PENGEMBANGANMODEL EVALUASIKINERJA PENDIDIKAN...
Transcript of PENGEMBANGANMODEL EVALUASIKINERJA PENDIDIKAN...
PENGEMBANGAN MODEL
EVALUASI KINERJA PENDIDIKAN DAERAH
Oleh:
SUMARNO
Seminar – II Penelitian Strategis Nasional
Hotel Media Sheraton , Jakarta, 26 Oktober 2010
1penstranas 2009
PENDAHULUAN
LATARBELAKANG MASALAH
• PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TAK SEPESAT
YANG DIHARAPKAN
• KINERJA SATUAN PENDIDIKAN PF & PNFI TAK INDEPENDEN • KINERJA SATUAN PENDIDIKAN PF & PNFI TAK INDEPENDEN
THD PERAN KINERJA DINAS SBG PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN URUSAN PENDIDIKAN
• PERLU PENGUATAN KAPASITAS DAN KINERJA DINAS
• SALAH SATU YANG MENDESAK ADALAH KEBUTUHAN MODEL
EVALUASI KINERJA SEKTOR PENDIDIKAN2penstranas 2009
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah praktik evaluasi kinerja
pendidikan yang ada?
2. Bagaimanakah model evaluasi kinerja 2. Bagaimanakah model evaluasi kinerja
pembangunan pendidikan yg mampu
memberikan masukan yg tepat pada
manajemen pendidikan daerah?
3penstranas 2009
TUJUAN
– Menganalisis praktik evaluasi kinerja sektor
pendidikan yang dewasa ini terjadi
– Merumuskan model evaluasi kinerja sektor – Merumuskan model evaluasi kinerja sektor
pendidikan yang lebih baik.
4penstranas 2009
KARAKTERISTIK MODEL EVALUASI
• Menjangkau sasaran utama evaluasi kinerja yakni seberapa
dan bagaimana kinerja berorientasi outcome atau manfaat
nyata
• Mengutamakan data faktual yang disilangkan dengan data.
• Memudahkan arus informasi dan pemahaman, serta • Memudahkan arus informasi dan pemahaman, serta
tindaklanjut yang tepat ke berbagai pemangku kepentingan.
• Memungkinkan dipakai sebagai alat evaluasi diri, di samping
evaluasi oleh evaluator independen
• Menghindari penekanan berlebihan pada formalitas dan
aspek-aspek administratif sebagai institusi pelayanan publik.
5penstranas 2009
ROAD MAP PENELITIAN
State of
the art:
UNESCO-
RISET:
PENGEMBANGAN
DRAFREVIU – 1
(FGD)
peman
tapan
UNESCO-
IIEP
Balitbang
Diknas
PRAKTIK MONEV
KINERJA DINAS
INDIKATOR
KINERJA KUNCIREVISI – 1
REVIU – 2
(UC terbatas)
REVISI – 2 HASIL
UC
luas
6penstranas 2009
TINJAUAN PUSTAKA
• PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
– Aksesibilitas
– Kualitas
– Akuntabilitas
• REKOMENDASI ADB
– Sistem indikator pendidikan tingkat regional
– Kapasitas baru dlm pengumpulan dan
pengolahann informasi pada tingkat provinsi dan
distrik (kabupaten/kota)7penstranas 2009
• PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAERAH
– Desentralisasi �otonomi daerah dlm pendidikan
– Regulasi: UU 32/2004; PP 38/ 2007; Permendiknas
50/2007 � (belakangan disusul dg PP 17/2010 yg
disempurnakan dg PP 66/2010; �perdadisempurnakan dg PP 66/2010; �perda
• EVALUASI SEKTOR PENDIDIKAN
– Indikator kinerja kunci sektor pendidikan (3 pilar dan
elaborasinya)
• TEMUAN RELEVAN
– Peran kab/kota dlm pembangunan dikdas
– Studi Bank Dunia (2004 & 2009)9penstranas 2009
METODA PENELITIAN: R & D
Tahap RISET
� POTRET KINERJA SEKTOR
PENDIDIKAN
� KOMPONEN –
KOMPONEN KINERJA
KEFEKTIFAN MODEL
EVALUASI
PEMBANGUNAN KOMPONEN KINERJA
� INDIKATOR KUNCI
KINERJA
Tahap PENGEMBANGAN
� MODEL EVALUASI
KINERJA SEKTOR
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN DAERAH
BUKU
PANDUAN EVALUASI 10
Daerah Survei
DIY
1. Kota Yogyakarta
2. Kab. Bantul
Jawa Tengah selatan
1. Kota Magelang
2. Kab. Purworedjo
3. Kab. Boyolali2. Kab. Bantul
3. Kab. Kulon-Progo
4. Kab. Gunungkidul
5. Kab. Sleman
3. Kab. Boyolali
4. Kab. Klaten,
5. Kab. Sukohardjo,
6. Kab. Karanganyar,
7. Kab. Wonogiri
11penstranas 2009
Langkah Hasil yang diharapkan Subjek dan proses
Pembatasan Cakupan dan metoda evaluasi, serta
sistem keterkaitannya dengan
proses kebijakan
Mensintesiskan hasil kajian pustaka
terkait; focus group discussion
dengan praktisi dan pakar.
Perancangan
Rancangann awal yang berupa draf
mengenai:
• SKOPA ISI instrumen evaluasi
• PROSES CARA evaluasi
Reviu oleh pakar dalam indikator
pembangunan pendi dikan,
pakar evaluasi program dan
kebijakan pendidikan, dan
praktisi manajemen
pendidikan.pendidikan.
Penulisan draf Draf instrumen dan sistem evaluasi Oleh tim peneliti
Reviu dan Perbaikan
draft
Draft yang sudah lebih baik Diskusi pakar & peneliti
Kerja lapangan Menghasilkan data ttg pembangunan
pendidikan daerah
Peneliti
Penyempurnaan
model evaluasi
Model evaluasi Peneliti
12penstranas 2009
ASPEK RISET PENGEMBANGAN
SUBJEK
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN/ KOTA
• PAKAR / PRAKTISI
• DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN/ KOTA
PENGUMPULAN DATA � ANGKET
� WAWANCARA
� KONSEPTUALISASI: FGD
� INSTUMENTASI: ANGKET
ANALISIS DATA � STATISTIK
� KUALITATIF
� STATISTIK
� KUALITATIF
13penstranas 2009
Instrumen Survei Untuk survei disiapkan seperangkat angket yang
terdiri atas tiga pilar
Pilar -1: Bidang Akses: (3 indikator)
– Program khusus untuk anak kelompok
tertinggal
– Program pemberdayaan pendidikan
nonformal
– Program akses lainnya
Seluruhnya ada 11 tema/ indikator, dan
setiap tema diungkap dengan 10
pertanyaan berturut-turut:
1. kebijakan daerah
2. program/kegiatan strategis turunan dari
kebijakan
3. implementasi
4. indikator keberhasilan
5. data bukti dari indikator
Pilar -2: Bidang Mutu (5 indikator)
– Relevansi pendidikan dengan dunia kerja
– Ujian Nasional
– Pendidik dan tenaga kependidikan
– Relevansi pendidikan nonformal
– Program mutu lainnya
Pilar – 3: Bidang Tatakelola (3 indikator)
– Kemitraan dengan sektor lain
– Manajemen berbasis satuan pendidikan
– Bidang tatakelola lainnya
5. data bukti dari indikator
6. instrumen yang dipakai
7. analisis data
8. cara penyimpulan
9. cara pengkomunikasian dan klarifikasi
10. tindak lanjut hasil monev
penstranas 2009 14
Instrumen Survei
Setiap pertanyaan
• diberi 2 (dua) kemungkinan jawaban yakni Ya (=1) dan Tidak
(=0);
• Setiap pilihan jawaban diteruskan dengan uraian singkat.
Cara ini memungkinkan dilakukannya analisis kuantitatif dan
kualitatif.
penstranas 2009 15
TABEL RINGKASAN HASIL EVALUASI KINERJA SEKTOR PENDIDIKAN
AKSES MUTU TATAKELOLA
TTING
GL
PPN
F
AK.Lai
n
RE
L
U
N
PT
K
RELN
F
M.Lai
n
MITR
A
MB
S
TT.Lai
n
KAB BANTUL 4 9 10 10 9 9 0 10 10 4 10
penstranas 2009 17
KAB BANTUL 4 9 10 10 9 9 0 10 10 4 10
KAB KLPROGO 7 10 0 0 10 6 9 0 0 0 0
KAB GN KIDUL 5 9 10 10 10 9 10 0 9 10 0
KAB SLEMAN 10 10 6 7 9 4 10 10 8 10 10
KOTA JOGJA 0 10 10 10 10 9 10 10 10 6 10
KAB KLATEN 2 4 0 10 10 10 7 0 0 8 10 KAB.PURWORE
JO 10 0 0 10 9 10 3 2 10 10 10
KAB.WONOGIRI 9 10 10 10 10 10 10 10 0 9 9 KAB.MAGELAN
G 10 0 0 10 10 10 0 0 10 0 0
PEND KELOMPOK MARGINAL
2
10
9
10
0
2
4
6
8
10
12
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
PEMBERDAYAAN PNF
10
10
12
PEMBERDAYAAN PNF
10 10 10
9.8
10
10.2
PEND KELOMPOK MARGINAL
4
7
5
10
0
0
2
4
6
8
10
12
KAB
BANTUL
KAB KL
PROGO
KAB GN
KIDUL
KAB
SLEMAN
KOTA
JOGJA
KIN
ER
JA
PROFIL TEMATIK KINERJA PENDIDIKAN
AKSES PENDIDIKAN
YOGYAKARTA JATENG
penstranas 2009 18
TEMA AKSES LAIN
10
0
10
6
10
0
2
4
6
8
10
12
KAB BANTUL KAB KL
PROGO
KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
4
0 0
0
2
4
6
8
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
9 9
8.4
8.6
8.8
9
9.2
9.4
9.6
9.8
KAB BANTUL KAB KL
PROGO
KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
TEMA AKSES LAIN
10
0
10
6
10
0
2
4
6
8
10
12
KAB BANTUL KAB KL
PROGO
KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
RAGAM ANTAR DAERAH: AKSES
• Perhatian terhadap pendidikan kelompok marjinal nampak
lebih tinggi di empat kabupaten Jawa Tengah, dibandingkan
dengan di DIY. Hal ini dimungkinkan karena kondisi DIY sedikit
lebih baik, artinya problem anak bangsa yang terlantar
pendidikannya sudah tidak terlalu besar.pendidikannya sudah tidak terlalu besar.
• Pemberdyaan pendidikan nonformal nampak lebih baik di DIY,
sementara itu di empat kabupaten Jawa Tengah, tak ada
informasi di Kab Purworejo dan di Kab Magelang. Kab
Wonogiri tampil bagus, sedangkan Kab Klaten masih belum
menggembirakan.
penstranas 2009 19
RELEVANSI DUNIA KERJA
10
0
10
7
10
0
2
4
6
8
10
12
KAB BANTUL KAB KL PROGO KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
RELEVANSI DUNIA KERJA
10 10 10 10
0
2
4
6
8
10
12
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
UJIAN NASIONAL
10 10 10
9.6
9.8
10
10.2 UJIAN NASIONAL
10 10 10
9.6
9.8
10
10.2
MUTU PENDIDIKAN
YOGYAKARTA JATENG
penstranas 2009 20
9 9
8.4
8.6
8.8
9
9.2
9.4
KAB BANTUL KAB KL
PROGO
KAB GN
KIDUL
KAB SLEM AN KOTA JOGJA
9
8.4
8.6
8.8
9
9.2
9.4
9.6
KAB KLATEN KAB
PURWOREJO
KAB WONOGIRI KAB M AGELANG
TENDIK
9
6
9
4
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KAB BANTUL KAB KL PROGO KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
TENDI K
10 10 10 10
0
2
4
6
8
10
12
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
RELEVA NS I P N F D G DU NI A KERJ A
10
9
10 10 10
8.4
8.6
8.8
9
9.2
9.4
9.6
9.8
10
10.2
KAB BANTUL KAB KL PROGO KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
RELEVA NS I P N F D G DU NI A KERJ A
7
3
10
0
0
2
4
6
8
10
12
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
MUTU PENDIDIKAN
(lanjutan)
YOGYAKARTA JATENG
penstranas 2009 21
KAB BANTUL KAB KL PROGO KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJAKAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
TEM A LA I N TTG M UTU
10
0 0
10 10
0
2
4
6
8
10
12
KAB BANTUL KAB KL
PROGO
KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
TEM A LA I N TTG M UTU
0
2
10
0
0
2
4
6
8
10
12
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
RAGAM ANTAR DAERAH:
MUTU PENDIDIKAN
• Dalam tema relevansi pendidikan dengan dunia kerja, sampel Jawa Tengah
dan DIY tampil bagus; kecuali Sleman yang masih melaporkan adanya
keterbatasan, bagaimana menindaklanjuti hasil monev tema ini.
• Mengenai Ujian Nasional yang dikenal menjadi tema sentral di sekolah;
tampak juga sangat beragam, baik di DIY maupun di sampel Jawa Tengah.
Evaluasi terhadap UN sampai dengan rencana tindak lanjut yang Evaluasi terhadap UN sampai dengan rencana tindak lanjut yang
melembaga, tak ditemukan di dalam laporan kabupaten Bantul, Sleman,
dan Purworejo.
• Perhatian terhadap guru, pendidik, dan tenaga kependidikan; sampel Jawa
Tengah tampil dengan kinerja yang bagus. Sementara itu di DIY
keterbatasan terjadi di Sleman dan Kulon Progo.
• Dalam tema relevansi PNF dengan dunia kerja di DIY nampak lebih baik; di
Klaten dan Purworejo fungsi evaluasi berbasis kinerja tampak lemah,
seperti Kulon Progo di DIY.
penstranas 2009 22
KETERPADUAN MANAJEMEN
0
10
0
10
0
2
4
6
8
10
12
KAB KLATEN KAB
PURWOREJO
KAB
WONOGIRI
KAB
M AGELANG
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
10 10
8
10
12MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
8
10
910
12
KETERPADUAN MANAJEMEN
10
0
9
8
10
0
2
4
6
8
10
12
KAB BANTUL KAB KL
PROGO
KAB GN
KIDUL
KAB SLEMAN KOTA JOGJA
TATAKELOLA PENDIDIKAN
YOGYAKARTA JATENG
penstranas 2009 23
4
0
6
0
2
4
6
8
KAB BANTUL KAB KL PROGO KAB GN KIDUL KAB SLEMAN KOTA JOGJA
8
0
0
2
4
6
8
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
TEMA TATAKELOLA LAINNYA
10
0 0
10 10
0
2
4
6
8
10
12
KAB BANTUL KAB KL
PROGO
KAB GN
KIDUL
KAB SLEM AN KOTA JOGJA
TEMA TATAKELOLA LAINNYA
10 10
9
0
0
2
4
6
8
10
12
KAB KLATEN KAB PURWOREJO KAB WONOGIRI KAB MAGELANG
RAGAM ANTAR DAERAH: TATAKELOLA
• Keterpaduan manajemen pendidikan di DIY tampak lebih baik,
meskipun Kab Kulon Progo tak melaporkan kondisinya. Di
Jawa Tengan Kab Pureorejo dan Magelang tampil bagus,
sedangkan Klaten dan Wonogiri tak ada laporan.
• Mengenai tema MBS nampak seimbang antara DIY dan
sampel Jawa Tengah; masing-masing satu kabupaten tak ada
informasi. Yang jelas kelemahan dari yang terlaporkan adalah
masih rendahnya evaluasi berbasis kinerja program. seperti
Bantul dan Kota Yogyakarta.
penstranas 2009 24
TEMA-TEMA
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI DIY PROVINSI JATENGBantul Kulon Progo Gunung Kidul Sleman Yogya Magelang Purworejo Wonogiri Kalten
AK
SE
S K
AU
M
MA
RJ
INA
L
Pol.
Kepbup
No155/2007 ttg
pembentukan tim
GN percepatan
wajar 9 tahun
DPA-SKPD Bangun SD-SMP Satu
Atap (5 buah);
Mendirikan SMK di
berapa kec.
Meningkatkan
akses dikdas
dandikemn yg
bermutu dan
terjangkau
• JPD
• BOSDA
Pendidikan gratis;
Pemerataan
pendidikan atas
kesetaraan gender
Wajar 9 tahun;
Dikmen;
PNF; PLB
Beasiswa siswa
miskin; Pendidikan
gratis
BSM;
Program
wajar untuk
anak DO
Prog.
Semua anak harus
sekolah
Beasiswa
Retriveal;
Beasiswa transisi;
PHB
Percepatan wajar 9 th;
Percepatan PBA,
Mendirikan SMK:
SMA (70:30 %)
Program wajar 9
tahun
- quota
pemegan
g KMS
di SMP-
N
Penyel USB
SD/SMP satu
atap; Alokasi
BKM;
Beasiswa
miskin/pretasi;
Dana pelengkap
BOS SD/SMP
BOS, BOMM;
Penyel program
kesetaraan;
Peningk ruang
kelas;
Pengadaan alat
pend;
Penyel PAUD
Peningk. Mutu
pend agama;
Retrival program;
Penurunan jumlah
BH; Peningk.
Mutu tendik;
Pengemb. ICT
UNPK ABC
dana
pemerintah;
beasiswa
bagi siswa
SMP/SMK
penstranas 2009 26
PE
MB
ER
DA
YA
AN
PN
F
Pol.
Wajar 9 th;
Program
kesetaraan; Bantuan
dana ke PKBM dan
kejar dari pemkab
Ada Perda no 1/2006 ttg
RPJM GK, jangkauan
dan daya tampung
PNF meningkat
PBH; Program
Kesetaraan;
PAUD
Penyel program
paket A, B dan
C reguler mll
SKB, PKBM
dan lembaga
PNF lainnya
- Tidak ada kebij.
daerah: terbatas
pemahaman
pemerintah dan
masy dlm
perundangan
sehingga PNF
belum optimal
Pemberian dana
terhadap program
kesetaraan
Bagi murid
yang tidak
melanjutkan
masuk
kesetaraan
gratis
Gebyar PNF;
Fasilitasi PKBM;
Program kestaraan
B dan C
Masy tak mampu
bisa ke
kesetaraan; Siswa
gagal UN bisa ke
PNF
Melaksanakan
program A, B dan C
Wajar 9 th;
Rintisan 12 th
wajar; Program
PNF dan PAUD
Dukungan
anggaran prog
A, B dan C
regular dan alih
jalur
- Sosialisasi
terhadap
kebijakan-
kebijakan; Penyel
prog kesetaraan di
kec./desa
Mengadakan KBM
prog paket di
kec./desa dengan
merekrut WB
Wajar 9
maupun 12
tahun lewat
prog paket
A, B dan C
dan
TEMA-
TEMA
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA PROVINSI JAWA TENGAH
Bantul Kl. Progo Gunung Kidul Sleman Yogya Magelang Purworejo Wonogiri Klaten
MB
S
Pol.
Penyusunan LAKIS;
Penguatan MPMBS melalui
Dinas Pend dan satuan pend
- - Sekolah diberikan
kewenangan mengatur,
mengembangkan sekolah ss
kondisi sekolah
Meningkatkan
kualitas ketenagaan,
manajemen
kelambagaan dan
sarpras pend
Penguatan tata kelola
dlm rangka
peningkatan layanan
pendidikan yg baik,
demokratis dan
berwibawa
MBS dan PSM telah
digulirkan ke
seekolah, tapi dalam
koridor NKRI
Mengu-sahakan
tempat penye-
lengaraan KBM
Kerja sama denga
USAID dan
UNICEP
Prog.
Sosialiasi LAKIS dan
edaran penyusunannya;
Dikalat MPMBS
- Penguatan dan
penyehatan
organiasai serta
manajemen
penyel pend
Pembinaan MBS;
Monev MBS;
Monitoring MBS
Program akreditasi
sekolah
Pemberdayaan komite
sklh/dewan;
Penyusunan bersama
RAPBS MBS;
pengemb KTSP;
Penentuan maple
mulok, sumbangan;
Penyus RAPBS
berbasis kinerja
Segala bentuk bantuan
telah diberikan ke
sekolah secara penuh,
sekolah mengatur
sesuai kebutuhan
sekolah
Mencari tempat
yg tidak terlalu
jauh dg warga
belajar
Pelatihan
penyusuan
rencana kerja
sekolah
KE
TE
R P
AD
UA
N
Pol.
Forum
pendidikan;Penguatan
kapasitas dan kesehatan
organisasi serta manajemen
penyelenggaraan
- - Pemberian bantuan guru
umum pd sekolah di bawah
Depag da pemberian guru
agama di sklh umum;
Pembinaan akreditasi
sekolah; Suvervisi ke
madrasah; Pelaksanaan UN
Peningkatan akses
dikdasmen yg
bermutu dan
terjangkau
Peningkatan
manajemene lauanan
pend; pembinaan
pemuda dan olahraga
yg tranfaran, efektif
dan efesien
Pendidikan yg
terjangkau & bermutu;
Perhitungan BOSP;
Program unggulan dan
berwawasan khusus
- -
penstranas 2009 28
KE
TE
R P
AD
UA
N
madrasah; Pelaksanaan UN
madrasah dan sklh
Prog.
Workshop;
Rapat koordinasi; MTQ,
CCA, MHQ dsb;
Pengembangan SIM dan
komunikasi; Membangun
kemitraan antar daerah dan
pusat
- Pengembangan
SIM dikdas dan
dikmen secara
terpadu
Pembinaan kelembagaan;
Pembinaan profesionalisme
guru;
Suvervisi pembelajaran
Pemberian biaya
operasional daerah;
Pemberian jaminan
pend daerah dan
pemberikan bantuan
UN
Panitia bersama UN;
Pendataan tendik;
Bantuan honor guru
wiyatabakti;
Perbantuan penugasan
guru antar instansi;
Koordinasi kalender
akademik
Perhitungan biaya
satpen per jenjang;
Penerbitan perbup tt
penyelenggaraan sklh
berwasasn khusus
- -
TE
MA
LA
IN
Pol.
Kemiskinan;
Perbup ttg tata kelola aset
daerah;
Perbup tt sistem
pengedalian dan informasi
- - Meningkatkan mutu
kehidupan masy;
terselenggara tata
pemerintahan yg baik;
Meningkatkan mutu
pendidikan
Meningkatnya
kualitas ketenagaan,
manajemen
kelembagaan dan
sarpras
- - Penguasa-an tata
kelola,
akuntabilitas dan
pencitaraan
publik
Ada Perda
Pendkn;
Bantuan
anggaran khusus
dari APBD II
Prog.
Pemberiaan beasiswa
dewan pendidikan;
LPJ harus selesai dibuat
dlm periode ybs, laporan
keuangan sesuai dengan
prinsip akuntasi indonesia
- - Wajar 9 th, rintisan wajar
12 th; Peningk mutu
pendataan dikdas dan
dikmen;
Peningk mutu PNF;
Peningk manajemen
layanan pend; Pengemb
budaya baca dan pembinaan
perpus; Peningk mutu
tendik & murid
PSB online;
Pembinaan
manajemen sekolah
- - Pelaksa-naan
MBS pada setiap
sekolah
DESKRIPSIKEBIJAKAN DAN PROGRAM DAERAH
BIDANG:
MUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKANMUTU DAN RELEVANSI PENDIDIKAN
penstranas 2009 29
TEMA-TEMA
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA PROVINSI JAWA TENGAH
Bantul Kl. Progo Gunung Kidul Sleman Yogya Magelang Purworejo Wonogiri Klaten
RE
LE
VA
NS
I/M
UT
U P
F
Pol.
MoU dg pemkab, UGM,
UNY,UTY, dll;
Jumlah SMK > SMA
- - Penyelenggaraan
SMK dg prog
kompetensi keahlian
sesuai kebutuhan
masy
Peningkatan kompetensi
pendidikan kejuruan
Peningkt relevansi
kurkulum yg
berorientasi pasar
sesuai potensi daerah,
keadilan dan
kesetaraan gender
70 persen lulusan
keterima di dudi
Perluasan pend
life skills;
Peningkt jumlah
prodi vokasi;
Pengemb. KBK,
bahan ajar,
model KBM dan
sistem evaluasi
Melaksanakan
BKK SMK
Prog.
Pelatihan guru PTK;
Workshop dan seminar;
Pengemb KTSP; Buka
jurusan baru sesua dudi
- - Temu SMK dg dudi;
Uji sertifikasi
kompetensi lulusan;
Studi kelayakan
prog keahlian baru;
PSG
Pelaksanaan ujian
kompetensi SMK;
Pelaskanaan magang
guru/ on job training
Lomba sains;
Pelatihan
multimedia; Bisnis
center SMK;
Prakerin, Pembinaan
kursus; Bantuan
fasilitas sklh
berwawasan khusus:
lomba debat bahasa
inggris
Meingkatkan
volume SMK
dibanding SMA;
Meningkatkan
komptensi
lulusan SMK
Program PSG
SMK;
Penambahan
prodi berbasis
IT, tataboga,
kelautan dan
pariwisata di
SMK; UASBN
Tracer studi
SMK;
Job matching
MoU dg dudi tt pemasaran
lulusan LPK dan
kompetensi yg dibutuhkan
dudi
Tenaga honorer
yg memenuhi
syarat ijazah
pend kesetaraan
Perda no 1/2006 tt
RPJM Kab GK
2005-2010, yaitu
peningkatan mutu
program life skills
dg dana APBD yg
dialokasikan pada
dinas pendidikn
Penyelenggaraan EHB;
Latihan UNAS dan
Bimbel peserta dan
calon peserta UNAS
- Tidak ada
pemkab, masih
terbatas sarpras
pendidikan
Mengadakan
pelatihan-
pelatihan
MoU dengan
LPK dan kursus
yagn ada di
Klaten
penstranas 2009 30
RE
LE
VA
NS
I P
NF
Pol.dudi pend kesetaraan
nilainya sama
dengan Pend
Formal
peningkatan mutu
PNF
dinas pendidikn calon peserta UNAS
program A, B dan C
pendidikan Klaten
Prog.
Membentuk BKK di LPK-
LPK dengan dikordinasi
dinkertrans;
Mou dg PJTKI; Pelatihan di
BLK
CPNS dari
honorer yg
diangkat dg
ijazah terendah
bisa studi ke
pend kesetaraan
atas ijin BKD
Diklat tutor;
Diklat pendidik
PAUD
Kejar KF
terintegrasi dengan
mata pencaharian
Dukungan anggaran
untu EHB, latihan
UNAS, Bimbel dan
UNAS paket A, B dan C
- Tidak ada,
keterbatasan
dana dari
pemerintah
kabupaten
Program-
program
kesetaraan paket
A, B dan C
Melatih pemuda
DO/ tak
melanjutkan,
dikrim magang
ke Jepang dan
Korea
PT
K
Pol.
Pemenuhan standar
kompetensi; Sekolahkan
guru S2/S3
Pemerataan
pendidikan;
Pemberdayaan
tensik;
Efesiensi
sekolah
- P3B; UASBN; UN;
Tes kendali mutu;
Pembinaan MGMP;
Pemilihan guru,
siswa, pengawas
berprestasi;
Pengelolaan
olimpiade sains
Kebijakan pemkot
merujuk pada: UU no
14/2005,
PP no 74/2008,
Permendiknas no
12/2007, Instruksi
walikota no10/2008,
Perwal no 110/2008/
Peningkatan kualitas
SDM dalam proses
pendidikan
Penataran guru
agar beban tugas
24jm/minggu;
Kinerja KS ;
Kinerja TU
Peningkatan
kualitas tendik
Adanya tindak
lanjut
kepengawasan
kinerja
Prog.
Diklat; Sertifikasi; Lesson
study; Fasilitasi peran
MKKS, MGMP & KKG;
Tujuan: peningkatan mutu
pendidikan di sklh masing-
masing
P3B;
Regrouping;
Evaluasi kinerja
KS; Pengadaan
calon KS dan
pengawas
Bantuan studi lanjut
guru; Peningkatan
kapasitas guru dan
pengawas
Try out UASBN,
ULUM bersama;
Seleksi siswa untuk
olimpiade sains;
Seleksi guru, siswa,
pengawas
Pembinaan tendik;
seleksi guru, KS dan
pengawas berprestasi;
Pemberian
kesejahteraan
Pembekalan calon
KS dan tendik lain;
Bintek guru;
Seleksi KS/pengwas;
Bintek angka kredit;
Uji kompetensi;
Guru yg kurang
jam mengajar
ditugasi di
sekolah lain
Peningkatan
kualitas tendik
Reward bagi
personil yang
terbaik
TEMA-
TEMA
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA PROVINSI JAWA TENGAH
Bantul Kl. Progo Gunung Kidul Sleman Yogya Magelang Purworejo Wonogiri Klaten
UA
N
Pol.
Sukses
UASBN/UN (target
SD/MI 1000%,
SMP/MTS naik tipa
tahun, dan SMU 97
%);
Penciptaan kondisi
lingkungn belajar
bg siswa yg akan
diujikan
Pelaksanaan
ujian diatur
dengan
kepbup
Peningkatan
mutu
pendidikan;
Memberikan
bantuan ujian;
Try out; dan
Tes pengedali
mutu
Melaksanaan POS
UAN yg berlaku
nasional;
Melaksanakan juknis
dari provinsil;
Menuangkan penyel
USEK dan UNAS dlm
DPA Dispen Kab
Meningk pendidikan
yg bermutu yg dapat
meningkatkan
keseimbangan
emosional,
intelektuak dan
spritual
Peningkatan mutu
PD dan tendik
Hasil dan proses
UN harus sukses
Peningkatan
kapasitas guru
mapel yg d-UN-
kan
Pemberian
bantuan dana
ujian sebagai
pendamping UN
Prog.
Try out UASBN
(SD s.d SMU) dana
APBD;
Surat edaran
kemast tt jam
belajar mendukung
UN;
Menerbitkan
keputusan
kepada dinas
pend tt
penyenggaraa
n UN
Bantuan untuk:
penyelenggaraan
UN, MGMP, try
out dan tes
pengendali mutu
Bentuk panitia UN tk
Kab dan Provinsi;
Penentuan sekolah
tempat US (SD-SMA)
Peningkatan dan
pemerataan kualitas
pendidikan formal
dan nonformal
Pembekalan calon
KS dan tendik lain;
Bintek karya tulis;
Diklat manajemen
KS//pengwas;
Bintek angka
kredit; uji
Sosialisasi
sukses UN;
Akurasi sistem
pendataan;
Koordinasi antar
instansi;
Pembinaan
Mengikutserta-
kan para guru
mapel yg di-UN-
kan untuk
Bintek maupun
TOT
Pendataan
peserta
UN/Sekolah;
Penetapan
alokasi bantuan
untuk setiap
sekolah;
penstranas 2009 31
UN;
Sosialisasi dan
kampanye, AMT
kredit; uji
kompetensi;
Pembekalan CPNS
Pembinaan
sekolah
sekolah;
Monev
UN/Sekolah
TE
MA
LA
IN
Pol.
Perbup: PPDB;
Tim UKS
Kabupaten: UNAS;
MTQ
- - Akselarasi
peningkatan mutu
pendidikan
Meningk pendidikan
yg bermutu yg dapat
meningkatkan
keseimbangan
emosional,
intelektuak dan
spritual
- PSB
berdasarkan
hasil UN;
Penghargaan
kepada
siswa/guru
berprestasi;
Adanya
RSBI/RSSN;
Pemberdayaan
MGMP/KKS
Peningkatan
kualifikasi
peserta didik
melalui
peningkatan jam
belajar/frekuensi
belajar
-
Prog.
Penerimaan siswa
baru;
Kegiatan ke- UKS-
an;
Monitoring terpadu
UNAS; MTQ
pelajar;
Peningkatan kerja
sama lembaga
pendidikan dg dudi
- - Program sekolah
andalan;
Menyekolahkan guru
untuk S1;
Pembinaan bakat dan
minat dan prestasi
siswa
Peningkatan
wawasan keilmuan
dikmen;
Peningkatan
kualifikasi dan
kompetensi tendik;
Pennyelenggaraan
dikmas
- Lombar antar
siswa
Program uji
coba UN
-
KESIMPULAN
HASIL SURVEI EVALUATIF
Evaluasi kinerja belum secara komprehensip dilakukan
terhadap kinerja sektor pendidikan di daerah. Banyak
program tidak dievaluasi, atau dievaluasi akan tetapi tidak
jelas konsep mengenai indikatornya, instrumennya, analisis jelas konsep mengenai indikatornya, instrumennya, analisis
dan penyimpulannya, serta tindak lanjut yang terencana.
– SPM belum ada untuk sektor pendidikan daerah.
– Daerah lebih banyak sebagai pelaksana program pemerintah pusat
– Beberapa daerah kreatif menelorkan berbagai kebijakan dan program.
– Semua program terlaksana, hanya monevnya belum berorientasi kinerja, dan
hal ini menyebabkan kurang jelasnya kemajuan pendidikan daerah.
– Belum ada upaya mengaitkan hasil program, dengan proses pelaksanaan, dan
input, sehingga kurang komprehensip serta kurang dipahami bukan saja
progress, tetapi juga eksplanasi atas tingkat pencapaian progress.
penstranas 2009 37
MODEL EVALUASI
• Model evaluasi kinerja yang dihasilkan di dalam penelitian ini
dapat mengenali dan mempertimbangkan kinerja sektor
pendidikan daerah, dengan cakupan:
– Pilar perluasan dan pmerataan akses kesempatan pendidikan, – Pilar perluasan dan pmerataan akses kesempatan pendidikan,
terutama untuk mereka yang unreachable. (3 tema)
– Pilar mutu, relevansi dan daya saing (5 tema)
– Pilar tatakelola, akuntabilitas dan pencitraan (3 tema)
• Setiap tema diungkap dengan skala model Gutman terdiri atas
10 butir pertanyaan, yang harus dijawab secara tertutup
(Ya/Tidak), dn dilengkapi narasi.
penstranas 2009 38
SARAN
• Perlu disusun SPM pendidikan daerah, tinggal mengacu pada
PP 38 tahun 2007, disesuaikan dengan kondisi daerah
• Perlu dikembangkan sistem monev berbasis kinerja yang
mengutamakan hasil dan manfaat program, bukan sekedar mengutamakan hasil dan manfaat program, bukan sekedar
keterlaksanaan dan kepatuhan terhadap berbagai regulasi.
• Model evaluasi yang dihasilkan, perlu dimatangkan dan
disosialisasikan lebih lanjut, sehingga lebih valid dan
menghasilkan informasi yang handal, sebagai masukan bagi
pembuat kebijakan dan pelaksana pembangunan pendidikan
daerah.
penstranas 2009 39