PR RAD PART 2
description
Transcript of PR RAD PART 2
TUGAS RADIOLOGI
Oleh :
Maradewi Maksum (1118011072)
Perceptor :
dr. Karyanto, Sp.Rad.
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGI
RSUD DR H ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
1. Dimana sajakah tempat normal udara dalam foto polos abdomen?
Udara akan terlihat hitam karena meneruskan sinar-X yang dipancarkan dan
menyebabkan kehitaman pada film sedangkan tulang dengan elemen kalsium yang
dominan akan menyerap seluruh sinar yang dipancarkan sehingga pada film akan tampak
putih. Diantara udara dengan tulang misalnya jaringan lunak akan menyerap sebagian
besar sinar X yang dipancarkan sehingga menyebabkan keabu-abuan yang cerah
bergantung dari ketebalan jaringan yang dilalui sinar X.
Udara akan terlihat relatif banyak mengisi lumen lambung dan usus besar sedangkan
dalam jumlah sedikit akan mengisi sebagian dari usus kecil. Sedikit udara dan cairan
juga mengisi lumen usus halus dan air fluid level yang minimal bukan merupakan
gambaran patologis. Air fluid level juga dapat djumpai pada lumen usus besar, dan tiga
sampai lima fluid levels dengan panjang kurang dari 2,5 cm masih dalam batas normal
serta sering dijumpai di daerah kuadran kanan bawah. Dua air fluid level atau lebih
dengan diameter lebih dari 2,5 cm panjang atau kaliber merupakan kondisi abnormal dan
selalu dihubungkan dengan pertanda adanya ileus baik obstruktif atau paralitik.
Banyaknya udara mengisi lumen usus baik usus halus dan besar tergantung banyaknya
udara yang tertelan seperti pada keadaan banyak bicara, tertawa, merokok dan lain
sebagainya.
2. Sebutkan organ-organ retroperitoneal dan intraperitoneal?
Organ intraperitoneal
Organ di dalam cavum abdomen yang sebagian besar (>2/3 permukaan organnya)
diliputi oleh peritoneum visceral, dan biasanya memiliki penggantung. Organ tersebut
adalah : gaster, vesica fellea, lien, duodenum [ars superior, hepar, jejunum, ileum, colon
transversum, colon sigmoid, caecum, appendix vermiformis, cauda pancreas
Organ retroperitoneal/ekstraperitoneal
organ di dalam cavum abdomen yang sebagian kecil (hanya <1.3 bagian organnya)
ditutupi oleh peritoneum visceral sejak lahir hingga dewasa, meliputi traktus urinarius
dan vaskular besar, antara lain : ren, ureter, vesica urinaria, vena cava inferior, aorta
abdominalis, ductus thoracicus
Organ ekstraperitoneal sekunder
Organ di dalam cavum abdomen yang semula terletak intraperitoneal kemudian menjadi
retroperitoneal, antara lain : colon ascendensm colon decendensm rectum, pankreas
(caput, collum, corpus), duodenum (oars descendensm pars tranversum, pars
descendens)
3. Sebutkan diagnosis banding dari gambaran radiologi opaque dan semiopaque pada
foto polos abdomen!
Kalsifikasi Pankreas
Pankreatitis kronis merupakan proses inflamasi pankreas yang progresif dan menyebabkan
kerusakan parenkim pankreas yang irreversibel berupa fibrosis serta mengakibatkan disfungsi
eksokrin dan endokrin.Foto rontgen memperlihatkan kalsifikasi pankreas pada 25 – 59 %
pasien yang merupakan patognomonik pada pankreatitis kronik. Kalsifikasi primer muncul
pada kalkuli intraduktal baik pada duktus pankreatikus mayor maupun minor.
Foto polos abdomen kolelitiasis
Foto polos abdomen biasanya tidak memberikan gambaran yang khas karena hanya sekitar
10-15% batu kandung empedu yang bersifat radioopak. Kadang kandung empedu yang
mengandung cairan empedu berkadar kalsium tinggi dapat dilihat dengan foto polos. Pada
peradangan akut dengan kandung empedu yang membesar atau hidrops, kandung empedu
kadang terlihat sebagai massa jaringan lunak di kuadran kanan atas yang menekan gambaran
udara dalam usus besar di fleksura hepatika. Walaupun teknik ini murah, tetapi jarang
dilakukan pada kolik bilier sebab nilai diagnostiknya rendah.
Air fluid level
Foto polos abdomen dengan posisi terlentang dan tegak (lateral dekubitus)
memperlihatkan dilatasi lengkung usus halus disertai adanya batas antara air dan udara
atau gas (air-fluid level) yang membentuk pola bagaikan tangga.
Hearing bone
Jarak valvula conniventes satu sama lain yang normal adalah 1–4 mm. Jarak ini akan
melebar pada keadaan distensi usus halus. Akibat distensi usus halus, maka valvula
conniventes agak teregang dan bersama-sama dengan valvula conniventes dari loop
yang bertetangga, akan tampak di foto sebagai gambaran sirip ikan yang disebut
herringbone appearance.
4. Sebutkan kelainan yang terjadi pada sistem tulang belakang!
Kelainan tulang belakang
a. Kongenital
Spina bifida
Hemivertebra
Sacralisasi
Lumbalisasi
Scoliosis
a. Infeksi
Spondilitis
- Diskus intervertebralis menyempit
- Perubahan bentuk korpus vertebrae lumbal 2 berbentuk baji dengan lesi korotik
- Pada kasus yang terlambat pembentukan tulang baru dan sklerotik tidak
sempurna
Osteomyelitis
- Pembengkakan jaringan lunak di dekat tulang yang terkena
- Stadium awal tanda destruksi tulang, terbentuk sequester karena nekrosis tulang
- Terbentuk tulang baru tulang menjadi opak (sklerotik)
- Destruksi corpus destruksi diskus diskus menyempit abses paravertebrae
b. Neoplasma
Tumor vertebrae
Metastasis vertebrae
Hernia nukleus pulposus
c. Trauma
Fraktur Vertebrae
Fraktur Kompresi
d. Degenerasi
Osteoporosis
Spondilosis
- Ditemukan adanya osteofit pada kolumna vertebrae yang bisa berupa lipping, spur
formation, atau bridging
- Tonjolan yang asimetris dan berbeda bentuk
- Penyempitan diskus intervertebralis
- Tulang menjadi porotik
- Korpus menjadi lebih pipih
5. Sebutkan persiapan, indikasi, dan kontraindikasi dari pemeriksaan:
a. BNO-IVP
b. Colon in loop
. IVP
IVP (Intravenous Pyelography) adalah jenis pemeriksaan dengan menggunakan kontras.
Tujuan dari adalah untuk mendapatkan gambaran radiologi dari letak anatomi dan fisiologi
serta mendeteksi kelainan patologis dari ginjal, ureter, dan vesika urinaria. Selain itu,
BNO-IVP dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak
dapat terlihat oleh foto polos abdomen.
a. Persiapan
Persiapan Pasien
- Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-
IVP dilakukan.
- Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang berserat.
- Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1 gelas air
matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa.
- Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna
meminimalisir udara dalam usus.
- Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan
sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk mengosongkan
blass.
- Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang
akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.
Persiapan Media Kontras
- Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana jumlahnya
disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan.
Persiapan Alat dan Bahan
- Peralatan Steril
Wings needle No. 21 G (1 buah)
Spuit 20 cc (2 buah)
Kapas alcohol atau wipes
- Peralatan Un-Steril
Plester
Marker R/L dan marker waktu
Media kontras Iopamiro (± 40 – 50 cc)
Obat-obatan emergency (antisipasi alergi media kontras)
Baju pasien
Tourniquet
b. Indikasi
- Renal agenesis
- Polyuria
- BPH (benign prostatic hyperplasia)
- Congenital anomali :
Duplication of ureter n renal pelvis
Ectopia kidney
Horseshoe kidney
Malroration
- Hydroneprosis
- Pyelonepritis
- Renal hypertention
c. Kontraindikasi
- Alergi terhadap media kontras
- Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
- Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantung
- Multi myeloma
- Neonatus
- Diabetes mellitus tidak terkontrol/parah
- Pasien yang sedang dalam keadaan kolik
- Hasil ureum dan creatinin tidak normal
Colon in Loop
Colon in loop adalah teknik pemeriksaan secara radiologi usus besar dengan
menggunakan media kontras secara retrograde. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mendapatkan gambaran anatomis kolon untuk membantu menegakkan diagnosa suatu
penyakit/kelainan-kelainan pada kolon.
a. Persiapan
- Colitis
- Diverticulum
- Neoplasma
- Polip
- Volvulus
- Invaginasi
- Atresia
- Stenosis
b. Kontraindikasi
- Perforasi
- Obstruksi
- Refleks fagal
d. Persiapan
Persiapan Pasien
- 48 jam sebelum pemeriksaan pasien makan makanan lunak rendah serat
- 18 jam sebelum pemeriksaan ( jam 3 sore ) minum tablet dulcolax
- 4 jam sebelum pemeriksaan ( jam 5 pagi ) pasien diberi dulkolak kapsul per anus
selanjutnya dilavement
- Seterusnya puasa sampai pemeriksaan
- 30 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi sulfas atrofin 0,25 – 1 mg / oral
untuk mengurangi pembentukan lendir
- 15 menit sebelum pemeriksaan pasien diberi suntikan buscopan untuk mengurangi
peristaltic usus.
Persiapan Alat
- Pesawat sinar – x yang dilengkapi fluoroscopy
- Kaset dan film sesuai kebutuhan
- Marker
- Standart irigator dan irigator set lengkap dengan kanula dan rectal tube
- Sarung tangan
- Penjepit atau klem
- Spuit
- Kain pembersih
- Apron
- Tempat mengaduk media kontras
- Kantong barium disposible
6. Sebutkan kelainan gambaran radiologis pada pemeriksaan:
- BNO-IVP
- Colon in loop
Kelainan-kelainan yang biasa terjadi pada colon adalah keganasan, divertikel,
megacolon, obstruksi atau ileus, stenosis, volvulus, atresia dan colitis.
A B C
D E
Gambar 1. Bowler hat sign pada divertikel (A) dan polip (B) serta apple core sign pada
ca colon (C), Hirscprung disease (D), lead pipe appearance pada colitis ulseratif (E).
Kelainan-kelainan yang dapat ditemukan dengan pemeriksaan IVP antara lain
hidronefrosis, pielonefritis, batu saluran kemih, keganasan,
A B C
D E
Gambar 2. Gambaran radiologis hidronefrosis (A), pielonefritis kronik (B), nefrolitiasis
(C), ureterolitiasis (D), vesicolitiasis (E)
7.