Putri Translate No. 3.doc
Transcript of Putri Translate No. 3.doc
Pemeriksaan intraoral
Pasien berada salam masa pertumnuhan gigi permanen. Hasil pemeriksaan
menunjukkan overjet 10 mm dan overbite tinggi. Relasi molar pertama pada sisi kanan
menunjukkan relasi kelas II penuh dan pada sisi kiri relasi kelas I, perubahan arah
mandibula, deviasi lateral ke sisi kanan pada penutupan dengan posisi gigi premolar
pertama mandibula kiri secara lingual dan rotasi mesiolingual erta keseluruhan relasi
lingual dengan kontak gigi premolar antagonisnya, relasi kaninus kelas II.
Pemeriksaan gigi menunjukkan pertumbuhan gigi permanen yang direstorasi tanpa
lesi karies aktif tetapi dengan kesehatan mulut yang buruk dan gingivitis. Kunjungan
ulang regular bertujuan untuk memotivasi pasien dalam praktek kebersihan mulutnya.
(Gambar 4,5).
Gambar 4. Sebelum Perawatan Gambar 5. Setelah Perawatan
Radiograf
Ortopantomograf menunjukkan adanya molar tiga tidak erupsi. Radiograf
sephalometri lateral dan analisisnya menunjukkan pola skeletal kelas 2 ( ANB = 8.50 ).
Insisivus maksila proklinasi pada 150.50, dan insisivus bawah pada 980.
Daftar masalah
1. Pola skeletal kelas II
2. Overjet tinggi
3. Overbite tinggi
4. Scissors bite gigi premolar pertama kiri atas
5. Deviasi lateral mandibula
6. Kebiasaan mulut -menghisap ibu jari sepanjang malam - kebiasaan ini berlanjut
bahkan pada usianya sekarang.
Rencana perawatan :
1. TB tetap untuk mengkoreksi diskrepansi sagital dan relasi molar kelas I serta
mengurangi overjet.
2. Alat pre-ajusted edgewise untuk kesejajaran rahang, memperbaiki segmen oklusi
bukal
Fase pertama perawatan melibatkan TB untuk mencoba beberapa modifikasi
pertumbuhan. TB yang digunakan merupakan desain standar. Pasien sangat kooperatif
dan overjet banyak berkurang selama 6 bulan (gambar 6).
Gambar 6. Dengan Twin Block pada tempatnya
Bentuk gigitan kerja dari hasil koreksi relasi molar kelas I.
Pada tahap akhir perawatan, sefalogram lateral mengindikasikan koreksi posisi
mandibula (gambar 1 & 3). Molar dan insisivus, dan relasi skeletal antar rahang
dikoreksi dan menunjukkan superimposse (gambar 1,2,3) dan analisis sefalogram lateral
sebelum dan setelah terapi twin block (tabel 1). Perbaikan estetik diobservasi dengan
koreksi profil cembung, retrusi bibir atas dan pengurangan sulkus mentolabial (gambar
1,3). Bibir menjadi kompeten.