Tutorial Mbs 2 Pemicu-1

113
TUTORIAL MBS 2 PEMICU- 1 B-14

Transcript of Tutorial Mbs 2 Pemicu-1

B-14

Rosma Afiqah Azman Syarifah Syifa Majidah Andilayla Alegra Rifani Mahfiratur R. Zega Delinda E. Nathan Apriany C. S. Sri Ganeshan Samuel E. S. Andry Maival Juanto Tiojaya

Defriyan Ramzi Iqbal Dermawan Dio Syaherma Rio Tri syahputra

Seorang perempuan usia 19 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan sering merasa berdebar dan banyak berkeringat, ia juga sering merasa cemas dan kadang-kadang mencret, berat badan menurun walaupun selera makan meningkat.

Dari hasil pemeriksaan fisik dijumpai: Kesadaran baik, TD 140/60mmHg denyut nadi 120x/menit, BB: 40kg, TB: 160cm, temperatur 37,8 C Kepala : mata menonjol dan sering berair Leher: terdapat struma diffus grade I Jantung : terdengar desah sistol grade II Lengan : terlihat gemetaran ( tremor)

Hasil pemeriksaan laboratorium darah: Nilai TSH : 0,001 IU/L FT3 : 14 ng/ml FT4 : 20 ng/ml

Kelenjar tiroid Eutiroid, Hipotiroid, Hipertiroid Komplikasi Hipertiroid Beda Struma Hipertiroid da Hipotiroid Kesalahan Mekanisme Feedback Negatif Penatalaksanaan

Terdiri atas ribuan folikel Sel parafolikel lebih besar dan lebih pucat Parafolikel berfungsi menyekresikan kalsitonin (distimulasi oleh peningkatan kadar kalsium darah)

Meningkatkan laju metabolisme Thermogenik(meningkatkan suhu tubuh) Meningkatkan reseptor sel target cathecolamin Meningkatkan sekresi GH Penting dalam perkembangan dan fungsi normal sistem saraf Mempengaruhi metabolisme karbohidrat ,lemak dan proteinSEDIKIT Anabolisme BANYAK KatabolismeKadar normal hormon thyroid

TSH

0.5 -6 mcIU/mL

GlikogenesisLipogenesis Sintesis protein

GlikogenolisisDegradasi protein Lipolisis

T3T4 FT3 FT4

80 -180 ng/dL4.6 -12 ng/dL 0.2- 0.5 ng/dL 0.7- 2.5 ng/dL

EUTIROID , HIPOTIROID, HIPERTIROID

TSHHypothiroidism High

T4Low

T3Low

Hyperthiroidism

Low

High

High

Subclinical Hypothiroidism

High

Normal

Normal

Subclinical Hyperthiroidism

Low

Normal

Normal

Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid.

Hipotiroidisme dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik negatif oleh HT pada hipofisis anterior dan hipotalamus. Apabila hipotiroidisme terjadi akibat malfungsi hipofisis, maka kadar HT yang rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH. TRH dari hipotalamus tinggi karena. tidak adanya umpan balik negatif baik dari TSH maupun HT. Hipotiroidisme yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH.

Hipotiroidisme Sentral Jika gangguan faal tiroid terjadi karena ada kegagalan di hipofisis disebut hipotiroid sekunder(secondary hypothyroidism). Jika kegagalan terletak di hipotalamus hipotiroid tersier(tertiary hypothyroidism). Tumor, infiltrasi tumor. Nekrosis iskemik (sindrom Sheehan pada hipofisis) Iatrogen (radiasi operasi) Infeksi (sarcoidosis, histiosis)

Hipotiroidisme Primer Hipo- atau agenesis kelenjar tiroid. Destruksi kelenjar tiroid (pasca radiasi, tiroiditis autoimun- hashimoto, tiroiditis De Quervain (subakut), post partum tiroiditis, pasca operasi,karsinoma) Atrofi (berdasar autoimun) Dishormonogenesis sintesis Hipotiroidisme transien / sepintas, merupakan keadaan hipotiroidisme yang cepat menghilang (Tiroiditis De Quervain, silent thyroiditis, tiroiditis post partum,hipotiroidisme neonatal sepintas)

Hipotiroidisme karena sebab lain Obat-obatan. Beberapa obat diantaranya methimazole (Tapazole), propylthiouracil (PTU), Obat psikiatris lithium (Eskalith, Lithobid), amiodarone (Cordarone), potassium iodide (SSKI, Pima), dan Lugols solution Kekurangan yodium yang berat. Terjadi di daerah yang kekurangan yodium dalam makanan Kelebihan yodium kronis.

Kelelahan Depresi Kenaikkan berat badan yang sedang Ketidaktoleranan dingin Ngantuk yang berlebihan Rambut yang kering dan kasar Sembelit Kulit kering Kejang-kejang otot Tingkat-tingkat kolesterol yag meningkat

Konsentrasi menurun Sakit-sakit dan nyeri-nyeri yang samar-samar Kaki-kaki yang bengkak Ketika penyakit menjadi lebih berat, mungkin ada bengkakbengak sekeliling mata-mata, denyut jantung yang lambat, penurunan suhu tubuh, dan gagal jantung. Hipotiroid yang berat dapat menyebabkan koma yang mengancam nyawa (myxedema coma). Terkadang disebabkan oleh penyakit berat, operasi, stres, atau luka trauma. Kondisi ini memerlukan opname (masuk rumah sakit) dan perawatan segera dengan hormon tiroid melalui suntikan.

Tujuan pengobatan ialah 1.meringankan kelainan dan gjala, 2. Menormalkan metabolism, 3.menormalkan TSH (bukan mensupresi), 4. Membuat T3 dan T4 normal, 5. Menghindari komplikasi dan resiko. Prinsip dalam melaksanakan substitusi : a). makin berat hipotiroidisme makin rendah dosis awal dan makin landai peningkatan dosis; b). Lansia dengan penyakit jantung, dosis harus hati-hati. Idealnya, pengganti T4 sintetik harus dikonsumsi pada pagi hari, 30 menit sebelum makan. Obat-obat lain yang mengandung zat besi atau antasid-antasid harus dihindari, karena mereka mengganggu penyerapan.

Terapi hipotiroid dimonitor pada kira-kira interval-interval enam minggu sampai stabil. Dengan periksa darah TSH-nya tujuannya adalah untuk mempertahankan TSH dalam batas-batas normal. Perawatan hipotiroid yang berlebihan dengan obat tiroid yang berlebihan berpotensi berbahaya dan dapat menyebabkan persoalan-persoalan dengan palpitasi jantung dan kontrol tekanan darah dan juga dapat berkontribusi pada osteoporosis.

Hipertiroid adalah suatu keadaan dimana hormon tiroid terlalu banyak dieksresikan karena kelainan kelenjar tiroid sehingga berlebih konsentrasinya dalam darah

Infeksi Trauma Operasi Penghentian konsumsi obat anti tiroid Penyakit serebrovaskular Palpasi tiroid terlalu kuat, dll.

Peningkatan denyut jantung Tekanan sistolik meningkat Tonus otot meningkat Tremor Irritabilitas Sensitivitas katekolamin meningkat Penurunan berat badan Peningkatan metabolic rate

Haid tidak teratur dan sedikit Cepat letih Tanda bruit Peningkatan frekuensi buang air besar Temperatur tubuh meningkat Nafsu makan meningkat Pembesaran kelenjar tiroid

Hipertiroid terjadi karena adanya autoimun yang menduduki reseptor TSH sehingga terjadi hipersekresi T3 dan T4. Hipertiroid primer, yaitu gangguan pada hipofisis Pada jantung penderita hipertiroid mengalami laju kontraksi ventrikel kiri yang menyebabkan kenaikan tekanan sistolik dan penurunan tekanan diastolik Penderita hipertiroid juga mengalami kelainan/abnormalitas pada ritme jantung yaitu Fibrilasi Atrial yang menyebabkan terbentuknya klot serta gangguan jantung.

Graves Disease Exopthalmus Toxic multinodular goitre Solitary toxic adenoma Tiroiditis Tumor, dll

Dengan obat antitiroid Dengan tiroidektomi, dll

Dio Syaherma Iqbal Dermawan Nst Maghfiratur Rahma Zega

Graves Opthalmopathy Thyroid Storm Atrial Fibrilasi Distrimia Dermopathy (Miksedema Pretibial)

Graves Oftalmopati juga dikenal dengan , Tyroid Associated Ophtalmopathy (TAO) , penyakit mata tyroid, dan penyakit Basedows (dalam bahasa Jerman), orbitopaty dystiroid, orbitopaty tiroid adalah gangguan inflamasi autoimmune dengan karakteristik yaitu retraksi kelopak mata, keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata (lid lag), proptosis, myopati ekstraokuler restriksi dan neuropaty optik progresif.

Sirkulasi sel T pada pasien penyakit graves secara langsung melawan antigen pada sel-sel folikular tiroid. Pengenalan antigen ini pada fibroblast tibial dan pretibial Kemudian sel T menginfiltrasi orbita dan kulit pretibial. Interaksi antar CD4 T sel yang teraktifasi dan fibroblast menghasilkan pengeluaran sitokin ke jaringan sekitarnya, khususnya interferon-interleukin-1 dan tumor nekrosis faktor. Sitokin-sitokin ini atau yang lainnya kemudian merangsang ekspresi dari protein-protein immunomodulatory didalam fibroblast orbital seterusnya mengabadikan respon autoimun pada jaringan ikat orbita.

Lebih lanjut, sitokin-sitokin khusus ( interferon-interleukin - 1, Transforming Growth Factor, dan insulin like growth factor 1 ) merangsang produksi glycosaminoglikan (GAG) oleh fibroblast kemudian merangsang proliferasi dan fibroblast atau keduanya, yang menyebabkan terjadinya akumulasi glycosaminoglikan dan edema pada jaringan ikat orbita. Reseptor tyrotropin atau antibody yang lain mempunyai hubungan biologik langsung terhadap fibroblast orbital atau miosit. Kemungkinan lain, antibodi ini mewakili ke proses autoimun. Peningkatan volume jaringan ikat dan pengurangan pergerakan otot-otot ekstraokuler dihasilkan dari stimulasi fibroblast untuk menimbulkan manifestasi klinis oftalmopaty. Proses yang sama juga terjadi di kulit pretibial akibat pengembangan jaringan ikat kulit, yang mana menyebabkan timbulnya pretibial dermopathy dengan karakteristik berupa nodul-nodul atau penebalan kulit

Krisis tiroid (Thyroid Storm) adalah komplikasi serius dari tirotoksikosis dengan angka kematian 20-60%. Merupakan kejadian yang jarang, tidak biasa dan berat dari hipertiroidisme. Krisis tiroid mengacu pada kejadian mendadak yang mengancam jiwa akibat peningkatan dari hormon tiroid sehingga terjadi kemunduran fungsi organ, seperti disfungsi sistem kardiovaskular, sistem saraf, dan sistem saluran cerna.

Dari sudut pandang penyakit Graves, patofisiologi terjadinya tirotoksikosis ini melibatkan autoimunitas oleh limfosit B dan T yang diarahkan pada 4 antigen dari kelenjar tiroid: TBG, tiroid peroksidase, simporter natrium-iodida, dan reseptor TSH. Reseptor TSH inilah yang merupakan autoantigen utama pada patofisiologi penyakit ini. Kelenjar tiroid dirangsang terus-menerus oleh autoantibodi terhadap reseptor TSH dan berikutnya sekresi TSH ditekan karena peningkatan produksi hormon tiroid. Autoantibodi tersebut paling banyak ditemukan dari subkelas imunoglobulin (Ig)-G1.

Antibodi ini menyebabkan pelepasan hormon tiroid dan TBG yang diperantarai oleh 3,5-cyclic adenosine monophosphate (cyclic AMP). Selain itu, antibodi ini juga merangsang uptake iodium, sintesis protein, dan pertumbuhan kelenjar tiroid Krisis tiroid timbul saat terjadi dekompensasi sel-sel tubuh dalam merespon hormon tiroid yang menyebabkan hipermetabolisme berat yang melibatkan banyak sistem organ dan merupakan bentuk paling berat dari tirotoksikosis

Fibrilasi atrial (atrial fibrillation, A-fib, AF) adalahsimtoma ritme denyut abnormal yang terjadi di jantung, yang ditandai dengan aktivitas atrium yang cepat dan tidak efektif serta kontraksi ventrikular yang tidak teratur.

Hipertiroid memberi berbagai beban kepada jantung. Hipermetabolisme di jaringan-jaringan perifer menambah beban sirkulasi baik yang metabolik maupun yang nonmetabolik (hilangnya panas), sedangkan efek langsung dari hormon-hormon tiroid terhadap miokardium menambah kekuatan, kecepatan dan kontraksi ventrikel. Akibatnya adalah pekerjaan jantung dan output jantung bertambah. Selain dari itu irritability dari atrium meningkat dan bisa menyebabkan takhidisritmia, dan yang paling penting diantaranya adalah fibrilasi atrium. Hormon tiroid memberikan efek multipel pada jantung. Sebagian disebabkan oleh kerja langsung T3 pada miosit, tetapi interaksi antara hormon-hormon tiroid, katekolamin, dan sistem saraf simpatis juga dapat mempengaruhi fungsi jantung, dan juga perubahan hemodinamika dan peningkatan curah jantung yang disebabkan oleh peningkatan umum metabolisme (Sherwood, 1996).

Hormon tiroid berpotensi memberikan efek adrenergik pada jantung. Konsetrasi Catecholamine dapat normal atau berkurang pada penderita hipertiroidism. Mekanisme kerja catecholamines yaitu meningkatkan kepekaan jaringan melalui peningkatan reseptor adrenergic. Hyperthyroidism berhubungan dengan aktifitas vagal dan mengurangi variabilitas denyut jantung (Watanabe et al, 2003).

Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan frekuensi atau irama atau keduanya. Disritmia adalah gangguan sistem hantaran jantung dan bukan struktur jantung. Disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrikal abnormal atau otomatis.

T3 merangsang transkripsi dari rantai alpha miosin dan menghambat rantai beta miosin, sehingga akan berpengaruh pada kontraktilitas jantung. Semakin tinggi kadar tiroid akan dapat mengakibatkan infark miokard. Infark miokard adalah salah satu faktor disritmia. Infark miokard menyebabkan kurang efektifnya otot jantung untuk memompakan darahnya, kemudian mengakibatkan penurunan cardiak output. Penurunan cardiak output ini mengakibatkan penurunan perfusi jaringan yang ditandai dengan kulit dingin, pucat, cianosis, nadi dan respiratori menjadi meningkat. Selain itu, penurunan perfusi jaringan juga mengakibatkan penurunan kontruksi jantung. Penurunan kontruksi jantung menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah juga akan menurun, kemudian menyebabkan penurunan tekanan darah, akhirnya akan menyebabkan kerusakan otot jantung dan mengakibatkan gangguan transmisi impuls dan akan mengakibatkan disritmia.

Suatu komplikasi dari hyperthyroid berupa penebalan dermis pada kulit pada bagian ekstremitas inferior, khususnya pada bagian daerah tibial.

Terjadinya oftalmopati Graves melibatkan limfosit sitotoksik (killer cells) dan antibodi sitotoksik lain yang terangsang akibat adanya antigen yang berhubungan dengan tiroglobulin atau TSH-R pada fibroblast, otot-otot bola mata dan jaringan tiroid. Sitokin yang terbentuk dari limfosit akan menyebabkan inflamasi fibroblast dan miositis orbita, sehingga menyebabkan pembengkakan otot-otot bola mata, proptosis dan diplopia. Dermopati Graves (miksedema pretibial) terjadi akibat stimulasi sitokin didalam jaringan fibroblast didaerah pretibial yang akan menyebabkan terjadinya akumulasi glikosaminoglikans

Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar debar, keringat, gemetaran, bicara jadi gagap, mencret, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan hipertiroid (Graves disease).

Ada juga struma yang tidak menimbulkan gejala seperti itu bahkan tidak ada gejala sama sekali sehingga pasien datang berobat hanya karena keluhan merasa takut atau risih karena gondoknya membesar, hal ini bisa disebabkan oleh cairan tiroid (kista tiroid) dan kanker kelenjar tiroid. Struma juga bisa disebakan oleh asupan mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama (gondok endemik).

Pemeriksaan yang dilakukan adalah mengetahui dulu status horman tiroid dengan pemeriksaan FT4 dan TSH, USG kelenjar tiroid dan scanning kelenjar tiroid. Pengobatan dari struma ini tergantung dari status horman tiroid (hipertiroid, eutiroid atau hipotiroid), dari USG apakah mengandung cairan (kista tiroid) dan dari scanning tiroid (HOT atau COLD) nodul.

Nodul hipertiroid dibedakan atas struma multinoduler toksik dan struma uninoduler toksik atau nodul toksik. STRUMA MULTINODULER TOKSIK

Juga dikenali sebagai Sindroma Marine-Lenhart Hipertiroid pada struma multinoduler terjadi apabila jumlah folikel baru sudah cukup banyak yang mengeluarkan hormon tiroid baru melebihi kebutuhan tubuh . Terbentuknya folikel baru memakan waktu yang cukup lama, sehingga hipertiropid terjadi pada usia lanjut, terutama pada mereka dengan struma yang sudah lama.

Folikel baru yang tumbuh adalah yang panas (hot folicles) yang dapat meningkatkan produksi hormon, sehingga sekresi Thyroi d Stimulating Hormon(TSH) menurun, yang mengakibat kan produksi hormon dari folikel panas dan jaringan nor mal, mulai melebihi kebutuhan tubuh.Hipertiroid pada struma multinoduler biasanya ringan (subclinical hypertyroidism) dan akan hilang setelah operasi dengan dikeluarkan bagain yang sakit dari kelenjer tiroid. Perubahan dari kelenjer tiroid normal menjadi struma noduler yang berisi sejumlah folikel panas yang terus bertambah

Pemberian yodium pada penderita multinoduler dapat mencetusk an timbulnya hipertiroid karena terjadi produksi yang berlebihan dari hormon. Pada daerah dengan goiter endemik berat, presentasi hipertiroid sesuda h pemberian iodium cukup tinggi pada penderita dengan struma multinodular Terbentuknya nodul berbeda dengan terbentuknya folikel yang otonomik. Sebab itu kerap kali nodul berisi lebih dari satu macam folikel, dan yang disebut nodul panas dapat nampak pada sidik tiroid sebagai kumpulan folikel panas yang besar bukan sebagai nodul yang sebenarnya.

Struma uninoduler ini adalah suatu adenoma tunggal, biasanya adenoma folikel yang secara otonom memproduksi hormon yang berlebihan.Mengapa dan bagaimana timbulnya nodul tiroid yang otonom ini belum diketahui namun beberapa teori dikemukakan bahawa timbulnya struma ini mungkin oleh karena reaksi berlebihan dari TSH, kehilangan sebagain pengawas balik (trophic control) pada nodul; yang otonom ini, penekanan sel tirotropin pituitaria.

Pembesaran nodul perlahan dimana mula-mula terjadi penekanan pada TSH agar mikronodul yang lain tidak membesar.

Akhirnya nodul melakukan semua fungsinya dengan menekan fungsi jaringan sekitar nodul. Pada sidik tiroid nampak ambilan isotop hanya oleh nodul, sehingga keadaan ini sudah terjadi hipertiroid.

Hipertiroid terjadi bila nodul > 3 cm, sedang nodul yang < 2,5 cm biasanya tidak menyebabkan hipertiroid

KILKPATRICK GRADING OF GOITRE

GRADE 0 : Not visible neck extended & not palpable GRADE 2 : Visible only when neck is extended & on swallowing GRADE 3 : Visible in all positions

Agenesis tiroid dan keadaan lain yang sejenis menyebabkan sintesis dan sekresi hormon tiroid menurun sehingga terjadi hipotiroid primer dengan peningkatan kadar TSH tanpa adanya struma.

Defisiensi iodium berat menyebabkan sintesis dan sekresi hormon tiroid menurun, sehingga hipofisis non sekresi TSH lebih banyak untuk memacu kelenjar tiroid mensintesis dan mensekresi hormon tiroid agar sesuai dengan kebutuhan. Akibatnya kadar TSH meningkat dan kelenjer tiroid membesar (stadium kompensasi). Walaupun pada stadium ini terdapat struma difusa dan peningkatan kadar TSH, tetapi kadar tiroid tetap normal. Bila kompensasi ini gagal, maka akan terjadi stadium dekompensasi, yaitu terdapatnya struma difusa, peningktan kadar TSH, dan kadar hormon tiroid rendah.

Semua hal yang terjadi pada kelenjer tiroid dapat mengganggu atau menurunkan sintesis hormon tiroid (bahan/obat goitrogenik, tiroiditis, pasca tiroidektomi, pasca terapi dengan iodium radioaktif, dan adanya kelainan enzim didalam jalur sintesis hormon tiroid) disebut dishormogenesis yang mengakibatkan sekresi hormon tiroid menurun, sehingga terjadi hipotiroid dengan kadar TSH tinggi, dengan/tanpa struma tergantung pada penyebabnya

Semua keadaan yang menyebabkan penurunan kadar TSH akibat kelainan hipofisis akan mengakibatkan hipotiroid tanpa struma dengan kadar TSH yang sangat rendah atau tidak terukur.

Semua kelainan hipotalamus yang mengakibatkan yang menyebabkan sekresi TSH yang menurun akan menyebabkan hipotiroid dengan kadar TSH rendah dan tanpa struma. Grade 4 adalah patogenesis hipotiroid primer dengan kadar TSH yang tinggi yang menyebabkan goitre yang besar

Penyebab tersering penyakit hipertiroidisme adalah penyakit Graves. Penyakit Graves merupakan suatu penyakit autoimun dimana tubuh secara salah menghasilkan Long-acting thyroid stimulator (LATS). LATS merupakan suatu antibodi yang sasarannya adalah reseptor TSH.

LATS merangsang sekresi dan pertumbuhan hormon tiroid yang mirip dilakukan oleh TSH. Namun, LATS tidak dipengaruhi oleh inhibisi feedback negatif hormon tiroid sehingga sekresi dan pertumbuhan hormon tiroid tetap berlanjut tanpa terkendali.

Hipofisis Anterior

Long-acting thyroid stimulator (LATS)

Tidak Ada TSH

+Kelenjar Tiroid

(Tanpa stimulasi)

Hormon Tiroid

Defisiensi iodide-trapping mechanism iodine tidak dipompa secukupnya ke dalam tiroid sel Defisiensi peroxidase iodide tidak dapat dioksida menjadi iodine Defisiensi coupling of iodinated tyrosines in the thyroglobulin molecule tiroid hormon terakhir tidak dapat dihasilkan

Iodine merupakan bahan baku untuk penghasilan hormon tiroid Mayor hipotiroid disebabkan oleh defisiensi iodine.

Dairy products Medicines Vitamin/mineral preparations Seafood, meat Bread Iodized salt

mcg/L 300

Condition Severe deficiency Moderate deficiency Optimal intake Excessive

Pengobatan dilakukan secara medis dan perbaikan konsumsi gizi. Perbaikan konsumsi gizi bertujuan mencegah kerusakan organ tubuh dan memperbaiki berat badan tubuh agar penurunan berat badan dapat dicegah.

Hal yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Diet konsumsi makanan yang banyak mengandung kalori dan protein (nasi atau sejenisnya dan lauk pauk hewani seperti daging, ayam, atau ikan). 2. Kurangi konsumsi teh dan kopi. 3. Hindari mengonsumsi alkohol dan rokok. 4. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B kompleks (terdapat pada lauk pauk hewani).

Dalam memasak makanan, tidak banyak menggunakan minyak goreng atau santan, terutama santan yang kental. jangan terlalu banyak menggunakan bumbu yang sifatnya tajam dan merangsang seperti cabai, merica, dan lain-lain.

1. 2.

Ada 2 pilihan operasi yang dianjurkan pada penderita hipertiroid yaitu : Tiroidektomi subtotal Total tiroidektomi Dilakukan untuk mencegah kekambuhan terutamanya pada penderita dengan kelainan mata

Merupakan suatu tindakan pembedahan dengan cara pengangkatan sebahagian besar jaringan tiroid pada kedua lobus.

Dilakukan tindakan subtotal tiroidektomi apabila:

Kalenjar tiroid sudah membesar Untuk pasien yang tidak dapat melakukan terapi jangka panjang . Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons dengan obat antitiroid Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar.

Alergi terhadap obat antitiroid Struma multinodular toksik Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul multinodular

Kalenjar tiroid diangkat 3-8 gram tanpa mengangkat kalenjar parathyroid dan N.laryngeal. Angka kematian dari prosedur ini amatlah rendah Cara teraman dan tercepat

Frekuensi timbul kembali hipertiroidism dan hipotiroidisme tergantung dari jumlah tiroid yang diambil. Pada pembedahan yang berhasil dan persiapan preoperasi yang baik,cedera pada nervus laryngeal dan kalenjar paratiroid didapatkan kurang dari 2% kasus.

Andry Maival

1.

2.3. 4.

Istirahat Diet Olah raga teratur Mengurangi merokok

1.

2.3. 4. 5. 6.

Anti tiroid Penghambat ion Iodium dengan konsentrasi tinggi Iodium radioaktif Surgery Terapi Adjuvant

MEKANISME KERJA Antitiroid menghambat sintesis hormon tiroid dg jalan: menghambat proses pengikatan iodium pd residu tirosil dr tiroglobulin. menghambat proses penggabungan gugus iodotirosil pd pembentukan iodotironin.

Cara kerjanya:

adanya hambatan thd enz. peroksidase menyebabkan oksidasi ion iodida dan gugus iodotirosil terganggu.selain menghambat sintesis hormon, propiltiourasil juga menghambat deiodinasi tiroksin menjadi triiodotironin di jaringan perifer, sedangkan metimazol tdk memiliki efek ini.

Penghambat ion iodida ialah obat yg dpt menghambat transpor aktif ion iodida ke dlm kelenjar tiroid. Contoh obat golongan ini antara lain ialah tiosianat (SCN-) perklorat (ClO4-), nitrat (NO3), fluoborat (BF4-), fluosulfonat (S O3F-), difluofosfat (PO2-F2-). Obat golongan ini dpt menghambat fungsi tiroid dan menimbulkan goiter.

Mekanisme kerja atas dasar penghambatan kompetitif thd mekanisme tiroid dlm memekatkan ion iodium.Perklorat kekuatannya kira-kira 10 kali kekuatan tiosianat, nitrat 1/30 kali kekuatan tiosianat. Terdapat sedikit tiosianat dlm plasma, karena tiosianat terdapat pd berbagai macam makanan seperti kol.

Iodida dlm jml kecil utk biosintesis hormon tiroid, dlm jml yg berlebihan dpt menyebabkan goiter dan hipotiroidisme pd orang sehat. Pemberian iodida pd penderita hipertiroid mhasilkan efek terapi yg nyata, jadi iodida menekan fungsi tiroid. Goiter yg terjadi karena pemberian antitiroid, dpt diperbaiki dg pemberian sediaan tiroid dan iodida, jadi dlm hal ini yodida justru memperbaiki fungsi tiroid.

Mekanisme kerjanya:iodium diperlukan utk biosintesis hormon tiroid; iodida menghambat proses transpor aktifnya sendiri ke dlm tiroid; bila iodium di dlm tiroid tdp dlm jml cukup banyak terjadi hambatan sintesis iodotironin dan iodotirosin.

Radioterapi merupakan suatu terapi yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker dengan menggunakan sinar pengion yang merupakan gelombang elektromagnetik (sinar X dan sinar Gamma) atau energi partikel yang akan menghancurkan atau merusak sel kanker sehingga reproduksi selnya terhambat.

Walaupun radiasi ini akan mengenai seluruh sel, tetapi umumnya sel normal lebih tahan terhadap radiasi dibandingkan dengan sel kanker. Radioterapi ini sudah umum digunakan untuk pasien kanker kepala dan leher, seperti pada kasus karsinoma tiroid

Tujuan Perawatan Radioterapi Tujuan pemberian terapi radiasi pada penderita kanker ada 2, yaitu : Pemberian terapi radiasi dengan tujuan kuratif, yaitu terapi radiasi yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan dan menghilangkan sel sel kanker dengan menghindarkan kerusakan jaringan sehat disekitarnya seminimal mungkin. Biasanya terapi radiasi ini dilakukan pada kanker stadium dini yang perluasannya masih minimal dan bersifat radiosensitif. Namun, terapi radiasi kuratif ini jarang dilakukan karena penderita kanker yang datang pada umumnya sudah dalam stadium lanjut.

2. Pemberian terapi radiasi dengan tujuan paliatif, yaitu terapi radiasi yang dilakukan dengan maksud mengurangi penderitaan penderita dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Disini penderita yang datang sudah dalam kondisi buruk dengan tumor yang telah bermetastase ke tempat lainnya. Jadi, terapi radiasi ini hanya bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.

Buku Ilmu Penyakit Dalam (hal.2005): Dosis RAI berbeda: ada yang bertahap untuk membuat eutiroid tanpa terjadi hipotroidisme, ada yang langsung dengan dosis besar untuk mencapai hipotiroidisme kemudian ditambah tiroksin sebagai subtitusi

Kekhawatiran bahwa RAI menyebabkan karsinoma, leukimia tidak terbukti

RELATIF CEPAT RELATIF JARANG RESIDIF SEDERHANA

MASIH ADA MORBIDITAS 40% HIPOTIROID DALAM 10 TAHUN DAYA KERJA OBAT LAMBAT 50% HIPOTIROID PASCA OPERASI Tidak diajurkan hamil hingga 6 bulan pasca operasi

Plihan pengobatan untuk pasien >21 tahun dengan graves disease Pilihan pengobatan 50% pasien hipotiroid dalam 3 bulan setelah pengobatan

Levothyroxine terapi ketika pasien mengalami hipotiroid Pengobatan levothyroxine seumur hidup

Operasi pengangkatan sebagian atau keseluruhan dari kelenjar tiroid. Operasi dilakukan ketika terdapat kanker pada kelenjar tiroid atau keadaan abnormal lainnya seperti hipertiroid atau goiter

AKTIVITAS KELENJAR YANG BERLEBIHAN (HIPERTIROID) ADANYA TUMOR (NODUL) DENGAN TINGKAT KEGANASAN LEBIH DARI 10% GOITRE PADA KELENJAR YANG MENGGANGGU PERNAFASAN DAN MENELAN PASIEN MENOLAK PENGOBATAN DENGAN YODIUM RADIOAKTIF

HANYA SEBAGIAN (SETENGAH) DARI KELENJAR TIROID (HEMITHYROIDECTOMY) SEBAGIAN BESAR KELENJAR TIROID (SUBTOTAL THYROIDECTOMY) PENGANGKATAN SELURUH KELENJAR TIROID (TOTAL THYROIDECTOMY)

STRUMECTOMY

PENDARAHAN PNEUMONIA THROMBOSIS BLADDER INFECTION PERUBAHAN SECARA PERMANEN ATAU SEMENTARA PADA SUARA DEFISIENSI PERMANEN ATAU SEMENTARA KALSIUM

Kerusakan saraf laringeal (nervus recurrens) Defisiensi hormon paratiroid Kekurangan hormon tiroid