PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

download PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

of 34

Transcript of PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    1/34

    PUCAT DAN PERUT

    MEMBUNCITKelompok B-15

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    2/34

    Ketua : Rizky Agustian Hadi (1102011238)

    Sekretaris : Tri Intan Sari (1102013288)

    Anggota : Roesa Dahliana (1102011243)Saddam Fadhli (1102011250)

    Titis Cresnaulan D (1102013286)

    Tony Fadjerin (1102013287)

    Tria Miraz C (1102013289)Trisna Zulia Bahri (1102013290)

    Ulyandini (1102013290)

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    3/34

    SKENARIOPUCAT DAN PERUT MEMBUNCIT

    Seorang anak perempuan usia 4 tahun di bawa orangtuanya

    ke dokter praktek umum dengan keluhan terlihat pucat dan

    perut agak membuncit. Penderita juga lekas lemah, lelah,

    dan sering mengeluh sesak nafas. Pertumbuhan badannya

    terhambat bila dibandingkan dengan teman sebayanya.

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat,

    sclera agak ikterik, kulit pucat dan splenomegaly Schuffner

    II.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    4/34

    Dokter menganjurkan beberapa pemeriksaan laboratotrium

    hasilnya sebagai berikut:

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    5/34

    LEARNING OBJECT Memahami dan Menjelaskan Hemoglobin

    Memahami dan Menjelaskan Struktur Hemoglobin

    Memahami dan Menjelaskan Produksi Hemoglobin Memahami dan Menjelaskan Fungsi Hemoglobin

    Memahami dan Menjelaskan Ekskresi Hemoglobin

    Memahami dan Menjelaskan Thalassemia

    Memahami dan Menjelaskan Definisi Thalassemia

    Memahami dan Menjelaskan Etiologi & Faktor Resiko Thalassemia Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Thalassemia

    Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Thalassemia

    Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Thalassemia

    Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Thalasaemia

    Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Fisik & Penunjang Thalasaemia

    Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Preventive Thalasaemia

    Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan Kurative Thalassemia

    Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Thalassemia

    Memahami dan Menjelaskan Prognosis Thalassemia

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    6/34

    1 Memahami dan Menjelaskan

    Hemoglobin

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    7/34

    1.1 Memahami dan Menjelaskan Struktur

    Hemoglobin

    Molekul hemoglobin terdiri dari globin,

    apoprotein, dan empat gugus heme, suatu

    molekul organik dengan satu atom besi.

    Hemoglobin tersusun dari empat molekul

    protein (globulin chain) yang terhubung satu

    sama lain.

    Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik

    yang dikenal dengan porfirin yang menahan

    satu atom besi; atom besi ini merupakan

    situs/lokal ikatan oksigen. Porfirin yang

    mengandung besi disebut HEME

    Pada molekul heme inilah zat besi melekat

    dan menghantarkan oksigen sertakarbondioksida melalui darah, zat ini pula yang

    menjadikan darah kita berwarna merah.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    8/34

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    9/34

    1.2. Memahami dan Menjelaskan Produksi

    Hemoglobin

    Sintesis haemoglobin dimulai dalam pro eritroblas dan kemudian

    dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit.

    Tahap dasar kimiawi pembentukan haemoglobin. Pertama, suksinil

    KoA, yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan glisin

    untuk membentuk molekul pirol.

    Kemudian, empat pirol bergabung untuk membentuk protopor firin

    IX yang kemudian bergabung dengan besi untuk membentuk molekul

    heme.

    , setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang

    yang disebut globin, yang disintetis oleh ribosom, membentuk suatusub unit hemoglobulin yang disebut RANTAI HEMOGLOBIN

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    10/34

    1.3. Memahami dan Menjelaskan Fungsi

    Hemoglobin

    1) pengangkutan oksigen dari organ respirasi ke jaringan

    perifer

    2) pengangkutan karbon dioksida dan berbagai proton

    dari jaringan perifer ke organ respirasi untuk selanjutnya

    diekskresikan ke luar

    3) menentukan kapasitas penyangga darah.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    11/34

    1.4. Memahami dan Menjelaskan Ekskresi

    Hemoglobin

    Dalam proses perombakannya, hemoglobin (Hb) dipecah

    menjadi zat besi (Fe), hemin, dan globin.

    Zat besi akan diambil dan di simpan dalam hati, yang

    selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang sehingga

    terbentuk eritrosit baru.

    Globin akan dibentuk menjadi Hb baru

    hemin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna

    hijau biru. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri padafeses dan urine yang kita keluarkan setiap harinya.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    12/34

    2 Memahami dan Menjelaskan

    Thalassemia

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    13/34

    2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Thalassemia

    Thalassemia adalah kelompok heterogen anemia hemolitik

    herediter yang secara umum terdapat penurunan kecepatan

    sintesis pada satu atau lebih rantai polipeptida hemoglobindan diklasifikasikan menurut rantai yang terkena(, , ),

    dua katagori utamanya adalah thalassemia dan .

    (Dorland, 2007)

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    14/34

    2.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi & Faktor

    Resiko Thalassemia

    ETIOLOGI

    Thalassemia merupakan akibat dari ketidakseimbangan

    pembuatan rantai asam amino yang membentuk hemoglobinyang dikandung oleh sel darah merah.

    Hemoglobin terbuat dari dua macam protein yang berbeda,

    yaitu globin dan globin .

    Apabila satu atau lebih gen yang memproduksi protein globintidak normal atau hilang, maka akan terjadi penurunan

    produksi protein globin yang menyebabkan Thalassemia

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    15/34

    FAKTOR RESIKO

    Thalassemia diwariskan dari orang tua.

    paling umum pada orang-orang dari Asia Tenggara dan Asia

    Tengah, Mediterania, Timur Tengah, India, dan Afrika Utara.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    16/34

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    17/34

    2.3. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi

    Thalassemia

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    18/34

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    19/34

    2.4. Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi

    Thalassemia

    Delesi gen b Ggn pembentukan satu atau lebih rantai globin (rantai b)Presipitasi dari

    rantai pasangannya (rantai b kurang terjadi presipitasi rantai a kelebihan rantai a)

    Pengendapan dari rantai pasangan di membran sel RBC dan prekursornya RBC menjadi

    non self (RBC mudah rusak dan kelenturan menurun akibat pelepasan heme dari denaturasi

    Hb dan penumpukan Fe pada RBC mengakibatkan oksidasi membran sel, & eritrosit peka thdp

    fagositosis RES)Mudah dihancurkan oleh RES usia RBC >> pendek HemolisisAnemia

    Nafsu makan

    Pucat, lemah, lesu,

    BILIRUBIN indirect meningkat -> ikterus

    hepatosplenomegali

    mudah terinfeksi

    Anemia hemolitik kronis

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    20/34

    2.5. Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis

    Thalassemia

    THALASSEMIA

    (THALASSEMIA MAYOR)

    Pembesaran hati dan limpa

    Perubahan pada tulang(Faciescooleyadalah ciri khasthalasemia mayor )

    Gejala lainyang tampak ialah :

    anak lemah, pucat,perkembangan fisik tidak sesuaiumur, berat badan kurang, perutmembuncit

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    21/34

    THALASSEMIA

    (THALASSEMIA INTERMEDIA)

    anemia sedang (hemoglobin 710,0 g/dl )

    Gejala deformitas tulang, hepatomegali dan

    splenomegali, eritropoesis ekstra medular dan gambaran

    kelebihan beban besi nampak pada masa dewasa.

    (THALASSEMIA MINOR)

    Umumnya tidak dijumpai gejala klinis yang khas,

    ditandai oleh anemia mikrositik, bentuk heterozigot tetapi

    tanpa anemia atau anemia ringan.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    22/34

    THALASSEMIA-

    (Hydrops Fetalis dengan HbBarts)

    Hydrops fetalis dengan edemapermagna, hepatosplenomegali,asites, serta kardiomegali.

    Kadar Hb 6-8 gr/dL, eritrosithipokromik dan berinti.

    Sering disertai toksemiagravidarum, perdarahan

    postpartum, hipertrofi plasenta

    yang dapat membahayakan sangibu.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    23/34

    (HbH DISEASE)

    anemia hemolitik ringan-sedang

    Hb 7-10 gr%

    splenomegali

    sumsum tulang hiperplasia eritroid

    retardasi mental dapat terjadi bila lokus yang dekat dengan clustergen-pada kromosom 16 bermutasi/ co-delesi dengan cluster gen-.

    Krisis hemolitik juga dapat terjadi bila penderita mengalami infeksi,

    hamil, atau terpapar dengan obat-obatan oksidatif.

    Thalassemia Trait/ Minor

    Anemia ringan dengan penambahan jumlah eritrosit yang mikrositikhipokrom.

    Sindrom Silent Carrier Thalassemia

    Normal, tidak ditemukan kelainan hematologis, harus dilakukan studiDNA/ gen.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    24/34

    2.6. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan

    Diagnosis Banding ThalasaemiaDIAGNOSIS

    Riwayat penderita dan keluarga sangat penting dalammendiagnosis thalasemia

    Pemeriksaan fisik mengarah ke diagnosis thalasemia bila di

    jumpai gejala dan tanda pucat yng menunjukkan anemia,

    ikterus yang menunjukkan hemolitik splenomegali dandeformitas skeletal.

    Penderita sindrom thalasemia umumnya menunjukkan anemia

    mikrositik hipokrom, kadar Hb dan Ht menurun, hitung jenis

    eritrosit secara disproporsi relative tingggi terhadap derajat

    anemia, MCV sangat rendah, MCHC sedikit menurun, eritrositmikrositik dengan poikilositosis ringan sampai menengah,

    hyperplasia eritroid yang ekstrim.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    25/34

    DIAGNOSIS BANDING

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    26/34

    2.7 Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Fisik &

    Penunjang Thalasaemia

    Pemeriksaan Fisik

    Anak tampak anemia (konjungtiva pucat), fragil dengan

    ekstrimitas kecil-kecil,

    perut membuncit.

    Facies mongoloid, hipertelorismus, rodent like

    appearance.

    Splenomegali, mungkin juga hepatomegali.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    27/34

    Pemeriksaan Laboratorium:

    Hitung Darah Lengkap (CBC) dan SHDT (Sel darah

    diperiksa bentuknya (shape), warna (staining), jumlah, danukuran (size). Fitur-fitur ini membantu dokter mengetahui

    apakah Anda memiliki thalassemia dan jika iya, jenis apa.

    Elektroforesis hemoglobin adalah pengujian yang mengukur

    berbagai jenis protein pembawa oksigen (hemoglobin) dalam

    darah Pemeriksaan mean corpuscular values terdiri dari 3 jenis

    permeriksaan, yaitu Mean Corpuscular Volume (MCV),

    Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) dan Mean

    Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC). Untuk

    pemeriksaan ini diperlukan data mengenai kadar Hb (g/dL),

    nilai hematokrit (%), dan hitung eritrosit (juta/uL).

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    28/34

    FOTO RONTGEN

    Foto Ro tulang kepala,

    gambaran hair on end, korteks

    menipis, diploe melebardengan trabekula tegak lurus

    pada korteks.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    29/34

    2.8 Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan

    Preventive Thalasaemia

    Mencegah perkawinan antara dua orang pembawa sifat thalassemia

    Memeriksa janin yang dikandung oleh pasangan pembawa sifatthalassemia, dan menghentikan kehamilan bila janin dinyatakansebagai penderita thalassemia mayor

    Untuk mencegah terjadinya talasemia pada anak, pasangan yang akanmenikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilaihemoglobinnya maupun melihat profil sel darah merah dalamtubuhnya.

    Peluang untuk sembuh dari talasemia memang masih tergolong kecilkarena dipengaruhi kondisi fisik, ketersediaan donor dan biaya.

    Penapisan (skrining) pembawa sifat thalassemia

    Konsultasi genetik (genetic counseling)

    Diagnosis prenatal. Skrining pembawa sifat dapat dilakukan secara prospektif dan

    retrospektif.

    Diagnosis prenatal meliputi pendekatan retrospektif dan prospektif.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    30/34

    2.9. Memahami dan Menjelaskan Penatalaksanaan

    Kurative Thalassemia

    FARMAKOLOGI Transfusi darah

    Transfusi darah yang teratur perlu dilakukan untuk mempertahankan hemoglobindiatas 10 g/dl setiap saat.

    Suplemen asam folat

    Asam folat diberikan secara teratur (missal 5 mg /hari ) jika asupan diet buruk

    Terapi Khelesi

    Terapi khalesi besi digunakan untuk mengatasi kelebihan besi. Sayangnyadesferioksamindapt diberikan melalui kantung infus terpisah sebnyak 1-2 g untuktiap unit darah yang di transfusikan dan melalui infus subkutan 20-40 mg /kg dalam8-12 jam, 5-7 hari seminggu.

    Vitamin c

    Vitamin c ( 200 mg perhari ) meningkatkan ekresi besi di sebabkan olehdesferioksamin.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    31/34

    Non-Farmakologi :

    Splenektomimeningkatkan resiko sepsis yang parahsekali, oleh karena itu operasi harus dilakukan hanya

    untuk indikasi yang jelas dan harus di tunda selama

    mungkin .

    Cangkok sumsum tulang ( CST)adalah kuratif pada

    penderita ini dan telah terbukti keberhasilan yang

    meningkat, meskipun pada penderita yang telah

    menerima transfusi sangat banyak.

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    32/34

    2.10 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi

    Thalassemia

    hemolisis kronik

    kerentanan terhadap infeksi pasca splenektomi

    infeksi melalui transfusi darah

    perburukan anemia selama infeksi

    ikterus

    ulkus tungkai

    kolelitiasis, fraktur patologis

    gangguan pertumbuhan

    pubertas terlambat

    hepatic siderosis, splenomegali,

    penyakit jantung karena kelebihan besi, dan krisis aplastik2

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    33/34

    2.11 Memahami dan Menjelaskan Prognosis

    Thalassemia

    Tanpa terapi penderita akan meninggal pada dekade pertama

    kehidupan, pada umur, 2-6 tahun, dan selama hidupnya mengalami

    kondisi kesehatan buruk

    Dengan tranfusi saja penderita dapat mencapai dekade ke dua, sekitar

    17 tahun, tetapi akan meninggal karena hemosiderosis, sedangkan

    dengan tranfusi dan iron chelating agentpenderita dapat mencapai

    usia dewasa meskipun kematangan fungsi reproduksi tetap terlambat

    Pasien yang tidak memperoleh transfusi darah adekuat, akan sangat

    buruk. Tanpa transfusi sama sekali mereka akan meninggal pada usia

    2 tahun, bila dipertahankan pada Hb rendah selama masih kecil

  • 8/10/2019 PPT SKENARIO 2 HEMATO.pptx

    34/34