A. JUDUL : PELATIHAN MENGOLAH BUAH STRAWBERRY (FRAGARIA X
ANANASSA) BAGI KELOMPOK TANI STARWBERRY “GIRI AMERTHA”
DESA CANDIKUNING.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Provinsi Bali merupakan provinsi yang kaya akan tanaman mulai dari tanaman
pangan, buah-buahan, sampai pada tanaman hias. Masing-masing kabupaten di Bali
memiliki tanaman khas tersendiri yang bisa tumbuh sesuai dengan syarat tumbuh
tanaman tersebut. Kita lihat saja di Kabupaten Tabanan yang merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Bali, yang terletak di bagian tengah sampai selatan Pulau Bali.
Kabupaten ini merupakan daerah penghasil strawberry satu-satunya di Provinsi Bali.
Salah satu desa yang merupakan penghasil strawberry di Tabanan yaitu Desa
Candikuning, Kecamatan Baturiti.
Strawberry merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Stawberry
termasuk tanaman marga ananasa. Jenis strawberry yang banyak terdapat di kabupaten
Tabanan adalah varietas Fragaria X Ananasa yang sesuai pada kondisi daerah tanam
yang berhawa sejuk dengan suhu 23-260C dengan ketinggian 900 m di atas permukaan
air laut. Tanaman starwberry jenis Fragaria X Ananasa mempunyai ciri berbentuk
bulat dan lonjong menyerupa jantung, buah yang matang kulitnya berwarna merah
terang, daging buahnya berwarna merah dengan rasa manis. Setiap buah berisi lebih
dari 2000 biji yang ukurannya kecil-kecil, setiap tanaman dapat mengandung 20an
buah, setiap 1 buah strawberry mempunyai bobot kurang lebih 5-10 gram, dan umur 2
bulan pohonya sudah dapat berbuah dan panennya antara 60 sampai 90 hari setelah
pangkas dan tiap tanaman dapat menghasilkan 0,3 kg buah. Tanamannya bisa hidup
dan berbuah sampai umur 2 tahun.
Buah strawberry mengandung vitamin C dan vitamin A. Serat dalam buah sangat
penting bagi tubuh. Kandungan antioksidan dalam strawberry tersebut sudah diyakini
kalangan luas sebagai pelindung sel dari radikal bebas penyebab penyakit degeneratif,
seperti penyakit jantung, kanker, dan beberapa penyakit akibat penuaan. Selain itu,
strawberry juga mengandung energi : 50 Kalori, protein : 1 gram , karbohidrat : 11.65
gram, serat : 3.81 gram , kalsium : 23.24 mg, besi : 0.63 mg, magnesium :16.60 mg,
pospor : 31.54 mg, kalium : 44.82 mg , selenium : 1.16 mg, vitamin C : 94.12 mg,
folat : 29.38 mcg, Vitamin A : 44..82 IU
Buah strawberry merupakan salah satu jenis buah yang mudah rusak, sehingga
pada saat panen raya banyak petani strawberry mengalami kerugian akibat banyaknya
buah yang tidak terjual karena terlanjur membusuk. Berbagai upaya dilakukan oleh
petani strawberry di Desa Candikuning untuk mengatasi permasalahan tersebut,
diantaranya dengan menyimpan buah strawberry dalam lemari pendingin untuk
memperpanjang masa penyimpanannya. Namun usaha tersebut sia-sia, karena tidak
memberikan pengaruh yang signifikan.
Selain dikonsumsi segar, sebenarnya buah strawberry juga dapat diolah menjadi
beberapa produk antara lain sirup, selai, dan manisan yang memiliki nilai ekonomis
lebih tinggi. Sirup, selai, serta manisan dibuat dengan mengolah daging buah strwberry.
Produk-produk olahan buah strawberry ini dapat disimpan dalam kurun waktu
yang lebih lama dibandingkan dengan buah strawberry segar. Sehingga, dengan
mengolah buah strawberry dapat mengatasi permasalahan petani strawberry pada saat
panen raya yaitu buah strawberry yang cepat busuk. Selain itu juga, pengolahan buah
strawberry ini dapat dijadikan sebagai unit usaha berskala rumah tangga yang
menghasilkan profit. Namun, yang menjadi kendala disini adalah pengetahuan
masyarakat tentang cara mengolah buah strawberry masih sangat minim.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis telah mengadakan wawancara dengan
kepala desa dan kelompok tani strawberry yang ada di Desa Candikuning pada tanggal
10 April 2010. Dari hasil wawancara, penulis melihat masyarakat sangat antusias dan
mengharapkan adanya bantuan pelatihan untuk mengolah buah strawberry, agar hasil
panen para petani memiliki nilai guna yang lebih tinggi, tidak terbuang percuma akibat
buah membusuk. Pelatihan yang terkait dengan pengolahan buah strawberry sampai
saat ini belum pernah diadakan sama sekali di Desa Candikuning.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengupayakan untuk melakukan
pelatihan terkait dengan pengolahan buah strawberry menjadi sirup, selai, dan manisan
strawberry yang bertempat di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten
Tabanan. Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat memproduksi produk
olahan buah strawberry yang memiliki masa penyimpanan dan nilai jual lebih tinggi,
sehingga dapat mengurangi kerugian saat panen raya dan meningkatkan pendapatan
mereka
C. PERUMUSAN MASALAH
Pengolahan buah strawberry menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis
tinggi ini dilakukan guna menghindari kerugian akibat turunnya harga buah strawberry
saat panen raya dan buah yang cepat membusuk, agar dapat meningkatkan pendapatan
para petani strawberry.
Rumusan masalah yang diangkat terkait dengan latar belakang tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah teknik mengolahan buah strawberry menjadi produk olahan
berupa sirup, selai, dan manisan yang lebih tahan lama ?
2. Bagaimanakah cara mengemas dan memasarkan produk olahan berbahan baku
buah strawberry berupa sirup, selai, dan manisan di pasaran?
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan umum dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu
memberikan gambaran tentang buah strawberry yang selain bisa disajikan langsung
untuk dimakan juga bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Sehingga,
dengan adanya pelatihan ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya
kelompok masyarakat tani strawberry “Giri Amertha” Desa Candikuning, Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan.
Tujuan khusus dari program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengolahan buah strawberry menjadi produk olahan berupa sirup, selai, dan
manisan yang memiliki masa penyimpanan lebih lama kepada masyarakat tani
Strawberry “Giri Amertha” Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten
Tabanan untuk meningkatkan pendapatan mereka.
2. Untuk mengetahui teknik mengemas dan memasarkan produk olahan berbahan
baku buah strawberry seperti sirup, selai, dan manisan agar diminati di pasaran.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil Program Kreativitas Mahasiswa yang dilaksanakan dalam bentuk
pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan menambah
pengetahuan serta keterampilan para petani strawberry khususnya kelompok tani
strawberry “Giri Amertha” di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten
Tabanan tentang teknik pengolahan buah strawberry menjadi produk olahan berupa
sirup, selai, dan manisan. Disamping itu juga, diharapkan terbentuknya kelompok-
kelompok petani pengolah buah strawberry berskala rumah tanggga secara mandiri dan
berkesinambungan, sehingga nantinya diharapkan :
a) Memproduksi produk olahan buah strawberry yang lebih awet dibandingkan
buah strawberry segar
b) Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Candikuning
c) Dapat menciptakan lapangan kerja dan menyerap banyak tenaga kerja, sehingga
kesejahtraan masyarakat akan menjadi lebih mapan.
d) Dapat dijadikan sebagai salah satu industri berskala rumah tangga sehingga
dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun kegunaan dari pelatihan mengolah buah strawberry bagi kelompok tani
strawberry “Giri Amertha” di Desa Candikuning adalah sebagai berikut :
1. Pengoptimalan Potensi Buah Strawberry
Buah strawberry selama ini hanya dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Hal
ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan buah strawberry masih jauh dari optimal.
Pada saat panen raya, harga buah strawberry di pasaran sangat murah. Selain itu
juga buah strawberry sangat cepat busuk sehingga para petani strawberry sering
mengalamai kerugian. Padahal buah strawberry dapat diolah menjadi berbagai
macam produk yang dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Dengan adanya
pelatihan ini maka masyarakat akan mengetahui bahwa buah strawberry ini
memiliki daya jual yang tinggi dipasaran setelah diolah menjadi berbagai macam
produk seperti sirup, selai, dan manisan. Dengan demikian, para petani strawberry
Desa Candikuning akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pengenalan teknik pengolahan buah strawberry menjadi produk olahan
makanan dan minuman akan membangkitkan gairah petani buah strawberry dalam
membudidayakan buah strawberry. Hal ini tentu akan mengoptimalkan peluang
kerja bagi petani di Desa Candikuning. Kegiatan ini secara tidak langsung akan
meningkatkan nilai jual buah strawberry yang berimbas pada peningkatan
pendapatan masyarakat kelompok tani strawberry
3. Dampak sosial secara nasional
Saat ini pengolahan buah dan limbah kulit strawberry di Desa Candikuning
masih sangat minim dan kurang mendapat perhatian dari masyarakat setempat dan
pemerintah. Dengan adanya pelatihan teknik pengolahan buah dan limbah kulit
strawberry menjadi produk olahan makanan dan minuman yang bernilai ekonomis
lebih tinggi, diharapkan para petani mampu menghasilkan produk berbahan baku
buah strawberry dalam jumlah yang banyak dan berkualitas tinggi serta mampu
menembus pasar global. Diharapkan dengan pelatihan ini kelompok tani
strawberry “Giri Amertha” Desa Candikuning mampu meningkat taraf hidup
mereka.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Candikuning adalah salah satu desa penghasil buah strawberry terbesar
wilayah Kabupaten Tabanan. Buah strawberry dari desa tersebut merupakan salah satu
hasil perkebunan yang mempunyai prospek cerah. Tetapi petani setempat masih
memiliki kendala dalam meningkatkan produktivitasnya. Masyarakat yang berpotensi
menjadi sasaran dalam program kreativitas ini adalah masyarakat petani strawberry di
Desa Candikuning, khususnya Kelompok tani strawberry “Giri Amertha” Jumlah
penduduk Desa Candikuning 71.322 jiwa dimana yang produktif sebanyak 49.237 jiwa
(Pemkab. Tabanan, 2005). Potensi jumlah pengguna/penerima manfaat langsung dari
pelatihan ini adalah penduduk masyarakat Candikuning yang bermata pencaharian
sebagai petani strawberry sebanyak 23.871 jiwa. Petani strawberry ini terbagi menjadi
47 kelompok tani dengan rata-rata jumlah anggota 500 orang. Salah satu kelompok tani
yang terdapat di Desa Candikuning yaitu Kelompok Giri Amertha
Berdasarkan observasi yang dilakukan tim PKMM di Desa Candikuning,
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan pada kelompok tani strawberry, pada saat
panen raya harga buah strawberry berkisar antara Rp 15.000,-/Kg sampai Rp
25.000,-/Kg. Secara Normal, buah strawberry hanya mampu bertahan 1,5 hari.
Selebihnya, buah akan membusuk dan rasanya pun tidak enak. Masalah inilah yang
terjadi pada petani strawberry di Desa Candikuning. Hal ini menyebabkan para petani
membuang buah strawberry yang telah busuk dan tidak layak dijual. Namun jika dilihat
dari segi fisik, strawberry yang dibuang dapat diolah menjadi berbagai macam produk
makanan ataupun minuman yang tentunya bernilai ekonomis lebih tinggi dan dapat
dinikmati dalam jangka waktu yang lebih lama.
Observasi dan dialog yang dilakukan penulis dengan pihak aparat desa dan
masyarakat petani strawberry terkait dengan masalah tersebut, mendapatkan data
sebagai berikut.
1. Kurangnya bantuan berupa pelatihan, pembinaan dari pihak terkait
terhadap pengolahan buah dan limbah kulit strawberry agar masa
penyimpanannya lebih lama.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat setempat mengenai cara mengolah
buah dan limbah kulit strawberry menjadi produk yang lebih tahan lama.
3. Aparat desa dan masyarakat setempat sangat mengharapkan adanya
pelatihan, pembinaan terkait dengan pengolahan buah dan limbah kulit
strawberry menjadi produk yang lebih tahan lama.
Kondisi seperti ini jelas sangat memprihatinkan bagi petani strawberry,
mengingat jika potensi ini dikelola dengan baik tentu penghasilan yang didapat petani
strawberry bisa berlipat ganda. Disamping itu, potensi pariwisata yang baik dapat lebih
mendukung potensi ini, sehingga dapat menjadikan Desa Candikuning sebagai sentral
perkebunan, industri pengolahan buah strawberry serta pariwisata yang berpengaruh di
Bali.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode yang digunakan dalam program kreativitas mahasiswa ini yaitu
metode kerja kolaborasi antara mahasiswa dengan masyarakat setempat dan pihak Desa
Candikuning serta pihak terkait lainnya yang mendukung pelaksanaan program
kreativitas mahasiswa ini. Selain itu, penulis juga menggunakan metode sebagai
berikut.
1. Metode Observasi dan Wawancara
Penulis mengadakan pengamatan di Desa Candikuning. Observasi dilakukan
setelah memperoleh izin dari pihak-pihak terkait. Selain observasi, penulis juga
melakukan wawancara dengan pihat terkait guna mendukung pengumpulan data
awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.
Untuk kedepannya pun, jika program telah terlaksana maka akan diadakan
observasi dan wawancara lanjutan terkait untuk memperoleh informasi tindak
lanjut kegiatan yang dilakukan masyarakat dari hasil penelitian. Observasi juga
dilakukan setelah pelatihan yang bertujuan untuk mengetahui manfaat hasil
pelatihan
2. Metode Penyuluhan dan Pelatihan
Penulis mengadakan penyuluhan dan pelatihan mengolah buah dan limbah kulit
strawberry menjadi produk yang lebih tahan lama. Pelatihan dilaksanakan
sebanyak 3 kali pertemuan, yang diikuti oleh lebih kurang 30 orang dari
kelompok tani “Giri Amertha” Desa Candikuning. Penyuluhan dan pelatihan ini
dilakukan secara bertahap dengan harapan pelatihan dapat terlaksana secara
optimal.
Program ini dilaksanakan dengan format sebagai berikut :
a. Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi :
1. Menyiapkan alat dan bahan antara lain :
Buah strawberry yang sudah matang (10 Kg)
Gula Pasir
Blender
Saringan atau kain kasa
Baskom
Panci
Botol kaca bersih
Botol plastik bersih
Nampan plastik
Kompor
Sendok
2. Menyiapkan tempat pelatihan
3. Mohon surat pengantar dari rektor Undiksha
4. Mohon izin dan melakukan kerjasama dengan kelompok tani strawberry
“Giri Amertha” dan Kepala Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti,
Kabupaten Tabanan.
5. Menyiapkan peserta
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi :
1. Pembukaan Pelatihan
2. Pelatihan mengolah buah dan limbah kulit strawberry menjadi sirup, selai,
dan manisan
Metode atau proses yang dikembangkan dalam program pelatihan ini adalah
metode yang telah ada dengan beberapa modifikasi agar dapat dilakukan
secara mandiri oleh para petani strawberry. Berikut akan disajikan prosedur
membuat sirup, selai, dan manisan dari buah strawberry.
Pembuatan sirup strawberry
Alat dan bahan yang diperlukan:
Alat: Baskom, corong, kain saring atau kain blancu, botol kaca dan
tutupnya yang sudah disterikan, kompor, sendok, blender, dan panci
Bahan: Buah strawberry segar, gula pasir, asam sitrat, natrium benzoat,
garam dapur dan air.
Cara pembuatan sirup strawberry:
Pilih Buah strawberry yang telah tua kemudian cuci bersih. Kupas kulit
strawberry hingga bersih. Potong buah menjadi 2 bagian kemudian
hancurkan dengan blender. Tambahkan air, gula pasir, natrium benzoat,
asam sitrat, garam dapur, dan air secukupnya lalu aduk rata. Panaskan
campuran ini hingga mendidih dan biarkan agak mengental. Dalam
keadaan panas, saring hasilnya. Setelah dingin segera masukkan ke dalam
botol. Endapan yang diperoleh bisa digunakan langsung sebagai selai.
Pembuatan Selai strawberry
Alat : Botol selai yang telah disterilkan, kain saringan, mangkok, panci,
blender, pengaduk, pisau, sendok, wajan, dan baskom
Bahan : Buah strawberry, gula pasir (3/4 Kg), asam sitrat atau sari buah
nipis secukupnya, natrium benzoat (1 gram), gram dapur dan vanili
secukupnya.
Cara pembuatan selai strawberry :
Cuci buah yang sudah tua (belum matang) lalu kupas dan buang bijinya..
Parut daging buah dan tambahkan gula serta panili. Aduk sampai rata
kemudian masak selama 1 jam. Setelah mengental, masukkan segera
dalam botol dan biarkan botol dalam keadaan terbalik selama 5 menit.
Balik ke posisi semula.
c. Tahap Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelatihan ini dapat dilihat dari :
1. Evalusai proses, yaitu dari jumlah dan antusiasme peserta yang mengikuti
pelatihan ini.
2. Evaluasi produk pelatihan, meliputi kemampuan peserta pelatihan untuk
membuat sirup, selai, dan manisan dari buah serta limbah kulit strawberry.
3. Evaluasi kualitas produk, yaitu daya tahan atau keawetan dari hasil produk
peserta pelatihan.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No KegiatanBULAN
10 11-12 01 02 03 04 051. Pengajuan Usulan PKMM2. Pengumuman diterima DIKTI3. Penyiapan alat, bahan, dan
tempat pelatihan PKMM
4. Mohon surat pengantar dari rektor Undiksha
4. Penyiapan peserta pelatihan5 Pelaksanaan pelatihan 5 Evalusai pelatihan dan tindak
lanjut (monitoring)6. Pembuatan Laporan Akhir7. Seminar, Revisi, dan
Penggandaan Laporan
8. Pengiriman Laporan
J. BIAYA
1). Biaya Pembelian Peralatan Penunjang PKM
No Nama Barang Jumlah Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1 Kompor 5 buah 200.000 1.000.000,-
2 Wajan 3 buah 50.000 150.000,-
3 Blender 2 buah 200.000 400.000,-
4 Pisau 10 buah 15.000 150.000,-
5 Baskom 6 buah 10.000 60.000,-
6 Panci rebus 5 buah 50.000 250.000,-
7 Sendok kayu 5 buah 10.000 50.000
8 Ember Plastik 5 buah 15.000 75.000
9 Nampan tempat
menjemur
10 10.000 100.000
10 Keranjang besar 2 buah 13.000 26.000
11 Saringan 5 buah 5.000 25.000
12 Kain blacu 2 meter 10.000 20.000
13 Piring 1 lusin 50.000 50.000
14 corong 5 buah 2.000 10.000,-
15 Mangkok 1 lusin 50.000 50.000,-
Jumlah Biaya 2.436.000,-
2) Biaya Bahan Habis Pakai
No Nama bahan Jumlah Biaya Satuan
(Rp)
Biaya
(Rp)
1 Buah Strawberry 30 kg 20.000 600.000,-
2 Gula pasir 30 kg 8.000 240.000,-
3 Garam dapur 1 Kg 5.000 5.000,-
4 Panili batangan 2 bungkus 15.000 30.000,-
5 Botol kaca 10 buah 10.000 100.000,-
6 Botol selai 10 buah 3.000 30.000,-
7 LPG 2 tabung 100.000 200.000,-
8 Plastik 2 bungkus 10.000 20.000,-
9 Asam sitrat 50.000,-
10 Asam benzoat 50.000,-
11 Minyak tanah 10 liter 5.000,- 50.000,-
12 Lilin 1 pak 10.000,- 10.000,-
Jumlah Biaya 1.385.000,-
3) Konsumsi
I. Konsumsi untuk tim PKM-M
b). Pelaksanaan = 5 0rang x Rp. 15.000,- = Rp. 75.000,-
c). Evaluasi = 5 0rang x Rp. 15.000,- X 4 kali Evaluasi
= Rp. 300.000,-
Sub Total = Rp. 375.000,-
II. Konsumsi Peserta Pelatihan
a). Pelaksanaan = 30 0rang x 2 x Rp. 20.000,- = Rp.1.200.000,-
b). Monitoring = 30 0rang x Rp. 20.000,- = Rp. 600.000,-
Sub Total = Rp. 1.800.000,
4). Biaya perjalanan
No Uraian JumlahBiaya Satuan
(RP)
Biaya
(Rp)
1Persiapan tempat
dan survey
5 orang 20.000,- 100.000,-
2Pelaksanaan (3 kali
pelaksanaan)
5 orang 20.000,- 300.000,-
3 Sewa kendaraan
barang
2 kali 150.000,- 300.000,-
4Evaluasi 5 orang x 4
kali evaluasi10.000,- 200.000,-
Sub Total 900.000,-
5) Biaya Dokumentasi
No Uraian JumlahBiaya Satuan
(RP)
Biaya
(Rp)
1 Kaset Handycam 1 Buah 75.000,- 50.000,-
2 Transfer ke VCD 150.000,-
3 Baterai Kamera 4 buah 20.000,- 80.000,-
4 Cuci cetak foto 50 lembar 1.500,- 75.000,-
Sub Total 355.000,-
6) Biaya Untuk Kerohanian
No Uraian JumlahBiaya Satuan
(RP)
Biaya
(Rp)
1 Pejati 2 Buah 50.000,- 100.000,-
2 Canang raka 10 buah 10.000 100.000,-
3 Canang sari 20 buah 1.000,- 20.000,-
4 Segehan 10 buah 1.000,- 10.000,-
5 Korek + Dupa 10.000,-
Sub total 240.000,-
7) Lain-Lain
No Uraian JumlahBiaya Satuan
(RP)
Biaya
(Rp)
1 Pengetikan laporan 10 kali 10.000,- 100.000,-
2 Print laporan 40 halaman 500,- 20.000,-
3 Print gambar 20 buah 5.000,- 100.000,-
4 Foto copy laporan 12 x 40 lembar 200,- 96.000,-
5 Jilid laporan 12 Buah 5.000,- 60.000,-
Sub total 376.000,-
TOTAL BIAYA YANG DIPERLUKAN
No Uraian Jumlah
1BIAYA PEMBELIAN ALAT TETAP
2.436.000,-
2 BIAYA BAHAN 1.385.000,-
3 KONSUMSI 2.175.000,-
4 BIAYA PERJALANAN 900.000,-
5 DOKUMENTASI 355.000,-
6 KEROHANIAN 240.000,-
7 LAIN-LAIN 376.000,-
TOTAL 7.867.000,-