Penyuluhan CA Serviks Edit

18
KANKER SERVIKS KANKER SERVIKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS KEC. TEBET FK TRISAKTI 2014

description

Penyuluhan

Transcript of Penyuluhan CA Serviks Edit

  • KANKER SERVIKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATPUSKESMAS KEC. TEBETFK TRISAKTI2014

  • Apa itu Kanker Serviks ?Kanker Leher Rahim :Kanker serviks atau servical canceradalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim atau serviks. Yaitu, bagian rahim yang terletak terendah yang menonjol ke puncak liang senggama atau vagina (DepKes RI, 2006).1The Adam Health Illustrated Encyclopedia, A.D.A.M., Inc. is accredited by URAC, also known as the American Accreditation HealthCare Commission

  • 490,000 perempuan didiagnosa* menderita kanker serviks240,000 di antaranya MENINGGAL Seberapa sering Kanker Serviks ?Menurut WHO TIAP TAHUN, DI SELURUH DUNIA:*80% terjadi di negara berkembang

  • Serviks Normal (Leher Rahim)Lesi Pra Kanker

  • Faktor Risiko Kanker ServikPenyebab kanker serviks :infeksi Human Papiloma Virus.

    Faktor risiko yang lain :Aktivitas seksual yang dapat meningkatkan risiko infeksi HPV dan kanker serviks meliputi : Mempunyai multipel partner seksual atau berhubungan seks dengan partner yang mempunyai multipel partner seks. Sejarah mempunyai penyakit sexually transmitted disease (STD)

  • Faktor Risiko Hubungan seksual pertama pada usia muda (sebelum usia 18) Pasien atau seksual partner mempunyai penyakit kondiloma genitalia (kutil). Tidak menggunakan kondom pada hubungan seksual dengan partner baru. Pasangan yang lalu dari partner seks menderita kanker serviks atau sel2 abnormal. Sexual partner menderita kanker penis.

  • Penting untuk di-INGAT!!!Kanker serviks adalah kanker yang banyak menyebabkan kematian pada perempuan Kanker serviks dapat dicegah :Deteksi sedini mungkin dengan PAP SMEAREdukasi mengenai kanker serviksVaksinasi HPV VAKSIN

    KONSULTASIKAN KEPADA DOKTER ANDA TENTANG KANKER SERVIKS & CARA PENCEGAHANNYA

  • Vaksin HPV diberikan kepada siapa ?????Pria usia 9 15 tahunPria usia diatas 15 tahun ??? (On Going Study)Wanita usia 9 26 tahunWanita usia diatas 26 tahun ????

  • Bagaimana mendiagnosisnya ?

    Pap smear: Pengambilan sel sel serviks dengan spatula atau sitobrush, kemudian dioleskan di objek glas. Setelah itu diperiksa dengan mikroskop.

    IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) : pemeriksaan leher rahim dengan cara melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%. Bila setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak bercak putih, maka indikasi terdapat lesi kanker

  • Pap Smears sebagai Deteksi DiniPap Smear : pengambilan sel dari serviks, diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui adanya kelainan pada serviksJIKA ANDA SUDAH MENIKAH / MELAKUKAN HUBUNGAN, LAKUKAN PAP SMEAR SECARA TERATUR

  • Source: EngenderHealth, Wright TC, 1996VIA images

  • Perdarahan per vaginam abnormal (e.g., spotting setelah hubungan seksual, perdarahan diantara periode menstruasi, jumlah darah menstruasi banyak). Cairan vagina abnormal (kuning putih, berbau) Low back pain (nyeri panggul ) Nyeri saat berhubungan seksual. Nyeri saat BAK pada keadaan yang lanjut. Gejala Klinis

  • Gejala KlinisJika kanker sudah menyebar : Sulit BAK dan mungkin gagal ginjal. Nyeri BAK dan kadang2 kencing darah . Bengkak di kaki . Diarrhea, atau nyeri di daerah anus atau BAB berdarah Mual, lemas, BB turun, nafsu makan turun, dan terasa nyeri. Konstipasi Lubang Abnormal di leher rahim (fistula) pembesaran kelenjar limphe di leher atau ketiak. Penyebaran lanjut ke tulang , paru, usus atau otak memberikan tanda tanda abnormal.

  • Kanker Serviks

  • PencegahanPencegahan PrimerUsia berhubungan diperlambatMenggunakan kontrasepsi barierMonogamiVaksinasi Pencegahan SekunderEdukasi Konsultasi Medis

  • MENGAPA PENTING???Kanker serviks merupakan pertumbuhan dari suatu kelompok sel yang tidak normal pada serviks (leher rahim). Perubahan ini biasanya memakan waktu beberapa tahun sebelum berkembang menjadi kanker. Terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan pada sel serviks melalui skrining (pap smear) dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.

  • PENTING!Jumlah prevalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia terbilang cukup besar. SSetiap hari, ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah kematian mencapai 20-25 orang. Sementara jumlah wanita yang berisiko mengidapnya mencapai 48 juta orang. Sebagian besar kasus kanker serviks yang terdeteksi di rumah sakit sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati. "Jika kanker ditemukan lebih dini, penanganannya akan lebih mudah dan tingkat harapan hidup lebih besar

  • *www.maketheconnection.orgGCF (Gynecologic Cancer Foundation) Presentation

    *American Cancer Detailed Guide. American Cancer Society Online Publication. http://www.cancer.org*1. Hewitt M, Devesa SS, Breen N. Cervical cancer screening among U.S. women: analyses of the 2000 National Health Interview Survey. Prev Med. 2004;39:270-278.2. Crum CP, Rivera MN. Vaccines for cervical cancer. Cancer J. 2003;9:368376.3. Sung HY, Kearney KA, Miller M, Kinney W, Sawaya GF, Hiatt RA. Papanicolaou smear history and diagnosis of invasive cervical carcinoma among members of a large prepaid health plan. Cancer. 2000;88:22832289.4. Schink JC. Strategies for detecting cervical dysplasia: Visual inspection, spectroscopy, and speculoscopy. OBG Manag. 2003;(suppl):58.5. Selvaggi SM. Implications of low diagnostic reproducibility of cervical cytologic and histologic diagnoses. JAMA. 2001;285:15061508.6. Chacho MS, Mattie ME, Schwartz PE. Cytohistologic correlation rates between conventional Papanicolaou smears and ThinPrep cervical cytology: A comparison. Cancer. 2003;99:135140.7. Saslow D, Runowicz CD, Solomon D, et al. American Cancer Society Guideline for the early detection of cervical neoplasia and cancer. CA Cancer J Clin. 2002;52:342362.8. Uyar DS, Eltabbakh GH, Mount SL. Positive predictive value of liquid-based and conventional cervical Papanicolaou smears reported as malignant. Gynecol Oncol. 2003;89:227232.9. Kulasingam SL, Hughes JP, Kiviat NB, et al. Evaluation of human papillomavirus testing in primary screening for cervical abnormalities: Comparison of sensitivity, specificity, and frequency of referral. JAMA. 2002;288:17491757.5/Selvaggi/ p. 1506/col 1/34/Schink/ p. 5/ col 2/1.5/Selvaggi/ p. 1506/col 1/1, 3.6/Chacho/ p. 137/col 2/58/Uyar/p. 227/abstract7/Saslow/p. 352/col 2/2.8/Uyar/ p. 227/abstract5/Selvaggi/ p. 1506/col 2/1.9/Kulasingam / p.1754/Table 3; p. 1749/abstract3/Sung/p. 2285/col 2/3, 42/Crum/p. 368/col 1/2; col 2/11/Hewitt/p. 270/ col 1/11/Parham/p. S14/Table 1.2/Schink/p. 5/ col 2/2.3/Uyar/p. 227/abstract.4/Kulasingam/p. 1754/Table 3.2/Schink/p. 5/col 2/1.5/Selvaggi/ p. 1506/col 1/1, 3.6/Chacho/p. 137/col 2/5*The picture on your left is the magnified image of a normal cervix after the application of Acetic acid.

    The picture to your right is the magnified image of a cervix with an abnormal Aceto white lesion- ie a Positive tests. *1. Reprinted with permission from Sellors JW, Sankaranarayanan R, eds. Colposcopy and Treatment of Cervical Intraepithelial Neoplasia. A Beginners Manual. Lyon, France: International Agency for Research on Cancer; 2003.

    1/Sellors/Ch. 8/p. 4/ Figures 3.5 and 8.81/Sellors/Ch. 8/p. 2/ 5,6. Photos courtesy of Dr. J. Monsonego.