Perawatan Endodontik Pd Gigi Sulung & Permanen Muda

53
Perawatan Endodontik pada Anak drg. Yudi Prasetya S Blok Aesthetic Dentistry 1 Kedokteran Gigi UNSOED 1

description

KGA

Transcript of Perawatan Endodontik Pd Gigi Sulung & Permanen Muda

1

Perawatan Endodontik pada Anak

drg. Yudi Prasetya SBlok Aesthetic Dentistry 1Kedokteran Gigi UNSOED

2

Endodontik pada Anak⋆ Ruang lingkup endodontik anak :

Perawatan pulpa gigi desidui dan gigi permanen muda⋆ Tujuan perawatan endodontik :a) Pd gigi desidui untuk mempertahankan fungsi gigi desidui tersebut

sampai waktu tanggalnya tiba atau paling sedikit untuk perkembangan oklusi gigi geligi.

b) Pd gigi permanen muda mempertahankan kelestarian perkembangan akar sehingga berfungsi dalam perkembangan gigi-geligi.⋆ Prinsip umum & prosedur perawatan endodontik pd anak umumnya sama

seperti org dewasa namun terdapat beberapa hal yg harus diperhatikan.

3

Ingat kembali : Perbedaan morfologi anatomi gigi sulung dan gigi permanen…

4

PERBEDAAN MORFOLOGI ANATOMI GIGI SULUNG DAN GIGI PERMANEN :1. Mahkota yang cembung dan servikal jelas2. Bidang oklusal sempit3. Servikal ke apeks menonjol4. Enamel tipis5. Tanduk pulpa tinggi6. Saluran akar kecil7. Dasar pulpa tipis8. Ada gigi permanen yg akan tumbuh9. Inklinasi prisma enamel berbeda

BAGAIMANA DENGAN HISTOLOGI PULPA ?

5

♪ Secara histologis, pulpa gigi decidui sama dg permanen tersusun atas jaringan ikat longgar.⇾

♪ Pulpa gigi decidui & permanen muda dg apeks yg belum menutup sempurna kaya akan ⇾vaskularisasi darah

♪ Serabut syaraf A (delta) tdk memasuki pulpa sebelum gigi erupsi kdg kurang peka terhadap ⇾tes sensitivitas & pd waktu preparasi kavitas

♪ Blunderbuss

HISTOLOGI PULPA :

6

Blunderbuss apices

7

1) Proses karies pd anak sering pd posterior. inflamasi lokal karies menembus dentin (terutama 0,5 mm

dari pulpa tanda klasik pulpitis reversible) bila proses karies lbh cpt drpd pembentukan dentin reparatif

pembuluh darah akan dilatasi, infiltrasi sel2 inflamasi; jk karies tetap tdk dirawat pulpa akan terbuka.

2) Proses operatif timbulnya panas preparasi dengan menggunakan tekanan meningkatkan

kerusakan hembusan udara yang lama

KELAINAN PULPA PD GIGI ANAK TERJADI KARENA :

8

Perawatan Pulpa Gigi Decidui

9

PENILAIAN UMUM

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian sebelum perawatan gigi decidui & gigi permanen muda :1) Keadaan kesehatan umum

⇝ Dapat mengungkapkan masalah sistemik atau penyakit yang mungkin mempengaruhi perawatan.

⇝ Pasien-pasien anak yg membutuhkan perhatian khusus : pasien anak hemofilia, penyakit jantung kongenital & penyakit jantung dapatan, penderita penyakit ginjal, imunodefisienasi, DM tdk terkontrol dll.

10

2) Penilaian terhadap mulut secara keseluruhan & sikap orang tua terhadap kesehatan gigi⇝ dilakukan sebelum penilaian giginya sendiri⇝ dapat membantu mengarahkan rencana perawatan yang

akan diberikan pada pasien

PENILAIAN UMUM

11

3) Penilaian terhadap giginya sendiriTerdapat 3 hal yg perlu diingat :a.Dapatkah gigi tersebut ditumpat/diperbaiki setelah

dilakukan perawatan pulpa ?b.Dental agec.Apakah status pulpa memenuhi syarat untuk

perawatan pulpa ?

PENILAIAN UMUM

12

• Diagnosis penyakit pulpa yang paling tepat adalah secara mikroskopis ⇾ tidak praktis

• Perlu dilakukan berbagai macam cara :a. Mengetahui riwayat & karakteristik rasa sakitb.Pemeriksaan klinis menyeluruhc. Pemeriksan radiografis

DIAGNOSIS PATOLOGI PULPA SECARA KLINIS DAN RADIOGRAFIS

13

Pemeriksaan Klinis

Meliputi :1) Keadaan umum : TB, BB, cara berjalan, cara

berbicara, suhu, sikap tangan, cara duduk2) Pemeriksaan ekstra oral3) Pemeriksaan intra oral4) Pemeriksaan penunjang

14

Pemeriksaan ekstraoral… apakah terdapat pembengkakan

ukuran & btk wajah asimetri ?

TMJ (dextra-sinistra)

mata, telinga, hidung

Pemeriksaan Klinis

15

Pemeriksaan intraoral… pernafasan, bibir, mukosa RM, saliva, gingiva, lidah, dasar lidah, palatum (durum, molle), faring, tonsila, gigi. pemeriksaan gigi meliputi :

a. tes vitalitas gigi termal/elektris sgt sedikit sekali kegunaannya pada gigi sulung; tdk menunjukkan derajat kelainan yang ada. Pd gigi decidui kurang berarti dibandingkan gigi permanen muda.

b. mobilitas gigi terjadi karena proses fisiologis ? Atau patologis ?

c. perkusi kepekaan, menunjukkan bhw peradangan tlh meluas melewati gigi ke jaringan periodontal. Pd gigi decidui kurang berarti dibandingkan gigi permanen muda.

Pemeriksaan Klinis

16

Merupakan syarat penting utk suatu perawatan pulpa

pada gigi decidui & permanen muda.

Panoramik : untuk menilai keadaan mulut secara

keseluruhan & perkembangan oklusi.

Periapikal & bite wing : anatomis normal, patologis,

perkembangan anomali.

Pemeriksaan Radiografis

17

• Keseluruhan hasil pemeriksaan ditinjau.

• Penentuan vitalitas gigi; kemungkinan perawatan;

penentuan kontraindikasi sistemik; potensi penyembuhan

pulpa; keterlibatan jaringan periodontal.

ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN

DIAGNOSIS SEMENTARA

18

• Diagnosis sementara dapat diperkuat atau dirubah.

• Contoh outline rencana perawatan pedodontik :1. Perawatan Medis rujukan ke dokter umum2. Perawatan sistemik premedikasi, terapi infeksi mulut3. Perawatan persiapan profilaksis mulut, kontrol karies,

konsultasi ortodonti, bedah mulut, terapi endodontik4. Perawatan korektif konservasi gigi, perawatan protetik,

terapi ortodonti5. Pemeriksaan periodik dan pemeliharaan

DIAGNOSIS AKHIR DAN RENCANA PERAWATAN

19

• Selama perawatan berjalan, manipulasi jaringan akan mengungkapkan informasi tambahan yang dapat mengubah rencana perawatan.

JALANNYA PERAWATAN

20

♪ Sangat diperlukan baik untuk gigi decidui atau permanen muda.♪ Yang perlu dievaluasi antara lain :

1) Rasa tidak enak2) Perkembangan tanda-tanda klinis dan gejala3) Pemeriksaan periode kritis pada perawatan pulpa

EVALUASI HASIL

21

Pengklasifikasian perawatan pulpa pd gigi : ♪ Penggolongan pertama, dibagi menjadi :

1. Perawatan pulpa konservatif (pulp capping, pulpotomi)2. Perawatan pulpa radikal (pulpektomi parsial/keseluruhan)

♪ Penggolongan kedua, dibagi menjadi :1)Perawatan pulpa vital

a. pulp cappingb. pulpotomic. pulpektomi

2)Perawatan pulpa non vitala.PSA nonvital

22

Pulp capping Dianjurkan pada : gigi decidui vital dg lesi karies yg luas &

mendekati pulpa.

Tujuan utama : untuk mempertahankan vitalitas pulpa.

Macam pulp capping :

1. indirect pulp capping

2. direct pulp capping

23

Indirect pulp capping

• perlindungan pulpa vital dg bahan2 kaping pulpa pada gigi karies

yang dalam (deep carious lesion) tetapi pulpa belum terbuka yang

disertai tanda2 pulpitis reversible.

• Ditujukan pd gigi decidui vital dg lesi karies yg luas & hampir

mendekati pulpa, tanpa adanya gejala degenerasi pulpa.

• Tujuan utama : mempertahankan vitalitas pulpa.

• Indikasi : lesi karies yg dalam yang tidak menimbulkan gejala & tdk

melibatkan pulpa.

24

• Kontraindikasi :1) sakit spontan2) pembengkakan 3) fistula 4) peka/sakit thd perkusi5) mobilitas patologis6)Resorpsi akar eksternal/internal7) lesi periapikal8)Kalsifikasi pulpa

Indirect pulp capping

25

Prosedur indirect pulp capping

26

Prosedur indirect pulp capping

⥤ Diagnosa⥤ Isolasi dg rubber dam, cotton roll⥤ Penghilangan karies ⥤ Kavitas yg sdh bersih dr jar karies, dipreparasi

sesuai kavitas dan restorasinya⥤ Letakkan bahan kaping pulpa.• Ca(OH)2 dg ball aplicator• ZnOE cement dg plastis instrument

⥤ Letakkan bahan bases

27

• Kriteria keberhasilan : 1) tidak ada tanda-tanda klinis atau gejala seperti rasa sakit, pembengkakan, mobilitas.

2) terhentinya proses atau lesi karies secara klinis & bakteriologis.

3) terdapat bukti radiografis terbentuknya dentin reparatif.

• Idealnya evaluasi dilakukan setelah 6 bulan pertama.

Evaluasi setelah perawatan indirect pulp capping

28

Direct pulp capping

w Dilakukan pd gigi dengan pulpa terbuka ukuran kecil (pin point)krn faktor mekanis.

w Indikasi : Perforasi pulpa secara mekanis dg ukuran yg kecil (< 1mm², dikelilingi olh dentin yang sehat, tanpa kontaminasi bakteri, tidak boleh dilakukan pd perforasi krn karies gigi.

29

Kontraindikasi :1) Sakit spontan2) Mobilitas patologis3) Keluar pus pd pulpa yg terbuka4) Pembengkakan5) Fistula6) Perkusi +7) Resorpsi eksternal/internal8) Kalsifikasi pulpa9) Perforasi > 1mm²

Direct pulp capping

30

1) Kavitas dibersihkan dengan larutan yg tdk mengiritasi (larutan garam fisiologis, akuades steril)

2) Perdarahan dihentikan dg cotton pellet steril (tidak boleh kering)

3) Pd tempat perforasi diletakkan selapis Ca(OH) ₂yg cepat mengeras tanpa tekanan.

4) Aplikasi bases, TS

Prosedur direct pulp capping

31

w Idealnya dilakukan paling sedikit 2 bulan.w Kriteria keberhasilan :

1) Tidak ada gejala atau tanda2 klinis2) Radiografis responnya baik terbentuknya

dentinal bridgew Kegagalan perawatan ditandai oleh :

Resorpsi internal atau abses dentoalveolar.

Evaluasi setelah perawatan direct pulp capping

32

Prosedur pengambilan seluruh pulpa bagian korona gigi diikuti dengan peletakan obat-obatan yang tepat diatas pulpa yang terpotong, yang dapat membantu menyembuhkan dan mempertahankan vitalitas gigi.

Pulpotomi

33

Indikasi : 1) Perforasi pulpa karena proses karies atau

proses mekanis gigi decidui yang vital2) Tidak ada pulpitis radikular3) Tidak ada sakit spontan atau menetap4) Panjang akar paling sedikit masih 2/3 dari

panjang akar keseluruhan5) Tidak ada resorpsi internal/eksternal6) Tidak ada kehilangan tulang interradikular7) Tidak ada fistula

Pulpotomi

34

Kontraindikasi :1) Sakit spontan2)Perkusi +3)Terdapat pembengkakan, fistula4)Mobilitas 5)Kalsifikasi pulpa6)Terdapat pus7)Kelainan sistemik perdarahan

Pulpotomi

35

1 x kunjungan :1. Anestesi lokal

2. Pembukaan atap kamar pulpa, pulpa bagian korona diambil dg menggunakan ekskavator tajam/diamond bur bulat besar yang steril (low speed). Pulpa dipotong sampai batas orifice. Diirigasi dg akuades steril. Perdarahan dihentikan dg butir kapas yg dibasahi akuades steril.

Prosedur pulpotomi

36

3. Aplikasi formokresol dengan menggunakan cotton pellet (5 menit), tdk boleh berlebihan pulpa terlihat coklat/hitam (jaringan terfiksasi).

4. Diletakkan campuran pasta zinc oksid eugenol + formokresol (1:1:1)

5. Aplikasi bases 6. restorasi permanen SSC

Prosedur pulpotomi

37

2 x kunjungan : Tindakan perawatan ini sama dengan 1x

kunjungan . Sterilisasi kapas + formokresol selama 3-7 hari Kunjungan selanjutnya campuran pasta zinc

oksid eugenol + formokresol (1:1:1) + restorasi gigi

Obat alternatif yg dapat digunakan selain formokresol :1. Kalsium hidroksida2. Glutaraldehid3. Feri sulfat

Prosedur pulpotomi

38

Mungkin timbul rasa tidak enak analgetik. Bila gejala menetap dlm jgka waktu yang lama : segera datang ke dokter gigi.

Idealnya : 6 bulan. Kegagalan dapat diketahui dari : rasa tidak

nyaman, radiografis,

Evaluasi setelah perawatan pulpotomi

39

Teknik perawatan saluran akar dengan mengambil seluruh jaringan pulpa dalam saluran akar yang terinfeksi.

Tujuan : mempertahankan gigi sehingga berfungsi sebagai gigi normal dlm sistem stomatognasi sampai waktu tanggalnya.

Indikasi pulpektomi pd gigi decidui :1) Gigi dengan infeksi pulpa radikular kronis2) Gigi masih dapat direstorasi3) Tidak terdapat rasa sakit spontan atau menetap4) Tidak ada resorpsi internal5) Mobilitas atau kerusakan interradikuler minimal6) Abses & fistula7) Perdarahan setelah pulpotomi sukar dikontrol8) Gigi pengganti masih jauh (sbg space maintainer)

Pulpektomi

40

Kontraindikasi pulpektomi pada gigi desidui :1) Gigi tidak dapat direstorasi2) Panjang akar kurang dari dua pertiga disertai

resorpsi internal3) Kerusakan jaringan periapikal dan mobilitas gigi

yang sangat besar4) Kesehatan pasien jelek5) Infeksi periapikal yang melibatkan benih gigi

pengganti

Pulpektomi

41

Prosedur menyerupai pulpektomi gigi permanen, namun perbedaan terletak pada bahan pengisi saluran akar (root canal filling).

Bahan root canal filling yang digunakan adalah yang bersifat absorbable, antara lain :1) Zinc oxide eugenol2) Oxpara pasta3) Kalsium hidroksida4) N2

Pengisian saluran akar dgn metode spiral lentulo atau metode press syringe

Prosedur perawatan pulpektomi pd gigi decidui

42

Pengisian dengan calplus

43

Evaluasi klinis dilakukan ± 1 minggu. Dilanjutkan dengan evaluasi setiap 6 bulan.

Evaluasi radiografis dilakukan antara 12-18 bulan setelah perawatan.

Evaluasi perawatan pulpektomi pd gigi decidui

44

Perawatan Pulpa Gigi Permanen Muda

45

Pertimbangan Umum Gigi permanen muda : gigi yg baru erupsi dg apeks yg masih

terbuka. Faktor yg menyulitkan perawatan adalah perkembangan apeks

menyulitkan perawatan endodontik konvensional. Gigi permanen muda yg mengalami kelainan pulpa atau trauma

perlu perawatan untuk melanjutkan penutupan apeks secara normal (apeksogenesis & apeksifikasi)

46

Penilaian Status Pulpa Mirip dengan penilaian pd gigi decidui, antara lain :

1) Riwayat pasien2) Pemeriksaan klinis3) Prosedur diagnosis klinis4) Pemeriksaan radiografis5) Evaluasi pulpa secara langsung

47

Pulpotomi/apeksogenesis Pembersihan jaringan pulpa pada mahkota yg terinfeksi, yg

mengalami inflamasi ireversible, agar vitalitas pulpa radikular dipertahankan apeksogenesis (penutupan bagian apeks & pembentukan dentinal brigde)

Lakukan pemeriksaan radiografis terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan patologis di daerah periapikal.

Tujuan :1. Gigi dpt meneruskan pembentukan akar2. Merawat kegagalan perawatan pulp capping.

Indikasi & kontraindikasi idem desidui.

48

Macam perawatan endodontik pd gigi permanen muda :

1. Pulp capping (indirect/direct)2. Pulpotomi pd gigi permanen muda (apeksogenesis)3. Apeksifikasi

49

Pulpotomi/apeksogenesisPROSEDUR : Sama dengan decidui. Bahan yg biasa digunakan adalah Kalsium hidroksida (calxyl) Dianjurkan ! Dilanjutkan pd perawatan pulpektomi dengan

pengisian saluran segera setelah apeks menutup.

MENGAPA ?

“Untuk mencegah pulp calcific metamorphosis & self strangulation ”

50

Apeksifikasi Induksi perbaikan ujung akar (induction of root-end repair) Perawatan gigi permanen muda yang non vital dengan ujung

apeks masih terbuka (blunderbuss canal/apices). Tujuan : memicu terbentuknya ujung akar ( calcific bridge )

supaya pengisian saluran akar gigi dapat hermetis. Bila ditemukan abses sebelum perawatan drainase; berikan

antibiotik peroral. (tidak boleh > 24 jam).

51

ApeksifikasiPROSEDUR :Kunjungan pertama Lakukan foto rontgen terlebih dahulu pengukuran pjg kerja

harus tepat. Jaringan keras yg karies dihilangkan, buka kamar pulpa. Sisa jaringan pulpa dibersihkan dg barbed broach & file (2 mm

dr ujung apeks) preparasi biomekanis. Aplikasi cresatin, ZOE, TS.

52

ApeksifikasiPROSEDUR :Kunjungan kedua 2 minggu setelahnya, ambil bahan sterilisasi Ulangi preparasi (filing & irigasi) Saluran akar dikeringkan dengan papper point. Aplikasikan calxyl + CMCP (champhorated para chloor phenol) +

cresatin + barium sulfat + kapas + TS. kondensasi sampai 2 mm dari apeks.

Evaluasi : 3 bulan, 6 bulan & 1 tahun.

53

SEKIAN, TERIMA KASIH