PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

14
A. JUDUL BOOGIEis Friendly & Fun Dental Mannequin (FREDY & FEQUIN) sebagai Program Khusus Pembelajaran Kesehatan Gigi dan Mulut pada Siswa Penyandang Tunagrahita B. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini penyakit gigi dan mulut sangat rentan menyerang pada anak usia dini, penyakit yang sering dialami oleh anak adalah karies dan gigi berlubang. Bahkan hal ini sudah menjadi gambaran umum pada kebayakan anak – anak. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 memperlihatkan data memprihatinkan bahwa sebanyak 89% anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi berlubang. Dengan kata lain hanya 11 persen anak Indonesia yang terbebas dari karies. Begitupun anak yang menggosok gigi dua kali sehari hanya 21%, sedang sisanya 89% adalah anak yang jarang atau tidak pernah. Persentase terkena karies dan gigi berlubang yang besar pada anak yang berkondisikan normal memungkinkan anak yang berkebutuhan khusus akan lebih besar pula persentase terkena karies dan gigi berlubang. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kekurangan mereka baik dalam faktor fisik maupun mental dalam memahami pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut sehingga kebiasaan menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari pun sulit diterapkan dalam rangka melatih kebiasaan baik pada anak berkebutuhan khusus. Disini peranan orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi anak, namun tidak semua orang tua mampu memberikan pengajaran tersebut kepada anaknya, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua akan hal tersebut. Tidak menutup kemungkinan terkadang hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor daya tangkap si anak, walaupun orang tua sudah memberi pengajaran kepada si anak tentang bagaimana cara menjaga kesehatan gigi, namun si anak belum tentu anak mampu menyerap pengetahuan tersebut dengan baik. Hal ini dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah tidak tersedianya program pemerintah yang memusatkan tentang pembelajaran pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini terutama bagi anak- anak berkebutuhan khusus, selain itu juga dikarenakan kurangnya media edukatif yang memadai. Boneka dianggap media yang unik dan lucu dalam penyampaian materi tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak. Selain itu, boneka didesain menarik dan memperhatikan aspek psikologis anak berkebutuhan khusus. Sehingga, anak menjadi lebih tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan menggunakan BOOGIE. BOOGIE memiliki fungsi yaitu edukasi tentang kesehatan gigi dan bersifat persuasif. Selain itu pemberian tooth calender berfungsi untuk mendapatkan data akurat tentang seberapa sering anak berkebutuhan lebih menggosok gigi dua kali sehari. Target dari BOOGIE adalah timbul komunikasi yang baik antara praktisi kesehatan gigi dan anak, sehingga anak mampu memahami pentingnya perawatan gigi sejak dini. Program ini diperuntukkan bagi anak-anak dengan pendidikan sekolah dasar luar biasa, yang mana kami mengambil sampel di SLB ADITAMA 1

Transcript of PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

Page 1: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

A. JUDUL

“BOOGIE” is Friendly & Fun Dental Mannequin (FREDY & FEQUIN) sebagai Program Khusus Pembelajaran Kesehatan Gigi dan Mulut pada Siswa Penyandang Tunagrahita

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dewasa ini penyakit gigi dan mulut sangat rentan menyerang pada anak usia dini, penyakit yang sering dialami oleh anak adalah karies dan gigi berlubang. Bahkan hal ini sudah menjadi gambaran umum pada kebayakan anak – anak. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 memperlihatkan data memprihatinkan bahwa sebanyak 89% anak-anak di bawah usia 12 tahun mengalami karies atau gigi berlubang. Dengan kata lain hanya 11 persen anak Indonesia yang terbebas dari karies. Begitupun anak yang menggosok gigi dua kali sehari hanya 21%, sedang sisanya 89% adalah anak yang jarang atau tidak pernah. Persentase terkena karies dan gigi berlubang yang besar pada anak yang berkondisikan normal memungkinkan anak yang berkebutuhan khusus akan lebih besar pula persentase terkena karies dan gigi berlubang.

Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kekurangan mereka baik dalam faktor fisik maupun mental dalam memahami pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut sehingga kebiasaan menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari pun sulit diterapkan dalam rangka melatih kebiasaan baik pada anak berkebutuhan khusus. Disini peranan orang tua sangatlah penting dalam mengajarkan kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi anak, namun tidak semua orang tua mampu memberikan pengajaran tersebut kepada anaknya, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua akan hal tersebut. Tidak menutup kemungkinan terkadang hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor daya tangkap si anak, walaupun orang tua sudah memberi pengajaran kepada si anak tentang bagaimana cara menjaga kesehatan gigi, namun si anak belum tentu anak mampu menyerap pengetahuan tersebut dengan baik. Hal ini dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah tidak tersedianya program pemerintah yang memusatkan tentang pembelajaran pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus, selain itu juga dikarenakan kurangnya media edukatif yang memadai.

Boneka dianggap media yang unik dan lucu dalam penyampaian materi tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak. Selain itu, boneka didesain menarik dan memperhatikan aspek psikologis anak berkebutuhan khusus. Sehingga, anak menjadi lebih tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam mengikuti penyuluhan menggunakan BOOGIE. BOOGIE memiliki fungsi yaitu edukasi tentang kesehatan gigi dan bersifat persuasif. Selain itu pemberian tooth calender berfungsi untuk mendapatkan data akurat tentang seberapa sering anak berkebutuhan lebih menggosok gigi dua kali sehari.

Target dari BOOGIE adalah timbul komunikasi yang baik antara praktisi kesehatan gigi dan anak, sehingga anak mampu memahami pentingnya perawatan gigi sejak dini. Program ini diperuntukkan bagi anak-anak dengan pendidikan sekolah dasar luar biasa, yang mana kami mengambil sampel di SLB ADITAMA

1

Page 2: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

Surabaya khususnya siswa penyandang tunagrahita. Peran aktif dari berbagai pihak seperti keluarga, praktisi kesehatan, sekolah, dan instansi-instansi yang terkait sangat dibutuhkan demi terlaksananya program ini. C. PERUMUSAN MASALAH

1. Rendahnya pemahaman anak berkebutuhan khusus tentang bagaiamana

cara merawat kesehatan gigi dan mulut. 2. Kurangnya media edukatif dan inovatif untuk pembelajaran kesehatan gigi

dan mulut pada anak berkebutuhan khusus. 3. Belum adanya program khusus baik dari pihak sekolah maupun

pemerintah mengenai peningkatan taraf kesehatan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus.

D. TUJUAN PROGRAM

a. Untuk memberikan pemahaman kepada anak berkebutuhan khusus tentang

bagaimana cara merawat kesehatan gigi dan mulut. b. Untuk menyediakan media yang edukatif dan inovatif untuk pembelajaran

kesehatan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus. c. Untuk menciptakan program khusus mengenai peningkatan taraf kesehatan

gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

BOOGIE merupakan instrumen pendukung berupa boneka yang

mengedukasi anak berkebutuhan khusus tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Desain boneka BOOGIE ini terinspirasi pada tokoh kartun favorit anak yang diharapkan mampu menarik minat dan perhatian pada anak untuk memahami materi tentang kesehatan gigi dan mulut, boneka BOOGIE ini terdapat dua jenis yaitu FREDY ( untuk boneka cowok ) & FEQUIN ( untuk boneka cewek ). Pada bagian mulut boneka terdapat instrumen gigi sulung yang dapat dilepas dan dipasang kembali oleh anak, dimana terdapat dua bagian sisi gigi yang berwarna coklat dan putih, hal ini dimaksudkan agar anak mampu membedakan gigi yang berwarna putih ialah gigi yang sering dibersihkan sedang gigi yang berwarna coklat ialah gigi yang jarang atau tidak pernah dibersihkan. Gigi boneka dibuat dari kayu randu yang aman bagi anak-anak. Boneka ini juga dilengkapi dengan tombol persuasif yang membuat boneka bisa bicara dan mengigatkan anak untuk menggosok gigi dua kali sehari.

Pada pelaksanaannya, BOOGIE digunakan sebagai instrumen penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus. Setelah dilakukan penyuluhan kami mengajak siswa sekolah luar biasa untuk menggosok gigi bersama. Pembagian tooth calender kepada siswa dengan tujuan agar siswa

2

Page 3: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

memiliki tanggung jawab untuk menggosok gigi pagi dan malam sehingga dengan kewajiban ini diharapkan mampu menjadikan kebiasaan baik pada anak berkebutuhan khusus.

BOOGIE merupakan inovasi dalam bidang pengabdian masyarakat, yang peduli terhadap masalah-masalah kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak. Dalam pelaksanaannya, kami memilih SLB Aditama Surabaya, khususnya pada siswa penyandang tunagrahita

F. KEGUNAAN PROGRAM

1. Sebagai penyuluhan menggunakan media edukasi berupa boneka BOOGIE

yang menarik dan asyik untuk anak berkebutuhan khusus dalam mempelajari dan memahami bagaimana merawat gigi dengan baik dan pentingnya menjaga kesehatan gigi.

2. Sebagai media yang mempermudah orang tua maupun guru dalam memperkenalkan metode perawatan kesehatan gigi yang asyik dan menarik kepada anak berkebutuhan khusus.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Pendidikan Luar Biasa adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan semua potensi kemanusiaan peserta didik luar biasa baik yang menyandang ketunaan maupun yang dikaruniai keunggulan (berkebutuhan khusus) secara optimal dan terintegrasi agar bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Proses belajar mengajar di sebuah SLB berbeda halnya dengan Sekolah pada umumnya. Karena Diperlukan perhatian serta perlakuan khusus untuk menangani murid – murid SLB selama proses belajar mengajar berlangsung. Begitu juga dengan pemberian materi kesehatan gigi dan mulut. Anak dengan kondisi fisik maupun mental yang normal pasti akan lebih mudah memahami hal tersebut dibandingkan dengan anak yang berkebutuhan khusus.

Oleh karena itu, diperlukan media menarik dan inovatif untuk memberikan pembelajaran tentang kesehatan gigi dan mulut bagi anak berkebutuhan khusus. Sasaran dari program “BOOGIE” ini adalah SLB Aditama Surabaya, khususnya bagi anak-anak penyandang tunagrahita. Mereka dipilih karena pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih di titik beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi. Dikarenakan sulitnya mereka memahami materi baru yang disampaikan akibat rendahnya IQ yang dimiliki.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM Sasaran program BOOGIE adalah siwa penyandang tunagrahita. Program ini akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program.

3

Page 4: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

Berikut adalah detail metode pelaksanaan program:

Gambar 1. Metode pelaksanaan program

1. Perencanaan Program

Perencanaan program dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada pelaksanaan program agar program berjalan dengan lancar. Adapun beberapa hal yang harus dipersiapkan, sebagai berikut:

a. Kontrak Kerja Sama Dengan Pihak Sekolah Waktu : 1 minggu Deskripsi : Meminta izin dan membuat kontrak/perjanjian dengan

SLB Aditama Surabaya bahwa akan diadakan program sosialisasi BOOGIE.

b. Pembuatan boneka BOOGIE dan tooth calendar Waktu : 1 bulan Deskripsi : terdiri dari 3 minggu pembuatan boneka dan 1 minggu

mencetak tooth calendar.

Tabel 1. Tahap Perencanaan Program No. Kegiatan Detail Perlengkapan

1

Survey Target Program BOOGIE

Mendatangi sekolah mempelajari situasi umum

Memberi penjelasan tentang program BOOGIE pada pihak sekolah

Kendaraan (mobil/motor)

2 Pembuatan Desain boneka BOOGIE dan tooth calendar

Editing Laptop

Menghubungi pihak sekolah

Pelaksanaan kegiatan

1 bulan setelah tim mendatangi sekolah

Mensosialisasiakan program menggunakan BOOGIE

Evaluasi program berupa : Monitoring, Scoring,

Rewarding

Persiapan

4

Page 5: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

3 Perijinan ke institusi terkait

Pembuatan surat perjanjian kerjasama dengan pihak Sekolah Luar Biasa Aditama Surabaya

Kendaraan

4 Pembuatan Media Pembuatan boneka BOOGIE Pencetakan tooth calendar

Mesin jahit, Printer

2. Pelaksanaan Program a. Pemberian Materi dan sosialisasi BOOGIE

Waktu : 2 hari Deskripsi : Sosialisasi BOOGIE yang terdiri dari : pengenalan

kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan boneka BOOGIE, mengajak anak-anak menyikat gigi bersama, mengajarkan cara sikat gigi yang benar, dan permainan-permainan yang menarik.

b. Pemberian tooth calendar Waktu : Setelah pemberian sosialisasi Deskripsi : Pengisian tooth calendar dilakukan setelah anak

menggosok gigi dua kali setiap hari, dengan cara memberikan stempel berwarna merah jika siswa menggosok gigi pada malam hari dan biru jika menggosok gigi pagi hari.

3. Evaluasi Program Monitoring, Scoring and Rewarding Waktu : 1 hari Deskripsi : 1 bulan kemudian kami akan mendatangi sekolah yang

telah mendapatkan sosialisasi BOOGIE untuk memantau seperti apa perkembangannya. Akan diadakan penilaian berdasarkan tooth calendar yang telah diisi oleh anak dan telah dinilai oleh guru untuk 1 bulan pertama setelah penyuluhan. Anak dengan skor tertinggi (penilaian didasarkan kondisi kesehatan gigi dan mulut anak) akan mendapatkan hadiah. Untuk selanjutnya, monitoring akan dilakukan secara rutin tim BOOGIE dan dibantu oleh guru di SLB Aditama serta bantuan para orang tua siswa untuk memastikan hal tersebut telah menjadi kebiasaan baik bagi putra putrinya.

5

Page 6: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

I. TABEL KEGIATAN Tabel 2. Tabel Rencana Kegiatan

KEGIATAN

BULAN I

BULAN II

BULAN III

BULAN IV

BULAN V

MINGGU KE

MINGGU KE

MINGGU KE

MINGGU KE

MINGGU KE

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengarahan PKM 2. Pembentukan anggota 3. Pengumpulan bahan dan Ide 4. Survei Mitra Kerja 5. Pengumpulan Database Awal 6. Penyelesaian Proposal 7. Pengumpulan Makalah ke Fakultas 8. Seleksi dan Pengumuman Seleksi Universitas 9. Pengiriman Proposal Lolos Seleksi ke DIKTI 10. Pengumuman DIKTI 11. Menghubungi Mitra Kerja dan Konsultasi Rencana Kerja

12. Perizinan Tempat 13. Pembuatan Modul 14. Pencetakan Modul 15. Sosialisasi Kegiatan 16. Pelaksanaan Kegiatan Tahap Penilaian Pengetahuan Awal

17. Pelaksanaan Kegiatan Tahap Penyuluhan dan roleplay

18. Pelaksanaan Kegiatan Tahap Penilaian

19. Pengolahan Data 20. Pembuatan Laporan dan Evaluasi

21. Pengiriman Hasil dan Laporan Akhir ke DIKTI

6

Page 7: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

J. RANCANGAN BIAYA Tabel 3. Tabel Biaya Habis Pakai (Pembelian Bahan Boneka) Jenis Kebutuhan Harga Satuan Jumlah

Biaya pembuatan boneka

10 buah Rp 350.000,00/buah Rp 3.500.000,00

Tinta Hitam 2 buah Rp 25.000,00/Buah Rp 50.000,00 Tinta Warna 1 buah Rp 35.000,00/Buah Rp 35.000,00 Pulpen 1 buah Rp 35.000,00/Pack Rp 35.000,00 Kertas leaflet 100 lembar Rp 1.500,00/buah Rp150.000,00

Biaya Percetakan 100 lembar Rp 5.000,00/lembar Rp 500.000,00

Pembuatan stempel 100 buah Rp 2000,00/buah Rp 200.000,00

Sub Total Rp 4.470.000,00 Jenis Kebutuhan Harga Satuan

Jumlah

Biaya Pengetikan 100 Jam Rp 3000,00 / Jam Rp 300.000,00 Kertas A4 80 gram 4 rim Rp 37.000,00/rim Rp 148.000,00 Print dan Penjilidan Laporan

10 Eksemplar Rp 20.000,00/ Eksemplar Rp 200.000,00

Tinta 4 pack Rp35.000,00/pack Rp 140.000,00 Kertas Foto 20 Lembar Rp 4000 / Lembar Rp 80.000,00 Dokumentasi Kegiatan

Rp 200.000,00

Sub Total Rp 1.068.000,00

Jenis Kebutuhan Harga Satuan Jumlah X-Banner 2 Buah Rp 150.000,00/buah Rp 300.000,00 Poster 10 Buah Rp 10.000,00/buah Rp 100.000,00 Penggandaan proposal 5 Buah Rp 15.000,00/buah Rp 75.000,00 Penggandaan laporan 5 Buah Rp 15.000,00/buah Rp 75.000,00 Browsing internet 4 Bulan Rp50.000,00/bulan Rp 200.000,00

Sub Total Rp 750.000,00

Jenis Pengeluaran Jumlah 1. Biaya Habis Pakai Rp 4.470.000,00 2. Operasional Rp 3.830.000,00 3. Pembuatan laporan Rp 1.068.000,00

4. Biaya lain-lain Rp 750.000,00

Total Rp 10.118.000,00

7

Page 8: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

K. LAMPIRAN

1. Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Yeni Puspitasari b. NIM : 021211131072 c. Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 07 Januari 1994 d. Alamat : Jalan Kedung Sroko no.80D e. Nomor Telepon/HP : 087759286846 f. Angkatan : 2012 g. Fakultas/Jurusan : Pendidikan Dokter Gigi h. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Surabaya i. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu j. Riwayat Pendidikan : SDN 3 Pare

SMPN 2 Pare SMAN 2 Pare

Yeni Puspitasari NIM.021211131072

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Anissa Alda Germanyta b. NIM : 021211131025 c. Tempat, Tanggal Lahir : Perum Gunungsari AB 39,Surabaya d. Alamat : Surakarta, 30 Juni 1994 e. Nomor Telepon/HP : 0896767076861 f. Angkatan : 2012 g. Fakultas/Jurusan : Pendidikan Dokter Gigi h. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Surabaya i. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu j. Riwayat Pendidikan : SD Hangtuah 3

SMPN 16 Surabaya SMAN 18 Surabaya

Anissa Alda Germanyta NIM. 021211131025

8

Page 9: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Arvia Diva Firstiana b. NIM : 021211131066 c. Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya , 8 Oktober 1994 d. Alamat : Rungkut YPK RL 5H no32 Surabaya e. Nomor Telepon/HP : 085733826862 f. Angkatan : 2012 g. Fakultas/Program Studi : Pendidikan Dokter Gigi h. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Surabaya i. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu j. Riwayat Pendidikan : SD Medokan Ayu 2 Surabaya

SMPN 6 Surabaya SMAN 5 Surabaya Arvia Diva Firstiana

NIM. 021211131066

4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap : Dyah Sinta Fitriani b. NIM : 021111072 c. Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 6 Maret 1993 d. Alamat : Kedung Tarukan Gg.VI No.10 e. Nomor Telepon/HP : 085732452678 f. Angkatan : 2011 g. Fakultas/Program Studi : Pendidikan Dokter Gigi h. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Surabaya i. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu j. Riwayat Pendidikan : SDN Sokosari 1 SMPN 1 Rengel SMAN 1 Tuban

Dyah Sinta Fitriani

NIM. 021111072

9

Page 10: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

2. Biodata Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Yunita Savitri, drg., M.Kes b. NIDN : 0020066204 c. Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 20 juni 1962 d. Alamat : Jl. Trenggilis Timur VII/45 Surabaya e. Nomor Telepon/HP : 031-8471055/081553379968 f. Jabatan Struktural : Dosen Staf Pengajar Radiologi g. Fakultas : Kedokteran Gigi h. Perguruan Tinggi : Universitas Airlangga Surabaya i. Bidang Keahlian : Radiologi Kedokteran Gigi j. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu k. Riwayat Pendidikan :

Jenjang Pendidikan

Jurusan/Bidang Studi

Nama Institusi Pendidikan

Lulus Tahun

SD/MI SDN Ambengan 1 surabaya

1974

SMP/MTS SMPN 4 surabaya 1977

SMA/MA IPA SMAN 2 surabaya

1981

Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

1987

Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

2000

Yunita Savitri, drg., M.Kes NIDN. 0020066204

10

Page 11: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

lampiran 2 Desain Boneka BOOGIE

Gambar 2. Desain boneka BOOGIE

Diskripsi tentang Boneka “BOOGIE” :

Desain boneka BOOGIE ini terinspirasi dari tokoh kartun favorit anak – anak, hal ini bertujuan untuk menarik minat siswa dalam mengikuti sosialisasi tentang cara merawat kesehatan gigi dan mulut. BOOGIE ini terdapat dua jenis boneka yaitu FREDY ( untuk boneka cowok) dan FEQUIN (untuk boneka cewek).

Terdapat instrument gigi pada mulut boneka yang bisa dilepas ataupun dipasang kembali oleh siswa. Pada bagian gigi terdapat dua lapisan gigi yang terdiri dari dua warna, lapisan yang depan berwarna putih sedang belakang berwarna coklat. Hal ini bertujuan agar siswa mampu membedakan perbedaan antara gigi yang sering dibersihkan dengan gigi yang tidak dibersihkan.

Terdapat tombol persuasif yang apabila ditekan tombolnya dapat mengeluarkan suara “ jangan lupa gosok gigi dua kali sehari “, hal ini bertujuan untuk mengajarkan siswa pada kebiasaan baik yaitu menggosok gigi minimal dua kali sehari.

Tombol persuasif

Instrument gigi sulung

Tooth calender

11

Page 12: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

lampiran 3 Desain Tooth Calendar dan stempel

Gambar 3. Desain tooth calendar dan stempel

Diskripsi tentang tooth calendar dan stampel : Tooth calendar dan stampel dibagikan kepada siswa sebagai data apakah siswa menggosok gigi dua kali sehari selama satu bulan, dengan cara siswa akan memberikan stampel apabila telah menggosok gigi dua kali sehari yang mana stampel berwarna merah untuk malam hari, dan warna biru untuk pagi hari. Dengan adanya tooth calender diharapkan bisa menjadikan suatu kebiasaan baik bagi siswa tunagrahita dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

12

Page 13: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

lampiran 4 Denah Lokasi Sosialisasi SLB ADITAMA SURABAYA Jl. WISMA PERMAI NO.102 SURABAYA Kec. Mulyorejo , Surabaya (031-5938177) Gambar 4. Denah lokasi SLB

13

Page 14: PKMM Yeni Puspitasari BOOGIE 2

SURAT PERNYATAAN

Saya sebagai pihak pertama:

Nama : Yeni Puspitasari Jabatan : Ketua Tim BOOGIE Program Kreativitas masyarakat

Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat FKG UA

Bekerjasama dengan pihak kedua :

Nama : Jabatan : Kepala Sekolah SLB ADITAMA Surabaya

Dengan ini menyatakan bahwa telah disepakati kerjasama antara pihak

pertama dan pihak kedua mengenai pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut sebagai rangkaian Program Kreativitas Masyarakat Bidang Pengabdian Masyarakat FKG UA yang dilakukan oleh tim BOOGIE di SLB ADITAMA Surabaya, dengan rangakaian kegiatan sebagai berikut:

1. Perijinan tempat SLB ADITAMA sebagai sasaran lokasi dalam Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut oleh tim BOOGIE.

2. Persetujuan oleh Kepala Sekolah SLB ADITAMA sebagai mitra dalam pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan tim BOOGIE.

3. Pelaksanaan program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut oleh tim BOOGIE setelah mendapat pendanaan oleh DIKTI.

Surabaya,19 Oktober 2012

Pihak pertama Pihak kedua

Yeni Puspitasari NIM.021211131072

14