Pneumonia Case
-
Upload
silvestri-purba -
Category
Documents
-
view
230 -
download
3
description
Transcript of Pneumonia Case
PNEUMONIA
PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN ANAK
Pembimbing: dr. Ulynar Marpaung, Sp.A
Penyusun :Maya Andriana07120080027
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPANPeriode 18 FEBRUARI – 27 APRIL 2013
IDENTITAS PASIEN Nama : An. A
Tanggal lahir (umur) : 2 Juli 2012 (7 bulan)
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Manunggal Bakti RT 4/11 Kalisari, Jakarta Timur RT 04/04, Jakarta Selatan
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
IDENTITAS ORANG TUA
AYAH IBU
Nama Tn. B Ny. Y
Tanggal lahir (umur) 10 April 1985 (28 tahun) 1 Agustus 1982 (31 tahun)
Alamat Jl. Manunggal Bakti RT 4/11 Kalisari, Jakarta Timur
Jl. Manunggal Bakti RT 4/11 Kalisari, Jakarta Timur
Suku bangsa Jawa Sunda
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Polisi (Briptu 85071182 Ditpolair Polri)
Ibu rumah tangga
Penghasilan Rp 3.000.000,00 /bulan -
Hubungan pasien dengan orang tua adalah anak kandung.
ANAMNESIS
Keterangan didapatkan dari Ibu kandung pasien (alloanamnesis), pada tanggal 20 Februari 2013.
RIWAYAT PENYAKIT (1)
Keluhan Utama:Sesak nafas sejak 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan:Muntah sejak 2 hari SMRSDemam, batuk, dan pilek sejak 1 minggu SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (1)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (2)
Riwayat kontak dengan orang yang batuk lama Disangkal
Riwayat penggunaan OAT Disangkal
Riwayat alergi Disangkal
Riwayat asma Disangkal
Gangguan BAB Disangkal
Gangguan BAK Disangkal
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (3)
Perjalanan Penyakit
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Penyakit Keterangan
Faringitis / Tonsilitis Disangkal
Bronkitis Disangkal
Pneumonia Disangkal
Tuberkulosis Disangkal
Kejang Disangkal
Morbili Disangkal
Varisela Disangkal
Pertusis Disangkal
Difteri Disangkal
Malaria Disangkal
Penyakit Keterangan
Polio Disangkal
Enteritis Disangkal
Disentri Disangkal
Demam Tifoid Disangkal
Cacingan Disangkal
Operasi Disangkal
Gegar Otak Disangkal
Patah Tulang Disangkal
Reaksi Obat Disangkal
RIWAYAT KEHAMILAN
Perawatan antenatal Rutin dilakukan di Rumah Sakit
Penyulit Kehamilan Tidak ada penyulit selama kehamilan
Obat-obatan yang diminum Vitamin dan penambah darah
RIWAYAT KELAHIRAN
Persalinan : Persalinan dengan spontan per vaginamPenolong persalinan : Dokter spesialis kandungan dan kebidananMasa gestasi : 37 mingguKeadaan bayi
Berat lahir : 2700 gram Panjang badan : 48 cm Lingkar kepala : Ibu tidak ingat Nilai APGAR : Ibu tidak tahu Menurut ibu, saat lahir bayi langsung menangis, kulit bayi
berwarna kemerahan, gerakannya aktif, dan ditemukan celah pada bibir dan langit-langit mulut bayi.
RIWAYAT POST-NATAL Pemeriksaan oleh
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan
Keadaan anak
Sehat
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Psikomotor Senyum : 2 bulan Miring : 3 bulan Tengkurap : 4 bulan Duduk : 6 bulan Merangkak : 7 bulan
Gangguan perkembangan mental/ emosi : Tidak ada
Kesimpulan: Status perkembangan sesuai usia
RIWAYAT MAKANAN
Usia (bulan) ASI /PASI Buah/ Biskuit Bubur Susu Makanan padat
0-2 ASI - - -
2-4 ASI - - -
4-6 ASI - - -
6-7 ASI Pisang, pepaya Bubur nestle
Nasi tim, ikan, daging, sayur wortel, kentang
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Jumlah Pemberian Usia
BCG 1 kali 1 bulan
Hepatitis B 3 kali 0, 1, 6 bulan
DPT 3 kali 2, 4 ,6 bulan
Polio 4 kali 0, 2, 4, 6 bulan
DATA KELUARGA DAN CORAK REPRODUKSI
Keterangan Ayah/ wali Ibu/ wali
Pernikahan ke 1 1
Umur saat menikah 26 29
Konsanguinitas - -
Keadaan Kesehatan Sehat Sehat
Anak ke - Tanggal lahir (usia) Jenis kelamin Keterangan
1 2 Juli 2012 Laki-laki Anak Kandung
Pasien adalah anak tunggal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DAN LINGKUNGAN
Ayah Kondisi ayah saat ini sehat (tidak mengalami pilek, batuk, ataupun keluhan lainnya) Riwayat batuk lama, alergi, ataupun asma disangkal Ayah tidak merokok
Ibu Kondisi ibu saat ini sehat (tidak mengalami pilek, batuk, ataupun keluhan lainnya) Riwayat batuk lama, alergi, ataupun asma disangkal Ibu tidak merokok
Anggota keluarga lainnya Tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal serumah Riwayat batuk lama, alergi, ataupun asma pada anggota keluarga lainnya disangkal
Sekitar rumah Tidak tahu
PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik dilakukan tanggal 19 Februari 2013
PEMERIKSAAN FISIK (1)
Status Generalisata
Keadaan umum : Tampak sesak
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda-tanda vital Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 120 kali/ menit Suhu : 38,5°C (aksila) Laju pernapasan : 60 kali/menit
PEMERIKSAAN FISIK (2)
Data antropometri Berat badan : 8 kg Tinggi badan : 68 cm
Interpretasi status gizi Lokakarya Antropometri Depkes
1974 dan Puslitbang Gizi 1978 WFA : (8/8.5) x 100% = 94.1% HFA : (68/68) x 100% = 92,63% WFH : (8/8.5) x 100% = 94.1%
An. A (7 bulan)
Kesimpulan: status gizi baik
PEMERIKSAAN FISIK SISTEMATIS (1)
Pemeriksaan SistematisPemeriksaan Sistematis Hasil PemeriksaanHasil Pemeriksaan
Kepala Bentuk dan ukuran Normosefali, deformitas (-)
Ubun-ubun besar Masih terbuka
Rambut & Kulit kepala Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
MataStruktur mata eksterna normal, Konjungtiva ODS tidak pucat, Sklera ODS
tidak ikterik, PBI diameter 3mm/3mm, RC langsung dan tidak langsung +/+
Telinga Serumen ADS < 50%, Membran timpani ADS intak, Sekret/pus -/-
Hidung Nafas cuping hidung +, Sekret +/+ , Septum deviasi -
Mulut Bibir Bibir tampak lembab, sianosis -
Gigi Caries tidak ada
Lidah Lidah tampak basah, tidak kotor
Faring dan tonsil Faring hipermis, T1/T1, detritus -/-, uvula ditengah, arcus faring simetris
Leher Tidak teraba pembesaran KGB
An. A, laki-laki, 7 bulan, dengan Pneumonia. Tidak tampak adanya sianosis, baik di sekitar hidung dan mulut ataupun ekstremitas. Tidak tampak juga adanya konjungtiva pucat
PEMERIKSAAN FISIK SISTEMATIS (2)
Pemeriksaan SistematisPemeriksaan Sistematis Hasil PemeriksaanHasil Pemeriksaan
Thorax
Paru-Paru I : Dada statis dan dinamis simteris, Tampak retraksi subkostal, lesi kulit -
P : Stem fremitus paru kanan = kiri
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Bronkovesikuler +/+, Ronkhi +/+
Jantung I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba di ICS V Linea midclavicularis sinistra
P : Batas kanan : Linea sternalis dextra ICS IV
Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas kiri : ICS V Linea midclavicularis sinistra
A : Bunyi jantung I dan II normal, Gallop -, Murmur -
PEMERIKSAAN FISIK SISTEMATIS (3)
Pemeriksaan SistematisPemeriksaan Sistematis Hasil PemeriksaanHasil Pemeriksaan
Abdomen I : Datar, lesi kulit -, tampak retraksi epigastrik
P : Supel, nyeri tekan -, hepar dan lien tidak teraba
P : Timpani pada keempat kuadran
A : Bising usus (+) kesan normal
Punggung Tidak tampak skoliosis, kifosis dan lordosis
Genitalia Tidak tampak adanya kelainan
Anus Lubang intak, tidak tampak massa yang keluar dari anus, perianal rash (-)
Anggota gerak Akral hangat, capillary refill time < 2 detik, lesi kulit (–), sianosis (-), edema (-)
Kulit Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG (1)
Pemeriksaan Darah Tepi (19 Februari 2013)Parameter Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 11,7 gr/dl 12 - 14 gr/dl
Hematokrit 30 % 37 - 43 %
Leukosit 21.400/μl 5000 - 10.000/μl
Trombosit 507.000/μl 150.000 - 400.000 /μl
Kesan: Leukositosis dan trombositosis.
PEMERIKSAAN URINALISA 19 Februari 2013 (2)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Sedimen
Leukosit 1 - 2/LPB 1 – 5/ LPB
Eritrosit 0 - 1/LPB 1 – 5/ LPB
Epitel + +
Silinder - -
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Warna Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Reaksi/ pH 6,5 5 - 8,5
Berat Jenis 1,010 1,000 - 1,030
Protein - Negatif
Bilirubin - Negatif
Glukosa - Negatif
Keton - Negatif
Darah/ Hb - Negatif
Nitrit - Negatif
Urobilinogen 0,1 IU 0,1 - 1 IU
Leukosit - -
Kesan: normal
PEMERIKSAAN DARAH TEPI 20 FEBRUARI 2013 (3)
Kesan: Leukositosis, peningkatan LED, dan limfositosis.
Parameter Hasil Nilai RujukanHematologiHemoglobin 11,7 gr/dl 12 - 14 gr/dlHematokrit 31 % 37 - 43 %Leukosit 22.300/μl 5000 - 10.000/μlTrombosit 144.000/μl 150.000 - 400.000 /μlJumlah Eritrosit 5.8 juta/μl 4 – 5 juta/μlLaju Endap Darah 74 mm/jam < 20 mm/jam
Hitung JenisBasofilEosinofilBatangSegmenLimfositMonosit
---
37 %57 %6 %
0-1 %2-4 %3-5 %
50-70 %25-40 %
2-8 %
PEMERIKSAAN SEROLOGI/ IMUNOLOGI20 Februari 2013 (4)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI 21 FEBRUARI 2013 (5)
PEMERIKSAAN DARAH TEPI23 FEBRUARI 2013 (6)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 11,5 gr/dl 12 - 14 gr/dl
Hematokrit 33 % 37 - 43 %
Leukosit 8.900/μl 5000 - 10.000/μl
Trombosit 169.000/μl 150.000 - 400.000 /μl
Kesan: Normal.
TATA LAKSANA
Rawat inap
Oksigen 2 liter/menit dengan nasal kanul
IVFD KAEN 3B 12 tetes/menit (makro)
Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg
Sanmol drop 3 x 0.5 mL
Ambroxol drop 3 x 10 tetes
Inhalasi : NaCl 1 cc Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanactionam : bonam
PEMANTAUAN HARIAN PASIEN
19 Februari 2013 (Hari Rawat - 1, Hari Sakit - 8) 20 Februari 2013 (Hari Rawat - 2, Hari Sakit - 9)S - Demam (+)
- Sesak nafas (+)-Batuk berdahak (+) dengan dahak kuning kehijauan dan pilek (+) dengan secret kuning kehijauan.- Muntah (+) setiap mengkonsumsi ASI
- Demam (-)- Sesak nafas (+)- Batuk berdahak (+) dengan dahak kuning kehijauan dan pilek (+) dengan secret kuning kehijauan.- Muntah (-)
O KU/ Kes : Tampak sesak/CMTTV: N : 120 kali/menit S : 38,5°C P : 60 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (+), sianosis (-), sekret +/+Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (+), T1/ T1
Paru : Tampak retraksi subkostal dan epigastrium, bronkovesikuler +/+, Rh +/+, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik
KU/ Kes : Tampak sesak/CMTTV: N : 100 kali/menit S : 37,3°C P : 40 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (+), sianosis (-), sekret +/+Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (+), T1/ T1
Paru : Tampak retraksi subkostal dan epigastrium, bronkovesikuler +/+, Rh +/+, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik
A Pneumonia PneumoniaP - Rawat inap
- O2 2 liter/menit (nasal kanul)- IVFD KAEN 3B 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg - Sanmol drop 3 x 0.5 ml- Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :
• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes
- O2 2 liter/menit (nasal kanul)- IVFD RL 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg - Inj. Kalmethasone 2 mg (extra) selanjutnya 3 x 1 mg- Sanmol drop 3 x 0.5 ml STOP!!! - Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :
• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes
Lab Hematologi:Hemoglobin: 11.7 gr/dlHematokrit : 30 %Leukosit : 21.400/ µLTrombosit : 507.000/ µLUrinasila (kesan : normal)
Hematologi:Hemoglobin: 11.7 gr/dlHematokrit : 27 %Leukosit : 22.300/ µLTrombosit : 144.000/ µLHitung jenis : -/-/-/37/57/6 (kesan : limfositosis)LED : 74 mm/jamTes widal : Negatif
21 Februari 2013 (Hari Rawat - 3, Hari Sakit - 10) 22 Februari 2013 (Hari Rawat - 4, Hari Sakit - 11)S - Demam (-)
- Sesak nafas (+) mulai berkurang- Batuk berdahak (+) dengan dahak kuning kehijauan dan pilek (+) sudah berkurang- Muntah (-)
- Demam (-)- Sesak nafas (-)- Batuk berdahak (+) sudah berkurang dan pilek (-)- Muntah (-)
O KU/ Kes : Tampak sesak/CMTTV: N : 100 kali/menit S : 36,5°C P : 38 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (-), sianosis (-), sekret +/+Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (-), T1/ T1
Paru : Tampak retraksi subkostal, bronkovesikuler +/+, Rh +/+ (berkurang), Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik
KU/ Kes : Tambak Baik/CMTTV: N : 90 kali/menit S : 36,2°C P : 34 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (-), sianosis (-), sekret -/-Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (-), T1/ T1
Paru : Tidak tampak retraksi subkostal, bronkovesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik
A Pneumonia PneumoniaP - Rawat inap
- O2 2 liter/menit (nasal kanul)- IVFD RL 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg- Inj. Kalmethasone 3 x 1 mg - Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :
• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes
- IVFD RL 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg - Inj. Kalmethasone 3 x 1 mg - Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :
• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes
Rencana :Aff infusZytromax PO 1 x 100 mgMucopex drop 3 x 8 tetesObservasi selama 1 hariPeriksa H2TL jika normal pasien dapat dipulangkan
Lab Foto Rontgen Thorax PAKesan : Bronkopneumonia
23 Februari 2013 (Hari Rawat - 5, Hari Sakit - 12)S - Batuk berdahak (+)
O KU/ Kes : Tambak Baik/CMTTV: N : 90 kali/menit S : 36°C P : 32 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (-), sianosis (-), sekret -/-Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (-), T1/ T1
Paru : Tidak tampak retraksi subkostal, bronkovesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik
A PneumoniaP - Zytromax PO 1 x 100 mg
- Mucopex drop 3 x 8 tetes- Pasien dipulangkan
Lab Hematologi:Hemoglobin: 11.5 gr/dlHematokrit : 33 %Leukosit : 8.900/ µLTrombosit : 169.000/ µLKesan : Normal
TINJAUAN PUSTAKA
PNEUMONIA
LATAR BELAKANG
Pneumonia merupakan bentuk ISPA yang mengenai paru-paru.
Pneumonia merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak di seluruh dunia.
1,4 juta anak berusia di bawah 5 tahun (balita) meninggal setiap tahun (18% dari seluruh kematian anak di seluruh dunia).
Sumber : WHO 2012.
DEFINISI
PNEUMONIAadalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, atau parasit)Pneumonia yang disebabkan M. Tuberculosis tidak termasuk.Peradangan paru yang disebabkan oleh non-mikroorganisme
(bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan, dan lainnya) disebut pneumonitis.
*Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke-1. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.
*Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Pneumonia Komuniti. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2003.
ANATOMI PARU-PARU
MEKANISME PERTAHANAN PARU
Mekanisme pembersihan udara.
Pembau.
Menyaring dan membuang partikel yang terhirup.Refleks jalan napas : refleks batuk, refleks bersin.Sekresi trakeobronkial dan transport mukosilier.
Mekanisme dari pertahanan unit respirasi terminal.
EPIDEMIOLOGI
Penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia !!
FAKTOR RISIKO
Weber M, Handy F, Said M, Kartasasmita C, Kusbiyantoro. Pneumonia Balita. Jendela Epidemiologi 2010; 3: 31-36
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Sumber : American Association of Family Physician, Community Acquired Pneumonia, 2012.
• Penyebab pneumonia < 5 tahun paling sering virus. • Bakteri paling sering : S. Pneumoniae, H. Influenza
PATOGENESIS/ PATOFISIOLOGI Ada beberapa cara mikroorganisme mencapai permukaan, diantaranya:
Inhalasi Inokulasi Penyebaran melalui pembuluh darah Kolonisasi di pemukaan mukosa tersering!
MANIFESTASI KLINIS
Pneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari.
Pneumonia yang terjadi umumnya ringan-sedang.
PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI
Pernafasan cuping hidung Retraksi dinding dada Sianosis.
PALPASI Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit
PERKUSI Sering kali tidak dijumpai adanya kelainan Dapat terdengar suara yang meredup (pneumonia lobaris)
AUSKULTASI Terdengar suara nafas melemah dan ronki
DERAJAT PNEUMONIAUnicef - WHO, Pneumonia the forgotten killer, 2006
Gejala dan Tanda Derajat• Cyanosis • Kejang, letargis, tidak sadar• Tidak dapat menyusu, memuntahkan semuanya
Pneumonia Sangat Berat
• Kepala terangguk-angguk• Tarikan dinding dada• Pernapasan cuping hidung• Merintih
Pneumonia Berat
• Batuk pilek dan Nafas cepat SAJA Pneumonia RIngan
• Batuk dan pilek tanpa nafas cepat ISPA
DIAGNOSIS PNEUMONIA 2 bulan – 5 tahun
Gejala dan Tanda Derajat• Bila ada sesak napas• Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Pneumonia Berat
• Tidak ada sesak napas• Ada napas cepat dengan laju napas : - > 50 kali/ menit, pada anak usia 2 bulan – 1 tahun - > 40 kali/ menit, pada anak usia 1 – 5 tahun • Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral
Pneumonia
• Tidak ada napas cepat dan sesak napas• Tidak perlu dirawat, tidak perlu diberikan antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatis.
Bukan Pneumonia
*Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke-1. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.
DIAGNOSIS PNEUMONIA < 2 bulan
Gejala dan Tanda Derajat• Ada napas cepat > 60 kali/ menit atau sesak napas• Harus dirawat dan diberikan antibiotik
Pneumonia Berat
• Tidak ada napas cepat dan sesak napas• Tidak perlu dirawat, tidak perlu diberikan antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatis.
Bukan Pneumonia
*Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke-1. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah perifer lengkap Leukositosis LED
C-reactive protein (CRP)
Analisis gas darah (pada pneumonia berat)
Pemeriksaan radiologis : Foto thorax PA
Pemeriksaan mikrobiologis : kultur darah hanya + pada 10-30% kasus
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Infiltrat interstisial peningkatan corakan bronkovaskular.
Infiltrat alveolar konsolidasi paru dengan air bronchogram. Konsolidasi dapat mengenai 1 lobus, disebut dengan pneumonia lobaris, atau terlihat sebagai lesi tunggal yang biasanya cukup besar, berbentuk sferis, berbatas yang tidak terlalu tegas, dan menyerupai lesi tumor paru, dikenal sebgai round pneumonia.
Bronkopneumonia gambaran difus merata pada kedua paru, berupa bercak-bercak infiltrate yang dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
BRONKOPNEUMONIA
TATA LAKSANA Terapi kausal : antibiotik adekuat (7-10 hari).
Terapi suportif : puasa, pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi gangguan asam-basa, dan lainnya.
Indikasi rawat inap (berdasarkan berat-ringannya penyakit) : Toksik Distres pernafasan Tidak mau makan atau minum Ada penyakit dasar yang lain Komplikasi Pertimbangkan usia pasien
TATALAKSANA RAWAT JALAN
Pneumonia Ringan Antibiotik pilihan: golongan beta laktam (amoksisilin) dan
kotrimoksasol (pilih salah satu). Dosis amoksisilin yang diberikan adalah 25 mg/kgBB Dosis kotrimoksasol adalah 4 mg/kgBB
TATALAKSANA RAWAT JALAN
Tindak lanjut Kontrol setelah 2 hari (atau lebih cepat jika keadaan anak
memburuk) jika : Membaik maka lanjutkan antibiotik sampai total
pengobatan 3 hari. Menetap maka ganti antibiotik. Memburuk maka rawat inap.
TATA LAKSANA RAWAT INAP
Pneumonia BeratAntibiotik lini pertama: antibiotik golongan beta-laktam,
kloramfenikol, atau sefalosporin (generasi III dan IV).Ampisillin/Amoksisilin 25-50 mg/kg/kali secara IV/IM per 6
jam. Pemantauan per 24 jam selama 72 jam pertama. Bila membaik lanjutkan sampai 5 hari. Selanjutnya terapi diganti oral jika membaik 15mg/kg/kali untuk 5 hari berikutnya, di RS atau di rumah
TATALAKSANA RAWAT INAP
Bila keadaan klinis memburuk sebelum 24 jam, tambahkan kloramfenikol 25 mg/kg/kali IV atau IM tiap 8 jam
Bila klinis berat sejak awal pilih ampisilin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamicin
Alternatif Ceftriaxone 80-100mg/kg (1 x sehari)
Foto rontgen thorax, ulang dalam 48 jam
Bila tidak membaik, Staph infection? Empiema? Komplikasi lain?
TERAPI OKSIGEN
O2 lembab 2-4 L/menit sampai sesak hilang (nafas tidak cepat, retraksi tidak ada)
SaO2 dapat jadi panduan untuk volume O2, target > 90%
Bila stabil, mulai uji coba tanpa O2 tiap hari.
TERAPI SUPORTIF
Demam > 39 C berikan parasetamol
Bila ada wheezing berikan bronkodilator kerja cepat (2,5 mg/kali nebu salbutamol – per 4/6/8 jam sesuai derajat klinis)
Mukolitik, seperti Ambroxol, Erdostein
Cairan sesuai kebutuhan harian, disesuaikan dengan demam (naik 12% per 1o C)
KOMPLIKASI
Empiema torasis
Perikarditis dan miokarditis
Meningitis purulenta
PROGNOSIS
Secara keseluruhan, prognosis dari pneumonia adalah baik dengan pengobatan dini dan pemantauan sesuai standar.
Pneumonia memberikan respon yang baik terhadap pengobatan antimikrobial.