Pneumonia Case

70
PNEUMONIA PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN ANAK Pembimbing: dr. Ulynar Marpaung, Sp.A Penyusun : Maya Andriana 07120080027 -------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------- KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Periode 18 FEBRUARI – 27 APRIL 2013

description

LAPKAS PNEUMONIA

Transcript of Pneumonia Case

Page 1: Pneumonia Case

PNEUMONIA

PRESENTASI KASUS ILMU KESEHATAN ANAK

Pembimbing: dr. Ulynar Marpaung, Sp.A

Penyusun :Maya Andriana07120080027

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPANPeriode 18 FEBRUARI – 27 APRIL 2013

Page 2: Pneumonia Case

IDENTITAS PASIEN Nama : An. A

Tanggal lahir (umur) : 2 Juli 2012 (7 bulan)

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Manunggal Bakti RT 4/11 Kalisari, Jakarta Timur RT 04/04, Jakarta Selatan

Suku bangsa : Sunda

Agama : Islam

Pendidikan : Belum sekolah

Page 3: Pneumonia Case

IDENTITAS ORANG TUA

AYAH IBU

Nama Tn. B Ny. Y

Tanggal lahir (umur) 10 April 1985 (28 tahun) 1 Agustus 1982 (31 tahun)

Alamat Jl. Manunggal Bakti RT 4/11 Kalisari, Jakarta Timur

Jl. Manunggal Bakti RT 4/11 Kalisari, Jakarta Timur

Suku bangsa Jawa Sunda

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan Polisi (Briptu 85071182 Ditpolair Polri)

Ibu rumah tangga

Penghasilan Rp 3.000.000,00 /bulan -

Hubungan pasien dengan orang tua adalah anak kandung.

Page 4: Pneumonia Case

ANAMNESIS

Keterangan didapatkan dari Ibu kandung pasien (alloanamnesis), pada tanggal 20 Februari 2013.

Page 5: Pneumonia Case

RIWAYAT PENYAKIT (1)

Keluhan Utama:Sesak nafas sejak 1 hari SMRS

Keluhan Tambahan:Muntah sejak 2 hari SMRSDemam, batuk, dan pilek sejak 1 minggu SMRS

Page 6: Pneumonia Case

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (1)

Page 7: Pneumonia Case

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (2)

Riwayat kontak dengan orang yang batuk lama Disangkal

Riwayat penggunaan OAT Disangkal

Riwayat alergi Disangkal

Riwayat asma Disangkal

Gangguan BAB Disangkal

Gangguan BAK Disangkal

Page 8: Pneumonia Case

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (3)

Perjalanan Penyakit

Page 9: Pneumonia Case

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

Penyakit Keterangan

Faringitis / Tonsilitis Disangkal

Bronkitis Disangkal

Pneumonia Disangkal

Tuberkulosis Disangkal

Kejang Disangkal

Morbili Disangkal

Varisela Disangkal

Pertusis Disangkal

Difteri Disangkal

Malaria Disangkal

Penyakit Keterangan

Polio Disangkal

Enteritis Disangkal

Disentri Disangkal

Demam Tifoid Disangkal

Cacingan Disangkal

Operasi Disangkal

Gegar Otak Disangkal

Patah Tulang Disangkal

Reaksi Obat Disangkal

Page 10: Pneumonia Case

RIWAYAT KEHAMILAN

Perawatan antenatal Rutin dilakukan di Rumah Sakit

Penyulit Kehamilan Tidak ada penyulit selama kehamilan

Obat-obatan yang diminum Vitamin dan penambah darah

Page 11: Pneumonia Case

RIWAYAT KELAHIRAN

Persalinan : Persalinan dengan spontan per vaginamPenolong persalinan : Dokter spesialis kandungan dan kebidananMasa gestasi : 37 mingguKeadaan bayi

Berat lahir : 2700 gram Panjang badan : 48 cm Lingkar kepala : Ibu tidak ingat Nilai APGAR : Ibu tidak tahu Menurut ibu, saat lahir bayi langsung menangis, kulit bayi

berwarna kemerahan, gerakannya aktif, dan ditemukan celah pada bibir dan langit-langit mulut bayi.

Page 12: Pneumonia Case

RIWAYAT POST-NATAL Pemeriksaan oleh

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan

Keadaan anak

Sehat

Page 13: Pneumonia Case

RIWAYAT PERKEMBANGAN

Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan

Psikomotor Senyum : 2 bulan Miring : 3 bulan Tengkurap : 4 bulan Duduk : 6 bulan Merangkak : 7 bulan

Gangguan perkembangan mental/ emosi : Tidak ada

Kesimpulan: Status perkembangan sesuai usia

Page 14: Pneumonia Case

RIWAYAT MAKANAN

Usia (bulan) ASI /PASI Buah/ Biskuit Bubur Susu Makanan padat

0-2 ASI - - -

2-4 ASI - - -

4-6 ASI - - -

6-7 ASI Pisang, pepaya Bubur nestle

Nasi tim, ikan, daging, sayur wortel, kentang

Page 15: Pneumonia Case

RIWAYAT IMUNISASI

Vaksin Jumlah Pemberian Usia

BCG 1 kali 1 bulan

Hepatitis B 3 kali 0, 1, 6 bulan

DPT 3 kali 2, 4 ,6 bulan

Polio 4 kali 0, 2, 4, 6 bulan

Page 16: Pneumonia Case

DATA KELUARGA DAN CORAK REPRODUKSI

Keterangan Ayah/ wali Ibu/ wali

Pernikahan ke 1 1

Umur saat menikah 26 29

Konsanguinitas - -

Keadaan Kesehatan Sehat Sehat

Anak ke - Tanggal lahir (usia) Jenis kelamin Keterangan

1 2 Juli 2012 Laki-laki Anak Kandung

Pasien adalah anak tunggal

Page 17: Pneumonia Case

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DAN LINGKUNGAN

Ayah Kondisi ayah saat ini sehat (tidak mengalami pilek, batuk, ataupun keluhan lainnya) Riwayat batuk lama, alergi, ataupun asma disangkal Ayah tidak merokok

Ibu Kondisi ibu saat ini sehat (tidak mengalami pilek, batuk, ataupun keluhan lainnya) Riwayat batuk lama, alergi, ataupun asma disangkal Ibu tidak merokok

Anggota keluarga lainnya Tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal serumah Riwayat batuk lama, alergi, ataupun asma pada anggota keluarga lainnya disangkal

Sekitar rumah Tidak tahu

Page 18: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik dilakukan tanggal 19 Februari 2013

Page 19: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN FISIK (1)

Status Generalisata

Keadaan umum : Tampak sesak

Kesadaran : Kompos mentis

Tanda-tanda vital Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 120 kali/ menit Suhu : 38,5°C (aksila) Laju pernapasan : 60 kali/menit

Page 20: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN FISIK (2)

Data antropometri Berat badan : 8 kg Tinggi badan : 68 cm

Interpretasi status gizi Lokakarya Antropometri Depkes

1974 dan Puslitbang Gizi 1978 WFA : (8/8.5) x 100% = 94.1% HFA : (68/68) x 100% = 92,63% WFH : (8/8.5) x 100% = 94.1%

An. A (7 bulan)

Kesimpulan: status gizi baik

Page 21: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN FISIK SISTEMATIS (1)

Pemeriksaan SistematisPemeriksaan Sistematis Hasil PemeriksaanHasil Pemeriksaan

Kepala Bentuk dan ukuran Normosefali, deformitas (-)

Ubun-ubun besar Masih terbuka

Rambut & Kulit kepala Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

MataStruktur mata eksterna normal, Konjungtiva ODS tidak pucat, Sklera ODS

tidak ikterik, PBI diameter 3mm/3mm, RC langsung dan tidak langsung +/+

Telinga Serumen ADS < 50%, Membran timpani ADS intak, Sekret/pus -/-

Hidung Nafas cuping hidung +, Sekret +/+ , Septum deviasi -

Mulut Bibir Bibir tampak lembab, sianosis -

Gigi Caries tidak ada

Lidah Lidah tampak basah, tidak kotor

Faring dan tonsil Faring hipermis, T1/T1, detritus -/-, uvula ditengah, arcus faring simetris

Leher Tidak teraba pembesaran KGB

Page 22: Pneumonia Case

An. A, laki-laki, 7 bulan, dengan Pneumonia. Tidak tampak adanya sianosis, baik di sekitar hidung dan mulut ataupun ekstremitas. Tidak tampak juga adanya konjungtiva pucat

Page 23: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN FISIK SISTEMATIS (2)

Pemeriksaan SistematisPemeriksaan Sistematis Hasil PemeriksaanHasil Pemeriksaan

Thorax

Paru-Paru I : Dada statis dan dinamis simteris, Tampak retraksi subkostal, lesi kulit -

P : Stem fremitus paru kanan = kiri

P : Sonor di kedua lapang paru

A : Bronkovesikuler +/+, Ronkhi +/+

Jantung I : Ictus cordis tidak tampak

P : Ictus cordis teraba di ICS V Linea midclavicularis sinistra

P : Batas kanan : Linea sternalis dextra ICS IV

Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra

Batas kiri : ICS V Linea midclavicularis sinistra

A : Bunyi jantung I dan II normal, Gallop -, Murmur -

Page 24: Pneumonia Case
Page 25: Pneumonia Case
Page 26: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN FISIK SISTEMATIS (3)

Pemeriksaan SistematisPemeriksaan Sistematis Hasil PemeriksaanHasil Pemeriksaan

Abdomen I : Datar, lesi kulit -, tampak retraksi epigastrik

P : Supel, nyeri tekan -, hepar dan lien tidak teraba

P : Timpani pada keempat kuadran

A : Bising usus (+) kesan normal

Punggung Tidak tampak skoliosis, kifosis dan lordosis

Genitalia Tidak tampak adanya kelainan

Anus Lubang intak, tidak tampak massa yang keluar dari anus, perianal rash (-)

Anggota gerak Akral hangat, capillary refill time < 2 detik, lesi kulit (–), sianosis (-), edema (-)

Kulit Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-)

Page 27: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 28: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN PENUNJANG (1)

Pemeriksaan Darah Tepi (19 Februari 2013)Parameter Hasil Nilai Rujukan

Hematologi

Hemoglobin 11,7 gr/dl 12 - 14 gr/dl

Hematokrit 30 % 37 - 43 %

Leukosit 21.400/μl 5000 - 10.000/μl

Trombosit 507.000/μl 150.000 - 400.000 /μl

Kesan: Leukositosis dan trombositosis.

Page 29: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN URINALISA 19 Februari 2013 (2)

Parameter Hasil Nilai Rujukan

Sedimen

Leukosit 1 - 2/LPB 1 – 5/ LPB

Eritrosit 0 - 1/LPB 1 – 5/ LPB

Epitel + +

Silinder - -

Parameter Hasil Nilai Rujukan

Warna Kuning

Kejernihan Jernih Jernih

Reaksi/ pH 6,5 5 - 8,5

Berat Jenis 1,010 1,000 - 1,030

Protein - Negatif

Bilirubin - Negatif

Glukosa - Negatif

Keton - Negatif

Darah/ Hb - Negatif

Nitrit - Negatif

Urobilinogen 0,1 IU 0,1 - 1 IU

Leukosit - -

Kesan: normal

Page 30: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN DARAH TEPI 20 FEBRUARI 2013 (3)

Kesan: Leukositosis, peningkatan LED, dan limfositosis.

Parameter Hasil Nilai RujukanHematologiHemoglobin 11,7 gr/dl 12 - 14 gr/dlHematokrit 31 % 37 - 43 %Leukosit 22.300/μl 5000 - 10.000/μlTrombosit 144.000/μl 150.000 - 400.000 /μlJumlah Eritrosit 5.8 juta/μl 4 – 5 juta/μlLaju Endap Darah 74 mm/jam < 20 mm/jam

Hitung JenisBasofilEosinofilBatangSegmenLimfositMonosit

---

37 %57 %6 %

0-1 %2-4 %3-5 %

50-70 %25-40 %

2-8 %

Page 31: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN SEROLOGI/ IMUNOLOGI20 Februari 2013 (4)

Page 32: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN RADIOLOGI 21 FEBRUARI 2013 (5)

Page 33: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN DARAH TEPI23 FEBRUARI 2013 (6)

Parameter Hasil Nilai Rujukan

Hematologi

Hemoglobin 11,5 gr/dl 12 - 14 gr/dl

Hematokrit 33 % 37 - 43 %

Leukosit 8.900/μl 5000 - 10.000/μl

Trombosit 169.000/μl 150.000 - 400.000 /μl

Kesan: Normal.

Page 34: Pneumonia Case
Page 35: Pneumonia Case

TATA LAKSANA

Rawat inap

Oksigen 2 liter/menit dengan nasal kanul

IVFD KAEN 3B 12 tetes/menit (makro)

Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg

Sanmol drop 3 x 0.5 mL

Ambroxol drop 3 x 10 tetes

Inhalasi : NaCl 1 cc Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes

Page 36: Pneumonia Case

PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanactionam : bonam

Page 37: Pneumonia Case

PEMANTAUAN HARIAN PASIEN

Page 38: Pneumonia Case

19 Februari 2013 (Hari Rawat - 1, Hari Sakit - 8) 20 Februari 2013 (Hari Rawat - 2, Hari Sakit - 9)S - Demam (+)

- Sesak nafas (+)-Batuk berdahak (+) dengan dahak kuning kehijauan dan pilek (+) dengan secret kuning kehijauan.- Muntah (+) setiap mengkonsumsi ASI

- Demam (-)- Sesak nafas (+)- Batuk berdahak (+) dengan dahak kuning kehijauan dan pilek (+) dengan secret kuning kehijauan.- Muntah (-)

O KU/ Kes : Tampak sesak/CMTTV: N : 120 kali/menit S : 38,5°C P : 60 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (+), sianosis (-), sekret +/+Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (+), T1/ T1

Paru : Tampak retraksi subkostal dan epigastrium, bronkovesikuler +/+, Rh +/+, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik

KU/ Kes : Tampak sesak/CMTTV: N : 100 kali/menit S : 37,3°C P : 40 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (+), sianosis (-), sekret +/+Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (+), T1/ T1

Paru : Tampak retraksi subkostal dan epigastrium, bronkovesikuler +/+, Rh +/+, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik

A Pneumonia PneumoniaP - Rawat inap

- O2 2 liter/menit (nasal kanul)- IVFD KAEN 3B 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg - Sanmol drop 3 x 0.5 ml- Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :

• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes

- O2 2 liter/menit (nasal kanul)- IVFD RL 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg - Inj. Kalmethasone 2 mg (extra) selanjutnya 3 x 1 mg- Sanmol drop 3 x 0.5 ml STOP!!! - Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :

• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes

Lab Hematologi:Hemoglobin: 11.7 gr/dlHematokrit : 30 %Leukosit : 21.400/ µLTrombosit : 507.000/ µLUrinasila (kesan : normal)

Hematologi:Hemoglobin: 11.7 gr/dlHematokrit : 27 %Leukosit : 22.300/ µLTrombosit : 144.000/ µLHitung jenis : -/-/-/37/57/6 (kesan : limfositosis)LED : 74 mm/jamTes widal : Negatif

Page 39: Pneumonia Case

21 Februari 2013 (Hari Rawat - 3, Hari Sakit - 10) 22 Februari 2013 (Hari Rawat - 4, Hari Sakit - 11)S - Demam (-)

- Sesak nafas (+) mulai berkurang- Batuk berdahak (+) dengan dahak kuning kehijauan dan pilek (+) sudah berkurang- Muntah (-)

- Demam (-)- Sesak nafas (-)- Batuk berdahak (+) sudah berkurang dan pilek (-)- Muntah (-)

O KU/ Kes : Tampak sesak/CMTTV: N : 100 kali/menit S : 36,5°C P : 38 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (-), sianosis (-), sekret +/+Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (-), T1/ T1

Paru : Tampak retraksi subkostal, bronkovesikuler +/+, Rh +/+ (berkurang), Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik

KU/ Kes : Tambak Baik/CMTTV: N : 90 kali/menit S : 36,2°C P : 34 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (-), sianosis (-), sekret -/-Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (-), T1/ T1

Paru : Tidak tampak retraksi subkostal, bronkovesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik

A Pneumonia PneumoniaP - Rawat inap

- O2 2 liter/menit (nasal kanul)- IVFD RL 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg- Inj. Kalmethasone 3 x 1 mg - Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :

• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes

- IVFD RL 12 tetes/menit- Inj. Cefotaxime 2 x 400 mg - Inj. Kalmethasone 3 x 1 mg - Ambroxol drop 3 x 10 tetes- Inhalasi (2 x sehari) :

• NaCl 1 cc• Bromhexin HCl (Bisolvon®) 8 tetes• Fenoterol HBr (Berotec®) 8 tetes

Rencana :Aff infusZytromax PO 1 x 100 mgMucopex drop 3 x 8 tetesObservasi selama 1 hariPeriksa H2TL jika normal pasien dapat dipulangkan

Lab Foto Rontgen Thorax PAKesan : Bronkopneumonia

Page 40: Pneumonia Case

23 Februari 2013 (Hari Rawat - 5, Hari Sakit - 12)S - Batuk berdahak (+)

O KU/ Kes : Tambak Baik/CMTTV: N : 90 kali/menit S : 36°C P : 32 kali/menitHidung : Nafas cuping hidung (-), sianosis (-), sekret -/-Mulut : Sianosis (-), Faring hiperemis (-), T1/ T1

Paru : Tidak tampak retraksi subkostal, bronkovesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-Ekstremitas : Sianosis (-), akral hangat, CRT < 2 detik

A PneumoniaP - Zytromax PO 1 x 100 mg

- Mucopex drop 3 x 8 tetes- Pasien dipulangkan

Lab Hematologi:Hemoglobin: 11.5 gr/dlHematokrit : 33 %Leukosit : 8.900/ µLTrombosit : 169.000/ µLKesan : Normal

Page 41: Pneumonia Case

TINJAUAN PUSTAKA

PNEUMONIA

Page 42: Pneumonia Case

LATAR BELAKANG

Pneumonia merupakan bentuk ISPA yang mengenai paru-paru.

Pneumonia merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak di seluruh dunia.

1,4 juta anak berusia di bawah 5 tahun (balita) meninggal setiap tahun (18% dari seluruh kematian anak di seluruh dunia).

Sumber : WHO 2012.

Page 43: Pneumonia Case

DEFINISI

PNEUMONIAadalah peradangan parenkim paru yang disebabkan oleh

mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, atau parasit)Pneumonia yang disebabkan M. Tuberculosis tidak termasuk.Peradangan paru yang disebabkan oleh non-mikroorganisme

(bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan, dan lainnya) disebut pneumonitis.

*Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke-1. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.

*Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Pneumonia Komuniti. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2003.

Page 44: Pneumonia Case

ANATOMI PARU-PARU

Page 45: Pneumonia Case
Page 46: Pneumonia Case

MEKANISME PERTAHANAN PARU

Mekanisme pembersihan udara.

Pembau.

Menyaring dan membuang partikel yang terhirup.Refleks jalan napas : refleks batuk, refleks bersin.Sekresi trakeobronkial dan transport mukosilier.

Mekanisme dari pertahanan unit respirasi terminal.

Page 47: Pneumonia Case

EPIDEMIOLOGI

Penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia !!

Page 48: Pneumonia Case

FAKTOR RISIKO

Weber M, Handy F, Said M, Kartasasmita C, Kusbiyantoro. Pneumonia Balita. Jendela Epidemiologi 2010; 3: 31-36

Page 49: Pneumonia Case

KLASIFIKASI

Page 50: Pneumonia Case

ETIOLOGI

Sumber : American Association of Family Physician, Community Acquired Pneumonia, 2012.

• Penyebab pneumonia < 5 tahun paling sering virus. • Bakteri paling sering : S. Pneumoniae, H. Influenza

Page 51: Pneumonia Case

PATOGENESIS/ PATOFISIOLOGI Ada beberapa cara mikroorganisme mencapai permukaan, diantaranya:

Inhalasi Inokulasi Penyebaran melalui pembuluh darah Kolonisasi di pemukaan mukosa tersering!

Page 52: Pneumonia Case

MANIFESTASI KLINIS

Pneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari.

Pneumonia yang terjadi umumnya ringan-sedang.

Page 53: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI

Pernafasan cuping hidung Retraksi dinding dada Sianosis.

PALPASI Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit

PERKUSI Sering kali tidak dijumpai adanya kelainan Dapat terdengar suara yang meredup (pneumonia lobaris)

AUSKULTASI Terdengar suara nafas melemah dan ronki

Page 54: Pneumonia Case

DERAJAT PNEUMONIAUnicef - WHO, Pneumonia the forgotten killer, 2006

Gejala dan Tanda Derajat• Cyanosis • Kejang, letargis, tidak sadar• Tidak dapat menyusu, memuntahkan semuanya

Pneumonia Sangat Berat

• Kepala terangguk-angguk• Tarikan dinding dada• Pernapasan cuping hidung• Merintih

Pneumonia Berat

• Batuk pilek dan Nafas cepat SAJA Pneumonia RIngan

• Batuk dan pilek tanpa nafas cepat ISPA

Page 55: Pneumonia Case

DIAGNOSIS PNEUMONIA 2 bulan – 5 tahun

Gejala dan Tanda Derajat• Bila ada sesak napas• Harus dirawat dan diberikan antibiotik

Pneumonia Berat

• Tidak ada sesak napas• Ada napas cepat dengan laju napas : - > 50 kali/ menit, pada anak usia 2 bulan – 1 tahun - > 40 kali/ menit, pada anak usia 1 – 5 tahun • Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral

Pneumonia

• Tidak ada napas cepat dan sesak napas• Tidak perlu dirawat, tidak perlu diberikan antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatis.

Bukan Pneumonia

*Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke-1. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.

Page 56: Pneumonia Case

DIAGNOSIS PNEUMONIA < 2 bulan

Gejala dan Tanda Derajat• Ada napas cepat > 60 kali/ menit atau sesak napas• Harus dirawat dan diberikan antibiotik

Pneumonia Berat

• Tidak ada napas cepat dan sesak napas• Tidak perlu dirawat, tidak perlu diberikan antibiotik, hanya diberikan pengobatan simptomatis.

Bukan Pneumonia

*Ikatan Dokter Anak Indonesia. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi ke-1. Jakarta: Badan penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.

Page 57: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah perifer lengkap Leukositosis LED

C-reactive protein (CRP)

Analisis gas darah (pada pneumonia berat)

Pemeriksaan radiologis : Foto thorax PA

Pemeriksaan mikrobiologis : kultur darah hanya + pada 10-30% kasus

Page 58: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

Infiltrat interstisial peningkatan corakan bronkovaskular.

Infiltrat alveolar konsolidasi paru dengan air bronchogram. Konsolidasi dapat mengenai 1 lobus, disebut dengan pneumonia lobaris, atau terlihat sebagai lesi tunggal yang biasanya cukup besar, berbentuk sferis, berbatas yang tidak terlalu tegas, dan menyerupai lesi tumor paru, dikenal sebgai round pneumonia.

Bronkopneumonia gambaran difus merata pada kedua paru, berupa bercak-bercak infiltrate yang dapat meluas hingga daerah perifer paru, disertai dengan peningkatan corakan peribronkial.

Page 59: Pneumonia Case

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

BRONKOPNEUMONIA

Page 60: Pneumonia Case
Page 61: Pneumonia Case

TATA LAKSANA Terapi kausal : antibiotik adekuat (7-10 hari).

Terapi suportif : puasa, pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi gangguan asam-basa, dan lainnya.

Indikasi rawat inap (berdasarkan berat-ringannya penyakit) : Toksik Distres pernafasan Tidak mau makan atau minum Ada penyakit dasar yang lain Komplikasi Pertimbangkan usia pasien

Page 62: Pneumonia Case

TATALAKSANA RAWAT JALAN

Pneumonia Ringan Antibiotik pilihan: golongan beta laktam (amoksisilin) dan

kotrimoksasol (pilih salah satu). Dosis amoksisilin yang diberikan adalah 25 mg/kgBB Dosis kotrimoksasol adalah 4 mg/kgBB

Page 63: Pneumonia Case

TATALAKSANA RAWAT JALAN

Tindak lanjut Kontrol setelah 2 hari (atau lebih cepat jika keadaan anak

memburuk) jika : Membaik maka lanjutkan antibiotik sampai total

pengobatan 3 hari. Menetap maka ganti antibiotik. Memburuk maka rawat inap.

Page 64: Pneumonia Case

TATA LAKSANA RAWAT INAP

Pneumonia BeratAntibiotik lini pertama: antibiotik golongan beta-laktam,

kloramfenikol, atau sefalosporin (generasi III dan IV).Ampisillin/Amoksisilin 25-50 mg/kg/kali secara IV/IM per 6

jam. Pemantauan per 24 jam selama 72 jam pertama. Bila membaik lanjutkan sampai 5 hari. Selanjutnya terapi diganti oral jika membaik 15mg/kg/kali untuk 5 hari berikutnya, di RS atau di rumah

Page 65: Pneumonia Case

TATALAKSANA RAWAT INAP

Bila keadaan klinis memburuk sebelum 24 jam, tambahkan kloramfenikol 25 mg/kg/kali IV atau IM tiap 8 jam

Bila klinis berat sejak awal pilih ampisilin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamicin

Alternatif Ceftriaxone 80-100mg/kg (1 x sehari)

Foto rontgen thorax, ulang dalam 48 jam

Bila tidak membaik, Staph infection? Empiema? Komplikasi lain?

Page 66: Pneumonia Case

TERAPI OKSIGEN

O2 lembab 2-4 L/menit sampai sesak hilang (nafas tidak cepat, retraksi tidak ada)

SaO2 dapat jadi panduan untuk volume O2, target > 90%

Bila stabil, mulai uji coba tanpa O2 tiap hari.

Page 67: Pneumonia Case

TERAPI SUPORTIF

Demam > 39 C berikan parasetamol

Bila ada wheezing berikan bronkodilator kerja cepat (2,5 mg/kali nebu salbutamol – per 4/6/8 jam sesuai derajat klinis)

Mukolitik, seperti Ambroxol, Erdostein

Cairan sesuai kebutuhan harian, disesuaikan dengan demam (naik 12% per 1o C)

Page 68: Pneumonia Case

KOMPLIKASI

Empiema torasis

Perikarditis dan miokarditis

Meningitis purulenta

Page 69: Pneumonia Case

PROGNOSIS

Secara keseluruhan, prognosis dari pneumonia adalah baik dengan pengobatan dini dan pemantauan sesuai standar.

Pneumonia memberikan respon yang baik terhadap pengobatan antimikrobial.

Page 70: Pneumonia Case