Pleno Immunodefisiensi Kel.1

17
PLENO MODUL 2 IMUNODEFISIENSI KELOMPOK 1 Andi Cindy Indriyani 14 777 001 Siti Hardianti 14 777 006 I Wayan Kristian 14 777 011 Ni Luh Putu Setyawati 14 777 016 Karmila Sari Sulhaji 14 777 021 Fishal 14 777 026 Nuriyah Fitriana 14 777 031 Alifa Magfira 14 777 036 Ni Ketut Garnis 14 777 041 Safirah Furqani 14 777 046 Dewi Sartika Muliadi 11 777 038 Mei Andani Listiani 11 777 048 Fatqur Rahman 11 777 010 Tutor: dr. Seniwaty Ismail, Sp.KK

description

laporan tutorial

Transcript of Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Page 1: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

PLENO MODUL 2IMUNODEFISIENSI

KELOMPOK 1Andi Cindy Indriyani 14 777 001

Siti Hardianti 14 777 006I Wayan Kristian 14 777 011

Ni Luh Putu Setyawati 14 777 016Karmila Sari Sulhaji 14 777 021

Fishal 14 777 026Nuriyah Fitriana 14 777 031

Alifa Magfira 14 777 036Ni Ketut Garnis 14 777 041Safirah Furqani 14 777 046

Dewi Sartika Muliadi 11 777 038Mei Andani Listiani 11 777 048

Fatqur Rahman 11 777 010

Tutor: dr. Seniwaty Ismail, Sp.KK

Page 2: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

SKENARIO 1

Seorang laki-laki bujangan berumur 26 tahun, yang tinggal di asrama perusahaan, datang datang ke puskesmas dengan keluhan gatal disela jari tangan dan kaki, yang terutama dirasakan pada malam hari. Keadaan ini mulai 14 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan papul-papul kemerahan disela jari tangan dan kaki. Diagnosis dokter adalah scabies.Ia juga mengeluh 3 bulan orang dia menderita berak encer dan penurunan berat bdan lebih 10 kg. kadang demam tapi hanya beberapa jam penderita mengeluh sering batuk lendir, batuk berdarah dan disertai sesak napas. Sebelumnya ia adalah laki-laki yang sehat.

Page 3: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Kata kunci

Laki-laki 26 tahunGatal disela jari tangan dan kakiDirasakan malam hariPapul-papul kemerahan disela jari tangan dan kakiBerak encerPenurunan berat badanBatuk berlendirBaduk berdarahSesak napas

Page 4: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

pertanyaan

1. Pengertian imunodefisiensi dan klasifikasi2. Patomekanisme gejala3. Diferential diagnosis a. HIV

Page 5: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

MIND MAP

Immunodefisiensi

Primer

Sekunder

Humoral Selular

DD

HIV

Syndrome digeorge

syndrome

Page 6: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

hiperperistaltik

Produksi sputum

Asam Arakhidonat

Malnutrisi

SESAKEspektorasi darah dalam

dahak

Rangsangan sputumProstaglandin

DEMAM BATUK BERLENDIR

BATUK BERDARAH

↓ berat badan

↑ HistaminBronkiekstasi hipervaskulari

sasi Pelebaran p.

darah

↑ Sekresi sel goblet

IL-1,IL-6, TNFa, IFNa

DIARE

Otot polos kontraksi

Pngluaran Cl,Na dari sel

ke lumen usus

Sel Mast↑ Sekresi Mukus

Merusak parenkim paru-paru

Makrofag Berkmbgbiak dlm usus

Merangsang epitel usus

Infeksi Bakteri, Virus Protozoa

Page 7: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

HIV/AIDS

Page 8: Pleno Immunodefisiensi Kel.1
Page 9: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Definisi Epidemiologi Etiologi Gejala klinis

HIV (human imunodeficiency virus) merupakan patogen yang menyerang sistem imun manusia, terutama semua sel yang memiliki penanda CD4+ di permukaannya seperti makrofag dan limfosit T. stage akhir dari HIV adalah AIDS

Sumber penularan:1. Kontak seksual2. Darah3. Jarum suntik4. Vertikal dari ibu

ke janin atau bayi lewat infeksi prtum, parinatal atau air susu ibu

Tahap I : Penyakit HIV tdk menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.Tahap II : (meliputi manifestasi mococutaneous minor dan infeksi–infeksi saluran pernafasan bagian atas yg tdk sembuh–sembuh.Tahap III : (meliputi diare kronis yg tdk jelas penyebabnya yg berlangsung lebih dr 1 bulan, infeksi bakteri yg parah, dan TBC paru-paru, atauTahap IV : (meliputi Toksoplasmosis pd otak, candidiasis pd saluran tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan sarkoma Kaposi).

Page 10: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Epidemiologi

Di dunia, 35 jt orang derita HIV-AIDS (2013), 2 jt orang baru terinfeksi (2014) dan 1,2 jt kematian akibat AIDS (2014). (WHO)

Di indonesia, 1987-2014 terdapat 150.296 orang dengan HIV, 55.799 orang AIDS dan kematian 9.796 orang. (Ditjen PP & PL Kemenkes RI)

Di Sulawesi Tengah, 1987-2014 terdapat 404 orang dengan HIV, 257 AIDS. (Ditjen PP & PL Kemenkes RI)

Page 11: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Data penderita infeksi HIV (1987-2014) sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI

Page 12: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

10 Prov. dengan AIDS terbanyak (1987-2014)sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI

Page 13: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Penderita AIDS menurut jenis pekerjaan (1987-2014) sumber: Ditjen PP & PL Kemenkes RI

Page 14: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Patomekanisme HIV

Page 15: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Diagnosis penatalaksanaan Prognosis

1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik3. Pemeriksaan

penunjang

1. Pencegahan penularan HIV

2. Pengobatana. Pengobatan

suportifb. Pengobatan infeksi

oportunistikc. Pengobatan ARV

Para peneliti telah mengamati 2 pola umum penyakit pada anak yang terinfeksi HIV. Sekitar 20% dari anak-anak mengembangkan penyakit serius pada tahun pertama kehidupan, sebagian besar anak-anak ini meninggal pada usia 4 tahun. Perempuan yang terinfeksi HIV dan terdeteksi dini serta menerima pengobatan yang tepat, bertahan lebih lama daripada pria. Orang tua yang didiagnosis HIV tidak hidup selama orang muda yang memiliki virus ini. Meskipun ada upaya yang signifikan, namun tidak ada vaksin yang efektif terhadap HIV. Penderita HIV/AIDS menurut buku saku dasar patologi oleh Satanley L. Robbins adalah jika tidak diobati, penderita AIDS akan meninggal dalam waktu kira-kira 20 bulan, jika diobati dengan baik akan dapat bertahan lebih lama.

Page 16: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

Komplikasi Pencegahan

Pneumonia Sarkoma kapositoksoplasmosi

1. Pencegahan dari penularan seksual2. Pencegahan penularan melalui

transfusi darah3. Pencegahan penularan dari ibu ke

anak

Page 17: Pleno Immunodefisiensi Kel.1

TERIMA KASIH