PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

9
Pengkajian 1. Aktivitas istirahat Insomnia, sensitifitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi , kelelahan berat 2. Sirkulasi Palpitasi, nyeri dada 3. Eliminasi Urin banyak, perubahan feses : diare 4. Makanan atau cairan Kehilangan berat badan mendadak 5. Neurosensoris Bicara cepat dan parau, gangguan status mental damn perilaku, bingung, disorientasi, gelisah, peka terhadap rangsang, delirium, psikosis, stupor 6. Keamanan Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, 7. Pernafasan Takipnea, dispnea, edema paru 8. Nyeri atau keamanan Nyeri orbital, fotofobia, eksoftalmus Penanganan krisis Hipertiroid di UGD 1. Diberikan cairan untuk rehidrasi, koreksi elektrolit (NaCl, glukosa, vitamin, oksigen, jika perlu obat sedasi) 2. Kolaborasi dalam pemberian berikan obat β bloker dosis besar, propanolol menjadi obat pilihan utama 3. Kolaborasi pemberian obat tionamide seperti methimazole atau PTU untuk memblok sintesis hormon 4. Kolaborasi pemberian larutan lugol untuk memblok pelepasan T3 dan T4 5. Kolaborasi pemberian glukokortikoid untuk menurunkan konversi T3 dan T4 namun toksisitas nya sangat tinggi pada ginjal sehingga penggunaannya dibatasi 6. Kolaborasi untuk pemberian obat asetaminofen dan surface cooling untuk menurunkan suhu pasien dan tidak digunakan

Transcript of PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

Page 1: PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

Pengkajian

1. Aktivitas istirahatInsomnia, sensitifitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi , kelelahan berat

2. SirkulasiPalpitasi, nyeri dada

3. EliminasiUrin banyak, perubahan feses : diare

4. Makanan atau cairanKehilangan berat badan mendadak

5. NeurosensorisBicara cepat dan parau, gangguan status mental damn perilaku, bingung, disorientasi, gelisah, peka terhadap rangsang, delirium, psikosis, stupor

6. KeamananTidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan,

7. Pernafasan Takipnea, dispnea, edema paru

8. Nyeri atau keamanan Nyeri orbital, fotofobia, eksoftalmus

Penanganan krisis Hipertiroid di UGD

1. Diberikan cairan untuk rehidrasi, koreksi elektrolit (NaCl, glukosa, vitamin, oksigen, jika perlu obat sedasi)

2. Kolaborasi dalam pemberian berikan obat β bloker dosis besar, propanolol menjadi obat pilihan utama

3. Kolaborasi pemberian obat tionamide seperti methimazole atau PTU untuk memblok sintesis hormon

4. Kolaborasi pemberian larutan lugol untuk memblok pelepasan T3 dan T45. Kolaborasi pemberian glukokortikoid untuk menurunkan konversi T3 dan T4 namun

toksisitas nya sangat tinggi pada ginjal sehingga penggunaannya dibatasi6. Kolaborasi untuk pemberian obat asetaminofen dan surface cooling untuk

menurunkan suhu pasien dan tidak digunakan aspirin karena akan meningkatkan kadar konsentrasi T3 dan T4 bebas dalam serum

Asuhan Keperawatan krisis hipertiroid di ICU

Diagnosa keperawatan

Problem Etiologi symptomDefisit volume cairan Status hipermatabolik Ds:

- klien mengatakan merasa berdebar-debar

Do: - mukosa bibir kering- nadi > 100x/menit

Page 2: PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

- suhu > 37,5oC- Keringat banyak- Diare- Nilai elektrolit

(hiponatremi, hipokalemi)abnomal

- Palpitasi- TSH meningkat- T3 dan T4 meningkat

Hipertermi Status hipermetabolik Do: - suhu > 37,5oC- diaphoresis

Ketidaksimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

Status hipermetabolik Do:- Penurunan berat

badan secara signifikan tanpa penyebab yang jelas

- Peristaltik lambung meningkat

Kelelahan Status hipermetabolik Ds: - klien mengatakan

merasa lelah- Klien mengatakan

susah berkonsentrasiDo:

- perilaku gelisah- Gugup- Tegang

Asuhan keperawatan

Diagnosa KH dan Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional Defisit volume cairan berhubungan dengan status hipermetabolik

Tujuan :Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam maka kondisi volume cairan dapat distabilkanKH: Status volume

cairan pasien dapat normovolemik.

Mempertahankan urine output

Kaji status volume (TD, FJ, FP, suhu tubuh , bunyi jantung) setiap satu jam

Berikan cairan IV sesuai instruksi

Kaji semua data laboratorium, laporkan nilai elektrolit yang abnormal

Sebagai bahan acuan untuk mengambil keputusan intervensi yang akan diberikan

Untuk memperbaiki status volume klien

Hasil laboratorium (elektrolit) dapat menunjukkan dan mendukung status

Page 3: PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal.

Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

Monitor irama jantung

Kolaborasi Berikan elektrolit

sesuai instruksi

Berikan pengobatan β-adrenergik sesuai instruksi

Cek kadar hormon tiroid dalam darah

Berikan obat sesuai indikasiPenyekat beta-propanolol

Hormon Tiroid antagonis – propiltourasil(PTU), metimazol

Natrium iodida(lugol) atau saturasi kalium iodida

volume terkini

Kondisi irama jantung yang abnormal (disritmia) menunjukkan keadaan klien yang memburuk

Tambahan Elektrolit secara parenteral dapat membantu untuk menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh pasien

Untuk mengontrol takikardia dan hipertensi

Menentukan kondisi etiologi status hipermetabolik sehingga dapat menentukan intervensi selanjutnya

Diberikan untuk mengendalikan pengaruh tirotoksin terhadap takikardia, tremor, gugup Serta merupakan obat pilihan pertama pada krisis tiroid akut

Memblok sintesis hormon tiroid dan menghalangi perubahan T4 ke T3

Untuk mncegah pengeluaran hormon tiroid ke dalam sirkulasi dengan meningkatkan penyimpanan dalam

Page 4: PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

RAI (131INal atau 125Inal)

Kortikosteroid-dexamethasone

Asetaminofen

Sedatif-barbiturat

Relaksan otot

kelenjar tiroid

Menghancurkan fungsi jaringan kelenjar tiroid

Memberikan dukungan glukokortikol. Menurunkan hipertermia, menghilangkan kekurangan adrenal secara relatif, menghalangi absorpsi kalsium,dan menurunkan perubahan T4 menjadi T3 di perifer

Obat pilihan untuk menurunkan suhu tubuh yang berhubungan dengan kebutuhan metabolisme

Meningkatkankan istirahat, sehingga dapat menurunkan kebutuhan metabolik

Menurunkan proses menggigil yang berhubungan dengan hiperthermia yang selanjutnya dapat meningkatkan kebutuhan metabolisme

Hipertermia berhubungan dengan status hipermetabolik

Tujuan :Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 24 jam maka suhu dapat distabilkan

KH : S: 36,5 – 37,5 oC TD sistole : 90-

140 mmHg Tekanan darah,

nadi, suhu tubuh dalam batas

Pantau suhu tubuh setiap 1 jam

Pantau TD secara kontinu

Kaji pasien untuk mengetahui diaforesis dan menggigil serta cegah adanya

Untuk mengevaluasi respon pasien terhadap terapi

Demam meningkatkan vasidilatasi perifer yang dapat menyebabkan hipotensi

Menggigil dapat meningkatkan kebutuhan metabolik

Page 5: PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

normal mengigil

Kaji pasien akan adanya tanda-tanda syok, gagal napas, gagal jantung, atau edema paru

Lakukan tindakan yang dapat menurunkan suhu pasien (tepid bath, selimut hipotermia)

Kolaborasi Berikan obat

antipiretik Hindari pemberian

aspirin

Untuk mengetahui adanya perburukan kondisi klien

Tindakan tersebut mungkin dapat membantu menurunkan suhu

Untuk menurunkan suhu tubuh

Karena salisilat dapat meningkatkan hormon tiroid

Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Berhubungan dengan status hipermetabolik

Tujuan :Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x 1 minggu maka kondisi status nutrisi dapat distabilkan

KH: BB stabil

(sesuai IMT normal)

Keseimbangan nitrogen positif

Nilai albumin normal

GDS dalam batas normal < 200

Pantau perubahan berat badan secara berkala

Kaji status gastrointestinal meliputi : bising usus, muntah, diare, atau nyeri abdomen

Kaji kadar glukosa serum secara berkala

Kaji kadar albumin serum secara berkala

Kaji nitrogen urea urin (UUN) sesuai

Perubahan cepat (0,5-1 kg/hari) mengindikasikan keseimbangan cairan dan bukan nutrisi dan asupan

Tidak adanya bisisng usus atau hiperaktif,muntah,diare atau nyeri abdomen dapat mengganggu absorpsi nutrisi

Untuk mengetahui adanya hiperglikemia karena hormon tiroid sirkulasi yang berlebihan meningkatkan glikogenolisis dan menurunkan kadar insulin

Hipoalbuminemia dapat menunjukkan adanya kerusakan otot

Untuk memperkirakan

Page 6: PENGKAJIAN HIPERTIROID BENER

indikasi

Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering (jika pasien dapat mentoleransi asupan peroral) atau pemberian makanan enteral mungkin diperlukan

Kolaborasi Kolaborasikan

dengan ahli gizi tentang penghitungan kalori untuk pasien dengan status metaboliknya

Kolaborasikan pemberian terapi insulin sliding scale

keseimbangan nitrogen

Pemberian makanan baik peroral maupun enteral dapat membantu asupan nutrisi untuk pasien dengan status hipermetabolik

Memberikan informasi keadekuatan asupan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Untuk mengontrol hiperglikemia