pusat kegiatan sub tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 854

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Kebayoran lama diwujudkan dalam bentuk

Sistem Pusat Kegiatan Primer, Sekunder, Tersier dan Subtersier

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer Kecamatan Kebayoran Lama sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf a, terdapat pada lokasi Pasar Kebayoran Lama;

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder Kecamatan Kebayoran lama sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf b, terdapat pada lokasi Mall Pondok Indah, ITC Cipulir Mas, Pasar

Cipulir, Pondok Indah Plaza, Rumah Sakit Pondok Indah, Permata Senayan, ITC Permata Hijau;

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Kebayoran lama sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (3) huruf c, terdapat pada lokasi Carrefour Pondok Pinang, Pondok Pinang

Centre, Pasar Kebayoran Indah, Pasar Pondok Indah, Kantor Camat Kebayoran Lama;

(5) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Subtersier Kecamatan Kebayoran lama sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (3) huruf c, terdapat pada Sentra Arturi Mas, Ruko Pondok Indah, Pasar Inpres

Grogol Selatan, Kantor lUrah Pondok Pinang, Kantor Lurah Kebayoran Lama Selatan, Kantor Lurah

Kebayoran Lama Utara, Kantor Lurah Cipulir, Kantor Lurah Grogol Selatan dan Kantor Lurah Grogol Utara;

(6) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer, Pusat Kegiatan Sekunder, Pusat Kegiatan Tersier

dan Pusat Kegiatan Subtersier di wilayah Kecamatan Kebayoran lama sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), tercantum pada Lampiran Gambar 4.9 Peraturan Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 855

Page 23: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 856

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Kebayoran lama, meliputi jaringan jalan

arteri;

(2) Rencana peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; pelebaran Jl. Kebayoran

Lama Raya, Jl. Letjen Supeno, Jl. Ciledug Raya, Jl. Teuku Nyak Arief, Jl. Simpruk Golf 2, Jl. Hang Lekir 1,

Jl. Sultan Iskandar Syah Muda, Jl. Ciputat Raya dan Jl. Bintaro Raya.

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 857

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Kebayoran lama meliputi :

a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap;

c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah;

d. Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau;

e. Pencegahan peresapan air limbah ke dalam tanah dan pencemaran sumber-sumber air

f. Pengembangan jaringan primer pipa air bersih melintasi jalan-jalan Jl. TB. Simatupang, Jl. Fatmawati,

Jl. Pasar Jumat, dan Jl. Pondok Labu.

g. Pengembangan pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2030 adalah sebesar 73.706.850

liter/hari,

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 858

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Kebayoran lama, meliputi :

a. Melaksanakan normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat

menggangu fungsinya (Pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah)

b. Penataan kembali (GSS) garis sempadan sungai sejalan dengan penataan sungai menurut fungsinya yaitu

sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor

c. Pengerukan sampah di sepanjang yang bisa menimbulkan banjir

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 859

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Kebayoran lama, meliputi:

a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site

b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 860

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Kebayoran lama, meliputi:

a. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS ( Lokasi

pembuangan sampah ) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan

memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam insinerator

b. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dan dilakukan dengan teknologi tepat guna

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling)

d. Meningkatkan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat

masuk kelingkungan yang padat penduduk

e. Mencegah dan menindak tegas pembuangan sampah ke sungai, saluran.

Caranya dengan mencegah tumbuhnya perumahan liar,bedeng di sepanjang tepi sungai

Prasarana Energi Listrik

Pasal 861

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Kebayoran lama, meliputi:

a. Memperbaiki jaringan listrik yang ada

b. Meningkatkan daya transmisi yang sudah ada

c. Mencegah kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel PLN dengan

kabel isolasi

d. Menempatkan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan

segi estetika lingkungan

e. Menempatkan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan

jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah

f. Menambah jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi eksisting 2008 belum

terlayani listrik

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 862

Page 24: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Kebayoran lama, meliputi:

a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi

yang memadai

b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan

untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial.

c. Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di

Kecamatan Kebayoran Lama.

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Umum

Pasal 863

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Kebayoran lama, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Ruang terbuka hijau lainnya;

b. Kawasan perkantoran;

c. Kawasan perdagangan;

d. Kawasan Permukiman.

(4). Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Kebayoran lama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum

dalam Lampiran Gambar 4.10 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Resapan Air

Pasal 864

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Pembangunan sumur resapan pada kawasan permukiman dan kawasan terbangun lainnya;

(3) Pembangunan kawasan sumur resapan di sepanjang pinggiran Kali Pesanggrahan

(4) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal

Pasal 865

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai dan kanal.

Paragraf 4

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 866

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

a. Pengembangan ruang terbuka hijau diarahkan berupa jalur hijau tepi

sungai, jalur hijau tepi jalan, pemakaman umum, lahan milik pemerintah dan sekitar taman lingkungan

perumahan;

b. Pengembangan jalur hijau diarahkan sepanjang Kali Pesanggrahan

c. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah;

Kawasan Perdagangan

Pasal 867

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Pengembangan perdagangan secara terpadu dengan pola sentra yang

fungsinya terdiri dari perkantoran, perdagangan dan jasa;

b. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa diarahkan pada jalan

arteri terletak pada lokasi Jl. Ciledug Raya, Jl Sultan Iskandar Muda dan Jl. Ciputat Raya;

Page 25: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

c. Pengembangan program perbaikan lingkungan pada kawasan yang

terbangun dengan penyediaan dan/atau penambahan fasilitas penunjangnya beserta penghijauan yang

lebih nyaman;

d. Pengembagan fasilitas parkir dan jalur pedestrian di kawasan

perdagangan yang padat aktivitas;

e. Pembatasan kegiatan perdagangan.

Kawasan Permukiman

Pasal 868

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi :

a. Penetapan fungsi perumahan pada kawasan mantap yang tersebar pada

lokasi Kelurahan Grogol Utara dan Kelurahan Pondok Pinang;

b. Pemenuhan kebutuhan perumahan direncanakan menyebar di setiap

kelurahan

c. Pengembangan kawasan permukiman berkepadatan sedang diarahkan

dengan persiapan dengan pembangunan kawasan permukiman berskala besar pada lahan kosong

d. Pengembangan kawasan permukiman berkepadatan tinggi direncanakan

melalui cara program dan perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan.

e. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan horisontal;

f. Pengembangan kawasan perumahan KDB rendah di sekitar jalur sungai

pesanggrahan yang terletak di Kelurahan Petukangan Selatan;

g. Pembangunan rumah susun sederhana pada permukiman kumuh dilokasi

Kelurahan Grogol Utara, Grogol Selatan dan Pondok Pinang;

h. Pembangunan kawasan perumahan vertikal yang menjamin tersedianya

kawasan hijau yang berfungsi resapan, sosial dan estetika;

i. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan vertikal;

Bagian Keenam

Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 869

(1) Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Kebayoran Lama diarahkan pada bagian wilayah

kecamatan yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya,

dan lingkungan kota;

(2) Pengembangan kawasan strategis kota administrasi Jakarta Selatan sebagaimana dimaksud ayat (1)

diarahkan yaitu pengembangan Kawasan Kebayoran Lama dan Kawasan Cipulir sebagai pusat perdagangan

dan jasa, dan pertumbuhan ekonomi prospektif.

Bagian Ketujuh

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 870

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Kebayoran lama yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan dan

fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 871

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan

diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Kebayoran lama diarahkan untuk tingkat pendidikan

dasar (TK, SD dan Perpustakaan);

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 872

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai

pengobatan, rumah bersalin, puskesmas, dan apotik;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 873

(1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan;

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan.

Fasilitas Olahraga

Pasal 874

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, lapangan olahraga, kolam

renang, taman dan lapangan serba guna.

Page 26: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Fasilitas Pengendalian Bencana

Pasal 875

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Kebayoran lama, meliputi

a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai.

c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang

belum memiliki saluran air.

d. Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan.

e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi

kebakaran.

Bagian Kedelapan

Arahan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Pasal 876

(2) Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Kebayoran lama, meliputi :

d. Wisma ditetapkan nilai KDB daerah yang terbangun sebesar 50% dengan ketinggian lantai maksimal yaitu

2 (dua) lantai;

e. Wisma Susun Taman ditetapkan nilai KDB daerah yang terbangun sebesar 20% dengan ketinggian lantai

maksimal yaitu 15 (limabelas) lantai.

Bagian Kesembilan

Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Kebayoran Lama

Pasal 877

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Kebayoran Lama dilaksanakan berdasarkan arahan

pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Kebayoran Lama, sebagaimana yang dimaksud pasal 877

ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXXII

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN KEBAYORAN BARU

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 878

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Kebayoran Baru;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Kebayoran Baru;

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru;

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 879

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Kebayoran Baru, maka tujuan pengembangan

Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian

antar sektor.

c. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Kebayoran Baru yang sejahtera lahir dan batin

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam

• Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan

Page 27: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

d. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

e. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan

perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 880

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Kebayoran Baru,

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Kebayoran Baru,

a. Sektor Perumahan

• Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian yang akan

tergusur akibat pengembangan kegiatan lain,

• Pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi.

• Keberlanjutan program perbaikan lingkungan

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan

memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir.

• Mengutamakan Pengembangan sentra-sentra

• Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah.

c. Sektor Transportasi

• Peningkatan kapasitas jalan di beberapa ruas jalan melalui program pelebaran jalan.

• Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK

KecamatanKebayoran Baru.

d. Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

• Pencadangan lahan untuk pembangunan fasilitas umum harus dilakukan sedini mungkin.

• Mendorong pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas umum.

• Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar

kecamatan.

e. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir

• Melaksanakan normalisasi kali dan penambahan saluran mikro dan meningkatkan sistem makro

drainase yang ada.

• Melaksanakan kegiatan vegetasi secara serentak.

f. Sektor Sanitasi dan Sampah

• Pengadaan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk yang

berpenghasilan rendah. Sistem perencanaan yang dipakai yaitu perencanaan yang diintegrasikan

terhadap sistem sewerage.

• Meningkatkan kondisi MCK yang ada serta pengadaan baru sesuai kebutuhan lingkungan perumahan

padat.

• Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah

g. Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih

• Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui pengembangan jaringan induk

baru dan jaringan distribusi serta hidran umum.

• Mengurangi penggunaan air yang melampaui batas.

h. Sektor Utilitas Umum

• Penambahan gardu-gardu listrik dan penambahan/peningkatan jaringan pelayanan listrik serta

lampu-lampu penerangan jalan.

• Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis.

• Koordinasi terpadu antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta dalam perencanaan dan

pelaksanaan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas.

i. Sektor Ruang Terbuka Hijau

• Melaksanakan dan mencadangkan serta mengamankan ruang terbuka hijau sepanjang kali dan

memanfaatkannya untuk taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat.

• Mengadakan penghijauan maksimum pada pekarangan-pekarangan individu melalui program

penyuluhan pembinaan.

• Mengadakan penghijauan maksimum pada ROW (lebar badan jalan) arteri dan kolektor.

Pasal 881

Strategi penataan ruang Kecamatan Kebayoran Baru, adalah:

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang

sudah berkembang.

b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung

kumuh dengan membangun rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH

khususnya di bantaran sungai, pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu

meningkatkankapasitas perdagangan dan jasa .

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang

telah berkembang guna menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan

penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 882

Page 28: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Jumlah penduduk di Kecamatan Kebayoran Baru sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 286.536

Jiwa.

Bagian Keempat

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Umum

Pasal 883

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan

Kebayoran Baru, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan primer;

b. sistem pusat sekunder;

c. sistem pusat kegiatan tersier; dan

d. sitem pusat kegiatan sub tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 884

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Kebayoran Baru diwujudkan dalam bentuk

Sistem Pusat Kegiatan Primer, Sekunder dan Tersier;

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer Kecamatan Kebayoran Baru sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf a, terdapat pada lokasi CBD Sudirman dan Kawasan Blok M;

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder Kecamatan Kebayoran Baru sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf b, terdapat pada lokasi Pusat Belanja Kebayoran Baru, Pasar Mayestik,

Pasar Taman Puring, Rukan Wijaya Graha Puri, Darmawangsa Square, ITC Fatmawati, Ruko Pondok Indah;

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Kebayoran Baru sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (3) huruf c, terdapat pada lokasi Kawasan perdagangan sepanjang Jl. Haji Nawi,

Pertokoan Barito Plaza dan Pasar Gandaria Utara;

(5) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer, Pusat Kegiatan Sekunder dan Pusat Kegiatan

Tersier di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada

Lampiran Gambar 4.11 Peraturan Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 885

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 886

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi jaringan jalan

arteri dan kolektor;

(2) Rencana peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; perbaikan dan

pelebaran Jl. Fatmawati Raya;

(3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Kebayoran Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi pelebaran dan perbaikan Jl. Haji Nawi Raya.

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 887

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru meliputi :

a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap;

c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah;

d. Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau;

e. Pencegahan peresapan air limbah ke dalam tanah dan pencemaran sumber-sumber air;

f. Pengembangan pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2030 adalah sebesar 50.143.840

liter/hari.

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 888

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi :

a. Melaksanakan normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat

menggangu fungsinya (Pengamanan terhadap bangunan liar dan pembuangan sampah)

Page 29: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

b. Penataan kembali (GSS) garis sempadan sungai sejalan dengan penataan sungai menurut fungsinya yaitu

sebagai pengendali banjir, drainase dan penggelontor

c. Pengerukan sampah di sepanjang yang bisa menimbulkan banjir

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 889

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi:

a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site

b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 890

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi:

a. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS ( Lokasi

pembuangan sampah ) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan

memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam insinerator

b. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dan dilakukan dengan teknologi tepat guna

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling)

d. Meningkatkan mutu, kapasitas dan jumlah armada sampah yang dapat

masuk kelingkungan yang padat penduduk

e. Mencegah dan menindak tegas pembuangan sampah ke sungai, saluran.

Caranya dengan mencegah tumbuhnya perumahan liar,bedeng di sepanjang tepi sungai

f.

Prasarana Energi Listrik

Pasal 891

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi:

a. Memperbaiki jaringan listrik yang ada

b. Meningkatkan daya transmisi yang sudah ada

c. Mencegah kebocoran atau kebakaran listrik dengan mendistribusikan kabel-kabel PLN dengan

kabel isolasi

d. Menempatkan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan

segi estetika lingkungan

e. Menempatkan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan

jalan baru sebaiknya ditempatkan di bawah tanah

f. Menambah jaringan listrik hingga dapat melayani wilayah yang pada kondisi eksisting 2008 belum

terlayani listrik

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 892

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi:

a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi

yang memadai

b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan

untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial.

c. Menciptakan jaringan telekomunikasi yang aman dan menjaga struktur lingkungan kota di

Kecamatan Kebayoran Baru.

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Umum

Pasal 893

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Kebayoran Baru, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Ruang terbuka hijau lainnya;

b. Kawasan perkantoran;

c. Kawasan perdagangan;

d. Kawasan Permukiman.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Kebayoran Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

tercantum dalam Lampiran Gambar 4.12 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Page 30: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Kawasan Resapan Air

Pasal 894

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Pembangunan sumur resapan pada kawasan permukiman dan kawasan terbangun lainnya;

(3) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal

Pasal 895

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai dan kanal.

Paragraf 4

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 896

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

a. Pengembangan ruang terbuka hijau diarahkan berupa jalur hijau tepi

sungai, jalur hijau tepi jalan, pemakaman umum, lahan milik pemerintah dan sekitar taman lingkungan

perumahan;

b. Pengembangan jalur hijau diarahkan sepanjang Kali Krukut

c. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah;

Kawasan Perdagangan

Pasal 897

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Mengembangkan kawasan multifungsi bertaraf internasional secara

terpadu di kawasan ekonomi prospektif kawasan Niaga terpadu Sudirman;

b. Membatasi pengembangan perkantoran, perdagangan, dan jasa sepanang

alan arteri di luar kawasan ekonomi prospektif;

c. Pengembangan perdagangan secara terpadu dengan pola sentra yang

fungsinya terdiri dari perkantoran, perdagangan dan jasa;

d. Pengembangan program perbaikan lingkungan pada kawasan yang

terbangun dengan penyediaan dan / atau penambahan fasilitas penunjangnya beserta penghijauan yang

lebih nyaman;

e. Pengembagan fasilitas parkir dan jalur pedestrian di kawasan

perdagangan yang padat aktivitas;

f. Pembatasan kegiatan perdagangan.

Kawasan Permukiman

Pasal 898

Penataan kawasan permukiman, meliputi :

a. Mempertahankan pelestarian kawasan perumahan;

b. Penetapan fungsi perumahan pada kawasan mantap;

c. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan horisontal;

Bagian Keenam

Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Pasal 899

(1) Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Kebayoran Baru diarahkan pada bagian wilayah

kecamatan yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya,

dan lingkungan kota;

(2) Pengembangan kawasan strategis kota administrasi Jakarta Barat sebagaimana dimaksud ayat (1)

diarahkan yaitu pengembangan Kawasan Blok M dan Kawasan Mayestik sebagai pusat perdagangan dan

jasa, dan pertumbuhan ekonomi prospektif.

Bagian Ketujuh

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 900

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Kebayoran Baru yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan dan

fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 901

Page 31: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan

diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Kebayoran Baru diarahkan untuk tingkat pendidikan

dasar (TK dan SD);

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 902

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai

pengobatan, BKIA dan rumah bersalin;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 903

(1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan;

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan.

Fasilitas Olahraga

Pasal 904

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, lapangan olahraga, kolam

renang, taman, gedung olahraga dan lapangan serba guna.

Fasilitas Pengendalian Bencana

Pasal 905

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi

a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai.

c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang

belum memiliki saluran air.

d. Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan.

e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi

kebakaran.

Bagian Kedelapan

Arahan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Pasal 906

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Kebayoran Baru, meliputi :

a. Wisma ditetapkan nilai KDB daerah yang terbangun sebesar 50% dengan ketinggian lantai

maksimal yaitu 2 (dua) lantai;

b. Wisma Susun Taman ditetapkan nilai KDB daerah yang terbangun sebesar 20% dengan

ketinggian lantai maksimal yaitu 15 (limabelas) lantai.

Bagian Kesembilan

Arahan Pemanfaatan Ruang Kota Administrasi Jakarta Selatan

Pasal 907

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Kebayoran Baru dilaksanakan berdasarkan arahan

pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota administrasi Jakarta Selatan, sebagaimana yang dimaksud pasal

907 ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXXIII

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 1

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan meliputi:

Page 32: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

g. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan

Mampang Prapatan;

h. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Mampang Prapatan;

i. Rencana Pola Ruang Kecamatan Mampang Prapatan; dan

j. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan

Mampang Prapatan

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 908

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Mampang Prapatan, maka tujuan pengembangan

Tata Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan, dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta keserasian

antar sektor.

c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang ada,

serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-bagian

tertentu di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan.

d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Terwujudnya kehidupan masyarakat Kecamatan Mampang Prapatan yang sejahtera lahir dan batin

• Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam

• Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara berdaya-guna, berhasil-

guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

• Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap

lingkungan

• Terwujudnya keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

f. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam mengeluarkan

perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 909

(1) Kebijakan Kawasan Lindung Kecamatan Mampang Prapatan,

(2) Kebijakan Kawasan Budidaya Kecamatan Mampang Prapatan,

a. Sektor Perumahan

• Penerapan penggunaan campuran dalam rangka mengintesifkan penggunaan lahan dan

bangunan, baik secara vertikal maupun horisontal

• Program perbaikan lingkungan dan permajaan lingkungan pada kawasan kumuh

• Pembangunan rumah susun sederhana untuk memenuhi kebutuhan perumahan

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pembatasan sistem ribbon, kecuali yang mengalami peningkatan fungsi dan kualitas dengan

memperhatikan kelancaran arus lalu lintas dan penyediaan tempat parkir

• Pengembangan sentra – sentra lokal dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas

• Program perbaikan lingkungan dan peremajaan lingkungan pada wilayah yang cukup padat.

c. Sektor Industri

• Kegiatan industri dibatasi pada kegiatan industri skala kecil (home industry);

d. Sektor Transportasi

• Pengembangan jaringan jalan kolektor pada setiap kelurahan dengan memperhatikan kualitas

dan kapasitas

e. Sektor Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial

• Pengembangan dan peningkatan fasilitas umum, baik kuantitas maupun kualitas

• Pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial secara vertikal.

f. Sektor Drainase dan Pengendalian Banjir

• Normalisasi sungai dan saluran drainase

• Pembangunan dan peremajaan drainase ke dalam sistem pengendalian banjir

g. Sektor Air Minum dan Sumber Air Bersih

• Peningkatan kualitas jaringan pipa – pipa induk dan distribusi air bersih

• Pembatasan penggunaan air tanah

• Penambahan hydrant umum

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan Kecamatan Mampang Prapatan ;

a. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam.

b. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Pasal 910

Strategi penataan ruang Kecamatan Mampang Prapatan, adalah:

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang.

Page 33: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun

rumah susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran

sungai.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan kapasitas

perdagangan dan jasa .

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna

menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 911

Jumlah penduduk di Kecamatan Mampang Prapatan sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya

198,92 Jiwa.

Bagian Keempat

Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Umum

Pasal 912

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Mampang

Prapatan, yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan primer;

b. sistem pusat sekunder

c. sistem pusat kegiatan tersier; dan

d. sistem pusat kegiatan sub tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi :

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 913

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Mampang Prapatan diwujudkan dalam bentuk

Sistem Pusat Kegiatan Tersier dan Sub Tersier;

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier Kecamatan Mampang Prapatan sebagaimana

dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf c, terdapat pada Pasar Mampang;

(3) Rencana Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sub Tersier Kecamatan Mampang Prapatan

sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf d, terdapat pada Kantor Kecamatan dan Kelurahan yang

ada di Kecamatan Mampang Prapatan;

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier dan Sub Tersier di wilayah Kecamatan

Mampang Prapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum pada Lampiran Gambar 4.13 Peraturan

Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 914

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 915

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Mampang Prapatan, meliputi jaringan

jalan arteri dan kolektor;

(2) Rencana peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi perbaikan ruas jalan

yang rusak, pelebaran Jl. Kapten Tendean, Jl. Warung Buncit, dan Jl. Gatot Subroto.

(3) Rencana peningkatan jalan kolektor Kecamatan Mampang Prapatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi perbaikan ruas jalan yang rusak, pelebaran Jl. Kemang (Ex Bangka Raya), Jl. Tegal Parang

Selatan, dan Jl. Mampang 1-14.

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 916

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan meliputi :

a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap;

Page 34: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah;

d. Pengidentifikasian dan pembangunan potensi air bersih dari sumur-sumur artesis;

e. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai.

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 917

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Mampang Prapatan, meliputi :

a. Pengerukan dan pelebaran saluran air yang dilakukan secara rutin sebagai upaya pemecahan

permasalahan banjir dan genangan di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan;

b. Pembuatan saluran baru pada setiap pembuatan jalan baru baik kolektor maupun lingkungan;

c. Peningkatan/penataan saluran tersier pada kawasan permukiman padat; dan

d. Pembukaan perkerasan yang menutupi jaringan drainase yang ada.

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 918

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Mampang Prapatan, meliputi penerapan pengelolaan limbah

secara komunal pada kawasan perumahan baru dan kawasan perumahan susun

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 919

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan, meliputi:

a. Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah di antaranya penggunaan incinerator

yang ditempatkan pada kawasan perumahan padat di sisi bantaran sungai yang belum sepenuhnya

terlayani

b. Pengadaan lokasi penampungan sementara pada setiap kelurahan

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, dengan penerapan konsep 3R

(reused, reduced, dan recycling)

Prasarana Energi Listrik

Pasal 920

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Mampang Prapatan, meliputi:

a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada

b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada

c. Penindakan pencurian listrik

d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan

e. Pengembangan jaringan listrik mengikuti jaringan jalan

f. Penambahan jaringan listrik pada wilayah yang belum terlayani listrik

g. Pemenuhan kebutuhan listrik pada kawasan rumah susun.

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 921

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Mampang Prapatan, meliputi:

a. Perencanaan jaringan telepon yang diselaraskan dengan jaringan jalan

b. Penyebaran telepon umum yang diselaraskan dengan lokasi fasilitas umum

c. Penggunaan kabel bawah tanah sehingga tidak ada pemakaian ruang

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Umum

Pasal 922

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Mampang Prapatan, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Ruang terbuka hijau lainnya;

b. Kawasan perkantoran;

c. Kawasan perdagangan;

d. Kawasan Permukiman.

(4). Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Mampang Prapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

tercantum dalam Lampiran Gambar 4.14 Peraturan Daerah ini.

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Resapan Air

Pasal 923

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Page 35: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Kawasan Sempadan Sungai

Pasal 924

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai.

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 925

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

a. Penetapan ruang terbuka hijau sebesar 24,06 hektar.

b. Pengembangan ruang tebuka hijau dalam bentuk jalur hijau dan hutan kota

di sepanjang Kali Mampang dan Kali Krukut;

c. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah;

Kawasan Perkantoran

Pasal 926

Pengembangan kawasan perkantoran di Kecamatan Mampang Prapatan meliputi :

f. Pengembangan kawasan perantoran diarahkan pada Kelurahan Kuningan Barat

g. Penyediaan lahan parkir pada kawasan perkantoran sebagai upaya pengurangan penggunaan

badan jalan sebagai lahan parkir

Kawasan Perdagangan

Pasal 927

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Pengembangan kawasan perdagangan dengan skala pelayanan tingkat

kecamatan

b. Pengembangan kawasan perdagangan diarahkan di Jl. Kapten Tendean,

Jl. Raya Warung Buncit, dan di Jl. Bangka Raya;

c. Penyediaan tempat parkir dan fasilitas pejalan kaki pada kawasan

perdagangan

d. Pengurangan kawasan perdagangan yang berlokasi di dalam kawasan

permukiman

Kawasan Permukiman

Pasal 928

Penataan kawasan perumahan di Kecmatan Mampang Prapatan, meliputi :

a. Luas kawasan permukiman sebesar 436 hektar;

b. Kawasan perumahan di Kecamatan Mampang Prapatan diarahkan ke Kelurahan Bangka, Pela

Mampang, Tegal Parang, Mampang Prapatan ;

c. Pembangunan permukiman susun sebagai pengganti permukiman kumuh;

d. Perbaikan lingkungan sehingga tidak terdapat lagi perumahan yang memiliki jalan yang tidak jelas

polanya dan sempit;

e. Pengembangan kawasan perumahan kepadatan rendah pada wilayah sebelah selatan

Kecamatan Mampang Prapatan

Bagian Keenam

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 929

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Mampang Prapatan yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan,

fasilitas olah raga dan fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 930

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan

diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Mampang Prapatan diarahkan untuk tingkat pendidikan

dasar (TK, SD, dan SLTP);

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 931

(1) Penambahan fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah balai pengobatan dan puskesmas; dan

Page 36: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 932

Pengembangan fasilitas peribadatan meliputi peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan.

Fasilitas Olahraga

Pasal 933

(1) Penambahan jumlah sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, lapangan olah

raga, lapangan bola, gedung olahraga, dan kolam renang;

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana olah raga

Fasilitas Pengendali Bencana

Pasal 934

a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai.

c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang

belum memiliki saluran air.

d. Pendistribusian sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan.

e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi

kebakaran.

Bagian Ketujuh

Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 935

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Mampang Prapatan, meliputi :

a. KDB 20 – 50 % dengan KLB 2 untuk kawasan perumahan kepadatan sedang dan tinggi

b. KDB 20 % untuk kawasan perumahan kepadatan rendah

c. KDB 50 % dengan KLB 2-24 untuk kawasan perdagangan dan perkantoran

Bagian Kedelapan

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Mampang Prapatan

Pasal 936

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Mampang Prapatan dilaksanakan berdasarkan arahan

pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Mampang Prapatan, sebagaimana yang dimaksud pasal

936 ayat 1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXXIV

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN PANCORAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 937

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran meliputi:

a. Strategi dan Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran ;

b. Struktur Ruang Kecamatan Pancoran;

c. Pola Ruang Kecamatan Pancoran;

d. Rencana Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pancoran

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 938

Tujuan penataan tata ruang Wilayah Kecamatan Pancoran meliputi ;

a. Pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi daya.

b. Pengaturan keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta

keserasian antar sektor.

c. Pengaturan rencana tata ruang dengan mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan

ruang yang ada, dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah

pada bagian-bagian tertentu di wilayah Kecamatan Pancoran.

d. Pengaturan pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Pancoran yang sejahtera lahir dan batin

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam

Page 37: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

• Mewujudkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan

e. Pengaturan arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

f. Pengaturan arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dalam mengeluarkan perijinan lokasi

pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 939

(1) Kebijakan Kawasan Budidaya

Kebijakan kawasan budidaya dibagi menjadi beberapa sektor, diantaranya yaitu

a. Perumahan

• Penggunaan perumahan lebih diarahkan kepada resettlement daerah-daerah hunian.

• Pembangunan perumahan untuk masa mendatang dibatasi.

• Program perbaikan lingkungan.

b. Sektor Perdagangan dan Jasa

• Pengembangan sentra-sentra tetap diutamakan.

• Pengembangan ribbon dibatasi dan ditolerir hanya pada kelas jalan kolektor keatas dan memiliki

penyediaan fasilitas parkir yang memadai.

• Peremajaan pasar harus memperhatikan kepentingan pedagang lama dan ekonomi lemah.

c. Sektor Transportasi

• Peningkatan kapasitasnya melalui program pelebaran jalan.

• Pengembangan jaringan jalan baru lebih diutamakan pada bagian utara dan selatan BWK

Kelurahan Pancoran Selatan .

d. Sektor Fasilitas Umum

• Pengembangan partisipasi pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan fasilitas

umum.

• Pembangunan baru untuk memenuhi jumlah kebutuhan dan pencapaian target sesuai standar

kecamatan.

e. Sektor Air Minum

• Penambahan jaringan pelayanan air bersih / air minum PAM melalui

• Pengembangan jaringan pelayanan air bersih

• Pengurangan penggunaan air bersih yang melampaui batas.

f. Sektor Sanitasi dan Sampah

• Pengembangan septick tank kelompok pada lokasi-lokasi perumahan yang dihuni oleh penduduk

yang berpenghasilan rendah. Dengan menggunakan teknologi sistem sewerage.

• Peningkatan kondisi MCK yang ada pada lingkungan perumahan padat.

• Pengelolaan sampah dengan menyediakan container dan dipo-dipo sampah sesuai kebutuhan.

g. Sektor Banjir dan Drainase

• Pembangunan normalisasi kali

• Peningkatan sistem saluran drainase yang ada.

h. Sektor Utilitas Umum

• Peningkatan jaringan pelayanan listrik dengan penambahan gardu-gardu listrik.

• Peningkatan lampu-lampu penerangan jalan.

• Penambahan telepon umum pada lokasi-lokasi strategis.

• Peningkatan pengadaan instalasi listrik, telepon dan gas dengan melakukan koordinasi terpadu

antara PLN, Telkom dan Pemda DKI Jakarta.

i. Sektor Ruang Terbuka Hijau

• Peningkatan ruang terbuka hijau yang terletak di sepanjang kali. dan memanfaatkannya untuk

taman dan hortikultura yang dapat dinikmati masyarakat.

• Peningkatan ruang terbuka hijau maksimum pada ROW (lebar badan jalan) yang terletak di jalan

arteri dan jalan kolektor.

(2) Kebijakan Kawasan Strategis

(3) Kebijakan Pengendalian Lingkungan

a. Pemeliharaan lingkungan guna mempertahankan ekosistem dan kelestarian lingkungan alam.

b. Pengendalian dan pengelolaan lingkungan hidup serta peraturan tentang adanya penetapan

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Pasal 940

Strategi penataan ruang Kecamatan Pancoran, meliputi :

a. Meningkatkan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang.

b. Memperbaiki dan merencanakan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah

susun beserta fasilitas-fasilitasnya.

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai,

pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh.

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkankapasitas perdagangan

dan jasa .

e. Merealisasikan pembangunan jalan lingkungan di dalam lingkungan yang telah berkembang guna

menyediakan ruang perumahan kota yang dapat menampung perkembangan penduduk.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Pancoran

Page 38: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pasal 941

Kebijakan persebaran penduduk di Wilayah Kecamatan Pancoran pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya

499.446 Jiwa

Bagian Keempat

Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran

Umum

Pasal 942

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Pancoran,

yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. sistem pusat kegiatan primer;

b. sistem pusat sekunder; dan

c. sistem pusat kegiatan tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. prasarana transportasi,

b. prasarana sumber daya air bersih,

c. prasarana pengendalian drainase,

d. prasarana sanitasi limbah,

e. prasarana persampahan,

f. prasarana energi listrik, dan

g. prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 943

(1) Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Pancoran diwujudkan dalam bentuk Sistem

Pusat Kegiatan Premier;

(2) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Premier Kecamatan Pancoran sebagaimana dimaksud

pada Pasal 6 ayat (1) huruf c, terdapat pada lokasi Kantor Badan Penanaman Modal, Dept. Tenaga Kerja

dan Transmigrasi, Carefour, Graha Sucofindo.

(3) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder di wilayah Kecamatan Pancoran sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), huruf c, terdapat pada lokasi perkantoran ICMi Centre, Graha Mampang.

(4) Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier di wilayah Kecamatan Pancoran sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), huruf d, terdapat pada lokasi perdagangan Pasar Ikan Hias, Pusat jajanan

Pancoran.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 944

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 945

(1) Rencana pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Pancoran, meliputi jaringan jalan;

(2) Rencana pembangunan jalan Kolektor sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi; Jl. Pancoran Timur

3, jalan di sepanjang kali mampang, Jl. Duren Tiga Selatan-Jl. Warung Jati Timur, Jl. Duren Tiga Selatan-Jl.

Warung Jati Timur 5, Jl. Duren Tiga – Jl. Duren Tiga Selatan, Jl. Pasar Minggu Raya – Jl. Rawa Jati Timur.

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 946

Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Pancoran meliputi :

a. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

b. Pembatasan pengambilan air tanah dangkal di kawasan permukiman secara bertahap;

c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah;

d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas sungai dan kanal.

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 947

Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Pancoran, meliputi :

a. Normalisasi sepanjang aliran sungai dan mengamankan sungai dari kegiatan yang dapat

menggangu fungsinya pada lokasi saluran Kali Cakung, Kali Buaran dan Kali Bekasi Tengah;

Page 39: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

b. Penataan kembali garis sempadan sungai (GSS) menurut fungsinya yaitu sebagai pengendali

banjir, drainase dan penggelontor;

c. Peningkatan dan pengembangan fungsi situ-situ sebagai lokasi tempat penampungan air;

d. Pengerukan sampah di sepanjang kali yang bisa menimbulkan banjir;

e. Pengendalian penggunaan air tanah untuk mengurangi gejala penurunan tanah (Land

Subsidence) yang berpotensi menimbulkan genangan.

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 948

Pengembangan prasarana sanitasi di Kecamatan Pancoran, meliputi:

a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site

b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 949

Pengembangan prasarana persampahan di wilayah Kecamatan Pancoran, meliputi:

h. Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu;

i. Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap

kelurahan;

j. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan

memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator;

k. Pengembangan prasarana sampah bahan berbahaya dan beracun (B3)

dengan penggunaan teknologi tepat guna;

l. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan

penerapan konsep 3R (reduced, reused, recycling);

Prasarana Energi Listrik

Pasal 950

Pengembangan prasarana energi di wilayah Kecamatan Pancoran, meliputi:

a. Perbaikan jaringan listrik yang telah ada;

b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada;

c. Penindakan pencurian listrik;

d. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan mempertimbangkan estetika lingkungan;

e. Pengembangan Jaringan listrik mengikuti jaringan jalan;

f. Pengamanan jaringan listrik pada kawasan perumahan padat.

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 951

Pengembangan prasarana Telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Pancoran, meliputi:

a. Pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi melalui penerapan teknologi telekomunikasi

yang memadai;

b. Pembangunan jaringan telekomunikasi baru pada kawasan pemukiman padat, dengan tujuan

untuk memfasilitasi masyarakat dalam melakukan aktifitas bersosial;

c. Pengembangan jaringan telekomunikasi yang aman dan menyesuaikan dengan estetika

lingkungan

Bagian Kelima

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran

Umum

Pasal 952

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Pancoran, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Ruang terbuka hijau lainnya;

b. Kawasan perkantoran;

c. Kawasan perdagangan;

d. Kawasan Permukiman.

(4) Rencana pola ruang wilayah Kecamatan Pancoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum

dalam Lampiran Gambar 4.16 Peraturan Daerah ini.

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Resapan Air

Pasal 953

Page 40: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal

Pasal 954

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai dan kanal.

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Pancoran

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 955

Pengembangan kawasan terbuka hijau lainnya, meliputi:

a. Pengembangan ruang terbuka hijau diarahkan berupa jalur hijau tepi

sungai, jalur hijau tepi jalan, pemakaman umum, lahan milik pemerintah dan sekitar taman lingkungan

perumahan;

b. Pengembangan jalur hijau diarahkan sepanjang Kali Cakung, Kali Buaran

dan Kali Bekasi Tengah

c. Penataan kawasan jalur hijau dan hutan kota seluas 15.65 Ha;

d. Penataan kawasan hijau makam seluas 24.30 Ha;

e. Penataan dan pemeliharaan taman seluas 12.91 Ha;dan

f. Peruntukan lahan pada kawasan terbuka hijau publik tidak dapat diubah;

Kawasan Perkantoran

Pasal 956

Pengembangan kawasan perkantoran, meliputi :

a. Penataan kawasan perdagangan dengan KDB rendah di sepanjang Kali

Ciliwung dan Kali Baru Barat melalui program kali bersih (PROKASIH) dengan orientasi sungai sebagai

muka bangunan;

b. Pengembangan perdagangan secara terpadu dengan pola sentra yang

fungsinya terdiri dari perkantoran, perdagangan dan jasa;

c. Pengembangan program perbaikan lingkungan pada kawasan yang

terbangun dengan penyediaan dan / atau penambahan fasilitas penunjangnya beserta penghijauan yang

lebih nyaman;

d. Pembatasan kegiatan perkantoran.

Kawasan Perdagangan

Pasal 957

Pengembangan kawasan perdagangan, meliputi :

a. Penataan kawasan perdagangan dengan KDB rendah di sepanjang Kali

Ciliwung dan Kali Baru Barat melalui program kali bersih (PROKASIH) dengan orientasi sungai sebagai

muka bangunan;

b. Pengembangan perdagangan secara terpadu dengan pola sentra yang

fungsinya terdiri dari perkantoran, perdagangan dan jasa;

c. Pengembangan program perbaikan lingkungan pada kawasan yang

terbangun dengan penyediaan dan / atau penambahan fasilitas penunjangnya beserta penghijauan yang

lebih nyaman;

d. Pembatasan kegiatan perdagangan.

Kawasan Permukiman

Pasal 958

Penataan kawasan perumahan horisontal dan vertikal, meliputi :

a. Perbaikan lingkungan pada daerah kumuh dengan mengembangkan ruang

terbuka hiijau yang berfungsi sosial, ekologis dan estetika terutama di kawasan sepanjang jalur Kali

Ciliwung di Kelurahan Duren Tiga, dan Kelurahan Kalibata.

b. Pengembangan perbaikan lingkungan pada kawasan perumahan kumuh

ringan dan sedang terutama sekitar kawasan Kelurahan Kalibata dan Rawa Jati;

c. Penetapan fungsi perumahan pada kawasan mantap;

d. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan horisontal;

e. Pengembangan kawasan perumahan KDB rendah di sekitar jalur Kali

Ciliwung yang terletak di Kelurahan Duren Tiga dan Kalibata, serta di sekitar jalur Kali Baru Barat yang

terletak di Kelurahan Rawa Jati;

f. Luas kawasan permukiman direncanakan sebesar 403.72 Ha;

g. Pembangunan kawasan perumahan vertikal yang menjamin tersedianya

kawasan hijau yang berfungsi resapan, sosial dan estetika;

h. Pengembangan kawasan perumahan secara vertikal dan memperkecil

perpetakan untuk penyediaan perumahan golongan menengah-bawah yang dilengkapi dengan sarana

dan prasarana yang memadai;

Page 41: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

i. Penyediaan fasilitas umum di kawasan-kawasan perumahan vertikal;

Bagian Keenam

Penetapan Pengembangan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 959

(1) Pengembangan kawasan strategis di tingkat Kecamatan Pancoran diarahkan pada bagian wilayah kecamatan

yang memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan

lingkungan kota;

(2) Pengembangan kawasan strategis Kecamatan Pancoran sebagaimana dimaksud ayat (1) diarahkan yaitu

pengembangan Kawasan Cikini dan Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagai kawasan pengembangan kesenian

dan kebudayaan;

Bagian Ketujuh

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 960

Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Pancoran yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah

raga dan fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 961

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan diutamakan untuk fasilitas pendidikan yang masih kurang dan

diperlukan penambahan lahan dan bangunan fasilitas pendidikan;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Pancoran diarahkan untuk tingkat pendidikan dasar

(TK, SD, SMP),akademi, dan perpustakaan;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas pendidikan.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 962

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan diperlukan penambahan yang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan

yang direncanakan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan berupa penambahan jumlah fasilitas kesehatan yang terdiri dari balai

pengobatan, puskesmas, dan apotik;

(3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas kesehatan.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 963

(1) Pengembangan fasilitas peribadatan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan yang direncanakan;

(2) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas peribadatan.

Fasilitas Olahraga

Pasal 964

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana fasilitas olahraga, berupa tempat bermain, taman dan lapangan serba

guna.

Fasilitas Pengendalian Bencana

Pasal 965

Pengembangan prasarana pengendalian bencana di wilayah Kecamatan Pancoran, terdiri atas :

a. Penataan bantaran sungai melalui penertiban bangunan illegal di Banjir Kanal, Kali Duri dan Kali Ciliwung;

b. Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran mantap sungai dan kanal;

c. Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

d. Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

e. Pembangunan dan pemulihan situ-situ Taman Ria Senayan dan Situ Lembang;

Bagian Kedelapan

Rencana Intensitas Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 966

Arahan rencana intensitas pemanfaatan ruang Kecamatan Pancoran, meliputi :

a. Nilai KLB 1,0 sampai dengan 4,0 di arahkan pada kawasan permukiman, kawasan bangunan

umum, bangunan umum KDB rendah, Kawasan campuran, dan kawasan industry / pergudangan;

b. Ketinggian bangunan maksimal 2 (dua) lantai di arahkan pada kawasan permukiman, ketinggian

bangunan maksimal 4 (empat) sampai dengan 8 (delapan) lantai di arahkan pada kawasan bangunan

umum, kawasan campuran, dan fasilitas umum.

c. Nilai KDB di daerah yang terbangun ditetapkan sebesar 60 %.

Bagian Kesembilan

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Pancoran

Pasal 967

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah Kecamatan Pancoran dilaksanakan berdasarkan arahan

pemanfaatan ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

Page 42: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Pancoran, sebagaimana yang dimaksud pasal 967 ayat 1,

dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXXV

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN TEBET

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 968

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Tebet meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Tebet;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Tebet;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Tebet;

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Tebet;

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Tebet; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Tebet

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Tebet

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 969

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Tebet, maka tujuan pengembangan Tata Ruang

Kecamatan Tebet adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta

keserasian antar sektor.

c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang

ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-

bagian tertentu di wilayah Kecamatan Tebet.

d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Tebet yang sejahtera lahir dan batin;

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam;

• Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia;

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan;

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

f. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 970

Kebijakan dan strategi rencana rinci tata ruang Kecamatan Tebet :

a. Peningkatan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang;

b. Perbaikan dan perencanaan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah susun

beserta fasilitas-fasilitasnya;

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai,

pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh;

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkankapasitas perdagangan dan

jasa.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 971

Jumlah penduduk di Kecamatan Tebet sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 499.446 Jiwa.

Bagian Keempat

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Tebet

Umum

Pasal 972

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Tebet,

yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

Page 43: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

a. Sistem pusat kegiatan primer;

b. Sistem pusat sekunder; dan

c. Sistem pusat kegiatan tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. Prasarana transportasi,

b. Prasarana sumber daya air bersih,

c. Prasarana pengendalian drainase,

d. Prasarana sanitasi limbah,

e. Prasarana persampahan,

f. Prasarana energi listrik, dan

g. Prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 973

(1) Pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Tebet diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan

Primer, Sistem Pusat Kegiatan Sekunder, dan Sistem Pusat Kegiatan Tersier;

(2) Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Primer sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (2) huruf a,

meliputi di sepanjang Jl. Jend. Gatot Subroto, Jl. Raya Pasar Minggu, Jl. TMP Kalibata. Adapun fungsi

kegiatannya berupa perdagangan, perkantoran dan pemerintahan.

(3) Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Sekunder sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (2) huruf b,

meliputi di sepanjang Jl. Raya Warung Buncit. Adapun fungsi kegiatannya berupa perdagangan,

perkantoran dan pemerintahan.

(4) Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Tersier sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (2), meliputi di

sepanjang Jl. Kalibata Tengah, dan Jl. Pengadegan Selatan. Adapun fungsi kegiatannya berupa

perdagangan.

(5) Pengembangan sistem pusat kegiatan Kecamatan Tebet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum

pada Lampiran Gambar 4.17 Peraturan Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 974

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 975

(1) Pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Tebet, meliputi jaringan jalan arteri dan kolektor;

(2) Peningkatan jalan arteri sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi:

a. Pelebaran Jl. Pasar Minggu Raya dari 15 m menjadi 38 m

b. Pelebaran Jl. Pahlawan Kalibata dari 22m menjadi 36m

c. Pelebaran Jl. Mampang Prapatan dari 28m menjadi 30m

d. Pelebaran Jl. Warung Jati Timur dari 9m menjadi 18m

e. Pelebaran Jl. Warung Jati Barat dari 28m menjadi 30m

(3) Pembangunan jalan kolektor sebagaimana di maksud pada ayat (1) meliputi:

a. Rencana pembangunan jalan di Jl. Tebet Timur 3, yaitu menghubungkan antara

Jl. MT. Haryono – Jl. Pahlawan.

b. Rencana pembangunan jalan di sepanjang kali mampang.

c. Rencana pembangunan jalan yang menghubungkan Jl. Duren Tiga Selatan – Jl.

Warung Jati Timur.

d. Rencana pembangunan jalan yang menghubungkan Jl. Duren Tiga Selatan – Jl.

Warung Jati Timur 5.

e. Rencana pembangunan jalan yang menghubungkan Jl. Duren Tiga – Jl. Duren

Tiga Selatan.

f. Rencana pembangunan jalan yang menghubungkan Jl. Pasar Minggu Raya – Jl.

Rawa Jati Timur.

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 976

(1) Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Tebet meliputi :

a. Kebutuhan air minum sampai dengan tahun 2030 di Kecamatan Tebet diperkirakan sebesar

136.517.000 lt/hari;

b. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah.

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 977

(1)Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Tebet, meliputi pelebaran Kali Ciliwung

hingga 50 m, dan pelebaran Kali Baru Barat hingga 10 m

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 978

(1)Pengembangan prasarana sanitasi limbah di Kecamatan Tebet, meliputi :

Page 44: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site (cubluk, septic tank);

b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk.

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 979

(1) Pengembangan prasarana persampahan di Kecamatan Tebet, meliputi:

a. Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu;

b. Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap

kelurahan;

c. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan

memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator;

d. Pengelolaan sampah dengan penerapan konsep 3R (reduced, reused,

recycling).

Prasarana Energi Listrik

Pasal 980

(1) Pengembangan prasarana energi listrik di Kecamatan Tebet, meliputi:

a. Perbaikan jaringan listrik yang ada;

b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada;

c. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan segi estetika

lingkungan;

d. Penempatan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan jalan baru

sebaiknya ditempatkan di bawah tanah;

e. Penambahan jaringan listrik hingga menjangkau wilayah yang belum terlayani listrik.

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 981

(1)Pengembangan prasarana telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Tebet, meliputi pelayanan

telekomunikasi berupa telepon seluler dan telepon rumah.

Bagian Keempat

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Tebet

Umum

Pasal 982

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Tebet, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

Ruang terbuka hijau;

a. Kawasan perkantoran;

b. Kawasan perdagangan;

c. Kawasan Permukiman.

(4) Pola ruang wilayah Kecamatan Tebet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran

Gambar 4.18 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Resapan Air

Pasal 983

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal

Pasal 984

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai dan kanal.

Paragraf 4

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Tebet

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Page 45: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pasal 985

(1) Pengembangan ruang terbuka hijau di Kecamatan Tebet, meliputi:

a. Penyempurna Hijau Umum dengan pemanfaatan lahan seluas 15.65 Ha;

b. Penyempurna Hijau Taman dengan pemanfaatan lahan seluas 12.91 Ha;

c. Penyempurna Hijau Makam dengan pemanfaatan lahan seluas 24.30 Ha;

d. Penyempurna Hijau Tegangan Tinggi dengan pemanfaatan lahan seluas 3.31 Ha;

e. Phd dengan pemanfaatan lahan seluas 0.01 Ha;

f. Psw dengan pemanfaatan lahan seluas 32.50 Ha.

Kawasan Perdagangan

Pasal 986

(1) Pengembangan kawasan perkantoran dan perdagangan di Kecamatan Tebet, meliputi :

a. Karya Pemerintahan dengan penggunaan lahan seluas 71.89 Ha;

b. Karya Kantor dan Jasa dengan penggunaan lahan seluas 32.77 Ha;

c. Karya Perdagangan dengan penggunaan lahan seluas 62.40 Ha;

d. Karya Umum Taman dengan penggunaan lahan seluas 4.08 Ha.

Kawasan Permukiman

Pasal 987

(1) Pengembangan kawasan permukiman di Kecamatan Tebet, meliputi :

a. Wisma Besar dengan penggunaan lahan seluas 143.22 Ha

e. Wisma Sedang dengan penggunaan lahan seluas 249.35 Ha

f. Wisma Kecil dengan penggunaan lahan seluas 0.10 Ha

g. Wisma Kantor dengan penggunaan lahan seluas 0.08 Ha

h. Wisma Flat dengan penggunaan lahan seluas 6.14 Ha

i. Wisma Susun dengan penggunaan lahan seluas 4.82

Bagian Kelima

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 988

(1) Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Tebet yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas olah

raga dan fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 989

(1) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Tebet pada tahun 2030, diperkirakan kebutuhannya

mencapai 155 unit fasilitas pendidikan dengan skala pelayanan kelurahan maupun kecamatan dengan rincian

95 unit TK, 48 unit SD, 4 unit SLTP, dan 4 unit SLTA;

(2) Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Tebet seluas 22.02 Ha.

Fasilitas Kesehatan

Pasal 990

(1) Pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Tebet pada tahun 2030, direncanakan berupa 9 unit

apotik 91 unit balai pengobatan, 9 unit rumah bersalin, 9 unit puskesmas dan 1 unit puskesmas kecamatan;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Tebet seluas 1.62 Ha.

Fasilitas Peribadatan

Pasal 991

(1) Pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Tebet pada tahun 2030, direncanakan berupa masjid

kelurahan, masjid kecamatan, tempat ibadah lainnya untuk 60.000 jiwa penduduk, dan tempat ibadah lainnya

untuk 200.000 jiwa penduduk;

(2) Pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Tebet seluas 3.77 Ha;

(3) Penempatan lokasi peribadatan mempunyai aksesbilitas yang mudah bagi masyarakat.

Fasilitas Olahraga

Pasal 992

(1) Pengembangan fasilitas olahraga di Kecamatan Tebet pada tahun 2030, direncanakan berupa 44 unit

fasilitas olah raga yang terdiri dari bangunan fisik maupun ruang terbuka sebagai area bermain atau jogging;

(2) Pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Tebet seluas 2.45 Ha.

Bagian Keenam

Pengendali Bencana

Pasal 993

Page 46: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

(1) Pengembangan sistem pengendali bencana Kecamatan Tebet, meliputi pengendalian bencana banjir dan

pengendalian bencana kebakaran;

(2) Pengendalian sistem bencana di Kecamatan Tebet sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa :

a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai.

c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang

belum memiliki saluran air.

d. Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan.

e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi

kebakaran

Bagian Ketujuh

Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Tebet

Pasal 994

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah Kecamatan Tebet dilaksanakan berdasarkan arahan pemanfaatan

ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Tebet, sebagaimana yang dimaksud pasal 994 ayat 1,

dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.

BAB XXXVI

RENCANA RINCI TATA RUANG WILAYAH KECAMATAN SETIABUDI

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 995

Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi meliputi:

a. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi;

b. Rencana Struktur Ruang Kecamatan Setiabudi;

c. Rencana Pola Ruang Kecamatan Setiabudi;

d. Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kecamatan Setiabudi;

e. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi; dan

f. Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi

Bagian Kedua

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi

Paragraf 1

Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 996

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kecamatan Setiabudi, maka tujuan pengembangan Tata

Ruang Kecamatan Setiabudi adalah:

a. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya.

b. Terwujudnya keterpaduan, keterikatan dan keseimbangan antar wilayah kecamatan serta

keserasian antar sektor.

c. Terwujudnya rencana tata ruang mempertimbangkan aspek optimalisasi pemanfaatan ruang yang

ada, serta memperhatikan kemungkinan-kemungkinan pemanfaatan ruang bawah tanah pada bagian-

bagian tertentu di wilayah Kecamatan Setiabudi.

d. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk :

• Mewujudkan kehidupan masyarakat Kecamatan Setiabudi yang sejahtera lahir dan batin;

• Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam;

• Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan secara berdaya-guna,

berhasil-guna dan tepat-guna untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia;

• Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif

terhadap lingkungan;

• Mewujudkan keseimbangan kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

e. Tersusunnya arahan lokasi investasi yang akan dilaksanakan pemerintah dan masyarakat.

f. Tersusunnya arahan pelaksanaan pemanfaatan ruang dan merupakan dasar dalam

mengeluarkan perijinan lokasi pembangunan.

Paragraf 2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 997

Kebijakan dan strategi rencana rinci tata ruang Kecamatan Setiabudi :

a. Peningkatan peran dan fungsi serta menata pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang;

Page 47: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

b. Perbaikan dan perencanaan kawasan-kawasan yang cenderung kumuh dengan membangun rumah

susun beserta fasilitas-fasilitasnya;

c. Mempertahankan RTH yang sudah ada dan mengembalikan fungsi RTH khususnya di bantaran sungai,

pinggiran Jalan Rel kereta api yang dijadikan permukiman kumuh;

d. Merealisasikan pembangunan sarana dan prasarana yang mampu meningkatkankapasitas perdagangan

dan jasa.

Bagian Ketiga

Persebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 998

Jumlah penduduk di Kecamatan Tebet sampai pada tahun 2030 dibatasi sebanyak-banyaknya 1.116.123 Jiwa.

Bagian Keempat

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi

Umum

Pasal 999

(1) Rencana struktur ruang wilayah provinsi dijabarkan kedalam struktur ruang wilayah Kecamatan Setiabudi,

yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem prasarana wilayah;

(2) Rencana pengembangan sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan

berdasarkan :

a. Sistem pusat kegiatan primer;

b. Sistem pusat sekunder; dan

c. Sistem pusat kegiatan tersier

d. Sistem pusat kegiatan sub tersier

(3) Rencana sistem prasarana wilayah sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi

a. Prasarana transportasi,

b. Prasarana sumber daya air bersih,

c. Prasarana pengendalian drainase,

d. Prasarana sanitasi limbah,

e. Prasarana persampahan,

f. Prasarana energi listrik, dan

g. Prasarana telekomunikasi.

Sistem Pusat Kegiatan Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 1000

(1) Pengembangan pusat-pusat kegiatan Kecamatan Tebet diwujudkan dalam bentuk Sistem Pusat Kegiatan

Primer, Sistem Pusat Kegiatan Sekunder, dan Sistem Pusat Kegiatan Tersier;

(2) Pengembangan sistem pusat kegiatan Kecamatan Setiabudi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

tercantum pada Lampiran Gambar 4.19 Peraturan Daerah ini.

Sistem Prasarana Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 1001

Sistem prasarana meliputi prasarana transportasi, prasarana sumber daya air bersih, prasarana pengendalian

drainase, prasarana sanitasi limbah, prasarana persampahan, prasarana energi listrik, dan prasarana

telekomunikasi.

Prasarana Transportasi Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 1002

(1) Pengembangan prasarana transportasi di Kecamatan Setiabudi, meliputi jaringan jalan arteri dan kolektor;

serta pengembangan angkutan air

Prasarana Sumber Daya Air Bersih Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 1003

(1) Pengembangan Prasarana sumber daya air bersih di wilayah Kecamatan Setiabudi meliputi :

a. Kebutuhan air minum sampai dengan tahun 2030 di Kecamatan Tebet diperkirakan sebesar

183.978 lt/hari;

b. Perluasan jaringan pelayanan air bersih dan penyediaan hidran umum pada lokasi yang belum

terlayani air bersih terutama permukiman padat penduduk;

c. Pelarangan pengambilan air tanah dalam terutama di zona kritis air tanah.

Prasarana Pengendalian Drainase

Pasal 1004

(1) Pengembangan prasarana pengendalian drainase di Kecamatan Setiabudi, meliputi pelebaran Kali Krukut,

Kali Cideng, dan Kali Ciliwung.

Prasarana Sanitasi Limbah Wilayah Kecamatan Setiabudi

Page 48: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Pasal 1005

(1) Pengembangan prasarana sanitasi limbah di Kecamatan Setiabudi, meliputi :

a. Pengembangan sistem pembuangan air limbah secara sistem on-site (cubluk, septic tank);

b. Peningkatan pelayanan pipa pembuangan air limbah disetiap kelurahan-kelurahan yang padat penduduk.

Prasarana Persampahan Wilayah Kecamatan Setiabudi

Pasal 1006

(1) Pengembangan prasarana persampahan di Kecamatan Setiabudi, meliputi:

a. Pengembangan penggunaan teknologi pengolahan sampah dengan

menggunakan incinerator yang ditempatkan pada kawasan-kawasan tertentu;

b. Pembangunan lokasi penampungan sampah (LPS) sementara pada setiap

kelurahan;

c. Program pemilahan sampah sebelum dibuang ke LPS (Lokasi

pembuangan sampah) melalui pemilahan sampah organik (basah) dan non-organik (kering) akan

memudahkan proses pembuatan kompos sebelum dibakar di dalam incinerator;

d. Pengelolaan sampah dengan penerapan konsep 3R (reduced, reused,

recycling).

Prasarana Energi Listrik

Pasal 1007

(1) Pengembangan prasarana energi listrik di Kecamatan Setiabudi, meliputi:

a. Perbaikan jaringan listrik yang ada;

b. Peningkatan daya transmisi yang sudah ada;

c. Penempatan gardu-gardu listrik secara terpadu dengan sektor lain, serta mempertimbangkan segi estetika

lingkungan;

d. Penempatan jaringan listrik sesuai dengan jaringan jalan dan untuk keamanan pembangunan jalan baru

sebaiknya ditempatkan di bawah tanah;

e. Penambahan jaringan listrik hingga menjangkau wilayah yang belum terlayani listrik.

Prasarana Telekomunikasi

Pasal 1008

(1) Pengembangan prasarana telekomunikasi dan informatika di Kecamatan Setiabudi, meliputi pelayanan

telekomunikasi berupa telepon seluler dan telepon rumah.

Bagian Keempat

Rencana Pola Ruang Wilayah Kecamatan Setiabudi

Umum

Pasal 1009

(1) Rencana pola ruang Kecamatan Setiabudi, terdiri atas:

a. Peruntukan ruang untuk fungsi lindung / kawasan lindung, dan

b. Peruntukan ruang untuk fungsi budidaya /kawasan budidaya.

(2) Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :

a. Kawasan resapan air;

b. Kawasan sempadan sungai dan kanal;

(3) Rencana pengembangan kawasan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Ruang terbuka hijau;

b. Kawasan perkantoran dan perdagangan;

c. Kawasan Permukiman.

(4) Pola ruang wilayah Kecamatan Setiabudi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam

Lampiran Gambar 4.20 Peraturan Daerah ini.

Paragraf 3

Peruntukan Ruang untuk Fungsi Lindung (Kawasan Lindung)

Kawasan Resapan Air

Pasal 1010

(1) Penanaman dan pemeliharaan pohon dan tanaman pada lahan pemakaman yang berfungsi sebagai

peneduh dan membantu peresapan air;

(2) Perluasan kawasan resapan air melalui penambahan ruang terbuka hijau.

Kawasan Sempadan Sungai dan Kanal

Pasal 1011

(1) Pembangunan dan pemeliharaan jalur hijau di sempadan sungai dan kanal;

(2) Pembangunan jalan inspeksi pada sungai-sungai utama untuk mengarahkan orientasi pembangunan fisik;

(3) Peningkatan kapasitas sungai, kanal, saluran penghubung, dan saluran lingkungan melalui pengerukan;

Page 49: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

(4) Pembangunan fisik diarahkan menghadap sungai (river front development) untuk menjaga kapasitas

aliran sungai dan kanal.

Paragraf 4

Peruntukan Ruang Untuk Fungsi Budidaya (Kawasan Budidaya)

Wilayah Kecamatan Setiabudi

Kawasan Ruang Terbuka Hijau

Pasal 1012

(1) Pengembangan ruang terbuka hijau di Kecamatan Setiabudi, meliputi:

a. Kawasan Jalur Hijau dan Hutan Kota dengan pemanfaatan lahan seluas 78.69 Ha

b. Kawasan Taman dengan pemanfaatan lahan seluas 110.05 Ha

c. Kawasan Terbuka Lapangan Olahraga dengan pemanfaatan lahan seluas 6.72 Ha

d. Kawasan Penyempurna Hijau Lindung dengan pemanfaatan lahan seluas 0.13 Ha

e. Kawasan Jalur Hijau dan Hutan Kota dengan pemanfaatan lahan seluas 37.53 Ha.

Kawasan Perdagangan

Pasal 1013

(1) Pengembangan kawasan perkantoran dan perdagangan di Kecamatan Setiabudi, meliputi :

a. Kawasan Kantor Pemerintahan dengan penggunaan lahan seluas 26.36 Ha;

b. Kawasan Perkantoran Swasta dengan penggunaan lahan seluas 38.56 Ha;

c. Kawasan Perdagangan dengan penggunaan lahan seluas 381.23 Ha;

d. Kawasan Industri dengan pemanfaatan lahan seluas 517.91 Ha;

e. Kawasana Pergudangan dengan pemanfaatan lahan seluas 296.90 Ha;

f. Kawasan Perkantoran Taman dengan pemanfaatan lahan seluas 21.84 Ha;

Kawasan Permukiman

Pasal 1014

(1) Pengembangan kawasan permukiman di Kecamatan Setiabudi, meliputi :

a. Kawasan Perumahan Kepadatan Sedang dengan penggunaan lahan seluas 164.33 Ha

b. Kawasan perumahan Kepadatan Sedang dengan penggunaan lahan seluas 620.21 Ha

c. Kawasan Perumahan Kepadatan Tinggi dengan penggunaan lahan seluas 59.54 Ha

d. Kawasan Campuran Kecildengan penggunaan lahan seluas 0.14 Ha

e. Kawasan Industri/Kawasan Perumahan Industri Kecil dengan pemanfaatan lahan seluas 292.03

Ha

f. Kawasan Campuran Kecil dengan pemanfaatan lahan seluas 38.60 Ha

g. Kawasan Perumahan Kepadatan Rendah dengan pemanfaatan lahan seluas 104.77 Ha

h. Kawasan Perumahan Susun Taman dengan pemanfaatan lahan seluas 48.57 Ha

i. Kawasan Perumahan Susun dengan penggunaan lahan seluas 33.52 Ha

Bagian Kelima

Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial

Pasal 1015

(1) Pengembangan fasilitas umum dan sosial sebagai upaya penanganan pemenuhan kebutuhan penduduk

Kecamatan Setiabudi yang terdiri dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, fasilitas

olah raga dan fasilitas pengendalian bencana.

Fasilitas Pendidikan

Pasal 1016

Pengembangan fasilitas pendidikan di Kecamatan Setiabudi pada tahun 2030, diperkirakan kebutuhannya

mencapai 1.367 unit fasilitas pendidikan dengan skala pelayanan kelurahan maupun kecamatan dengan rincian

841 unit TK, 421 unit SD, 70 unit SLTP, serta 35unit SLTA;

Fasilitas Kesehatan

Pasal 1017

Pengembangan fasilitas kesehatan di Kecamatan Setiabudi pada tahun 2030, direncanakan 107 unit fasilitas

kesehatan berupa 2 unit Rumah Sakit, 35 unit puskesmas, 35 unit Pos KB dan 35 unit apotik;

Fasilitas Peribadatan

Pasal 1018

Pengembangan fasilitas peribadatan di Kecamatan Setiabudi pada tahun 2030, direncanakan berupa masjid

kelurahan, masjid kecamatan, tempat ibadah lainnya untuk 60.000 jiwa penduduk, dan tempat ibadah lainnya

untuk 200.000 jiwa penduduk;

Fasilitas Olahraga

Pasal 1019

Pengembangan fasilitas olahraga di Kecamatan Setiabudi pada tahun 2030, direncanakan berupa perlu

menyediakan 385 unit fasilitas olah raga yang terdiri dari 35 unit kolam renang, 350 unit untuk lapangan sepak

bola, Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Tenis dan Lapangan Bola Voli.

Page 50: 68835096 RDTR Draft 4 Gabungan Raperda Jaksel A3

Bagian Keenam

Pengendali Bencana

Pasal 1020

(1) Pengembangan sistem pengendali bencana Kecamatan Setiabudi meliputi pengendalian bencana banjir

dan pengendalian bencana kebakaran;

(2) Pengendalian sistem bencana di Kecamatan Setiabudi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa:

a. Perbaikan daerah sempadan sungai melalui penghijauan.

b. Peningkatan kapasitas danau dan sungai.

c. Perbaikan saluran air yang tertutup perkerasan serta membuat saluran air baru pada lokasi-lokasi yang

belum memiliki saluran air.

d. Sebaran distribusi sarana dan prasana kebakaran pada setiap kelurahan.

e. Perbaikan lingkungan berupa pelebaran jalan lingkungan sehingga mempermudah evakuasi ketika terjadi

kebakaran

Bagian Ketujuh

Arahan Pemanfaatan Ruang Kecamatan Setiabudi

Pasal 1021

(1) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Setiabudi dilaksanakan berdasarkan arahan pemanfaatan

ruang wilayah provinsi DKI Jakarta, meliputi :

a. penyusunan program utama;

b. penentuan lokasi;

c. sumber pendanaan;

d. instansi pelaksana; dan

e. waktu pelaksanaannya.

(2) Arahan pemanfaatan ruang wilayah kecamatan Setiabudi, sebagaimana yang dimaksud pasal 1021 ayat

1, dapat dilihat dalam Lampiran Peraturan Daerah Ini.