Pr Responsi 2

6
7/23/2019 Pr Responsi 2 http://slidepdf.com/reader/full/pr-responsi-2 1/6 Nama : Izaratul Haque NIM : 112011101045 Tugas Responsi ke 2 1. Fungsi pemeriksaan !ular Motilit" pa#a mata Untuk mengetahui fungsi otot-otot mata dan inervasinya  bola mata dapat bergerak karena adanya 6 otot penggerak bola mata (otot ekstra okuler), yaitu: m. rektus superior, m. rektus lateral, m. rektus inferior, m. rektus medial, m. oblikus superior, dan m. oblikus inferior. Otot ekstra okuler masing-masing memainkan peran dalam menentukan kedudukan bola mata karena adanya 3 (tiga) sumbu rotasi (yaitu sumbu vertikal, transversal, dan sagital), dan keseimbangan posisi tarikan keenam otot tersebut. ada arah pandang (direction of gaze) tertentu, otot agonis berkontraksi dan menggulir mata kearah tersebut, sedangkan otot antagonisnya mengendor. !erak hori"ontal pada sumbu vertikal meliputi gerak adduksi dan abduksi. !erak vertikal pada sumbu transversal meliputi gerak elevasi dan depresi, sedangkan gerak pada sumbu sagital menyebabkan siklorotasi bola mata berupa insikloduksi dan eksikloduksi. !erak bola mata berfungsi untuk menempatkan stimuli visual dari lapang pandangan  perifer (retina perifer) ke titik pusat yang mempunyai ta#am penglihatan paling baik (fovea), dan #uga mempertahankan fiksasi fovea pada obyek yang bergerak. $ungsi ini bersama dengan fungsi mempertahankan bayangan obyek di fovea serta stabilisasi bayangan di fovea selama gerakan kepala adalah merupakan fungsi dasar gerakan mata pada manusia. !erak bola mata dikendalikan le%at pengaturan supranuklear yang berpusat di korteks frontalis, korteks oksipitoparietalis, #alur dari kedua korteks tadi ke batang otak, formatio retikularis paramedian pontis ($&) di batang otak, dan fasikulus longitudinalis medialis ($') di batang otak. $' menghubungkan nukleus ketiga saraf penggerak bola mata ( ***, *+ dan +*) baik antara nuklei homolateral maupun kontra lateral, sehingga gerakan bola

Transcript of Pr Responsi 2

Page 1: Pr Responsi 2

7/23/2019 Pr Responsi 2

http://slidepdf.com/reader/full/pr-responsi-2 1/6

Nama : Izaratul Haque

NIM : 112011101045

Tugas Responsi ke 2

1. Fungsi pemeriksaan !ular Motilit" pa#a mata

Untuk mengetahui fungsi otot-otot mata dan inervasinya

 bola mata dapat bergerak karena adanya 6 otot penggerak bola mata (otot ekstra okuler),

yaitu:

m. rektus superior,

m. rektus lateral,

m. rektus inferior,

m. rektus medial,

m. oblikus superior, dan

m. oblikus inferior.

Otot ekstra okuler masing-masing memainkan peran dalam menentukan kedudukan bola

mata karena adanya 3 (tiga) sumbu rotasi (yaitu sumbu vertikal, transversal, dan sagital), dan

keseimbangan posisi tarikan keenam otot tersebut.

ada arah pandang (direction of gaze) tertentu, otot agonis berkontraksi dan menggulir

mata kearah tersebut, sedangkan otot antagonisnya mengendor. !erak hori"ontal pada sumbu

vertikal meliputi gerak adduksi dan abduksi. !erak vertikal pada sumbu transversal meliputi

gerak elevasi dan depresi, sedangkan gerak pada sumbu sagital menyebabkan siklorotasi bola

mata berupa insikloduksi dan eksikloduksi.

!erak bola mata berfungsi untuk menempatkan stimuli visual dari lapang pandangan

 perifer (retina perifer) ke titik pusat yang mempunyai ta#am penglihatan paling baik (fovea),

dan #uga mempertahankan fiksasi fovea pada obyek yang bergerak. $ungsi ini bersama

dengan fungsi mempertahankan bayangan obyek di fovea serta stabilisasi bayangan di fovea

selama gerakan kepala adalah merupakan fungsi dasar gerakan mata pada manusia.

!erak bola mata dikendalikan le%at pengaturan supranuklear yang berpusat di korteks

frontalis, korteks oksipitoparietalis, #alur dari kedua korteks tadi ke batang otak, formatio

retikularis paramedian pontis ($&) di batang otak, dan fasikulus longitudinalis medialis

($') di batang otak. $' menghubungkan nukleus ketiga saraf penggerak bola mata (

***, *+ dan +*) baik antara nuklei homolateral maupun kontra lateral, sehingga gerakan bola

Page 2: Pr Responsi 2

7/23/2019 Pr Responsi 2

http://slidepdf.com/reader/full/pr-responsi-2 2/6

mata dapat terkoordinasi dengan baik dan maksud gerak bola mata seperti tersebut diatas

dapat terlaksana

$ara pemeriksaan :

!erak bola diperiksa satu persatu monokuler (duksi) dimulai mata kanan lebih dahulu.

etelah masing-masing bola mata selesai diperiksa, dilakukan pemeriksaan gerak dua mata

 binokuler seara bersama-sama (versi). emeriksaan dilakukan dengan ara penderita

duduk berhadapan dengan pemeriksa. enderita diminta mengikuti obyek pemeriksaan

( penlight   u#ung #ari pemeriksa) ke beberapa arah tanpa menggerakkan kepala.

/rah gerak obyek pada pemeriksaan adalah 0 posisi primer yaitu : atas, kanan atas,

kanan, kanan ba%ah, ba%ah, kiri ba%ah, kiri, kiri atas, dan pandangan lurus ke depan. ada

 pemeriksaan dua mata bersama sama, perhatikan arah kedua mata ketika melihat #auh dan

melihat dekat, normal pada saat melihat #auh kedua mata mempunyai posisi lurus se#a#ar,

sedang saat melihat dekat akan ter#adi konvergensi (kedua mata saling mendekat).

2. %ontrain#ikasi &emeriksaan TI

1idak dapat dilakuan pada pasien-pasien infeksi kornea atau erosi kornea karena dapat

memperparah infeksi maupun erosi

'. Interpretasi &emeriksaan (isusa. +isus dipergunakan untuk menentukan emeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi

mata. !angguan penglihatan memerlukan pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan

mata yang mengakibatkan turunnya visus. +isus perlu diatat pada setiap mata yang

memberikan keluhan mata. b. emeriksaan visus dapat dilakukan dengan menggunakan Optotype nellen, kartu 2inin

'andolt, kartu u#i , dan kartu u#i heridan!ardiner. Optotype nellen terdiri atas

sederetan huruf dengan ukuran yang berbeda dan bertingkat serta disusun dalam baris

mendatar. 4uruf yang teratas adalah yang besar, makin ke ba%ah makin keil. enderita

membaa Optotype nellen dari #arak 6 m, karena pada #arak ini mata akan melihat benda

dalam keadaan beristirahat atau tanpa akomodasi. embaaan mula-mula dilakukan oleh

mata kanan dengan terlebih dahulu menutup mata kiri. 'alu dilakukan seara bergantian.

1a#am penglihatan dinyatakan dalam peahan. embilang menun#ukkan #arak pasien

Page 3: Pr Responsi 2

7/23/2019 Pr Responsi 2

http://slidepdf.com/reader/full/pr-responsi-2 3/6

dengan kartu, sedangkan penyebut adalah #arak pasien yang penglihatannya masih

normal bisa membaa baris yang sama pada kartu. 5engan demikian dapat ditulis rumus:

+ 5d

7eterangan:

  V = ketajaman penglihatan (visus)

  d = jarak yang dilihat oleh penderita

  D = jarak yang dapat dilihat oleh mata normal 

 ada tabel di ba%ah ini terlihat visus yang dinyatakan dalam sistem desimal, nellen dalam

meter dan kaki.

 8. 5ata enggolongan +isus dalam 5esimal

 9. 5ata enggolongan +isus

5engan Optotype nellen dapat ditentukan ta#am penglihatan atau kemampuan melihat

seseorang, seperti :

8. ila visus 66 maka berarti ia dapat melihat huruf pada #arak 6 meter, yang oleh orang

normal huruf tersebut dapat dilihat pada #arak 6 meter.

9. ila pasien hanya dapat membaa pada huruf baris yang menun#ukkan angka 3;, berarti

ta#am penglihatan pasien adalah 63;.

3. ila pasien hanya dapat membaa huruf pada baris yang menun#ukkan angka <;, berarti

ta#am penglihatan pasien adalah 6<;.

=. ila visus adalah 66; berarti ia hanya dapat terlihat pada #arak 6 meter yang oleh orang

normal huruf tersebut dapat dilihat pada #arak 6; meter.

<. ila pasien tidak dapat mengenal huruf terbesar pada kartu nellen maka dilakukan u#i

hitung #ari. >ari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada #arak 6; meter.

6. ila pasien hanya dapat melihat atau menentukan #umlah #ari yang diperlihatkan pada

 #arak 3 meter, maka dinyatakan ta#am 36;. 5engan pengu#ian ini ta#am penglihatan hanya

dapat dinilai sampai 86;, yang berarti hanya dapat menghitung #ari pada #arak 8 meter.

?. 5engan u#i lambaian tangan, maka dapat dinyatakan visus pasien yang lebih buruk

daripada 86;. Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada #arak 8

meter, berarti visus adalah 83;;.

Page 4: Pr Responsi 2

7/23/2019 Pr Responsi 2

http://slidepdf.com/reader/full/pr-responsi-2 4/6

@. 7adang-kadang mata hanya dapat mengenal adanya sinar sa#a dan tidak dapat melihat

lambaian tangan. 7eadaan ini disebut sebagai ta#am penglihatan 8A. Orang normal dapat

melihat adanya sinar pada #arak tidak berhingga.

0. ila penglihatan sama sekali tidak mengenal adanya sinar maka dikatakan

 penglihatannya adalah ; (nol) atau buta total. +isus dan penglihatan kurang dibagi dalam

tu#uh kategori. /dapun penggolongannya adalah sebagai berikut:

a. englihatan normal

ada keadaan ini penglihatan mata adalah normal dan sehat.

 b. englihatan hampir normal

1idak menimbulkan masalah yang ga%at, akan tetapi perlu diketahui

 penyebabnya. ungkin suatu penyakit masih dapat diperbaiki.

. 'o% vision sedang5engan kaamata kuat atau kaa pembesar masih dapat membaa dengan epat.

d. 'o% vision beratasih mungkin orientasi dan mobilitas umum akan tetapi mendapat kesukaran

 pada lalu lintas dan melihat nomor mobil. Untuk membaa diperlukan lensa

 pembesar kuat. embaa men#adi lambat.

e. 'o% vision nyataertambahnya masalah orientasi dan mobilisasi. 5iperlukan tongkat putih untuk

mengenal lingkungan. 4anya minat yang kuat masih mungkin membaa dengan

kaa pembesar, umumnya memerlukan raille, radio, pustaka kaset.

f. 4ampir buta.

englihatan kurang dari = kaki untuk menghitung #ari. englihatan tidak

 bermanfaat, keuali pada keadaan tertentu. 4arus mempergunakan alat nonvisual.

g. uta total

1idak mengenal rangsangan sinar sama sekali. eluruhnya tergantung pada alat

indera lainnya atau tidak mata. 5i ba%ah ini ditun#ukkan tabel penggolongan

keadaan ta#am penglihatan normal, ta#am penglihatan kurang (lo% vision) dan

ta#am penglihatan dalam keadaan buta.

 

4. )agaimana !ara melakukan pemeriksaan *un#uskopi #an interpretasi nilai

normaln"a+

Tu,uan  : 1es untuk melihat dan menilai kelainan dan keadaan pada fundus okuli

-asar : 2ahaya yang dimasukkan kedalam fundus akan memberikan refleks fundus.

!ambaran fundus mata akan terlihat bila fundus diberi sinar. lat : 8. Oftalmoskop

Page 5: Pr Responsi 2

7/23/2019 Pr Responsi 2

http://slidepdf.com/reader/full/pr-responsi-2 5/6

 9. Obat melebarkan pupil

  - tropiamide ;.<B-8B (mydriayl)

  - fenilefrin hidroklorida 9.<B (ker#a lebih epat)

&er/atian  :ebaiknya sebelum melebarkan pupil diukur tekanan bola mata terlebih dahulu.

  ebaiknya melakukan pemeriksaan dengan pupil dilebarkan, keuali bila :

-  ilik mata yang dangkal

-  1rauma kepala

-  *mplan fiksasi pada iris

-  asien pulang mengendarai kendaraan sendiri

-  asien glaukoma sudut sempit

Te/nik *talmoskopi #irek 

• ata kanan pasien dengan mata kanan pemeriksa, mata kiri pasien dengan mata kiri

 pemeriksa keuali bila pasien dalam keadaan tidur dapat dilakukan dari atas.

• ula-mula diputar roda lensa oftalmoskop sehingga menun#ukkan angka C89 5

• Oftalmoskop diletakkan 8; m dari mata pasien. ada saat ini fokus terletak pada kornea

atau pada lensa mata.

ila ada kekeruhan pada kornea atau lensa mata akan terlihat bayangan yang hitam padadasar yang #ingga.( oftalmoskop #arak #auh)

• elan#utnya oftalmoskop lebih didekatkan pada mata pasien dan roda lensa oftalmoskop

diputar, sehingga roda lensa menun#ukkan angka mendekati nol.

• inar difokuskan pada papil saraf optik.

• 5iperhatikan %arna, tepi, dan pembuluh darah yang keluar dari papil saraf optik.

• ata pasien diminta melihat sumber ahaya oftalmoskop yang dipegang pemeriksa, dan

 pemeriksa dapat melihat keadaan makula lutea pasien• 5ilakukan pemeriksaan pada seluruh bagian retina.

*talmoskopi in#irek 

• emeriksa menggunakan kedua mata

• /lat diletakkan tepat didepan kedua mata dengan bantuan pengikat di sekeliling kepala

Page 6: Pr Responsi 2

7/23/2019 Pr Responsi 2

http://slidepdf.com/reader/full/pr-responsi-2 6/6

• ada elah oftalmoskop dipasang lensa konveks C=5 yang menghasilkan bayangan

 #ernih bila akomodasi diistirahatkan

• >arak dengan penderita kurang lebih =;m

• emeriksaan #uga membutuhkan suatu lensa tambahan , disebut lensa ob#ektif yang

 berkekuatan C83 5, ditempatkan ?-8; m didepan mata penderita• ila belum memproleh bayangan yang baik, lensa ob#ektif ini digeser mendekat dan

men#auh.

5irek *ndirek  

ifat bayangan tegak 1erbalik  

embesaran 8<D =-<D

'apang pandang keil 'ebih besar  

4al-hal khusus &efleks maula dan detail

retina lebih #elas

 on stereoskopik 

1idak berfungsi pada

kekeruhan media

!eneral vie%

tereoskopik, penting

 pada ablatio retina

asih dapet

memperlihatkan gambaran

fudus meskipun media

keruh

Nilai

5apat dilihat keadaan normal dan patologik pada fundus mata kelainan yang dapat dilihat

8. ada papil saraf optik 

•   apiledema (normal 25 ratio ;,3-;,<)

•   4ilangnya pulsasi vena saraf optik 

•   kskavasi papil saraf optik pada glaukoma

•   /trofi saraf opti

9. ada retina

•   erdarahan subhialoid

•   erdarahan intra retina, lidah api, dots, blots

•   dema retina

•   dema maula

  3. embuluh darah retina

•   erbandingan atau rasio arteri vena (normal9:3)

•   erdarahan dari arteri atau vena

•   /danya mikroaneurisma dari vena