Ppt Pneumonia

36
PNEUMONIA

description

Ppt Pneumonia

Transcript of Ppt Pneumonia

Page 1: Ppt Pneumonia

PNEUMONIA

Page 2: Ppt Pneumonia

DEFINISI

• Pneumonia adalah salah satu penyakit peradangan

akut parenkim paru yang biasanya dari suatu

infeksi saluran bawah pernafasan akut (ISNBA).

Page 3: Ppt Pneumonia

• Dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak nafas yang disebabkan agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi dan dapat dilihat melalui gambaran radiologis.

Page 4: Ppt Pneumonia

Insidensi

• Meskipun penyakit ini lebih banyak ditemukan pada daerah berkembang akan tetapi di negara maju dapat ditemukan kasus yang cukup signifikan. Berdasarkan umur, pneumonia dapat menyerang siapa saja. Meskipun lebih banyak ditemukan pada anak-anak. Pada berbagai usia penyebabnya cenderung berbeda-beda, dan dapat menjadi pedoman dalam memberikan terapi.

Page 5: Ppt Pneumonia
Page 6: Ppt Pneumonia

Etiologi

Penyebab terjadinya pneumonia sesuai penggolongannya yaitu:

• Bacteria: diplococcus pneumonia, pneumococcus, streptococcus hemolyticus, streptococcus aureus, hemophylus influinzae, mycobacterium tuberculosis, bacillus friedlander.

• Virus: respiratory syncitial virus, adeno virus, v.sitomelitik, v.influenza.

• Mycoplasma pneumonia.

Page 7: Ppt Pneumonia

• Jamur: hitoplasma capsulatum, cryptococcus neuroformans, blastomyces dermatitides, coccidodies immitis, aspergilus species, candida albicans.

• Aspirasi: makanan, kerosene (bensin, minyak tanah), cairan amnion, benda asing.

• Pneumonia hipostatik• Sindrom loeffler

Page 8: Ppt Pneumonia

PATOFISIOLOGI

• Stadium kongesti (4 – 12 jam pertama)• Stadium hepatisasi merah (48 jam

selanjutnya)• Stadium hepatisasi kelabu (konsolidasi)• Stadium akhir (resolusi)

Page 9: Ppt Pneumonia

KLASIFIKASI

A. berdasarkan inang dan lingkungan1. Pneumonia komunitas

Dijumpai pada H.influenza pada pasien prokok, patogen atipikal pada lansia, gram negative pada pasien dari rumah jompo, dengan adanya PPOK, penyakit penyerta kardiopolmonal/jamak, atay paska terapi antibiotika spectrum luas.

Page 10: Ppt Pneumonia

2. Pneumonia nosokomialTergantung pada 3 faktor yaitu: tingakt berat sakit, adanya resiko untuk jenis patoghen tertentu, dan masa menjelang timbul onset pneumonia

Page 11: Ppt Pneumonia

3. Pneumonia aspirasiDisebabkan oleh infeksi kuman, pneumonitis kimia akibat aspirasi bahan toksik, akibat aspirasi cairan inert misalnya cairan makanan atau lambung, edema paru, dan obstruksi mekanik simple oleh bahan padat.

4. Pneumonia pada gangguan imun

Terjadi karena akibat proses penyakit dan akibat terapi. Penyebab infeksi dapat disebabkan oleh kuman pathogen atau mikroorganisme yang biasanya nonvirulen, berpa bakteri, protozoa, parasit, virus, jamur dan cacing.

Page 12: Ppt Pneumonia

B. Berdasarkan lokasi infeksi• Pneumonia lobaris• Bronko pneumonia (Pneumonia lobularis)• Pneumonia interstisial

Page 13: Ppt Pneumonia

• Pneumonia lobaris, melibatkan seluruh atau satu bagian besar dari satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka dikenal sebagai pneumonia bilateral atau “ganda”.

Page 14: Ppt Pneumonia

Gambaran Radiologis

1.Pneumonia Lobaris

Page 15: Ppt Pneumonia

• Pneumonia lobularis (bronkopneumonia) terjadi pada ujung akhir bronkiolus, yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak konsolidasi dalam lobus yang berda didekatnya, disebut juga pneumonia lobularis.

Page 16: Ppt Pneumonia

2. Bronchopneumonia (Pneumonia Lobularis)

Pada gambar ini tampak konsolidasi tidak homogen di lobus atas kiri dan lobus bawah kiri.

Page 17: Ppt Pneumonia

• Pneumonia interstitial (bronkiolitis) proses inflamasi yang terjadi didalam dinding alveolar (interstitium) dan jaringan peribronkial serta interlobular.

Page 18: Ppt Pneumonia

3. Pneumonia Interstisial

Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstitial prebronkial. Radiologis berupa bayangan udara pada alveolus masih terlihat, diliputi oleh perselubungan yang tidak merata.

Page 19: Ppt Pneumonia

Manifestasi klinis

• Demam• Menigismus• Anoreksia• Muntah• Diare• Nyeri abdomen• Sumbatan nasal• Keluaran nasal

• Batuk• Bunyi pernapasan• Sakit tenggorokan• Keadaan berat pada bay• Disamping batuk atau

kesulitan bernapas, hanya terdapat napas cepat saja

Page 20: Ppt Pneumonia

Tanda dan gejala

Tanda-tanda meliputi:• Sianosis• Takikardia• Takipnea dengan pekak fokal• Krepitasi• Pernafasan bronkial, dan• Rub pleuritik pada pemeriksaan toraks

Page 21: Ppt Pneumonia

Gejala dapat bersifat umum, misalnya:• Malaise• Demam• Kaku otot• Mialgia• lelahatau spesifik pada toraks, misalnya:• Dispnea• Pleuritis• Batuk • Hemoptisis

Page 22: Ppt Pneumonia

Penanganan

• Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per oral dan tetap tinggal dirumah. Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau penyakit paru lainnya, harus dirawat dan antibiotik diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik.

Page 23: Ppt Pneumonia

Discharge planning:

• Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat• Berikan informasi pada orang tua tentang cara

cara pengendalian infeksi serta cara pencegahannya

• Bayi: ASI eksklusif 6 bulan, karena didalam kandungan ASI adanya sistem kekebalan yang dapat menjaga tubuh anak sehingga tidak mudah terserang penyakit

Page 24: Ppt Pneumonia

• Gizi seimbang dan cukup sesuai usia anak • Tutup mulut saat batuk karena penularan

pneumonia banyak berasal dari percikan batuk atau bersin pasien pneumonia

• Hindari asap rokok.

Page 25: Ppt Pneumonia

Asuhan keperawatan PNEUMONIA

Page 26: Ppt Pneumonia

A. Pengkajian• Data dasar pengkajian pasien• Aktivitas/istirahat• Sirkulasi• Integritas ego• Makanan/cairan• Neurosensori• Nyeri/kenyamanan• Pernafasan• Keamanan• Penyuluhan/pembelajaran

Page 27: Ppt Pneumonia

B. Diagnosa Keperawatan

• Bersihan jalan nafas tak efektif • Gangguan pertukaran gas, kerusakan• Infeksi, risiko tinggi terhadap (penyebaran)• Nyeri (akut) • Resiko tinggi terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan• Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan• Kurang pengetahuan

Page 28: Ppt Pneumonia

C. Rencana keperawatan

Page 29: Ppt Pneumonia

• Dx 1 :Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea bronchial, peningkatan produksi sputum ditandai dengan perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan

1. Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada2. Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada

aliran udara dan bunyi nafas 3. Biarkan teknik batuk efektif4. Penghisapan (suction) sesuai indikasi.5. Berikan cairan6. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai

indikasi

Page 30: Ppt Pneumonia

Dx 2: Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen ditandai dengan:

1.Dispnea, sianosis, takikardia, gelisah/perubahan mental, hipoksia, sianosis, sesak, gelisah.

2.Kaji frekuensi/kedalaman dan kemudahan bernafas3.Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku. Catat

adanya sianosis perifer (kuku) atau sianosis sentral.4.Kaji status mental.5.Kolaborasi: berikan terapi oksigen dengan benar misal

dengan nasal plong master, master venturi.

Page 31: Ppt Pneumonia

Dx 3: Infeksi, risiko tinggi terhadap (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan utama, tidak adekuat pertahanan sekunder

1.Pantau tanda vital dengan ketat2.Anjurkan pasien memperhatikan pengeluaran sekret dan

melaporkan perubahan warna, jumlah dan bau sekret3.Ubah posisi dengan sering dan berikan pembuangan paru

yang baik4.Lakukan isolasi pencegahan sesuai individual5.Awasi keedektifan terapi antimikrobial6.Selidiki perubahan tiba tiba kondisi

Page 32: Ppt Pneumonia

Dx 4: Nyeri berhubungan dengan inflamasi parenkim varul, batuk menetap ditandai dengan:nyeri dada, sakit kepala, gelisah

1.Tentukan karakteristik nyeri, misal kejang, konstan ditusuk.

2.Pantau tanda vital3.Berikan tindakan nyaman pijatan punggung, perubahan

posisi, musik tenang / berbincangan.4.Kolaborasi: Berikan analgesik dan antitusik sesuai indikasi

Page 33: Ppt Pneumonia

Dx 5 :Resiko tinggi terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses inflamasi

• identifikasi faktor yang menimbulkan mual/muntah, misalnya: sputum, banyak nyeri.

• Berikan makan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering (roti panggang) makanan yang menarik oleh pasien.

• Evaluasi status nutrisi umum

Page 34: Ppt Pneumonia

Dx 6: Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan, demam, berkeringat banyak, nafas mulut, penurunan masukan oral. 1.Kaji perubahan tanda vital contoh peningkatan suhu

demam memanjang, takikardia.2.Kaji turgor kulit, kelembapan membran mukosa (bibir,

lidah)3.Catat laporan mual/muntah4.Kolaborasi: beri obat indikasi misalnya antipiretik,

antimitik.5.Tekankan cairan sedikit 2400 mL/hari atau sesuai kondisi

individual

Page 35: Ppt Pneumonia

Dx 7: kurang pengetahuan (kebutuhan belajar mengenai kondisi dan kebutuhan tindakan) berhubungan dengan kurang terpajan, kesalahan interpretasi dibuktikan dengan permintaan informasi, pernyataan kesalah konsep.1.Kaji fungsi normal paru, patologi kondisi2.Diskusikan3.Berikan informasi dalam bentuk tertulis dan verbal4.Perlunya terapi antibiotik5.Identifikasi tanda/gejala yang memerlukan pelaporan

pemberi perawatan kesehatan

Page 36: Ppt Pneumonia

TERIMA KASIH