PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... ·...

194
PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DAN ALAT OPTIK SKRIPSI Oleh: FITRIYANI NIM. TF.151084 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... ·...

Page 1: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM

FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK PADA

POKOK BAHASAN CAHAYA DAN ALAT OPTIK

SKRIPSI

Oleh:

FITRIYANI

NIM. TF.151084

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

i

PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM

FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK PADA

POKOK BAHASAN CAHAYA DAN ALAT OPTIK

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Oleh:

FITRIYANI

NIM. TF.151084

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 4: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 5: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 6: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 7: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

vi

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan karya tulis sederhana untuk orang yang berjasa dalam

hidupku yang telah memberikan arti kehidupan bagiku:

1. Kedua orang tua saya yaitu Ayahanda Karmin dan Ibunda Sunarti yang tiada

henti-hentinya mendoakan dan membiayai saya sampai ke perguruan tinggi,

mengasihi dan menyayangi saya yang tiada taranya serta segala

pengorbanannya yang tidak dibalas dengan apapun. Tetapi, saya akan

berusaha dan bekerja keras demi kebahagiaan orang tua.

2. Kakak kandung saya yaitu Gatot Santoso dan kakak ipar saya Nurul

Megawati yang selalu mendukung dan menanti kesuksesan saya.

3. Terimakasih kepada keluarga besar yang selalu memberi semangat dan

medoakan untuk kesuksesan saya.

4. Terimakasih untuk Dewi Riyanti, Hikmatul ‘ulya, Fatimah, dan Ghalih

Dahemmuksi yang menemani dan senantiasa memberikan saran kepada

penulis.

5. Tak lupa pula untuk sahabat perjuangan mahasiswa tadris fisika angkatan

2015.

Almamater saya tercinta UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang

mendewasakan saya dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.

Page 8: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

vii

MOTTO

( ة :٤ ٧ ١)

Artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari

Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu

cahaya yang terang benderang (Al Quran)”. (QS. An-Nisa : 174)

Sumber: Departemen Agama, Al-qur’an dan Terjemahan

Page 9: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa yang

kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas iradah-Nya sehingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sua’aidi Asy’ari. MA,. Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Boby Syefrinando, S.Si, M.Si selaku Ketua Prodi Tadris Fisika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Ir. Sholahuddin, M.Si selaku Sekretaris Prodi Tadris Fisika Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

5. Bapak Drs. Rizalman, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Vandri Ahmad

Isnaini, M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Bapak Arlis. K, S.Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Romlah Wati, S.P selaku

guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam di SMP N 24 Tanjung Jabung

Timur atas bantuan dan izin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

Page 10: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 11: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

x

ABSTRAK

Nama : Fitriyani

Program Studi : Tadris Fisika

Judul : Pengembangan Komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika Berbasis

Scientific Approach Sebagai Media Pembelajaran Peserta Didik

Pada Pokok Bahasan Cahaya dan Alat Optik

Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran komik Ilmu

Pengetahuan Alam Fisika berbasis scientific approach kelas VIII B SMP N 24

Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini termasuk penelitian Research and

Development (R&D)dengan model penelitian Analysis, Design, Development,

Implementation, and Evaluation (ADDIE). Tim validasi media terdiri dari ahli

media, ahli materi, ahli bahasa, dan tanggapan guru mata pelajaran. Tim uji coba

terdiri dari tiga siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 28 siswa untuk uji coba

kelompok besar. Untuk hasil uji coba praktikalitas, dari tanggapan guru mata

pelajaran dengan persentase sebesar 91,67%, berdasarkan uji coba kelompok kecil

dengan persentase sebesar 87,78%, dan berdasarkan uji coba kelompok besar

dengan persentase sebesar 84,05%. Hasil uji efektifitas produk ditemukan bahwa

media pembelajaran komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika berbasis scientific

approach layak digunakan sebagai media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Fisika berbasis scientific approach pada pokok bahasan cahaya dan alat optik

dengan persentase sebesar 91,53%.

Kata Kunci : media pembelajaran, komik, cahaya dan alat optik

Page 12: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

xi

ABSTRACT

Name : Fitriyani

Study program : Physics Education

Title : Development of Natural Science Comics Based on Scientific

Approach as Learning Media for Students on the subject of light

and optical devices

The aim of this research is to develop a learning media for Natural

Science comics based on scientific approach for class VIII B SMP N 24 Tanjung

Jabung Timur. Type of this research is Research and Development (R&D) with

the Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE)

research model. The team of media validation consists of media experts, material

experts, linguists, and subject teacher responses. The group of test consisted of

three students for small group trials, and twenty eight for large group trials.

Practicality test results, from the responses of subject teachers with a percentage

of 91.67%, based on small group trials with a percentage of 87.78%, and based on

large group trials with a percentage of 84.05%. The results of effectiveness test

found that the natural science comics based on scientific approach was feasible to

be used as a learning media of Physical Sciences on the subject of light and

optical devices with a percentage of 91.53%.

Keywords: learning media, comics, light and optical devices subject

Page 13: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN SKRIPSI I ................................................................................... ii

PERSETUJUAN SKRIPSI II.................................................................................. iii

PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

ABSTRAK ................................................................................................................ x

ABSTRACT .............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 6

C. Batasan Masalah............................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian................................................................... 7

F. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan ............................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Model ....................................................................... 9

B. Kajian Teoritik Teori...................................................................................... 10

C. Penelitian Relevan .......................................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................................... 37

B. Karakterisitik sasaran penelitian .................................................................... 37

C. Pendekatan dan prosedur pengembangan ...................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................................. 60

B. Pembahasan .................................................................................................... 66

C. Efektivitas Model ........................................................................................... 76

D. Pembahasan .................................................................................................... 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 81

B. Saran ............................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar III.1 Model Pengembangan ADDIE ........................................................ 38

Gambar IV.1 Tampilan Cover Komik.................................................................... 63

Gambar IV.2 Tampilan Pengenalan Tokoh............................................................ 63

Gambar IV.3 Tampilan Apersepsi Dari Materi ...................................................... 63

Gambar IV.4 Tampilan Isi Materi .......................................................................... 64

Gambar IV.5 Tampilan Contoh Soal ..................................................................... 64

Gambar IV.6 Tampilan Soal .................................................................................. 64

Gambar IV.7 Sebelum Revisi Materi ..................................................................... 69

Gambar IV.8 Sesudah Revisi Materi...................................................................... 69

Gambar IV.9 Sebelum Revisi Materi ..................................................................... 70

Gambar IV.10 Sesudah Revisi Materi...................................................................... 70

Gambar IV.11 Sebelum Revisi Bahasa .................................................................... 72

Gambar IV.12 Sesudah Revisi Bahasa ..................................................................... 72

Page 15: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Nilai Rata-Rata Kelas VII, VIII, Dan IX Pada Semester I ...................... 5

Tabel III.1 Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Desain Media

Pembelajaran ........................................................................................... 43

Tabel III.2 Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Isi Materi....................................... 45

Tabel III.3 Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Bahasa ........................................... 46

Tabel III.4 Interpretasi Koefisisen Korelasi Nilai r ................................................... 52

Tabel III.5 Skala Likert ............................................................................................. 54

Tabel III.6 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Guru ......................................................... 55

Tabel III.7 Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa ............................................................ 56

Tabel III.8 Interpretasi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai

Kelayakan ................................................................................................ 59

Tabel IV.1 Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Desain

Media. ...................................................................................................... 66

Tabel IV.2 Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi ................. 68

Tabel IV.3 Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Bahasa ................ 71

Tabel IV.4 Hasil Penilaian Respon Guru Mata Pelajaran Terhadap

Media Pembelajaran ................................................................................ 73

Tabel IV.5 Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Kelompok Kecil ................................. 74

Tabel IV.6 Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Kelompok Besar ................................ 75

Tabel IV.7 Hasil Validasi .......................................................................................... 77

Tabel IV.8 Hasil Uji Coba Kelas Kontrol dan Kelas Ekperimen .............................. 77

Page 16: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 Bahan Ajar Komik

Lampiran 3 Soal Uji Coba

Lampiran 4 Lembar Penilaian Desain Media

Lampiran 5 Lembar Penilaian Materi

Lampiran 6 Lembar Penilaian Bahasa

Lampiran 7 Lembar Tanggapan Guru

Lampiran 8 Lembar Tanggapan siswa

Lampiran 9 Respon siswa pada uji coba kelompok kecil

Lampiran 10 Respon Siswa Pada Uji Coba Kelompok Besar

Lampiran 11 Hasil Uji Coba Kelas Kontrol (VIIIA)

Lampiran 12 Hasil Uji Coba Kelas Eksperimen (VIII B)

Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas, Homogenitas, Uji T, dan Korelasi

Lampiran 14 Analisis Data Ahli Media, Materi, Bahasa, Dan Guru

Lampiran 15 Analisis Data Angket Siswa

Lampiran 16 Jadwal Penelitian

Lampiran 17 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 18 Riwayat Hidup

Page 17: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

Pendidikan juga diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

kelompok agar menjadi lebih dewasa atau mencapai tingkat hidup (Hasbullah,

2013: 1).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat

punya dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep, teknik, dan metode

pendidikan. Oleh sebab itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama adalah

mengajarkan bagaimana cara belajar, memberikan motivasi kepada peserta didik,

memberikan skill kepada peserta didik agar mampu beradaptasi dalam masyarakat

(Hasbullah, 2013: 69).

Perkembangan IPTEK juga mendorong penciptaan media pembelajaran

yang kreatif. Sikap aktif, kreatif, dan inovatif dari siswa tidak mudah

ditumbuhkan, maka dari itu guru sebagai pendidik berperan aktif untuk

menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih aktif

dan termotivasi dalam belajar. Belajar aktif dengan diawali banyak membaca

diharapkan akan membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

materi pelajaran. Fisika adalah cabang sains paling dasar. Bidang pengetahuan ini

mempelajaari perilaku dan struktur materi (Giancoli, 2014: 2). Fisika merupakan

cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang sifat materi dan energi

serta fenomena-fenomena yang terjadi di alam semesta. Fisika sering dianggap

sebagai salah satu mata pelajaran yang membebani peserta didik karena dipenuhi

dengan rumus-rumus dan hal yang sangat membosankan. Belajar fisika bukan

hanya tahu matematika, tetapi peserta didik diharapkan mampu memahami

konsep yang terkandung didalamnya, menuliskannya ke dalam simbol-simbol

fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikan secara matematis.

Page 18: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Ciri khas dari pelajaran fisika adalah penggabungan antara sains dan

logika. Pembelajaran fisika hendaknya mengedepankan logika yang berbasis pada

fenomena nyata. Ciri khas inilah yang menyebabkan pembelajaran fisika seolah-

olah menjadi pelajaran sulit. Hingga saat ini sebagian peserta didik masih

memiliki pandangan yang sama bahwa pelajaran fisika pelajaran sulit, bahkan

cenderung menjemukan.

Untuk mencegah ketidak senangan peserta didik terhadap mata pelajaran

ini salah satunya dengan adanya minat membaca yang tinggi. Salah satu upaya

untuk menumbuhkan minat baca adalah dengan menggunakan buku yang menarik

dan sesuai usia siswa misalnya buku yang memiliki banyak gambar dan ilustrasi

seperti komik (Arianti,dkk, 2012: 15).

Buku pelajaran sekarang lebih banyak berupa buku teks, meskipun sudah

ada variasi penambahan ilustrasi tetapi belum memberikan pengaruh yang cukup

terhadap peningkatan minat baca siswa (Wahyuningsih, 2011: 103). Berbeda

dengan buku pelajaran, buku komik merupakan paduan tulisan dan gambar kartun

yang dirancang dimana perwatakan yang sama membentuk alur cerita yang

berhubungan erat untuk menghibur para pembaca dan juga menyampaikan

informasi agar mudah dimengerti. Sehingga siswa cenderung tertarik membaca

buku komik dibanding buku pelajaran.

Menurut Azhar Arsyad, media pembelajaran adalah sebuah alat yang

berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran dapat

membantu guru dan siswa memcapai kompetensi yang ditentukan. Agar media

pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik, guru perlu mengetahui kebutuhan

pembelajarannya dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa tentang

materi yang akan diajarkan. Komik adalah salah satu media pembelajaran yang

dapat digunakan untuk proses belajar, mengubah pandangan masyarakat yang

menganggap komik tidak bermutu menjadi bacaan yang berguna pada proses

pembelajaran. Dengan komik guru bisa memotivasi dan membantu

membangkitkan minat belajar siswa.

Pembelajaran menggunakan media berupa komik dapat menarik semangat

siswa untuk belajar, karena siswa akan tertarik untuk membaca materi dalam

Page 19: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

bentuk cerita bergambar. Materi yang berbentuk gambar dapat menjelaskan

keseluruhan cerita atau materi yang dibarengi oleh ilustrasi gambar untuk

mempermudah siswa dengan mengetahui bentuk atau contoh kongkret apa

maksud dari materi tersebut. Menurut Daryanto (2013: 128) dalam (A‟yun, dkk:

117) kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiannya mengandung unsur

visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca

terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya

hingga selesai. Hal inilah yang juga mengispirasi komik yang isinya materi

pembelajaran. Komik pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan minat

siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar

siswa.

Penyajian materi pelajaran adalah salah satu hal yang sangat penting

hubungannya dengan ketercapaian kompetensi siswa yang tertuang dalam tujuan

pembelajaran di Sekolah. Untuk mencapai itu, guru dituntut untuk dapat

menyajikan bahan ajar atau materi yang merangsang keaktifan siswa. Salah satu

yang mempengaruhi penyajian materi adalah penggunaan media pembelajaran,

karena media adalah alat yang meyampaikan pesan pembelajaran. Penggunaan

media pembelajaran yang bervariasi dibutuhkan untuk lebih tertarik belajar fisika

dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Salah satu cara untuk

memotivasi siswa adalah mengajak siswa belajar dengan hal-hal yang mereka

sukai. Saat ini banyak siswa yang dalam kesehariannya suka membaca komik.

Oleh Karena itu, penulis tertarik untuk membuat media pembelajaran berupa

komik untuk membuat siswa tertarik serta memotivasi siswa belajar.

Media komik merupakan salah satu bentuk sumber belajar yang dapat

membantu siswa dan dapat menggantikan posisi guru dalam kegiatan

pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Media komik dapat digunakan

dalam proses pembelajaran dua arah, yaitu sebagai alat bantu mengajar dan

sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Menurut Soejono

Trimo dalam (Saputro, Anip Dwi: 2015) komik memiliki sifat yang khas sehingga

mampu merangsang perhatian sebagian masyarakat, baik ditinjau dari jenjang

pendidikan, status sosial ekonomi dan lain sebagainya. Sifat komik yang

Page 20: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

dimaksud adalah banyak mengandung unsur humor yang sehat, berisi unsur

kegairahan, mengandung elemen hiburan, handy,berfokus pada manusia. Sejalan

dengan pendapat Nana Sudjana, Ahmad Rivai (2005: 64) berpendapat bahwa

“komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan

karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan

dengan gambar yang dirancang untuk memberikan hiburan kepada para

pembaca”.

Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai

kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti.

Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan,

yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar membuat informasi yang lebih

mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur membuatnya lebih

mudah untuk diikuti dan diingat.

Pendekatan saintifik (scientific approach) menurut BPSDMPK (2013: 5)

dapat diartikan sebagai pendekatan ilmiah yang berarti pemecahan suatu masalah

didasarkan pada kajian ilmiah, bukan perkiraan atau terkaan semata. Pemecahan

masalah dilakukan bertahap agar terbukti kebenarannya. Pendekatan ilmiah dalam

pembelajaran semua mata pelajaran meliputi menggali informasi melaui

pengamatan, bertanya, percobaan, menalar, dan membentuk jejajaring(A‟yun,dkk:

118).

Komik ini dibuat dari melihat komik Ilmu Pengetahuan Alam yang

berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Komik Usaha dan Energi

karya Jayanti Lestari. Menurut penulis di dalam komik tersebut tidak ada

apersepsi dari materi usaha dan energi. Kemudian mengembangkan komik atau

dengan memperbarui komik tersebut dengan membuat tokoh-tokoh baru, materi

cahaya dan alat optik, serta komik yang dibuat penulis ini komik Ilmu

Pengetahuan Alam Fisika Berbasis Scientific Approach.

Berdasarkan hasil penelitian Umi Sulfiah dan Dwi Sulisworo (2016) pada

judul “Pengembangan Media Pembelajaran Kontekstual Menggunakan Komik

Fisika Untuk Peserta Didik SMP/MTs Kelas VII Pada Pokok Bahasan Kalor”

bahwa hasil komik fisika berbasis pembelajaran kontekstual dapat dijadikan

Page 21: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

sebagai media pembelajaran fisika yang menarik dan bermakna pada pokok

bahasan suhu, pemuaian, dan kalor untuk siswa SMP/MTs kelas VII. Selain itu,

komik fisika dinyatakan sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran yang

menarik dan bermakna pada pokok bahasan suhu, pemuaian, dan kalor untuk

siswa SMP/MTs kelas VII. Berdasarkan angket siswa, respon dilihat pada aspek

desain dan tampilan komik diperoleh 79% (dalam kategori sangat layak), aspek

komik sebagai media pembelajaran diperoleh 83,5% (dalam kategori sangat

layak), aspek untuk mendorong keingintahuan diperoleh 77,62% (dalam kategori

sangat layak).

Berdasarkan observasi di SMP N 24 Tanjung Jabung Timur, guru masih

menggunakan metode ceramah, media masih berupa buku teks saat mengajar, dan

penugasan. Karena itulah terjadinya beberapa permasalahan di SMP N 24 Tanjung

Jabung Timur antara lain motivasi dan minat belajar siswa untuk mempelajari

fisika, sebagian besar siswa memiliki persepsi bahwa fisika itu sulit dan juga

membosankan. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam diketahui bahwa peserta didik sering menganggap fisika itu

sulit. Pada saat awal penelitian, penulis menyebarkan angket kebutuhan kepada

peserta didik di kelas VIII dengan hasil bahwa peserta didik membutuhkan media

pembelajaran pada proses pembelajaran.

Tabel I.1

Nilai rata-rata kelas VII, VIII, dan IX pada semester I

Kelas Jumlah Siswa Rata-Rata

VII 45 80

VIII 53 76

IX 52 82,5

Sumber: Guru mata pelajaran IPA Fisika SMP N 24 Tanjung Jabung Timur

Dari tabel I.1, bahwa nilai rata-rata teredah adalah kelas VIII. Maka peneliti

mengambil subjek penelitian di kelas VIII.

Materi cahaya dan alat optik merupakan materi yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari dan terdapat dalam Ilmu Pengetahuan Alam Fisika kelas

VIII. Ada beberapa penyebab kesulitan yang dialami peserta didik dalam

Page 22: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

mengerjakan soal cahaya dan alat optik adalah (a) kesulitan memahami konsep,

kesulitan ini terjadi ketika peserta didik tidak memahami konsep materi. (b)

Kesulitan dalam menggunakan simbol fisika (bahasa matematika), kesulitan ini

terjadi ketika peserta didik tidak mengetahui simbol-simbol yang digunakan untuk

fisika dalam materi cahaya dan alat optik. (c) Kesulitan memahami soal, kesulitan

ini terjadi ketika peserta didik mengalami kesulitan memahami soal dengan benar,

misalnya soal cermin cekung. (d) Kesulitan hitungan, kesulitan ini terjadi ketika

peserta didik mengalami kesulitan terkait menghitung untuk menyelesaikan soal.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba memberikan alternatif

dengan membuat suatu komik pembelajaran fisika yang dapat menyajikan

pembelajaran fisika yang lebih menarik agar peserta didik lebih tertarik dan

memahami pembelajaran fisika dengan baik. Oleh karena itu peneliti mengambil

judul “Pengembangan Komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika Berbasis

Scientific Approach Sebagai Media Pembelajaran Peserta Didik Pada Pokok

Bahasan Cahaya dan Alat Optik”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah yang ada pada lokasi penelitian, yaitu:

1. Siswa membutuhkan media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Fisika

pada materi cahaya dan alat optik yang dapat memotivasi siswa dalam

pembelajaran.

2. Berdasarkan observasi mata pelajaran Fisika sering kali dianggap sulit,

membosankan dan cenderung tidak disukai oleh peserta didik.

3. Melihat hasil dari peserta didik yang belajar tanpa menggunakan media

pembelajaran dan yang menggunakan komik Ilmu Pengetahuan Alam.

C. Batasan Masalah

Penelitian pengembangan ini berupa pengembangan media pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Fisika dengan menggunakan media komik. Agar

Page 23: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

penelitian ini terarah dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka perlu

dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Fisika

berbentuk komik terbatas pada materi cahaya dan alat optik.

2. Subjek uji kelayakan produk dalam penelitian ini adalah kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 24 Tanjung Jabung Timur.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka secara umum dapat

dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana mengembangkan Kelayakan Media Pembelajaran Komik Ilmu

Pengetahuan Alam Fisika Berbasis Scientific Approach pada materi cahaya dan

alat optik yang layak dan efektif?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan dari pengembangan media pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam Terpadu dengan menggunakan Media Komik di kelas VIII

B Sekolah Menengah Pertama.

a. Untuk menguji kelayakan media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

terpadu berupa Komik.

b. Untuk mengetahui persepsi siswa dan guru setelah menggunakan media

pembelajaran berbentuk komik dengan mengisi angket yang telah

diberikan.

c. Untuk mengetahui hasil dari uji coba media komik Ilmu Pengetahuan

Alam Fisika dalam bentuk post tes.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Tersedianya media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terpadu yang

berbentuk komik pada materi cahaya dan alat optik untuk siswa di kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama. Memberi kemudahan bagi guru dalam

Page 24: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada kegiatan siswa (student

centered).

b. Memfasilitasi siswa dalam belajar cahaya dan alat optik, memperkaya

pengalaman, membangun konsep fisika dan menarik minat baca siswa.

c. Hasil penelitian pengembangan ini menghasilkan media pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam terpadu berbentuk Media Komik yang menarik,

efektif dan efisien untuk pembelajaran IPA Terpadu bagi siswa Sekolah

Menengah Pertama Negeri 24 Tanjung Jabung Timur.

F. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan adalah sebuah media pembelajaran dengan

spesifikasi sebagai berikut:

1. Tinjauan materi: Cahaya dan alat optik kelas VIII B Sekolah Menengah

Pertama Negeri 24 Tanjung Jabung Timur.

2. Dalam desain menggunakan Karya tulis tangan dengan penyempurnaan

software computer yaitu Microsoft Word 2010 dengan Windows 2010.

3. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa cetak dan berbentuk komik.

4. Judul media komik yaitu: Komik IPA Fisika Cahaya Dan Alat Optik.

5. Tokoh dalam media komik: Alice dkk.

Page 25: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Model

Dalam kamus bahasa Indonesia pengembangan adalah proses, acara,

perbuatan mengembangkan. Menurut Sugiyono (2007: 408) dalam skripsi Jayanti

Lestari Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan keefektifan produk tersebut.

Menurut Borg dan Gall (1989: 624), educational research and

development is a process used to develop and validate educational product. Atau

dapat diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses

yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Metode Research and Development (penelitian dan pengembangan) dapat

diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu

produk yang telah ada. Menurut sujadi (2003: 164) pengembangan adalah suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung jawabkan.

Berdasarkan pendapat banyak para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengembangan adalah sesuatu yang dibuat secara sistematis yang digunakan

untuk memodifikasi produk yang sudah ada sehingga dihasilkan produk baru yang

lebih menarik dari sebelumnya.

Model pengembangan yang di gunakan pada penelian ini adalah model

ADDIE. ADDIE pada dasarnya adalah hasil suatu paradigma pengembangan

(Branch, 2009). Sejalan dengan Januszewski dan Molenda (2018) yang

menyatakan bahwa “Model ADDIE” merupakan komponen utama dari

pendekatan sistem untuk pengembangan pembelajaran, dan prosedur

pengembangan dalam pembelajaran. ADDIE sendiri merupakan akronim dari

langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengembangan media pembelajaran;

Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan),

Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi).

Page 26: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Menurut langkah-langkah pengembangan produk, model penelitian dan

pengembangan ini lebih rasional dan lebih lengkap daripada model 4D. Model ini

memiliki kesamaan dengan model pengembangan sistem basis data yang telah

diuraikan sebelumnya. Inti kegiatan pada setiap tahap pengembangan juga hampir

sama. Oleh sebab itu, model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk

pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, dan media pembelajaran (Mulyatiningsih, 2014: 199).

Keunggulan model ini, yaitu dilihat dari prosedur kerjanya yang sistematik

yakni pada setiap langkah yang akan dilalui selalu mengacu pada langkah

sebelumnya yang sudah diperbaiki sehingga diharapkan dapat diperoleh produk

yang efektif. Selain itu, terdapat prosedur pemilihan atau pengembangan media di

dalam prosedur pengembangan produk yang dibuat sehingga sesuai dengan tujuan

penelitian yang akan dilakukan peneliti (Suryani dkk, 2018: 126).

Analysis, berkaitan dengan kegiatan analisis terhadap situasi kerja dan

lingkungan sehingga dapat ditemukan produk apa yang perlu dikembangkan.

Design merupakan kegiatan perancangan produk sesuai dengan yang dibutuhkan.

Development adalah kegiatan pembuatan dan pengujian produk. Implementation

adalah kegiatan menggunakan produk, dan Evaluation adalah kegiatan menilai

apakah setiap langkah kegiatan produk yang telah dibuat sudah sesuai dengan

spesifikasi atau belum (Sugiyono, 2015: 38).

B. Kajian Teoritik

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟ (Arsyad, 2009: 3). Gerlach

dan Ely (1997) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan

media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau

Page 27: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi

visual atau verbal (Arsyad, 2009: 3).

Selanjutnya, AECT (Association Of Education And Communication

Technology, 1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk

dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi

(Arsyad, 2009: 3).

Media pembelajaran berisi tentang berbagai informasi. Informasi

yang dapat tersaji dapat berupa suara maupun tulisan. Informasi yang

berupa tulisan ini dapat dipilih dengan cara membaca. Pada waktu membaca

mata mengenali huruf dan kata, sementara pikiran menghubungkan hal yang

dilihat tersebut dengan maknanya. Karena membaca merupakan suatu

proses terpadu untuk memahami makna suatu tulisan (Budiarti, 2016: 235).

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu

disebut media pembelajaran (Arsyad, 2009: 4).

Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat membantu proses pembelajaran yang dapat dijadikan

perantara guna mencapai tujuan pembelajaran.

Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata

“teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan logos

(bahasa Indonesia “ilmu”) (Arsyad, 2009: 5).

Menurut Webster (1983: 105), “art” adalah keterampilan (skill) yang

diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Dengan demikian,

teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan

yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi. Bila dihubungkan

dengan pendidikan dan pembelajaran, maka teknologi mempunyai

pengertian sebagai perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan

sekadar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap,

perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan

ilmu. (Achsin, 1986: 10)

Page 28: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Banyak batasan mengenai media pembelajaran. Namun dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan perantara atau

pengantar yang diharapkan bisa untuk menambah motivasi belajar siswa.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan

sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan

dan isi pelajaran pada saat itu (Arsyad, 2009: 15).

Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

yaitu:

a. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang

berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks

materi pelajaran.

b. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.

c. Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Fungsi kompensatoris, media pembelajaran berfungsi untuk

mengadomasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan

memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan

secara verbal.

Menurut Sudjana dan Rivai dalam (Arsyad, 2009: 24)

mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,

yaitu:

a. Pembelajaran akan lebih baik menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

Page 29: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar

pada setiap jam pelajaran.

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Snaky (2009: 42) membagi jenis dan karakteristik media

pembelajaran menjadi 3 aspek, yaitu:

a. Media pembelajaran dilihat dari sisi aspek bentuk fisik, dengan

membagi jenis dan karakteristiknya menjadi:

a) Media elektronik seperti: televise, film, radio, slide, video, VCD,

DVD, LCD, computer, internet, dan lain-lain.

b) Media non elektronik seperti: buku, handout, modul, diktat, media

grafis, dan alat peraga.

b. Dilihat dari aspek panca indera, media pembelajaran terbagi menjadi

tiga, yaitu media audio (dengar), media visual (melihat) termasuk di

dalamnya media grafis, dan media audio visual (dengar-melihat).

c. Dilihat dari aspek alat dan bahan yang digunakan, media pembelajaran

terbagi menjadi alat perangkat keras (hardware) sebagai sarana yang

menampilkan pesan dan alat perangkat lunak (software), sebagai pesan

atau informasi.

Dalam mengembangkan media pembelajaran, perlu diketahui

beberapa kriteria media pembelajaran yang ideal agar tujuan pembuatan

media pembelajaran dapat tercapai dan memiliki nilai manfaat. Kriteria

media pembelajaran yang ideal menurut Mulyanto dan Leong (1009: 3)

adalah sebagai berikut:

Page 30: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

a. Kesesuaian dan relevansi, artinya media pembelajaran harus sesuai

dengan kebutuhan belajar, terencana kegiatan belajar, tujuan belajar dan

karakteristik peserta didik.

b. Kemudahan, artinya semua isi pembelajaran melalui media harus

dimengerti dipelajari atau dipahami oleh peserta didik dan sangat

operasional dalampenggunaannya.

c. Kemenarikan, artinya media pembelajaran harus mampu menarik

maupun merangsang peserta didik, baik tampilan , pilihan warna,

maupun isinya. Uraian isi tidak membingungkan, bervariasi, serta

menggugah minat peserta didik untuk aktif dan tertarik menggunakan

media tersebut.

d. Kemanfaatan, artinya isi media pembelajaran harus bernilai atau

berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran

serta tidak sia-sia.

2. Media Berbasis Scientific Approach

Scientific approach merupakan satu pendekatan yang digunakan

dalam pembelajaran dengan menitik beratkan pada penggunaan metode

ilmiah dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini didasari pada esensi

pembelajaran yang sesungguhnya merupakan sebuah sebuah proses ilmiah

yang dilakukan oleh siswa dan guru. Pendekatan ini diharapkan bisa

membuat siswa berpikir ilmiah, logis, kritis, dan objektif sesuai dengan

fakta yang ada (Suherman, 2013).

Pendekatan saintifik (scientific approach) menurut BPSDMPK

(2013: 5) dapat diartikan sebagai pendekatan ilmiah yang berarti pemecahan

suatu masalah didasarkan pada kajian ilmiah, bukan perkiraan atau terkaan

semata. Pemecahan masalah dilakukan bertahap agar terbukti kebenarannya.

Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran semua mata pelajaran meliputi

menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, menalar, dan

membentuk jejajaring (A‟yun, dkk: 118).

Scientific approach berkaitan erat dengan metode saintifik (Sani,

2014: 50). Para ahli menyakini bahwa scientific approach dapat menjadikan

Page 31: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

siswa lebih aktif dalam membangun pengetahuan dan keterampilannya serta

dapat mendorong siswa melakukan penyelidiksn guna menemukan fakta-

fakta dari suatu fenomena. Proses pembelajaran yang mengimplementasikan

scientific approach akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan,

dan keterampilan (BPSDMPK, 2013: 10). Menurut Sani (2014: 51)

scientific approach memiliki komponen proses pembelajaran antara lain: 1)

mengamati; 2) menanya; 3) mencoba/ mengumpulkan informasi, 4)

menalar/ asosiasi; dan 5) membentuk jaringan (Azizah, dkk: 3).

Menurut Majid (2014) dalam Muchlisin Riadi (2019) menyatakan

bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik

diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak

menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja.

Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis

(peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir

mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghafal semata).

Menurut Ahmad Dahlan (2015) menyatakan bahwa pendekatan

ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran semua mata pelajaran

meliputi menggali informasi melalui mengamati, menanya, menalar,

mencoba, dan mengkomunikasikan.

a) Mengamati

Mengamati adalah menggunakan indera yang dimiliki oleh siswa untuk

melihat suatu obyek. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi

pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran

memiliki kebermaknaan yang tinggi.

b) Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan

dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada

saat guru bertanya, pada saat itu pula seorang guru membimbing atau

memandu peserta didiknya.

Page 32: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

c) Menalar

Titik tekan dalam kegiatan menalar ini adalah peserta didik harus lebih aktf

daripada guru.

d) Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata dan otentik, peserta didik harus

mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi

yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA misalnya, peserta didik harus

memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-

hari.

e) Mengkomunikasikan

Pada kegiatan mengkomunikasikan ini guru memberikan klarifikasi agar

peserta didik mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah

dikerjakan benar atau ada yang harus diperbaiki. Kegiatan

mengkomunikasikan dapat diarahkan sebagai kegiatan konfirmasi. Selain

itu, dalam tahap ini juga terdapat kegiatan menyimpulkan dan menyajikan,

menyimpulkan dapat dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan

kelompok, atau bisa juga dikerjakan sendiri.

3. Komik

Menurut Mc Cloud (Lestari, 2009:1), komik merupakan gambar

yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon pada yang

melihatnya. Sedangkan menurut Will Einstein dalam (Lestari, 2009: 1),

komik adalah tatanan dan balon kata yang berurutan.

Komik merupakan media yang sangat dekat dengan anak-anak,

bahkan komik sering dianggap sebagai sahabat anak. Anak-anak lebih

sering menghabiskan waktu dengan membaca komik dibandingkan

membaca buku-buku pelajaran misalnya dalam sebulan minimal satu buku

komik maka sama dengan membaca buku pelajaran setiap tahunnya

(Sutrisno, 2018).

Komik dapat didefinisikan sebagai bentuk kartun yang

mengungkapkan karakter dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang

erat hubungannya dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

Page 33: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

kepada para pembaca. Pada awalnya komik diciptakan bukan untuk kegiatan

pembelajaran, namun untuk kepentingan hiburan semata (Daryanto, 2016:

145).

Komik merupakan perpaduan kekuatan gambar dan tulisan, yang

dirangkai dalam suatu alur cerita bergambar, dimana gambar berfungsi

untuk pendiskripsian cerita agar pembaca mudah memahami informasi yang

disampaikan oleh pengarang. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur

membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat. Komik memberikan

gambaran yang lebih konkrit dan nyata mengenai materi. Komik

mempunyai unsur dasar visual yaitu komik dapat dipakai sebagai alat

penyampaian pesan yang berisi arti dan makna sehingga terjadi komunikasi

visual antara pesan yang disampaikan oleh komik tersebut dengan pembaca

melalui daya imajinasinya.

Komik telah berfungsi sebagai media hiburan yang dapat

disejajarkan dengan berbagai jenis hiburan lainnya seperti film, TV, dan

bioskop. Komik juga media komunikasi visual dan lebih dari pada sekedar

cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Sebagai media komunikasi

visual, komik dapat diterapkan sebagai alat bantu pendidikan dan mampu

menyampaikan informasi secara efektif dan efisien. Selanjutnya komik yang

akan dibuat oleh penulis adalah komik yang menyajikan permasalahan yang

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan mengandung unsur edukatif.

Selain itu, komik ini akan disesuaikan dengan materi pembelajaran. Gambar

yang disajikan dalam komik edukasi berbentuk kartun, hal ini dikarenakan

gambar-gambar kartun disukai oleh usia anak-anak sekolah. Fungsi gambar

tersebut hanya sebagai ilustrasi dari cerita yang disajikan melalui

percakapan dari tokoh-tokoh dalam komik.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan komik sebagai berikut:

a. Perumusan ide cerita dan pembentukan karakter, merupakan langkah

pembuatan rangkaian cerita.

b. Pembuatan sketsa, yakni menuangkan ide cerita dalam media gambar

secara kasar.

Page 34: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

c. Penintaan, yaitu penintaan pada goresan pensil sketsa.

d. Pewarnaan, yakni pemberian warna komik yang dapat dilakukan baik

hitam dan putih maupun dengan banyak warna.

e. Lattering, yaitu pembuatan teks pada komik.

Pada pembuatan komik ini, penulis membuat komik dilakukan

dengan karya tulis tangan kemudian gambar yang telah dibuat lalu discan

dalam bentuk JPG.

Secara garis besar menurut Trimo (1997: 37) dalam (Lestari, 2009:

4) media komik dapat dibedakan menjadi dua yaitu komik strip (comic

strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah suatu bentuk

komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat dalam

suatu harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya, sedangkan yang

dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku. Penelitian ini

menggunakan bentuk komik strip karena lebih simple, waktu yang

digunakan lebih efektif dan akan lebih cepat dipahami siswa.

Komik memiliki sesuatu yang saling berkaitan dan menjadi

rangkaian yang menguatkan suatu alur cerita yaitu pencitraan, alur cerita,

dialog, komposisi, gesture, dan bermacam pilihan lainnya. Pilihan-pilihan

itu terbagi menjadi lima tipe dasar yaitu:

a. Pilihan Momen: Pemillihan momen adalah memilih momen-momen

yang ingin ditampilkan ke dalam panel dan momen-momen yang harus

dibuang. Ditambah dengan pemilihan transisi panel yang baik, komikus

dapat menghemat panel demi efisiensi, menambah panel demi

penekanan, mengatur intensitas cerita, dan hal-hal lainnya.

b. Pilihan Bingkai: pemilihan bingkai adalah tahap ketika komikus

menentukan seberapa dekat bingkai sebuah aksi untuk menunjukkan

rincian yang pantas atau seberapa jauh bingkai agar pembaca dapat

melihat tempat aksi berlangsung dan mungkin membangkitkan kesan

berada di tempat kejadian. Proses ini ditentukan oleh faktor-faktor

komposisi seperti tata pandang, keseimbangan, dan kemiringan, yang

memengaruhi tanggapan pembaca terhadap dunia di dalam komik serta

Page 35: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

posisi mereka di sana. Dalam proses tata pandang misal, komikus

memilih pengambilan sudut pandang atas/ tengah/ bawah maupun close

up/ middle shot/ long shot. Sedangkan dalam balance, komikus

mengatur rana agar keseimbangan fokus dalam panel tepat. Adapun tilt

digunakan untuk memberi efek tertentu seperti kesan gerak maupun

dramatis.

c. Pilihan Citra: Pemilihan citra adalah bagaimana komikus mengisi

bingkai dengan gambar yang membawa dunia cerita yang ia buat ke

dalam bentuk rupa terlihat hidup. Pemilihan citra untuk komik tentu

saja berbeda-beda sesuai dengan “gaya” setiap komikus, ada yang

realis-naturalis, ada yang kartun, dan lain-lain. Tentu saja apapun gaya

yang dipilih masing-masing komikus, yang utama dan yang terpenting

adalah bagaimana berkomunikasi dengan cepat, jelas, dan tepat kepada

pembaca. Untuk komik bergenre tertentu mungkin lebih tepat pemilihan

gaya realis sedangkan untuk genre yang lain gaya kartun lebih cocok.

Tentu saja perihal pemilihan citra ini tidak hanya terbatas pada karakter

komik saja melainkan meliputi background dan detil-detilnya.

Pemilihan citra yang baik akan sangat mempengaruhi kesan pembaca

terhadap dunia di dalam komik itu sendiri.

d. Pilihan Kata: Dalam komik, kata dapat muncul dalam beberapa hal.

Pertama, kata dapat menjadi narasi untuk menjelaskan gambar.

Kemudian kedua, kata dapat berperan maksimal sebagai dialog atau

percakapan dalam komik. Hal ini terwujud dalam bentuk balon kata

semacamnya. Yang ketiga, kata juga dapat mengambil fungsi efek suara

untuk membuat pembaca “mendengar” bunyi yang terjadi dalam

komik. Yang terakhir, kata dapat menjadi bagian langsung dari gambar

sebagai bentuk terintegrasi. Sebagai contoh adalah penggunaan kata

dalam gambar rumah makan atau gapura desa, dan lain-lain.

e. Pilihan Alur: Terakhir, pemilihan alur dalam komik sangat berkaitan

dengan tata panel. Tujuan utama pemilihan alur adalah untuk menuntun

pembaca mengikuti jalan cerita komik dari awal sampai akhir. Dalam

Page 36: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

komik, alur baca yang baik ditentukan dengan pengaturan panel ke

panel yang tepat, baik itu penempatan panel maupun jarak antar panel.

Di berbagai negara, alur baca yang disepakati oleh komikus dan

pembaca melalui perjanjian tidak tertulis adalah dari kiri-kanan dan dari

atas-bawah. Dalam manga, alur kiri-kanan menjadi kanan-kiri. Oleh

karena itu pengaturan alur yang baik dapat menuntun pembaca untuk

menyusuri panel, dari awal sampai akhir, tanpa menyebabkan

kebingungan, sesuai naluri alamiah setiap pembaca, entah yang

menggunakan alur kiri-kanan ataupun sebaliknya. Sedangkan media

lain seperti:

1) Animasi menggunakan efek suara atau dialog yang menguatkan alur

cerita.

2) Sketsa adalah bentuk dasar gambar berupa garis sebagai acuan dalam

menggambar (tahap awal pembuatan objek gambar/ modeling).

3) Kartun adalah sebuah gambar yang dibuat berdasarkan bentuk asli,

tetapi lebih di sederhanakan lagi.

4) Karikatur adalah gambar ilustrasi yang menonjolkan karakteristik

objek.

Mengembangkan media yang menggunakan ilustrasi komik penting

diperhatikan juga unsur-unsur dari komik itu sendiri. Meurut Susiana (2006:

5) dalam (Lestari, 2009: 7), komik mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:

a. Karakter, adalah semua tokoh yang ada dalam komik.

b. Frame, adalah ruangan yang membatasi adegan cerita yang satu dengan

yang lain.

c. Balon kata, adalah ruangan bagi percakapan yang diucapkan oleh para

karakter.

d. Narasi, adalah merupakan kalimat penjelas yang dikemukakan oleh

komikus.

e. Efek suara, adalah efek yang diberikan pada visualisasi kata atau uraian

kalimat penjelas yang diucapkan oleh karakternya.

Page 37: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

f. Latar belakang, adalah penggambaran suasana tempat karakter yang

sedang dibicarakan oleh komikus.

Adapun kelebihan dan kekurangan komik sebagai berikut:

a. Kelebihan Media Komik

Sebagai salah satu media visual media komik tentunya memiliki

kelebihan tersendiri jika dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Kelebihan media komik dalam kegiatan belajar mengajar menurut Trimo

(1997: 22) dalam (Lestari, 2009: 4), dinyatakan:

1) Komik menambah pembendaharaan kata-kata pembacanya.

2) Mempermudah anak didik menangkap hal-hal atau rumus rumusan

yang abstrak.

3) Dapat mengembangkan minat baca anak dan salah satu bidang studi

yang lain.

4) Seluruh jalan cerita komik pada menuju satu hal yakni kebaikan atau

studi yang lain.

b. Kekurangan Media Komik

Media komik di samping mempunyai kelebihan juga memiliki

kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam hal-hal tertentu. Menurut

Trimo (1997: 21) dalam (Lestari, 2009: 4) kelemahan media komik

antara lain:

1) Kemudahan orang membaca komik membuat malas mebaca

sehingga menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku yang

tidak bergambar.

2) Ditinjau dari segi bahasa komik hanya menggunakan kata-kata kotor

ataupun kalimat-kalimat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan.

3) Banyak aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan ataupun tingkah laku

yang sinting (perverted).

4) Banyak adegan percintaan yang menonjol.

Komik merupakan media komunikasi yang kuat. Fungsi-fungsi yang

bisa dimanfaatkan oleh komik antara lain adalah komik untuk informasi

pendidikan, komik untuk advertising, maupun komik sebagai sarana

Page 38: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

hiburan. Tiap jenis komik memiliki kriteria-kriteria tertentu yang harus

dipenuhi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan jelas.

Komik untuk informasi pendidikan, baik cerita maupun desainnya

dirancang khusus untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan. Inti pesan

harus dapat diterima dengan jelas, misalnya „hindari pemecahan masalah

dengan cara kekerasan‟. Namun komik ini juga harus memiliki alur cerita

yang menarik bagi pembaca. Jika tidak, komik akan terasa menggurui dan

membosankan.

Komik juga dapat dimanfaatkan sebagai media advertising. Mascot

suatu produk dapat dijadikan tokoh utama dengan sifat-sifat sesuai dengan

citra yang diinginkan produk atau brand tersebut. Sementara pembaca

dengan senang hati membaca komik, pesan-pesan promosi produk atau

brand dapat tersampaikan (soft selling).

Komik sebagai sarana hiburan merupakan jenis komik yang paling

umum dibaca oleh anak-anak dan remaja. Bahkan sebagai hiburan

sekalipun, komik dapat memiliki muatan yang baik. Nilai-nilai seperti

kesetiakawanan, persahabatan, dan semangat pantang menyerah dapat

digambarkan secara dramatis dan mengunggah hati pembaca.

Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya

kesukaan terhadap komik hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya

komik sebagai media pembelajaran. Salah satu kelebihan dari komik seperti

penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui bahwa anak yang membaca

komik lebih banyak misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik

maka sama dengan membaca buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini

berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosa kata

jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik (Daryanto, 2016:

146).

Nilai edukatif media komik dalam proses belajar mengajar tidak

diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai (2002: 68) dalam (Lestari, 2009:

5) menyatakan media komik dalam proses belajar mengajar menciptakan

Page 39: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

minat para peserta didik, mengefektifkan proses belajar mengajar, dapat

meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresiasinya.

Media komik dalam pembelajaran sebaiknya tidak menggunakan

kata-kata kotor tetapi menggunakan kata-kata yang mengandung pesan-

pesan pengetahuan gambar-gambar pelaku kekerasan diganti dengan

contoh-contoh perilaku bernuansa moral, adegan percintaan diganti dengan

adegan yang mengarahkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama

makhluk dan penciptanya.

Selain itu, komik yang dikembangkan juga disesuaikan dengan

tujuan dan materi yang akan diajarkan. Gambar yang disajikan dalam komik

berbentuk kartun, hal ini dikarenakan gambar-gambar kartun disukai oleh

siswa. Fungsi gambar tersebut hanya sebagai ilustrasi dari cerita yang

disajikan yang sesuai dengan materi yang dibahas. Sedangkan materi

disajikan melalui percakapan dari tokoh-tokoh dalam komik. Cerita dalam

komik tidak disajikan secara utuh, melainkan per sub konsep bagian.

Meskipun demikian tokoh yang digunakan tetap sama sesuai dengan materi

yang disajikan nanti.

Peranan pokok komik sebagai media pembelajaran menurut Sudjana

dan Rivai (2002: 68) dalam (Lestari, 2009: 6) adalah kemampuannya dalam

menciptakan minat belajar siswa. Sebagai audio visual, agar dapat berfungsi

sebagaimana mestinya yaitu mengoptimalkan pembelajaran, maka dalam

pengembangan komik harus berpegang pada beberapa hal berikut:

a. Bentuk

Pemilihan warna penting untuk diperhatian agar dapat membangkitkan

minat dan perhatian siswa.

b. Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang bersifat

berurutan. Sehingga dapat dikatakan bahwa unsur garis ini akan

membantu dalam kejelasan cerita.

c. Tekstur

Page 40: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Tekstur berfungsi untuk menimbulkan kesan halus atau kasar yang dapat

menunjukkan unsur penekanan.

d. Warna

Fungsi penggunaan warna adalah untuk memberikan kesan pemisahan

atau penekanan serta membangun keterpaduan dan mempertinggi realitas

objek dan menciptakan respon emosional.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna adalah sebagai

berikut:

a) Pemilihan warna khusus.

b) Nilai warna, yakni tingkat ketebalan dan ketipisan.

c) Intensitas atau kekuatan warna.

4. Uraian Materi

a. Pengertian Cahaya

Cahaya adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh

mata manusia. Atau definisi cahasa yang lainnya yaitu merupakan radiasi

elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat mata maupun

yang tidak.

b. Sifat-sifat cahaya

Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu merambat lurus, dapat

dipantulkan, dapat dibiaskan, dan merupakangelombang

elektromagnetik.

1) Cahaya merambat lurus

Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium

perantara. Peristiwa ini dapat dibuktikan dengan nyala lampu senter

yang merambat lurus. Cahaya yang merambat lurus juga dapat dilihat

dari berkas cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah

genting maupun ventilasi akan tampak berupa garis-garis lurus. Kedua

hal tersebut membuktikan bahwa cahaya merambat.

Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus

adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang. Ketika lubang

Page 41: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika

salah satu lubang digeser kita tidak bisa cahaya tersebut.

2) Cahaya dapat dipantulkan

Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu

permukaan bidang. Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan

baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya

dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, dan

batang kayu. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh

bidang yang rata, seperti cermin datar. Pada pemantulan baur dan

pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama

dengan sudut dating cahaya.

3) Cahaya dapat dibiaskan

Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium yang memiliki

kerapatan optik yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat

dari udara memasuki air atau medium yang lebih rapat. Semakin besar

perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda,

akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi. Namun,

pembiasan tidak akan terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak

lurus bidang batas kedua medium.

4) Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak

memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat

merambat tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu, cahaya

matahari dapat sampai ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya.

c. Pembentukan bayangan pada cermin

1) Pembentukan bayangan pada cermin datar

Pada saat menentukan bayangan pada cermin datar melalui

diagram sinar, titik bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar

pantul. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari

perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul).

Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya

Page 42: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen

(menyebar).

Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan

dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh

garis putus-putus.

2) Pembentukan bayangan pada cermin cekung

Kaca yang dipasang pada spion adalah contoh dari cermin

lengkung. Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya

melengkung. Ada dua jenis cermin lengkung sederhana yaitu cermin

silinder dan cermin bola. Pada sub bab ini, kamu hanya akan

mempelajari cermin bola (kelengkungannya merupakan bagian dari

kelengkungan bola). Khususnya tentang cermin cekung dan cembung.

Cermin cekung dan cembung irisan permukaannya berbentuk bola.

Cermin yang irisan permukaan bola bagian mengilapnya terdapat di

dalam disebut cermin cekung, sedangkan cermin yang irisan

permukaan bola bagian mengkilapnya terdapat di luar disebut cermin

cembung.

a) Pusat kelengkungan cermin, merupakan titik di pusat bola yang

diiris menjadi cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya

disimbolkan dengan M.

b) Vertex, merupakan titik di permukaan cermin dimana sumbu

utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.

c) Titik api (fokus), adalah titik bertemunya sinar-sinar pantul yang

datangnya sejajar dengan sumbu utama (terletak antara vertex dan

pusat) dan disimbolkan dengan F.

d) Jari-jari kelengkungan cermin, adalah jarak dari vertex (O) ke

pusat kelengkungan cermin (M). Jari-jari kelengkungan cermin

biasanya disimbolkan dengan R.

e) Jarak fokus cermin, adalah jarak dari vertex ke titik api dan

disimbolkan dengan f.

Page 43: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Persamaan cermin cekung menyatakan hubungan kuantitatif antara

jarak benda ke cermin (s), jarak bayangan ke cermin (s'), danpanjang

fokus (f).

dengan :

f = Jarak fokus (cm)

s = Jarak benda ke cermin (cm)

s' = Jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)

(Kemendikbud, 2017: 185)

Selain persamaan tersebut kamu juga harus mengetahui

perbesaranbayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung. Rumus

perbesaranpada cermin cekung adalah

|

|

dengan :

M = Perbesaran

s = Jarak benda ke cermin

h = Tinggi benda

s' = Jarak bayangan (layar) ke cermin

h' = Tinggi bayangan

Catatan:

h' positif (+) menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya).

h' negatif (-) menyatakan bayangan adalah terbalik (dan

nyata) (Kemendikbud, 2017: 185).

3) Pembentukan bayangan pada cermin cembung

Rumus-rumus yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku

untuk cermin cembung. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu

titikfokus F dan titik pusat kelengkungan cermin M untuk cermin

cembung terletak di belakang cermin. Oleh karena itu, dalam

menggunakan persamaan cermin cembung jarak fokus (f) dan jari-jari

Page 44: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

cermin (R) selalu dimasukkan bertanda negatif. Dengan catatan bahwa

dalam cermin cembung harga f dan R bernilai negatif (−).

d. Lensa

1) Pembentukan bayangan pada lensa

Lup memiliki bagian utama berupa lensa cembung yang berfungsi

untuk memperbesar bayangan benda yang akan diteliti. Lensa adalah

benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau

cembung dan berfungsi untuk membiaskan cahaya. Lensa secara

umum ada yang berbentuk cembung dan cekung.Jika dipegang, lensa

cembung bagian tengahnya lebih tebal dari bagian pinggir. Lensa

cekung bagian tengahnya lebih tipis dari bagian pinggirnya.

2) Lensa cekung

Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung bergantung

pada posisi benda. Sifat bayangan pada lensa cekung dapat ditentukan

melalui bantuan diagram sinar dan sinar-sinar istimewa. Selain

melalui kegiatan di atas, sifat-sifat bayangan benda oleh lensa cekung

juga dapat ditentukan melalui Dalil Esbach seperti pada lensa

cembung.

3) Lensa cembung

Saat melalui 2 medium yang berbeda, besar kecepatan cahaya

akan berubah, sehingga cahaya akan tampak dibelokkan, seperti pada

peristiwa sendok yang tampak bengkok bila diletakkan di dalam gelas

berisi air.

4) Persamaan pada lensa cembung dan cekung

Persamaan pada lensa cembung sama dengan persamaan

padalensa cekung. Hubungan antara jarak fokus (f), jarak bayangan

(s'),dan jarak benda (s) adalah sebagai berikut.

Perbesarannya,

Page 45: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

|

| |

|

Pada lensa cembung, titik fokus bernilai positif (sama seperti pada

cermin cekung), sedangkan pada lensa cekung, titik fokus bernilai

negatif (sama seperti pada cermin cembung). Setiap lensa mempunyai

kemampuan yang berbeda-beda dalam mengumpulkan atau

menyebarkan sinar. Kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau

menyebarkan sinar disebut kuat lensa (D) dan memiliki satuan dioptri.

Kuat lensa merupakan kebalikan dari panjang fokus. Secara matematis

dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dengan syarat f harus dinyatakan dalam meter (m). Jika f dalam

sentimeter (cm) maka rumusnya menjadi:

dengan:

D = Kuat lensa (dioptri)

f = Jarak fokus (cm) (Kemendikbud,2017: 197).

e. Indra penglihatan manusia dan hewan

1) Indra penglihatan manusia

Organ penglihatan yang dimiliki oleh manusia adalah mata.

Organini berbentuk bulat. Organ ini tersusun atas beberapa bagian

yang berbeda yang masing-masing bagian memiliki fungsi yang

berbeda pula. Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan yang berlainan.

Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea.

Lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris.

Lapisan ketiga adalah lapisan dalam, yaitu retina.

a) Kornea

Cahaya masuk ke mata melewati kornea. Lapisan kornea mata

terluar bersifat kuat dan tembus cahaya. Kornea berfungsi

Page 46: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

melindungi bagian yang sensitif yang berada di belakangnya dan

membantu memfokuskan bayangan pada retina.

b) Iris atau selaput pelangi

Setelah cahaya melewati kornea, selanjutnya cahaya akan

menuju ke pupil. Pupil adalah bagian berwarna hitam yang

merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil dikelilingi

oleh iris, yang merupakan bagian berwarna pada mata yang terletak

di belakang kornea. Sekarang kamu mengetahui bahwa warna mata

sebenarnya adalah warna iris. Jumlah cahaya yang masuk ke dalam

mata kamu diatur oleh iris. Besar dan kecilnya iris dan pupil

bergantung pada jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata.

c) Lensa mata

Setelah melewati pupil, cahaya bergerak merambat menuju ke

lensa. Lensa mata kamu berbentuk bikonvex (cembung depan-

belakang), seperti lensa pada kaca pembesar. Lensa mata bersifat

fleksibel. Ototsiliar yang ada dalam mata akan membantu mengubah

kecembungan lensa mata kamu.

Ketika kamu melihat benda yang berada pada jarak jauh, otot

siliaris akan mengalami relaksasi. Hal ini akan menyebabkan lensa

mata menjadi lebih datar atau mata melihat tanpa berakomodasi.

Ketika kamu melihat benda yang berada pada jarak dekat, ototsiliaris

akan mengalami kontraksi. Hal ini akan menyebabkan lensa mata

menjadi lebih cembung. Pada kondisi ini mata dikatakan

berakomodasi maksimum.

d) Retina

Cahaya yang melewati lensa selanjutnya akan membentuk

bayangan yang kemudian ditangkap oleh retina. Retina merupakan

sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima

rangsang sinar (fotoreseptor) yang terletak pada bagian belakang

mata. Retina terdiri atas dua macam sel fotoreseptor, yaitu sel batang

dan sel kerucut. Sel kerucut memungkinkan kamu melihat warna,

Page 47: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

tetapi membutuhkan cahaya yang lebih terang dibandingkan sel

batang. Sel batang akanmenunjukkan responsnya ketika berada pada

tempat yang redup.

2) Gangguan indra penglihatan

a) Rabun dekat (hipermetropi)

Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang

berada pada jarak dekat (± 30 cm) dengan jelas. Hal ini karena

bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina, sehingga

bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur).

Kacamata positif dapat menolong penderita rabun dekat, sebab lensa

cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata.

Dengan demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan

yang jelas pada retina.

Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan

rumus berikut:

dengan:

PH = Kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi

(dioptrik atau D)

s = Jarak benda di depan kacamata (cm)

PP (Punctum Proximum) = titik dekat mata seseorang (cm)

(Kemendikbud, 2017: 206).

b) Rabun jauh (miopi)

Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang

berada pada jarak jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal ini dikarenakan

bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina.Kacamata negatif

dapat menolong penderita rabun jauh karena lensa cekung akan

dapat membuat cahaya menyebar sebelum cahaya masuk ke mata.

Dengan demikian, bayangan yang jelas akan terbentuk di retina.

Page 48: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai

dengan rumus berikut:

dengan:

PM = Daya lensa untuk miopi (dioptri atau D)

PR (Punctum Remotum) = titik jauh mata (cm)

(Kemendikbud, 2017: 208).

c) Buta warna

Buta warna merupakan suatu kelainan pada mata yang

disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap

suatu warnatertentu. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada

yang buta warna total dan buta warna sebagian. Buta warna total

hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja, sedangkan buta

warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah,

hijau, atau biru.

d) Presbiopi

Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua,

karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah

tua. Kelainan jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat

dengan jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda

yang berada pada jarak dekat. Hal tersebut diakibatkan oleh

berkurangnya daya akomodasi mata. Kelainan ini biasanya diatasi

dengan kacamata rangkap, yaitu kacamata cembung dan cekung.

Pada kacamata dengan lensa rangkap atau kacamata bifokal, lensa

negatif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita miopi,

sedangkan lensa positif bekerja seperti pada kacamata untuk

penderita hipermetropi.

e) Astigmatisma

Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah

sebuah gangguan pada mata karena penyimpangan dalam

Page 49: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

pembentukan bayangan pada lensa. Hal ini disebabkan oleh cacat

lensa yang tidakdapat memberikan gambaran atau bayangan garis

vertikal dengan horizontal secara bersamaan. Penglihatan si

penderita menjadi kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat

menggunakan lensa silindris.

3) Indra penglihatan serangga

Apabila manusia hanya memiliki dua buah mata untuk melihat,

serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat, sehingga mata

serangga disebut dengan “mata majemuk”. Masing-masing mata

serangga disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing

omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.

Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut

ini. (1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata

majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. (3) Sel-sel

penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang

mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di

sekelilingnya. Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi

penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah

yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan

sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan

dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium

merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan

serangga.

f. Alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari

1) Kamera

Pada saat kamu mengambil gambar suatu benda dengan sebuah

kamera, cahaya dipantulkan dari benda tersebut dan masuk ke lensa

kamera. Kamera memiliki diafragma dan pengatur cahaya (shutter)

untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam lensa. Dengan

jumlah cahaya yang tepat akan diperoleh foto atau gambar yang jelas.

Sementara itu, untuk memperoleh foto yang tajam dan tidak kabur

Page 50: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

perlu mengatur fokus lensa. Cahaya yang melalui lensa kamera

tersebut memfokuskan bayangan benda pada film foto. Bayangannya

nyata, terbalik, dan lebih kecil dari benda aslinya.

2) Kaca pembesar (lup)

Sebuah kaca pembesar memungkinkan kita untuk menempatkan

objek lebih dekat ke mata kita sehingga objek tampak terlihat sudut

lebih besar. Ukuran bayangan bergantung pada sudut pada mata yang

berhadapan dengan objeknya. Agar mata tidak mudah lelah saat

menggunakan lup, letakkan benda tepat di titik fokus lup, sehingga

mata tidak berakomodasi.

3) Mikroskop

Mikroskop memiliki dua lensa utama, yaitu lensa okuler dan

lensa objektif. Lensa okuler adalah lensa yang posisinya dekat dengan

mata pengamat. Lensa objektif adalah lensa yang posisinya dekat

dengan objek/benda yang sedang diamati. Baik lensa okuler maupun

lensa objektif merupakan lensa cembung yang memiliki fokus yang

berbeda. Benda yang diamati ditempatkan pada sebuah kaca objek dan

disinari dari bawah. Cahaya melalui lensa objektif dan membentuk

bayangan nyata dan diperbesar. Bayangan itu diperbesar, sebab benda

itu terletak di antara satu dan dua jarak fokus lensa objektif.

Selanjutnya, bayangan nyata diperbesar lagi oleh lensa okuler untuk

menghasilkan bayangan maya dan diperbesar. Susunan lensa seperti

ini memungkinkan menghasilkan bayangan ratusan kali lebih besar

dari objek aslinya.

4) Teleskop

a) Teleskop bias

Teleskop adalah alat optik yang dapat membuat benda-

benda yang berada pada tempat yang jauh menjadi terlihat dekat.

Teleskop bias sederhana merupakan kombinasi antaradua lensa

cembung yang terletak pada bagian pipa. Lensa yang lebih besar

Page 51: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

adalah lensa objektif, sedangkan yang lebih kecil adalah lensa

okuler (lensa mata). Lensa objektif membentuk sebuah bayangan

dan kemudian bayangan tersebut akan diperbesar oleh lensa

okuler. Lensa objektif pada teleskop bias memiliki diameter yang

lebih besar daripada diameter mata kamu saat membuka. Hal ini

berarti akan lebih banyak cahaya yang dipantulkan oleh objek

yang dapat masuk ke dalam lensa yang kemudian akan masuk ke

dalam mata.

b) Teleskop pantul

Lensa objektif yang terdapat pada teleskop pantul

digantikan oleh cermin cekung. Bayangan dari sebuah objek yang

letaknya jauh terbentuk di dalam tabung teleskop ketika cahaya

dipantulkan dari cermin cekung. Cahaya yang dipantulkan objek

yang jauh memasuki salah satu ujung tabung dan ditangkap oleh

cermin lain pada ujung yang lain. Cahaya ini dipantulkan dari

cermin cekung ke cermin datar yang ada di dalam tabung. Cermin

datar kemudian memantulkan cahaya ke lensa okuler, yang

berfungsi memperbesar gambar.

C. Penelitian Relevan

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil-hasil penelitian

terdahulu yang menjadi pendukung kevaliditan penelitian ini. Adapun penelitian

terdahulu yang dikemukakan antara lain:

Berdasarkan Penelitian Jayanti Lestari Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Fisika IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Berbentuk Komik Pada Materi

Usaha Dan Energi Untuk Siswa Kelas VII Disekolah Menengah Pertama

Baiturrahim Kota Jambi. Telah diuji kelayakan oleh ahli materi, ahli media, dan

guru IPA Terpadu serta peserta didik dikategorikan sangat layak dengan

persentase keidealan masing-masing adalah 95%, 82%, dan 91,6% serta 86%.

Page 52: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Berdasarkan Penelitian Tri Sutrisno Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika

UIN Raden Intan Lampung, yang berjudul Pengembangan Komik IPA Fisika

Sebagai Media Pembelajaran Peserta Didik Pokok Bahasan Gerak. Telah diuji

kelayakan oleh ahli materi, ahli media dan serta guru fisika dikategorikan sangat

baik dengan persentase keidealan masing-masing adalah 85,42 %, 93,13 %, dan

86,25 %.

Berdasarkan penelitian Qurotu A‟yun, Abdurrahman, dan Nengah

Maharta, yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Buletin Komik

Berbasis Scientific Approach Pada Pembelajaran IPA Terpadu. Telah diuji

kelayakan dilihat melalui pemberian soal post test setelah menggunakan buletin

komik menunjukkan 81,48% dari 27 siswa telah tuntas KKM dengan nilai rata-

rata 74,57.

Dari ketiga hasil penelitian terdahulu seperti pemaparan di atas, terdapat

kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu

pengembangan media pembelajaran komik. Tetapi dari ketiga penelitian tersebut

tidak ada yang benar-benar sama dengan masalah yang akan diteliti.

Untuk hasil penelitian yang pertama dan kedua, persamaannya terletak

pada pengembangan media pembelajaran komik dan untuk mengetahui tanggapan

kelayakan media oleh siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Qurotu A‟yun,

Abdurahman, dan Nengah Maharta adalah pengembangan media pembelajaran

bulletin komik.

Dari pemaparan di atas telah jelas mengenai perbedaan dan persamaan

antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang

sudah dilakukan. Oleh karena itu penelitian yang berjudul “Pengembangaan

Komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika Berbasis Scientific Approach Sebagai

Media Pembelajaran Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Cahaya dan Alat Optik”

dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian-

penelitian yang sebelumnya.

Page 53: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

BAB III

METODE DAN PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Negeri 24 Tanjung Jabung Timur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

April sampai Mei 2019.

B. Karakteristik Sasaran Penelitian

Sasaran dalam penelitian pengembangan terdiri dari tenaga ahli sebagai

validator, yang terdiri dari ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Guru Ilmu

Pengetahuan Alam sebagai ahli materi dan siswa-siswi Sekolah Menengah

Pertama Negeri 24 Tanjung Jabung Timur kelas VIII sebagai responden.

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan

1. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan selama proses

pembelajaran, terdapat beberapa kendala yang dihadapi peserta didik SMP N

24 Tanjung Jabung Timur selama proses pembelajaran fisika, antara lain

selama ini guru hanya menggunakan media pembelajaran text book dan

metode pengajaran berupa ceramah dan penugasan. Karena itulah terjadi

permasalahan dalam proses pembelajaran di SMP N 24 Tanjung Jabung

Timur antara lain kurangnya minat dan juga motivasi peserta didik untuk

belajar fisika, sebagian besar peserta didik menganggap bahwa pembelajaran

fisika itu membosankan dan sulit, sehingga hal ini berpengaruh pada hasil

belajar peserta didik.

2. Rancangan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya

Research and Development untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifitas produk tersebut (Sugiyono,2014: 407). Model pengembangan

yang di gunakan pada penelian ini adalah model ADDIE.

Page 54: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

ADDIE pada dasarnya adalah hasil suatu paradigma pengembangan

(Branch, 2009). Sejalan dengan Januszewski dan Molenda (2018) yang

menyatakan bahwa “Model ADDIE” merupakan komponen utama dari

pendekatan sistem untuk pengembangan pembelajaran, dan prosedur

pengembangan dalam pembelajaran. ADDIE sendiri merupakan akronim dari

langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengembangan media

pembelajaran; Analysis (Analisis), Design (Desain), Development

(Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi).

Uji coba produk dilakukan terhadap para ahli, yaitu: ahli materi

(dosen fisika dan guru fisika), ahli media (dosen fisika dan guru fisika) dan

kepada pengguna, yaitu siswa-siswi. Angket respon siswa yang digunakan

menggunakan model skala Likert. Skala ini disusun dalam bentuk suatu

pernyataan dan diikuti oleh lima respon yang menunjukkan tingkatan, dimana

alternatif responnya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak

Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 5 bagi Sangat Setuju (SS), skor

4 bagi Setuju (S), skor 3 bagi Netral (N), skor 2 bagi Tidak Setuju (TS), skor

1 bagi Sangat Tidak Setuju (STS).

Pada tahap rancangan pengembangan ini ada tahap-tahap yang harus

dipenuhi diantaranya:

Gambar III.1. Model pengembangan ADDIE (Sugiyono, 2015: 39)

Implemen-

tation Evalua-

tion Design

Develop-

ment

Analysis

Revision Revision

Revision Revision

Page 55: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

3. Prosedur Pengembangan

Prosedur dalam pengembangan komik Ilmu Pengetahuan Alam fisika

menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis-Design-Development-

Implement-Evaluation). Penjabaran tahapan-tahapan dari model tersebut

diuraikan sebagai berikut:

a. Analysis (analisis)

Pada tahap ini dilakukan penelitian pendahuluan yaitu observasi

terhadap kondisi sarana belajar, guru dan siswa. Penelitian pendahuluan ini

diharapkan memperoleh beberapa aspek analisis kebutuhan, yaitu :

1) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan dengan terlebih dahulu

menganalisis keadaan bahan ajar sebagai informasi utama dalam

pembelajaran serta ketersediaan bahan ajar yang mendukung

terlaksananya suatu pembelajaran. Pada tahap ini akan ditentukan bahan

ajar yang perlu dikembangkan untuk membantu peserta didik belajar.

2) Analisis Kurikulum

Pada analisis kurikulum dilakukan dengan memperhatikan

karakteristik kurikulum yang sedang digunakan dalam suatu sekolah.

Hal ini dilakukan agar pengembangan yang dilakukan dapat sesuai

tuntutan kurikulum yang berlaku. Kemudian peneliti mengkaji KD

untuk merumuskan indikator-indikator pencapaian pembelajaran.

3) Analisis Karakteristik Peserta Didik

Kompetensi yang dimiliki oleh siswa dapat diketahui melalui

proses analisis karakteristik siswa. Analisis inilah yang berguna untuk

sebagai dasar dalam pengembangan media pembelajaran yang akan

dibuat.

b. Design (Perancangan)

Berdasarkan analisis kebutuhan, peneliti selanjutnya melakukan

desain media komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika. Desain ini meliputi

kegiatan menentukan komponen komik, konsep penyampaian dan

pengorganisasian materi, jenis tugas yang akan diberikan.

Page 56: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Tahap ini merupakan tahap dimana desain menjadi kenyataan,

artinya pada tahap ini segala sesuatu yang dibutuhkan atau yang akan

mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan. Kemudian

dilakukan penggabungan seluruh bahan seperti materi pelajaran, gambar,

dan pengetikan dialog dengan bantuan Microsoft Word yang

dikembangkan menjadi komik yang utuh serta sesuai dengan materi dan

tujuan yang akan disampaikan dalam pembelajaran.

c. Development (Pengembangan)

Produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran komik Imu

Pengetahuan Alam Fisika berbasis Scientific Approach. Setelah produk

jadi,maka produk tersebut akan di validasi oleh para tim ahli yaitu ahli

bahasa, ahli media dan ahli materi guna untuk mendapatkan masukan

untuk produk agar prouduk yang di hasilkan lebih baik lagi. Kemudian

produk di revisi sesuai dengan saran dan masukan dari tim ahli sampai

produk di nyatakan baik dan layak untuk di uji cobakan.

d. Implementation (Implementasi)

Implementasi merupakan langkah nyata untuk menerapkan sistem

pembelajaran yang sedang kita buat. Setelah produk siap, maka dapat diuji

cobakan melalui kelompok kecil terlebih dahulu, kemudian dievaluasi dan

direvisi. Uji coba dilakukan pada kelas kontrol dengan cara tidak

menggunakan media pembelajaran komik dan kelas ekperimen dengan

cara menggunakan media pembelajaran komik. Data hasil dari uji coba

kelas kontrol dan kelas eksperimen ini diuji lagi menggunakan uji

normalitas, homogenitas, uji T, dan kolerasi product moment.

e. Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi merupakan tahap terakhir model pengembangan ADDIE.

Pada tahap ini bertujuan untuk melihat kevalidan, kepraktisan, keefektifan,

dan rata-rata nilai dari hasil uji coba kelas kontrol dan kelas eksperimen.

4. Uji Coba/Validasi, Evaluasi, dan Revisi Produk

a. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Page 57: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Perumusan tujuan merupakan tahap yang sangat penting dalam

merencanakan media pembelajaran khususnya Media Komik, karena

tujuan merupakan arah dan target kompetensi akhir yang ingin dicapai dari

suatu proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga menjadi dasar bagi

pendidik dalam memilih metode pembelajaran. Tujuan pembelajaran

secara umum dengan adanya Media komik ini adalah mengikuti tujuan

pembelajaran pada setiap sub materi Media komik yang akan

dikembangkan.

b. Merumuskan Butir-Butir Materi

Materi untuk Media Komik harus sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Untuk itu, perumusan butir materi harus didasarkan pada

rumusan tujuan. Adapun materi pokok yang dijadikan materi Media

Komik adalah Cahaya dan Alat optik.

c. Penyusunan Instrumen Evaluasi

Penyusunan instrumen evaluasi bertujuan sebagai alat untuk

mengukur kelayakan dari pada media yang dikembangkan yaitu Media

Komik. Menurut Asyhar (2010) kegiatan evaluasi harus dilakukan setiap

kali kita mengembangkan sebuah produk media. Salah satu tujuan evaluasi

adalah untuk mengetahui apakah produk media yang kita kembangkan bisa

mencapai tujuan yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat kita manfaatkan

untuk melakukan perbaikan terhadap produk media yang dibuat.

Dalam penelitian ini instrumen evaluasi yang digunakan adalah

angket. Adapun angket yang digunakan ada 2 jenis yaitu angket

berstruktur untuk validasi oleh materi, ahli media dan guru. Angket

tertutup untuk mengetahui persepsi siswa terhadap Media komik yang

dikembangkan.

d. Menyusun Naskah/Prototipe Media

Pemilihan produk yang akan dibuat ini disesuaikan dengan hsil

analisis kebutuhan dan karakteristik siswa yang telah dilakukan khususnya

di SMP N 24 Tanjung Jabung Timur. Produk yang akan dihasilkan adalah

Page 58: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Media pembelajaran berbentuk komik berbasis scientific approach pada

materi cahaya dan alat optik.

Adapun langkah-langkah dalam mendesain produk ini adalah:

1) Membuat kerangka konseptual desain Media Komik yang ingin

dibuat sebagai bahan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Fisika

pada materi gerak.

2) Menggambar sketsa dengan karya tulis tangan.

3) Mewarnai gambar sketsa dengan Crayon atau pensil berwarna.

4) Gambar yang telah diwarnai kemudian discand dalam format JPG.

5) Setelah gambar yang diperlukan selesai, buka Microsoft Word 2010

6) Setelah tampilan utama lembar kerja telah siap, mulai menyusun

gambar dan merancang alur cerita yang akan dibuat.

7) Pilih insert lalu klik picture, pilih gambar yang akan sesuai alur

cerita yang akan dibuat.

8) Pilih insert lalu klik shapes, untuk memberi ataupun memilih balon

cerita.

9) Mengedit kalimat sesuai dengan yang diinginkan.

10) Setelah produk selesai didesain, kemudian cetak produk dalam

bentuk komik yang berukuran kecil.

e. Melakukan Validasi Ahli

Validasi tim ahli merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah

rancangan produk yang dibuat layak atau digunakan. Validasi ini dapat

dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang

sudah berpengalaman untuk menilai produk yang baru dirancang tersebut.

Setiap pakar diminta untuk menilai media komik tersebut, sehingga

selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya.

Media komik ini akan divalidasi oleh dua orang dosen pendidikan

fisika yang mana validasi dilakukan dengan pengisian angket yaitu angket

berstruktur.

Page 59: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Berdasarkan pada fungsi dan manfaat media pembelajaran dalam

Arsyad (2009: 17), kisi-kisi desain media pembelajaran itu dapat dilihat

pada tabel III.1 berikut:

Tabel III.1

Kisi-kisi Angket Penilaian Validasi Desain Media Pembelajaran

Variabel Indikator Deskripsi No.

Butir

(1) (2) (3) (4)

Media

pembelajaran

komik Ilmu

Pengetahuan

Alam Fisika

berbasis

Scientific

Approach

Tampilan

Tulisan

1. Pemakaian warna yang

menarik

1

2. Ukuran huruf 2

3. Penggunaan kata 3

4. Penulisan judul 4

5. Kejelasan tulisan 5

Tampilan

gambar

6. Gambar dan alur cerita

menarik

6

7. Kesesuaian gambar dan

alur cerita dengan

penjelasan materi

7

8. Gambar tidak

mengacaukan tampilan

dan alur cerita terus

terfokus pada tujuan

8

Fungsi media

pembelajaran

9. Media komik sebagai

pedoman guru dalam

kegiatan belajar

mengajar

9

Page 60: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3) (4)

10. Media komik sebagai

pedoman siswa dalam

proses belajar

10

11. Media komik sebagai

perlengkapan

pembelajaran untuk

mencapai tujuan

pembelajaran

11

12. Media komik dapat

menciptakan suasana

belajar yang kondusif

12

Manfaat

media komik

13. Kesesuaian media komik

dengan kebutuhan

belajar siswa

13

14. Media komik menambah

wawasan siswa

14

15. Media komik

membangun komunikasi

yang efektif antara guru

dan siswa

15

16. Kesesuaian media komik

dengan tujuan

pembelajaran yang ingin

dicapai

16

17. Media pembelajaran

menarik dan merangsang

aktifitas siswa

17

Sumber: Di Adaptasi dari skripsi Jayanti Lestari (2016)

Page 61: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Validasi ahli materi merupakan proses kegiatan untuk menilai isi

materi dari media yang telah dibuat. Validasi ini dilakukan oleh ahli atau

pakar yang mengerti terhadap materi yang terdapat dalam media yang

telah dikembangkan. Ahli materi mengkaji aspek sajian materi dan aspek

pembelajaran. Materi pembelajaran dinyatakan final dan siap produksi

apabila disetujui dan ditanda tangani. Selanjutnya dimasukan saran dan

masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan maka materi pembelajaran

perlu direvisi. Untuk memudahkan proses validasi tim ahli, maka

menyusun kisi-kisi angket validasi materi dengan dua indikator dan 11

pertanyaan yang tertera pada tabel III.2 berikut:

Tabel III.2

Kisi-kisi Angket Penilaian Validasi Isi Materi

Variabel Indikator Deskripsi No.

Butir

(1) (2) (3) (4)

Media

pembelajaran

komik Ilmu

Pengetahuan

Alam Fisika

berbasis

Tampilan

Isi

1. Kesesuaian materi dengan

RPP

1

2. Kesesuaian materi yang

digunakan dengan

kemampuan peserta didik

2

Scientific

Approach

3. Materi yang digunakan

dapat dipahami peserta

didik

3

4. Alur cerita sesuai dengan

materi

4

5. Contoh soal mendukung

pemahaman konsep materi

5

Konstruk 6. Urutan penyajian materi

pembelajaran sesuai

6

Page 62: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3) (4)

7. Manfaat materi untuk

penambahan wawasan

pengatahuan siswa

7

8. Materi sesuai dengan

tujuan pembelajaran

8

9. Latihan dapat

mengungkapkan

kemampuan berpikir siswa

9

10. Contoh gambar sesuai

dengan konsep materi

10

11. Kalimat pada media

komik sesuai dengan

materi

11

Sumber: Di Adaptasi dari skripsi Jayanti Lestari (2016)

Validasi ahli bahasa merupakan proses kegiatan untuk penulisan

dialog dari media yang telah dibuat. Validasi ini dilakukan oleh ahli atau

pakar yang mengerti terhadap bahasa yang terdapat dalam media yang

telah dikembangkan. Selanjutnya dimasukan saran dan masukan untuk

perbaikan dan penyempurnaan maka materi pembelajaran perlu direvisi.

Untuk memudahkan proses validasi tim ahli, maka menyusun kisi-kisi

instrument validasi bahasa produk dapat dilihat pada tabel III.3 berikut:

Tabel III.3

Kisi-Kisi Angket Penilaian Validasi Bahasa

Variabel Indikator Deskripsi No.

Butir

(1) (2) (3) (4)

Media

pembelajaran

komik Ilmu

Tampilan

Tulisan

1. Penulisan judul 1

2. Ukuran huruf 2

3. Kejelasan tulisan 3

Page 63: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3) (4)

Pengetahuan

Alam Fisika

berbasis

Scientific

Approach

4. Penggunaan bahasa sesuai

EYD 4

5. Penggunaan bahasa yang

efektif dan efisien 5

6. Tidak menggunakan bahasa

yang ambigu (bermakna

ganda)

6

7. Bahasa yang digunakan

sesuai dengan tingkat

perkembangan kognisi

7

8. Bahasa yang digunakan

komunikatif 8

9. Kalimat yang digunakan jelas

dan mudah dimengerti 9

10. Istilah yang digunakan mudah

dipahami 10

Sumber: Di Adaptasi dari Lestari (2013) dalam skripsi Piza Artika (2018)

Instrumen tersebut dinilai dengan data kualitatif dengan

menggunakan metode angket berstruktur. Dimana jawaban yang diambil

adalah jawaban tentang kelayakan media komik. Pendapat dari tim ahli

tersebut akan digunakan untuk memperbaiki Media komik yang dibuat

begitu seterusnya dan akan berakhir jika tim ahli menyatakan madia ini

layak diproduksi tanpa revisi.

Menurut Wahid murni, dkk (2010) agar penelaah dapat dengan

mudah menggunakan format penelaahan soal, maka para penelaah perlu

memperhatikan petunjuk pengisisan formatnya. Petunjuknya adalah

sebagai berikut:

1. Analisis setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera

dalam format.

Page 64: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

2. Berilah tanda () pada kolom “Ya” bila soal yang ditelaah sudah

sesuai dengan kriteria.

3. Berilah tanda () pada kolom “ Tidak” bila soal yang ditelaah tidak

sesuai dengan kriteria, kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan

atau pada teks soal dan perbaikannya.

Setelah dilakukan validasi melalui diskusi dengan pakar dan para

ahli, produk yang dibuat dilakukan revisi. Hal ini perlu dilakukan untuk

menghilangkan atau mengurangi kelemahan-kelemahan yang ditemukan

pada saat validasi.

Produk yang telah divalidasi kemudian dilakukan uji coba

pemakaian. Produk media tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk

lingkup yang luas. Namun tidak terlepas dari penilaian kekurangan atau

hambatan yang muncul. Uji coba pemakaian dilakukan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 24 Tanjung Jabung Timur di kelas VIII dengan

cara menggunakan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran.

Selama uji coba berlangsung, peneliti dapat melakukan observasi terhadap

kegiatan subjek, dan untuk penilaian persepsi siswa terhadap produk,

peneliti dapat menggunakan angket yang dibagikan setelah selesai

pembelajaran.

f. Melakukan Uji Coba dan Revisi

1) Subjek Uji Coba

Menurut Asyhar (2010), “ tujuan dari uji coba tersebut adalah

melihat kesesuaian dan efektivitas media dalam pembelajaran. Hal ini

diperlukan karena kadang-kadang apa yang dikonsepkan oleh penulis

belum tentu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hal ini terutama

yang berkaitan dengan pemilihan aplikasi atau penerapan konsep dan

pilihan kata atau bahasa. Selama uji coba diperlukan masukan dari

peserta didik untuk mengetahui persepsi mereka tentang media yang

digunakan. Menurut Asyhar (2010), uji coba dapat dilaksanakan pada

kelompok siswa yang lebih besar (satu kelas). Sedangkan menurut

Page 65: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Setyosari (2010) “merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif

yang terdiri dari tiga langkah:

a) Uji coba prototipe secara perorangan. Uji coba perorangan ini

dilakukan kepada subjek 1-3 orang.

b) Uji coba kelompok kecil. Uji coba ini melibatkan subjek yang

terdiri atas 6-8 subjek.

c) Uji coba lapangan. Uji coba lapangan ini melibatkan subjek dalam

kelas yang lebih besar yang melibatkan 15-30 subjek.

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba yang

melibatkan siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 24

Tanjung Jabung Timur. Untuk itu diperlukan dibuat instrumen evaluasi

berupa lembar angket bagi peserta didik.

2) Revisi Produk

Setelah uji coba dilakukan, kekurangan-kekurangan dan

hambatan yang muncul ketika uji coba direvisi dan diperbaiki agar

mendapatkan hasil produk yang lebih baik. Revisi dapat dilakukan

secara menyeluruh ataupun sebagian. Jika kekurangan yang muncul

sangat mendasar dan prinsip sekali, maka dilakukan revisi total

(Asyhar, 2012: 131). Namun jika kesalahan dan kekurangan hanya

sebagian kecil, biasanya hanya dilakukan perbaikan sebagian saja.

5. Implementasi Model

Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pengembangan

ADDIE untuk melakukan pengembangan suatu produk. Analysis, berkaitan

dengan kegiatan analisis terhadap situasi kerja dan lingkungan sehingga dapat

ditemukan produk apa yang perlu dikembangkan. Design merupakan kegiatan

perancangan produk sesuai dengan yang dibutuhkan, seperti apa produk ini

dirancang agar semenarik mungkin dan mudah dipahami peserta didik dalam

proses pembelajaran. Development adalah kegiatan pembuatan dan pengujian

produk. Implementation adalah kegiatan menggunakan produk pada

kelompok kecil dan kelompok besar. Evaluation adalah kegiatan menilai

Page 66: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

apakah media pembelajaran yang dikembangkan berhasil, sesuai dengan

keinginan, dan layakkah media ini digunakan dalam proses pembelajaran.

Pengujian media pembelajaran komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika

Berbasis Scientific Approach ini akan dilakukan di kelas VIII B SMP N 24

Tanjung Jabung Timur. Uji coba yang dilakukan yaitu dengan uji coba

kelompok kecil dan kelompok besar. Kelompok kecil ini terdiri dari 3 peserta

didik dengan kemampuan yang berbeda-beda. Kemudian kelompok besar

terdiri dari 28 orang peserta didik kelas VIII B.

Sebagai pembanding penulis melakukan uji coba dengan

menggunakan 2 kelas yaitu kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII

B sebagai kelas eksperimen. Uji coba dilakukan pada kelas kontrol dengan

cara tidak menggunakan media pembelajaran komik dan kelas ekperimen

dengan cara menggunakan media pembelajaran komik. Data hasil dari uji

coba kelas kontrol dan kelas eksperimen ini diuji lagi menggunakan uji

normalitas, homogenitas, uji T, dan kolerasi product moment.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: (1) uji kertas

peluang normal, (2) Uji liliefors, dan (3) Uji chi kuadrat (Riduwan, 2018:

187). Disini peneliti menggunakan uji liliefors. Rumus uji liliefors sebagai

berikut:

| ( ) ( )|

Data dikatakan normal apabila pada taraf signifikansi α = 0,05. Dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika harga Lh< harga Lt, maka data berdistribusi normal

Jika harga Lh< harga Lt, maka data berdistribusi normal (Ansori, 2010).

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan oleh penulis adalah uji varians terbesar

dibanding varian terkecil menggunakan Tabel F. Untuk menguji

homogenitas maka digunakan rumus uji beda varian sebagi berikut:

Page 67: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Kedua variabel dikatakan homogeny apabila pada taraf signifikansi α =

0,05. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika: Fhitung Ftabel, tidak homogen.

Jika: Fhitung Ftabel, homogen (Riduwan,2018).

3) Uji T (t-test)

Penulis menggunakan uji independen sampel t-test. Uji independen

sampel t-test adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah dua

kelompok sampel memiliki perbedaan rata-rata secara signifikan atau

tidak, ada banyak cara untuk melaksanakan uji-t tersebut. Berikut rumus

uji independent sample t-test (Uji-t):

√( )

( )

(

)

Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui, ada 3 jenis nilai yang harus

terlebih dahulu kita persiapkan, yaitu:

Xi = rata-rata skor/ nilai kelompok i

ni = jumlah responden kelompok i

Si2= varians skor kelompok i

Untuk mengetahui apakah thitung signifikan atau tidak, konsultasikan

dengan tabel t, dengan df= n-2.

Jika nilai thitung> ttabel, maka data signifikan.

Jika nilai thitung< ttabel, maka data tidak signifikan (Aksiomatik, 2016).

4) Kolerasi Product Moment

Kegunaan koefisien korelasi product moment adalah untuk menentukan

hubungan linier antar 2 variabel untuk data kuantitatif. Syaratnya data

masing-masing variabel harus berdistribusi normal. Rumus untuk

menghitung korelasi product moment ini adalah

( )( )

√* ( ) +* ( ) +

Sumber: Di Adaptasi dari Riduwan (2015)

Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0

tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan

Page 68: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel III.4 interpretasi nilai r

sebagai berikut:

Tabel III.4

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,7999 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber: Diadaptasi dari Riduwan (2015)

Untuk mengetahui keberhasilan implementasi kalau model akan

dilaksanakan, maka perlu dilakukan sebuah evaluasi. Pada tahap ini bertujuan

untuk melihat hasil dari kevalidan media, kepraktisan, keefektifan, dan juga

rata-rata nilai dari hasil uji coba kelas kontrol dan kelas eksperimen.

6. Pengumpulan Data dan Analisis Data

Dalam teknik pengumpulan data penelitian pengembangan yang

dilakukan, dijaring menggunakan teknik observasi, angket (kuesioner).

Teknik pengumpulan data dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek

penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam

(kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja, dan penggunaan

responden kecil (Riduwan, 2018: 57).

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek

alam yang lain (Sugiyono, 2014: 203)

Page 69: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri

laporan tentang diri sendiri atau seft-report, atau setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2014: 194).

c. Angket

Teknik yang sering digunakan dalam menghimpun data adalah

kuesioner/angket. Menurut Sugiyono (2012), angket adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penggunaan

angket dalam pengumpulan data harus memperhatikan masalah yang

diteliti. Sehingga tiap pertanyaan merupakan bagian hipotesis yang akan

diuji.

Berdasarkan pengertian tersebut maka terlebih dahulu dilakukan

pengumpulan data dengan 2 cara, yaitu angket berstruktur dan angket

tertutup.

1) Angket berstruktur

Angket berstruktur merupakan angket yang menyediakan

beberapa kemungkinan jawaban penggunaan angket ini diberikan

kepada ahli media, ahli materi dan guru di Sekolah Menengah Pertama.

Pada validasi untuk memperoleh tanggapan mengenai media

pembelajaran yang dikembangkan.

Jenis data yang digunakan pada penelitian pengembangan ini

bersifat kualitatif. Dimana jawaban diambil adalah jawaban “ya atau

tidak”. Data diperoleh dengan mengumpulkan saran dan pendapat tim

ahli tentang kelayakan media komik. Pendapat tim ahli tersebut akan

digunakan untuk memperbaiki media komik yang dibuat begitu

Page 70: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

seterusnya dan akan berakhir jika tim ahli menyatakan media ini layak

diproduksi tanpa revisi.

Data diperoleh dari hasil pengembangan produk ini digunakan

sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan dan daya tarik produk yang

dihasilkan.

Angket berstruktur menggunakan format dua poin dari skala

likert dengan pemaknaan sebagai berikut:

a) “Ya” dipersentasikan dengan 1 poin

b) “Tidak” dipersentasikan dengan 0 poin

2) Angket tertutup

Angket tertutup (closed questionnaire), adalah angket yang

pertanyaan dan pertanyaanya tidak memberi kebebasan kepada

responden nuntuk menjawabnya sesuai dengan pendapat dan keinginan

mereka (Prihatini, 2012). Angket tertutup menggunakan format lima

poin dari skala likert. Skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan

seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari

sangat negatif sampai dangat positif dengan alternatif respon adalah

sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), tidak setuju (TS), sangat tidak

setuju (STS). Alasan penggunaan skala liket karena pembuatannya

relatif lebih mudah dan tigkat reabilitasnya (ketetapan alat evaluasi)

tinggi. Bagi instrumen angket yang valid digunakan untuk pengambilan

pengembangan data persepsi.

Tabel III.5

Skala Likert

Kriteria Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Page 71: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung

dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-

peraturan, laporan kegiatana, foto-foto, filem dokumenter, data yang

relevan penelitian (Riduwan, 2014: 58).

Tabel III.6

Kisi-Kisi Angket Tanggapan Guru

Variabel Deskriptor Nomor Item

(1) (2) (3)

Media

pembelajaran

komik Ilmu

Pengetahuan

Alam Fisika

berbasis

Scientific

Approach

1. Tampilan media komik menarik. 1

2. Media komik membantu guru lebih

bervariasi dalam menyampaikan

materi.

2

3. Media komik mendorong siswa lebih

tertarik untuk mempelajari materi

cahaya dan alat optik.

3

4. Media komik merangsang siswa

menjadi lebih aktif.

4

5. Media komik mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan

pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran tercapai.

5

6. Media komik membangun

komunikasi yang efektif antara guru

dan siswa.

6

7. Materi yang disajikan sesuai tujuan

pembelajaran.

7

8. Latihan yang diberikan dapat

dipahami dan dikerjakan siswa.

8

Page 72: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3)

9. Materi dan soal pada media komik

telah menekankan pada keterampilan

siswa dalam membangun konsep.

9

10. Gambar dan media komik mengarah

pada materi.

10

11. Alur cerita media komik mengarah

pada materi.

11

12. Media komik dapat membangun

motivasi siswa dalam proses belajar.

12

Sumber: Di Adaptasi dari skripsi Jayanti Lestari (2016)

Tabel III.7

Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa

Variabel Deskriptor Item

(1) (2) (3)

Media

pembelajaran

komik Ilmu

Pengetahuan Alam

Fisika berbasis

Scientific Approach

1. Tampilan media komik menarik. 1

2. Penggunaan warna pada media

komik menarik.

2

3. Media komik pada materi gerak

menarik.

3

4. Penggunaan tulisan sesuai dengan

media komik.

4

5. Gambar pada media komik sesuai

dengan materi.

5

6. Alur ceita pada komik mengarah

pada materi.

6

Page 73: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3)

7. Bahasa yang digunakan pada

media komik mudah dipahami.

7

8. Materi yang ditampilkan pada

media komik jelas.

8

9. Isi media komik mudah

dimengerti dan dipahami.

9

10. Latihan yang diberikan dapat

dipahami dan dikerjakan oleh

siswa.

10

11. Media komik dapat membuat

siswa lebih tertarik untuk belajar

fisika.

11

12. Media komik dapat membangun

motivasi siswa dalam

membangun motivasi siswa

dalam proses belajar.

12

Sumber: Di Adaptasi dari skripsi Jayanti Lestari (2016)

e. Analisis Data

1) Analisis Validitas

Menurut Setyosari (2010), “validasi suatu instrumen

menunjukkan adanya tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang hendak diukur”.

Ada dua validitas untuk instrumen penelitian, yaitu validitas

logis dan empiris. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan

adalah validitas logis. Menurut Setyosari (2010), “validitas logis

diperoleh dengan usaha yang sangat hati-hati sehingga secara logika

instrumen itu dicapai meurut validitas yang dikehendaki”. Sedangkan

Page 74: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

menurut Arikunto (2013: 80), validitas logis untuk instrumen evaluasi

menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang dipandang

terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara

baik, mengikuti teori dan ketentuan yang telah ada. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa validitas logis tidak perlu diuji kondisinya,

tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen tersebut selesai disusun.

2) Analisis data validasi ahli

Analisis data angket mengenai tanggapan validator ahli terkait

mobile learning fisika berupa media komik pembelajaran sebagai

media pembelajaran dilakukan dengan teknik teknik deskriptif

persentase. Skor yang diperoleh dari aspek yang dinilai kemudian

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimal (Sugiyono, 2012: 176)

3) Analisis data tanggapan siswa

Data hasil tanggapan siswa yang berupa angket dianalisis

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Membuat rekapitulasi hasil kuesioner mengenai tanggapan siswa

terhadap media pembelajaran.

b) Menghitung persentase jawaban siswa.

c) Melakukan analisis data kuesioner.

Setiap siswa diminta untuk menjawab suatu pertanyaan dengan

pilihan jawaban sesuai dengan skala likert. Hasil angket ini dianalisis

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

( )

Sumber: Di Adaptasi dari Skripsi Aida Afrilia (2018: 45)

Page 75: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Tabel III.8

Interpretasi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kelayakan

Kualifikasi Penilaian Skor Nilai

Sangat Layak 85% - 100%

Layak 70% - 84%

Cukup Layak 60% - 69%

Kurang Layak 50% - 59%

Tidak Layak < 50%

Sumber: Di Adaptasi dari Suharsimi (2013) dalam Skripsi Aida

Afrilia (2018)

Keterangan:

a) Sangat layak artinya bahan ajar tersebut sangat sesuai dengan

kebutuhan sangat mampu meningkatkan kompetensi, sangat

efektif, dan sangat menarik.

b) Cukup layak artinya bahan ajar tersebut sesuai dengan kebutuhan,

mampu meningkatkan kompetensi, efektif, dan menarik.

c) Kurang layak artinya bahan ajar tersebut kurang sesuai dengan

kebutuhan, kurang mampu meningkatkan kompetensi , kurang

efektif, dan kurang menarik.

d) Tidak layak artinya bahan ajar tersebut tidak sesuai dengan

kebutuhan, tidak mampu meningkatkan kompetensi , tidak efektif,

dan tidak menarik.

e) Sangat tidak layak artinya bahan ajar tersebut sangat tidak sesuai

dengan kebutuhan, sangat tidak mampu meningkatkan

kompetensi , sangat tidak efektif, dan sangat tidak menarik.

Page 76: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pengembangan Media

Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah media pembelajaran

berbentuk komik Ilmu Pengetahuan Alam berbasis scientific approach pada

materi cahaya dan alat optik, (2) penilaian isi atau materi dan desain media

oleh ahli materi dan desain media dan ahli bahasa, (3) penilaian peserta didik

dan guru Ilmu Pengetahuan Alam terhadap media yang telah dibuat. Setelah

menetukan potensi dan masalah serta mengumpulkan data, peneliti dapat

memulai mendesain dan mengembangkan media pembelajaran.

Setelah dilaksanakan tahap-tahap rancangan dalam media yang telah

diterapkan, maka dihasilkan media pembelajaran komik Ilmu Pengetahuan

Alam berbasis scientific approach pada pokok bahasan cahaya dan alat optik.

Penelitian ini mengguanakan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas

Analysis (analisis), Design (desain), Development (pengembangan),

Implementation (implementasi), dan Evaluation (evaluasi).

Adapun tahapan pengembangan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Analysis (Analisis)

1) Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan selama proses

pembelajaran, terdapat beberapa kendala yang dihadapi peserta didik

SMP N 24 Tanjung Jabung Timur selama proses pembelajaran fisika,

antara lain selama ini guru hanya menggunakan media pembelajaran text

book dan metode pengajaran berupa ceramah dan penugasan. Karena

itulah terjadi permasalahan dalam proses pembeljaran di SMP N 24

Tanjung Jabung Timur antara lain kurangnya minat dan juga motivasi

peserta didik untuk belajar fisika, sebagian besar peserta didik

menganggap bahwa pembelajaran fisika itu membosankan dan sulit,

sehingga hal ini berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.

Page 77: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Sehingga diperlukan media pendukung dalam proses

pembelajaran yang mampu membuat peserta didik lebih tertarik untuk

belajar fisika dan juga memahami fisika. Kurangnya minat membaca

peserta didik akan membuat peserta didik lebih tidak bisa memahami

pembelajaran fisika, dengan media pembelajaran komik akan

menumbuhkan minat membaca peserta didik. Karena media

pembelajaran komik ini memiliki banyak gambar dan menarik minat

baca peserta didik. Kegunaan dari media ini adalah untuk mempermudah

proses pembelajaran fisika, sekaligus dapat meningkatkan kemandirian

peserta didik dalam belajar. Media pembelajaran ini tidak hanya dapat

digunakan di sekolah namun dapat juga digunakan di rumah.

2) Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan untuk melihat kompetensi inti dan

kompetensi dasar. Mengingat kedua hal ini menjadi dasar dari suatu

pembelajaran. Kompetensi inti adalah deskripsi pengetahuan,

keterampilan,dan sikap minimal yang harus dikuasai setelah peserta didik

mempelajari mata pelajaran tertentu. Sedangkan kompetensi dasar adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus dicapai oleh

siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai kompetensi inti

yang telah ditetapkan. Adapun kurikulum SMP N 24 Tanjung Jabung

Timur yaitu kurikulum 2013. Perencanaan komik Ilmu Pengetahuan

Alam Fisika berbasis scientific approach telah disesuaikan dengan

kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Sehingga

diharapkan media pembelajaran ini mampu mencapai tujuan

pembelajaran.

3) Analisis Karakteristik Peserta Didik

Analisis karakteristik peserta didik diperlukan sebagai langakah

dalam pengembangan komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika berbasis

scientific approach pada pokok bahasan cahaya dan alat optik, agar

sesuai dengan karakteristik peserta didik Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Berdasarkan observasi, peneliti mendapatkan beberapa

Page 78: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

karakteristik peserta didik antara lain: peserta didik kurang minat

membaca, peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan

belum bisa belajar mandiri.

b. Design (Perancangan)

Dalam tahap desain ini dibuat rancangan awal mengenai komik

sesuai dengan materi yang diajukan yaitu cahaya dan alat optik.

1) Perancangan Susunan Cerita Dalam Komik

Langkah pertama dalam pengembangan komik ini yaitu membuat

alur cerita guna memudahkan dalam perancangan desain komik, jumlah

halaman dalam komik serta susunan cerita dan materi dalam komik.

2) Pembuatan Desain Komik

Tampilan pembuka berisi cover komik dan nama penulis. Di

dalam komik itu sendiri terdiri dari isi materi, apersepsi dari materi,

contoh soal, dan juga soal latihan.

Proses menggambar dilakukan pada kertas yang berukuran A4

satu halaman komik dibagi menjadi dua. Komik dibuat dengan beberapa

tahap mulai dari membuat sketsa manual dengan menggunakan tangan

dibuat dengan pensil pada media kertas. Media didesain dengan

menerapkan berbagai warna agar lebih menarik, pewarnaan itu sendiri

dilakukan menggunakan tangan dan memakai pensil warna pada sketsa

manual. Scanning gambar yang telah diwarnai, lalu hasil scan diolah

dengan menggunakan Microsoft Word. Dalam proses pengolahan dengan

Microsoft Word hanya melakukan pemberian teks dialog. Adapun

tampilan desain komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika sebagai berikut:

Page 79: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Gambar IV.1 Tampilan Cover Komik

Gambar IV.2 Tampilan Pengenalan Tokoh

Gambar IV.3 Tampilan Apersepsi dari Materi

Page 80: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

64

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Gambar IV.4 Tampilan Isi Materi

Gambar IV.5 Tampilan Contoh Soal

Gambar IV.6 Tampilan Soal

Page 81: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

c. Development (Pengembangan)

Pada tahapan pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas

dari media komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika berbasis scientific

approach melalui uji validitas, uji coba praktikalitas, dan uji efektifitas.

Media ini telah dirancang oleh peneliti kemudian dibuat dan

dikembangkan. Media ini dibuat dengan bantuan Microsoft Word untuk

pemberian dialog. Isi dari media ini adalah materi cahaya dan alat optik

yang didapatkan dari buku-buku Ilmu Pengetahuan Alam.

d. Implementation (Implementasi)

Pada tahapan implementasi ini dilakukan setelah dinyatakan layak

oleh ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa. Uji coba komik Ilmu

Pengetahuan Alam Fisika berbasis scientific approach ini dilaksanakan di

SMP N 24 Tanjung Jabung Timur dengan suubjek penelitian peserta didik

kelas VIII B yang berjumlah 28 orang.

Sebagai pembanding peneliti melaksanakan uji coba dengan

menggunakan 2 kelas yaitu kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas

VIII B sebagai kelas eksperimen. Uji coba kelas kontrol dilakukan dengan

cara mengajar seperti biasanya tanpa menggunakan media komik.

Sedangkan, uji coba kelas eksperimen dilakukan dengan cara mengajar

menggunakan media komik yang telah penulis buat.

e. Evaluation (Evaluasi)

Tahap terakhir dari model pengembangan ADDIE adalah tahap

evaluasi. Evaluasi yang diperoleh dari peneliti dengan menganalisis data

hasil penelitian yaitu berupa analisis kevalidan komik dari dosen ahli,

analisis kepraktisan dari guru, analisis keefektifan dari peserta didik, dan

rata-rata nilai hasil uji coba pada kelas A dan kelas B.

Page 82: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

B. Kelayakan Produk

a. Validasi Kelayakan Produk

Validasi media pembelajaran ini dilakukan oleh validator ahli dan

meminta pertimbangan secara teoritis dan praktis. Validator ahli terdiri dari

validator ahli media, ahli materi, ahli bahasa.

1.) Validasi Ahli Media

Media pembelajaran dengan menggunakan komik Ilmu

Pengetahuan Alam Fisika kemudian di validasi oleh ahli desain media

menggunakan angket validasi. Ahli desain media dalam penelitian ini yaitu

Bapak Adfal Afdala, M.Si yang merupakan dosen Program Studi Tadris

Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin

Jambi.

Validasi atau penilaian dilakukan oleh ahli media dengan tujuan

mengetahui kelayakan media pembelajaran berdasarkan pemikiran

rasional, belum berdasarkan fakta di Lapangan. Hasil validasi yang

dilakukan oleh ahli media dapat dilihat pada tabel IV.1 berikut:

Tabel IV.1

Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Desain Media.

No Aspek Yang Dinilai Skor yang

diperoleh

Skor

Maksimum

(1) (2) (3) (4)

1 Penulisan judul media pembelajaran

komik

1 1

2 Ukuran huruf pada tulisan sesuai 1 1

3 Penggunaan kata jelas 1 1

4 Kejelasan tulisan 1 1

5 Gambar tidak mengacaukan tampilan 1 1

6 Gambar yang digunakan jelas dalam

mengarahkan alur cerita

1 1

7 Alur cerita menarik 1 1

8 Kesesuaian alur cerita dengan

penjelasan materi

1 1

9 Alur cerita terus terfokus pada tujuan

pembelajaran

1 1

10 Media pembelajaran komik sabagai

sumber belajar

1 1

Page 83: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

67

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3) (4)

11 Bahasa penyampaian yang

digunakan media komik dapat

dipahami anak didik (tidak

verbalistik)

1 1

12 Media pembelajaran komik mampu

menarik dan memfokuskan perhatian

siswa

1 1

13 Media pembelajaran komik dapat

meningkatkan dan mengembangkan

imajinasi siswa dalam membangun

konsep

0 1

14 Media pembelajaran komik

mendorong siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran tercapai

1 1

15 Kesesuaian media pembelajaran

komik dengan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai

1 1

16 Media pembelajaran komik

membangun komunikasi yang efektif

antara guru dan siswa

1 1

17 Media pembelajaran komik

memberikan kesempatan siswa untuk

belajar mandiri

1 1

18 Media pembelajaran komik

menambah pengetahuan dan

pengalaman guru

1 1

19 Media pembelajaran komik dapat

meningkatkan dan mengembangakan

imajinasi siswa dalam membangun

konsep

1 1

∑Skor 18 19

Presentase Kelayakan 94.74% 100%

Kriteria

Sangat

Layak

Sangat

Layak

Berdasarkan penilaian dari ahli media, ada hal yang perlu

ditambahkan dari segi komponen media. Ahli media menginginkan adanya

persepsi dari materi cahaya dan alat optik. Hasil validasi menunjukkan

persentase penilaian sebesar 94,74% dengan kriteria sangat layak.

Page 84: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

2.) Validasi Ahli Materi

Ahli materi pada validasi media pembelajaran komik Ilmu

Pengetahuan Alam Fisika berbasis scientific approach adalah Bapak

Zainal Hartoyo, M.Pd yang merupakan dosen Program Studi Tadris Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Angket validasi materi terdiri dari komponen kelayakan isi. Validasi oleh

ahli materi selain melakukan penilaian kelayakan, ahli materi juga

memberikan komentar dan saran untuk memperbaiki media. Adapun hasil

validasi yang dilakukan oleh ahli materi dapat dilihat di tabel IV.2 berikut:

Tabel IV.2

Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi

No Aspek Yang Dinilai Skor yang

diperoleh

Skor

Maksimum

(1) (2) (3) (4)

1 Apakah materi sesuai dengan

RPP? 1 1

2 Apakah materi yang digunakan

sesuai dengan kemampuan peserta

didik?

1 1

3 Apakah materi yang digunakan

dapat dipahami dengan peserta

didik?

1 1

4 Apakah alur cerita sesuai dengan

materi? 1 1

5 Apakah contoh soal mendukung

pemahaman konsep materi cahaya

dan alat optik?

1 1

6 Apakah materi sesuai dengan

tujuan pembelajaran? 1 1

7 Apakah urutan penyajian materi

pembelajaran sesuai? 1 1

8 Apakah manfaat materi untuk

penambahan wawasan

pengetahuan siswa?

1 1

9 Apakah latihan dapat

mengungkapkan kemampuan

berpikir siswa?

0 1

10 Apakah contoh gambar sesuai

dengan konsep materi? 1 1

Page 85: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

69

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3) (4)

11 Apakah kalimat pada media

komik sesuai dengan materi? 1 1

∑Skor 10 11

Presentase Kelayakan 90.91% 100%

Kriteria Sangat Layak Sangat Layak

Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh ahli materi, ada gambar

dan materi yang perlu diubah. Hasil validasi menunjukkan persentase

penilaian sebesar 90,91% dengan kriteria sangat layak

Gambar IV.7 Sebelum Revisi Materi

Gambar IV.8 Sesudah Revisi Materi

Page 86: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Gambar IV.9 Sebelum Revisi Materi

Gambar IV.10 Sesudah Revisi Materi

3.) Validasi Ahli Bahasa

Ahli bahasa pada validasi media pembelajaran komik Ilmu

Pengetahuan Alam Fisika berbasis scientific approach adalah Bapak Drs.

Mursyid, M.Pd yang merupakan dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Validasi

yang dilakukan ahli bahasa terkait dengan aspek penggunaan bahasa

dalam media. Validasi oleh ahli materi selain melakukan penilaian

kelayakan, ahli materi juga memberikan komentar dan saran untuk

Page 87: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

71

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

memperbaiki media. Adapun hasil validasi yang dilakukan oleh ahli

materi dapat dilihat di tabel IV.3 berikut:

Tabel IV.3

Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran Oleh Ahli Bahasa

No Aspek Yang Dinilai Skor yang

diperoleh

Skor

Maksimum

(1) (2) (3) (4)

1 Penulisan judul 1 1

2 Ukuran huruf 1 1

3 Kejelasan tulisan 1 1

4 Penggunaan bahasa sesuai EYD 1 1

5 Penggunaan bahasa yang

efektif dan efisien 1 1

6 Tidak menggunakan bahasa

yang ambigu (bermakna ganda) 1 1

7

Bahasa yang digunakan sesuai

dengan tingkat perkembangan

kognisi

1 1

8 Bahasa yang digunakan

komunikatif 1 1

9 Kalimat yang digunakan jelas

dan mudah dimengerti 1 1

10 Istilah yang digunakan mudah

dipahami 1 1

∑Skor 10 10

Presentase Kelayakan 100% 100%

Kriteria Sangat Layak Sangat Layak

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli bahasa dapat dinyatakan

bahwa media layak digunakan dengan revisi kecil yaitu pada

penulisan kata “bisa” diganti dengan “dapat”. Hasil validasi

menunjukkan persentase penilaian sebesar 100% dengan kriteria

sangat layak.

Page 88: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

72

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Gambar IV.11 Sebelum Revisi Bahasa

Gambar IV.12 Sesudah Revisi Bahasa

b. Praktikalitas Produk

Media pembelajaran ini menggunakan komik Ilmu Pengetahuan Alam

Fisika berbasis Scientific Approach yang telah dikembangkan, kemudian di uji

coba pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Uji coba yang dimaksudkan untuk

melihat tingkat kepraktisan pada media tersebut berdasarkan respon dari guru

mata pelajaran dan peserta didik. Setelah guru mata pelajaran dan peserta didik

mengamati media pembelajaran tersebut, maka diberikanlah angket oleh

peneliti. Angket ini bertujuan untuk melihat sejauh mana respon guru mata

pelajaran dan peserta didik terhadap media pembelajaran dengan menggunakan

komik IPA Fisika berbasis scientific approach yang sudah dikembangkan.

Page 89: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

73

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Adapun hasil respon guru mata pelajaran terhadap media pembelajaran

komik IPA Fisika berbasis scientific approach dapat dilihat pada tabel IV.4 di

bawah ini:

Tabel IV.4

Hasil Penilaian Respon Guru Mata Pelajaran Terhadap Media

Pembelajaran

No Aspek Yang Dinilai Skor yang

diperoleh

Skor

Maksimum

(1) (2) (3) (4)

1 Tampilan media komik menarik. 1 1

2 Media komik membantu guru lebih

bervariasi dalam menyampaikan materi. 1 1

3

Media komik mendorong siswa lebih

tertarik untuk mempelajari materi cahaya

dan alat optik.

1 1

4 Media komik merangsang siswa menjadi

lebih aktif. 1 1

5 Media komik mendorong siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran

sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

1 1

6 Media komik membangun komunikasi

yang efektif antara guru dan siswa. 1 1

7 Materi yang disajikan sesuai tujuan

pembelajaran. 1 1

8 Latihan yang diberikan dapat dipahami

dan dikerjakan siswa. 0 1

9

Materi dan soal pada media komik telah

menekankan pada keterampilan siswa

dalam membangun konsep.

1 1

10 Gambar dan media komik mengarah pada

materi. 1 1

11 Alur cerita media komik mengarah pada

materi. 1 1

12 Media komik dapat membangun motivasi

siswa dalam proses belajar. 1 1

∑Skor 11 12

Presentase Kelayakan 91.67% 100%

Kriteria Sangat Layak

Sangat

Layak

Page 90: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

74

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Menurut tanggapan guru mata pelajaran terhadap media pembelajaran

komik IPA Fisika berbasis scientific approach ini dapat mempermudah guru

dalam proses pembelajaran pada materi cahaya dan alat optik.

Selain tanggapan dari guru mata pelajaran, adapun hasil uji coba dalam

pembelajaran kepada siswa sebagai berikut:

1) Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk mengetahui kelayakan

media pembelajaran komik IPA Fisika berbasis scientific approach. Uji

coba dilakukan dengan cara memilih 3 siswa dengan memiliki kemampuan

tingkat tinggi, tingkat sedang, dan tingkat rendah, kemudian 3 peserta didik

tersebut menggunakan sendiri media pembelajaran komik IPA Fisika

tersebut. Kemudian mengumpulkan data tanggapan peserta didik dengan

menggunakan angket tertutup yang diberikan kepada 3 peserta didik kelas

VIII B. Kemudian dianalisis berdasarkan skala likert yang memiliki rentang

1-5. Persentase tanggapan siswa dalam uji coba terhadap media

pembelajaran menunjukkan kriteria sangat layak dengan persentase rata-rata

87,78%.

Tabel IV.5

Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Kelompok Kecil

No Pernyataan Persentase Kriteria

1 Tampilan media komik menarik. 86.67% Sangat Layak 2 Penggunaan warna pada gambar

media komik menarik.

86.67% Sangat Layak

3 Media komik pada materi cahaya

dan alat optik menarik.

86.67% Sangat Layak

4 Penggunaan tulisan sesuai

dengan media komik.

86.67% Sangat Layak

5 Gambar pada media komik

sesuai dengan materi.

86.67% Sangat Layak

6 Alur cerita pada media komik

mengarah pada materi.

86.67% Sangat Layak

7 Bahasa yang digunakan pada

media komik mudah dipahami.

86.67% Sangat Layak

Page 91: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

75

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3) (4)

8 Materi yang ditampilkan pada

media komik jelas.

93.33% Sangat Layak

9 Isi media komik mudah

dimengerti dan dipahami.

86.67% Sangat Layak

10 Latihan yang diberikan dapat

dipahami dan dikerjakan oleh

siswa.

86.67% Sangat Layak

11 Media komik dapat membuat

siswa lebih tertarik untuk belajar

fisika.

93.33% Sangat Layak

12 Media komik dapat membangun

motivasi siswa dalam proses

belajar.

86.67% Sangat Layak

Persentase Rata-Rata 87.78% Sangat

Layak

2) Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar dilakukan untuk mengetahui kelayakan

media pembelajaran komik IPA Fisika berbasis scientific approach. Uji

coba dilakukan dengan cara menggunakan media pembelajaran komik IPA

Fisika berbasis scientific approach yang dikembangkan dalam proses

pembelajaran. Kemudian mengumpulkan data tanggapan peserta didik

dengan menggunakan angket tertutup yang diberikan kepada peserta didik

kelas VIII B. Kemudian dianalisis berdasarkan skala likert yang memiliki

rentang 1-5. Persentase tanggapan siswa dalam uji coba terhadap media

pembelajaran menunjukkan kriteria layak dengan persentase rata-rata

84,05%.

Tabel IV.6

Tanggapan Siswa Pada Uji Coba Kelompok Besar

No Pernyataan Persentase Kriteria

(1) (2) (3) (4) 1 Tampilan media komik menarik. 86.43% Sangat

Layak 2 Penggunaan warna pada gambar

media komik menarik.

85.71% Sangat

Layak

Page 92: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

(1) (2) (3) (4) 3 Media komik pada materi cahaya

dan alat optik menarik.

80.71% Sangat

Layak 4 Penggunaan tulisan sesuai dengan

media komik.

77.86% Layak

5 Gambar pada media komik sesuai

dengan materi.

87.86% Sangat

Layak 6 Alur cerita pada media komik

mengarah pada materi.

85.71% Sangat

Layak 7 Bahasa yang digunakan pada media

komik mudah dipahami.

87.86% Sangat

Layak 8 Materi yang ditampilkan pada media

komik jelas.

83.57% Sangat

Layak 9 Isi media komik mudah dimengerti

dan dipahami.

80.00% Sangat

Layak 10 Latihan yang diberikan dapat

dipahami dan dikerjakan oleh siswa.

70% Layak

11 Media komik dapat membuat siswa

lebih tertarik untuk belajar fisika.

90% Sangat

Layak 12 Media komik dapat membangun

motivasi siswa dalam proses belajar.

92.86% Sangat

Layak

Persentase Rata-Rata 84.05% Layak

C. Efektifitas Model

Efektifitas media pembelajaran yang dikembangkan dilihat dari layak atau

tidak layaknya media ini berdasarkan respon siswa dalam memperhatikan

pembelajaran kemudian menilai melalui angket. Persentase kelayakan suatu media

yang harus diperoleh adalah >60%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa

media pembelajaran komik IPA Fisika berbasis scientific approach apabila >60%

dinyatakan “Cukup Layak” digunakan sebagai media pembelajaran. Apabila

>70% dinyatakan “Layak” digunakan sebagai media pembelajaran dan apabila

>85% dinyatakan “Sangat Layak” digunakan sebagai media pembelajaran.

Page 93: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

77

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Tabel IV.7

Hasil Validasi

No. Validator Skor Kriteria

1 Ahli Media 94.74% Layak

2 Ahli Materi 90.91% Sangat Layak

3 Ahli Bahasa 100% Sangat Layak

4 Guru Mata Pelajaran 91.67% Sangat Layak

5 Uji Kelompok Kecil 87.78% Sangat Layak

6 Uji Kelompok Besar 84.05% Layak

∑Skor 91.53% Sangat Layak

Berdasarkan tabel IV.7 dapat diketahui bahwa hasil validator dan uji coba

yang dilakukan validator bahwa media pembelajaran komik IPA Fisika berbasis

scientific approach ini layak digunakan sebagai media pembelajaran IPA Fisika

pada materi cahaya dan alat optik dengan persentase 91,53% dan dengan kriteria

sangat layak.

a. Hasil Uji Coba Kelas Kontrol Dan Eksperimen

Hasil uji coba kelas kontrol (VIII A) dan kelas eksperimen (VIII B)

dilakukan dengan cara memberi 5 butir soal esay kepada masing-masing

peserta didik. Uji coba ini dilakukan untuk melihat perbandingan dari kelas

VIII A yang tidak menggunakan media komik dan Kelas VIII B yang

menggunakan media komik saat proses pembelajaran.

Tabel IV.8

Hasil Uji Coba Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Jumlah

Siswa

Siswa

yang

Tuntas

∑Skor Rata-

Rata

Persentase

Ketuntasan

VIII A

(Kontrol) 26 20 1835 70.58 76.92%

VIII B

(Eksperimen) 28 24 2145 76.61 85.71%

Berdasarkan tabel IV.8 dapat diketahui bahwa hasil uji coba kelas

kontrol pada kelas VIII A dan uji coba kelas eksperimen pada kelas VIII B

bahwa media komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika berbasis scientific

Page 94: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

approach yang digunakan pada kelas VIII B ini mendapatkan persentase

ketuntasan yang lebih besar dari kelas VIII A yaitu 85,71% di kelas VIII B dan

76,92% di kelas VIII A. Begitu pula pada nilai rata-rata di kelas kontrol dan

ekperimen bahwa nilai rata-rata 76,61 di kelas eksperimen yang lebih tinggi

daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata 70,58.

Hasil uji coba tersebut dihitung lagi menggunakan uji coba normalitas,

homogenitas, uji T (t-test), dan korelasi phi.

1) Uji Normalitas

a) Kelas eksperimen

Jika harga Lh < harga Lt, maka data berdistribusi normal.

Jika harga Lh > harga Lt, maka data tidak berdistribusi normal.

Jadi, 0,1110 < 0,161 maka data berdistribusi normal.

b) Kelas kontrol

Jika harga Lh < harga Lt, maka data berdistribusi normal.

Jika harga Lh > harga Lt, maka data tidak berdistribusi normal.

Jadi, 0,1032 < 0,173 maka data berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Jika: Fhitung≥ Ftabel, tidak homogen.

Jika: Fhitung≤ Ftabel, homogen.

Ternyata Fhitung< Ftabel, atau 1,26 < 1,93, maka varians-varians adalah

homogen.

3) Uji T

Jika nilai thitung> ttabel, maka data signifikan.

Jika nilai thitung< ttabel, maka data tidak signifikan.

Ternyata nilai thitung> ttabel, atau 2,268>2,000, maka data signifikan.

4) Uji Korelasi Product Moment

Hasil Korelasi Product Moment = 0,8906 berarti kekuatan hubungan antara

dua variabel sangat kuat.

Page 95: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

79

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

D. Pembahasan

Merancang suatu media komik IPA Fisika berbasis scientific approach

dengan bantuan Microsoft Word sebagai salah satu media pembelajaran yang

dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran

agar peserta didik dapat belajar secara mandiri. Awal pembuatan media ini adalah

menentukan materi apa yang akan dijadikan sebagai pokok bahasan dalam media

pembelajaran.

Dari produk awal yang telah dibuat dilakukan validasi oleh ahli media, ahli

materi, dan ahli bahasa dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan media

pembelajaran berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan fakta di

lapangan. Penilaian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian, kelebihan, dan

kekurangan media yang dikembangkan. Jika masih terdapat kekurangan akan

dilakukan revisi serta peninjauan kembali media pembelajaran berdasarkan

penilaian dan komentar dari para ahli. Hasil penilaian ahli media, ahli materi, dan

ahli bahasa media pembelajaran sangat layak digunakan dalam pembelajaran

(Tabel IV.2, Tabel IV.3, dan Tabel IV.4) dengan persentase kelayakan desain

media sebesar 94,74%, persentase kelayakan materi sebesar 90,91%, dan

persentase kelayakan bahasa sebesar 100%.

Namun validator ahli juga memberikan saran perbaikan media.

Berdasarkan saran ahli desain media yaitu dengan menambahkan persepsi dari

materi cahaya dan alat optik. Ahli materi memberikan saran untuk mengganti

gambar dan juga pengertian dari cahaya. Ahli bahasa juga memberikan saran

berupa pengubahan tata bahasa pada tulisan “Bisa” agar diganti dengan kata

“Dapat”. Hasil akhir penilaian validator ahli mengenai pengembangan media

komik IPA Fisika berbasis scientific approach telah memenuhi kriteria layak

untuk digunakan sebagai media pembelajaran, sehingga selanjutnya dapat

dilakukan uji coba pada peserta didik.

Uji coba dilakukan dengan dua cara yaitu uji coba kelompok kecil dan uji

coba kelompok besar. Uji coba dilakukan dengan cara memilih 3 siswa dengan

memiliki kemampuan tingkat tinggi, tingkat sedang, dan tingkat rendah, kemudian

3 peserta didik tersebut menggunakan sendiri media pembelajaran komik IPA

Page 96: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

80

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Fisika tersebut, kemudian mengumpulkan data tanggapan siswa dengan persentase

87,78% dengan kriteria Sangat Layak (Tabel IV.6). Sedangkan uji coba kelompok

besar dilakukan pada 28 peserta didik kelas VIII B di SMPN 24 Tanjung Jabung

Timur. Uji coba dilakukan dengan pembelajaran menggunakan media yang

dikembangkan, kemudian mengumpulkan data tanggapan siswa dengan

persentase 84,05% dengan kriteria Layak (Tabel IV.7).

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran komik

IPA Fisika berbasis scientific approach telah memenuhi kriteria Sangat Layak

sebagai media pembelajaran dengan persentase rata-rata 91,53%.

Hasil penerapan dari media pembelajaran komik Ilmu Pengetahuan Alam

Fisika berbasis scientific approach menggunakan uji t mendapatkan hasil 2,268

yang berarti data signifikan. Hasil dari Korelasi Product Moment = 0,8906 berarti

kekuatan hubungan antara dua variabel sangat kuat.

Page 97: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

81

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media pembelajaran

komik IPA Fisika berbasis scientific approach, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Media pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada model pengembangan

ADDIE yang meliputi tahap Analysis (analisis), Design (desain), Development

(pengembangan), Implementation (implementasi) dan Evaluation (evaluasi).

Berdasarkan penilaian dari ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa media

pembelajaran komik IPA Fisika berbasis scientific approach dikategorikan sangat

layak, dengan rata-rata persentase sebesar 95,22%.

Berdasarkan respon atau tanggapan guru media pembelajaran komik IPA

Fisika berbasis scientific approach dikategorikan layak dengan persentase

91,67%. Berdasarkan respon atau tanggapan peserta didik media pembelajaran

komik IPA Fisika berbasis scientific approach dikategorikan layak dengan

persentasi 84,05%.

Berdasarkan uji coba kelas VIII A sebagai kelas kontrol dengan persentase

ketuntasan 80,77% dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dengan persentase

ketuntasan 85,71% dengan uji t signifikan (2,268>2,000). Berdasarkan Korelasi

Product Moment = 0,8906 berarti kekuatan hubungan antara dua variabel sangat

kuat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru agar komik ini bisa digunakan sebagai saran buku

bacaan peserta didik supaya lebih memahami pembelajaran terutama pada

materi cahaya dan alat optik.

Page 98: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

82

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

2. Penelitian pengembangan media ini masih belum sempurna, perlu

penyempurnaan dan pengembangan lagi agar media lebih menarik peserta

didik untuk membacanya.

3. Media komik IPA Fisika berbasis scientific approach ini perlu

dikembangkan pada materi yang lain sehingga komik yang dihasilkan

dapat digunakan sebagai sumber belajar yang menarik minat belajar

peserta didik dan menuntun peserta didik dalam belajar

Page 99: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

83

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

DAFTAR PUSTAKA

A‟yun, Qurotu, Abdurrahman, dan Nengah Maharta. Pengembangan Media

Pembelajaran Buletin Komik Berbasis Scientific Approach Pada

Pembelajaran Ipa Terpadu. Jurnal. Lampung: Unila

Afrilia, Aida. (2018). Pengembangan E-Learning Berbasis Moodle Sebagai

Media Pembelajaran Fisika Pada Materi Usaha Dan Energi Untuk

Kelas X Madrasah Aliyah Negeri. Skripsi. UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi. “tidak dipublikasikan”

Aksiomatik. (2016). Metodologi Penelitian & Statistika. https://aksiomatik.

wordpress.com/2016/09/08/uji-independent-sample-t-test-secara-

manual/ (diakses 3 Agustus 2019)

Ansori, Ari Hasan. (2010). Uji Normalitas Data Dengan

Liliefors.http://komunitasarie.blogspot.com/2010/02/uji-normalitas-data

-dengan-liliefors.html=1 (diakses pada tanggal 31 Juli 2019)

Artika, Piza. (2018). Pengembangan modul fisika berbasis saintifik untuk materi

hukum newton tentang gerak serta penerapannya bagi siswa kelas x

sekolah menengah atas. Skripsi. UIN sulthan thaha saifuddin jambi.

“tidak dipublikasikan”

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Asyhar, R. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung

Persada (GP Press)

Aulia, Khanza. 2015. Pengertian Cahaya, Sifat-sifat Cahaya dan Contohnya.

https://www.juraganles.com/2015/06/pengertian-cahaya-dan-sifatnya-

serta-contohnya.html?m=1(diakses 4 Februari 2019)

Azizah, Husnun, Undang Rosidin, dan Ferriansyah Sesunan. Studi Implementasi

Scientific Approach Scientific approach dalam Pembelajaran Sains di

Laboratorium. Jurnal. Lampung: FKIP UNILA

Budiarti, Wahyu Nuning dan Haryanto. 2016. Pengembangan Media Komik

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Keterampilan Membaca

Pamahaman Siswa Kelas IV. Jurnal. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta

Burhanuddin, Muhammad. 2012. Koefisien Korelasi, Signifikansi, &

Determinasi. https://alvinburhani.wordpress.com/2012/06/28/koefisien-

korelasi-signifikan-determinasi/ (diakses pada tanggal 2 Agustus)

Page 100: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

84

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

Dahlan, Ahmad. 2015. Hakikat Scientific Approach atau Pendekatan Saintifik.

https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/hakikat-scientific-approac

h-atau.html?m=1 (diakses 13 November 2019)

Daryanto. 2016. Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai

Tujuan Pembelajaran Edisi Ke-2 Revisi. Yogyakarta: Gavamedia

Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip Dan Aplikasi Jilid 1 Edisi Ketujuh.

Jakarta: Erlangga

Hasbullah. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Huriawati, Farida, Purwandari, dan Intan Permatasari. 2015.Pengembangan Buku

Komik Fisika Pokok Bahasan Newton Berbasis Konstruktivisme Untuk

MeningkatkanMotivasi Belajar Siswa.Jurnal. Madiun: FPMIPA IKIP

PGRI Madiun

Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VIII Semester 2.

Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Lestari, Jayanti. (2016). Pengembangan media pembelajaran ilmu pengetahuan

alam terpadu berbentuk komik pada materi usaha dan energi untuk

siswa kelas VIII disekolah menengah pertama baiturrahim kota jambi.

Skripsi. IAIN sultan thaha saifuddin jambi. “tidak dipublikasikan”

Lestari, Suci, Sukma Putri, dan Yuniarti. 2009. Media grafis. Bandung: UPI

Megawati, Wati. 2010. Dunianya Optik Fisika.

http://intanphysics.blogspot.com/2013/05/cahaya-merambat-lurus.html?

=1 (diakses 4 Februari 2019)

Mulyatiningsih, Endang. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta

Riadi, Muchlisin. 2019. Pengertian, Prinsip dan Langkah Pendekatan Saintifik.

http://www.kajianpustaka.com/2019/05/pengertian-prinsip-dan-langkah

pendekatan-saintifik.html?m=1 (diakses 13 November 2019)

Riduwan. 2014. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

------------. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta

Suherman, Maman. 2013. Scientific approach (pendekatan ilmiah) dalam

pendidikan.https://suhermanmaman.wordpress.com/2013/11/03/scientif

ic-approach-pendekatan-ilmiah-dalam-pendidikan/ (diakses 29 Januari

2019)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Page 101: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

85

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS jambi

------------. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R & D. Bandung:

Alfabeta

------------. 2014. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sulfiah, Umi dan Dwi Sulisworo. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran

Kontekstual Menggunakan Komik Fisika Untuk Peserta Didik Smp/Mts

Kelas VII Pada Pokok Bahasan Kalor. Jurnal. Yogyakarta: Universitas

Ahmad Dahlan Yogyakarta

Suryani, Nining, Achmad Setiawan, dan Aditin Putria. 2018. Media Pembelajaran

Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: Remaja Rosdakarya

Susanto, Agus, Babare Suryo Cahyo, dan Eka Purjianta. 2013. IPA Fisika untuk

SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Sutrisno, Tri. 2018. Pengembangan komik IPA fisika sebagai media pembelajaran

peserta didik pokok bahasan gerak. Skripsi. UIN Raden Intan Lampung

Page 102: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan :SMPN 24 TANJUNG JABUNG TIMUR

Mata Pelajaran :IPA

Kelas/Semester :VIII/ Genap

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Materi Pokok : Cahaya dan Alat Optik

Alokasi Waktu : 15 JP ( 5 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya,

pembentukan bayangan pada bidang

datar dan lengkung, serta

penerapannya untuk menjelaskan

proses penglihatan manusia, mata

serangga, dan prinsip kerja alat optik

3.12.1 Melakukan pengamatan fenomena serta

mendiskusikannya terkait dengan pembiasan

cahaya dalam kehidupan sehari-hari,

misalnya pelangi, jalan aspal nampak berair,

sedotan yang terlihat patah di dalam gelas

berisi air.

3.12.2 Mengamati bayangan pada cermin dan lensa.

3.12.3 Mengamati mata manusia dan mata serangga

serta mengidentifikasi kesamaannya dengan

alat-alat optik seperti lup, kamera, dan

mikroskop.

4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang

pembentukan bayangan pada cermin

dan lensa

4.12.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki

pembentukan bayangan pada cermin dan

lensa serta mengidentifikasi bagian-bagian

mata dan jenis-jenis alat optik

4.12.2 Memaparkan hasil percobaan pembentukan

bayangan pada cermin dan lensa serta

mengidentifikasi bagian-bagian mata dan

jenis-jenis alat optik dalam bentuk laporan

tertulis dan mendiskusikannya dengan

teman.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

Menjelaskan pengertian cahaya

Menjelaskan sifat-sifat cahaya

Page 103: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

2. Pertemuan Kedua

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

Menjelaskan pembentukan cahaya pada cermin

3. Pertemuan Ketiga

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

Menjelaskan pembentukan cahaya pada lensa

4. Pertemuan Keempat

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

Menjelaskan indra penglihatan manusia dan hewan

5. Pertemuan Kelima

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

Menjelaskan alat optik dalam kehidupan sehari-hari

A. Materi Pembelajaran

1. Materi pembelajaran regular

a. Fakta:

Kaca jendela yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari

Lampu kendaraan bermotor saat malam hari merambat lurus.

b. Konsep

Cahaya adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh mata manusia.

Penguraian cahaya (dispersi) yaitu merupakan penguraian cahaya putih menjadi

cahaya yang mempunyai bermacam-macam warna

Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat dari cahaya saat melewati

medium rambatan yang berbeda

c. Prinsip

Cahaya memiliki beberapa sifat cahaya merambat lurus, cahaya dapat menembus

benda bening, cahaya dapat di uraikan, cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat

dibiaskan

cermin dapat dibedakan menjadi 3 macam diantaranya: cermin datar, cembung dan

cekung

d. Prosedur

Cermin cembung biasanya digunakan pada kaca spion kendaraan. Bayangan dari

cermin cembung bersifat maya, tegak, diperkecil dari ukuran benda sesungguhnya

Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil, lampu

senter, dan pada sendok

B. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Learning

2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning

3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

C. Media Pembelajaran

1. Papan tulis

2. Penghapus

3. Spidol

4. Komik

D. Sumber Belajar

Susanto, Agus, Babare Suryo Cahyo, dan Eka Purjiyanta. 2013. IPA Fisika Untuk SMP/MTs

Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Page 104: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu

Pendahuluan

Guru masuk mengucapkan salam

Guru mengintruksikan kepada ketua

kelas untuk memimpin do’a sebelum

belajar

Guru mengabsen kehadiran peserta

didik

Guru menanyakan kabar peserta didk

Guru mengkondisikan kelas sebelum

memulai pelajaran

Guru membuka pelajaran dan

memberikan apersepsi belajar

tentang pengertian cahaya dan sifat-

sifatnya

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran berupa kompetensi

yang akan dicapai pada pembahasan

materi pengertian cahaya dan sifat-

sifatnya

Peserta didik menjawab salam

Peserta didik membaca do’a

sesuai kepercayaan masing-

masing

Peserta didik menjawab dan

mengacungkan tangan bila

namanya dipanggil

Peserta didik menjawab

Peserta didik merapikan tempat

duduk dan bersiap untuk belajar

Peserta didik mendengarkan

Peserta didik menyimak dan

memperhatikan penjelasan guru

15 menit

Kegiatan Inti

Guru membagi peserta didik menjadi

4 kelompok

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk membaca komik IPA fisika

sampai pada materi pengertian cahaya

dan sifat-sifatnya

Guru menjelaskan pengertian cahaya

dan sifat-sifatnya

Guru menanyakan pemahaman

tentang pengertian cahaya dan sifat-

sifatnya

Guru memberi tugas untuk mencari

contoh dari sifat-sifat cahaya

Guru mempersilahkan peserta didik

mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya

Peserta didik duduk perkelompok

Peserta didik membaca komik

IPA fisika

Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru

Peserta didik mengerjakan tugas

secara berkelompok mencari

“contoh sifat-sifat cahaya”

Perwakilan setiap kelompok

mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas dan

kelompok lain dipersilahkan

menanggapinya

95 menit

Penutup

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan materi pada pertemuan

ini

Guru memberikan tugas untuk

pertemuan selanjutnya

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan membaca lafadz hamdalah

Guru meninggalkan kelas dan

mengucapkan salam

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan materi pada

pertemuan ini

Peserta didik membaca lafadz

hamdalah

Peserta didik menjawab salam

10 menit

Page 105: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

Pertemuan Kedua

Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu

Pendahuluan

Guru masuk mengucapkan salam

Guru mengintruksikan kepada ketua

kelas untuk memimpin do’a sebelum

belajar

Guru mengabsen kehadiran peserta

didik

Guru menanyakan kabar peserta didk

Guru mengkondisikan kelas sebelum

memulai pelajaran

Guru membuka pelajaran dan

memberikan apersepsi belajar

tentang pembentukan cahaya pada

cermin

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran berupa kompetensi

yang akan dicapai pada pembahasan

materi pembentukan cahaya pada

cermin

Peserta didik menjawab salam

Peserta didik membaca do’a

sesuai kepercayaan masing-

masing

Peserta didik menjawab dan

mengacungkan tangan bila

namanya dipanggil

Peserta didik menjawab

Peserta didik merapikan tempat

duduk dan bersiap untuk belajar

Peserta didik mendengarkan

Peserta didik menyimak dan

memperhatikan penjelasan guru

15 menit

Kegiatan Inti

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk duduk bersama kelompok yang

sudah dibagi pada pertemuan

sebelumnya

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk membaca komik IPA fisika

sampai pada materi pembentukan

cahaya pada cermin

Guru menjelaskan pembentukan

cahaya pada cermin

Guru menanyakan pemahaman

tentang pembentukan cahaya pada

cermin

Guru memberi tugas untuk

mengerjakan soal latihan

Guru mempersilahkan peserta didik

mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya

Peserta didik duduk perkelompok

Peserta didik membaca komik

IPA fisika

Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru

Peserta didik mengerjakan tugas

secara berkelompok menjawab

soal tentang pembentukan cahaya

pada cermin

Perwakilan setiap kelompok

menuliskan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas dan

kelompok lain dipersilahkan

menanggapinya

95 menit

Penutup

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan materi pada pertemuan

ini

Guru memberikan tugas untuk

pertemuan selanjutnya

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan membaca lafadz hamdalah

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan materi pada

pertemuan ini

Peserta didik membaca lafadz

hamdalah

10 menit

Page 106: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

Guru meninggalkan kelas dan

mengucapkan salam

Peserta didik menjawab salam

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu

Pendahuluan

Guru masuk mengucapkan salam

Guru mengintruksikan kepada ketua

kelas untuk memimpin do’a sebelum

belajar

Guru mengabsen kehadiran peserta

didik

Guru menanyakan kabar peserta didk

Guru mengkondisikan kelas sebelum

memulai pelajaran

Guru membuka pelajaran dan

memberikan apersepsi belajar

tentang pembentukan cahaya pada

lensa

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran berupa kompetensi

yang akan dicapai pada pembahasan

materi pembentukan cahaya pada

lensa

Peserta didik menjawab salam

Peserta didik membaca do’a

sesuai kepercayaan masing-

masing

Peserta didik menjawab dan

mengacungkan tangan bila

namanya dipanggil

Peserta didik menjawab

Peserta didik merapikan tempat

duduk dan bersiap untuk belajar

Peserta didik mendengarkan

Peserta didik menyimak dan

memperhatikan penjelasan guru

15 menit

Kegiatan Inti

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk duduk bersama kelompok yang

sudah dibagi pada pertemuan

sebelumnya

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk membaca komik IPA fisika

sampai pada materi pembentukan

cahaya pada lensa

Guru menjelaskan pembentukan

cahaya pada lensa

Guru menanyakan pemahaman

tentang pembentukan cahaya pada

lensa

Guru memberi tugas untuk

mengerjakan soal latihan

Guru mempersilahkan peserta didik

mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya

Peserta didik duduk perkelompok

Peserta didik membaca komik

IPA fisika

Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru

Peserta didik mengerjakan tugas

secara berkelompok menjawab

soal tentang pembentukan cahaya

pada lensa

Perwakilan setiap kelompok

menuliskan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas dan

kelompok lain dipersilahkan

menanggapinya

95 menit

Penutup

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan materi pada pertemuan

ini

Guru memberikan tugas untuk

pertemuan selanjutnya

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan materi pada

pertemuan ini

Peserta didik membaca lafadz

hamdalah

10 menit

Page 107: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan membaca lafadz hamdalah

Guru meninggalkan kelas dan

mengucapkan salam

Peserta didik menjawab salam

Pertemuan Keempat

Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu

Pendahuluan

Guru masuk mengucapkan salam

Guru mengintruksikan kepada ketua

kelas untuk memimpin do’a sebelum

belajar

Guru mengabsen kehadiran peserta

didik

Guru menanyakan kabar peserta didk

Guru mengkondisikan kelas sebelum

memulai pelajaran

Guru membuka pelajaran dan

memberikan apersepsi belajar

tentang indra penglihatan manusia

dan hewan

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran berupa kompetensi

yang akan dicapai pada pembahasan

materi indra penglihatan manusia

dan hewan

Peserta didik menjawab salam

Peserta didik membaca do’a

sesuai kepercayaan masing-

masing

Peserta didik menjawab dan

mengacungkan tangan bila

namanya dipanggil

Peserta didik menjawab

Peserta didik merapikan tempat

duduk dan bersiap untuk belajar

Peserta didik mendengarkan

Peserta didik menyimak dan

memperhatikan penjelasan guru

15 menit

Kegiatan Inti

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk duduk bersama kelompok yang

sudah dibagi pada pertemuan

sebelumnya

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk membaca komik IPA fisika

sampai pada indra penglihatan

manusia dan hewan

Guru menjelaskan indra penglihatan

manusia dan hewan

Guru menanyakan pemahaman

tentang indra penglihatan manusia dan

hewan

Guru memberi tugas untuk

mengerjakan soal latihan

Guru mempersilahkan peserta didik

mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya

Peserta didik duduk perkelompok

Peserta didik membaca komik

IPA fisika

Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru

Peserta didik mengerjakan tugas

secara berkelompok menjawab

soal tentang rabun jauh dan rabun

dekat

Perwakilan setiap kelompok

menuliskan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas dan

kelompok lain dipersilahkan

menanggapinya

95 menit

Penutup

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan materi pada pertemuan

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan materi pada

10 menit

Page 108: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

ini

Guru memberikan tugas untuk

pertemuan selanjutnya

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan membaca lafadz hamdalah

Guru meninggalkan kelas dan

mengucapkan salam

pertemuan ini

Peserta didik membaca lafadz

hamdalah

Peserta didik menjawab salam

Pertemuan Kelima

Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik Waktu

Pendahuluan

Guru masuk mengucapkan salam

Guru mengintruksikan kepada ketua

kelas untuk memimpin do’a sebelum

belajar

Guru mengabsen kehadiran peserta

didik

Guru menanyakan kabar peserta didk

Guru mengkondisikan kelas sebelum

memulai pelajaran

Guru membuka pelajaran dan

memberikan apersepsi belajar

tentang alat optik dalam kehidupan

sehari-hari

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran berupa kompetensi

yang akan dicapai pada pembahasan

materi alat optik dalam kehidupan

sehari-hari

Peserta didik menjawab salam

Peserta didik membaca do’a

sesuai kepercayaan masing-

masing

Peserta didik menjawab dan

mengacungkan tangan bila

namanya dipanggil

Peserta didik menjawab

Peserta didik merapikan tempat

duduk dan bersiap untuk belajar

Peserta didik mendengarkan

Peserta didik menyimak dan

memperhatikan penjelasan guru

15 menit

Kegiatan Inti

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk duduk bersama kelompok yang

sudah dibagi pada pertemuan

sebelumnya

Guru mempersilahkan peserta didik

untuk membaca komik IPA fisika

sampai pada alat optik dalam

kehidupan sehari-hari

Guru menjelaskan alat optik dalam

kehidupan sehari-hari

Guru menanyakan pemahaman

tentang alat optik dalam kehidupan

sehari-hari

Guru memberi tugas untuk

mengerjakan soal latihan

Guru mempersilahkan peserta didik

mempersentasikan hasil diskusi

kelompoknya

Peserta didik duduk perkelompok

Peserta didik membaca komik

IPA fisika

Peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru

Peserta didik mengerjakan tugas

secara berkelompok menjawab

soal tentang alat optik dalam

kehidupan sehari-hari

Perwakilan setiap kelompok

menuliskan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas dan

kelompok lain dipersilahkan

menanggapinya

95 menit

Page 109: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

Penutup

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan materi pada pertemuan

ini

Guru memberikan tugas untuk

pertemuan selanjutnya

Guru mengakhiri pembelajaran

dengan membaca lafadz hamdalah

Guru meninggalkan kelas dan

mengucapkan salam

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan materi pada

pertemuan ini

Peserta didik membaca lafadz

hamdalah

Peserta didik menjawab salam

10 menit

F. Penilaian Hasil Pembelajaran a. Penilaian

1. Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

c. Kisi-kisi :

No Sikap Instrumen

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Terlampir

2 Memeberi salam pada saat awal dan akhir Terlampir

3 Mengucapkan syukur ketika berhasil Terlampir

2. Sikap Sosial

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

c. Kisi-kisi :

No Sikap Instrumen

1 Tidak menyontek Terlampir

2 Datang tepat waktu Terlampir

3 Melaksanakan tugas individu dengan baik Terlampir

4 Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat Terlampir

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen : Soal

1. Pembelokan berkas cahaya yang merambat dari satu medium ke

medium lainnya yang berbeda kerapatan optiknya disebut….

a. Pemantulan teratur

b. Pemantulan baur

c. pembiasan

d. bayangan

2. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung. Jika jarak focus

cermin tersebut 6 cm. tentukan jarak bayangan yang dibentuk, dan

nyatakan sifat-sifatnya!

Page 110: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 111: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 112: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 113: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 114: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

AKHIR PELAJARAN, PAK

GURU MEMBERIKAN TUGAS. KERJAKAN

TUGASNYA

DIRUMAH!!

BANYAK

SEKALI

TUGASNYA

DALAM KOMIK INI MENCERITAKAN ALICE YANG PADA

AWALNYA TIDAK SUKA MENJADI SUKA DENGAN PELAJARAN

IPA FISIKA. AYO IKUTIN JEJAK ALICE, BAGAIMANA

CERITANYA . . . .

HARI INI DI SEKOLAH, KELAS ALICE MEMILIKI JADWAL PELAJARAN IPA

FISIKA. SAMA SEPERTI BIASANYA ALICE MENGELUH KETIKA MENGIKUTI

MATA PELAJARAN IPA FISIKA KARENA ALICE TIDAK MENYUKAINYA.

Page 115: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SAAT PULANG

SEKOLAH, ALICE

TIDAK INGAT BESOK

ADA JADWAL

PELAJARAN IPA

FISIKA. BERUNTUNG

ADA LALA YANG

MENGINGATKAN

ALICE.

ALICE, KITA ADA TUGAS

IPA FISIKA. BESOK ADA

JADWAL IPA FISIKA. KAMU

SUDAH NGERJAKAN?

OH IYA LALA, BESOK

ADA PELAJARAN IPA

FISIKA DAN BELUM

AKU KERJAKAN.

SESAMPAINYA

DI RUMAH,

ALICE

LANGSUNG

MENGERJAKAN

TUGASNYA.

BEBERAPA JAM

KEMUDIAN…

ADUH, AKU TIDAK

MENGERTI.

BAGAIMANA INI…

Page 116: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SAAT ALICE KELUAR RUMAH, ALICE TIDAK SENGAJA BERTEMU

DENGAN BEN DAN SAMMY. KEMUDIAN SAMMY MENANYAKAN TUGAS

IPA FISIKA, ALICE PUN BERBOHONG KEPADA SAMMY DAN BEN.

ALICE, KAMU

SUDAH TUGAS

IPA FISIKA?

EHMMM,

SUDAH SAMMY

KEESOKAN HARINYA, DI SEKOLAH..

ALICE !!!!!!!!!

KAMU TIDAK

MENGERJAKAN

TUGAS YA?

III…IYA PAK.

MAAF.

SINGKAT

CERITA, ALICE

DIHUKUM OLEH

PAK GURU

KARENA TIDAK

MENGERJAKAN

TUGAS.

Page 117: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

ALICE MENEMUI BEN UNTUK MEMINTA BANTUAN

MENGAJARINYA IPA FISIKA.

BEN, BANTU AKU

MEGERJAKAN IPA

FISIKA TENTANG

CAHAYA DAN ALAT

OPTIK KEMARIN.

GIMANA KALAU KITA BELAJAR

KELOMPOK SAJA. NANTI AKU

AJARI TENTANG CAHAYA DAN

ALAT OPTIK BESOK JAM 9 YA.

MINGGU INI ALICE AKAN BELAJAR DENGAN BEN,

TANPA SEPENGETAHUANNYA TERNYATA SAMMY

DAN YANG LAINNYA JUGA IKUT.

HUFFF, TERNYATA

MEREKA IKUT JUGA.

Page 118: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SEKARANG KITA

MULAI YA

BELAJARNYA…

AYO KITA

MULAI SAJA…

BAIKLAH

BEN…

HARI INI KITA BELAJAR TENTANG CAHAYA

Page 119: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SEBELUM BEN MEMULAI MENJELASKAN, TERNYATA CAHAYA

YANG MASUK DARI JENDELA MENGENAI ALICE.

SILAU…

TAHUKAH KAMU ALICE?

KEJADIAN INI ADA SANGKUT PAUTNYA

DENGAN MATERI KITA.

CAHAYA YANG MASUK MELALUI JENDELA

ITU TERMASUK BUKTI DARI SALAH SATU

SIFAT-SIFAT CAHAYA YAITU CAHAYA

MERAMBAT LURUS.

Page 120: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

CAHAYA MERAMBAT

LURUS ITU

BAGAIMANA SIH

BEN??

NAH, MENGENAI CAHAYA

MERAMBAT LURUS NANTI

AKAN AKU JELASKAN.

SEKARANG KITA MASUK KE

PENGERTIAN CAHAYA TERLEBIH

DAHULU.

Page 121: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

APAKAH KALIAN

MENGETAHUI

PENGERTIAN

CAHAYA?

BISAKAH KAMU

MENJELASKANN

YA BEN?

HEMMM

AKU TIDAK

TAHU BEN.

DEFINISI CAHAYA YAITU MERUPAKAN RADIASI

ELEKTROMAGNETIK, BAIK ITU DENGAN PANJANG

GELOMBANG KASAT MATA MAUPUN YANG

TIDAK.

Page 122: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

COBA SEBUTKAN

SIFAT-SIFAT

CAHAYA?

CAHAYA

MERAMBAT

LURUS

CAHAYA DAPAT

DIPANTULKAN

CAHAYA DAPAT

DIBIASKAN

Page 123: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

A

CAHAYA MERUPAKAN

GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK

1. CAHAYA AKAN MERAMBAT LURUS JIKA

MELEWATI SATU MEDIUM PERANTARA.

PERISTIWA INI DAPAT DIBUKTIKAN DENGAN

NYALA LAMPU SENTER YANG MERAMBAT

LURUS.

KEGIATAN CAHAYA YANG

MASUK MELALUI LUBANG

HINGGA SAMPAI KE TITIK A INI

MEMBUKTIKAN BAHWA CAHAYA

MERAMBAT LURUS ADALAH

DENGAN MENGGUNAKAN

KARTON YANG DIBERI LUBANG.

KETIKA LUBANG KARTON

DISUSUN LURUS KITA DAPAT

MELIHAT CAHAYA LILIN,

NAMUN KETIKA SALAH SATU

LUBANG DIGESER KITA TIDAK

BISA MELIHAT CAHAYA

TERSEBUT.

Page 124: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

2. CAHAYA MEMILIKI SIFAT DAPAT

DIPANTULKAN JIKA MENUMBUK SUATU

PERMUKAAN BIDANG. PEMANTULAN YANG

TERJADI DAPAT BERUPA PEMANTULAN BAUR

DAN PEMANTULAN TERATUR.

PEMANTULAN BAUR

TERJADI JIKA CAHAYA

DIPANTULKAN OLEH

BIDANG YANG TIDAK

RATA, SEPERTI ASPAL,

TEMBOK, DAN BATANG

KAYU.

PEMANTULAN

TERATUR TERJADI

JIKA CAHAYA

DIPANTULKAN OLEH

BIDANG YANG RATA

SEPERTI CERMIN

DATAR.

3. CAHAYA AKAN DIBIASKAN KETIKA MELALUI

DUA MEDIUM YANG MEMILIKI KERAPATAN

OPTIK YANG BERBEDA. KECEPATAN CAHAYA

AKAN MENURUN SAAT DARI UDARA

MEMASUKI AIR ATAU MEDIUM YANG LEBIH

RAPAT.

Page 125: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

KEGIATAN DISAMPING,

TERLIHAT PATAHNYA SENDOK

DALAM GELAS BERISI AIR.

CAHAYA MELEWATI

MEDIUMUDARA DAN AIR.

POSISI SENDOK SEBAGIAN

BERADA DALAM AIR DAN

SEBAGIAN LAGI DI RUANG

UDARA. AIR ADALAH MEDIUM

DENGAN KERPATAN OPTIK

LEBIH BESAR DARI UDARA.

SESUAI TEORI PEMBIASAN,

CAHAYA YANG BERASAL DARI

MEDIUM YANG LEBIH

RENGGANG KE MEDIUM LEBIH

RAPAT AKAN DIBIASKAN

MENDEKATI GARIS NORMAL.

4. CAHAYA MERUPAKAN GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK. GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK ADALAH GELOMBANG YANG

TIDAK MEMERLUKAN MEDIUM UNTUK MERAMBAT.

SEHINGGA CAHAYA DAPAT MERAMBAT TANPA

MEMERLUKAN MEDIUM. OLEH KARENA ITU, CAHAYA

MATAHARI DAPAT SAMPAI KE BUMI DAN MEMBERI

KEHIDUPAN DIDALAMNYA.

APAKAH LAMPU

PADA KENDARAAN

BERMOTOR JUGA

DAPAT

DIKATAKAN

DENGAN CAHAYA

MERAMBAT LURUS

BEN?

IYA DAPAT,

KARENA CAHAYA

LAMPU PADA

KENDARAAN

BERMOTOR

MENEMBUS

GELAPNYA

MALAM HARI.

Page 126: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

IYA SEKARANG

LANJUTKAN

LAGI BEN.

YA KITA LANJUTKAN

TENTANG PEMBENTUKAN

BAYANGAN PADA CERMIN.

SEBUTKAN PEMBENTUKAN

BAYANGAN PADA CERMIN?

PEMBENTUKAN

BAYANGAN PADA

CERMIN DATAR

PEMBENTUKAN

BAYANGAN PADA

CERMIN CEKUNG

Page 127: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

PEMBENTUKAN

BAYANGAN PADA

CERMIN CEMBUNG

1. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DATAR

PADA SAAT MENENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN

DATAR MELALUI DIAGRAM SINAR, TITIK BAYANGAN

ADALAH TITIK POTONG BERKAS SINAR-SINAR PANTUL.

BAYANGAN BERSIFAT NYATA APABILA TITIK

POTONGNYA DIPEROLEH DARI PERPOTONGAN SINAR-

SINAR PANTUL YANG KONVERGEN (MENGUMPUL).

SEBALIKNYA, BAYANGAN BERSIFAT MAYA APABILA

TITIK POTONGNYA MERUPAKAN HASIL PERPANJANGAN

SINAR-SINAR PANTUL YANG DIVERGEN (MENYEBAR).

DENGAN:

s = JARAK BENDA TERHADAP CERMIN

s’ = JARAK BAYANGAN TERHADAP CERMIN

BAYANGAN PADA CERMIN

DATAR BERSIFAT MAYA.

TITIK BAYANGAN

DIHASILKAN DARI

PERPOTONGAN SINAR-

SINAR PANTUL YANG

DIGAMBARKAN OLEH GARIS

PUTUS-PUTUS.

Page 128: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

2. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG

CERMIN CEKUNG ADALAH CERMIN YANG

PERMUKAANNYA MELENGKUNG.

CERMIN CEKUNG DAN CEMBUNG IRISAN

PERMUKAANNYA BERBENTUK BOLA. CERMIN YANG

IRISAN PERMUKAAN BOLA BAGIAN MENGILAPNYA

TERDAPAT DI DALAM DISEBUT CERMIN CEKUNG,

SEDANGKAN CERMIN YANG IRISAN PERMUKAAN BOLA

BAGIAN MENGKILAPNYA TERDAPAT DI LUAR DISEBUT

CEMBUNG.

BAGIAN M ADALAH TITIK PUSAT

KELENGKUNGAN CERMIN, YAITU TITIK PUSAT

BOLA. TITIK TENGAH CERMIN ADALAH O.

SUMBU UTAMA YAITU OM, GARIS YANG

MENGHUBUNGKAN TITIK M DAN O. SUDUT

POM ADALAH SUDUT BUKA CERMIN JIKA

TITIK P DAN MADALAH UJUNG-UJUNG

CERMIN

BEN TOLONG JELASKAN

SIMBOL-SIMBOL DARI

GAMBAR PENAMPANG

MELINTANG CERMIN

CEKUNG

Page 129: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

NAH PENJELASAN SIMBOL PADA GAMBAR

PENAMPANG MELINTANG CERMIN LENGKUNG ITU

SEBAGAI BERIKUT.

A) PUSAT KELENGKUNGAN CERMIN (M)

MERUPAKAN TITIK DI PUSAT BOLA YANG DIIRIS

MENJADI CERMIN.

B) VERTEX (O)

MERUPAKAN TITIK DI PERMUKAAN CERMIN

DIMANA SUMBU UTAMA BERTEMU DENGAN

CERMIN.

C) TITIK FOKUS (F)

ADALAH TITIK BERTEMUNYA SINAR-SINAR

PANTUL YANG DATANGNYA SEJAJAR DENGAN

SUMBU UTAMA (TERLETAK ANTARA VERTEX

DAN PUSAT)

D) JARI-JARI KELENGKUNGAN CERMIN ( R )

ADALAH JARAK DARI VERTEX (O) KE PUSAT

KELENGKUNGAN CERMIN (M).

E) JARAK FOKUS (f)

ADALAH JARAK DARI VERTEX KE TITIK FOKUS.

LALU BAGAIMANA

DENGAN SINAR-SINAR

ISTIMEWA PADA

CERMIN CEKUNG BEN?

NAH, AGAR KITA DAPAT

MENGETAHUI PEMBENTUKAN

BAYANGAN PADA CERMIN

CEKUNG, KITA DAPAAT

MENGGUNAKAN DIAGRAM SINAR

DNA TIGA SINAR ISTIMEWA.

Page 130: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SINAR DATANG SEJAJAR

SUMBU UTAMA AKAN

DIPANTULKAN MELALUI

TITIK FOKUS.

SINAR DATANG MELALUI

TITIK FOKUS AKAN

DIPANTULKAN SEJAJAR

SUMBU UTAMA.

SINAR DATANG MELALUI

TITIK PUSAT

KELENGKUNGAN CERMIN

AKAN DIPANTULKAN

MELALUI TITIK PUSAT

KELENGKUNGAN CERMIN

PULA.

LALU BAGAIMANA SIFAT-SIFAT

BAYANGAN YANG TERBENTUK BEN?

Page 131: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

BAYANGAN YANG TERBENTUK

BERSIFAT MAYA, TEGAK, DAN

DIPERBESAR. SELAIN

PENGGUNAAN DIAGRAM

SINAR DAN TIGA SINAR

ISTIMEWA, AGAR LEBIH

MEMAHAMI LETAK BENDA

DAN LETAK BAYANGAN, KITA

DAPAT MEMAHAMI

PEMBAGIAN NOMOR RUANG

PADA CERMIN CEKUNG

(DALIL ESBACH).

MISALNYA BENDA DILETAKKAN PADA JARAK

LEBIH DARI M (RUANG III), BAYANGAN YANG

TERBENTUK AKAN BERADA PADA JARAK ANTARA

F DAN M (RUANG II). HAL INI DISEBABKAN

MENURUT DALIL ESBACH JUMLAH RUANG BENDA

DENGAN RUANG BAYANGAN ADALAH SAMA

DENGAN 5 (RBENDA + RBAYANGAN= 5).

APAKAH CERMIN

CEKUNG INI

MEMPUNYAI

PERSAMAAN?

Page 132: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

YA ADA, PERSAMAAN CERMIN

CEKUNG MENYATAKAN

HUBUNGAN KUANTITATIF

ANTARA JARAK BENDA KE

CERMIN (s), JARAK

BAYANGAN (s‘), DAN

PANJANG FOKUS (f).

𝟏

𝒇=

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′

DENGAN:

𝒇= JARAK FOKUS (cm)

𝒔 = JARAK BENDA KE CERMIN (cm)

𝒔′ = JARAK BAYANGAN (LAYAR) KE

CERMIN (cm)

SELAIN PERSAMAAN

CERMINCEKUNG, KITA JUGA

HARUS MENGETAHUI

PERBESARAN BAYANGAN YANG

DIHASILKAN OLEH CERMIN

CEKUNG.

𝑴 =𝒉′

𝒉=

𝒔′

𝒔

DENGAN:

𝑴 = PERBESARAN

𝒔 =JARAK BENDA KE CERMIN

𝒉 =TINGGI BENDA

𝒔′ =JARAK BAYANGAN (LAYAR) KE CERMIN

𝒉′ = TINGGI BAYANGAN

CATATAN:

𝒉′ POSITIF (+) MENYATAKAN BAYANGAN ADALAH TEGAK (DAN MAYA)

𝒉′

Page 133: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

3. PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA

CERMIN CEMBUNG.

PADA CERMIN CEMBUNG JUGA

BERLAKU HUKUM-HUKUM

PEMANTULAN, YAITU BESARNYA

SUDUT DATANG SAMA DENGAN

BESARNYA SUDUT PANTUL.

BEN, APAKAH CERMIN

CEMBUNG INI ADA SINAR-

SINAR ISTIMEWANYA

JUGA?

IYA ACE, ADA 3 SINAR-

SINAR ISTIMEWA PADA

CERMIN CEMBUNG.

Page 134: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SINAR YANG DATANG

SEJAJAR SUMBU UTAMA

DIPANTULKAN SEOLAH-

OLAH DARI TITK FOKUS (F).

SINAR YANG

DATANG MENUJU

TITIK FOKUS (F)

DIPANTULKAN

SEJAJAR SUMBU

UTAMA.

SINAR YANG DATANG

MENUJU TITIK PUSAT

KELENGKUNGAN CERMIN

SEOLAH-OLAH

DIPANTULKAN BERASAL

DARI TITIK PUSAT

KELENGKUNGAN

TERSEBUT.

BEN, APA PERSAMAAN

PADA CERMIN CEMBUNG

INI SAMA DENGAN

PERSAMAAN CERMIN

CEKUNG?

Page 135: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

HAHAHA

KAMU SOK TAHU

ALICE, BEN SAJA

BELUM MENJELASKAN.

SUDAH ACE, JANGAN MENERTAWAKAN ALICE.

PERTANYAAN ALICE ITU BAGUS.

BEGINI ALICE, PERSAMAAN YANG BERLAKU UNTUK

CERMIN CEKUNG JUGA BERLAKU UNTUK CERMIN

CEMBUNG. NAMUN, ADA HAL YANG PERLU

DIPERHATIKAN YAITU TITIK FOKUS F DAN TITIK

PUSAT KELENGKUNGAN CERMIN M UNTUK CERMIN

CEMBUNG TERLETAK DI BELAKANG CERMIN.

MAKSUDNYA

BAGAIMANA BEN?

Page 136: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

BEGINI SALLY, DALAM

MENGGUNAKAN PERSAMAAN

CERMIN CEMBUNG JARAK FOKUS

(f) DAN JARI-JARI CERMIN (R)

SELALU DIMASUKKAN BERTANDA

NEGATIF. DENGAN CATATAN

BAHWA DALAM CERMIN

CEMBUNG HARGA f DAN R

BERNILAI NEGATIF (-).

YAA SEKARANG

AKU MENGERTI …

TERNYATA

FISIKA ITU

MUDAH YA …

BAGAIMANAN KALAU AKU BERIKAN CONTOH

SOAL, BIAR KALIAN LEBIH PAHAM.

BAIKLAH

BEN.

Page 137: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

COCONTOH SOAL

CONTOH SOAL

1. SEBUAH BENDA DILETAKKAN 10 cm DI EPAN CERMIN CEKUNG.

JIKA JARAK FOKUS CERMIN TERSEBUT 6 cm. TENTUKAN

JARAK BAYANGAN YANG DIBENTUK,DAN NYATAKAN SIFAT-

SIFATNYA!

2. SEBUAH CERMIN CEMBUNG MEMILIKI JARI-JARI

KELENGKUNGAN 30 cm. JIKA BENDA DILETAKKAN PADA

JARAK 10 cm DIDEPAN CERMIN CEMBUNG, TENTUKAN JARAK

BAYANGAN YANG DIBENTUKNYA,DAN NYATAKAN SIFAT-

SIFATNYA!

DIKETAHUI:

JARAK BENDA (s) = 10 cm (DI RUANG II)

JARAK FOKUS CERMIN = 6 cm

DITANYA: JARAK BAYANGAN DAN SIFAT BAYANGAN

JAWAB:

JARAK BAYANGAN PERBESARAN BAYANGAN

𝟏

𝒇=

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′ 𝑴 =

𝒔′

𝒔 =

𝟏𝟓

𝟏𝟎 = 𝟏,𝟓

𝟏

𝟔=

𝟏

𝟏𝟎+

𝟏

𝒔′

𝟏

𝟔−

𝟏

𝟏𝟎=

𝟏

𝒔′

𝟓−𝟑

𝟑𝟎=

𝟏

𝒔′

𝒔′ =𝟑𝟎

𝟐= 𝟏𝟓 𝒄𝒎

JADI, JARAK

BAYANGANNYA

ADALAH 15 cm. DAN

SIFAT BAYANGANNYA

NYATA, TERBALIK,

DAN DIPERBESAR.

Page 138: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

AYO SIAPA YANG MAU

MENJAWAB NO 2?

ALICE DAN SALLY BEREBUT UNTUK

MENJAWAB SOAL YANG TELAH

DIBERIKAN OLEH BEN ..

AKU AKAN

MENJAWAB

SOALNYA..

TIDAK..!!

SEKARANG AKU

SUDAH MENGERTI

BIAR AKU SAJA YANG

MENJAWABNYA.

Page 139: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

DIKETAHUI:

JARAK BENDA (s) = 10 cm (DI RUANG I)

JARAK FOKUS CERMIN (f) = 𝟏

𝟐 JARI-JARI

KELENGKUNGAN = 𝟏

𝟐𝑿 𝟑𝟎 𝒄𝒎= 15 cm

DITANYA: JARAK BAYANGAN DAN SIFAT BAYANGAN.

JAWAB:

JARAK BAYANGAN PERBESARAN BAYANGAN

𝟏

𝒇=

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′ 𝑴 =

𝒔′

𝒔 =

−𝟔

𝟏𝟎 = 𝟎,𝟔

𝟏

−𝟏𝟓=

𝟏

𝟏𝟎+

𝟏

𝒔′

𝟏

−𝟏𝟓−

𝟏

𝟏𝟎=

𝟏

𝒔′

−𝟐−𝟑

𝟑𝟎=

𝟏

𝒔′

𝒔′ =𝟑𝟎

−𝟓= −𝟔 𝒄𝒎

JADI, JARAK BAYANGANNYA ADALAH -6 cm. DAN SIFAT

BAYANGANNYA MAYA, TEGAK, DAN DIPERKECIL.

IYA ALICE, KAMU HARUS

BANYAK BELAJAR SUPAYA

KAMU BISA MENJADI

PINTAR HEHE..

SEKARANG AKU

SUDAH BISA

LEBIH MENGERTI

BEN..

Page 140: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LIHAT JAM

BEN, SUDAH

SORE NIH…

HEHEHE..

BAIKLAH TEMAN-TEMAAN

KARENA SUDAH SORE BELAJAR

HARI INI CUKUP SAMPAI DISINI.

YA. BESOK PULANG SEKOLAH

KITA AKAN BELAJAR LAGI.

BAIKLAH

BEN.

LALA DAN YANG LAINNYA

PUN MELANGKAH PULANG

KERUMAHNYA..

SAMPAI

JUMPA

DISEKOLAH

AYO KITA

PULANG…!!

!

Page 141: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

PAGI DI SEKOLAH,

ALICE SIAP

MENGUMPULKAN

TUGASNYA, DAN DIA

TIDAK SABAR

MENERIMA

PELAJARAN

SELANJUTNYA.

KAMU TELAH

MENGERJAKAN

TUGASMU

DENGAN BAIK

IYA PAK,

SEKARANG SAYA

SUDAH MENGERTI

PELAARAN

KEMARIN

DISAAT ISTIRAHAT.. BEN NANTI

KITA BELAJAR

LAGI YA..

IYA, NANTI

KERUMAH

AKU YA..

Page 142: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

BEBERAPA JAM KEMUDIAN, ALICE TELAH

SAMPAI DI RUMAH ALICE. LALA DAN YANG

LAINNYA JUGA TELAH MENUNGGU.

HARI INI KITA

AKAN BELAJAR

TENTANG LENSA

DAN ALAT OPTIK.

ASYIK, BELAJAR

TERUS BIAR

NILAI KITA

BAGUS..

Page 143: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LENSA ADALAH BENDA BENING YANG MEMILIKI

PERMUKAAN BERBENTUK CEKUNG ATAU CEMBUNG DAN

BERFUNGSI UNTUK MEMBIASKAN CAHAYA.

LENSA SECARA UMUM ADA YANG BERBENTUK CEMBUNG

DAN CEKUNG. JIKA DIPEGANG, LENSA CEMBUNG BAGIAN

TENGAHNYA LEBIH TEBAL DARI BAGIAN PINGGIR. LENSA

CEKUNG BAGIAN TENGAHNYA LEBIH TIPIS DARI BAGIAN

PINGGIRNYA.

LENSA CEMBUNG

LENSA CEKUNG

Page 144: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

UNTUK LENSA INI

APAKAH ADA SINAR-

SINAR ISTIMEWANYA

JUGA BEN?

IYA ADA ALICE, LENSA

CEMBUNG DAN JUGA

CEKUNG INI

MEMPUNYAI SINAR-

SINAR ISTIMEWA.

SUATU SINAR DATANG

SEJAJAR SUMBU UTAMA

LENSA AKAN DIBIASKAN

MENUJU TITIK FOKUS AKTIF

(F1) DI BELAKANG LENSA.

SUATU SINAR DATANG MELALUI

TITIK FOKUS PASIF (F2) DI

DEPAN LENSA AKAN DIBIASKAN

SEJAJAR SUMBU UTAMA.

Page 145: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SUATU SINAR DATANG

MELALUI PUSAT OPTIK

LENSA (O) AKAN

DITERUSKAN TANPA

DIBIASKAN.

INGATLAH TENTANG PERISTIWA PEMBIASAN!

SAAT MELALUI 2 MEDIUM YANG BERBEDA,BESAR

KECEPATAN CAHAYA AKAN BERUBAH, SEHINGGA

CAHAYA AKAN TAMPAK DIBELOKKAN, SEPERTI

PADA SENDOK YANG TAMPAK BENGKOK BILA

DILETAKKAN DI DALAM GELAS BERISI AIR.

SINAR DATANG SEJAJAR

SUMBU UTAMA LENSA

SEOLAH-OLAH DIBIASKAN

BERASAL DARI TITIK FOKUS

AKTIF (F) DI DEPAN LENSA.

Page 146: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SINAR DATANG SEOLAH-OLAH

MENUJU TITIK FOKUS PASIF

(F) DI DEPAN LENSA AKAN

DIBIASKAN SEJAJAR SUMBU

UTAMA.

SINAR DATANG MELALUI PUSAT

OPTIK LENSA (O) AKAN

DITERUSKAN TANPA

DIBIASKAN.

BEN, APAKAH PERSAMAAN

LENSA INI SAMA DENGAN

PERSAMAAN

PEMBENTUKAN

BAYANGAN?

Page 147: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

IYA SAMMY, UNTUK PERSAMAAN

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN

ITU SAMA DENGAN LENSA. HANYA SAJA

PADA LENSA CEMBUNG, TITIK FOKUS

BERNILAI POSITIF (SAMA SEPERTI PADA

CERMIN CEKUNG). SEDANGKAN PADA

LENSA CEKUNG, TITIK FOKUS BERNILAI

NEGATIF (SAMA SEPERTI PADA CERMIN

CEMBUNG).

𝑫 =𝟏

𝒇

SETIAP LENSA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YANG

BERBEDA-BEDA DALAM MENGUMPULKAN ATAU

MENYEBARKAN SINAR. KEMAMPUAN LENSA

DALAM MENGUMPULKAN ATAU MENYEBARKAN

SINAR DISEBUT KUAT LENSA (D)DAN MEMILIKI

SATUAN DIOPTRI. KUAT LENSA MERUPAKAN

KEBALIKAN PANJANG FOKUS. SECARA

MATEMATIS DAPAT DIRUMUSKAN:

BERIKAN

CONTOHNYA

BEN

YA AKU AKAN

MEMBERIKAN

CONTOHNYA

Page 148: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

CONTOH SOAL

1. SEBUAH LENSA CEMBUNG MEMILIKI TITIK FOKUS 10 cm.

JIKA BENDA DILETAKKAN PADA JARAK 20 cm,

DIMANAKAH LETAK BAYANGAN BENDA DAN BERAPAKAH

PERBESARANNNYA? SEBUTKAN PULA SIFAT BAYANGAN

YANG TERBENTUK!

2. SEBUAH LENSA CEKUNG MEMILIKI TITIK FOKUS 10 cm.

JIKA BENDA DILETAKKAN PADA JARAK 30 cm,

DIMANAKAH LETAK BAYANGAN BENDA DAN BERAPAKAH

PERBESARANNYA? SEBUTKAN PULA SIFAT BAYANGAN

YANG TERBENTUK!

BIARKAN AKU YANG

MENJAWAB NO 1

BEN

BAIKLAH

ALICE

DIKETAHUI: SEBUAH LENSA CEMBUNG

TITIK FOKUS, f= 10 cm

JARAK BENDA, s = 20 cm

DITANYA: LETAK BAYANGAN, PERBESARAN

BAYANGAN, DAN SIFAT BAYANGAN

JAWAB:

LETAK BAYANGAN PERBESARAN BAYANGAN 𝟏

𝒇=

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′ 𝑴 =

𝒔′

𝒔=

𝟐𝟎

𝟐𝟎= 𝟏

𝟏

𝟏𝟎=

𝟏

𝟐𝟎+

𝟏

𝑺′

𝟏

𝒔′=

𝟏

𝟏𝟎−

𝟏

𝟐𝟎

𝟏

𝒔′=

𝟐

𝟐𝟎−

𝟏

𝟐𝟎

𝟏

𝒔′=

𝟏

𝟐𝟎

𝒔′ = 𝟐𝟎 𝒄𝒎 JADI, LETAK BAYANGANNYA ADALAH 20 cm DAN

PERBESARAN BAYANGANNYA ADALAH 1X. SIFAT

BAYANGAN NYATA, TERBALIK, DAN SAMA BESAR.

Page 149: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

YA BAGUS ALICE, KAMU

SUDAH DISA

MEMAHAMINYA. NAH,

SEKARANG BIAR AKU

YANG MENJAWAB NO 2.

DIKETAHUI: SEBUAH LENSA CEKUNG

TITIK FOKU, f = -10 cm

JARAK BENDA, s= 30 cm

DITANYA: LETAK BAYANGAN, PERBESARAN BAYANGAN,

DAN SIFAT BAYANGAN

JAWAB:

LETAK BAYANGAN PERBESARAN BAYANGAN

𝒔′ =𝒔.𝒇

𝒔−𝒇 𝑴 =

𝒔′

𝒔=

−𝟕,𝟓

𝟑𝟎= −𝟎,𝟐𝟓

𝒔′ =𝟑𝟎.−𝟏𝟎

𝟑𝟎−(−𝟏𝟎)

𝒔′ =−𝟑𝟎𝟎

𝟒𝟎= −𝟕,𝟓 𝒄𝒎

DENGAN MELIHAT M= -0,25X, TANDA NEGATIF BERARTI

BAYANGAN MAYA TEGAK. ANGKA 0,25 KARENA <1 MAKA

BAYANGAN DIPERKECIL. JADI, BAYANGAN MAYA TEGAK

DIPERKECIL.

BEN, KENAPA

TITIK FOKUSNYA

MENJADI NEGATIF

10?

Page 150: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

BEGINI YA LALA, KENAPA TITIK FOKUSNYA

NEGATIF 10. KARENA PADA LENSA CEKUNG

TITIK FOKUSNYA BERNILAI NEGATIF(SAMA

SEPERTI PADA CERMIN CEMBUNG) DAN JIKA

PADA LENSA CEMBUNG TITK FOKUS

BERNILAI POSITIF (SAMA SEPERTI PADA

CERMIN CEKUNG).

INDRA PENGLIHATAN MANUSIA.

ORANG PENGLIHATAN YANG DIMILIKI

OLEH MANUSIA ADALAH MATA. ORGAN

INI TERSUSUN ATAS BEBERAPA BAGIAN

YANG BERBEDA YANG MASING-MASING

BAGIAN MEMILIKI FUNGSI YANG

BERBEDA PULA.

1. KORNEA

CAHAYA MASUK KE MATA MELEWATI

KORNEA. LAPISAN KORNEA MATA

TERLUAR BERSIFAT KUAT DAN TEMBUS

CAHAYA. KORNEA BERFUNGSI MELINDUNGI

BAGIAN YANG SENSITIF YANG BERADA DI

BELAKANGNYA DAN MEMBANTU

MEMFOKUSKAN BAYANGAN PADA RETINA.

Page 151: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

2. IRIS ATAU SELAPUT PELANGI.

SETELAH CAHAYA MELEWATI KORNEA,

SELANJUTNYA CAHAYA AKAN MENUJU

PUPIL. PUPIL ADALAH BAGIAN BERWARNA

HITAM YANG MERUPAKAN JALAN

MASUKNYA CAHAYA DALAM MATA. PUPIL

DIKELILINGI OLEH IRIS, YANG MERUPAKAN

BAGIAN BERWARNA PADA MATA YEANG

TERLETAK DI BELAKANG KORNEA.

JADI WARNA MATA

SEBENARNYA

ADALAH IRIS YA BEN.

IYA BENAR SAMMY.

IRIS PULA YANG MENGATUR

JUMLAH CAHAYA YANG

MASUK KE DALAM

MATA.BESAR DAN KECILNYA

IRIS DAN PUPIL

BERGANTUNG PADA JUMLAH

CAHAYA YANG MASUK KE

DALAM MATA.

Page 152: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

3. LENSA MATA

SETELAH MELEWATI PUPIL, CAHAYA

BERGERAK MERAMBAT MENUJU KE

LENSA. LENSA MATA KITA BERBENTUK

BIKONVEX (CEMBUNG DEPAN-BELAKANG),

SEPERTI LENSA PADA KACA PEMBESAR.

LENSA MATA BERSIFAT FLEKSIBEL. OTOT

SILIAR YANG ADA DALAMDALAM MATA

AKAN MEMBANTU MENGUBAH

KECEMBUNGAN LENSA MATA KITA.

KETIKA KITA MELIHAT BENDA YANG

BERADA PADA JARAK JAUH, OTOT

SILIARIS AKAN MENGALAMI

RELAKSASI. HAL INI AKAN

MENYEBABKAN LENSA MATA

MENJADI LEBIH DATAR ATAU MATA

MELIHAT TANPA BERAKOMODASI.

KETIKA KITA MELIHAT BENDA YANG

BERADA PADA JARAK DEKAT, OTOT

SILIARIS AKAN MENGALAMI

KONTRAKSI. HAL INI AKAN

MENYEBABKAN LENSA MATA

MENJADI CEMBUNG. PADA KONDISI

INI MATA DIKATAKAN BERAKOMODASI

MAKSIMUM.

4. RETINA

CAHAYAYANG MELEWATI LENSA SELANJUTNYA

AKAN MEMBENTUK BAYANGAN YANG KEMUDIAN

DITANGKAP OLEH RETINA. RETINA MERUPAKAN

SEL YANG SENSITIF TERHADAP CAHAYA MATAHARI

ATAU SARAF PENERIMA RANGSANG SINAR

(FOTORESEPTOR) YANG TERLETAK PADA BAGIAN

BELAKANG MATA.

Page 153: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

ADA BEBERAPA

GANGGUAN PADA INDRA

PENGLIHATAN. ADA 5

GANGGUAN PADA INDRA

PENGLIHATAN.

APA SAJA

GANGGUAN

PENGLIHATAN ITU

BEN?

RABUN DEKAT, RABUN

JAUH, BUTA WARNA,

PRESBIOPI, DAN

ASTIGMATISMA.

Page 154: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

ORANG YANG

MENGGUNAKAN

KACAMATA ITU

TERMASUK GANGGUAN

PENGLIHATAN YANG

MANA BEN?

ITU TERGANTUNG

DARI KACAMATANYA

POSITIF ATAU

NEGATIF ACE.

SEKARANG AKU

JELASKAN.

𝑷𝑯 =𝟏𝟎𝟎

𝒔−𝟏𝟎𝟎

𝑷𝑷

1. RABUN DEKAT(HIPERMETROPI)

SEORANG PENDERITA RABUN DEKAT TIDAK DAPAT

MELIHAT BENDA YANG BERADA PADA JARAK

DEKAT (±30 cm) DENGAN JELAS. HAL INI

KARENABAYANGAN YANG TERBENTUK JAUH DI

BELAKANG RETINA, SEHINGGA BAYANGAN YANG

JATUH PADA RETINA MENJADI TIDAK JELAS

(KABUR).KACAMATA POSITIF DAPAT MENOLONG

PENDERITA RABUNDEKAT, SEBAB LENSA CEMBUNG

MENGUMPULKAN CAHAYA SEBELUM CAHAYA

MASUK KE MATAA.

KEKUATAN LENSA KACAMATA DAPAT

DIRUMUSKAN:

DENGAN:

PH= KEKUATAN LENSA KACAMATA UNTUK

HIPERMETROPI (DIOPTRRI ATAU D)

s = JARAK BENDA DI DEPAN KACAMATA (cm)

PP (PUNCTUM PROXIMUM)= TITIK DEKAT MATA

SESEORANG (cm)

Page 155: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

𝑷𝑴 = −𝟏𝟎𝟎

𝑷𝑹

2. RABUN JAUH (MIOPI)

SEORANG PENDERITA RABUN JAUH TIDAK DAPAT

MELIHAT BENDA YANG BERADA PADA JARAK JAUH

(TAK HINGGA)DENGAN JELAS. HAL INI DIKARENAKAN

BAYANGAN YANG TERBENTUK JATUH DI DEPAN RETINA.

KACAMATA NEGATIF DAPAT MENOLONG PENDERITA

RABUN JAUH KARENA LENSA CEKUNG AKAN DAPAT

MEMBUAT CAHAYA MENYEBAR SEBELUM CAHAYA

MASUK KE MATA.

KEKUATAN ATAU DAYA LENSA KACAMATA DAPAT

DIRUMUSKAN:

DENGAN:

PM= DAYA LENSA UNTUK MIOPI (DIOPTRI ATAU D)

PR (PUNCTUM REMOTUM) = TITI JAUH MATA (CM)

3. BUTA WARNA

BUTA WARNA MERUPAKAN SUATU KELAINAN PADA

MATA YANG DISEBABKAN KETIDAKMAMPUAN SEL-SEL

KERUCUT MATA UNTUK MENANGKAP SUATU WARNA

TERTENTU. PENYAKIT INI BERSIFAT MENURUN. BUTA

WARNA ADA YANG BUTA WARNA TOTAL DAN BUTA

WARNA SEBAGIAN. BUTA WARNA TOTAL HANAY

MAMPU MELIHAT WARNA HITAM DAN PUTIH SAJA,

SEDANGKAN BUTA WARNA SEBAGIAN TIDAK DAPAT

MELIHAT WARNA TERTENTU, YAITU MERAH, HIJAU,

ATAU BIRU.

Page 156: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SEL KERUCUT ITU

APA BEN?

OOIIYA TADI AKU LUPA

MENJELASKAN BAHWA RETINA

TERDIRI ATAS DUA MACAM SEL

FOTORESEPTOR, YAITU SEL

BATANG DAN SEL KERUCUT.

SEL KERUCUT MEMUNGKINKAN KAMU MELIHAT

WARNA, TETAPI MEMBUTUHKAN CAHAYA YANG

LEBIH TERANG DIBANDINGKAN SEL BATANG.

SEL KERUCUT MAMPU MENERIMA RANGSANG

SINAR YANG KUAT DAN WARNA, JUMLAHNYA

6,5 – 7 JUTA. KETIKA SEL KERUCUT MENYERAP

CAHAYA, MAKA AKAN TERJADI REAKSI KIMIA.

REAKSI KIMIA INI AKAN MENGHASILKAN IMPULS

SARAF YANG KEMUDIAN DITRANSMISIKAN KE

OTAK OLEH SARAF MATA.

Page 157: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LALU BEN, APA ITU

SELBATANG?

SEL BATANG AKAN MENUNJUKKAN RESPONNYA

KETIKA BERADA PADA TEMPAT YANG REDUP. SEL

BATANG MAMPU MENERIMA RANGSANG SINAR

TIDAK BERWARNA, JUMLAHNYA SEKITAR 6,5 – 7

JUTA. SEL-SEL BATANG MENGANDUNG PIGMEN

YANG DISEBUT RODOPSIN, YAITU SENYAWA ANTARA

VITAMIN A DAN PROTEIN. BILA TERKENA SINAR

TEANG RODOPSIN TERURAI, DAN TERBENTUK

KEMBALI MENJADI RODOPSINPADA KEADAAN GELAP.

PEMBENTUKAN KEMBALI RODOPSIN MEMERLUKAN

WAKTU YANG DISEBUT ADAPTASI GELAP ATAU

ADAPTASI RODOPSIN.

YA SEKARANG

LANJUTKAN MATERI

SELANJUTNYA BEN.

Page 158: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

4. PRESBIOPI

PRESBIOPI DISEBUT JUGA RABUN JAUH DAN

DEKAT ATAU RABUN TUA, KARENA

KELAINAN MATA INI BIASANYA DIDERITA

OLEH ORANG YANG SUDAH TUA. KELAINAN

JENIS INI MEMBUAT SI PENDERITA TIDAK

MAMPU MELIHAT DENGAN JELAS BENDA-

BENDA YANG BERADA DI JARAK JAUH

MAUPUN BENDA YANG BERADA PADA

JARAK DEKAT. HAL INI DIAKIBATKAN OLEH

BERKURANGNYA DAYA AKOMODASI MATA.

APAKAH PRESBIOPI INI

CARA MENGATASINYA

DENGAN MENGGUNAKAN

KACAMATA SEPERTI

RABUN JAUH ATAU DEKAT

BEN?

IYA ALICE, TETAPI

KACAMATANYA BERBEDA.

KACAMATA YANG DIGUNAKAN

PENDERITA PRESBIOPI INI

ADALAH KACAMATA

RANGKAP, YAITU KACAMATA

CEMBUNG DAN CEKUNG.

Page 159: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

HAHAHA TIDAK SALLY, BUKAN BEGITU.

KACAMATA DENGAN LENSA RANGKAP

ATAU KACAMATA BIFOKAL, LENSA NEGATIF

BEKERJA SEPERTI PADA KACAMATA UNTUK

PENDERITA MIOPI, SEDANGKAN LENSA

POSITIF BEKERJA SEPERTI PADA

KACAMATA UNTUK PENDERITA

HIPERMETROPI.

MAKSUDNYA

PENDERITA PRESBIOPI

INI MENGGUNAKAN

DUA KACAMATAYA?

5. ASTIGMATISMA

ASTIGMATISMA ATAU DIKENAL DENGAN ISTILAH

SILINDER ADALAH SEBUAH GANGGUAN PADA MATA

KARENA PENYIMPANGAN DALAM PEMBENTUKAN

BAYANGAN PADA LENSA. HAL INI DISEBABKAN

OLEH CACAT LENSA YANG TIDAK DAPAT

MEMBERIKAN GAMBARAN ATAU BAYANGAN GARIS

VERTIKAL DENGAN HORIZONTAL SECARA

BERSAMAAN. PENGLIHATAN SI PENDERITA MENJADI

KABUR. UNTUK MENGATASI GANGGUAN INI, DAPAT

MENGGUNAKAN LENSA SILINDRIS.

Page 160: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

INDRA PENGLIHATAN SERANGGA.

APABILA MANUSIA HANYA MEMILIKI DUA BUAH MATA

UNTUK MELIHAT, SERANGGA DISEBUT DENGAN

“MATA MAJEMUK”. MSING-MASING MATA SERANGGA

DISEBUT OMATIDIUM BERFUNGSI SEBAGAI RESEPTOR

PENGLIHATAN YANG TERPISAH. SETIAP OMATIDIUM

TERDIRI ATAS BEBERAPA BAGIAN, DIANTARANYA

BERIKUT INI. (1) LENSA, PERMUKAAN DEPAN LENSA

MERUPAKAN SATU FASET MATA MAJEMUK. (2)

KERUCUT KRISTALIN, YANG TEMBUS CAHAYA. (3)

SEL-SEL PENGLIHATAN, YANG PEKA TERHADAP

ADANYA CAHAYA. (4) SEL-SEL YENG MENGANDUNG

PIGMEN, YANG MEMISAHKAN OMATIDIA DI

SEKELILINGNYA.

SETIAP OMATIDIUM AKAN MENYUMBANGKAN

INFORMASI PENGLIHATAN DARI SATU DAERAH BJEK

YANG DILIHAT DARI SERANGGA, DARI ARAH YANG

BERBEDA-BEDA. BAGIAN OMATIDIA YANG LAIN

MEMBERIKAN SUMBANGAN INFORMASI PENGLIHATAN

PADA DAERAH LAINNYA. GABUNGAN DARI GAMBAR-

GAMBAR YANG DIHASILKAN DARI SETIAP OMATIDIUM

MERUPAKAN BAYANGAN MOSAIK, YANG MENYUSUN

SELURUH PANDANGAN SERANGGA.

Page 161: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

BEN BERIKAN

CONTOH SOAL

RABUN JAUH

DAN DEKAT!!

YA BEN,

BERIKAN

CONTOHNYA.

BAIKLAH AKU

AKAN BERIKAN

CONTOHNYA.

CONTOH SOAL

1. TITK DEKAT MATA SESEORANG TERLETAK

PADA JARAK 120 cm DI DEPAN MATANYA.

UNTUK MELIHAT DENGAN JELAS SUATU

BENDA YANG TERLETAK 30 cm DI DEPAN

MATA, BERAPA KEKUATAN LENSA

KACAMATA YANG HAR=US DIGUNAKAN?

2. SESEORANG HANYA MAMPU MELIHAT JELAS

BENDA DI DEPAN MATANYA PALING JAUH

100 cm. BERAPA KEKUATAN KACAMATA

ORANG TERSEBUT?

Page 162: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

DIKETAHUI: PP= 120 cm s = 30 cm

DITANYA: PH?

JAWAB:

𝑷𝑯 =𝟏𝟎𝟎

𝑺−

𝟏𝟎𝟎

𝑷𝑷=

𝟏𝟎𝟎

𝟑𝟎−

𝟏𝟎𝟎

𝟏𝟐𝟎=

𝟒𝟎𝟎−𝟏𝟎𝟎

𝟏𝟐𝟎=

𝟑𝟎𝟎

𝟏𝟐𝟎= 𝟐,𝟓 𝑫

JIKA JARAK BENDA s TIDAK DISEBUTKAN

DALAM SOAL, NILAI DIAMBIL DARI TITIK DEKAT

MATA NORMAL, YAITU 25 CM, SEHINGGA

PERSAMAAN KEKUATAN LENSA UNTUK

HIPERMETROPI MENJADI:

𝑷𝑯 = 𝟒 −𝟏𝟎𝟎

𝑷𝑷= 𝟒 −

𝟏𝟎𝟎

𝟏𝟐𝟎= 𝟒 − 𝟎,𝟖𝟑 = 𝟑,𝟏𝟔 𝑫

NO 2 BIAR AKU

YANG

MENGERJAKAN BEN.

BAIKLAH

ALICE.

Page 163: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

𝑷𝑴 = −𝟏𝟎𝟎

𝑷𝑹= −

𝟏𝟎𝟎

𝟏𝟎𝟎= −𝟏 𝑫

DIKETAHUI: PR: 100 cm

DTANYA: PM

JAWAB:

SEKARANG KKITA

LANJUTKAN KE MATERI

ALAT OPTIK DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

ADA 4 ALAT OPTIK DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

APA SAJA

ITU BEN?

Page 164: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

KAMERA, KACA

PEMBESAR (LUP),

MIKROSKOP, DAN

TELESKOP.

1. KAMERA

PADA SAAT KAMU MENGAMBIL GAMBAR SUATU

BENDA DENGAN SEBUAH KAMERA, CAHAYA

DIPANTULKAN DARI BENDA TERSEBUT DAN MASUK

KE LENSA KAMERA. KAMERA DIAFRAGMA DAN

PENGATUR CAHAYA (SHUTTER) UNTUK MENGATUR

JUMLAH CAHAYA YANG MASUK KE DALAM LENSA.

DENGAN JUMLAH CAHAYA YANG TEPAT AKAN

DIPEROLEH FOTO ATAU GAMBAR YANG

JELAS.SEMENTARA ITU, UNTUK MEMPEROLEH

FOTO YANG TAJAM DAN TIDAK KABUR PERLU

MENGATUR FOKUS LENSA. CAHAYA YANG MELALUI

LENSA KAMERA TERSEBUT MEMFOKUSKAN

BAYANGAN BENDA PADA FILM FOTO.

BAYANGANNYA NYATA, TERBALIK, DAN LEBIH

KECIL DARI BENDA ASLINYA.

PERNAHKAH KAMU MELIHAT

FILM YANG MENGISAHKAN

TENTANG DETEKTIF? APA

BENDA YANG SERING

DIBAWA OLEH DETEKTIF?

APA FUNGSI BENDA ITU?

Page 165: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

AKU PERNAH

MELIHATNYA BEN,

BENDA ITU NAMANYA

KACA PEMBESAR. TAPI

AKU TIDAK TAHU APA

FUNGSINYA.

2. KACA PEMBESAR (LUP)

SEBUAH KACA PEMBESAR MEMUNGKINKAN

KITA UNTUK MENEMPATKAN OBJEK LEBIH

DEKAT KE MATA KITA SEHINGGA OBJEK

LEBIH DEKAT KE MATA KITA SEHINGGA

OBJEK TAMPAKTERLIHAT SUDUT LEBIH

BESAR.

UKURAN BAYANGAN BERGANTUNG PADA

SUDUT MATA (LUP) YANG BERHADAOPAN

DENGAN OBJEKNYA. AGAR MATA TIDAK

MUDAH LELAH SAAT MENGGUNAKAN LUP,

LETAKKAN BENDA TEPAT DI TITK FOKUS

LUP, SEHINGGAMATA TIDAK

BERAKOMODASI.

ALICE,

BAGAIMANA

PRINSIP

KERJA

MIKROSKOP?

AKU TIDAK

TAHU BEN.

Page 166: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

3. MIKROSKOP

MIKROSKOP MEMILIKI DUA LENSA UTAMA, YAITU

LENSA OKULER DAN LENSA OBJEKTIF. LENSA

OKULER ADALAH LENSA YANG POSISINYA DEKAT

DENGAN MATA PENGAMAT. LENSA OBJEKTIF ADALAH

LENSA YANG POSISINYA DEKAT DENGAN

OBJEK/BENDA YANG SEDANG DIAMATI.

BAIK LENSA OKULER MAUPUN LENSA OBJEKTIF

MERUPAKAN LENSA CEMBUNG YANG MEMILIKI FOKUS

YANG BERBEDA. BENDA YANG DIAMATI DITEMPATKAN

PADA SEBUAH KACA OBJEK DAN DISINARI DARI

BAWAH. CAHAYA MELALUI LENSA OBJEKTIF DAN

MEMBENTUK BAYANGAN NYATA DAN

DIPERBESAR.SELANJUTNYA, BAYANGAN NYATA

DIPERBESAR LAGI OLEH LENSA OKULER UNTUK

MENGHASILKAN BAYANGAN MAYA DAN DIPERBESAR.

4. TELESKOP

DENGAN MENGGUNAKAN TELESKOP, KITA

AKAN DAPAT MELIHAT KAWAH DAN CIRI-

CIRI LAIN DI PERMUKAAN BULAN SECARA

JELAS. TELESKOP DIRANCANG UNTUK

MENGUMPULKAN CAHAYA DARI BENDA-

BENDA YANG JAUH. TELESKOP DAPAT

BERUPA TELESKOP BIAS DAN TELESKOP

PANTUL.

Page 167: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

A. TELESKOP BIAS

TELESKOP ADALAH ALAT OPTIK YANG

DAPAT MEMBUAT BENDA-BENDA YANG

BERADA PADA TEMPAT YANG JAUH

MENJADI TERLIHAT DEKAT. TELESKOP BIAS

SEDERHANA MERUPAKAN KOMBINASI

ANTARA DUA LENSA CEMBUNG YANG

TERLETAK PADA BAGIAN PIPA. LENSA YANG

LEBIH BESAR ADALAH LENSA OBJEKTIF,

SEDANGKAN YANG LEBIH KECIL ADALAH

LENSA OKULER (LENSA MATA). LENSA

OBJEKTIF MEMBENTUK SEBUAH BAYANGAN

DAN KEMUDIAN BAYANGAN TERSEBUT AKAN

DIPERBESAR OLEH LENSA OKULER. LENSA

OBJEKTIF PADA TELESKOP BIAS MEMILIKI

DIAMETER YANG LEBIH BESAR DARIPADA

DIAMETER MATA KAMU SAAT MEMBUKA.

B. TELESKOP PANTUL

LENSA OBJEKTIF YANG TERDAPAT PADA TELESKOP

PANTUL DIGANTIKAN OLEH CERMIN CEKUNG.

BAYANGAN DARI SEBUAH OBJEK YANG LETAKNYA

JAUH TERBENTUK DI DALAM TABUNG TELESKOP

KETIKA CAHAYA DIPANTULKAN DRI CERMIN CEKUNG.

CAHAY YANG DIPANTULKAN OBJEK YANG JAUH

MEMASUKI SALAH SATU UJUNG TABUNG DAN

DITANGKAP OLEH CERMIN LAIN PADA UJUNG YANG

LAIN. CAHAYA INI DIPANTULKAN DARI CERMIN CEKUNG

KE CERMIN DATAR YANG ADA DI DALAM

TABUNG.CERMINDATAR KEMUDIAN MEMANTULKAN

CAHAYA KE LENSA OKULER, YANG BERFUNGSI

MEMPERBESAR GAMBAR.

Page 168: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

BAGAIMANA KALAU KAMU

BERIKAN KAMI POST TES

AGAR KAMI LEBIH PAHAM

BEN

SEKARANG

AKU SUDAH

MENGERTI BEN

BAIKLAH AKU

AKAN BERIKAN 5

SOAL

PILIH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING

TEPAT!

1. PEMBELOKAN BERKAS CAHAYA YANG

MERAMBAT DARI SATU MEDIUM KE MEDIUM

LAINNYA YANG BERBEDA KERAPATAN

OPTIKNYA DISEBUT…

A. PEMANTULAN TERATUR

B. PEMANTULAN BAUR

C. PEMBIASAN

D. BAYANGAN

2. SIFAT BAYANGAN PADA CERMIN DATAR

ADALAH…

A. MAYA, TEGAK, DIPERBESAR

B. MAYA, TEGAK, SAMA BESAR

C. MAYA, TEGAK, DIPERKECIL

D. NYATA, TERBALIK, DIPERKECIL

3. MAYA, TEGAK DAN DIPERBESAR

MERUPAKAN SIFAT BAYANGAN…

A. CERMIN DATAR

B. CERMIN CEMBUNG

C. LENSA CEKUNG

D. LENSA CEMBUNG

4. SEBUAH BENDA TERLETAK DIDEPAN LENSA

CEMBUNG YANG JARAK FOKUSNYA 25 cm.

KEKUATAN LENSA TERSEBUT ADALAH…

A. 0,05 DIOPTRI

B. 0,25 DIOPTRI

C. 0,04 DIOPTRI

D. 0,4 DIOPTRI

5. PEMANTULAN PADA LAMPU SOROT MOBIL

DAN LAMPU SENTER MEMANFAATKAN…

A. CERMIN CEKUNG

B. CERMIN CEMBUNG

C. LENSA CEKUNG

D. LENSA CEMBUNG

DISKUSIKAN

BERSAMA!!

Page 169: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

BAIKLAH TEMAN-TEMAN

PELAJARANNYA SUDAH

SELESAI. BESOK KITA

ULANGAN, ALICE KAMU

HARUS BELAJAR DI

RUMAH YA.

OKE BEN,

TERIMAKASIH

YA.

SETELAH SAMPAI DI RUMAH ALICE

LANGSUNG MEMBUKA BUKU DAN BELAJAR

KEMBALI UNTUK UJIAN BESOK.

Page 170: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

KERJAKAN

SOALNYA

DENGAN

BENAR…

DENGAN SERIUS ALICE

MENGERJAKAN SOAL.

PAGI HARI, PAK GURU PUN LANGSUNG MEMBERIKAN

SOAL UJIANNYA SATU PERSATU.

ALICE

SELAMAT, KALI

INI NILAI KAMU

BAGUS.

BEBERAPA HARI KEMUDIAN

KERTAS ULANGAN

DIKEMBALIKAN DAN

MEREKA PUAS DENGAN

HASIL YANG MEREKA

DAPAT.

Page 171: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

ALICE SENANG SEKALI DAN

DIA PUN LANGSUNG

PULANG UNTUK MEMBERI

TAHU LALA.

SAAT PULANG SEKOLAH..

LALA, NILAI

HASIL

ULANGAN

FISIKA KU

BAGUS LOH.

IYA LA, INI SEMUA

KARENA BEN MAU

MENGAJARIKU.

WAH HEBAT

KAMU ALICE

Page 172: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SAAT MEREKA BERKUMPUL, ALICE MENGATAKAN

BAHWA NILAI IPA FISIKANYA BAGUS.

WAHH

SELAMAT

ALICE

NILAI FISIKAKU

BAGUS BEN.

SELAMAT

ALICE

AKHIRNYA SEJAK ITU ALICE RAJIN BELAJARNYA DAN

BERUSAHA KERAS UNTUK MENDAPATKAN NILAI YANG

MEMUASKAN.

Jangan pernah berhanti belajar, karena

hidup tak pernah berhenti mengajarkan.

Semoga bermanfaat..

Page 173: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Khanza. 2015. Pengertian Cahaya, Sifat-sifat Cahaya dan Contohnya.

https://www.juraganles.com/2015/06/pengertian-cahaya-dan-sifatnya-serta-contohnya.html?m=1

(diakses 4 Februari 2019)

Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VIII Semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum

dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Megawati, Wati. 2010. Dunianya Optik Fisika. http://intanphysics.blogspot.com/2013/05/cahaya-merambat-

lurus.html?=1 (diakses 4 Februari 2019)

Susanto, Agus, babare Suryo Cahyo, dan Eka Purjianta. 2013. IPA Fisika untuk SMP/MTS Kelas VIII.

Jakarta: Erlangga

Page 174: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

Fitriyani lahir di Sidomukti pada tanggal 10 Juni 1997. Penulis merupakan

anak kedua dari dua bersaudara yaitu putri dari Ayahanda Karmin dan Ibunda

Sunarti. Penulis memulai pendidikan dasar pada tahun 2003 Sekolah Dasar

Negeri 103/x desa Sidomukti selama enam tahun dan lulus pada tahun 2008.

Kemudian penulis melanjutkan kejenjang sekolah menengah pertama di SMP

N 4 Tanjung Jabung Timur selama tiga tahun dan lulus pada tahun 2012.

Setelah itu pada tahun 2012, penulis melanjutkan ke jenjang sekolah

menengah atas di SMA N 4 Tanjung Jabung Timur menyelesaikan

pendidikan di sekolah tersebut pada tahun 2015. Penulis terdaftar sebagai

Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Jurusan Tadris Fisika pada tahun 2015. Untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) penulis

mengembangkan produk “Komik Ilmu Pengetahuan Alam Fisika Berbasis Scientific Approach Sebagai

Media Pembelajaran Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Cahaya Dan Alat Optik”.

RIWAYAT PENULIS

Page 175: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 9

RESPON SISWA PADA UJI COBA KELOMPOK KECIL

No Nama Siswa

Pertanyaan Angket Jumlah

skor Persentase Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Frisca Marda Putri 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 54 90.00% Sangat Layak

2 Mila Amelia 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 52 86.67% Sangat Layak

3 Redyansyah 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 52 86.67% Sangat Layak

Page 176: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 10

RESPON SISWA PADA UJI COBA KELOMPOK BESAR

No Nama Siswa

Pertanyaan Angket Jumlah

skor Persentase Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Adi Saputra 5 4 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 52 86.67% Sangat Layak

2 Aji Ilham Wibowo 5 4 5 4 5 5 4 5 5 3 3 5 53 88.33% Sangat Layak

3 Andika Saputra 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 49 81.67% Layak

4 Anggun Ria Utami 5 4 2 4 4 4 4 4 3 3 5 5 47 78.33% Layak

5 Ardianto 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 54 90% Sangat Layak

6 Dani Agus setiawan 2 4 2 2 5 5 5 5 5 4 5 5 49 81.67% Layak

7 Dini Amelia 4 4 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 53 88.33% Sangat Layak

8 Dwi Wulan Rahmawati 4 5 4 4 5 5 5 3 5 2 5 5 52 86.67% Sangat Layak

9 Fajar Bahari 4 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 4 50 83.33% Layak

10 Febby Ardiansyah 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 46 76.67% Layak

11 Fitria Dwi Rahayu 5 4 5 4 4 3 5 3 2 2 5 5 47 78.33% Layak

12 Frisca Marda Putri 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 52 86.67% Sangat Layak

13 Intan Umul Ithisah 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 52 86.67% Sangat Layak

14 Juliana 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 58 96.67% Sangat Layak

15 Lusi Darusmati 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 52 86.67% Sangat Layak

16 Mila Amelia 5 4 4 4 5 4 2 4 2 4 5 5 48 80% Layak

17 Nadila Distriani 5 4 5 5 5 3 5 5 2 5 5 5 54 90% Sangat Layak

18 Nida Septiana 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 52 86.67% Sangat Layak

19 Redyansyah 5 5 5 4 5 5 5 3 5 3 5 5 55 91.67% Sangat Layak

20 Rido Wijaksono 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 5 4 45 75% Layak

Page 177: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

21 Ridwan Arifin 5 5 5 4 4 3 5 5 5 2 3 5 51 85% Sangat Layak

22 Rifan Abdi 4 4 4 4 4 3 5 5 4 2 5 5 49 81.67% Layak

23 Rifki Surya Arfiandi 4 4 5 2 3 3 4 4 4 2 4 4 43 71.67% Layak

24 Sandi Tri Setiawan 4 2 4 3 5 5 4 4 4 3 4 4 46 76.67% Layak

25 Wiva Ramah Danto 4 5 4 5 4 3 4 5 4 2 5 4 49 81.67% Layak

26 Yosi Ariyani 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 54 90% Sangat Layak

27 Yuni Dwi Saputri 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50 83.33% Layak

28 Fery Gustian 5 5 4 4 5 4 5 3 3 2 5 5 50 83.33% Layak

Page 178: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 11

HASIL UJI COBA KELAS KONTROL (KELAS VIII A)

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Alan Riskyansyah 50 Tidak Tuntas

2 Ali Anam 65 Tidak Tuntas

3 Bayu Wibisono 55 Tidak Tuntas

4 Bintang Setiadi 70 Tuntas

5 Desi Berliana 60 Tidak Tuntas

6 Dewi Anggraini 80 Tuntas

7 Dini Meinur Anggini 80 Tuntas

8 Doni Damara 70 Tuntas

9 Dwi Santoso 50 Tidak Tuntas

10 Elisah 75 Tuntas

11 Ermiyanti Tri Handayani 75 Tuntas

12 Fitrianingsih 70 Tuntas

13 Gilang Ade Putra 70 Tuntas

14 Leli Safitri 55 Tidak Tuntas

15 Mima Marya Anggraeni 80 Tuntas

16 Nanda Triansyah 75 Tuntas

17 Nurul Azmi 70 Tuntas

18 Rahmad Nurkholis Wahid 75 Tuntas

19 Rendi 90 Tuntas

20 Rosanty Amelia 75 Tuntas

21 Ryan Rizki Pratama 85 Tuntas

22 Sri Wedari 60 Tidak Tuntas

23 Suci Purniawati 80 Tuntas

24 Tanto Wijoyo 60 Tidak Tuntas

25 Tantriana Irawati 75 Tuntas

26 Widiyo Santoso 85 Tuntas

∑Skor 1835

Rata-Rata 70.58

persentase ketuntasan 76.92%

Page 179: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 12

HASIL UJI COBA KELAS EKSPERIMEN(KELAS VIII B)

No Nama Nilai Ketuntasan

1 Adi Saputra 75 Tuntas

2 Aji Ilham Wibowo 85 Tuntas

3 Andika Saputra 75 Tuntas

4 Anggun Ria Utami 85 Tuntas

5 Ardianto 70 Tuntas

6 Dani Agus setiawan 85 Tuntas

7 Dini Amelia 75 Tuntas

8 Dwi Wulan Rahmawati 95 Tuntas

9 Fajar Bahari 80 Tuntas

10 Febby Ardiansyah 65 Tidak Tuntas

11 Fitria Dwi Rahayu 85 Tuntas

12 Frisca Marda Putri 60 Tidak Tuntas

13 Intan Umul Ithisah 70 Tuntas

14 Juliana 85 Tuntas

15 Lusi Darusmati 75 Tuntas

16 Mila Amelia 80 Tuntas

17 Nadila Distriani 75 Tuntas

18 Nida Septiana 90 Tuntas

19 Redyansyah 70 Tuntas

20 Rido Wijaksono 80 Tuntas

21 Ridwan Arifin 65 Tidak Tuntas

22 Rifan Abdi 70 Tuntas

23 Rifki Surya Arfiandi 75 Tuntas

24 Sandi Tri Setiawan 60 Tidak Tuntas

25 Wiva Ramah Danto 75 Tuntas

26 Yosi Ariyani 85 Tuntas

27 Yuni Dwi Saputri 80 Tuntas

28 Fery Gustian 75 Tuntas

∑Skor 2145

Rata-Rata 76.61

persentase ketuntasan 85.71%

Page 180: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 14

ANALISIS DATA AHLI MEDIA, AHLI MATERI, AHLI BAHASA, DAN

TANGGAPAN GURU

1. Analisis data validasi ahli media

NP= 94,74%

Keterangan: NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimum

Persentase hasil analisis data validasi ahli media sebesar 94,74% dengan kriteria

sangat layak.

2. Analisis data validasi ahli materi

NP= 90,91%

Keterangan: NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimum

Persentase hasil analisis data validasi ahli media sebesar 90,91% dengan kriteria

sangat layak.

3. Analisis data validasi bahasa

NP= 100%

Keterangan: NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

Page 181: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

SM = skor maksimum

Persentase hasil analisis data validasi ahli media sebesar 100% dengan kriteria

sangat layak.

4. Analisis data tanggapan guru

NP= 91,67%

Keterangan: NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimum

Persentase hasil analisis data validasi ahli media sebesar 91,67% dengan kriteria

sangat layak.

Page 182: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 15

ANALISIS DATA ANGKET SISWA

1. Menghitung butir soal

a. Butir soal 1 “Tampilan media komik menarik”

Jumlah skor yang didapat = 121

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 86,43%

b. Butir soal 2 “Penggunaan warna pada gambar media komik menarik”

Jumlah skor yang didapat = 120

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 85,71%

c. Butir soal 3 “Media komik pada materi cahaya dan alat optik menarik”

Jumlah skor yang didapat = 113

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 80,71%

d. Butir soal 4 “Penggunaan tulisan sesuai dengan media komik”

Jumlah skor yang didapat = 109

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 77,86%

e. Butir soal 5 “Gambar pada media komik sesuai dengan materi”

Jumlah skor yang didapat = 123

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 87,86%

f. Butir soal 6 “Alur cerita pada media komik mengarah pada materi”

Jumlah skor yang didapat = 120

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

Page 183: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

=

= 85,71%

g. Butir soal 7 “Bahasa yang digunakan pada media komik mudah dipahami”

Jumlah skor yang didapat = 123

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 87,86%

h. Butir soal 8 “Materi yang ditampilkan pada media komik jelas”

Jumlah skor yang didapat = 117

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 83,57%

i. Butir soal 9 “Isi media komik mudah dimengerti dan dipahami”

Jumlah skor yang didapat = 112

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 80%

j. Butir soal 10 “Latihan yang diberikan dapat dipahami dan dikerjakan oleh siswa”

Jumlah skor yang didapat = 98

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 70%

k. Butir soal 11 “Media komik dapat membuat siswa lebih tertarik untuk belajar

fisika”

Jumlah skor yang didapat = 126

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 90%

l. Butir soal 12 “Media komik dapat membangun motivasi siswa dalam proses

belajar”

Jumlah skor yang didapat = 130

Jumlah skor Maksimal = 140

Skor tanggapan (%) =

=

= 92,86%

Page 184: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

2. Menghitung persentase tanggapan siswa

a. Nama = Adi Saputra

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 52

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) =

=

= 86,67%

b. Nama = Aji Ilham Wibowo

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 53

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) =

=

= 88,33%

c. Nama = Andika Saputra

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 49

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) =

=

= 81,67%

d. Nama = Anggun Ria Utami

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 47

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) =

=

= 78,33%

e. Nama = Ardianto

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 52

Skor maksimal = 60

Page 185: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

Skor tanggapan (%) = =

=

= 90%

f. Nama = Dani Agus Setiawan

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 49

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) = =

=

= 81,67%

g. Nama = Dini Amelia

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 53

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) = =

=

= 88,33%

h. Nama = Dwi Wulan Rahmawati

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 52

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) = =

=

= 86,67%

i. Nama = Fajar Bahari

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 50

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) = =

=

= 83,33%

j. Nama = Febby Ardiansyah

Kelas = VIII B

Page 186: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

Skor yang diperoleh = 46

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) = =

=

= 76,67%

k. Nama = Fitria Dwi Rahayu

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 47

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) = =

=

= 78,33%

l. Nama = Frisca Marda Putri

Kelas = VIII B

Skor yang diperoleh = 52

Skor maksimal = 60

Skor tanggapan (%) = =

=

= 86,67%

Dengan cara yang sama, dapat diperoleh persentase tanggapan siswa begitu juga

selanjutnya.

Page 187: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 16

JADWAL PENELITIAN

Catatan: Jadwal dapat berubah sesuai waktu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul x

2 Pembuatan Proposal x

3 Pengajuan Dosen Pembimbing x

4 Bimbingan Proposal x x x x

5 Pengajuan Seminar x

6 Seminar Proposal x

7 Perbaikan Proposal x x x x

8 Pembuatan Media x x x x x x

9 Validasi Media dan Revisi x x x

10 Pengurusan Izin Riset x

11 Uji Coba Media x x x x

12 Pengolahan Data x x x x x

13 Penulisan Skripsi x x x x x x

14 Acc untuk diagendakan x

15 Ujian Munaqasah x

16 Perbaikan Skripsi x x x x x x x

17 Wisuda x

KegiatanNo Juni 2018 Sep-18Desember

2019Apr-19

Bulan/Minggu

Mei 2019 Juni 2019 Juli 2019Agustus

2019Sep-19

Oktober

2019Nov-18

Desember

2018

Januari

2019

Februari

2019Maret 2019

Page 188: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan

LAMPIRAN 17

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 189: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 190: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 191: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 192: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 193: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan
Page 194: PENGEMBANGAN KOMIK ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA …repository.uinjambi.ac.id/2413/1/TF.151084... · fitriyani nim. tf.151084 program studi tadris fisika fakultas tarbiyah dan keguruan