Pkmm Straw

19
A. JUDUL : PELATIHAN MENGOLAH BUAH STRAWBERRY (FRAGARIA X ANANASSA) BAGI KELOMPOK TANI STARWBERRY GIRI AMERTHA” DESA CANDIKUNING. B. LATAR BELAKANG MASALAH Provinsi Bali merupakan provinsi yang kaya akan tanaman mulai dari tanaman pangan, buah-buahan, sampai pada tanaman hias. Masing-masing kabupaten di Bali memiliki tanaman khas tersendiri yang bisa tumbuh sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tersebut. Kita lihat saja di Kabupaten Tabanan yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali, yang terletak di bagian tengah sampai selatan Pulau Bali. Kabupaten ini merupakan daerah penghasil strawberry satu-satunya di Provinsi Bali. Salah satu desa yang merupakan penghasil strawberry di Tabanan yaitu Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Strawberry merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Stawberry termasuk tanaman marga ananasa. Jenis strawberry yang banyak terdapat di kabupaten Tabanan adalah varietas Fragaria X Ananasa yang sesuai pada kondisi daerah tanam yang berhawa sejuk dengan suhu 23-26 0 C dengan ketinggian 900 m di atas permukaan air laut. Tanaman starwberry jenis Fragaria X Ananasa mempunyai ciri berbentuk bulat dan lonjong menyerupa jantung, buah yang matang kulitnya berwarna merah terang, daging buahnya berwarna merah dengan rasa manis. Setiap buah berisi lebih dari 2000 biji yang ukurannya kecil-kecil, setiap tanaman dapat mengandung 20an buah,setiap 1 buah strawberry mempunyai bobot kurang lebih 5-10 gram, dan umur 2 bulan pohonya sudah dapat berbuah dan panennya antara 60 sampai 90 hari

Transcript of Pkmm Straw

A. JUDUL : PELATIHAN MENGOLAH BUAH STRAWBERRY (FRAGARIA X

ANANASSA) BAGI KELOMPOK TANI STARWBERRY “GIRI AMERTHA”

DESA CANDIKUNING.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Provinsi Bali merupakan provinsi yang kaya akan tanaman mulai dari tanaman

pangan, buah-buahan, sampai pada tanaman hias. Masing-masing kabupaten di Bali

memiliki tanaman khas tersendiri yang bisa tumbuh sesuai dengan syarat tumbuh

tanaman tersebut. Kita lihat saja di Kabupaten Tabanan yang merupakan salah satu

kabupaten di Provinsi Bali, yang terletak di bagian tengah sampai selatan Pulau Bali.

Kabupaten ini merupakan daerah penghasil strawberry satu-satunya di Provinsi Bali.

Salah satu desa yang merupakan penghasil strawberry di Tabanan yaitu Desa

Candikuning, Kecamatan Baturiti.

Strawberry merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Stawberry

termasuk tanaman marga ananasa. Jenis strawberry yang banyak terdapat di kabupaten

Tabanan adalah varietas Fragaria X Ananasa yang sesuai pada kondisi daerah tanam

yang berhawa sejuk dengan suhu 23-260C dengan ketinggian 900 m di atas permukaan

air laut. Tanaman starwberry jenis Fragaria X Ananasa mempunyai ciri berbentuk

bulat dan lonjong menyerupa jantung, buah yang matang kulitnya berwarna merah

terang, daging buahnya berwarna merah dengan rasa manis. Setiap buah berisi lebih

dari 2000 biji yang ukurannya kecil-kecil, setiap tanaman dapat mengandung 20an

buah, setiap 1 buah strawberry mempunyai bobot kurang lebih 5-10 gram, dan umur 2

bulan pohonya sudah dapat berbuah dan panennya antara 60 sampai 90 hari setelah

pangkas dan tiap tanaman dapat menghasilkan 0,3 kg buah. Tanamannya bisa hidup

dan berbuah sampai umur 2 tahun.

Buah strawberry mengandung vitamin C dan vitamin A. Serat dalam buah sangat

penting bagi tubuh. Kandungan antioksidan dalam strawberry tersebut sudah diyakini

kalangan luas sebagai pelindung sel dari radikal bebas penyebab penyakit degeneratif,

seperti penyakit jantung, kanker, dan beberapa penyakit akibat penuaan. Selain itu,

strawberry juga mengandung energi : 50 Kalori, protein : 1 gram , karbohidrat : 11.65

gram, serat : 3.81 gram , kalsium : 23.24 mg, besi : 0.63 mg, magnesium :16.60 mg,

pospor : 31.54 mg, kalium : 44.82 mg , selenium : 1.16 mg, vitamin C : 94.12 mg,

folat : 29.38 mcg, Vitamin A : 44..82 IU

Buah strawberry merupakan salah satu jenis buah yang mudah rusak, sehingga

pada saat panen raya banyak petani strawberry mengalami kerugian akibat banyaknya

buah yang tidak terjual karena terlanjur membusuk. Berbagai upaya dilakukan oleh

petani strawberry di Desa Candikuning untuk mengatasi permasalahan tersebut,

diantaranya dengan menyimpan buah strawberry dalam lemari pendingin untuk

memperpanjang masa penyimpanannya. Namun usaha tersebut sia-sia, karena tidak

memberikan pengaruh yang signifikan.

Selain dikonsumsi segar, sebenarnya buah strawberry juga dapat diolah menjadi

beberapa produk antara lain sirup, selai, dan manisan yang memiliki nilai ekonomis

lebih tinggi. Sirup, selai, serta manisan dibuat dengan mengolah daging buah strwberry.

Produk-produk olahan buah strawberry ini dapat disimpan dalam kurun waktu

yang lebih lama dibandingkan dengan buah strawberry segar. Sehingga, dengan

mengolah buah strawberry dapat mengatasi permasalahan petani strawberry pada saat

panen raya yaitu buah strawberry yang cepat busuk. Selain itu juga, pengolahan buah

strawberry ini dapat dijadikan sebagai unit usaha berskala rumah tangga yang

menghasilkan profit. Namun, yang menjadi kendala disini adalah pengetahuan

masyarakat tentang cara mengolah buah strawberry masih sangat minim.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis telah mengadakan wawancara dengan

kepala desa dan kelompok tani strawberry yang ada di Desa Candikuning pada tanggal

10 April 2010. Dari hasil wawancara, penulis melihat masyarakat sangat antusias dan

mengharapkan adanya bantuan pelatihan untuk mengolah buah strawberry, agar hasil

panen para petani memiliki nilai guna yang lebih tinggi, tidak terbuang percuma akibat

buah membusuk. Pelatihan yang terkait dengan pengolahan buah strawberry sampai

saat ini belum pernah diadakan sama sekali di Desa Candikuning.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengupayakan untuk melakukan

pelatihan terkait dengan pengolahan buah strawberry menjadi sirup, selai, dan manisan

strawberry yang bertempat di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten

Tabanan. Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat memproduksi produk

olahan buah strawberry yang memiliki masa penyimpanan dan nilai jual lebih tinggi,

sehingga dapat mengurangi kerugian saat panen raya dan meningkatkan pendapatan

mereka

C. PERUMUSAN MASALAH

Pengolahan buah strawberry menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis

tinggi ini dilakukan guna menghindari kerugian akibat turunnya harga buah strawberry

saat panen raya dan buah yang cepat membusuk, agar dapat meningkatkan pendapatan

para petani strawberry.

Rumusan masalah yang diangkat terkait dengan latar belakang tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah teknik mengolahan buah strawberry menjadi produk olahan

berupa sirup, selai, dan manisan yang lebih tahan lama ?

2. Bagaimanakah cara mengemas dan memasarkan produk olahan berbahan baku

buah strawberry berupa sirup, selai, dan manisan di pasaran?

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan umum dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu

memberikan gambaran tentang buah strawberry yang selain bisa disajikan langsung

untuk dimakan juga bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Sehingga,

dengan adanya pelatihan ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya

kelompok masyarakat tani strawberry “Giri Amertha” Desa Candikuning, Kecamatan

Baturiti, Kabupaten Tabanan.

Tujuan khusus dari program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini

adalah sebagai berikut :

1. Mengolahan buah strawberry menjadi produk olahan berupa sirup, selai, dan

manisan yang memiliki masa penyimpanan lebih lama kepada masyarakat tani

Strawberry “Giri Amertha” Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten

Tabanan untuk meningkatkan pendapatan mereka.

2. Untuk mengetahui teknik mengemas dan memasarkan produk olahan berbahan

baku buah strawberry seperti sirup, selai, dan manisan agar diminati di pasaran.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Hasil Program Kreativitas Mahasiswa yang dilaksanakan dalam bentuk

pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan menambah

pengetahuan serta keterampilan para petani strawberry khususnya kelompok tani

strawberry “Giri Amertha” di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten

Tabanan tentang teknik pengolahan buah strawberry menjadi produk olahan berupa

sirup, selai, dan manisan. Disamping itu juga, diharapkan terbentuknya kelompok-

kelompok petani pengolah buah strawberry berskala rumah tanggga secara mandiri dan

berkesinambungan, sehingga nantinya diharapkan :

a) Memproduksi produk olahan buah strawberry yang lebih awet dibandingkan

buah strawberry segar

b) Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Candikuning

c) Dapat menciptakan lapangan kerja dan menyerap banyak tenaga kerja, sehingga

kesejahtraan masyarakat akan menjadi lebih mapan.

d) Dapat dijadikan sebagai salah satu industri berskala rumah tangga sehingga

dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Adapun kegunaan dari pelatihan mengolah buah strawberry bagi kelompok tani

strawberry “Giri Amertha” di Desa Candikuning adalah sebagai berikut :

1. Pengoptimalan Potensi Buah Strawberry

Buah strawberry selama ini hanya dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Hal

ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan buah strawberry masih jauh dari optimal.

Pada saat panen raya, harga buah strawberry di pasaran sangat murah. Selain itu

juga buah strawberry sangat cepat busuk sehingga para petani strawberry sering

mengalamai kerugian. Padahal buah strawberry dapat diolah menjadi berbagai

macam produk yang dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Dengan adanya

pelatihan ini maka masyarakat akan mengetahui bahwa buah strawberry ini

memiliki daya jual yang tinggi dipasaran setelah diolah menjadi berbagai macam

produk seperti sirup, selai, dan manisan. Dengan demikian, para petani strawberry

Desa Candikuning akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.

2. Pemberdayaan Masyarakat

Pengenalan teknik pengolahan buah strawberry menjadi produk olahan

makanan dan minuman akan membangkitkan gairah petani buah strawberry dalam

membudidayakan buah strawberry. Hal ini tentu akan mengoptimalkan peluang

kerja bagi petani di Desa Candikuning. Kegiatan ini secara tidak langsung akan

meningkatkan nilai jual buah strawberry yang berimbas pada peningkatan

pendapatan masyarakat kelompok tani strawberry

3. Dampak sosial secara nasional

Saat ini pengolahan buah dan limbah kulit strawberry di Desa Candikuning

masih sangat minim dan kurang mendapat perhatian dari masyarakat setempat dan

pemerintah. Dengan adanya pelatihan teknik pengolahan buah dan limbah kulit

strawberry menjadi produk olahan makanan dan minuman yang bernilai ekonomis

lebih tinggi, diharapkan para petani mampu menghasilkan produk berbahan baku

buah strawberry dalam jumlah yang banyak dan berkualitas tinggi serta mampu

menembus pasar global. Diharapkan dengan pelatihan ini kelompok tani

strawberry “Giri Amertha” Desa Candikuning mampu meningkat taraf hidup

mereka.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Desa Candikuning adalah salah satu desa penghasil buah strawberry terbesar

wilayah Kabupaten Tabanan. Buah strawberry dari desa tersebut merupakan salah satu

hasil perkebunan yang mempunyai prospek cerah. Tetapi petani setempat masih

memiliki kendala dalam meningkatkan produktivitasnya. Masyarakat yang berpotensi

menjadi sasaran dalam program kreativitas ini adalah masyarakat petani strawberry di

Desa Candikuning, khususnya Kelompok tani strawberry “Giri Amertha” Jumlah

penduduk Desa Candikuning 71.322 jiwa dimana yang produktif sebanyak 49.237 jiwa

(Pemkab. Tabanan, 2005). Potensi jumlah pengguna/penerima manfaat langsung dari

pelatihan ini adalah penduduk masyarakat Candikuning yang bermata pencaharian

sebagai petani strawberry sebanyak 23.871 jiwa. Petani strawberry ini terbagi menjadi

47 kelompok tani dengan rata-rata jumlah anggota 500 orang. Salah satu kelompok tani

yang terdapat di Desa Candikuning yaitu Kelompok Giri Amertha

Berdasarkan observasi yang dilakukan tim PKMM di Desa Candikuning,

Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada kelompok tani strawberry, pada saat

panen raya harga buah strawberry berkisar antara Rp 15.000,-/Kg sampai Rp

25.000,-/Kg. Secara Normal, buah strawberry hanya mampu bertahan 1,5 hari.

Selebihnya, buah akan membusuk dan rasanya pun tidak enak. Masalah inilah yang

terjadi pada petani strawberry di Desa Candikuning. Hal ini menyebabkan para petani

membuang buah strawberry yang telah busuk dan tidak layak dijual. Namun jika dilihat

dari segi fisik, strawberry yang dibuang dapat diolah menjadi berbagai macam produk

makanan ataupun minuman yang tentunya bernilai ekonomis lebih tinggi dan dapat

dinikmati dalam jangka waktu yang lebih lama.

Observasi dan dialog yang dilakukan penulis dengan pihak aparat desa dan

masyarakat petani strawberry terkait dengan masalah tersebut, mendapatkan data

sebagai berikut.

1. Kurangnya bantuan berupa pelatihan, pembinaan dari pihak terkait

terhadap pengolahan buah dan limbah kulit strawberry agar masa

penyimpanannya lebih lama.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat setempat mengenai cara mengolah

buah dan limbah kulit strawberry menjadi produk yang lebih tahan lama.

3. Aparat desa dan masyarakat setempat sangat mengharapkan adanya

pelatihan, pembinaan terkait dengan pengolahan buah dan limbah kulit

strawberry menjadi produk yang lebih tahan lama.

Kondisi seperti ini jelas sangat memprihatinkan bagi petani strawberry,

mengingat jika potensi ini dikelola dengan baik tentu penghasilan yang didapat petani

strawberry bisa berlipat ganda. Disamping itu, potensi pariwisata yang baik dapat lebih

mendukung potensi ini, sehingga dapat menjadikan Desa Candikuning sebagai sentral

perkebunan, industri pengolahan buah strawberry serta pariwisata yang berpengaruh di

Bali.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Metode yang digunakan dalam program kreativitas mahasiswa ini yaitu

metode kerja kolaborasi antara mahasiswa dengan masyarakat setempat dan pihak Desa

Candikuning serta pihak terkait lainnya yang mendukung pelaksanaan program

kreativitas mahasiswa ini. Selain itu, penulis juga menggunakan metode sebagai

berikut.

1. Metode Observasi dan Wawancara

Penulis mengadakan pengamatan di Desa Candikuning. Observasi dilakukan

setelah memperoleh izin dari pihak-pihak terkait. Selain observasi, penulis juga

melakukan wawancara dengan pihat terkait guna mendukung pengumpulan data

awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

Untuk kedepannya pun, jika program telah terlaksana maka akan diadakan

observasi dan wawancara lanjutan terkait untuk memperoleh informasi tindak

lanjut kegiatan yang dilakukan masyarakat dari hasil penelitian. Observasi juga

dilakukan setelah pelatihan yang bertujuan untuk mengetahui manfaat hasil

pelatihan

2. Metode Penyuluhan dan Pelatihan

Penulis mengadakan penyuluhan dan pelatihan mengolah buah dan limbah kulit

strawberry menjadi produk yang lebih tahan lama. Pelatihan dilaksanakan

sebanyak 3 kali pertemuan, yang diikuti oleh lebih kurang 30 orang dari

kelompok tani “Giri Amertha” Desa Candikuning. Penyuluhan dan pelatihan ini

dilakukan secara bertahap dengan harapan pelatihan dapat terlaksana secara

optimal.

Program ini dilaksanakan dengan format sebagai berikut :

a. Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi :

1. Menyiapkan alat dan bahan antara lain :

Buah strawberry yang sudah matang (10 Kg)

Gula Pasir

Blender

Saringan atau kain kasa

Baskom

Panci

Botol kaca bersih

Botol plastik bersih

Nampan plastik

Kompor

Sendok

2. Menyiapkan tempat pelatihan

3. Mohon surat pengantar dari rektor Undiksha

4. Mohon izin dan melakukan kerjasama dengan kelompok tani strawberry

“Giri Amertha” dan Kepala Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti,

Kabupaten Tabanan.

5. Menyiapkan peserta

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi :

1. Pembukaan Pelatihan

2. Pelatihan mengolah buah dan limbah kulit strawberry menjadi sirup, selai,

dan manisan

Metode atau proses yang dikembangkan dalam program pelatihan ini adalah

metode yang telah ada dengan beberapa modifikasi agar dapat dilakukan

secara mandiri oleh para petani strawberry. Berikut akan disajikan prosedur

membuat sirup, selai, dan manisan dari buah strawberry.

Pembuatan sirup strawberry

Alat dan bahan yang diperlukan:

Alat: Baskom, corong, kain saring atau kain blancu, botol kaca dan

tutupnya yang sudah disterikan, kompor, sendok, blender, dan panci

Bahan: Buah strawberry segar, gula pasir, asam sitrat, natrium benzoat,

garam dapur dan air.

Cara pembuatan sirup strawberry:

Pilih Buah strawberry yang telah tua kemudian cuci bersih. Kupas kulit

strawberry hingga bersih. Potong buah menjadi 2 bagian kemudian

hancurkan dengan blender. Tambahkan air, gula pasir, natrium benzoat,

asam sitrat, garam dapur, dan air secukupnya lalu aduk rata. Panaskan

campuran ini hingga mendidih dan biarkan agak mengental. Dalam

keadaan panas, saring hasilnya. Setelah dingin segera masukkan ke dalam

botol. Endapan yang diperoleh bisa digunakan langsung sebagai selai.

Pembuatan Selai strawberry

Alat : Botol selai yang telah disterilkan, kain saringan, mangkok, panci,

blender, pengaduk, pisau, sendok, wajan, dan baskom

Bahan : Buah strawberry, gula pasir (3/4 Kg), asam sitrat atau sari buah

nipis secukupnya, natrium benzoat (1 gram), gram dapur dan vanili

secukupnya.

Cara pembuatan selai strawberry :

Cuci buah yang sudah tua (belum matang) lalu kupas dan buang bijinya..

Parut daging buah dan tambahkan gula serta panili. Aduk sampai rata

kemudian masak selama 1 jam. Setelah mengental, masukkan segera

dalam botol dan biarkan botol dalam keadaan terbalik selama 5 menit.

Balik ke posisi semula.

c. Tahap Evaluasi

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelatihan ini dapat dilihat dari :

1. Evalusai proses, yaitu dari jumlah dan antusiasme peserta yang mengikuti

pelatihan ini.

2. Evaluasi produk pelatihan, meliputi kemampuan peserta pelatihan untuk

membuat sirup, selai, dan manisan dari buah serta limbah kulit strawberry.

3. Evaluasi kualitas produk, yaitu daya tahan atau keawetan dari hasil produk

peserta pelatihan.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No KegiatanBULAN

10 11-12 01 02 03 04 051. Pengajuan Usulan PKMM2. Pengumuman diterima DIKTI3. Penyiapan alat, bahan, dan

tempat pelatihan PKMM

4. Mohon surat pengantar dari rektor Undiksha

4. Penyiapan peserta pelatihan5 Pelaksanaan pelatihan 5 Evalusai pelatihan dan tindak

lanjut (monitoring)6. Pembuatan Laporan Akhir7. Seminar, Revisi, dan

Penggandaan Laporan

8. Pengiriman Laporan

J. BIAYA

1). Biaya Pembelian Peralatan Penunjang PKM

No Nama Barang Jumlah Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)

1 Kompor 5 buah 200.000 1.000.000,-

2 Wajan 3 buah 50.000 150.000,-

3 Blender 2 buah 200.000 400.000,-

4 Pisau 10 buah 15.000 150.000,-

5 Baskom 6 buah 10.000 60.000,-

6 Panci rebus 5 buah 50.000 250.000,-

7 Sendok kayu 5 buah 10.000 50.000

8 Ember Plastik 5 buah 15.000 75.000

9 Nampan tempat

menjemur

10 10.000 100.000

10 Keranjang besar 2 buah 13.000 26.000

11 Saringan 5 buah 5.000 25.000

12 Kain blacu 2 meter 10.000 20.000

13 Piring 1 lusin 50.000 50.000

14 corong 5 buah 2.000 10.000,-

15 Mangkok 1 lusin 50.000 50.000,-

Jumlah Biaya 2.436.000,-

2) Biaya Bahan Habis Pakai

No Nama bahan Jumlah Biaya Satuan

(Rp)

Biaya

(Rp)

1 Buah Strawberry 30 kg 20.000 600.000,-

2 Gula pasir 30 kg 8.000 240.000,-

3 Garam dapur 1 Kg 5.000 5.000,-

4 Panili batangan 2 bungkus 15.000 30.000,-

5 Botol kaca 10 buah 10.000 100.000,-

6 Botol selai 10 buah 3.000 30.000,-

7 LPG 2 tabung 100.000 200.000,-

8 Plastik 2 bungkus 10.000 20.000,-

9 Asam sitrat 50.000,-

10 Asam benzoat 50.000,-

11 Minyak tanah 10 liter 5.000,- 50.000,-

12 Lilin 1 pak 10.000,- 10.000,-

Jumlah Biaya 1.385.000,-

3) Konsumsi

I. Konsumsi untuk tim PKM-M

b). Pelaksanaan = 5 0rang x Rp. 15.000,- = Rp. 75.000,-

c). Evaluasi = 5 0rang x Rp. 15.000,- X 4 kali Evaluasi

= Rp. 300.000,-

Sub Total = Rp. 375.000,-

II. Konsumsi Peserta Pelatihan

a). Pelaksanaan = 30 0rang x 2 x Rp. 20.000,- = Rp.1.200.000,-

b). Monitoring = 30 0rang x Rp. 20.000,- = Rp. 600.000,-

Sub Total = Rp. 1.800.000,

4). Biaya perjalanan

No Uraian JumlahBiaya Satuan

(RP)

Biaya

(Rp)

1Persiapan tempat

dan survey

5 orang 20.000,- 100.000,-

2Pelaksanaan (3 kali

pelaksanaan)

5 orang 20.000,- 300.000,-

3 Sewa kendaraan

barang

2 kali 150.000,- 300.000,-

4Evaluasi 5 orang x 4

kali evaluasi10.000,- 200.000,-

Sub Total 900.000,-

5) Biaya Dokumentasi

No Uraian JumlahBiaya Satuan

(RP)

Biaya

(Rp)

1 Kaset Handycam 1 Buah 75.000,- 50.000,-

2 Transfer ke VCD 150.000,-

3 Baterai Kamera 4 buah 20.000,- 80.000,-

4 Cuci cetak foto 50 lembar 1.500,- 75.000,-

Sub Total 355.000,-

6) Biaya Untuk Kerohanian

No Uraian JumlahBiaya Satuan

(RP)

Biaya

(Rp)

1 Pejati 2 Buah 50.000,- 100.000,-

2 Canang raka 10 buah 10.000 100.000,-

3 Canang sari 20 buah 1.000,- 20.000,-

4 Segehan 10 buah 1.000,- 10.000,-

5 Korek + Dupa 10.000,-

Sub total 240.000,-

7) Lain-Lain

No Uraian JumlahBiaya Satuan

(RP)

Biaya

(Rp)

1 Pengetikan laporan 10 kali 10.000,- 100.000,-

2 Print laporan 40 halaman 500,- 20.000,-

3 Print gambar 20 buah 5.000,- 100.000,-

4 Foto copy laporan 12 x 40 lembar 200,- 96.000,-

5 Jilid laporan 12 Buah 5.000,- 60.000,-

Sub total 376.000,-

TOTAL BIAYA YANG DIPERLUKAN

No Uraian Jumlah

1BIAYA PEMBELIAN ALAT TETAP

2.436.000,-

2 BIAYA BAHAN 1.385.000,-

3 KONSUMSI 2.175.000,-

4 BIAYA PERJALANAN 900.000,-

5 DOKUMENTASI 355.000,-

6 KEROHANIAN 240.000,-

7 LAIN-LAIN 376.000,-

TOTAL 7.867.000,-

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PELATIHAN MENGOLAH BUAH STRAWBERRY (FRAGARIA X ANANASSA) BAGI KELOMPOK TANI STARWBERRY “GIRI AMERTHA”

DESA CANDIKUNING

BIDANG KEGIATAN:

PKM-M

Diusulkan Oleh:

Nama: I Made Rai Indrayasa

NIM: 0811011003

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHASINGARAJA

2010