Pleno Modul 2 Kel. 5 Cemput
-
Upload
sarah-eisya -
Category
Documents
-
view
60 -
download
0
Transcript of Pleno Modul 2 Kel. 5 Cemput
Tutor : dr. Yusnam Syarief, PAK
KELOMPOK 5 Irma Nurjanah (2010730141)* Novandra H. (2010730150) Sakinah J.H S (2010730160) * Sarah E. P. (2010730161) Nurjamilatunnisa (2010730152) *Rio O.(2010730156) Fuaf Filardi (2010730137) *Hasanah (2010730139) Suwanda Hendrawan (2010730163)
Skenario Seorang pria 68 tahun, masuk rumah sakit dengan
keluhan produksi kencing berkurang. Gejala ini disertai muntah-muntah, merasa sangat lemas dan malaise. Dua minggu sebelumnya penderita merasa sangat lemas dan sakit seluruh tubuh, terutama lengan dan kaki, dan penderita minum obat untuk mengurangi rasa sakit tersebut.
Kata/ Kalimat kunci
Laki-laki 68 tahun produksi kencing berkurang Muntah-muntah dan malaise 2 minggu sebelumnya sakit terutama lengan dan kaki Pernah minum obat
Pertanyaan-Pertanyaan1. Jelaskan mekanisme muntah! 2. Jelaskan hubungan malaise dan lemas dengan produksi kencing berkurang, dan mengapa nyeri extrimitas! 3. Jelaskan hubungan jenis kelamin dan umur dengan kemih berkurang? 4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi GFR! 5. Jelaskan bagaimana hubungan riwayat minum obat dengan kencing menurun dan jelaskan obat-obat yang dapat mengganggu fungsi ginjal! 6. Jelaskan penyebab oliguria! 7. Sebutkan penyakitpenyakit yang menyebabkan kencing berkurang ! 8. Jelaskan DD!
oliguria
Pernah minum obat
Muntahmuntah dan malaise
Laki-laki, 68 tahun
2 minggu lalu sakit lengan dan kaki
DD
GGA
ATN
Hiperplasia Prostat
Teori Obstruksi Tubulus
Aliran darah ke glomerulus berkurang
Teori Vaskuler
Meningkatnya tekanan Intratubular
GRF menurun
Vasokontriksi Arteriol afferen
Hipovolemi Hipotensi Aktifasi saraf simpatis
Sistem Saraf simpatisVasopressin
Angiotensi n II GAGAL
Oliguria
Angiotensin II
Teori KebocoranReabsorpsi air dan natrium terganggu Protein dan sel darah merah ke tubulus
Air ke tubulu s distal sedikit
Cairan interstisial
Kerusakan Glomerulus
Etiologi GGA Hipovolemia: Kehilangan darah/ plasma , perdarahan Vasodilatasi sistemik: Sirosis hati. Pre Renal Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung
Renal
Kelainan glomeroulus, Reaksi imun, Hipertensi maligna, Kelainan tubulus Kelainan interstisial, Kelainan vaskuler
Post Renal
Obstruksi intra renal: Instrinsik, pelvis renalis Obstruksi ekstra renal: ureter, vesika urinaria, uretra
Patomekanisme GGAGGA PraRenal Suplai darah aliran darah ke ginjal GFR oliguria GGA Renal Kerusakan nefron ginjal GFR oliguria GGA PostRenal Terjadi sumbatan di sistem pengumpul urin (kaliks uretra) ada umpan balik negatif GFR oliguria
Klasifikasi ATN berdasarkan EtiologiTipe iskemik merupakan kelanjutan GGA prarenal (hipoperfusi ginjal yang berkepanjangan )
terjadi karena bahan nefotoksik seperti: Tipe merkuri, karbon tetraklorid, neomisin, nefrotoksik kanamisin, gentamisin dan lain-lain. terjadi akibat : mioglobinaria, hemolisis intravascular, malaria, sepsis dan lain sebagainya
Tipe kombinasi
Patogenesis ATNIskemia Cedera sel tubulus
reversibel VASOKONSTRI KSI Reninangiotensin endotelin NO PGI Hilangnya polaritas terlepas
ireversibel Nekrosis Apoptosis
penyaluran natrium di distal umpan balik tubuloglomerulus
Obstruksi oleh silinder tekanan intratubulus
Kebocoran balik tubulus aliran tubulus
Penurunan GFR oliguria
Etiologi Hiperplasia ProstatHingga sekarang masih belum diketahui secara pasti beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasi prostat erat kaitannya dengan peningkatan dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging.
Pembesaran prostat
penyempitan lumen uretra pars prostatika
menghambat aliran urine
Patofisiologi Hiperplasia Prostat
Gejala KlinisGGA -Oliguria, anuria -Mual dan muntah. -bingung, cemas dan gelisah, mengantuk. -Nyeri di bagian belakang atau nyeri panggul. -edema paru terjadi pada penderita yang mendapat terapi cairan, asidosis metabolik. ATN -Oliguria -Pembengkakan ginjal secara menyeluruh, akibat retensi cairan -Mual dan muntah -Terjadinya penurunan kesadaran -Pucat (anemia) -Edema -Hipertensi -Letargi Hiperplasia Prostat -Pancaran miksi yang lemah -Miksi terputus -Menetes pada akhir miksi -Rasa belum puas sehabis miksi -Bertambahnya frekuensi miksi -Nokturia -Miksi sulit ditahan (Urgency) -Disuria (Nyeri pada waktu miksi)
Pemeriksaan penunjangGGA -Tes fungsi ginjal -Urinalisis -Berat jenis urin meningkat -Glukosuria tanpa glikemia -Protein dalam urin -USG untuk melihat anatomi ginjal -Biopsi ginjal dan ditunjang -pemeriksaan serologi ATN -Kadar ureum -Kreatinin serum -Biopsy ginjal -Urinalisis dan mikrosopik Sel-sel tubular - Proteinuri . -Osmolaritas Urine -Elektrolit urinary -Pemeriksaan darah -Renal ultrasound Hiperplasia Prostat -Pemeriksaan residu urin -sisa urin post miksi -Pemeriksaan pancaran urin/flow rate -Pemeriksaan laboratorium -Pemeriksaan pencitraan
PenatalaksanaanGGA -hipovolemia=infus garam faal. Bila oliquria bertahan= dopamine dosis rendah untuk timbulkan vasodilatasi a renalis. -dopamine 1-5 mcg/kg/menit dan 80 mg furosemide IV sbg dosis awal ATN -Perbaikan keseimbangan cairan dan elektrolit kadang dibantu dengan dialisis -Obat infeksi istemik dgn antibiotika/ antivirus - Kortikostreroid (prednison, siklosfosfamid Hiperplasia Prostat -Observasi -Obat yang digunakan berasal dari phitoterapi (misalnya : Hipoxis rosperi, serenoa repens, dll), gelombang alfa blocker dan golongan supresor androgen
KesimpulanBerdasarkan skenario tersebut, kami mendiagnosis sementara pasien tersebut menderita Gangguan Ginjal Akut berdasarkan keluhan yang terdapat pada skenario. Namun, untuk memastikan diagnosis tersebut, diperlukan anamnesis yang lebih detail dan pemeriksaan penunjang lebih lanjut.
Daftar PustakaGuyton,A.C & Hall,J.E.(1996).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.(ed.9).Jakarta:EGC Price,S.A & Wilson, L.M. (1994).Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (ed.4).Jakarta.EGC Sabiston, David C. 1994. Hipertrofi Prostat Benigna, Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sitem, Edisi 2. Jakarta : ECG. Suyono, S. (2001).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. (ed.3).Jakarta:FKUI.
Daftar PustakaTambayong, Jan. 1999. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Tjokronegoro. Arjatmo. Ilmu Penyakit Dalam . Jilid II. 2004. Gaya Baru : Jakarta http://www.nlm.nih.gov/medlineplus. Acute tubular necrosis. Diakses : 26 April 2012 http://medicastore.com/penyakit/626/Hiperfosfatemia. html Diakses : 26 April 2012