Evaluasi Keberhasilan & Kegagalan Perawatan Endodontik

26
1 Evaluasi Keberhasilan & Kegagalan Perawatan Endo Hesti Witasari JE, drg, SpKG

description

kedokteran gigi endodontik

Transcript of Evaluasi Keberhasilan & Kegagalan Perawatan Endodontik

  • *Evaluasi Keberhasilan & Kegagalan Perawatan EndoHesti Witasari JE, drg, SpKG

  • *Apakah Keberhasilan itu?Pd pulpa vital = PSA mencegah bakteri masuk ke sistem sal akar mencegah pembentukan lesi periradikular.

    Pd pulpa nekrosis = menghilangkan / mengurangi bakteri di sistem sal akar penyembuhan lesi periradikular.

  • *Apakah Keberhasilan itu?80-95%Tiap kasus harus dinilai scr individual utk menentukan persentase kemungkinan keberhasilan.

  • *PrognosisKesuksesan dinilai scr berbeda2 oleh tiap klinisiSeringkali PSA dianggap berhasil bila pasien tidak mengeluh ada gejalaPadahal periodontitis aplikalis yang sering merupakan indikasi utama kegagalan PSA sering kali asimtomatik, hanya terdeteksi dari radiograf.

  • *Penelitian: 53-95%Dipengaruhi berbagai variabel sulit dinilai (bias) : bias peneliti (dgn berbagai kriteria keberhasilan), bias dlm interpretasi radiograf,tingkat kepatuhan pasien thd recall, subjektivitas respon pasien, variabilitas host dlm merespon perawatan, validitas metode evaluasi, jumlah sample, perbedaan periode observasi.

  • *Kakehashi dkk:

    Bila sblm PSA telah ada lesi periradikular maka prognosis keberhasilan menurun 10-20%. Eliminasi atau setidaknya pengurangan bermakna dari jumlah bakteri akan menimbulkan hasil yg serupa dgn yg diharapkan pada PSA sal akar yg tdk terinfeksi.

  • *2 faktor penting yg berperan: kualitas pengisian sal akar, efektivitas penutupan koronal. Jangan menilai keberhasilan / kegagalan perawatan scr umum tetapi harus berdasarkan situasi individual

  • *Kapan saatnya untuk menentukan prognosis?3 waktu:SebelumSelamaperawatanSetelah

    Prognosis dpt berubah selama interval waktu ini, tergantung apa yg ditemukan selama / setelah perawatan.

  • *Bagaimana cara menyampaikan prognosis?Dgn salah 1 cara:

    Menjelaskan scr umum ttg antisipasi hasil yg berhasil, dipertanyakan, atau gagal.Membuat prediksi menggunakan persentase. Gagal /Berhasil ?

  • *Bagaimana cara menyampaikan prognosis?Tujuan: agar pasien sadar status gg mrk & berpartisipasi memutuskan apakah akan melakukan perawatan, mengerti bahwa selalu ada kemungkinan komplikasi selama / setelah perawatan, dapat menerima kegagalan scr lebih baik bila telah diinformasikan sebelumnya.

  • *Faktor2 yg mempengaruhi prognosisApical pathosisStatus bakteri di kanalPanjang & kualitas pengisianKualitas restorasi koronal.Memberikan pengaruh sgt kecil / tidak ada:Umur & jenis kelamin, status medis pasienTeknik pengisianPeriode observasiJenis medikasi intrakanal.

  • *Kapan melakukan evaluasi?Periode yg disarankan 6 bln 4 tahun.Semakin besar lesi periradikular sblm PSA, semakin lama periode penyembuhan yg dibutuhkan. Keberhasilan sering berubah menjadi kegagalan di ms yg akan dtg sehubungan dgn kebocoran koronal.

  • *Metode:Pemeriksaan klinis: Tanda & gejalaPemeriksaan radiografikPemeriksaan histologis (tidak dilakukan)

  • *1. Pemeriksaan klinisAdanya tanda & gejala merupakan penanda kegagalan.Tapi tidak adanya rasa sakit / gejala lain tidak menyatakan keberhasilan.Tanda2 nyata kegagalan: pembengkakan, fistula, rasa sakit spontan, nyeri tumpul menetap, sensitif pada pengunyahan.

  • *1. Pemeriksaan klinisKriteria klinis keberhasilan:

    Tidak adanya rasa sakit / pembengkakanMenghilangnya fistulaTidak ada bukti kerusakan jaringan lunak,termasuk defek pada perabaan.

  • *2. Temuan radiografBerhasil:

    Tdk ada lesi radiolusens apikal (lesi yg ada saat perawatan telah hilang / tdk terbentuk lesi baruyg sebelumnya tidak ada)= eliminasi / tidak terbentuknya area rarefaksi selama minimal 1 thn pasca PSA

  • *2. Temuan radiografGagal:Lesi radiolusens apikal :Ukurannya membesarTerbentuk setelah perawatan

  • *2. Temuan radiografDipertanyakan:Lesi radiolusens apikal tdkmembesar / mengecil. Dianggap tdk sembuh bila tdk adaperbaikan setelah > 1 thn (bila menetap, dianggap berhasil;kalau gagal biasanya membesar)

  • *2. Temuan radiografRegenerasi radiograf menyeluruh tidak selalu terjadi. Ada variasi dlm tampilan radiograf yg dianggap sbg penyembuhan:Lesi periradikular luas mgkn tdk ber-regenerasi sempurna dgn susunan tulang normal tp cenderung menetap sbg ruang ligamen perio yg > besar dr normal.Ada pola trabekula yg berbeda / lamina dura tdk terbentuk sempurna

  • *2. Temuan radiografUtk menghindari positif / negatif palsu, harus ada konsistensi dlm:Jenis filmWaktu paparanSudut tabungPencucian film

  • *Penyebab kegagalan EndoKesalahan diagnosa & rencana perawatanKebocoran koronalKurangnya pengetahuan anatomi pulpaKurangnya debridement / disinfeksi sal akarKurangnya perlindungan restoratifKesalahan operatorPengisian yang burukFraktur akar vertikal

  • *3 fase penyebab kegagalan1. PraoperatifSalah diagnosaKekeliruan rencana perawatanSeleksi kasus yg tidak tepat (drg memaksakan perawatan di luar tingkat keterampilannya).Perawatan pd gigi dgn prognosis buruk.Sal akar tambahan tdk terdeteksi radiograf.Fraktur dentin koronal / akar lolos dr pengamatan

  • *3 fase penyebab kegagalan2. Operatif

    Akses yang tidak selesai menyulitkan debridement & pengisian. C/: tanduk pulpa tidak terbuka pd gg anterior diskolorasiSal akar sempit: cleaning & shaping tdk optimal, instrumen patah.Perluasan kavitas berlebihan melemahkan gg fraktur.

  • *3 fase penyebab kegagalan2. Operatif

    Transportasi kanal / apeks (file memotong di luar lengkung sal akar)PerforasiOver instrumentasiPengisian terlalu panjang

  • *Pertimbangan biologisIdealnya setelah preparasi, sal akar akan terbebas dr bakteri :Pd pulpa vital: mencegah kontaminasiPd pulpa nekrosis: disinfeksiFaktanya debridement komplit tidak mgkn.Bakteri diminimalisasi dgn instrumentasi yg hati2, irigasi NaOCl berulang, medikamen intrakanal Ca(OH)2.

  • *3 fase penyebab kegagalan3. Pasca-operatif

    Kurangnya penutupan koronal difusi saliva & bakteri & endotoksin ke apikal