CA Prostat Edit

26
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma prostat merupakan keganansan yang terbanyak diantara keganasan sistem urogenitalia pria. Tumor ini menyerang pasien yang berusia di atas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang menyerang pria berusia sebelum usia 45 tahun. Insiden karsinoma prostat akhir-akhir ini mengalami peningkatan karena: (1) meningkatnya umur harapan hidup, (2) penegakkan diagnosis yang menjadi lebih baik, dan (3) kewaspadaan tiap-tiap individu mengenai adanya keganasan prostat semakin meningkat karena informasi yang memadai untuk masyarakat. Penyakit ini, menduduki peringkat ke empat sebagai penyakit kanker pembunuh kaum pria di Indonesia, setelah kanker paru-paru dan kanker usus. Deteksi dini memang sebaiknya dilakukan sebelum menginjak usia 50 tahun. Deteksi dini pada pria untuk kasus kanker prostat, biasanya dilakukan pada pria berusia di atas 40 tahun. Karena pada masa inilah, tubuh memproses hormon testosteron menjadi dihydrotestosteron. Pembengkakan prostat pada para pria memang tak bisa dihindarkan. Kaum pria pun dihimbau untuk tidak segan-

description

vg

Transcript of CA Prostat Edit

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Karsinoma prostat merupakan keganansan yang terbanyak diantara keganasan sistem urogenitalia pria. Tumor ini menyerang pasien yang berusia di atas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang menyerang pria berusia sebelum usia 45 tahun.

Insiden karsinoma prostat akhir-akhir ini mengalami peningkatan karena: (1) meningkatnya umur harapan hidup, (2) penegakkan diagnosis yang menjadi lebih baik, dan (3) kewaspadaan tiap-tiap individu mengenai adanya keganasan prostat semakin meningkat karena informasi yang memadai untuk masyarakat.

Penyakit ini, menduduki peringkat ke empat sebagai penyakit kanker pembunuh kaum pria di Indonesia, setelah kanker paru-paru dan kanker usus. Deteksi dini memang sebaiknya dilakukan sebelum menginjak usia 50 tahun. Deteksi dini pada pria untuk kasus kanker prostat, biasanya dilakukan pada pria berusia di atas 40 tahun. Karena pada masa inilah, tubuh memproses hormon testosteron menjadi dihydrotestosteron. Pembengkakan prostat pada para pria memang tak bisa dihindarkan. Kaum pria pun dihimbau untuk tidak segan-segan mulai melakukan pemeriksaan prostat pada usia 40 tahun. Untuk saat ini, cara yang terbaik untuk mengatasi penyakit kanker prostat adalah melalui deteksi dini.

Namun ada beberapa keadaan yang menjadi faktor resiko penyebab terjadinya keganasan pada kelenjar prostat. Yakni usia di atas 50 tahun, diet tinggi lemak, pembesaran prostat jinak, infeksi virus yang ditularkan melalui hubungan kelamin, dan riwayat kanker prostat dalam keluarga alias faktor keturunan. Walaupun gejalanya masih ringan, namun harus segera ditangani. Karena selain ancaman terserang kanker prostat, penderita juga terancam terkena infeksi saluran kemih, bahkan gagal ginjal.1.2Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan CA Prostat?

b. Apa Penyebab dari CA Prostat?

c. Apa sajakah tanda dan gejala yang muncul dari penyakit CA Prostat?

d. Bagaimana Patofisiologi CA Prostat?

e. Bagaimana Penatalaksanaan dari CA Prostat?

f. Bagaimana Asuhan Keperawatan dari pasien dengan CA Prostat?

1.3TujuanSetelah membuat makalah ini mahasiswa diharapkan mampu :a. Dapat mendefinisikan Ca prostatb. Dapat menjelaskan etiologi dari Ca prostatc. Dapat menjelaskan patofisiologi dari Ca prostatd. Dapat menyebutkan manifestasi klinis dari Ca prostate. Dapat menyebutkan komplikasi Ca prostatf. Dapat mengetahui pemeriksaan diagnostik Ca prostatg. Dapat menjelaskan penatalaksanaan medis Ca prostath. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca prostat1.4Manfaat Penulisana. Manfaat Bagi PenulisDapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen sebagai bentuk pertanggungjawaban pembelajaran

b. Manfaat Bagi Pembaca

Dapat mengetahui masalah tentang CA Prostat secara detail dan mampu memperoleh segala informasi tentang CA Prostat

BAB IIPEMBAHASAN 2.1KONSEP PENYAKIT

2.1.1Anatomi dan Fisiologi

Anatomi protat terdiri atas kelenjar (50%) dan jaringan ikat fibromuskular (25% myofibril otot polos dan 25% jaringan ikat) membungkus urethra pars prostatica. Mempunyai bentuk seperti pyramid terbalik dengan basis (basis prostat) menghadap collum vesicae dan apex (apex prostat) yang menghadap ke arah diapragma urogenitale. Facies anterior berbentuk konveks, facies posterior agak konkaf dan dua buah facies infero-lateralis. Ukuran prostate adalah tinggi 3 cm, lebar 4 cm, dan lebar anterior-posterior sebesar 2,5 cm dan beratnya 20 gram. urethra berjalan vertical menembus bagian anterior prostat. Facies prostat mempunyai hubungan erat dengan collum vesicae, kecuali di bagian lateral. Celah yang terbentuk diantaranya terisi oleh plexus venosus vesico prostatikus dan ductus ejakulatorius.

Gambar 1. Anatomi Urogenitalia Pria Prostat membentuk tiga buah lobi, yakni dua buah lobus lateralis dan sebuah lobus medius. Kedua lobus lateralis dihubungkan satu dengan yang lain disebelah ventral urethra oleh isthmus prostatae yang tidak tampak dari luar. Lobus medius mempunyai ukuran yang bervariasi, terletak menonjol kedalam urethra pars kranialis pada permukaan posterior dan menyebabkan terbentuknya uvula vesicae. Hipertrophi lobus medius dapat menghalangi pengeluaran urin.Dalam jaringan prostate, yang nampak alveoli kelenjar adalah banyak tubulus terminal kelenjar tubulo alveolar bercabang, irregular dan kecil-kecil. Alveoli ukurannya bermacam-macam, lumen lebar dan jelas irregular pada alveoli yang lebih besar dan epitel berbeda-beda. Kelenjar terbenam dalam stroma fibromuskular yang nyata, untaian muscular polos berjalan dalam berbagai arah bersama-sama dengan serat-serat kolagen dan jala-jala elastin halus. Urethra pars prostatika nampak sebagai bentuk susunan bulan sabit dengan cekungan kecil sepanjang lumen, terlebih nyata pada resesus/lekuk urethra. Epitel umumnya epitel transisional, stroma fibromuskular prostate mengelilingi uretra. Kolikulus seminalis suatu taju stroma fibromuskular padat tanpa kelenjar, menonjol ke dalam lumen urethra, memberikan bentuk bulan sabit. Utrikulus prostatikus terletak dalam masa kolikulus seringkali ujung distal melebar, sebelum masuk kedalam urethra. Duktus ejakulatorius menembus prostate, berjalan disamping utrikulus dan akhirnya bermuara dalam urethra.Kelenjar prostate menyekresi cairan encer, seperti susu yang mengandung ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku dan profibrinolisin. Selama pengisian, sampai kelenjar prostate berkontraksi sejalan dengan kontraksi vas deferens sehingga cairan encer seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar prostate menambah lebih banyak lagi jumlah semen. Sifat yang sedikit basa dari cairan prostate mungkin penting untuk suatu keberhasilan fertilisasi ovum.Mc Neal yang banyak menulis tentang anatomi prostate mengusulkan suatu konsep anatomi zonal berdasarkan dari gambaran anatomi dan histology prostate. Dasar pembagian zonal dari Mc Neal ini dijadikan dasar untuk menentukan letak dan asal keganasan dari prostate. Menurut Mc Neal prostate dibagi menjadi yang glandulair yaitu yang berada pada daerah luar yang disebut zona perifer (perifer zone) dan zona sentral yang kecil (central zone) yang keduanya kira-kira merupakan 95% dari seluruh kelenjar. Zona transisional (transitional zone) yang terletak periurethral sekitar verumontanum yang merupakan hanya 5% dari seluruh volume prostate dan tampaknya bagian ini yang dapat mengalami hyperplasia dan menimbulkan gejala-gejala pembesaran prostate jinak sedang keganasan prostate 60 70% berasal dari zona perifer, 10 20% dari zona transisional dan 5 10% dari zona sentral.2.1.2Definisi

Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki.Carsinoma prostat atau kanker prostat adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada jaringan prostat yang tidak normal/abnormal yang merupakan kelainan atau suatu keganasan pada saluran perkemihan khususnya prostat pada bagian lobus perifer sehingga timbul nodul-nodul yang dapat diraba.Kanker Prostat adalah pertumbuhan tumor ganas dari jaringan parenchym kelenjar prostat. 2.1.3Etiologi Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ca prostat ; tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya ca mamae adalah:

1. Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut.

2. Peranan dari growth factor ( faktor pertumbuhan ) sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.

3. Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati

4. Teori sel stem menerangkan bahwa terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan se epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan. Seperti tumor ganas lain, maka etiologi kanker prostat belum diketahui dengan tepat.Ada yang menghubungkan dengan radang atau hormon. Hampir 75 % kanker prostat ditemukan pada bagian posterior dari pada lobus medius, dan hampir seluruhnya mulai dari bagian yang dekat dengan simpai. Ada pendapat tercatat bahwa terdapat 3 kali lebih besar kasusnya karena ada riwayat ayah atau kakek menderita kanker prostat. Karsinoma prostat ini merupakan tumor ganas yang sering ditemukan pada pria dewasa ( 50% dari seluruh tumor ganas pria ) usia diatas 50 tahun dan akan meningkat tajam pada usia di atas 80 tahun.2.1.4Manifestasi Klinis

Gangguan pola perkemihan baik frekuensi, adanya desakan, nokturia akibat membesarnya ukuran kelenjar yang mendesak uretra. Terjadinya obstruksi uretra mengganggu perkemihan, Lama - kelamaan berkembang terjadinya anemi.Masalah kelenjar prostat, baik karena membesar atau karena mengalami peradangan,boleh dikatakan menimbulkan gejala yang serupa, yaitu :

1. Mengalami kesulitan dalam buang air kecil

2. Buang air kecil lebih sering, terutama kalau pada malam hari.

3. Mengalami kesulitan memulai pancaran air seni .

4. Mengalami kesulitan juga dalam mengakhiri aliran air seni

5. Pancaran aliran air seni lemah

6. Merasa kandung kencing tidak kosong sempurna

7. Jika disertai infeksi timbul keluhan nyeri waktu buang air kecil,atau waktu mengeluarkan air mani selesai bersetubuh.

8. Kadang-kadang, aliran air seni berhenti sendiri.

9. Makin ada darah di dalam air seni atau air mani

10. Pada kanker prostat, selain keluhan tersebut diatas juga disertai :

11. Perasaan nyeri pada daerah bawah pinggang.

12. Mengalami kesulitan memulai dan mempertahankan ereksi penis.

13. Keluhan nyeri pada pangkal paha dan daerah tulang pinggul.

14. Mungkin air seni berdarah.

2.1.5Patofisiologi

Penyebab Ca Prostat hingga kini belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa hipotesa menyatakan bahwa Ca Prostat erat hubungannya dengan hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya Ca Mammae adalah adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut, hal ini akan mengganggu proses diferensiasi dan proliferasi sel. Diferensiasi sel yang terganggu ini menyebabkan sel kanker, penyebab lain yaitu adanya faktor pertumbuhan yang stroma yang berlebihan serta meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel-sel yang mati sehingga menyebabkan terjadinya perubahan materi genetik. Perubahan prolife sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan sehingga terjadi Ca Prostat (Price, 1995)Kanker akan menyebakan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan akan menghambat aliran urin,. Keadaan ini menyebabkan penekanan intravesikal, untuk dapat mengeluarkan urin buli-buli harus dapat berkontraksi kuat guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang terus-menerus menyebabkan perubahan anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divetikel buli-buli. Fase penebalan otot detrusor ini disebut fase kompensasi (Purnomo,2000)Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary track symptom (LUTS) yang dahulu dikenal dengan gejala - gejala prostatismus, dengan semakin meningkatnya retensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam fase dekompensaasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. Tekanan intravsikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli-buli ke ureter atau terjadi refluk vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis,bahkan akhirnya akan dapat jatuh kedalam gagal ginjal (Price, 1995).

Berkemgangnya tumor yang terus menerus dapat terjadi perluasan langsung ke uretra, leher kandung kemih dan vesika semmininalis. Ca Prostat dapat juga menyebar melalui jalur hematogen yaitu tulang tulang pelvis vertebra lumbalis, femur dan kosta. Metastasis organ adalah pada hati dan paru (Purnomo,2000)

Proses patologis lainnya adalah penimbunan jaringan kolagen dan elastin diantara otot polos yang berakibat melemahnya kontraksi otot. Selain tu terdapat degenerasi sel syaraf yang mempersarafi otot polos. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya hipersensitivitas pasca fungsional, ketidakseimbangan neurotransmiter, dan penurunan input sensorik, sehingga otot detrusor tidak stabil. Karena fungsi otot vesika tidak normal, maka terjadi peningkatan residu urin yang menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas (Purnomo,2000).Pertumbuhan sel yang abnormal ( adenokarsinoma ) yang berdeferensiasi di sel parenchym kelenjar prostat secara infiltrat dibagian kapsul / pembungkusnya. Yang sering terserang adalah di bagian lobus posterior dan membentuk massa sehingga prostat membesar seperti hyperplasia kemudian dapat terjadi penekanan di semi vesika urinaria atau penyempitan urethra. Anak sel sebar menyebar ke lateral yaitu menuju otot anus / rectum melalui hematogen dan kelenjar lymphe sehingga dapat metastasi ke paru - paru, otak, tulang dan organ-organ lain.2.1.6Pathway

2.1.7PenatalaksanaanHanya dengan dilakukan prostatektomi yang merupakan reseksi bedah bagian prostat yang memotong uretra untuk memperbaiki aliran urin dan menghilangkan retensi urinaria akut, ada beberapa alternatif pembedahan meliputi :

1. Transsurethral resection of prostate (TURP)

Dimanan jaringan prostat obstruksi dari lobus medial sekitar uretra diangkat dengana sistoskop/resektoskop dimasukkan melalui uretra. 2. Suprapubic /open prostatektomi

Dengan diindikasikan untuk massa lebih dari 60 g/60 cc. penghambat jaringan prostat diangkat melalui insisi garis tengah bawah dibuat melalui kandung kemih,pendekatan ini lebih ditujukan bila ada batu kandung kemih. Pedekatan ini lebih ditujukan bila ada batu kandung kemih.3. Retropubic prostatektomi

Massa jairingan prostat hipertropi (lokasi tinggi dibagian pelvis) diangkat melalui insisi abdomen bawah tanpa pembukaan kandung kemih

4. Perineal prosteatektomi

Massa prostat besar dibawah area pelvis diangkat melalui insisi diantara skrotum dan rektum, prosedur radikal ini dilakukan untuk kanker dan dapat mengakibatkan impotensi.2.1.8 Test Diagnostik a. Biopsi dengan jarum lewat perineal atau Transrektalb. Biopsi dengan membuka jaringan kulit.c. Cystoscopyd. Pelvic CT Scane. Transrectal Ultrasonografif. Laboratorium :a) Alkali Phospataseb) PAP ( Prostatic Acid Phosphatase )c) Serum TAP ( Total Acid Phosphatase ). d) Hb, leukosit, trombosit.2.2ASUHAN KEPERAWATAN

1. PengkajianMeliputi nama, jenis kelamin, umur, agama / kepercayaan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, suku/ Bangsa, alamat, no. rigester dan diagnosa medis.

2. Riwayat penyakit sekarang

Pada klien ca prostat keluhan keluhan yang ada adalah frekuensi , nokturia, urgensi, disuria, pancaran melemah, rasa tidak lampias/ puas sehabis miksi, hesistensi, intermitency, dan waktu miksi memenjang dan akirnya menjadi retensio urine.

3. Riwayat penyakit dahulu .

Adanya penyakit yang berhubungan dengan saluran perkemihan, misalnya ISK (Infeksi Saluran Kencing ) yang berulang. Penyakit kronis yang pernah di derita. Operasi yang pernah di jalani kecelakaan yang pernah dialami adanya riwayat penyakit DM dan hipertensi .

4. Riwayat penyakit keluarga .

Adanya riwayat keturunan dari salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit ca prostat Anggota keluargayang menderita DM, asma, atau hipertensi.

5. Pemeriksaan fisika. Keadaan umum :Pasien lemah, kesadaran kompos mentis, suhu meningkat, frekuensi denyut nadi meningkat.

b. B1 (pernafasan)

Bentuk dada normal, pola nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada sesak nafas.

c. B2 (kardiovaskuler)

Irama jantung reguler, tidak ada nyeri dada, bunyi jantung normal, CRT