PPT SKENARIO 2

32
NAMA KELOMPOK 2 : 1. Aditya Winata (12700033) 2. Sakina Lumbessy (12700035) 3. Mushab Manday Dwi S. (12700037) 4.Trias Ditia Bunga Pratiw (12700039) 5. Rintianingsih (12700041) 6. Ummi Fariqa (12700043) 7. Septiawan Tanusaputra (12700045) 8. Herlina Suryaningrum (12700047) 9. Ni Putu Devi Handayani (12700049) 10.Ni Luh Yunita Sari (12700051) 11.Alfiani Jamilah (12700053) 12.Noor Rosvalina Istiqomah (12700055) PEMBIMBING TUTOR : Dr. Minarni W., M. Kes

description

kkk

Transcript of PPT SKENARIO 2

  • NAMA KELOMPOK 2 :

    1. Aditya Winata(12700033)2. Sakina Lumbessy(12700035)3. Mushab Manday Dwi S.(12700037)4.Trias Ditia Bunga Pratiw(12700039)5. Rintianingsih(12700041)6. Ummi Fariqa(12700043)7. Septiawan Tanusaputra(12700045)8. Herlina Suryaningrum(12700047)9. Ni Putu Devi Handayani(12700049)10.Ni Luh Yunita Sari(12700051)11.Alfiani Jamilah(12700053)12.Noor Rosvalina Istiqomah(12700055)

    PEMBIMBING TUTOR : Dr. Minarni W., M. Kes

  • BAB ISKENARIO 2Bu Mega berusia 40 tahun, bekerja sebagi pembuat kue. Sering mencampur adonan roti dengan menggunakan sendok yang dipakai di tangan kananya. Bu Mega mengeluh merasa kesemutan jari telunjuk dan jari tengah kanannya selama 3 bulan lebih. Bu Mega merasa tangan kanannya yang kesemutan itu terasa sedikit kelemahan otot dan mudah terjatuh ketika memegang benda-benda , seperti tempat mangkuk adonan roti. Kadang kadang juga disertai nyeri pada daerah telapak kanan. Keadaan lainnya normal, Bu Mega merasa sehat dan menyangkal kalau ada trauma dan nyeri leher

  • BAB IIKATA KUNCIKesemutansuatu gejala manifestasi dari gangguan sistem saraf sensorik akibat rangsangan listrik di sistem itu tidak tersalur secara penuh karena bermacam-macam sebab, salah satu contohnya adalah tertutupnya peredaran darah karena ada bagian tubuh ditekuk atau terlipat pada waktu yang lama, jadi darah yang mengalir ke bagian tubuh itu tidak lancar.Kelemahan OtotKelemahan Otot Kelemahan Otot merupakan masalah yang sering terjadi, tetapi seringkali memberikan arti yang berbeda kepada setiap penderitanya. Beberapa penderita hanya merasakan lelah. Tetapi pada kelemahan otot yang sejati, meskipun sudah berusaha sekuat tenaga, kekuatan yang normal tidak akan dicapai. Kelemahan bisa terjadi di seluruh tubuh, atau hanya terbatas disatu lengan, tungkai, tangan atau jari tangan. NyeriNyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan akibat adanya suatu kerusakan jaringan, baik yang sedang berlangsung maupun yang telah terjadi. Nyeri saraf terjepit di telapak tangan, banyak terjadi pada orang yang pekerjaannya banyak menggunakan tangan dalam posisi menggenggam. Urat saraf bisa rusak dan menimbulkan gejala nyeri.Traumaberarti suatu benturan atau suatu kejadian yang dialami seseorang dan meninggalkan bekas.Biasanya bersifat negative,

  • BAB IIIPROBLEMApa yang terjadi pada jari telunjuk dan jari tengah sehingga terasa kesemutan ?Mengapa pada tangan kanan Bu Mega kadang-kadang terasa nyeri dan ototnya melemah?Bagaimana penyakit ini bisa timbul ?Bagaimana mekanisme cara mendiagnosis penyakit yang di derita ?Bagaimana cara penyembuhan pada kasus ini ?Bagaimana pencegahan penyakit tersebut ?

  • BAB IVPEMBAHASANJENIS-JENIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGANa. Artritis reumatoidRadang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi.

    Tanda dan GejalaKekakuan pada dan sekitar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di pagi hariBengkak pada 3 atau lebih sendi pada saat yang bersamaanBengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tanganBengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumnya menyerang sendi pergelangan tanganGejala-Gejala Konstitusional Beberapa gejala tersebut meliputi lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam. Bahkan terkadang kelelahan yang sangat hebat.

  • PATOFISIOLOGI

    Artritis reumatoid adalah proses inflamasi kompleks yang merupakan hasil reaksi dari berbagai populasi sel imun dengan aktivasi dan proliferasi dari fibroblas sinovial. Respon inflamasi ini menyerang cairan sinovial pada persendian, bursa dan tendon, serta jaringan lain di seluruh tubuh. Orang-orang yang menderita penyakit ini menunjukkan tanda-tanda klinik yang bermacam-macam dan distribusinya pada muskuloskeletal. Dalam jaringan sinovial, proses inflamasi terjadi secara jelas, menimbulkan edema dan proliferasi kapiler dan sel mesenkim. Pada jaringan sendi dan cairan sinovial, terjadi akumulasi dari leukosit yang menghasilkan enzim lisosom dan proinflamasi lain, serta mediator-mediator toksik. Kemudian, dengan teraktivasinya sel-sel imun dan fibroblas sinovial, mediator ini dapat merusak kartilago persendian yang bedekatan. Jika proses ini terus berlanjut dan tidak dikendalikan, permukaan sendi akan hancur, dan secara bertahap terjadi fibrosis pada jaringan fibrosa kapsul persendian dan jaringan sendi.

  • PEMERIKSAAN FISIKInspeksi : EdemaPerubahan warna , kulit akan terlihat memerahDeformitas, perubahan bentuk dari normal bandingkan dengan keadaan normal pergelangan tangan.Ruang gerak terbatas, Bagaimana gerak pergerakan pergelangan tangan penuh atau tidak

    Palpasi :Pada saat palpasi Nyeri ketika di tekanPerubahan suhu, biasanya suhu di sekitar daerah yang bengkak akan terasa hangat atau panas karena peradangan akan dapat di ketahui ketika di palpasi

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan Radiologidapat terlihat penyempitan ruang sendi karena hilangnya rawan sendi. Juga dapat terjadi erosi tulang pada tepi sendi dan penurunan densitas tulang.

    2. CT ScanCT scan berguna dalam memperlihatkan patologi dari tulang, erosi pada sendi-sendi kecil di tangan yang sangat baik dievaluasi dengan kombinasi dari foto polos dan MRI.3. UltrasonografiUltrasonografi dengan resolusi tinggi serta pemeriksaan dengan frekuensi tinggi digunakan untuk mengevaluasi sendi-sendi kecil pada artritis reumatoid.

    4. MRIMagnetic Resonance Imaging (MRI) menyediakan gambaran yang baik dengan penggambaran yang jelas dari perubahan jaringan lunak, kerusakan kartilago, dan erosi tulang-tulang yang dihubungkan dengan artritis reumatoid.

  • b. Cervical SpondylosisCervical spondylosis merupakan perubahan degenerasi dari bantalan (disk) tulang belakang leher, hipertrofi hyperplasia tulang belakang leher dan cedera leher .Tanda dan GejalaNyeri pada leher dan bahu akan menyebar ke kepala dan lengan/tangan.Satu sisi dari bahu belakang terasa berat, lengan/tangan tidak bertenaga/lemas, jari tangan kesemutan.Perasaan dari kulit lengan/tangan menurun, tangan memegang benda terasa tidak bertenaga/lemas.Paha/kaki tidak bertenaga/lemas, berjalan tidak mantap, kedua kaki merasa kesemutan.Muncul gejala buang air besar dan kecil yang tak terkendali, disfungsi seksual bahkan tangan dan kaki lumpuh.

  • PATOFISIOLOGISpondilosis servikal merupakan hasil dari degenerasi diskus intervertebralis. Umur diskus, fragmen dan fraktur. Awalnya terjadi dalam nucleus pulposus yang menyebabkan lamella annular pusat tekuk kedalam sedangkan band luar konsentris tonjolan luar annulus fibrosis. Hal ini menyebabkan peningkatan stress mekanik pada kartilago vertebral.Pembentukan tulang subperiosteal terjadi berikutnya, membentuk osteofit yang memperpanjang aspek ventral dari kanal tulang belakang kadang dapat juga melewati batas jaringan saraf. Ini kemungkinan besar untuk menstabilkan vertebra yang berdekatan, yang pergerakkannya berlebihan sebagai hasil dari hilangnya material diskus. Selain itu hipertropi dari proses uncinate terjadi, sering melewati dibagian ventrolateral dari foramina intervertebralis. Iritasi saraf dapat juga terjadi sebagai proteoglikan diskus intervertebralis yang terdegradasi.

  • PEMERIKSAAN FISIKUji kompresi leher,Tes ini sebaiknya dilakukan dengan memiliki pasien aktif, mengikuti intruksi untuk menegakkan leher, lateral fleksi, dan memutar ke sisi yang sakit.selanjutnya pada kompresi perlu kehati-hatian dalam memberikan beban aksial.

    Sebuah tes lain kadang kadang berguna seperti tes otot pectoralis reflexs.Hal ini dilakukan dengan menekan tendon pectoralis dialur deltopektoralis, yang menyebabkan adduksi dan internal rotasi bahu jika hiperaktif. Hasil yang positif menunjukkan kompresi ditulang belakang leher bagian atas (C2-C4).

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGCT tulang belakang leher : Dapat dengan jelas mengamati keadaan hyperplasia kalsifikasi pada tulang belakang leher, dapat dengan secara tepat mendiagnosis spinal stenosis dan pembentukan osteofit pada tepi belakang dari vertebra.

    MRI tulang belakang leher : Dapat dengan jelas mengamati penonjolan keluar bantalan/disk tulang belakang dan menekan saraf tulang belakang, digunakan sebagai pemeriksaan pencitraan konvensional pra operasi, sehingga dapat dengan jelas menentukan lingkup segmental dan reseksi dalam operasi.

    Electromyography (EMG) : Cocok untuk pasien cervical spondylosis dengan gejala kelemahan otot, dapat memastikan diagnosis posisi lesi neuromuscular dan dapat membedakan dengan lateral sclerosis, neurodegenerative dan penyakit departemen neurologi lainnya.

  • c. Carpal Tunnel SyndromeCTS adalah penyakit yang terjadi pada pergelangan tangan serta jari yang disebabkan oleh tekanan yang sering terjadi pada bagian tersebut.

    Tanda dan GejalaRasa kebas, dan parasthesia (seakan-akan terbakar dan bergetar) di ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, atau pada beberapa pasien terjadi di telapak tangan.Susah menggenggam dan mengepalkan tangan.Sering menjatuhkan barangMati rasa dan kesemutan di tangan atau jariNyeri malam, yang dapat membangunkan individuPenurunan perasaan sentuhan di ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengahMengurangi kecekatan tangan atau jariPerasaan jari membengkak, bahkan tanpa adanya tanda-tanda visual pembengkakanKekuatan mengurangi gripTerlihat pengurangan ukuran otot tangan, terutama oleh ibu jari (tenar otot)

  • PATOFISIOLOGITulang- tulang carpal dan ligamentum karpalis transversal membentuk terowongan karpal yand dalam bahasa inggris carpal tunnel . Inflamasi atau fibrosis pada selubung tendon yang melintasi terowongan karpal ini bisanya akan menyebabkan edema dan kompresi nervus medianus. Neuropati kompresi ini mengakibatkan gangguan sensorik dan motorik di daerah distribusi nervus.

  • Inspeksi (Look) :Luthy's sign (bottle's sign). Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa. Palpasi :Wrist extension test. Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal, sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK, maka tes ini menyokong diagnosa STK. Phalen's test. Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK.

    PEMERIKSAAN FISIK

  • Pressure test. Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnose

    Perkusi :Tinel's sign. Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar.

    Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi.

    Pemeriksaan laboratorium. Bila etiologi STK belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap arpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.

  • BAB VHIPOTESA AWALa. Artritis reumatoidRadang sendi atau artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang.b. Cervical SpondylosisCervical spondylosis merupakan perubahan degenerasi dari bantalan (disk) tulang belakang leher, hipertrofi hyperplasia tulang belakang leher dan cedera leher yang menyebabkan hyperplasia tulang belakang leher atau slipped disk tulang belakang,c. Carpal Tunnel SyndromeCTS adalah penyakit yang terjadi pada pergelangan tangan serta jari yang disebabkan oleh tekanan yang sering terjadi pada bagian tersebut.

  • BAB VIANALISIS DIFFERENSIAL DIAGNOSIS

  • BAB VIIHIPOTESA AKHIR ETIOLOGITerowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga dilalui oleh beberapa tendon fleksor. Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus medianus sehingga timbullah Carpal Tunnel Syndrome.

  • BAB VIIIMEKANISME DIAGNOSIS1 AnamnesaData PasienNama: Bu MegaUmur: 40 tahunKeluhan Utama :Rasa kesemutanRiwayat Penyakit Dahulu: Kolesterol -Riwayat Sosial:Bekerja sebagai pembuat kueAktivitas lain seperti biasaRiwayat Penyakit Sekarang:Merasa kesemutan pada jari telunjuk dan jari tengah kanan selama 3 bulan lebihAdanya kelemahan otot pada pergelangan tanganTerdapat kekakuan otot pada pergelangan tangan kananTerasa nyeri pada daerah telapak tangan kanan

  • 2. Pemeriksaan FisikKesadaran: Compos mentisVital Sign :Tensi: 120/70Nadi: 115 x / menitRR: 30 x / menitSuhu: 37 CGCS: 456

    Inspeksi (Look) :Luthy's sign (bottle's sign). Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat, tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosa.

  • Palpasi :Phalen's test. Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60 detik timbul gejala seperti STK, tes ini menyokong diagnosa. Beberapa peneliti berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosa STK.

    Perkusi :Tinel's sign. Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan k2. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

  • 3. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar. Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal. EMG bisa normal pada 31 % kasus STK.Kecepatan Hantar Saraf(KHS). Pada 15-25% kasus, KHS bisa normal. Pada yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di pergelangan tangan. Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik. b. Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto palos leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi.

    c. Pemeriksaan laboratorium. Bila etiologi STK belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap arpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.

  • BAB IX STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAHPENATALAKSANAAN

    1.Terapi Langsug terhadapKarpal Tunnel Syndrome

    Terapi Konservatif

    Terapi Operatif

  • 1. Terapi Langsug terhadapKarpal Tunnel SyndromeTerapi KonservatifIstirahatkan pergelangan tangan.Obat anti inflamasi non steroid. Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.lnjeksi steroid. Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg atau metilprednisolon 20 mgatau 40 mg diinjeksikan ke dalam terowongan karpal dengan menggunakan jarum no.23 atau 25 pada lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah medial tendon musculus palmaris longus. Bila belum berhasil, suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih. Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan. Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretika.Vitamin B6 (piridoksin). Beberapa berpendapat bahwa salah satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mg/hari selama 3 bulan. Tetapi beberapa lainnya berpendapat bahwa pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila diberikan dalam dosis besarFisioterapi. Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan tangan.

  • Terapi OperatifTindakan operasi paca Karpal Tunnel Syndrome disebut neurolisis nervus medianus pada pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau bila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar. Pada Karpal Tunnel Syndrome bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral. Bila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten.

    Biasanya tindakan operasi Karpal Tunnel Syndrome dilakukan secara terbuka dengan anestesi lokal, tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara endoskopik.

  • A. Cara Penyampaian Prognosis Kepada Pasien/ KeluargaPada kasus STK ringan, dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa baik. Secara umum prognosa operasi juga baik, tetapi karena operasi hanya melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post ratifnya bertahap. Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik. Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian. Keseluruhan proses perbaikan STK setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan Bila setelah dilakukan tindakan operasi, tidak juga diperoleh perbaikan maka dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut iniKesalahan menegakkan diagnosa, mungkin jebakan/tekanan terhadap nervus medianus terletak di tempat yang lebih proksimal. Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus. Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema,perlengketan, infeksi, hematoma atau jaringan parut hipertrofik..

    BAB XPROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

  • B. KomplikasiPenggunaan pergelangan tangan yang sakit secara terus menerus dapat meningkatkan inflamsi tendon, kompresi dan iskemia neural sehingga terjadi penurunan fungsi tanganCTS yag tidak ditangani dengan baik menimbulkan kerusakan saraf yang permanen disertai gangguan gerak dan sensibilitas.

    C. Tanda untuk Merujuk PasienJika keadaan pasien yang diobati oleh dokter umum tidak menunjukkan adanya proses penyembuhan.Langsung dirujuk ke dokter bedah karena membutukan tindakan medis yang lebih spesifik dari dokter spesialis bedah bukan dokter umum.Kurangnya fasilitas yang memadaiMenyertakan surat keterangan merujuk pasien ke dokter bedah yang berisi tentang tindakan yang telah kita lakukan sebelumnya kepada pasien.

  • D. Peran Pasien/ Keluarga untuk Merujuk Pasien

    Berpartisipasi aktif dan patuh terhadap pengobatan Anda, termasuk patuh terhadap keputusan mengenai rencana pengobatan Anda. Ini termasuk minum obat-obat yang diberikan dokter, memberitahu dokter/perawat bila mengalami hambatan dengan rencana pengobatan yang diberikan, timbul masalah/reaksi yang tidak dikehendaki terhadap obat yang diminum dan pembuatan janji kepada dokter pada kunjungan berikutnyaKeluarga memberi motivasi membantu dalam proses penyembuhan.Bertanya bila tidak mengerti diagnosa atau rencana pengobatan yang akan dijalani. Anda dan keluarga Anda bertanggung jawab untuk memberitahu pihak rumah sakit apabila Anda tidak mengerti prosedur yang akan dijalankan.Memberitahukan perubahan yang terjadi atas kondisi atau/dan kesehatan selama dalam perawatanBeristirahat total dan tidak melakukan aktifitas berat

  • E. Pencegahan Ruptur Tendon Achilles

    Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Gunakanlah seluruh tangan dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda, jangan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk. Batasi gerakan tangan yang repetitif. Istirahatkan tangan secara periodik. Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu untuk beristirahat. Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara teratur.

  • KESIMPULANMenurut analisis diagnosis dan gejala-gejala yang terlihat dari Bu Mega terkena Carpal Tunnel Sindrom yakni gejala-gejala fisik yakni merasa kesemutan pada jari telunjuk dan jari tengah kanan selama 3 bulan lebih, adanya kelemahan otot pada pergelangan tangan, terdapat kekakuan otot pada pergelangan tangan kanan, terasa nyeri pada daerah telapak tangan kanan . Selain itu dengan pemeriksaan dilakukan Perkusi : Tinel's sign. Tes ini mendukung diagnosa bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan . Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik) .

    Lalu diperkuat dengan hasil pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium. misalnya pada penderita usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap arpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.