refrat hipertiroid
-
Author
winda-anastesya -
Category
Documents
-
view
285 -
download
4
Embed Size (px)
Transcript of refrat hipertiroid

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 1/25
BAB I
Pendahuluan
Pembesaran kelenjar tiroid disebut struma,
apabila pembesarannya merata disebut struma difusa
Kelenjar tiroidterletak di leher bagian bawah,
berat ± 20 gram,
terdiri dari ismus
menutupi cincin ke-2 dan 3 trakea.
Hormon yang dihasilkannya mempengaruhi
seluruh sel organ tubuh
dengan efek berbeda-beda tergantung
dari organ maupun usia individu
Hipertiroid merupakan gangguan kelenjar tiroid, yang terjadi karena produksi dari
hormon tiroid yang berlebihan. Atau dikenal juga hipertiroid adalah tiroktosikosissebagai akibat dari produksi tiroid itu sendiri.
Menurut buku patofsiolgi disebutka bawa hipertiroidisme dikenal juga sebagai
tirotoksikosis. Namun didalam buku ajar ilmu penyakit dalam dijelaskan bahwa istilahhipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipertukarakan, troktosiskosis berhubungan
dengan suatu kompleks fisiologi dan biokomiawi yang ditemukan bila suatu jaringan
memberikan hormon tiroid berlebih.Pemeriksaan yang paing penting untuk membedakan kedua katagori ini adalah
pemeriksaan radoaktive iodine uptake (RAIU).
Penyakit kelenjar tiroid ( kelenjar gondok ) termasuk penyakit yang sering ditemukan
dimasyarakat. Sebagai contoh dipoloklinik tiroid RSCM Jakarta, penyakit kelenjar tiroidmerupakan penyakit kedua terbanyak setelah kencing manis (diabetes militus). Secara
keseluruhan pasien tiroid yang dating berobat kepoliklinik tirod RSCM berkisar : 270orang /bulan. Pasien yang datang berobat biasanya disertai dengan keluhan yang
beraneka ragam.
1

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 2/25
BAB II
HIPERTIROIDISME
A.SEJARAH
Istilah hipertiroidisme sudah dikenal kira-kira 200 tahun yang lalu, dari kasus-kasus pertiroidisme yang paling banyak dan tersering. Jenis hipertroidisme ini disebut penyakit
graves, dinamakan sesuai dengan dokter yang pertama kali meneliti penyakit ini .
Kelenjar tiroid termasuk didalam susunan kelenjar endokrin, yakni kelejar yang tidak
memiliki saluran keluar.produknya disebut hormone yang langsung masuk aliran darah,
mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme, reproduksi, dll.
Kelenjar tiroid sendiri terletak tepat dibawah kedua sisi laring dan terletak disebelah
anterior trakea, kelenjar ini memiliki dua bagian lobus kiri dan kanan yang masing-
masing panjangnya 5 cm dan menyatu digaris tengah. Dalam keadaa normal kelenjar
tiroid pada orang dewasa beratnya antara 10 sampai 20 gram. Walaupun berukuran kecil,kelenjar tiroid sangat penting untuk mengatur metabolisme dan bertanggung jawab atas
normalnya kerja setiap sel tubuh.
Dipandang dari sudut histologinya
kelenjar ini terdiri dari nodul-nodul yang tersusun dari partikel-partikel kecil yangdipisakah satu dengan yang lainnya oleh suatu jaringan ikat. Folikel-folikel tiroid dibatasi
oleh epitel kubus dan lumennyaterisi oleh koloid. Sel-sel epitel folikel inilah merupakan
tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasanya kedalam sirkulasi. Zat
2

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 3/25
koloid tiroglobulin, merupakan tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya
disimpan. Kedua hormon tiroid yang utama yang diperoduksi oleh folikel-folikel adalah
tiroksin ( T 4 ) mengandung 4 atom yodium disetiap molekul T4 karena itu disebut T4 dantriodotironin ( T 3 ) mengandung 3 atom yodium pada setiap molekul T3. T4 disekresi
dalam jumlah yang lebih banyak dibanding dengan T3, tetapi apa bila dibandingkan
miligram permigram, T3 merupakan hormon yang lebih aktif dari pada T4. kelenjar ini juga memproduksi kalsitonin dari sel parafolikuler atau sel C yang terdapat pada dasar
folikel dan berhubungan dengan membran folikel. Sel-sel ini berasal dari badan
ultimobronkial embriogenesis. Kalsitonin adalah suatu hormon yang dapat merendahkankadar kalsium serum dan dengan demikian ikut berperan dalam pengaturan homeostasis
kalsium.
Yodium merupakan unsur penting hormon tersebut. Pada beberapa daerah yangkekurangan yodium pada makanannya, seperti dipegunungan jumlah untuk kelenjar tiroid
tidak cukup untukmembuat T3 dan T4. untuk mengimbangi kekurangan tersebut kelenjar
tiroid bekerja lebih aktif sehingga pembesaran mudah terlihat. Pada orang sehat kadar
hormon T3 da T4 dipertahankan dalam batas normal oleh thyroid-stimulating hormon(TSH). TSH diperoduksi olehkelenjar hipofisis anterior, yaitu suatu bagian otak tepat
dibelakang mata. Bila kadar hormon tiroid menurun produksi TSH akan meningkat, dansebaliknya ketika kadar hormon tiroid meningkat produksi TSH akan menurun ( umpan
balik negatif ).
1.Embriologi
secara embriologi kelenjar tiroid berasal dari invaginasi tubular (entoderm) dari dasar lidah (foramen caecum), yang tumbuh ke bawah, di muka trachea dan tulang rawan
tiroid.8 Sepanjang perjalanan ke bawah ini sebagai jaringan tiroid dapat tertinggal
membentuk kista trioglosus, nodula/lobus piramidalis tiroid.9 Kelenjar tiroid secarafungsional mulai mandiri pada minggu ke 12 masa kehidupan intra uterin. 2
2. Anatomikelenjar tiroid terletak dileher, antara fasiakoli media dan fana prevertebralis melekat
pada trakea sambil melingkarinya dua per tiga sampai dengan tiga per empat lingkaran.
Keempat kelenjar pada tiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kenjar tiroid.Arteri karotis komunis. Arteri jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama
didalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid, nervus rekurens dan trunkus simpatkus
tidak masuk ke dalam ruang antara fascia media dan prevertebralis. 2
bagian yang terletak didepan trakea disebut isthmus dan besarnya adalah kira-kira 0,4 x 2x 2 cm. Dari isthmus ini ke kanan dan ke kiri terdapat 2 lobus superior dan 2 lobus
inferior, masing-masing sebesar ± 2-2,4 cm pada bagian yang terlebar. Berat seluruh
kelenjar antara 15-25 gr.7
3

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 4/25
4

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 5/25
B. EPIDEMOLOGI
Epidemiologi
Kasus Struma Difusa Toksik di
RSCM tahun 1999 1
82%
18%
Dari 792 kasus tiroid, 213 (27%) adalah SDT
10% dari struma
merupakanSDT 2
1.Subekti I. Pengelolaan Praktis Penyakit Graves. Current Diagnosis and Treatment in Internal Medicine. 2001 p. 37-43
2.Suyono S. Pendekatan Pasien dengan Struma. Pertemuan Ilmiah Tahunan 1997.Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 1997. p.207-213
Penyakit kelenjar tiroid ( kelenjar gondok ) termasuk penyakit yang sering ditemukan
dimasyarakat. Sebagai contoh dipoloklinik tiroid RSCM Jakarta, penyakit kelenjar tiroid
merupakan penyakit kedua terbanyak setelah kencing manis (diabetes militus). Secarakeseluruhan pasien tiroid yang dating berobat kepoliklinik tirod RSCM berkisar : 270
orang /bulan. Pasien yang datang berobat biasanya disertai dengan keluhan yang
beraneka ragam.
5

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 6/25
3. Patologi
kelenjar terdiri dari agglomerasi dari acini yang berisi cairan koloid.
Folikel-folikel ini besarnya berbeda-beda akan tetapi pada umumnya besarnya
adalah ± 200 µ.7
fungsi utama kelenjar tiroid ialah mempertahankan derajat metabolisme
yang lebih tinggi. Kelenjar tiroid termasuk salah satu alat tubuh yang sensitif dan
dapat bereaksi terdapat berbagai rangsangan.8
kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yatutroksin (T4), bentuk
aktifnya tyrodotironin (T3). Dalam sirkulasi hormon tiroid terikat pada globulin.
Pengikat tiroid (Tbg → tiroid binding globulin)
Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar oleh perangsang hormon
tiroid (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis.2
II.2. STRUMA
Struma ialah pembesaran dari kelenjar tiroid. Dari beberapa macam morfologi
berdasarkan gambaran makroskopik dibedakan :
a. Bentuk kista : Struma kist k.
b. Bentuk nodular : Struma nodusa.
c. Bentuk dfus : Struma dfusa.
d. Bentuk vaskuler : struma vaskulosa.
Berdasarkan faalnya dibedakan :
a. Eutiroidisme
b. Hipotiroidisme
c. Hipertiroidisme; dapat kita bagi menjadi 2 jenis :
1) Hipertiroidisme endogen :
a) Dffuse, gotre atau graves disease.
b) Toxic nodular atau basedowform goter.
c) Congent al neonat al hipertiroidisme.
6

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 7/25
d) Toxic adenoma atau plumers disease.
e) Hipertiroid dalam bentuk tiroidtis.
f) Hipertiroid dalam bentuk adenoma.
g) Hipertiroid yang disebabkan oleh tumor-tumor maligna
(struma ovaro).
2) Hipertiroidisme eksogen :
a) Disebabkan oleh pemeriksaan thyroxin atau T3 (obat-
obat untuk kurus)
b) Disebabkan oleh pemberian TSH
c) Disebabkan oleh pemberian iodine.
II.3. STRUMA NODOSA TOKSIK
a. Definisi
Struma nodosa toksik adalah pembesaran dari kelenjar tiroid yang mengandung masa
yang disebut nodul yang menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan.5 Bekerja
hiperaktif secara otonom sehingga tumbuhnya serta fungsinya menjadi bebas dari kontrol
hipofisis.7
b. biologi
fenomena-fenomena klinis dari hipertiroid disebabkan oleh hipersekresi dari hormon-
hormon tiroid. Akan tetapi apakah yang sebetulnya menyebabkan hiperkrsekresi yang
terus menerus itu belum lagi diketahui. Kita mengetahui bahwa hiperplas kelenjar dapat
disebabkan oleh beberapa faktor :
• Temperatur
• Iklim yang berubah
• Umur
• Kehamilan
• Infeksi
7

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 8/25
• Ekstirpasi sebagiab kelenjar
• Kekurangan yodium
• Trauma-trauma emosionil7
Mutasi somatik pada reseptor human thyroid-stimulating hormone (TSH) pada awalnyamenggambarkan nodultiroid tunggal yang berfungsi otonom, baik itu solter dan dalam
mutinodular goter. Mutasi ini mengakibatkan aktivasi konstitutif terhadap reseptor, yang
menyebabkan aliran siklus aktivitas adenosin monofosfat (camp) pada alur inositolfosfat.
Nodul tiroid yang tidak berfungsi di dalam kelenjar yang sama, kekurangan
mutasi reseptor TSH ini mengindikasikan bahwa mutasinya bersifat somatik. Mutasi
mendukung pertumbuhan dan kemajuan fungsional terhadap sel tempat munculnya,
sehingga menyebabkan timbulnya adenoma. Laporan frekuensi mutasi ini bermacam-
macam, dengan kisaran 10-80%. Insidensi tertinggi dilaporkan pada pasien dengan
defisiensi yodium.
8

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 9/25
Polimorfisme pada reseptor atau TSH
Dengan adanya riwayat ini pasien dengan struma nodosa toksik harus diperiksa
untuk mutasi yang sama. Polimorfisme reseptor TSH manusia melibatkan carboxyl-
terminal intracellular tail yang ditemukan baik pada DNA nodular maupun DNA
genomik.
Tidak seperti mutasi somatik yang ditemukan pada nodul-nodul yang berfungsi
otonom, mutasi ini juga ditemukan pada garis sel yang lain, yang mengindikasikan
mutasi kuman. Salah satunya D727E, terdapat dalam jumlah besar pada pasien dengan
struma nodosa toksik dibandingkan dengan individu yang sehat. Ini merupakan
penemuan yang signifikan, yang menunjukkan bahwa polimorfisme berhubungan dengan
penyakit.
Reseptor yang termutasi memperlihatkan respon eksagerasi terhadap stimulasi
TSH ketika dibandingkan dengan type ganas, walaupun aktivitas TSH basal ketika
diperiksa dengan produksi cAMP di dalam sel adalah sama dengan kedua tipe ganas dan
reseptor mutan. Berdasarkan pada temuan Muhlberg et al, pemeriksaan ini adalah
observasi yang berhasil dan berdasarkan pada populasi.
Aktivasi mutasi pada G-stimulating protein –alpha juga telah dikemukakan,
meskipun tidak biasa ditemukan seperti halnya mutasi reseptor TSH.
Faktor-faktor lain
Munculnya stadium heterozigot pada varian D727E di dalam reseptor TSH
manusia tidak mencukupi untuk berkembangnya penyakit, karena sekitar 10% individu
yang sehat juga memiliki polimorfisme ini. Kemungkinan dapat menyebabkan
predisposisi pertumbuhan tiroid abnormal dan berfungsi pada faktor-faktor lingkungan
lain atau genetik.
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa intake yodium meningkatkan frekuensi
mutasi reseptor TSH manusia. Bignell et all baru-baru ini menemukan hubungan antara
locus pada kromosom 14 pada regio reseptor TSH manusia dengan goiter benigna.
9

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 10/25
Kemungkinan, polimorfisme D727E terlibat didalam hubungan disequilibrium dengan
gen lain di regio tersebut.
Sekuele kejadian yang menimbulkan toksik multinodular goiter
Salah satu hipotesis sekuel kejadian yang menimbulkan formasi toksik
multinodular goter adalah adanya pendorong yang kemungkinan adalah defisiensi
yodium, yang mengakibatkan rendahnya level tiroksin (T4).
Peningkatan replikasi sel tiroid mempredisposisi sel-sel tunggal menjadi mutasi
somatik reseptor TSH. Proliferasi klonal pada beberapa sel ini dapat terjadi secara
otonom, dari aktifitas reseptor TSH yang melakukan generasi faktor autokrin sehingga
mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Hasilnya adalah sel clone membentuk nodul-nodul
multipel.
c. Patofisiologi
Struma nodosa toksik merupakan sebuah spektrum di dalam kelenjar tiroid yang
terdiri dari satu hiperfungsi nodul yang mengandung nodul lain yang tidak berfungsi
sampai dengan multipel area hiperfungsi yang terdapat di seluruh kelenjar tersebut. Pada
akhirnya, sangat sulit membedakan nodul-nodul yang tidak berfungsi dengan jaringan
tiroid ekstranoduler.
Riwayat natural goiter multinodular melibatkan pertumbuhan nodul-nodul
individual yang bervariasi dengan beberapa diantaranya mengakibatkan perdarahan dan
degenerasi yang diikuti dengan penyembuhan dengan fibrosis. Kalsifikasi dapat
ditemukan pada area yang sebelumnya terjadi perdarahan. Nodul-nodul tersebut tidak
encapsulated . Pada 10 % pasien,nodul-nodul yang berfungsi otonom dapat menjadi
toksik. Hipertiriodisme dapat terjadi dominan pada nodul-nodul yang berdiameter lebih
dari 3 cm. Tanda-tanda dan gejala struma nodosa toksik sama dengan hipertiroidisme
yang lain.
d. Gejala klinis
Gejala yang utama adalah berkurangnya berat bedan dan tenaga tanpa
berkurangnya nafsu makan, berkeringat banyak, kurang tahan terhadap panas, palpitasi
10

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 11/25
cordis juga merupakan suatu gejala yang sering ditemukan10. Penderita mengalami
aritmia dan gagal jantung yang resisten terhadap terapi digitalis. Penderita goiter nodular
toksik mungkin memperlihatkan tanda-tanda mata melotot, pelebaran fisura palpebra,
kedipan mata berkurang akibat aktivitas simpatis yang berlebihan.9
e. Pemeriksaan dan diagnosis
1. Anamnesis
Anamnesis sangat penting untuk mengetahui patogenesis. Macam kelainan dari
struma nodosa toksik tersebut, perlu ditanyakan :
a. Umur, jenis kelamin dan asal : perlu diketahui juga asal penderita, apakah
penderita tinggal di daerah pegunungan atau dataran rendah, apakah berasal dari daerah
endemik struma.
b. Pembengkakan: Mulainya kapan (jangka waktu) dan kecepatan tumbuh.
c. Keluhan penekanan : Adakah disfagia, dispnea ataupun suara serak.
d. Keluhan toksik, seperti: Tremor, banyak keringat, berat badan turun,
nafsu makan, palpitasi, nervous/ gelisah/ tidak tenang, takikardi atrium fibrilasi dan
dekompensasi kordis.
e. Adakah keluarga yang menderita penyakit yang sama dan meninggal.
2. Pemeriksaan Fisik
2.1 Inspeksi
a) posisi penderita duduk dengan leher terbuka, sedikit hiperekstensi.
b) Pembengkakan :
• Bentuk : Difus atau lokal
• Ukuran : Besar atau kecil
• Permukaan : Halus atau Nodular
• Keadaan : Kulit atau tepi
• Gerakan : Pada waktu menelan
Adanya pembesaran tiroid dapat dipastikan dengan menelan ludah dimana
kelenjar tiroid akan mengikuti gerakan naik turunnya trakea untuk menutup glotis.
11

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 12/25
Karena tiroid dihubungkan oleh ligamentum kartilago dengan tiroid yaitu
ligamentum berry.
2. 2. Palpasi
Dari belakang penderita dengan ibu jari kedua tangan pada tengkuk
penderita dan jari-jari lain meraba benjolan pada leher penderita dan posisi kepala
penderita dalam keadaan flexi.
Pada palpasi yang perlu diperhatikan adalah :
• Ditentukan lokalisasi benjolan terhadap trakea (mengenai lobus kiri, kanan
atau keduanya).
• Ditentukan ukuran (diameter terbesar dari benjolan).
• Konsistensi (kenyal sampai sangat keras).
• Mobilitas.
• Infiltrasi terhadap kulit/ jaringan sekitar.
• Pembesaran kelenjar getah bening di sekitar tiroid : ada atau tidak.
• Nyeri pada penekanan atau tidak.
2.3. Perkusi
• Jarang dilakukan
•
Hanya untuk mengetahui apakah pembesaran sudah sampai keretrosternal.
2.4. Auskultasi
• Jarang dilakukan
• Hanya dilakukan jika ada pulsasi pada pembengkakan.
3. Pemeriksaan Laboratorium
a) B.M.R (Basal Metabolik Rate)
Dengan suatu alat ditentukan berapa oksigen yang dibutuhkan oleh
seseorang selama waktu tertentu dalam keadaan basal. Setelah itu
diperhitungkan dengan luas permukan kulit, maka kita
mendapatkan suatu indeks. Menurut Du Bois, BMR yang normal
12

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 13/25
antara – 10% dan +15%. Batas untuk tiroksikosis yang sedang
beratnya adalah antara +30% dan +60%.
b) Hiperglikemi dan glukosuri spontan.
Agak sering terjadi hubungannya dengan bertambahnya oksiolasi
di jaringan-jaringan. Sedangkan sel langerhans tidak sanggup
untuk memenuhi kebutuhan akan insulin.
Glikogenolisis lebih cepat terjadi sehingga terjadi pengurangan
glikogen dihepar mengakibatkan terjadinya kerusakan pada hepar.
Hal ini terdapat pada beberapa kasus tiroksikosis yang fatal juga
absorbsi glukosa di usus yang menjadi lebih cepat.
c) Cholesterol
Di dalam darah sering berkurang.
d) Kreatinuria
Sering terdapat meskipun penderita diberi diet bebas kreatinin.
e) P.B.I (Protein Bond Iodine)
Yang diukur adalah jumlah yodium yang terikat pada protein.
Untuk penderita, tes ini tidak menyusahkan oleh karena yang
dibutuhkan hanya 5-10 cc darah. Kekurangan dari tes ini adalah
bahwa selain daripada yodium hormonal, yodium anorganis juga
ikut terukur, sehingga hormon-hormon tiroid bisa salah
diperhitungkan angka normal 4-8ugr% per 100cc. Pada hipertiroid
angka ini meninggi.
f) B.E.I (Butanol Extractable Iodine).
Dengan pemeriksaan ini yang diukur hanya yodium hormonal.
Angka normal antara 3,5-7,5 ugr%. Hormon-hormon tiroid dalam
13

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 14/25
serum terdiri dari 80% dari thyroxine dan 20% dari
Triiodothyronin. Pada hipertiroid B.E.I juga meninggi jika ada
yodium organis di dalam darah.
g) R.A.I (Radioactive Iodine Uptake).
Pada test ini penderita diberi yodium radioaktif (131I) per os
sebanyak 50 microcurie (tracer-dose).
• Dengan suatu alat pengukur diukur diatas tiroid
radioaktivitas yang ditahan oleh tiroid.
• Juga dapat diukur clearance dari 131I dengan urin setelah 24
jam. Banyaknya 131I yang ditaham oleh tiroid (thyroid
uptake) dihitung dalam persen :
1. Uptake lebih dari 50% (meningkat), bisa
disebabkan oleh :
- Thyrotoksikosis
- Defisiensi yodium yang lama.
- Pengobatan lama terhadap hipertiroid dan sekarang
sudah dihentikan.
2. Kurang dari 15% : menunjukkan adanyahypotiroidi.
h) Thyroxine
• T4 by Column :
- Meninggi oleh yodium organis dan keadaan-
keadaan dimana “thyroxine binding” bertambah.
- Angka-angka normal : 3,0-7,5 ugr/100 cc(ugr%)
• T4 CPB-MP atau T4 (D)
- T4 CPB – MP = T4 Competitive Protein Binding –
Murphy Pattee
- T4 (D) = T4 (Displacement)
- Mengukur thyroxine total
14

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 15/25
- Tidak dipengaruhi oleh yodium eksogen
- Dipengaruhi oleh perubahan thyroxine-binding
- Angka-angka normal : 5.3-14,5 ugr%
• Free Thyroxine Determination :
- Mengukur fraksi dari “metabolically effective” T4
yang beredar.
- Angka-angka normal : 1,4-3,5 ugr%
i) Triiodothyronine (T3)
• Radioactive T3-uptake by Resin
- T3 radioaktif dengan 131I (liothyronine I125)
- Tidak dipengaruhi oleh yodium organis maupun
anorganis.
- Dilakukan invitro pada eritrosit-eritrosit penderita
- Angka-angka normal :
Pria : 25-35%
Wanita : 24-34%
• Radioactive T3 uptake by red cells
- T3 radioaktif dengan 131I
- Tidak dipengaruhi oleh yodium organis maupun
anorganis.
- Dilakukan invitro pada eritrosit-eritrosit penderita
- Angka-angka normal :
Pria : 12-19%
Wanita : 13-20%
• Thyroid Binding Capacity Index (TBC)
- Mengukur T3 radioaktif yang masih terikat kepada
serum setelah ‘excess’ diambil dengan resin.
15

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 16/25
j) Free Thyroxine Index
- Adalah T4 x Resin T3 uptake
- Dinyatakan dalam units
- Angka normal :
o Untuk T4 by Column = 0,75-2,6 units
o Untuk T4 (D) = 1,3-5,1 units
k) Scintigram : (scanning). Tracerdose : 500-100 microcurie
Secara fotografik ditentukan konsentrasi yodium radioaktif
yang ditahan oleh tiroid. Pada hipertiroid konsentrasi ini
bertambah.
Diagnostik
Pada kasus yang spesifik, tidak sukar dalam menegakan diagnosa. Kombinasi dari
gejala berkurangnya berat badan, sedangkan nafsu makan tetap baik, tidak tahan terhadap
panas, tremor yang halus, dan hiperkinesis cukup untuk membuat diagnosa hipertiroid.
Lebih dari cukup lagi jika selain dari gejala ini ditemukan eksoptalmus dan struma 7
Wayne membuat satu tabel dimana gejala gejala hipertiroid diberi angka positif,
sedangkan gejala gejala yang tidak ada di beri angka negatif. Wayne index adalah jumlah
dari semua angka, lebih dari 19 menunjukan adanya tiroksikosis. Jumlah antara 1-18
tidak jelas adanya hipertiroid dan jumlah kurang dari 11 menunjukan keadaan eutiroid.4
16

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 17/25
Indeks Wayne
Gejala yang baru dan atau
tambah berat
Nilai Tanda Ada Tidak
1. Sesak saat kerja +1 Tiroid teraba +3 -22. Berdebar +2 Bising tiroid +2 -2
3. Kelelahan +2 Exoptalmus +2 -
4. Suka udara panas -5 Kelopak mata
tertinggal gerak mata
+1 -
5. Suka udara dingin +5 Hiperkinetik +4 -2
6. Keringat berlebihan +3 Trem or jari +1 -
7. Gugup +2 Tangan panas +2 -2
8. Nafsu makan naik +3 Tangan basah +1 -1
9. nafsu makan turun -3 Fibrilasi atrial +4 -
10. Berat badan naik -3 Nadi teratur
<80x/I
80-90x/I
>90x/I
-
-
+3
-3
-
-
11. Berat badan turun +3 - -
Hipertiroid jika Indeks > atau sama dengan 20
d) Penatalaksanaan
Pengobatan hipertiroid dibagi dalam 4 golongan :
1. Medikamentosa
a. Hyrostatic agents (obat anti tiroid)
b. Neurosedatives dan perpheralantthyroid.
2. Yodium radioaktif
3. Psikis
4. Operasi/Pembedahaan.
Medikamentosa
A. Thyrostatic Agents
Obat-obat anti tiroid (OAT) ada dua jenis :
Preparat=preparat thiocyanate dan perchlorate :
17

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 18/25
Prinsip kerjanya adalah mengurangi pengambilan serum yodide oleh kelenjara
dan menahan pelepasan yodium anorganik (yang tidak terikat) dari kelenjar.
Obat golongan thiocarbamide. Obat-obat ini tidak mengurangi pengambilan
serum yodium kedalam kelenjar melainkan menghindari di yodium organis jika
mungkin mengurangi pekerjaan “coupling Enzym”.
Preparat-preparat yang kita kenal adalah :
1. Propythiouracil dosis sehari sekitar 300-600 mg (tab 5-10 mg).
2. Methimazole (tapazola). Dosis sehari sekitar 15-90 mg (tab 5-10 mg).
3. Carbimazola (neomercazole). Dosis sehari sekitar 15-19 mg (tab 5-10 mg).
4. Methylthiouracil dosis sehari sekitar 300-600 mg.
5. Lothiouracil sodium (Itrum i). dosis sehari sekitar 300-600 mg (tab 50 mg).
dari preparat-preparat ini yang paling sering dipakai adalah propythiouracil
methimazole. Thiouracil bisa menyebabkan granulostopeni dan juga hiperplastik
dan vaskuler, sehingga jika diperlukan, tiroidektomi subtotal menjadi tindakan
yang sukar.
Preoperative kombinasi terapi thiouracil dan yodium adalah paling baik.
Thiouracil mengurangi sekresi hormone tiroid dam menurunkan B.M.R dengan
cepat, sedangkan yodium menyebabkan involution dari kelenjar sehingga strum
ektomiteknis lebih mudah di kerjakan. Obat ini menghambat sintesis dan
pelepasan tiroksin.7
B. neurosedatives dan peripheral art thyroids.
a. Quininevalerianate dan luminal
b. Reserpine
c. Guanethidine
d. A C T H dan corticosteroids
e. Antagonis resept or beta adrenergic
- Obat ini tetap bermanfaat untuk penatalaksanaan simtom-simtom
tirotoksikosis.
18

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 19/25
- Propanolol beta-blocker nonselektif dapat membantu menurunkan denyut
jantung, kontroltremor, reduksi keringat yang berlebihan, dan mengurangi
kegelisahaan. Propanolol juga diketahiu dapat mereduksi konversi T4
sampai dengan T3.
- Beta-blocker seringkali efektif sebagai monoterapi dan umumnya
digunakan bersama-sama dengan thioamides sampai pasien mencapai
eutiroid.
- Pada pasien dengan kontraindikasi terhadap beta-blocker (misalnya asma
sedang sampai berat), antagonis calcium channel seperti ditiazem dapat
digunakan untuk membantu control denyut jantung.4
Yodium Radioaktif
Pengobatan dengan yodium radioaktif (131I) sangat mudah dikerjakan dan
sering sekali sangat efektif. Juga tidak menyebabkan efek terhadap kulit atau
fungsi hemopoetik. Setelah beberapa bulan tau tahun. Dosis rata-rata lodine-131
adalah 37mcl dulu pernah dilakukan terapi dengan X-ray (obsolete).
Komplikasi penanganan yodium radioaktif :
- Kegagalan terapi awal dan hipertiroidisme.
- Kompresi trakea karena pembengkakan tiroid setelah terapi radiasi tidak
lagi dipertimbangkan sebagi resiko.
- Tarkiatmia karna sebelumnya ada riwayat penyakit jantung.4
Psikoterapi
Hanya terbatas saja. Bisa menolong jika jelas bahwa permulaan atau
eksesarbasi gejala-gejala disebabkan oleh karena suatu keadaan psikis. Setelah
adanya perubahan-perubahan organis maka psikoterapi hanya berguna sebagai
“additional Therapy” (terapi tambahan).7
Operasi
Pembedahan berguna hanya sekali jika pengobatan tidak dapat menolong.
Biasanya dilakukan subtotaltiroidektomi.
19

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 20/25
Penanganan bedah biasanya dilakukan untuk pasien berusia muda dengan
struma yang besar serta tidak mempan dengan OAT atau simtom-simtom
obstruktif, yaitu pasien dengan nodul-nodul yang tidak berfungsi dominant atau
dianggap dominant, pasien dengan kehamilan (trimester kedua) yang memerlukan
OAT dosis besar, pasien gagal terapi yodium radioaktif, atau pasien yang
membutuhkan perbaikan cepat karna keadaan tirotoksik. Goter ini biasanya besar
dan vascular, yang meningkatkan rata-rata komplikasi pada operasi.7
Melihat penatalaksanaan lodine-131. pada studi yang sama, 446 pasien
telah di observasi dengan tiroidektomi dini sekitar 96% menjalani tiroidektomi
subtotal 4% lobektomi, dan 0,3% tiroidektomitotal.
Keberhasilan yang dinyatakan dengan keadaan eutiroidisme atau
hipotiroidisme, bagi pasien yang menjalani penanganan lodine-131. namun
demikian, pada follow-up 1 tahun, kemungkinan terjadi hipertiroidisme mendekati
pasien yang didatangi dengan lodine-131, probabilitas ini meningkat bersamaan
dengan meningkatnya Follow-up (26% pada 10 tahun).4
Jika operasi kurang sempurna maka bisa terjadi :
- “Persistence”/”reccurence” dari struma : terlalu sedikit jaringan kelenjar
diekstripasi.
- Myxoedema : terlalu banyak jaringan yang dikeluarkan.
- Hipoparatiroid kelenjar paratiroid ikut terkeluarkan.
- Paralysis vocal cords : N recurrens terpotong.7
c. Komplikasi
- Jika tidak diobati : fibrilasi atrium emboli systemic, gagal jantung, refrakter.
- Jiak diobati : dengan terapi yodium radioaktif, insidens hipertiroidisme <5%.10
d. Prognosis
hipertiroid yang telah dinyatakan sembuh sering meninggalkan gejala-gejala
ringan dengan relaps selalu bisa timbul lagi, bahaya yang paling besar adalah timbul
krisis tiroid dan pada penderita yang umurnya lebih dari 40 tahun prognosa sangat
20

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 21/25
tergantung dari keadaan jantungnya. Tanpa pengobatan yang efektif insuffisiensi jantung
mempunya indens progresif. Dalam menafsirkan prognosa kita harus ingat bahwa
prekuensi penyakit infeksi dan mortalitas oleh karna penyakit infeksi adalah besar pada
penderita-penderita tirotoksikosis.7
BAB III
KESIMPULAN
21

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 22/25
Struma nodosa toksik adalah pembesaran dari kelenjar tiroid yang menghasilkan
hormone tiroid yang berlebihan. Etiologi dari struma nodosa toksik disebabkan oleh
hipersekresi dari hormone-hormon tiroid, hiperplasi kelenjar dapat disebabkan oleh
beberapa factor : temperature, umur, kehamilan, infeksi, kekurangan yodium, trauma
emosionil.
Manfestasi klinis berkurangnya berat badan dan tenaga tanpa berkurangnya nafsu
makan, berkeringat banyak, kurang tahan terhadap panas, palptasi cordis, artmia dan
gagal jantung, mata melotot (exoftalmus).
Diagnosa ditegakan dari hasil anamnesa, pemeriksaan sidik-tiroid, pemeriksaan
laboratorium BM.R (basal metabolik rate), RAI. (radioaktif lodine Uptake), thyroxin
(T4), Scanning.
Penatalaksanaan meliputi medikamentosa preparat yodium, obat anti tiroid
antaginis reseptor beta adrenergic, pembedahan strumektomi atau tiroidektomi jika goter
sangat besar atau terletak retrosternal.
DAFTAR PUSTAKA
22

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 23/25
1. TARIGAN, S Oppurunggu DP., Pendekatan Diagnosa Kelenjar Tiroid
dengan Struma Majalah Medika, No.1 tahun 15 Januari 1989, hal : 59-60.
2. Sjamsuhidajat, R, Buku Ajar Ilmu Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 1998, Hal : 926-935.
3. http://www. Medicastore.com/hipertiroidisme
4. http://www. Yahoo.com/toksin nodular goter
5. http://www. Google.com/plummer disease
6. Ahmad H Asdie, Prof. Dr. Sp-KE, “Harrison”, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi 13, Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta, 1995, Hal : 2161.
7. Haznam. M.W. dr. Sp. Pd, Endokrinologi, Penerbit Dwi Emba, Bandung,
Maret, 1971, Hal : 70-80.
8. Marwoto S. W., Linggananda M. J., Susunan Endokrin Dalam Kumpulan
Kuliah Patologi, Penerbit FKU, Jakarta, 1998, Hal : 353-360.
9. Price Sylvia Anderson & Wilson Lorraine Mc. Carby, Pat of isiologi : Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit , Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 1995, Hal : 1070-1078.
10. Cardine Wijaya, dr., Atlas Bantu Endokrinologi, tahun 1993, hal : 13-14.
11. Bed side Teaching “Endokrin”, Tahun 1999, Hal : 14.
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
23

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 24/25
PADA PENYAKIT GRAVES
Disusun oleh:
SAIFUL RAHMAN
201.311.155
Pembimbing :
Dr. Susie setyowati, SpPD
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
JAKARTA
24

7/27/2019 refrat hipertiroid
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-hipertiroid 25/25