PPK Eklamsia
description
Transcript of PPK Eklamsia
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
RSUD KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR2012 – 2014
EKLAMPSIA
1. Pengertian (Definisi) Kelainan akut pada ibu hamil, saat hamil tua, persalinan atau masa nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala preeklamsia (hipertensi, edema, proteinurin).
2. Anamnesis Sedang Hamil Riwayat Hipertensi Adanya Oedema Terjadi kejang Gangguan visual (pandangan kabur) sebelum kejang Nyeri ulu hati sebelum kejang Nyeri kepala sebelum kejang
3. Pemeriksaan Fisik Vital sign; tensi > 160/110 GCS. Edema Pulmonum Oedema (perifer atau anasarka)
4. Kriteria Diagnosis 1. Hamil 20 mgg atau lebih, atau saat prsalinan atau masa nifas2. Tekanan darah diastolik > 160 mmHg, diastolic > 110 mmHg3. Proteinurin lebih dari 5 mg/24 jam (stik minimal +3)4. Kejang atau koma 5. Edema pulmonum6. Enzim hati meningkat (SGOT, SGPT) tanpa sebab yang jelas7. Trombositopenia (<100.000/mmk)
5. Diagnosis Eklamsia6. Diagnosis Banding 1. Epilepsi
2. Meningitis atau ensefalitis7. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium (DL, Proteinurine/UL, SGOT,
SGPT, BUN, Serum Creatinine, Elektrolit)2. EKG3. Rontgen thorax4. CT scan kepala
8. Terapi 1. Managemen aktif (berapapun umur kehamilan)Medikamentosa:
Infus RL atau aseringMgSO4 4 gr 20% iv bolus pelan 10-15 menitDilanjutkan MgSO4 0 gr 40% imDiulang MgSO4 5 gr setiap 6 jam sd 24 pasca
persalinan
Syarat pemberian MgSO4 ulangan: Reflek patella (+)Respirasi > 16kali/menitUrine sekurang-kurangnya 150 cc/6 jamHarus selalu tersedia calsium gukonas 1 gr10%
(diberikan iv pelan pada kasus intoksikasi MgSO4)
Antihipertensi: nifedipin 3x10 mg, dapat diberikan bersama metildopa 250-500 mg setiap 8 jam
Pemeriksaan laboratorium dan NST (kesejahteraan janin)Konsultasi departemen lain (jantung, mata dll)
2. TerminasiBerapapun umur kehamilan, kehamilan harus diterminasi. Jika pembukaan lengkap Vakum EkstraksiJika belum inpartu atau pembukaan belum lengkap SC
9. Edukasi 1. Masuk RS.2. Terminasi 3. Kondisi bayi dan ibu4. Kontrol 1 minggu setelah KRS.
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad bonamAd fumgsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV12. Tingkat Rekomendasi C13. Penelaah Kritis 1. dr. Hj. Hamidah Tri Handajani, Sp.OG.
2. dr. Dadang Wibowo, Sp.OG.14. Indikator Medis Setelah terapi 80 % pasien keadaan baik dan stabil15. Kepustakaan 1. Pedoman Diagnosis dan Terapi, 2008, Rumah Sakit Umum
Dokter Soetomo, Surabaya2. Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif
(PONEK), 2008.3. ……………………………………………………………………
………………4. ……………………………………………………………………
………........
Kediri 18 Februari 2013.
Ketua Komite Medik Ketua SMF OBSGYN
dr. Rudolf Rudy Budiantoro, Sp.B . dr. H. Maulana Syamsuri, Sp.OG 19671228 201001 1 003 19611026 198901 1 002
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah PareKabupaten Kediri
Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P.19600412 198801 1 003