SEKILAS MBS BANJARNEGARA

71
Kab. Banjarnegara

description

Program MBS diharapkan mampu meningkatkan efektifitas kerja sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

Transcript of SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Page 1: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Kab. Banjarnegara

Page 2: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pengertian MBSMenurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada bagian penjelasan pasal 51 ayat 1:“manajemen berbasis sekolah atau madrasah adalah bentuk otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah atau madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan”.

Page 3: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

[email protected]

Desentralisasi manajemen sumber-sumber daya ke tingkat sekolah: pengetahuan, teknologi, kewenangan (power), bahan, orang, waktu, dan keuangan.

Desentralisasi ini bersifat administratif: keputusan yang dibuat di tingkat sekolah harus dalam kerangka kebijakan nasional

Dengan demikian, sekolah masih harus akuntabel kepada Pemerintah atau pemerintah daerah, tidak hanya kepada masyarakat dan pememangku kepentingan lainnya dalam pendidikan

Page 4: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Apa Saja Yang Didesentralisasikan Ke Sekolah ?

[email protected]

Pengelolaan Standar isi: Penyusunan Kurikulum Sekolah (KTSP) Pengelolaan Standar Proses: Penyusunan, pelaksanaan, evaluasi

pembelajaran. Pengelolaan Standar Kelulusan: Penentuan KKL Pengelolaan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:

Pembagian Tugas, Pembinaan oleh sekolah, dsb) Pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana oleh sekolah Pengelolaan Standar Pengelolaan: penyusunan RKS dan RKAS. Pengelolaan Standar Pembiayaan Pendidikan Pengelolaan Standar Penilaian Pendidikan Pengelolaan Peran dan Fungsi Komite Sekolah

Page 5: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pilar MBS

[email protected]

1. manajemen sekolah,2. proses pembelajaran (PAKEM)3. peranserta masyarakat.

“Tapi yang menjadi inti sebenarnya adalah revolusi pembelajaran yang terjadi dalam ruang kelas. Jadi kuncinya ada pada guru untuk mengajar secara benarbenar.Karena tidak ada jalan lain untuk meningkatkan pendidikan, kecuali dimulai dari kelas.” (JC. T TARUNO)

Page 6: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Dasar Hukum MBS

[email protected]

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51:

“Pengelolaan satuan pendidikan untuk anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah.”

Page 7: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Dasar Hukum

[email protected]

Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tetang standart nasional pendidikan pasal 49 ayat (1):Pengelolaan satuan pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditujukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

Page 8: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Dasar Hukum

[email protected]

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 32 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis DEPDIKNAS tahun 2005 – 2009

1. Dalam Lampiran Kebijakan:

Tahun 2009 diharapkan 40% TK dan SD Melaksanakan MBS dengan baik

2. Dalam Bab. IV B 3 :

Pengembangan kapasitas juga akan terus dilakukan terhadap para pengurus sekolah untuk

meningkatkan kemampuan manajerial dan leadership menuju otonomi pengelolaan. Kegiatan ini bersama dengan penguatan PP/KS, merupakan bagian dari upaya penerapan MBS secara maksimal.

Page 9: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Peraturan Menteri lainnya yang menjiwai pelaksanaan MBS,

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 473 tahun 2009 tentang Pelaksanaan MBS pada SD/MI di Kabupaten Banjarnegara.

Dasar Hukum

Page 10: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Tujuan Program CLCC/MBS

[email protected]

1. Mengembangkan model pemantapan SD/MI melalui manajemen berbasis sekolah, pembelajaran PAKEM, dan peningkatan peran serta masyarakat.

2. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah, guru, anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat dalam aspek manajemen berbasis sekolah untuk peningkatan mutu sekolah.

3. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah, guru, anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat dalam melaksanakan pembelajaran PAKEM terutama di lingkungan sekolah serta di masyarakat.

4. Mengembangkan peran serta masyarakat dengan lebih aktif dalam masalah umum persekolahan dari para anggota komite sekolah, orang tua murid, serta tokoh masyarakat dalam membantu peningkatan mutu sekolah.

Page 11: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Hasil program MBS:

[email protected]

Jangka Pendek : Adanya peningkatan kinerja sekolah yang diwujudkan dalam

a. penerapan Manajemen Sekolah yang Partisipatif, akuntabel, transparan, dan otonomi,

b. Pembelajaran PAKEM danc. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam

pendidikan.Jangka Panjang :a. Model Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar

pada SD/MI Rintisan awal dapat dilaksanakan pada SD/MI yang lainnya.

b. Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar pada sekolah-sekolah rintisan yang ditandai dengan adanya peningkatan prestasi hasil belajar, lingkungan yang menarik untuk belajar dan tenaga pendidik dan kependidikan yang semakin profesional.

Page 12: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pengembangan MBSTahun 1999 Program MBS mulai dirintis oleh Depdiknas

– UNICEF – Unesco dengan nama program Creating Learning Communities for Children (CLCC)/ Menciptakan Masyarakat peduli pendidikan anak melalui MBS, di Kab. Banjarnegara mulai Tahun 2002 pada 19 SD/MI Kecamatan Purwanegara dan Pejawaran;

Direplikasi oleh pemerintah daerah;Institusionalisasi MBS ke dalam program pemerintah,

dalam bentuk:a. Peraturan Perundang-undangan.b. Pemberlakuan KBKc. Pemberlakuan KTSPd. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor: 473 Tahun 2009.

Page 13: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pengembangan MBS di Kab. Banjarnegara

Page 14: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Strategi Kegiatan Rintisan

[email protected]

1. Menggunakan mekanisme yang dilaksanakan pemerintah (sistem gugus sekolah dan jajaran kependidikan yang berlaku)

2. Membentuk Pokja Kabupaten dan Kecamatan untuk membantu koordinasi dan masuk dalam siklus kegiatan pemerintah dalam bidang pendidikan.

3. Memberdayakan tenaga kependidikan baik tenaga pengajar seperti kepala sekolah dan guru maupun staff kantor (pejabat tingkat kecamatan, anggota komite sekolah dan tokoh masyarakat) dalam aspek MBS, PAKEM dan PSM.

Page 15: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

[email protected]

4. Mengadakan pelatihan rutin bagi para kepala sekolah, guru, dan anggota komite sekolah serta pendampingan pada pelaksanaan KBM di tingkat gugus dan sekolah.

5. Monitoring dan supervisi rutin pada pelaksanaan kegiatan di sekolah untuk mengetahui kendala dan masalah yang dihadapi serta menemukan pemecahan yang diperlukan.

6. Pemberian bantuan keuangan melalui dana blockgrant bagi setiap sekolah untuk peningkatan mutu KBM serta untuk melatih kepala sekolah dan guru dalam perencanaan kegiatan dan pengelolaan keuangan sekolah

Strategi Kegiatan Rintisan

Page 16: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

JENIS KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

[email protected]

1. Pelatihan MBS Modul Awal.2. Pelatihan Modul lanjutan3. Pelatihan PAKEM4. Studi Banding5. Magang6. Petihan untuk Pelatih di Tingkat

Kabupaten untuk Fasilitator dan POKJA MBS

Page 17: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

JENIS KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

[email protected]

6. Sosialisasi MBS di tingkat Sekolah7. Blockgrant untuk SD/MI rintisan MBS8. Monitoring dan Supervisi oleh POKJA

MBS9. Implementasi Kelompok Kerja Guru

(KKG) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS)

10. Melaksanakan Review Tahunan Program MBS.

11. Bimbingan teknis dan pendampingan

Page 18: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pengembangan Kegiatan

[email protected]

1. Kegiatan Pameran MBS, baik sebagai wakil tingkat kabupaten dalam pameran tingkat provinsi maupun pameran MBS tingkat Lokal (Gugus Sekolah/Kabupaten).

2. Lomba MBS Tingkat Kabupaten Banjarnegara.

3. Pemberdayaan fasilitator Kabupaten Banjarnegara dalam kegiatan MBS (di dalam dan di luar kabupaten).

4. Monitoring Silang untuk menemukan “hardcore” dalam pelaksanaan MBS.

5. Public hearing menghadirkan audience yang terdiri dari anggota Komisi D DPRD Kabupaten Banjarnegara, perwakilan BAPEDA kabupaten, Dewan Pendidikan, Pokja MBS Kabupaten dan undangan lainnya.

Page 19: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pengembangan Kegiatan

[email protected]

6. Inservice training for red school, onservive training lanjutan.

7. Mengintensifkan fungsi dan peran pengawas TK/SD dalam fasilitasi dan pendampingan Pakem/MBS, dengan memberi pelatihan pendampingan Pakem/MBS.

8. Pelatihan Monitoring KKG bagi Pokja MBS Kecamatan

9. Workshop Revitalisasi dan Advokasi KKG10. Advokasi program MBS bagi pengambil kebijakan

pendidikan di Kab. Banjarnegara11. Pengembangan Program MBS dengan Dukungan

APBS pada semua SD/MI dengan payung hukum Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 473 Tahun 2009

Page 20: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Program Kegiatan Pengembangan Unggulan Kabupaten Banjarnegara

1. Launching Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 473 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan MBS SD dan MI;

2. Revilatisasi dan Advokasi KKG;3. Program Bedah MBS;4. Pendampingan MBS dan Pakem oleh Kepala

Sekolah dan Pengawas TK/SD;5. Lomba SD/MI MBS Tingkat Kabupaten

Banjarnegara;6. Lomba Inovasi Media dan Alat Peraga;

Page 21: SEKILAS MBS BANJARNEGARA
Page 22: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Catatan:Pada Pelaksanaan MBS Mandiri: Semua Anggaran Sekolah dalam (KAS=Kegiatan

dan Anggaran Sekolah) dikelola dalam kerangka MBS.

Mendorong kegiatan peningkatan mutu MBS secara Bottom Up: Sekolah – kecamatan – kabupaten

Pola MBS terintegrasi dalam kegiatan rutin dan pengembangan Dinas Pendidikan Pemuda dan olah Raga.

MBS tidak lagi tergantung pada Program Khusus Pengembangan MBS dan Alokasi Pendanaannya.

Dibentuk Tim Pengembang MBS Tingkat Kabupaten dan kecamatan.

Page 23: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pertumbuhan Jumlah SD/MI Rintisan MBS

[email protected]

Page 24: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pertumbuhan Jumlah SD/MI Rintisan Unicef

[email protected]

Page 25: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pertumbuhan Jumlah SD/MI MBS Replikasi APBD Kabupaten

Page 26: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pertumbuhan Jumlah SD/MI MBS secara Keseluruhan

Page 27: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pertumbuhan Jumlah SD/MI MBS dalam Persen (%)

Page 28: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Rincian Sekolah MBS berdasarkan Program Rintisan

Page 29: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Gambaran Perubahan Sebelum dan Sesudah

Program MBS pada salah satu SD Rintisan

(SDN Giritirta Pejawaran)

Page 30: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Kondisi Sebelum Rintisan MBS

Tampilan Fisik Sekolah•Halaman sekolah tidak tertatabaik, bersih, rapi, teduh, dan rindang;•Gedung tidak sekolah terawat dan tertata baik.

Page 31: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Kondisi Sebelum Rintisan MBS

Pembelajaran di Kelas:•Tradisional•Tampilan kelas sangat tidak menyenangkan, tanpa gambar/pajangan yang lainnya.•Pengaturan tempat duduk formal

Page 32: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Kondisi Sebelum Rintisan MBS

Peran Serta Masyarakat sangat kurang

Page 33: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Dokumentasi Kegiatan Rintisan

Page 34: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi

Page 35: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Kegiatan Pelaksanaan Rintisan

Page 36: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Kegiatan Pelaksanaan Rintisan

Page 37: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Gambaran Kondisi Sekolah setelah fase Rintisan selesai

Page 38: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Tampilan Fisik Sekolah

Page 39: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Tampilan KELAS

Page 40: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

PSM

Page 42: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Prinsip Manajemen Sekolah yang Partisipatif

[email protected]

Penyusunan RKS dan Kurikulum sekolah secara partisipatif

Page 43: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Prinsip Manajemen Sekolah yang Tranparansi

[email protected] Pemajangan Visi, Misi, RKAS, dan Laporan Keuangan

Page 44: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Prinsip Manajemen Sekolah yang akuntabel

[email protected]

Rapat Pleno dengan orang tua/wali peserta didik sebagai ajang laporan pertanggung jawaban kegiatan pendidikan

Page 46: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

[email protected]

Pengelolaan Kelas bervariasi, pengaturan tempat duduk tidak monoton pada bentuk

formal.

Page 47: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Siswa Belajar dengan bermain dan kegiatan yang menyenangkan lainnya.

[email protected]

Page 48: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Ada Pajangan hasil karya anak di dalam maupun di luar kelas

[email protected]

Page 49: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pemanfaatan Sudut Baca oleh

anak.

[email protected]

Page 50: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Memanfaatkan lingkungan sebagi sumber belajar.

[email protected]

Page 51: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pembelajaran di luar kelas

[email protected]

Page 52: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pembuatan Alat peraga dan media pembelajaran dari

bahan yang murah dan mudah di dapat.

[email protected]

Page 53: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Penilaian Berbasis Kelas

[email protected]

Page 54: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Keterampilan bertanya guru meningkat

[email protected]

Page 56: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

[email protected] Aneka kegiatan Peran Serta Masyarakat

Page 58: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Mulok Batik di Kecamatan Susukan

[email protected]

Page 59: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Mulok Salak Pondoh di Kec. Banjarmangu

[email protected]

Page 60: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Mulok pertanian dan budidaya kentang di Kec. Batur, Wanayasa dan Pejawaran

[email protected]

Page 61: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Mulok Dawet Ayu di Kec. Purwanegara

[email protected]

Page 63: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

PUBLIC HEARING (tahun 2008)Dengan unsur legislative, eksekutif dan lembaga non pemerintah

[email protected]

Page 65: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

DOKUMENTASI ADVOKASI MBS

[email protected]

Page 66: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

DOKUMENTASI ADVOKASI MBS

[email protected]

Page 67: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Advokasi MBS bagi para pengambil kebijakan pendidikan

[email protected]

Page 69: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Dukungan normatif terhadap pelaksanaan MBS di Kabupaten Banjarnegara

[email protected]

PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA

NOMOR 473 TAHUN 2009

TENTANG

PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

PADA SEKOLAH DASAR (SD) DAN MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

Page 71: SEKILAS MBS BANJARNEGARA

Pak [email protected]@ymail.com