Penatalaksanaan Kejang (Status Epileptikus)

5
Kejang atau seizure adalah kondisi aktivitas elektrik tak terkontrol pada otak yang dapat menghasilkan konvulsi fisik, gejala fisik minor, gangguan pemikiran, atau kombinasi dari bermacam gejala. Gejalanya dapat bermacam-macam tergantung di mana aktivitas abnormal terjadi pada otak, penyebabnya, serta faktor-faktor seperti usia pasien dan kondisi medis secara umum. Sementara itu, epilepsi adala keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi. Bangkitan

description

Epileptikus

Transcript of Penatalaksanaan Kejang (Status Epileptikus)

Kejang atau seizureadalah kondisiaktivitas elektrik takterkontrol pada otakyang dapatmenghasilkan konvulsifisik, gejala fisik minor,gangguan pemikiran,atau kombinasi daribermacam gejala.Gejalanya dapatbermacam-macamtergantung di manaaktivitas abnormalterjadi pada otak,penyebabnya, sertafaktor-faktor sepertiusia pasien dan kondisi medis secara umum.Sementara itu, epilepsi adala keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsiberulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi. Bangkitanepilepsi itu sendiri berarti manifestasi klinik yang disebabkan oleh aktivitas listrikotak yang abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron.Kejang umumnya terjadi secara singkat sehingga pada saat berada di tempatlayanan kesehatan, seringkali pasien sedang tidak mengalami kejang. Akan tetapi,ada suatu kondisi yang disebut sebagai status epileptikus, yang membuat kejangmasih terjadi saat pasien sudah berada di layanan kesehatan. SE merupakansuatu kondisi kegawatdaruratan.Pada kondisi ini, tenaga kesehatan harus segerasigap untuk melakukan tatalaksana segera.Status epileptikus ini sendiri didefinisikan sebagai kondisi bangkitan yangberlangsung lebih dari 30 menit, atau adanya dua bangkitan atau lebih di mana diantara bangkitan-bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran. Meskipunterdapat kriteria lebih dari 30 menit, penatalaksanaan kejang harus sudahdilakukan bila bangkitan konvulsif berlangsung >5 menit (tergantung kondisiklinisnya, penatalaksanaan dapat dilakukan sesegera mungkin). SE dapatdipastikan apabila pemberian benzodiazepin awal tidak efektif dalammenghentikan bangkitan.Apabila kondisi status epileptikus terjadi sebelum di rumah sakit, tatalaksana awalyang dapat diberikan adalah benzodiazepine rektal (dimasukan lewat anus) selamaperjalanan ke rumah sakit.Protokol penanganannya adalah sebagai berikut:Stadium I (0-10 menit)Pada kondisi ini, perbaikan fungsi kardio-respirasi adalah yang paling utama. Harusdipatikan bahwa jalan napas pasien tidak terganggu. Dapat pula diberikan oksigen.Jika diperlukan resusitasi dapat dilakukanStadium II (1-60 menit)Pada stadium ini, perlu dilakukan pemeriksaan status neurologis dan tanda vital.Selain itu, perlu juga dilakukan monitoring terhadap status metabolik, analisa gasdarah dan status hematologi. Pemeriksaan EKG jika memungkinan juga perludilakukan .Selanjutnya dilakukan pemasangan infus dengan NaCl 0,9%. Bila direncakananakan digunakan 2 macam obat anti epilepsi, dapat dipakai 2 jalur infus. Darahsebanyak 50-100 cc perlu diambil untuk pemeriksaan laboratorium (AGD, glukosa,fungsi ginjal dan hati, kalsium, magnesium, pemeriksaan lengkap hematologi, waktupembekuan dan kadar AED).Pemberian OAE emergensi berupa:Diazepam 0,2 mg/kg dengan kecepatan pemberian 5 mg/menit IV > evaluasikejang 5 menit> masih kejang (?) > ulangi pemberian diazepam.hipoglikemi: berikan 50 cc glukosa 50%.alkoholisme: berikan thiamin 250 mg IVAsidosis > bikarbonatSelama penanganan ini, etiologi penyebab kejang harus dipastikan.Stadium III (0-60/90 menit)Jika kejang masih saja berlangsung, dapat diberikan:Fenitoin IV 15-20 mg/kg dengan kecepatan