Pengawasan Tekanan Intrakranial

3
Pengawasan Tekanan Intrakranial 1. Indikasi Cidera otak traumatik Lesi desak ruang Dicurigai adanya hipertensi intrakranial Identifikasi gelombang tekanan intrakranial Pengukuran penyesuaian otak Kalkulasi tekanan perfusi serebral Perkiraan intervensi untuk kenaikan tekanan intrakranial 2. Kontraindikasi Diketahui ventrikulitis Koagulopati berat 3. Peralatan a. Pisau cukur b. Obat anastesi lokal c. Baki ventrikulostomi yang meliputi d. Alat monitor-kateter intraventrikular, baut subaraknoid, transduser epidural, atau kateter serat optik e. Transducer setup (kecuali dengan transduser epidural atau kateter serat optik) f. Stopcock g. Larutan garam fisiologis steril tanpa bahan pengawet (untuk menyiram transduser dan selang utama) h. Bahan-bahan pembalut i. Kantong drainase (jika digunakan kateter intraventrikular) j. Sikat betadin

Transcript of Pengawasan Tekanan Intrakranial

Page 1: Pengawasan Tekanan Intrakranial

Pengawasan Tekanan Intrakranial

1. Indikasi

Cidera otak traumatik

Lesi desak ruang

Dicurigai adanya hipertensi intrakranial

Identifikasi gelombang tekanan intrakranial

Pengukuran penyesuaian otak

Kalkulasi tekanan perfusi serebral

Perkiraan intervensi untuk kenaikan tekanan intrakranial

2. Kontraindikasi

Diketahui ventrikulitis

Koagulopati berat

3. Peralatan

a. Pisau cukur

b. Obat anastesi lokal

c. Baki ventrikulostomi yang meliputi

d. Alat monitor-kateter intraventrikular, baut subaraknoid, transduser epidural,

atau kateter serat optik

e. Transducer setup (kecuali dengan transduser epidural atau kateter serat optik)

f. Stopcock

g. Larutan garam fisiologis steril tanpa bahan pengawet (untuk menyiram

transduser dan selang utama)

h. Bahan-bahan pembalut

i. Kantong drainase (jika digunakan kateter intraventrikular)

j. Sikat betadin

k. Larutan betadin

l. Duk steril

m. Masker, gown, dan pelindung mata

n. Sarung tangan steril

o. Salep antibiotik topikal

4. Teknik

a. Jelaskan perihal tindakan tersebut kepada pasien atau walinya untuk mengisi

surat izin tindakan

Page 2: Pengawasan Tekanan Intrakranial

b. Posisi yang ideal adalah pasien telentang dengan bagian kepala dari tempat

tidur dinaikkan 45 sampai 90 derajat

c. Berdirilah di bagian atas dari tempat tidur menghadap ke kepala pasien

d. Cukurlah kulit kepala di atas hemikranium frontal kanan

e. Pasanglah transduser dan kantong drainase

f. Bukalah baki ventrikulostomi steril

g. Pakailah masker, topi, pelindung mata, dan gown serta sarung tangan steril

h. Persiapkan kulit kepala dengan betadin

i. Lakukan infiltrasi kulit kepala turun sampai periosteum dengan anestesi lokal

pada tempat insisi

j. Buatlah suatu insisi dan kemudian buatlah lubang bor twist melalui tempurung

kepala 2,5 cm ke kanan dari garis tengah dan 1,5 cm di depan sutura koronalis.

k. Bukalah durameter, araknoid, dan piameter dengan takik dari mata pisau no.11

l. Masukkan kateter (atau selang nasogastrik pediatrik no.5 atau no.8) melalui

lubang bor berdrat dengan sebuah stilet ke dalam tanduk frontal kanan ddari

ventrikel lateral

m. Lepaskan stiletnya

n. Tanamkan kateter di bawah kulit kepala dan kemudian keluarkan kateter

tersebut melalui suatu luka kecil yang terpisah di belakang insisi bor berdrat

o. Hubungkan kateter ke kram berkunci dan T port dipasangkan ke transduser

p. Hubungkan T port dengan sistem drainase

q. Jahitkan kateter ke kulit kepala dan tutuplah insisinya

r. Gunakan salep antibiotik dan juga gunakan kasa steril untuk menutup insisi

serta jalan keluar ke arah berkunci

s. Lakukan pemeriksaan foto sinar-X tengkorak kepala lateral untuk memastikan

posisi kateter.